Anda di halaman 1dari 12

BESARAN,SISTEM SATUAN DAN VEKTOR

Disusun oleh:
Nama : DIMAS HARI MADANI
Npm : 2307210066
Kelas :Teknik Sipil B1 pagi

JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS


MUHAMMADIYYAH SUMATERA UTARA
1.Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang bisa
diukur, dihitung, memiliki nilai, dapat
dinyatakan dengan angka, dan memiliki
satuan.Dalam ilmu fisika, besaran dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu
besaran pokok dan besaran
turunan.Berikut adalah penjelasan lebih
lanjut mengenai kedua jenis
besaran tersebut:
1.besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang
satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dan tidak bergantung pada
besaran lainnya.Terdapat tujuh besaran
pokok yang telah ditetapkan secara
internasional, yaitu:
Selain itu, terdapat dua besaran tambahan
yang tidak memiliki dimensi, yaitu sudut
datar (radian) dan sudut ruang (steradian)

2.Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang
diturunkan dari besaran pokok. Besaran
turunan ini hampir sama dengan besaran
pokok yang berfungsi untuk menghitung
suatu yang dinyatakan dalam Satuan
Internasional (SI). Beberapa contoh
besaran turunan meliputi luas, volume,
gaya, tekanan, dan kecepatan.

2.Sistem satuan
Sistem satuan adalah sebuah sistem yang
digunakan untuk mengukur dan
menyatakan besaran-besaran fisika.
Satuan-satuan ini memberikan nilai dan
dimensi yang diperlukan untuk mengukur
suatu besaran dengan
konsisten dan akurat
•Sistem Satuan Internasional (SI)
Sistem Satuan Internasional adalah sistem
satuan standar yang berlaku secara
internasional.Sistem ini terdiri dari 7
satuan dasar, yaitu detik, meter, kilogram,
ampere, kelvin, mol, dan kandela.
3.Besaran vector
Besaran vektor adalah besaran fisika yang
memiliki nilai (magnitudo) dan arah, di
mana nilai dan arah saling melengkapi
satu sama lain.Dalam matematika,
terdapat dua jenis vektor yaitu vektor
sejajar dan vektor berlawanan. Berikut
penjelasan mengenai kedua jenis
vektor tersebut:
1.Vektor sejajar adalah dua atau lebih
vektor yang memiliki arah
dan besar yang sama
2.Vektor berlawanan adalah dua vektor
yang arahnya saling berlawanan.Misalnya,
satu vektor memiliki arah ke utara, maka
vektor berlawanan arahnya
adalah ke Selatan
Sifat sifat vector
1.Dapat dipindahkan:
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, meskipun
memiliki arah, vektor tidak memiliki posisi. Artinya,
vektor dapat dipindahkan dari satu posisi ke posisi
lainnya untuk mempermudah perhitungan, Vektor
dapat dipndahkan asalkan besar dan
arahnya tetap sama.
2. Dapat diuraikan
Vektor dapat diuraikan untuk mempermudah analisis
data. Dilansir dari Lumen Learning,vektor dua dimensi
dapat diuraikan menjadi komponen horizontal dan
vertikal. Adapun vektor tiga dimenasi dapat diuraikan
menjadi bentuk xx, yy, dan zz.
3.Dapat dioperasikan
Selain dapat dipindahkan dan diuraikan, vektor juga
bersifat dapat dioperasikan secara matematis. Artinya,
vektor dapat ditambah, dikurangi, dan juga dikali.
Metode penjumlahan vector
1.Metode Grafis
Metode grafis pada besaran vektor adalah metode atau
cara untuk menentukan resultan vektor dengan
mengukurnya. Kamu bisa mengukur panjang vektor
dengan penggaris, sedangkan besar sudut atau arah
diukur dengan busur derajat. Mengukur resultan vektor
dengan metode grafis ini memerlukan skala dan besar
sudut yang tepat. Dengan metode grafis, penjumlahan
vektor dilakukan dengan menyatakan vektor dalam
sebuah diagram.Metode grafis dilakukan dengan
metode segitiga, jajar genjang, dan polygon
•metode segitiga
Untuk mengetahui jumlah dua buah vektor Anda dapat
menggunakanmetode segitiga.Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut.
1.Lukislah vektor pertama sesuai dengan nilai dan
arahnya, misalnya A!
2.Lukislah vektor kedua, misalnya B, sesuai nilai dan
arahnya dengantitik tangkapnya berimpit pada ujung
vektor pertama!
3.Hubungkan titik tangkap vektor pertama (A) dengan
ujung vektor kedua (B)!
untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut!
Selisih dua buah vektor, dapat diketahui dengan cara
seperti penjumlahan vektor Misalnya, selisih dua buah
vektor. A dan B adalah Cjuga dapat dinyatakan CA
Batau CA (B). Hal ini menunjukanbahwa selisih antara
vektor A dan B adalah hasil penjumlahan vektor Adan -
B, dengan -B adalah vektor yang berlawanan arah
dengan B tetapi nilainya sama dengan
B.Perhatikan gambar berikut!

•Metode Jajargenjang
Anda dapat memperoleh resultan dua buah vektor
dengan metode jajargenjang. Pada metode
jajargenjang terdapat beberapa langkah, yaitusebagai
berikut.
1.Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik
pangkal berimpit!
2.Lukis sebuah jajargenjang dengan kedua vektor
tersebut sebagai sisi-sisinya!
3.Resultan kedua vektor adalah diagonal jajargenjang
yang titikpangkalnya sama dengan titik
pangkal kedua vector
•Metode Poligon
Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan
dua buah vektor atau lebih, metode ini merupakan
pengembangan dari metode segitiga.Langkah-langkah
menentukan resultan beberapa vektor dengan
metodepoligon adalah sebagai berikut.
1.Lukis vektor pertama!
2.Lukis vektor kedua, dengan pangkalnya berimpit di
ujung vektor pertama!
3.Lukis vektor ketiga, dengan pangkalnya berimpit di
ujung vektor keduadan seterusnya hingga semua
vektor yang akan dicari resultannyatelah dilukis!
4.Vektor resultan atau vektor hasil penjumlahannya
diperoleh dengan menghubungkan pangkal vektor
pertama dengan ujung dari vektor yangterakhir dilukis
(lihat berikut)!
2.Metode Analisis
Metode yang paling baik (tepat) untuk menentukan
resultan beberapa vektor dan arahnya adalah metode
analisis. Metode ini, mencari resultan dengan cara
perhitungan bukan pengukuran, yaitu menggunakan
rumus kosinus dan mencari arah vektor resultan
dengan menggunakan rumus sinus.
1.Menentukan Resultan Vektor Menggunakan Rumus
Kosinus Untuk menentukan vektor resultan secara
matematis dapat Anda gunakan rumus kosinus,
yaitu sebagai berikut
2.Menentukan Arah Resultan Vektor Menggunakan
Rumus Sinus Anda ketahui bahwa vektor merupakan
besaran yang mempunyai nilai dan arah. Untuk
menentukan arah dari vektor resultan
terhadap salah satu vector.

Anda mungkin juga menyukai