Anda di halaman 1dari 9

SOLUSI-SOLUSI INOVATIF TERKAIT KEMAMPUAN BERBAHASA SISWA DI SD

Mata Kuliah: Pembelajaran Bahasa di Kelas Tinggi


Dosen Pengampuh: Bapak Adi Iwan Hermawan, M. Pd

Disusun Oleh:

Nama : Chindy Natalia Ester Laratmase

Nim : 148620622129

Prodi / Kelas : PGSD / 3(A)

UNIVERTAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAHKA BUPATEN SORONG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah tentang "Solusi Inovatif Terkait Kemampuan Berbahasa
Siswa Di SD". Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..........
…...................…....1

DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………………......................................2

BAB I PENDAHULUAN
……………………………………………………………………….................................3

A. Latar Belakang
…………………………………………………………………………..............................
B. Rumusan Masalah
………………………………………………………………………..........................
C. Tujuan
………………………………………………………………………………….................................
..

BAB II PEMBAHASAN
………………………………………………………………………................................4

A. Pembelajaran Yang Inovatif


……………………………………………………………....................
B. Model Inovatif Pembelajaran Berbahasa Indonesia Di SD …………...................
C. Media Pembelajaran Berbahasa Indonesia Yang Inovatif Di SD ……………….....

BAB III PENUTUP


………………………………………………………………………………...............................5

A. Kesimpulan
……………………………………………………………………………...............................
B. Saran
…………………………………………………………………………………….............................
....

DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………….............................……6
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan batu pijakan untuk mencapai suatu Negara dan bangsa yang berkualitas baik
dilihat dari aspek psikomotorik, afektif serta kognitif yang dimiliki oleh individu dalam suatu kelompok
atau masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendidikan yang menarik perhatian suatu individu
agar dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut agar tercapainya kulitas dari suatu bangsa dan Negara.

Pendidikan di Indonesia mengalami berbagai macam perubahan yang dapat dilihat dari kurikulum yang
argumentasinya lebih kepada kurikulum tersebut perlu diganti karena tidak sesuai dengan zaman atau era
yang sedang terjadi sehingga diperlukan suatu pembaharuan. Selain itu, pendidikan di era modern dituntut
dengan suatu hal yang baru, hal ini dikarenakan dalam pembelajaran sekolah secara khusus berbeda-beda
bergantung dari materi, media dan metode yang digunakan.

Melihat kondisi tersebut, maka diperlukan suatu pembelajaran yang menarik perhatian siswa khususnya
pada pendidikan sekolah dasar. Dalam menyajikan suatu pembelajaran yang inovatif diperlukan suatu
model dan media yang sesuai dengan materi atau topic yang dibahas. Guru sebagai ujung tombak yang
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan, diharapkan dapat menggunakan model dan media
pembelajaran yang inovatif dalam mebelajarkan bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dasar.

B. Rumusan Masalah

1.Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran inovatif?

2.Apa sajakah model pembelajaran inovatif bahasa dan sastra Indonesia di SD?

3. Apa sajakah media pembelajaran inovatif bahasa dan sastra Indonesia di SD?

C. Tujuan

1.Mengetahui pembelajaran inovatif.

2.Mengetahui model pembelajaran inovatif bahasa dan sastra Indonesia di SD.

3. Mengetahui media pembelajaran inovatif bahasa dan sastra Indonesia di SD.


3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembelajaran Yang Inovatif

Pembelajaran inovatif dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dirancangoleh guru, yang sifatnya baru,
tidak seperti yang biasanya dilakukan, dan bertujuanuntuk menfasilitasi siswa dalam membangun
pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan perilaku ke arah yang lebih baik, sesuai dengan
potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa.Dalam konteks program belajar mengajar, program
pembelajaran yang inovatifdapat berarti program yang dibuat sebagai upaya mencari pemecahan suatu
masalah.Itu disebabkan karena program pembelajaran tersebut belum pernah dilakukan atau program
pembelajaran yang sejenis sedang dijalankan, akan tetapi masih perlumengalami perbaikan. Program
pembelajaran yang sifatnya memperbaiki program pembelajaran sebelumnya yang tidak memuaskan
hasilnya dapat digolongkan inovatifkarena mencoba untuk memecahkan masalah yang belum
terpecahkan. Hal ini sejalandengan yang dijelaskan Mansyur (2016) bahwa tidak ada satu model
pembelajaranyang paling sempurna. Yang ada adalah satu kekurangan model pembelajaran dapatditutupi
oleh satu model pembelajaran yang lain. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pemaduan beberapa model
pembelajaran demi terciptanya tujuan pembelajaran yanglebih baik dan optimal.

Ada beberapa teori yang mendasari pembelajaran inovatif:

Pertama: Teori kognitif.


Teori kognitif didasari perilaku yang tidak tampak dapat dipelajari secarailmiah seperti pada perilaku
yang tampak. Perilaku yang tidak tampak merupakan proses internal yang merupakan hasil kerja potensi
psikis. Teori kognitif lebihmengandalkan pikiran dan konsep dasar yang dimiliki pembelajar daripada
pengalaman. Kognitif amat menjauhi model menghafal, tetapi yang diorientasikansecara mendalam
adalah belajar bermakna di mana tiap proses pembelajaran haruslah bermakna, yang mampu
mengelaborasi kognisi seseorang. Situasi belajar apa pundapat bermakna apabila pembelajar mempunyai
seperangkat pembelajaran yang bermakna, yakni penghubungan tugas belajar yang baru dengan apa yang
sudahdiketahuinya. Tugas belajar tersebut secara potensial akan bermakna bagi pembelajar.Menurut
Piaget (2011), semua anak berkembang melalui urutan yang sama, meskipun jenis dan tingkat
pengalaman mereka berbeda satu sama lainnya. Perkembanganmental anak terjadi secara bertahap dari
tahap yang satu ke tahap yang lebih tinggi.

Kedua: Teori humanistik.


Proses belajar tidak hanya terjadi karena seseorangmendapatkan stimulus dari lingkungannya dan
meresponnya, tetapi terjadi pula karena pelaku belajar berkomunikasi dengan individu lainnya. Proses
belajar terjadi karenakomunikasi personal. Dalam diri pelaku belajar atau siswa terjadi transaksi
akibatkomunikasi dua arah atau lebih yang masing-masing mendapat kesempatan, baikselaku inisiator
maupun mereaksi komunikasi. Komunikasi itu dapat berlangsungsecara akrab, intensif, dan mendalam.
Menurut Rogers (2008), dalam konteks belajaryang diciptakan, manusia akan belajar apa saja yang dia
butuhkan. Konsep tersebutsaat ini memberikan perubahan besar bagi konsep pembelajaran yang
bertumpu pada pembelajar. Pembelajar itu sangat individual. Oleh karena itu, jika ingin berhasildalam
pembelajaran, perhatikan kebutuhan individual dalam belajar.

Ketiga: Teori Gestalt.


Psikologi Gestalt memandang unsur-unsur yang terlibatdalam proses belajar tidak terpisahkan, tetapi
merupakan totalitas dalam membentukmedan belajar. Oleh karena itu, teori ini disebut pula teori medan.
Menurut Lewin(2010), perubahan tingkah laku merupakan indikator hasil belajar yang diperoleh
danlingkungan yang disediakan difungsikan untuk memfasilitasi potensi internal yangterdapat dalam diri
pelaku belajar. Selain itu, diuraikan juga pentingnya motivasidalam pembelajaran. Motivasi adalah faktor
yang dapat mendorong setiap individuuntuk berperilaku. Motivasi muncul karena adanya daya tarik
tertentu dan juga bisamuncul karena pengalaman yang menyenangkan, misalnya pengalaman kesuksesan.

B. Model Inovatif Pembelajaran Berbahasa Indonesia Di SD

Ada berbagai model pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam mencapaikompetensi berbahasa, yaitu
model pembelajaran dengan pendekatan komunikatif dankontekstual dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.

Example non Example(Contoh-noncontoh)


Model example non example adalah model pembelajaran dengan metode belajar yang menggunakan
contoh-contoh. Contoh-contoh dapat diproleh dari kasusatau gambar yang relevan dengan Kompetensi
Dasar.
Langkah-langkah pembelajarandengan menggunakan model example non example antara lain:
-Guru menyiapkan gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran;
-Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui proyektor;
-Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan siswa untuk mengamataidan menganalisis gambar;
-Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisisgambar dicatat pada kertas;
-Setiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya;
-Mulai dari komentar atau hasil diskusi guru mulai menjelaskan materisesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai; dan
-Kesimpulan.

Kelebihan model pembelajaran ini antara lain: (1) siswa lebih kritis dalammenganalisa gambar; (2) siswa
lebih mengetahui aplikasi dan materi berupa contohgambar; dan (3) siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat. Selain itu,terdapat kekurangan pada model pembelajaran ini antara lain: (1)
tidak semua materidapat disajikan dalam bentuk gambar; dan (2) memakan waktu yang lama.

Picture and Picture(Gambar ke Gambar)


Model picture and picture adalah model dengan metode yang menggunakangambar dipasangkan atau
diurutkan menjadi urutan yang logis.
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture antara lain:
-Guru menyajikan kompetensi yang ingin dicapai;
-Guru menyajikan materi sebagai pengantar;
-Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitandengan materi;
-Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untukmemasangkan atau mengurutkan gambar
menjadi urutan yang logis;
-Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut;
-Dari urutan gambar, guru menanamkan konsep atau materi sesuai dengankompetensi yang ingin dicapai;
dan
-Kesimpulan atau rangkuman.

Kelebihan model ini adalah: (1) guru lebih mengetahuai kemampuan tiap-tiapsiswa, dan (2) melatih siswa
untuk berfikir logis dan sistematis. Adapun kekurangandari metode ini adalah memakan banyak waktu
dan banyak siswa yang pasif.

C. Media Pembelajaran Berbahasa Indonesia Yang Inovatif Di SD

Media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswauntuk terjadinya proses
belajar. Sanjaya (2011) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat
mengantarkan pesan dan perangkatlunak yang mengandung pesan. Media pembelajaran dapat
disimpulkan sebagai segalasesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan,
kemauan siswasehingga mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa. Dengan demikian,media
pembelajaran yang inovatif adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran,
perasaan, kemauan siswa sehingga mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa serta bersifat
baru.Secara umum, fungsi media pembelajaran adalah: (1) memperjelas pesan agartidak terlalu
verbalistis; (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan dayaindra; (3) menimbulkan gairah
belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar; (4) memungkinkan anak belajar
mandiri; dan (5) memberi rangsanganyang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
persepsi yang sama.

Berikut adalah media pembelajaran inovatif dalam pembelajaran BahasaIndonesia di tingkat Sekolah
Dasar:
-Kartu Kata (Flash card) adalah kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, yangdiperkenalkan oleh
Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia,Pennsylvania. Kartu ini dimainkan
dengan cara diperlihatkan kepada anak dandibacakan secara cepat, hanya dalam waktu satu detik untuk
masing-masing kartu.Tujuannya adalah untuk melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar
dankata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatihdan
ditingkatkan.Cara membuat: pada kartu yang panjang ditempeli sebuah gambar sederhana.Di samping
gambar ditulis suatu pilihan tiga kata, satu yang sesuai dengan gambardan dua yang mirip dengan
gambar. Pada punggung kartu warnai suatu ruang untukmenyatakan kata yang benar. Kemudian
disediakan jepit kertas. Cara bermain: dua orang siswa memutuskan kata yang sepadan dengangambar,
lalu menaruh jepit disamping kartu kata itu. Untuk mengecek baliklah kartu.

-Papan Flannel adalah papan yang berlapis kain flannel, sehingga gambar yangakan disajikan dapat
dipasang dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai berkali-kali. Papan flannel termasuk salah satu
media pembelajaran dua dimensi, yang dibuatdari kain flanel yang ditempelkan pada sebuah tripleks atau
papan. Kemudianmembuat guntingan-guntingan flannel yang di letakkan di bagian belakang gambar.
Langkah-langkah dan cara penggunakan dalam proses pembelajaran antaralain: (1) gambar yang telah
diberiksan kain flanel disiapkan terlebih dahulu, (2)siapkan papan flanel dan gantungan papan flanel
tersebut didepan kelas atau pada bagian yang mudah dilihat oleh pembelajar; dan (3) ketika pengajar
akanmenerangkan bahan pelajaran dengan menggunakan gambar, maka gambar dapatditempelkan pada
papan flanel yang telah dilapisi kain flannel.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pembelajaran inovatif dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dirancang oleh guru,yang sifatnya baru,
tidak seperti yang biasanya dilakukan, dan bertujuan untuk menfasilitasisiswa dalam membangun
pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan perilaku ke arahyang lebih baik sesuai dengan
potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. Teori yang mendasari pembeljaran inovatif yaitu teori
kognitif, teori humanistik atau teori sosial dan teori gestalt.Model pembelajaran inovatif dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasarantara lain Examples Non Examples, Picture and Picture,
Skrips Koperatif, MindMapping, Make a Match, Think Pair Share, Debat, Bermain Peran, Problem Based
Learning,Membaca dan Menulis Terpadu yang Kooperatif, Jigsaw, Berbaris, Tematik, Kuantum,
danPAIKEM.Media pembelajaran inovatif adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan,merangsang pikiran, perasaan, kemauan siswa sehingga mendorong terciptanya proses belajar pada
diri siswa serta bersifat baru. Media berdasarkan bentuk penyajiannya dikelompokkanmenjadi (1) media
visual, (2) media audio dan (3) media audio visual. Contoh media pembelajaran inovatif dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yaitu kartu kata dan papanflannel.

B. Saran

Calon guru SD perlu memahami model dan media pembelajaran bahasa Indonesia agardapat
menerapkannya dalam pembelajaran saat menjadi guru nantinya sehingga tujuan pembelajaran yang
diinginkan dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai