Anda di halaman 1dari 11

1. Ajeran ( Bidens pilosa L.

Tumbuhan Ajeran, ketul, atau ketulan mengandung flavonoid terpen, fenilpropanoid, lemak
dan benzenoid. Dapat digunakan untuk mengendalikan hama serangga (insekta). Bagian
tumbuhan yang digunakan adalah biji, batang, daun dan seluruh bagian tanaman yang berada
diatas permukaan tanah.

Cara pembuatan dan penggunaan: masukkan biji ajeran ke dalam panci, tambahkan air
didihkan selama 5 menit lalu saring tambahkan larutan dengan satu liter air tambahkan sabun
aduk hingga rata. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman atau siram di tanah sekitar tanaman

2. Bandotan / Babadotan ( Ageratum conyzoides Linn.)

Kandungan kimia yang terdapat pada babadotan/bandotan adalah saponin, flavanoid ,


polifenol, kumarine, eugenol 5%, HCN dan minyak atsiri. Bagian tanaman yang yang
digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun. Babadotan berfungsi sebagai penolak hama
(repellent) dan menghambat perkembangan serangga.

Cara pembuatan dan penggunaan:

Rendam hasil rajang atau tumbukan daun ke dalam satu liter air selama 24 jam. Sebelum di
gunakan tambahkan detergen kemudian aduk hingga rata dan saring larutantersebut.
Semprotkan larutan ekstrak daun rumput babadotan tadi ke seluruh bagian tanaman. Waktu
penyemprotan bisa d lakukan pada pagi dan sore hari

3.Bawang putih (Allium sativum L)

Bawang putih mengandung beberapa senyawa kimia , antara lain tanin, minyak atsiri,
dialilsulfi da, aliin, alisin, enzim aliinase. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai pestisida
alami adalah seluruh bagian tanaman, yaitu umbi, daun dan bunga. Bawang putih bekerja
sebagai penolak hama (repellent) dan bersifat sebagai insektisida, nematisida, fungisida dan
antibiotik. Ekstrak bawang putih dapat mengendalikan berbagai macam hama dan penyakit ,
salah satunya antraksona yang merupakan penyakit yang di sebabkan oleh cendawan furasuni
pada tanaman cabai dengan gejala buah mengering mulai dari buah yang muda sampai
dengan yang sudah tua

Cara penggunaan: haluskan bawang putih, campurkan dengan ½ liter air biarkan selama 6
jam lalu tambahkan sabun cuci piring sebaiknya yang berbahan dasar kalium karena yang
terlalu keras akan merusak tanaman, saring capuran menggunakan kain bila sudah siap di
gunakan encerkan campuran dalam 4 liter air

4.Bayam duri ( Amaranthus spinosus Linn.)

Bayam duri diketahui mengandung beberapa senyawa kimia, yaitu amarantin, rutin,
spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat, kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, serta
vitamin. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bio pestisida adalah daunnya. Ekstrak daun
bayam duri merupakan salah satu agen penginduksi ketahanan sistemik tanaman cabai merah
terhadap serangan Cucumber Mosaik Virus (CMV) dan virus kuning Gemini.

Cara penggunaan: bayam berduri di haluskan kemudian di peras dan di ambil airnya , air
perasan lalu di gunakan untuk menyemprot tanaman

5. Bengkuang ( Pachyrhizus erosus (L.) Urb.)

Senyawa kimia yang terdapat pada bengkuang antara lain rotenon dan pachhyrizid. Bagian
tanaman yang digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida organik adalah batang, daun dan
biji. Pestisida nabati bengkuang berguna untuk mengendalikan Pengisap buah (Dasybus
piperis CHINA) dan pengisap bunga ( Diconocoris hewitti DIST), Spodoptera litura,
beberapa jenis serangga dari ordo Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Lepidoptera dan
Orthoptera

Cara penggunaan : ekstrak sederhana yang mudah di buat oleh petani yaitu biji, daun atau ubi
bengkuang di cuci di timbuk kemudian di ekstraknya di encerkan dengan air aquades dengan
konsentrasi 25-100 gr)0/ liter air. Selain aquades, alkohol (etanol) dan petrolium eter dapat di
gunakan sebagai pelarut. Aplikasi di lakukan dengan cara penyemprotan ke bagian tanaman

6. Buah Maja (Aegle marmelos (L.)


Buah tanaman maja mengandung zat lemak senyawa tannin yang merupakan salah satu
senyawa dengan rasa pahit yang konon tidak disukai oleh serangga yang menjadi hama pada
tanaman. Ekstrak buah maja efektif untuk mengendalikan hama serangga dan penggerek buah
kakao (C. cramerella).

Cara penggunaan: pilih buah yang masih mentah, cincang kecil kecil lalu dihaluskan. Pilih
buah yang sudah masak ambil dagingnya lalu di remas menggunakakan sarung tangan hingga
hancur. Kemudian masukkan ke dalam wadah yang di tambahkan satu liter air untuk satu
buah maja dan aduk hingga merata. Tutup rapat adonan untuk di fermentasi selalama 12 jam.

7.Bunga pukul empat ( Mirabilis jalapa Linn.)

Daun dan bunga mengandung saponin dan flavonoida,di samping itu daunnya juga
mengandung tanin dan bunganya mengandung politenol. Biji tanaman tersebut mengandung
flavonoida dan politenol. Akar mengandung betaxanthins. Buah mengandung zat tepung,
lemak (4,3%), zat asam lemak (24,4%) dan zat asam minyak (46,9%). Bagian tanaman yang
digunakan sebagai pestisida organik adalah daun. Ekstrak daun bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa) merupakan salah satu agen penginduksi ketahanan sistemik tanaman cabai merah
terhadap serangan Cucumber Mosaic Virus (CMV).

8.Cengkeh ( Syzygium aromaticum)


Cengkeh mengandung beberapa senyawa kimia, yaitu eugenol, eugenol asetat, kariofilen,
sesquiterpenol dan naftalen. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bio pestisida adalah
bunga, tangkai bunga dan daun. Ekstrak cengkeh bersifat sebagai fungisida, mengakibatkan
kemandulan hama dan menghambat aktifitas makan (antifeedant)

Penggunaan cengkeh sebagai pestisida bisa dengan melarutkan bubuk cengkeh ke dalam 20
liter air atau bubuk cengkeh dengan dosis 150-200 gram per tanaman untuk mengendalikan
patogen tanah

9. . Duku (Lansium domesticum)

Senyawa kimia yang terdapat pada duku antara lain alkaloida, saponin, lavonoida dan
polifenol. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pembuatan pesnab adalah biji.
Ekstrak biji duku bersifat sebagai insektisida.

Cara penggunaan: biji duku yang telah di hancurkan di rendam dalam air kemudian di saring
lalu di semprotkan pada tanaman
10. Kunyit (kunir/turmeric) (Curcuma longa linn)

Bagian tananaman yang digunakan sebagai pestisida organik adalah rimpang. Rhizome
(batang dalam tanah) kunyit dapat digunakan sebagai insektisida untuk mengendalikan
serangga hama ataupun sebagai fungisida untuk mengendalikan jamur yang merusak
tanaman.

Cara penggunaan: rendam parutan kunyit dalam urine sapi, kemudian saring larutan tersebut.
Tambahkan 2-3 liter air. Setelah itu, tambahkan deterjen, lalu aduk hingga rata. Semprot
larutan pestisida kunyit ke seluruh bagian tanaman yang terserang hama pada pagi atau sore
hari

11. Kenikir (Tagetes erecta L., Tagetes patula)

Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida untuk mengendalikan
hama penyakit tanaman adalah bunga, daun, batang, dan akar. Ekstrak kenikir bersifat
sebagai penolak hama (repellent), insektisida, fungisida, dan nematisida

Cara penggunaan: haluskan daun kenikir sebanyak 450 gram. Selanjutnya rendam daun yang
sudah halus di dalam 1 liter air selama 24 jam.larutan tersebut sebelum di gunakan.
12. Jahe (Zingiber offcinale)

Jahe mengandung minyak atsiri 1-3%, konstituent utama sesquiterpene, zingiberene C15H24.
Bau tajam pada jahe adalah zingerone C11H14O3 yang ada dalam oleoresin. Bagian tanaman
jahe yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama penyakit tanaman adalah rhizomenya.
Rhizome jahe dapat digunakan sebagai penolak hama, nematicida, dan fungisida

Cara penggunaan: semprotkan larutan jahe yang telah di larutkan

13. Gadung (Dioscorea hispida Dennst.)

Gadung mengandung senyawa alkaloid dioscorin yang cukup tinggi. Bagian tanaman yang
digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida organik untuk mengendalikan hama penyakit
tanaman adalah umbinya. Ekstrak umbi gadung bekerja sebagai antifeedant (penghambat
aktifitas makan) dan menghambat pembentukan telur serangga hama

Cara penggunaan: parutan gadung di rendam dalam air selama 12-24 jam, kemudian
dicampur dengan rendaman tembakau lalu di saring. Ekstrak ini kemudian di ecerkan dan
dapat di gunakan sebagai pestisida dengan cara di semprotkan
14. Jarak (Ricinus communis Linn.)

Biji jarak mengandung 40–50% minyak jarak (oleum ricini, kastrooli) yang mengandung
bermacam-macam trigliserida, asam palmitat, asam risinoleat, asam isorisinoleat, asam oleat,
asam linoleat, asam linolenat, asam stearat, dan asam dihidroksistearat. Juga mengandung
alkaloida risinin, beberapa macam toksalbumin yang dinamakan risin (risin D, risin asam ,
dan risin basa), dan beberapa macam enzim diantaranya lipase. Daun mengandung saponin,
senyawa-senyawa flavonoida antara lain kaempferol, kaempferol-3-rutinosida, nikotiflorin,
kuersetin, isokuersetin, dan rutin. Di samping itu juga mengandung astragalin, reiniutrin,
risinin, dan vitamin C. Akar mengandung metiltrans-2-dekena-4,6,8- trinoat dan 1-tridekena-
3,5,7,9,11-pentin-beta-sitosterol.Bagian tanaman yang yang digunakan sebagai pestisida
nabati adalah biji, daun akar dan seluruh bagian tanaman. Ekstrak jarak bersifat sebagai
insektisida, ovisida, penghambat pembentukan telur dan penghambat perkembangan hama

Cara penggunaan: hancurkan biji jarak dan panaskan selama 10 menit dalam 2 liter air yang
telah di tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 50 gram detergen, saring larutan hasil
perendaman dengan 10 liter air lalu semprotkan hasil penyaringan pada tanaman

15. Jeringo / Dlingo (Acorus calamus)


Jeringau (Acorus calamus) yang disebut dlingo oleh orang jawa adalah tumbuhan terna yang
rimpangnya dijadikan bahan obat-obatan. Rimpang jeringau (dlingo – jawa) mengandung zat
arosone, kalomenol, dan metil eugenol yang bisa digunakan untuk mengatasi hama wereng
coklat

Cara penggunaan: ekstrak air dari 10 gr rimpang jeringau dalam 1 liter air dapat di gunakan
untuk pengendalian kutu daun, rayap dan walang sangit

16. . Lengkuas (Alpinia galanga (L) Wild)

Rimpang lengkuas mengandung lebih kurang 1% minyak essensial terdiri atas metil–sinamat
48%, sineol 20–30%, eugenol, kamfer 1 %, seskuiterpen, d – pinen, galangin, galanganol dan
beberapa senyawa flavonoid. bagian tumbuhan yang digunakan sebagai pestisida nabati
adalah rimpang. Ekstrak rimpang lengkuas bersifat sebagai fungisida (anti jamur)

17. Lidah buaya (Aloe barbadensis Milleer)


Senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman lidah buaya antara lain saponin

flavonoida, polifenol dan tanin. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pestisida
nabati adalah daging daun. Ekstrak lidah buaya bersifat sebagai insektisida, bakterisida, dan
fungisida. Selain itu lidah buaya dapat digunakan sebagai perekat alami/perata dalam aplikasi
pestisida.

18. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Senyawa kimia yang terkandung pada mengkudu antara lain xeronin, proxeronin, scopoletin
dan antraquinan. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bio pestisida adalah buah, daun
dan akar. Ekstrak tanaman mengkudu bersifat sebagai insektisida

19. Pacar cina ( Aglaia odorata Lour.)


Senyawa kimia yang terdapat pada tanaman pacar cina antara lain alkaloida, saponin,
flavonoida, tanin, serta minyak atsiri. Pada daun pacar cina selain rokaglamida juga
ditemukan dan tiga senyawa turunannya, yaitu desmetil-rokaglamida, metil rokaglat dan
rokaglaol. Bagian tanaman yang digunakan sebagai pesnab adalah daunnya. Ekstrak daun
pacar cina bersifat sebagai insektisida, antifeedant (penghambat makan) dan growth regulator
(penghambat perkembangan serangga)

20. Putri malu (Mimosa pudica)

Putri malu mengandung senyawa mimosin, asam pipekolinat, tannin, alkaloid, dan saponin.
Selain itu, juga mengandung triterpenoid, sterol, polifenol

dan flavonoid. Bagian tanaman yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun, akar,
seluruh bagian tanaman. Ekstrak tanaman putri malu bersifat sebagai fungisida

Anda mungkin juga menyukai