Anda di halaman 1dari 18
MAKALAL ANALISIS USAHATANE KENTANG DAN CABAL MANAJEMEN USAHATANE TERPADU NAMA : AULIA SHIFA RAMADHANI NO. BP : 2210222017 KELAS : AGRI A KELOMPO} DOSEN PENIAB_ : 1. FAIDIL TANJUNG,. Dr.. MSi 2. ZEDNITA AZRIANI,, Dr. SP. MSi ASISTEN DOSEN : |. SYAHDINA SARAH (2110221014) 2. FAIRUSSI ARAFAH (2110222016) 3, AFDHOAL KHAIRUL (2110222006) PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2023 Dipindai dengan CamScanner KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil"alaamin puji-dan syukur penutis ucapkan kepada Allah Subhana Wata"la karena telah memberikan ka fa seperti diberikan Kekuatan kemudahan dan kelanearan dalam: meng! etiap masalahy_ untuk tugas makalah ini, Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas proktikum mata kuliah Manajemen Usahatani ‘ pada. Akhienya penulis dapat menyel makalah ini yang berjudul “Analisis Usahatani cabai Rawit dan kentang ", Penulis ingin m nyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada Ibuk Zednita Azriani,, Dr. SP. MSi selaku Dosen pengampu mata kuliah di Agri A, juga kak Syahdina Sarah, kak Fairussi Arafah dan bang Afdhoal Khairul selaku asisten dosen matakuliah Manajemen Usahatani Terpadu Agri A. Penulis sadar makalah ini masih memiliki banyak kekurangan untuk itu kritik dan saran penulis harapkan dari para pemba & Dipindai dengan CamScanner LPENDAHULUAN A. Latar belakang Cabai atau lombok merupakan tanaman semak dari famili Solanaceae, berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negaranegara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia, Menurut Hapsari (2011) ada dua cabai yang tumbuh dan ditanam di Indonesia yaitu cabai besar (Capsicum annuum L.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang, serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret-April). Untuk memperoleh harga cabai yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang schat serta bebas dari hama dan penyakit.Kentang adalah komoditas sayuran yang membantu ketahanan pangan serta sebagai usaha bidang pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tanaman kentang tinggi akan karbohidrat karena sebagai bahan pangan yang dapat mensubstitusi bahan pangan lain yang berasal dari beras, jagung, dan gandum. Urgensi terhadap dua komoditas pertar in ini dalam konteks keberlanjutan pangan dan kesejahteraan ekonomi. Pertumbuhan populasi yang pesat dan perubaban pola konsumsi mendorong peningkatan produksi cabai dan kentang. Namun, petani menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, fluktuasi pasar, dan risiko ekonomi. Melalui analisis mendalam terhadap aspek- aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih baik terkait poten pengembangan usaha tani cabai dan kentang, serta solusi untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan petani dalam menghadapi dinamika kompleks sektor pertanian, B, Rumusan masalah & Dipindai dengan CamScanner i kentang dan eabai di Ladang ya produksi untuk n Universitas Andalas? tani di Ladang peneliti 1 yang, diterima dari hasil ws fakultas pertanian Universitas Andalas? ¢. Tujuan Untuk mengetahui berapa besar produksi usahatani kentang dan cabai Ladang penelitian fakultas pertanian Universitas Andalas 2. Untuk mengetahui berapa besar penerimaan usahatani kentang dan cabai di Ladang penelitian fakultas pertanian Universitas Andalas Dipindai dengan CamScanner IL, TINJAUAN PUSTAKA, A. Pengertian usahatani Usahi i adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor- modal, teknologi, pupuk, benih dan pestisida) dengan efektif, efisien dan kontinyu untuk menghasilkan produksi yang tinggi schingga pendapatan usahataninya meningkat. Usahatani adalah sebagian dari kegiatan dipermukaan bumi, dimana seorang petani, sebuah keluarga atau manajer bercocok tanam atau memelihara ternak. Petani berusahatani sebagai suatu cara hidup melakukan pertanian. Apa yang dilakukan petani hanya sekedar memenuhi kebutuhan, dalam arti petani meluangkan waktu, uuang serta tenaga untuk mengkombinasikan masukan guna menciptakan keluaran. Pada hakekatnya usaha tersebut dapat dipandang sebagai perusahaan (Rahim dan Diah, 2008). Pengelolaan usahatani yang efisien akan mendapatkan keuntungan. Usahatani yang efisien adalah usahatani yang produktivitasnya tinggi, yang pengelolaan faktor-faktor produksinya baik. pengolahan usahatani adalah kemampuan petani menentukan, mengorganisir, mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasai sebaik-baiknya dan mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana diharapkan. Ada dua prinsip yang menjadi syarat seseorang pengelola yaitu prinsip teknik (perilaku cabang usaha, perkembangan teknologi, daya dukung faktor yang dikuasai, cara budidaya). Prinsip ekonomis (penentuan perkembangan harga, kombinasi cabang usaha, pemasaran hasil, pembiyaan usahatani dan modal). Pengenalan atau pemahaman dan penerapan kedua prinsip ini tercermin dari keputusan yang diambil agar usahatani yang, diusahakan dapat berhasil. B. Cabai rawit a. Pengertian cabai rawit Cabai merupakan tanaman hortikultura yang cukup penting dan banyak dibudidayakan, terutama di Pulau Jawa. Cabai termasuk tanaman semusim & Dipindai dengan CamScanner (annual) berbentuk perdu, berdiri tegak dengan batang berkayu, dan banyak memiliki cabang. Tinggi tanaman dewasa antara 65-120 em, lebar mahkota tanaman 50-90 em. Tanaman cabai mudah dikenali, yaitu tanaman yang, berupa perdu yang berkayu yang tumbuh tegak mempunyai tinggi 50-90 em, dan batang cabai sedikit mengandung zat kayu, terutama yang dekat dengan permukaan tanah, tanaman cabai adalah tanaman yang memproduksi buah yang mempunyai gizi yang cukup tinggi. Tanaman cabai selain sebagai sayuran juga dapat digunakan 2006). sebagai tanaman obat (Setiak Terdapat 3 macam buah cabai, yang besar agak pendek, besar panjang dan yang kecil (cabai rawit) cabai besar agak lonjong rasanya kurang pedas, berwarna merah dan hijau tetapi Konsumen di Indonesia biasanya menyukai ketika masih berwama hijau, untuk sayur ataupun dimakan mentah sebagai lalap. Demikian pula cabai besar yang panjang kebanyakan dipetik setelah berwama merah, sebagai pencampur sayur atau dikeringkan sebagai tepung, Cabai rawit rasanya sangat pedas, sangat baik dijadikan saus sambal atau dikeringkan. Tepung cabai banyak diperlukan baik oleh perusahaan pembuat makanan dan pembuat atau pencampur obat tradisional Cabai rawit banyak dibudidayakan diberbagai negara, hasilnya selain itu mencukupi kebutuhan sendiri, karena banyak dibutuhkan di negara-negara yang berhawa dingin (Kartasapoetra, 1988). Klasifikasi tanaman cabai menurut Wiryanta (2006) adalah sebagai berikut : Kingdom _: Plantae Diviso : Spermatopyta Sub Diviso _ : Angiospermae Classic : Dicotyledonae Ordo :Solanales Familia : Solanaceae & Dipindai dengan CamScanner Sub Familia; Solanaceae Genus : Capsicum. Spesies : Capsicum frutencens L b. Syarat tumbuh cabai rawit Syarat tumbuh yang sesuai dengan tanaman dapat mengh: an pertumbuhan dan hasil produksi yang optimal, begitu juga dengan tanaman cabai rawit jika memiliki syarat tumbuh yang tepat akan tumbuh secara optimal. Tanah yang tepat untuk budidaya tanaman cabai rawit yaitu tanah yang bersifat gembur dan remah. Tanaman cabai rawit tidak tumbuh dengan baik pada tanah yang memiiki struktur padat dan tidak memiliki rongga, hal ini dikarenakan tidak dapat menembus air sehingga air akan menggenang, selain akar tidak menembus air, akar juga tidak dapat bergerak secara Iuas. Tanah yang tepat untuk melakukan budidaya tanaman cabai rawit yaitu yang memiliki tekstur lempung berliat (Wahyudi, 2011). ‘Tanaman cabai rawit dapat ditanam pada dataran rendah dan tinggi, tetapi menurut syarat tumbuh yang baik ketinggian yang cocok adaah sekitar 0-2.000 mdpl, Tanaman cabai rawit yang ditanam pada dataran tinggi memiliki masa panen yang lebih lama daripada cabai yang ditanam pada dataran rendah. Budidaya tanaman cabai rawit memiliki ketentuan ketinggian yang optimum sekitar 0-1.000 mdpl. Tanaman cabai rawit dapat beradaptasi dengan suhu 24°C- 27°C dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi (Suryana, 2013). Curah hujan yang optimum untuk syarat tumbuh pada tanaman cabai rawit yaitu sekitar 1.000-3.000 mm_ setiap tahunnya. Tanaman cabai_rawit membutuhkan intensitas cahaya pada pagi hari hingga sore hari, selain itu juga harus diimbangi dengan ketersediaan air yang cukup agar dapat membantu pertumbuhan tanaman cabai rawit yang baik sehingga akan tumbuh optimal dengan hasil produksi yang tinggi. Tanaman cabai rawit memerlukan penyinaran matahari minimal 8 jam per hari. Intensitas cahaya yang rendah dapat mempengaruhi orientasi suatu tanaman, jika tanaman_cabai_ awit & Dipindai dengan CamScanner 1 menjadi lemah, pucat, dan pertumbuhannya cenderung memanjang (Mukhlisin, 2016). Cab awit adalah tanaman yang menghendaki tingkat keasaman tanah yang optimal yaitu 5,5-6,5, jl diaplik ingkat kea a pl tanah yang kurang dari 5,5 maka harus segera an pengapuran agar dpat menetralkan keasaman pada tanah tersebut. dapat me saman tanah yang rend ibatkan kekurangan unsur hara seperti fosfor (P), dan kalsium (Ca) yang tidak tersedia jika tanah memiliki pH rendah, pH tanah yang rendah juga dapat mendukung pertumbuhan penyakit pada Fusarium sp (Prajnanta, 2011) . Kentang, Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman pangan terpenting ketiga dunia setelah beras dan gandum untuk dikonsumsi manusia. Kentang berasal dari daerah dataran tinggi Andes, Amerika Selatan. International Potato Centre (CIP) menyebutkan bahwa daerah tersebut merupakan pusat konservasi keanekaragaman hayati kentang (Ma’rufatin, 2011). Tanaman kentang dapat dibudidayakan di beberapa negara beriklim sedang, tropis dan subtropis. Di i antara 800- Indonesia, kentang dibudidayakan oleh petani di daerah dataran tin 1800 m (Ma’rufatin, 2011) Kentang merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan menjalar dan memiliki batang berbentuk segi empat, Batang dan daunnya berwarna hijau kemerahan atau berwama ungu. Umbinya berawal dari cabang samping yang masuk ke dalam tanah, yang berfungsi sebagai tempat menyimpan karbohidrat schingga bentuknya membengkak. Umbi ini dapat mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk cabang yang baru (Aini, 2012). Klasifikasi ilmiah dari tanaman kentang yang dikutip dari Setiadi (2009), yakni: Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta & Dipindai dengan CamScanner Kelas Magnoliophyta Subkelas : Asteridae Ordo : Solanales/Tubiflorae Famili : Solanaceae Genus : Solanum Seksi : Petota Spesies +: Solanum tuberosum Nama binomial: Solanum tuberosum LINN. (Solanum tuberosum L.) Dalam Ma’rufatin (2011), kentang merupakan salah satu tanaman dikotil yang bersifat semusim dan berbentuk semak atau herba. Pada pertumbuhan kentang sendiri, terdapat empat fase pertumbuhan. Dimulai dari pertumbuhan vegetatif yaitu fase yang ditandai dengan tumbuh atau munculnya tunas. Fase tersebut terjadi kurang lebih 2-4 minggu sampai fase inisiasi. Pada fase inisiasi ini juga diikuti dengan pembentukan stolon dilanjutkan pembesaran umbi yang terjadi selama 7-8 minggu. Terakhir adalah fase pemasakan yang memerlukan waktu selama 2-3 minggu. Pada fase ini ditandai dengan terbentuknya kulit uml kemudian bagian atas dari tanaman akan berwarna kekuning-kuningan dan mati. Sehingga jumlah waktu yang diperlukan selama proses pertumbuhan kentang adalah sckitar 13-20 minggu atau 90-140 hari. Dari jumlah hari tersebut dapat dikatakan bahwa kentang merupakan tanaman berumur pendek. kentang cocok di tanam di daerah subtropis dan di dataran tinggi tropika pembentukan umbi terjadi dengan baik pada suhu siang 250C dan suhu malam 170C atau lebih rendah, Suhu perakaran yang baik untuk pertumbuhan umbi adalah 14,90C sampai 17,7oC. Tanaman Kentang tumbuh dengan baik pada lingkungan dengan suhu rendah, yaitu 15 oC sampai 200C, serta cukup sinar matahari (313 W/m2) dengan kelembaban udara 80-90% (Sunarjono, 2007). & Dipindai dengan CamScanner D. Faktor produksi a, Lahan pertanian Tanah sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabrik hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dari at hasil produksi ke luar. Faktor produksi ini mempunyai kedudukan paling prating. Hal ini terbukti da besamya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan faktor-faktor potensi ckonomi bervariasi (kondisi produksi lainnya, Setiap lahan_ memi produksi dan pemasaran), karena lahan pertanian memiliki karakteristik berbeda yang disesuaikan dengan kondisi lahan tersebut. Maka faktor-faktornya bervariasi d umum, semakin banyak perubahan dan adopsi yang diperlukan dalam tahan {u lahan ke lahan yang lain dan dari satu negara ke negara ang lain. Secara perlanian, semakin tinggi pula resiko ekonomi yang ditanggung untuk perubahan- perubahan tersebut. kemampuan ekonomi suatu Jahan dapat diukur dari keuntungan yang didapat olch petani dalam bentuk pendapatannya, Keuntungan ini bergantung pada kondisi-kondisi_produksi dan pemasaran, Keuntungan merupakan selisih antara biaya (cost) dan hasil (returns). b. Modal Modal dibedakan menjadi dua macam yaitu modal tetap dan modal tidak tetap. Perbedaan tersebut disebabkan karena ciri yang dimiliki oleh modal tersebut.Faktor produksi seperti tanah, bangunan, dan mesi mesin sering dimasukkan dalam kategori modal tetap. Dengan demikian modal tetap didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produk tersebut. peristiwa ini terjadi dalam waktu yang relative pendek dan tidak berlaku untuk jangka panjang, Sebaliknya dengan modal tidak tetap atau modal variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu kali dalam proses produksi tersebut, misalnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk, obat-obatan, atau yang dibayarkan untuk pembayaran tenaga kerja. ¢, Manajemen & Dipindai dengan CamScanner Manajemen terdiri dau ‘merencan: an dan ‘melaksanakan serta mengevaluasi suatu proses produksi. Karena proses produksi ini melibatkan sejumfah orang (tenaga kerja) dari berbagai tingkatan, maka manajemen berarti_ pula bagaimana mengelola orang-orang terscbut dalam tingkatan atau dalam tahapan proses produksi 10 Dipindai dengan CamScanner I, HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil a. Aspek budidaya [NOD | Aspek budidaya Ronsep tcort Kondisl Fapangan | | | T, | Warietas yang dipakat | a. Kentang anit | jamur | | b. Cabai —: bukan bibit unggul Pengolahan tanah Kondisilahan | ang telah a. Alat Cangkul Sa bersih schingga b. Cara Lahan dicangkul guna tidak perl pengolahan | membersihkan guima maupun | banyak sampah... kemudian polybag di | dibersihkan isidengan campuran pupuk —_| hanya perlu kompos dan sckam padi dengan | membersihkan perbandingan guima dan sampah-sampah disekitar tempat praktikum 3. _| Pemupukan dasar a. Jenis pupuk | Dolomit b. Dosis pupuk | Satu genggam untuk satu polybag u Dipindai dengan CamScanner @ Cara mupuk | Pupuk ditabur diatas campuran kompos dan sekam didalam polybag Penanaman cel a. Waktu tanam Pada pagi hari b.cara tanam a. Kentang : bibit kentang yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam polybag yang telah diisi tanah sedalam 4 cm atau sampai kentang tertutup tanah dan hanya menyisakan tunasnya saja b. Cabai : bibit cabai yang sebelumnya berada di polybag Mini disiram sedikit air dan diremas tak bagian tanahnya agar tanah tidak buyar kemudian plastik polybag dirobek dan dikeluarkan cabainya dan ditanam di dalam polybag yang telah disediakan dengan kedalaman sekitar 10 em dan kemudian tanah dibubung disekitar bibit eabai Pemupukan susulan a, Nama pupuk Pupuk paten bowaktu pemupukan | Pagi hari ¢.cara pemupukan | 10 liter air dicampurkan dengan aa Dipindai dengan CamScanner T sachet pupak paten kemudian [ disinmkan ke tanaman Aedosis pennupukan | nuk satu polybaye komoditas | hanya memertukun sedikit pupa pat sehingga kan secukupnys si 6. | Penyiraman aavaktu penyiraman | Pagi dan sore hari bear ‘Tanaman disiram secukupnya, | hanya perlu ai tanah terlihat lembab | | 7,_| Pengend: Pada tahan | penyakit praktikum dapat | dilihat ada | ‘asnama penyakit Kutu kebul . | beberapa tanaman yang b,jenis pestisida Menggunakan pestisida buatan | dengan mencampur sunlight | 'e*ken penyakit dengan air kutu kebul cone Satu sendok sunlight dicampur | sehingga harus dengan air kemudian disemprot | diberi pestisida pada bagian tanaman yang, terkena hama Ca Siang hari Pemanenan Ketika emaneni a.waktu panen Pagi hari ee dapat diketahui 1a Dipindai dengan CamScanner Bb. cara panen Kentang ditarik batangnya dan | bahwasanya akan terlihat praktikum yang. dilakukan di Jahan praktikum Fakultas Pertanian Universitas Andalas kurang berhasil karena kentang yang dihasitkan hanya sebesar jari jempol dan jumlahnya juga tidak banyak b. Analisa R/C kentang Penerimaan jumlah produksi x harga/ kg 3 kg x 9.000 = ——— 0334 Total biaya produksi 80.000 80.000 B, Pembahasan a. Cabai Setelah penelitian dan praktikum dilakukan dapat diketahui bahwasanya untuk aspek budidaya, pada cabai dapat diketahui tidak ada permasalahan yang terlihat dan terjadi pada aspek budidaya hanya ada beberapa serangan hama yang dapat dikendalikan dengan menggunakan pestisida, Namun untuk analisa R/C dari cabai belum dapat diketahui karena buah cabai belum berbuah dan masih memerlukan waktu untuk berbuah sehingga belum dapat menemukan return cost of Ratio dari cabai. “4 & Dipindai dengan CamScanner by, Rentang, Setelah_peneli n dan praktikum dilakukan dapat diketahui: bahwasanya untuk aspek budidaya pada kentang, at diketahui ada beberapa permasalahan yang terjadi diantaranyayaitu yang pertama kentang banyak yang busuk enakan curah hujan yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan tanah terlalu lembab dan bibit umbi yang ada di dalam tanah menjadi busuk. Kemudian umbi yang busuk menyebabkan tanaman yang sebenarnya telah tumbuh menjadi kuning Untuk analisa air bersih kentang dapat dilihat dengan membagikan penerimaan dengan total biaya produksi, Sebelumnya penerimaan didapatkan dari mengalikan jumlah produksi dengan harga per produk. Dan total biaya produksi didapat dengan menjumlahkan semua faktor produksi mulai dati kompos yang digunakan, polybag, sekam, pupuk paten dan dolomit, bibit kentang dan cabai serta penyiram tanaman, Untuk jumlah produksi yang didapat yaitu sebanyak 3 kg dengan harga jual 9.000 / kg. Untuk total biaya produksi yaitu 80.000, sehingga RIC yang didapat dari kentang yaitu 0,334. 15 & Dipindai dengan CamScanner IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembaha i diketahui bahwasanya tanaman cabai masih termasuk cocok ditanam didataran tinggi dengan eurah hujan yang tinggi. Dari pembahasan juga dapat diketahui bahwa kentang kurang cocok ditanam di Jahan dengan curah hujan yang tinggi dan kelembaban tanah yang tinggi. Ketidakcocokan tersebut juga dapat dilihat dengan Return cost of ratio yang tidak layak atau tidak memenuhi standar dimana standar R/C adalah satu sedangkan yang didapat hanya 0,334, B, Saran Komoditas yang tidak layak untuk diusahakan, dapat diganti atau disesuaikan komoditas yang ditanam dengan komoditas yang sesuai dengan mempertimbangkan faktor alam seperti tipe tanah, curah hujan, dan suhu serta faktor faktor lainnya schingga mengurangi resiko kerugian dalam usahatani, 16 & Dipindai dengan CamScanner DAFTAR PUSTAKA. Hapsari (2011). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, Rahim dan Diah, 2008. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Setiadi, 2006. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia, Jakarta. Kartasapoetra, 1988. Bertanam Cabai Pada Musim Hujan. Agromedia. Tangerang. Suryana, 2013. Cabai Rawit Jenis dan Budaya, Penebar Swadaya. Jakarta. Prajnanta, 2011. Analisis Usahatani dan Pemasaran Salak Pondoh di Desa Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, Fakultas Pertanian. Universitas Islam Riau. Pekanbaru. Mukhii 2016Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ima Ma'rufatin, 2011. Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press. Aini, 2012. Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro 2009. Analisis Pendapatan Usaha Tani dan Makro, Depok: RajagrafindoSetia Jeruk Siam (Studi Kasus Di Desa Padang Pangrapat Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser). Administrasi Bisnis, 3(3), 600-611. 7 & Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai