Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam kasus Tetralogy Of Fallot (TOF), pembedahan jantung merupakan


salah satu tatalaksanan definitif untuk menutup defek selain itu akan
memperbaiki gejala, menghindari komplikasi dan memperbaiki kulitas hidup
pasien. Cardiopulmonary bypass (CPB) merupakan prosedur pengambil
alihan jantung dan paru oleh mesin pada saat dilakukan operasi jantung,
sehingga dokter bedah dapat mengeksplorasi dan memperbaiki kelainan.

Sebagai perfusionis yang mengoperasikan mesin CPB, banyak komplikasi


dan konsekuensi yang dapat diterima, seorang perfusionis harus mampu
meminimalkan masalah yang timbul dan komplikasi dengan menyediakan
perfusi yang adekuat ke seluruh tubuh. Hal yang dapat dilakukan adalah
mengurangi tingkat kesalahan dimulai dari setting, priming hingga
mengoperasikan mesin dalam proses weaning.

Selain mengoperasikan mesin CPB seorang perfusionis harus paham dalam


mengevaluasi dan melakukan intervensi terhadap kasus yang dilakukan
operasi selama CPB dijalankan. Sebagai perfusi kita dapat melakukan MUF
post CPB yang memiliki keuntungan salah satunya dapat menurunkan
Pulmonary Vaskular Resistance. Keadekuatan perfusi selama CPB dapat
dinilai salahsatunya dari MAP dan kadar laktat. Penelitian menunjukkan
dengan menjaga MAP yang optimal selama CPB akan menghasilkan kadar
laktat yang rendah dan memperbaiki prognosis pasien post operasi.

35
5.2 Saran
Perfusionis harus dapat memotivasi diri untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang mesin CPB dan penyakit yang akan dilakukan tindakan
operasi agar angka kematian yang ditimbulkan akibat komplikasi
penggunaan mesin CPB dapat dihindari. Memperbanyak analisis jurnal
terbaru, melatih skill dan mengikuti perkembangan ilmu perfusi merupakan
hal yang sebaiknya dilakukan oleh setiap perfusionis untuk pengembangan.

36

Anda mungkin juga menyukai