Anda di halaman 1dari 36

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

92

LAMPIRAN
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

93

Lampiran 1 : Silabus
SILABUS
DESAIN KEMASAN PRODUK
No Tema Topik Tujuan
1 Desain Kemasan Produk - Mengetahui desain kemasan Peserta memahami pentingnya desain kemasan produk
produk
- Mengetahui fungsi dan tujuan
desain kemasan produk
2 Alat dan bahan Desain Mengetahui alat dan bahan Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam proses
Kemasan Produk pembuatan desain kemasan produk pembuatan desain kemasan produk
3 Brand Penciptaan nama merek Peserta memahami tentang penciptaan nama merek
4 Sketsa Pola Kemasan Peserta memahami pembuatan pola kemasan
5 Membuat Logo dan Logo dan filosofi Peserta memahami tentang pebuatan logo beserta konsep
konsep filosofinya filosofinya
6 Elemen-elemen visual Mengetahui pembuatan desain Peserta dapat memahami desain kemasan yang menarik
(tipografi, ilustrasi, kemasan yang menarik dengan dilihat dari elemen visual dan prinsip-prinsip desain
warna, layout/tata letak) melihat elemen visual dan prinsip- kemasan produk
dan prinsip desain prinsip desain kemasan
kemasan
(keseimbangan,intensitas,
proporsi dan kesatuan)
7 Praktik membuat desain Mengetahui proses pembuatan desain Peserta memahami proses pembuatan desain kemasan 2D
kemasan produk kemasan dan mengaplikasikan desain dengan Corel Draw menjadi desain kemasan 3D
kemasan produk 2D menjadi desain menggunakan Adobe Photoshop (teknik manual menjadi
3D (teknik manual menjadi teknik teknik digital)
digital)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

94

Lampiran 2 : Materi Pelatihan

DESAIN KEMASAN PRODUK

Desain Kemasan Produk adalah rancangan desain yang menghubungkan


antara bentuk, warna, logo/simbol, tipografi serta ikon-ikon dengan informasi
produk supaya bisa dipasarkan. Desain kemasan produk berguna untuk
membungkus, melindungi, dan menyimpan produk serta ciri khas yang
membedakan dari produk lain. Selain melindungi produk, desain kemasan ini juga
menjadi startegi pemasaran yang sangat penting. Karena bisa membuat produk
lebih dipercaya, lebih bermutu, bernilai dan bisa mempunyai daya jual yang
tinggi.

a. Fungsi Desain Kemasan Produk


Desain Kemasan hakikatnya adalah faktor penting dalam suatu usaha
produksi yang dikarenakan fungsi dan juga perannya dalam bidang
pemasaraan, baik produk berupa makanan ataupun barang kebutuhan sehari-
hari, sehingga perlu adanya desain kemasan pada sebuah produk. Fungsi dari
Desain Kemasan Produk diantaranya yaitu :
1. Fungsi Praktis
a). Mewadahi produk selama pendistribusian, yakni mewadahi
produk dari produsen ke konsumen supaya produk tetap aman dan tidak
rusak selama pendistribusian, b). Melindungi dan menjaga kualitas
produk dari faktor yang dapat menyebabkan kerusakan produk baik fakor
biologi, kimia, ataupun fisika. Contohnya melindungi dari sinar matahari
ultraviolet, panas, kelembapan udara, osigen, benturan, gesekan serta
kotoran yang dapat menurunkan mutu kualitas produk, c). Meningkatkan
Efisiensi, dapat mempermudah pengiriman produk dan kemasan, harus
mempermudah dalam pendistribusian sehingga dapat memperluas
jangkauan pemasaran.
2. Fungsi promosi, simbolik dan estetis
a). Fungsi Promosi, digunakan sebagai alat untuk memberikan
informasi dan sarana komunikasi dengan konsumen melalui label yang
terdapat pada kemasan serta di gunakan sebagai sarana promosi bagi
produk yang di kemasanya. Fungsi promosi inilah yang paling menonjol
dan mendapatkan perhatian lebih besar dari produsen. Selain
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

95

memberikan informasi mengenai isi produk, desain kemasan juga


mempunyai fungsi sebagai sarana iklan yang harus bisa menjual dirinya
sendiri tanpa perlu adanya petugas untuk membantu keputusan untuk di
konsumsi. b). Fungsi simbolik, harus dapat menyampaikan pesan
simbolik dari sebuah produk (brand mesagge), sehingga dibutuhkan
adanya hak paten bagi desain kemasan yang bertujuan supaya tidak bisa
ditiru oleh produk lain, c). Fungsi estetika, kemasan berfungsi sebagai
daya tarik untuk calon konsumen. Oleh karena itu kemasan harus dibuat
dengan memperhatikan visualisasi desain, warna dan tulisan yang
menarik.
b. Tujuan Desain Kemasan Produk
Desain kemasan produk mempunyai tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan dari desain kemasan produk bukan untuk menciptakan penampilan
desain yang menarik secara visual saja karena kemasan yang hanya indah
dilihat oleh mata tidak menjamin sukses dalam dunia pemasaran. Desain
kemasan dapat digunakan untuk : 1). Menunjukkan atribut yang unik dari
produk, 2). Memperkuat penampilan estetika dan nilai produk, 3).
Mempertahankan keseragaman dalam kesatuan merek produk, 4).
Memperkuat antara macam-macam produk dan lini produk, 5).
Mengembangkan bentuk kemasan yang berbeda sesuai degan kategori, 6).
Memakai material baru dan mengembangkan struktur inovatif guna
mengurangi biaya, ramah lingkungan atau meningkatkan fungsionalitas.
c. Alat dan Bahan membuat desain kemasan produk
Alat dan bahan yang dgunakan dalam pembuatan desain kemasan
produk terdiri dari pembuatan manual dan digital.
1. Manual
Pembuatan secara manual menggunakan alat dan bahan yaitu : pensil,
penghapus, penggaris, kertas untuk membuat desain kemasan produk secara
manual. Sebelum membuat desain, tentunya harus mempersiapkan dan
mempertimbangkan konsep serta referensi-referensi yang dibutuhkan untuk
memulai membuat sketsa yang kemudian di visualkan atau digambar datas
kertas. Sehingga, dengan sketsa ini dapat menuangkan ide, mengembangkan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

96

ide-ide yang akan dipakai nantinya, dengan posisi yang sesuai serta untuk
meminimalisisr kesalahan ketika menggambar.
2. Digital
Pembuatan secara digital yakni menggunakan Laptop atau komputer.
Setela pembuatan sketsa dll dalam bentuk manual sudah selesa maka
kemudian selanjutnya menggunakan komputer untuk membuat serta desain
yang tadinya manual menjadi digital menggunakan aplikasi (Corel Draw
dan Adobe Photoshop).
d. Elemen Visual
Pembuatan desain kemasan produk tentunya harus melihat prinsip-
prinsip desain kemasan yang baik, yakni tentunya harus memuat elemen
visual sebagai daya tarik viusal yang mampu membuat desain kemasan
menarik agar bisa menjadi atribut yang komunikatif. Elemen visual yang
menarik perhatian utama tersebut diantaranya yaitu :
1) Tipografi
2) Ilustrasi
3) Warna
4) Layout atau tata letak
e. Prinsip Desain Kemasan
1) Keseimbangan
2) Intensitas
3) Proporsi
4) Kesatuan
f. Tahapan dalam membuat desain kemasan produk diantaranya yaitu :
1) Menentukan Ide Desain Kemasan Produk
2) Menentukan nama merek
3) Pengembangan Logo
4) Pengembangan Sketsa Singkat
5) Merancang Desain pada Aplikasi dengan menentukan kemasan (Corel
Draw)
6) Menambah Simbol dan ikon-ikon informasi pada kemasan.
7) Membuat desain menjadi 3D (Adobe Photoshop).
g. Contoh Desain Kemasan Produk
1) Berbeda dengan yang lain
Sesuatu yang mencolok akan menarik perhatian lebih. Jadi,
mulailah memodifikasi bentuk umum suatu kemasan. Selain itu,
mengganti bahan baku dengan memanfaatkan sumber daya alam juga
ide bagus.
2) Menonjolkan produk kemasan dengan sederhana
Kemasan unik memang bisa menaikkan nilai jual. Namun, tidak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

97

mengesampingkan nilai makanan itu sendiri bisa dilakukan untuk


mendapatkan penampilan keren.
3) Ciptakan suasana yang menyenangkan
Secara psikologis, ungkapan fresh from the oven mampu
menambah nafsu makan seseorang, karena kudapan itu masih memiliki
kelezatan maksimal.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

98

Lampiran 3 : Rubrik Penilaian Keterampilan

No Indikator Rubrik Skor


1 Kesesuaian dengan  Kesesuaian prinsip-prinsip desain 4
prinsip-prinsip desain kemasan memuat lebih dari 3
kemasan komponen
(keseimbangan,  Kesesuaian prinsip-prinsip desain 3
intensitas, proporsi, kemasan memuat lebih dari 2
kesatuan) komponen
 Kesesuaian prinsip-prinsip desain 2
kemasan memuat lebih dari 1
komponen
 Tidak sesuai dengan prinsip-prinsip 1
desain kemasan
2 Elemen visual  Desain kemasan produk sesuai 4
(tipografi, ilustrasi, dengan unsur elemen visual
warna dan layout/tata  Desain kemasan produk kurang 3
letak) dengan elemen visual
 Desain kemasan produk tidak sesuai 2
dengan elemen visual
 Tidak terdapat elemen visual 1

3 Kratifitas penyajian  Kreatifitas penyajian desain 4


desain kemasan produk kemasan produk sangat baik
 Kreatifitas penyajian desain 3
kemasan produk cukup baik
 Kurang terdapat kreatifitas 2
penyajian desain kemasan produk
 Tidak terdapat kreatifitas penyajian
desain kemasan produk
4 Presentasi  Penyampaian presentasi jelas dan 4
percaya diri
 Penyampaian presentasi jelas 3
 Penyampaian presentasi kurang jelas 2
dan percaya diri
 Penyampaian presentasi tidak jelas 1
dan percaya diri

Nilai = skor yang didapat x 100%


skor keseluruhan
Ket :
A = Nilai 80 - 100
B = Nilai 75 - 84
C = Nilai 60 - 74
D = Nilai 50 - 59
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

99

Lampiran 4 : Daftar Kehadiran Peserta Pelatihan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

100

Lampiran 5 : Instrumen Wawancara

Instrumen wawancara dengan penyelenggara Sekolah Desain Solo

1. Bagaimana awal mula berdirinya Sekolah Desain Solo milik bapak ini?
2. Apa visi dan misi berdirinya Sekolah Desain Solo?
3. Siapa saja yang ikut dalam pengelolaan Sekolah Desain Solo?
4. Apa saja sarana dan prasaran yanga ada di Sekolah Desain Solo?
5. Apasaja syarat untuk mengikuti kursus pelatihan di Sekolah Desain Solo
ini pak?

Instrumen wawancara dengan pelatih desain kemasan produk di Sekolah


Desain Solo
1. Apa yang bapak ketahui tentang pelatihan di Sekolah Desain Solo yang
dimiliki bapak Lukas?
2. Apa yang memotivasi bapak untuk menjadi instruktur/pelatih di Sekolah
Desain Solo ini khususnya sebagai pelatih desain kemasan produk pada
pedagang kuliner?
3. Bagaimana bapak memberikan pelatihan desain kemasan produk pada para
peserta pelatihan kepada pedagang kuliner disini?
4. Bagaimana cara bapak dalam mengkondusifkan berlangsungnya proses
pelatihan desain kemasan produk pada pedagang kuliner di Sekolah
Desain Solo?
5. Bagaimana cara bapak untuk mengevaluasi pelatihan desain kemasan di
Sekolah Desain Solo?

Instrumen wawancara peserta pelatihan (pedagang kuliner) di Sekolah


Desain Solo
1. Bagaimana mas/mbak bisa mengetahui informasi mengenai Sekolah
Desain Solo ini?
2. Apa yang melatar belakangi untuk mengikuti pelatihan desain kemasan
produk di Sekolah Desain Solo ini?
3. Apa kendala yang di alami selama mengikuti pelatihan desain kemasan
produk di Sekolah Desain Solo?
4. Apa yang diharapkan setelah mengikuti pelatihan desain kemasan produk
di Sekolah Desain Solo?
5. Desain kemasan produk apa yang dibuat?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

101

Lampiran 6 : Hasil Wawancara Penyelenggara Sekolah Desain Solo


Hasil Wawancara mengenai pelatihan dengan penyelenggara
Sekolah Desain Solo

Wawancara dilaksanakan pada :


Hari / Tanggal : 06 Oktober 2022
Waktu : 13.55 – 15.00 WIB
Tempat : Sekolah Desain Solo, jalan Kediri Utama No. 21, Nusukan
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
57135
Narasumber : Bapak Lukas Freddy Widya Utomo

No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana awal mula Sekolah Desain Solo didirikan pada tanggal
berdirinya Sekolah Desain 11 bulan Desember 2013. Awal berdirinya
Solo milik bapak ini? Sekolah Desain Solo ini karena saya
mempunyai inpirasi ingin menciptakan
kursus yang nantinya bisa bermanfaat untuk
semua orang. Tempat ini harapan saya bisa
menjadi wadah masyarakat dalam menggali
ilmu dan juga keterampilannya terutama
dalam desain. Karena saya melihat masih
jarang sekali yang mendirikan kursus desain
terlebih lagi di daerah ini, maka dari itu saya
membuat kursus desain untuk semua
masyarakat yang tertarik untuk mengikuti
pelatihan desain. Dengan adanya Sekolah
Desain Solo ini akan membantu
memberikan keterampilan skill agar siap
kerja secara profesional maupun membantu
mengembangkan bisnis secara mandiri.
Dahulu tempat ini dijadikan sebagai
TK/Playgroup kemudian siangnya dijadikan
untuk memberikan edukasi berupa beberapa
pelatihan-pelatihan pada masyarakat umum
tanpa batas usia. Namun seiring berjalannya
waktu Tk tersebut semakin sepi dan kurang
dilirik oleh masyarakat setempat sehingga
saya memfokuskan untuk mengembangkan
Sekolah Desain Solo hingga sekarang. Dan
semakin lama Sekolah Desain Solo ini
semakin berkambang dan dikenal oleh
khalayak ramai melalui adanya getuk tular
dari satu orang menyebarkan informasi
tentang Sekolah Desain Solo ke orang yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

102

lainnya serta melalui media sosial dan juga


website tentang Sekolah Desain Solo yang
awalnya hanya terdapat beberapa orang
yang mengikuti namun sekarang semakin
maju dan diminati banyak orang. Banyak
penilaian positif dengan terbentuknya
tempat kursus ini, namun disisi lain dengan
berkembangnya tempat ini banyak juga
stigma negatif dari masyarakat yang
mengasumsikan bahwa tempat ini dijadikan
sebagai TPA (Tempat Pembuangan
Akhir/Tempat Penamapungan Akhir).
Tetapi saya tidak memperdulikan hal itu
karena niat saya yaitu hanya ingin
membantu seseorang untuk mencari ilmu
dalam mengembangkan skill bakatnya untuk
menjadi orang sukses dikemudian hari. Dan
alhamdulillah selama saya membantu orang-
orang yang membutuhkan ilmu di Sekolah
Desain Solo ini ada 2 orang donatur yang
membantu dalam pembangunan Sekolah
Desain Solo ini. Dengan bantuan yang
diberikan donatur relawan itu sangatlah
membantu dalam memajukan tempat kursus
pelatihan ini, sehingga bisa memberikan
fasilitas yang semaksimal mungkin, selain
itu juga banyak juga pelatih/instruktur yang
mau diajak bekerja sama dengan Sekolah
Desain Solo yang semakin menjadikan
Sekolah Desain Solo ini lebih maksimal
lagi.

2. Apa visi dan misi Terbentuknya suatu Sekolah Desain Solo


berdirinya Sekolah Desain tentunya memiliki visi misi serta tujuan
Solo? yang hendak dicapai untuk memenuh suatu
target tertentu. Visi yang ada di Sekolah
Desain Solo yaitu menjadi pusat program
pendidikan dan pelatihan yang punya
keunggulan dalam bidang desain, animasi
dan multimedia yang berkualitas berkualitas
dan terpercaya. Kemudian untuk misi
Sekolah Desain Solo yaitu :
a). Mewujudkan Sekolah Desain Solo
sebagai pusat program pendidikan dan
pelatihan unggulan di bidang desain,
animasi dan multimedia yang mampu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

103

menciptakan lulusan yang berkualitas sesuai


dengan persyaratan industri dan bisa
bersaing, b). Menciptakan lulusan yang
bermoral, kreatif, tangguh, unggul, yang
mempunyai jiwa profesional dan
mandiri (entrepreneur), c). Memberikan
pelatihan desain, animasi, multimedia dan
komputer untuk semua kalangan umum
yang bertujuan untuk mengurangi kebutaan
teknologi serta memperluas wawasan
pengetahuan tentang pemanfaatan tenologi
modern.
Kemudian terdapat tujuan yang ada di
Sekolah Desain Solo yaitu Menghasilkan
desainer profesional siap kerja yang kreatif,
produktif, sebagai desainer Indonesia yang
bisa mendunia, yang memiliki kematangan
jiwa dan kepribadian, yang bisa bekerja
dengan profesional secara mandiri
(entrepreneur).

3. Siapa saja yang ikut dalam Yang mengelola Sekolah Desain Solo ini ya
pengelolaan Sekolah saya sendiri, saya disini sebagai pengelola
Desain Solo? atau manajemen di Sekolah Desain Solo ini,
sekaligus sebagai pelatih pada kursus
dibidang digital marketing di Sekolah Desain
Solo. Mbak Kharisma yang membantu saya
yang bertugas di bagian administrasi.
Kemudian ada Bapak Sriyatmo, Bapak Dwi,
Bapak Tezar, Ibu Vira, Ibu Cahya, Ibu
Lintang, Ibu Lida selaku pelatih di Sekolah
Desain Solo. Dalam pendirian Sekolah
Desain Solo ini terdapat 2 donatur yang
membantu dalam mengembangkan dan
memajukan Sekolah Desain Solo ini untuk
membantu warga masyarakat dalam
memperoleh ilmu dan keterampilan sesuai
dengan bidangnya masing-masing, namun
donatur tersebut tidak ingin diketahui
identitasnya oleh siapapun.

4. Apa saja sarana dan Sarana dan prasarana yang tersedia di


prasaran yanga ada di Sekolah Desain Solo ini digunakan sebagai
Sekolah Desain Solo? penunjang dalam mencapai keberhasilan
dalam suatu pelatihan. Sarana dan prasara
yang ada di Sekolah Desain Solo
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

104

diantaranya terdiri dari : Ruang Kelas,


Parkiran, AC, Kipas Angin, Papan Tulis, Tv
Proyektor, Wifi Internet, Musholla, Ruang
Kantor, Modul, Id Card, Kantin, Sertifikat.

5. Apasaja syarat untuk Tidak ada syarat khusus untuk mengikuti


mengikuti kursus pelatihan pelatihan di Sekolah Desain ini, karena
di Sekolah Desain Solo ini tempat ini tidak seperti tempat-tempapt
pak? belajar formal yang harus memiliki nilai
baik, prestasi yang baik dan lain-lain, namun
dengan satu alasan bahwa yang ingin
mengikuti kursus pelatihan di Sekolah
Desain Solo harus bisa untuk diajak
komunikasi. Karena jika peserta tersebut
tidak bisa diajak komunikasi maka kita dan
juga pelatih lainnya belum bisa membantu
memberikan pelatihan dengan semaksimal
mungkin dan dengan cara komuinkasi
tersebut maka bisa tersampaikanlah suatu
kegiatan pelatihan itu dengan lancar. apabila
peserta pelatihan yang mengikuti itu
mengalami kekurangan fisik masih bisa
untuk ditoleransi asalkan bisa untuk
berkomunikasi. Disini juga terdapat
beberapa peserta pelatihan yang mengalami
kekurangan fisik dan juga autisme. 2 orang
yang memiliki kekurangan fisik yaitu
pendengaran kemudian yang satu lagi tidak
memiliki satu tangan serta terdapat satu
yang berkekurangan autisme yang terkadang
suka teriak-teriak pada saat pelatihan
berlangsung. Namun dibalik kekurangan itu,
mereka justru memiliki skill yang lebih
unggul dari manusia yang normal pada
umumnya yaitu dengan melihat hasil karya
yang dibuat oleh peserta tersebut. Sehingga
syarat untuk memasuki pelatihan di Sekolah
Desain Solo ini yaitu tidak harus pintar,
cerdas, seseorang yang berkebutuhan khusus
boleh mengikuti asalkan bisa
berkomunikasi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

105

Lampiran7 : Hasil Wawancara Pelatih Sekolah Desain Solo

Hasil Wawancara mengenai pelatihan desain kemasan produk dengan


pelatih di Sekolah Desain Solo
Wawancara dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : 12 Oktober 2022
Waktu : 13.55 – 15.00 WIB
Tempat : Sekolah Desain Solo, jalan Kediri Utama No. 21, Nusukan
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
57135
Narasumber : Bapak Sriyatmo

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak ketahui Ya, saya mengetahui beliau adalah orang
tentang pelatihan di melakukan berbagai pelatihan untuk
Sekolah Desain Solo memberikan suatu wadah edukasi untuk
yang dimiliki bapak membantu masyarakat yang ingin belajar
Lukas? mengembangkan skiil keterampilan di
Sekolah Desain Solo. Tujuan adanya
pelatihan tersebut agar masyarakat bisa
menjadi seseorang yang berkualitas
sehingga bisa tersaring dalam dunia
pekerjaan dan agar bisa bersaing dengan
kompititor lain ataupun bisa menjadi
seseorang yang profesional bekerja secara
mandiri dalam mengembangkan suatu bisnis
yang dijalaninya.

2. Apa yang memotivasi Saya dulu lulusan Sarjana Teknik mbak.


bapak untuk menjadi Pada awal mulanya saya pun juga kurang
instruktur/pelatih di memahami tentang apa itu desain, namun
Sekolah Desain Solo ini seiring berjalannya waktu saya mulai
khususnya sebagai mempelajari tentang mendesain dan ilmu-
pelatih desain kemasan ilmu komputer digital tentang program
produk pada pedagang microsoft word, exel kemudian corel draw,
kuliner? adobe photoshop dan semacamnya. Memang
tidak mudah bagi saya untuk memperlajari
tentang banyak ilmu tersebut, namun karena
tekat keras saya alhamdulillah saya lumayan
bisa memahami dan mengerti tentang ilmu-
ilmu yang telah diajarkan itu. Saya juga dulu
diberikan kepercayaan untuk menjadi pelatih
di salah satu lembaga kursus juga yaitu :
Solocom, Magistra, Javacom. Nah, dari hal
itu juga saya memberanikan diri untuk
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

106

menjadi pelatih khususnya pelatih desain


kemasan produk disini. Oleh karena itu juga
saya diberikan amanah oleh bapak Lukas
selaku pemilik Sekolah Desain Solo untuk
bersedia membantu beliau dalam
memberikan pelatihan desain di sini. Saya
mengajarkan pelatihan desain kemasan
produk disini berdasarkan ilmu-ilmu yang
sudah saya dapatkan dan kemudian saya
terapkan kepada orang-orang yang ingin
belajar desain disini. Dengan saya
mengajarkan ilmu-ilmu tersebut hakikatnya
saya juga ikut belajar kembali agar ilmu
tersebut tidak hilang dan yang paling
terpenting supaya ilmu tersebut bisa
bermanfaat untuk semua orang. Terlebih lagi
dunia sudah semakin maju dan pedagang
kulinerpun juga diharapkan agar lebih maju
juga. Karena saya melihat banyak para
pedagang kuliner yang masih berpenampilan
ala kadarnya hanya sekedar menggunakan
desain yang seadanya bahkan masih banyak
yang hanya menggunakan daun pisang, mika
plastik transparan, kertas minyak dan lain-
lain yang mengakibatkan produk tersebut
kurang diminati oleh target market terlebih
lagi anak muda. Sehingga saya disini ingin
sekali melatih dalam bidang desain
kemasan produk pada pedagang kuliner
dengan tujuan supaya pedagang tersebut bisa
lebih memperhatikan cara untuk
mengenalkan produknya dengan cara kreatif
melalui komunikasi visual. Desain kemasan
produk itulah yang akan menjadi ciri khas
dari suatu merek produk agar mudah
dikenali dan dipercayai, sehingga dengan
adanya desain kemasan produk tersebut akan
menjadi suatu promosi gratis bagi para
pedagang untuk mengenalkan produknya
secara langsung tanpa perantara. Kemudian
saya memberikan ilmu kepada semua orang
yang membutuhkan dengan harapan in syaa
Allah hal tersebut menjadi amal jariyah yang
terus mengalir. Saya suka menjadi
instruktur/pelatih karena saya suka berbagi
ilmu yang telah saya dapatkan, mengajarkan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

107

ilmu dan menerapkan ilmu. Kemudian point


plus nya menjadi pelatih adalah memiliki
relasi yang cukup luas.

3. Bagaimana bapak Jadi pelatihan akan berlangsung dengan


memberikan pelatihan beberapa langkah. Langkahnya terdiri dari
desain kemasan produk persiapan(pembukaan), pelaksanaan(inti)
pada para peserta dan penutupan(evluasi). Untuk langkah
pelatihan kepada pembukaan pada pertemuan pertama yaitu
pedagang kuliner disini? dengan mengucapkan salam, berdo’a dan
menanyakan kabar peserta pelatihan.
Kemudian mempersiapkan alat dan bahan
terlebih dahulu, kemudian saya selingi
dengan memberikan pengetahuan secara
umumnya saja dengan menjelaskan di depan
ruang pelatihan , penjelasan lebih detailnya
akan saya berikan ketika mulai praktik
supaya peserta mudah paham karena belajar
sambil praktik akan mempermudah dalam
mengingat serta lebih menghemat waktu.
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
desain kemasan produk yaitu kertas, pensil,
penggaris, penghapus dan juga komputer
atau laptop. Sebelum menuju ke proses
pembuatan desain kemasan produk biasanya
saya menyarankan untuk seluruh peserta
mencari referensi untuk bahan berkarya
terlebih dahulu kemudian hasil referensi
yang didapatkan untuk di modifikasi atau
dengan menambahkannya. Selanjutnya
menciptakan nama merek suatu produk yang
ingin dibuat secara manual dengan bantuan
media berupa kertas, setelah itu membuat
(thumbnail) pola kemasan menggunakan
bantuan penggaris untuk mengukur pola
kemasan tersebut. selanjutnya
pengembangan logo dan pelaksanaanya
yaitu pengembangan sketsa singkat/kasar
yang mulai terlihat desainnya secara detail
namun masih dalam bentuk manual.
Selanjutnya pada pertemuan kedua saya
mengajarkan dengan praktik (metode
demonstrasi) secara digital agar peserta lebih
mudah memahami, kemudian peserta juga
mulai membuat secara digital menggunakan
laptop mulai dari membuat nama merek,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

108

membuat pola kemasan, pengembangan


logo, pengembangan sketsa singkat secara
keseluruhan. Dan yang terakhir pertemuan
ketiga yaitu dari pengembangan desain
mulai dari membuat teks tentang berat
bersih/isi produk, memberikan ikon infomasi
berupa keterangan, memberikan warna,
menyusun huruf atau typografi, membuat
desain kemasan 3d menggunakan aplikasi
adobe photoshop, kemudian hasil akhir
karya yang dibuat itu di presentasikan untuk
dikaji bersama-sama kemudian dikritik
ataupun untuk diperbaiki jika memang
terdapat desain yang kurang begitu bagus
dan menghilangkan desain yang terkesan
mengganggu. Nah, dari hasil presentasi yang
telah dikritik tersebut apabila terdapat
kesalahan untuk segera diperbaiki kemudian
hasil akhir karya tersebut dikumpulkan
kepada saya dijadikan satu file. Dan langkah
terakhir yaitu penutupan biasanya saya
mengevaluasi kegiatan baik dari proses
hingga hasil karya. Dilanjutkan dengan
memberikan sedikit motivasi kepada peserta
untuk terus semangat belajar dalam
mengikuti pelatihan yang dilaksanakan di
Sekolah Desain Solo ini. Karena pada
dasarnya tidak ada hasil yang sempurna,
sehingga saya memberikan motivasi pada
peserta pelatihan yaitu para pedagang
kuliner untuk untuk terus belajar, belajar
dan terus belajar yang dengan harapan
supaya peserta pelatihan tidak mudah
merasa puas dengan hasil karya yang
diperolehnya. Kemudian saya tutup
pelatihan dengan mengecek kehadiran
peserta pelatihan lalu mengucapkan salam
dan memohon maaf apabila terdapat
kesalahan ataupun tutur kata yang kurang
berkenan selama memberikan pelatihan.

4. Bagaimana cara bapak Baik mbak, jadi cara saya mengkondusifkan


dalam mengkondusifkan berlangsungnya proses pelatihan yaitu
berlangsungnya proses dengan cara membangun komunikasi yang
pelatihan desain kemasan baik terhadap semua pesertanya dulu,
produk pada pedagang kemudian membuat kesepakatan bersama
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

109

kuliner di Sekolah untuk tidak gaduh dalam proses pelatihan.


Desain Solo? Jika bosan dengan pelatihan yang sedang
berlangsung, maka boleh bermain
handphone namun dengan catatan tidak
boleh gaduh dan jangan terlalau lama hingga
menghilangkan konstentrasinya dalam
mengikuti pelatihan yang justru akan
meghambat berjalannya proses pelatihan.
Selain itu saya memperbolehkan semua
peserta untuk minum apabila kehausan
dalam proses pelatihan tersebut. Saya
mencoba membuat ruang pelatihan tersebut
nyaman dan santai agar peserta pelatihanpun
tidak tertekan dalam mengkikuti pelatihan.
Saya membebaskan peserta untuk berkreasi
sesuai dengan ide yang dimiliki masing-
masing peserta pelatihan. Bila terdapat
peserta yang ketinggalan dalam mengikuti
praktik maka saya berusaha untuk
membantu dalam menangani kendala yang
sedang dialami itu, saya ajarin hingga bisa.
Dan apabila selama proses pembuatan karya
tersebut belum selesai maka boleh untuk
dilanjutkan dirumah masing-masing. Dan
cara terakhir jika mendapat peserta yang
gaduh biasanya saya memberikan nasihat
secara halus agar tidak menyakiti seseorang.

5. Bagaimana cara bapak Saya mengevaluasi kegiatan pelatihan


untuk mengevaluasi dengan melihat dari segi pengetahuan dan
pelatihan desain kemasan juga keterampilannya mbak. Evaluasi
di Sekolah Desain Solo? pengetahuan itu dilihat dari wawasan
pengetahuan yang peserta pelatihan peroleh
mbak, untuk melihat apakah mereka paham
atau tidak dengan materi yang telah
disampakan. Dan untuk evaluasi
keterampilan saya mengambil dari hasil
karya dari peserta pelatihan mbak.
Kemudian apabila dalam proses pelatihan
terdapat peserta yang tiba-tiba tertinggal
praktik, tidak mau bertanya dan hanya diam
saja maka saya dekati, saya tanya kendala
yang sedang dialaminya lalu saya bantu juga
hingga bisa. Jika mendekati akhir penutupan
peserta sudah mulai lelah dan bosan maka
saya berikan saran dan kritik mengenai
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

110

keterkaitan antara peserta satu dengan yang


lainnya untuk selalu semangat dan berusaha
memberikan energi positif bagi yang lainnya
agar tercipta kondisi pelatihan yang nyaman,
kondusif dan berjalan lancar dengan
bersungguh-sungguh. Selama pelatihan
berlangsung terdapat peserta yang lelah dan
haus maka saya memberikan memberikan
kebebasan untuk minum asal tidak boleh
berisik. Jika mengevaluasi karya terdapat
karya yang kurang begitu bagus saya beri
apresiasi untuk tetap semangat untuk belajar,
belajar dan belajar. Dengan cara terus
belajar maka akan mulai terbiasa, sehingga
akan membuat peserta yakni (pedagang
kuliner) mahir dalam mendesain kemasan
produknya yang menarik dan banyak dicari
oleh target market.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

111

Lampiran 8 : Hasil Wawancara Peserta Pelatihan 1 (Pedagang Kuliner)

Hasil Wawancara Peserta Pelatihan 1


Wawancara dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : 12 Oktober 2022
Waktu : 13.00 – 13.30.00 WIB
Tempat : Sekolah Desain Solo, jalan Kediri Utama No. 21, Nusukan
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
57135
Narasumber : Timodius Deo

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana mas bisa Saya bisa mengetahui informasi tentang


mengetahui informasi Sekolah Desain Solo ini karena tidak sengaja
mengenai Sekolah Desain sebetulnya mbak, saya kan jarang bermain
Solo ini mas? soial media, nah kebetulan saya ingin
membuka media sosial intragram, dari
instagram saya tidak sengaja melihat akun
Sekolah Desain Solo. Saya penasaran dan
saya baca-baca. Setelah itu saya mencoba
mencari website yang berisi tentang Sekolah
Desain Solo. Ternyata setelah saya telusuri
banyak sekali kursus pelatihan yang
ditawarkan oleh pihak Sekolah Desain Solo
ini. Nah, dari situ saya mulai mencari tau
tentang Sekolah Desain Solo ini dan saya
mulai tertarik untuk mengikuti program
kursus pelatihan yang ada disini.

2. Apa yang melatar Saya bisa mengikuti pelatihan disini karena


belakangi mas Deo untuk saya menyukai desain mbak, dan saya sedikit-
mengikuti pelatihan sedikit mengetahui tentang desain. Jadi saya
desain kemasan produk di tertarik untuk masuk di Sekolah Desain Solo
Sekolah Desain Solo ini ini. kemudian alasan yang membuat saya
mas? mengikuti pelatihan desain kemasan produk
karena saya mempunyai sambilan, yaitu
dengan membantu ibu saya dalam
mengembangkan binis kulinernya berupa
restoran. Kemudian mulai terbesit dipikiran
saya untuk lebih mentenarkan bisnis tersebut
dengan desain kemasan yang unik. Saya ingin
membuat bisnis saya itu banyak dinekal dan
dipercayai oleh banyak orang terlebih
lagisupaya banyak orang setia menjadi
pelanggan kami. Sehingga saya ingin
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

112

membuat suatu promosi baru dengan


mengikuti pelatihan desain di Sekolah Desain
Solo ini. Soalnya saya lulusan SMA dan
apabila ingin memasuki dunia perkuliahan
pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit
dan tentunya membutuhkan waktu belajar
yang cukup lama. Oleh karena itu saya
mencoba untuk memasuki kursus pelatihn
desain kemasan produk di Sekolah Desain
Solo saja dengan biaya yang terjangkau dan
dengan waktu yang relatif cepat.

Apa kendala yang mas


3. alami selama mengikuti Kendala saya selama mengikuti proses
pelatihan desain kemasan pelatihan disini itu saya sedikit kebingungan
produk di Sekolah Desain untuk menata dan menyusun huruf mbak.
Solo ini? Saya bingung menempatkan hurufnya yang
harus ditaruh dimananya. Sehingga saya
hanya sekedar asal untuk menempatkan
huruf-huruf nya di kemasannya. Kemudian
saya baru pertama kali memegang adobe
phothosop mbak sehingga saya masih awam
dan belum terbiasa memakai aplikasi tersebut
untuk membuat desain kemasan produk
menjadi 3D.
Apa yang diharapkan dari
4. Harapan saya mengikuti proses pelatihan
mas setelah mengikuti
desain kemasan produk di Sekolah Desain
pelatihan desain kemasan
Solo ini supaya saya bisa membuat desain-
produk di Sekolah Desain
desain kemasan produk untuk bisnis kuliner
Solo?
saya mbak. Saya ingin membuat promosi
dengan mengikuti perkembangan zaman yang
semakin maju mbak. Dengan harapan setelah
saya bisa untuk mempraktikkan desain
kemasan ini di produk kuliner saya, akan
membuat daya tarik dan lebih di sukai oleh
banyak orang.

5 Desain kemasan produk Saya mendesain kemasan produk makanan


apa yang mas buat? gethuk mbak.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

113

Lampiran 9 : Hasil Wawancara Peserta Pelatihan 2 (Pedagang Kuliner)

Hasil Wawancara Peserta Pelatihan 2


Wawancara dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : 12 Oktober 2022
Waktu : 13.00 – 13.30.00 WIB
Tempat : Sekolah Desain Solo, jalan Kediri Utama No. 21, Nusukan
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
57135
Narasumber : Yoga

No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana mas bisa Dari internet media sosial facebook
mengetahui informasi
mengenai Sekolah Desain
Solo ini mas?

2. Apa yang melatar belakangi Ingin belajar mendesain. Khususnya


mas Yoga untuk mengikuti supaya bisa menerapkan ilmu tentang
pelatihan desain kemasan desain kemasan di produk bisnis saya.
produk di Sekolah Desain
Solo ini mas?

3. Apa kendala yang mas Yoga Saya masih awam betul tentang desain
alami selama mengikuti mbak. saya masih kebingungan dalam
pelatihan desain kemasan menghafal dan masih bingung untuk
produk di Sekolah Desain menentukan tools-tools yang banyak
Solo? sekali. Masih kurang percaya diri untuk
memasukkan desain-desain visual ke pola
kemasan yang saya buat sendiri. Bingung
menentukan warna, jadi desain kemasan
yang saya buat terlihat monoton.
4. Apa yang diharapkan dari Harapannya supaya bisa menerapkan hasil
mas Yoga setelah mengikuti pelatihan desain kemasan produk ini
pelatihan desain kemasan secara mandiri dirumah. Saya ingin
produk di Sekolah Desain mempunyai produk makanan tradisional
Solo? dengan memasarkannya secara modern .
Karena kan masih jarang yang makanan
tradisional yang dikemas dengan kemasan
yang modern.

5. Desain kemasan produk apa Saya mendesain kemasan produk onde-


yang mas buat? onde.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

114

Lampiran 10 : Hasil Wawancara Peserta Pelatihan 3 (Pedagang Kuliner)

Hasil Wawancara Peserta Pelatihan 3


Wawancara dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : 12 Oktober 2022
Waktu : 13.00 – 13.30.00 WIB
Tempat : Sekolah Desain Solo, jalan Kediri Utama No. 21, Nusukan
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
57135
Narasumber : Zuni Masruroh

No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana mbak bisa Saya mengetahui informasi tentang
mengetahui informasi Sekolah Desain Solo ini dari kakak ipar
mengenai Sekolah Desain saya mbak. Kakak ipar saya itu dulu juga
Solo ini mbak? mengikuti kursus disini. Oleh karena itu,
saya disarankan untuk mengikuti kursus
pelatihan disini juga.

2. Apa yang melatar belakangi Alasan saya mengkuti pelatihan desain


mbak Zuni untuk mengikuti kemasan produk di Sekolah Desain Solo
pelatihan desain kemasan karena kakak ipar saya tadi yang
produk di Sekolah Desain menyarankan mbak. Saya melihat kakak
Solo ini? ipar saya setelah mengikuti pelatihan disini
ternyata langsung bisa membangun
usahanya sendiri dan alhamdulilah menjadi
orang yang sukses sekarang. Dari hal itu
saya tertarik untuk bisa membangun usaha
saya sendiri untuk bisnis kuliner yang
sedang saya rintis sekarang ini mbak.
Kakak ipar saya menyarankan supaya
bisnis saya lebih maju maka perlu adanya
desain kemasan yang menarik dan supaya
tidak ketinggalan zaman mbak. Sehingga
saya mengikui kursus pelatihan desain
kemasan produk di Sekolah Desain Solo
ini. Selan harganya terjangkau bisa diikuti
dengan waktu yang singkat.

3. Apa kendala yang mbak Saya sudah lama sekali tidak mendesain
alami selama mengikuti mbak jadi sedikit kaku dan sedikit lupa
pelatihan desain kemasan cara mendesain. Saya dulu belajar desain
produk di Sekolah Desain karena diajarin kakak ipar saya kemduian
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

115

Solo? saya mendalaminya dengan mengikuti


pelatihan disini. Saya pun baru pertama
kali mengikuti pelatihan desain disini
mbak. Kesulitan saya dalam membuat
desain kemasan yaitu bingung dalam
menentukan warna dan menggabungkan
pola kemasan untuk dijadikan satu menjadi
desain 3D.

4. Apa yang diharapkan dari Saya berharap dengan mengikuti pelatihan


mbak zuni setelah disini saya bisa mendapatkan ilmu
mengikuti pelatihan desain pengetahuan serta bisa mengasah
kemasan produk di Sekolah keterampilan mengenai cara membuat
Desain Solo? desain kemasan produk, dengan begitu
saya juga bisa membuat desain produk
pada bisnis kuliner yang sedang saya rintis
ini mbak agar bisa berkembang. Kemudian
harapan saya dengan memanfaatkan waktu
luang yang saya miliki disini bisa
mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan
memiliki banyak relasi.

Desain kemasan produk apa Desain produk Serabi.


5.
yang mbak Zuni buat?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

116

Lampiran 11 : Hasil Wawancara Peserta Pelatihan 4 (Pedagang Kuliner)

Hasil Wawancara Peserta Pelatihan 4


Wawancara dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : 12 Oktober 2022
Waktu : 13.00 – 13.30.00 WIB
Tempat : Sekolah Desain Solo, jalan Kediri Utama No. 21, Nusukan
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
57135
Narasumber : Kamaliya

No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana mbak bisa Saya tau info Sekolah Desain Solo ini dari
mengetahui informasi instagram dan juga dari website.
mengenai Sekolah Desain Kemudian saya juga tau dari temen saya
Solo ini mbak? yang mengikuti pelatihan di Sekolah
Desain Solo ini juga mbak.

2. Apa yang melatar belakangi Saya mengikuti pelatihan yang ada disini
mbak untuk mengikuti karena awalnya diajak teman saya yang
pelatihan desain kemasan sama-sama satu profesi yaitu pedagang
produk di Sekolah Desain kuliner mbak. Saya ini lulusan SMA yang
Solo ini? sebenarnya ingin melanjutkan kuliah,
namun mengingat biayanya yang sangat
mahal dan juga membutuhkan waktu
belajar yang bahkan bertahun-tahun ,
sehingga saya memutuskan untuk bekerja
saja yang tentunya tidak membuang biaya
namun justru menghasilkan uang. Saya
membuka usaha yang sekiranya banyak
dicari oleh semua golongan khususnya
kaum remaja yaitu bisnis kuliner Baso Aci
mbak. Banyak di berbagai wilayah yang
menyukai baso Aci dan saya pun termasuk
penggemar baso aci. Jadi saya memulai
usaha dengan berdagang baso aci. Seiring
dengan berjalannya waktu saya melihat
bahwa yang mempunyai usaha
bisniskuliner baso aci tidak hanya saya
akan tetapi sudah banyak pedagang-
pedagang yang menjual baso aci. Dari situ
saya mulai berpikir supaya baso aci yang
saya punya memiliki ciri khas tersendiri
yang tidak semua orang memilikinya dan
supaya pelanggan-pelanggan saya tetap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

117

setia untuk berlangganan membeli baso


aci milik saya. Oleh karena itu saya
berusaha keras untuk mulai mengikuti
pelatihan desain disini dengan biaya yang
cukup relatihf terbilang murah karena
hanya butuh waktu tdak sampai bertahun-
tahun langsung bisa untuk dipraktikkan
sendiri. Selain itu alasan saya mengikti
pelatihan disini agar saya bisa membuat
desain kemasan sesuai dengan kreasi saya
tanpa saya harus membayar orang lain
untuk mebuatkan desain yang saya minta.

3. Apa kendala yang mbak Kendala yang saya rasakan sebenarnya


alami selama mengikuti tidak begitu banyak mbak. Karena saya
pelatihan desain kemasan senang untuk melakukan pelatihan
produk di Sekolah Desain membuat desain ini. Sedari dulu sudah
Solo? terbiasa dengan tools-tools untuk
mendesain serta garis besar mendesain
sudah lumayan memahami karena berlatih
secara otodidak. Kendala saya yaitu
kurang teliti untuk memperhatikan garis
tepi sehingga pada saaat diubah menjadi
desain 3D desain yang saya buat tidak
sesuai dengan garis tepinya.

4. Apa yang diharapkan dari Harapan saya setelah mengikuti pelatihan


mbak kamaliya setelah desain kemasan produk di Sekolah Desain
mengikuti pelatihan desain Solo yaitu, saya berharap saya bisa
kemasan produk di Sekolah membuat desain kemasan produk saya
Desain Solo? sendiri. Kemudian penghasilan saya bisa
meningkat dengan memberikan desain
kemasan pada produk saya. Semoga juga
bisa menambah tingkat kepercayaan
banyak orang terhadap produk saya.

5. Desain kemasan produk apa Produk Baso Aci


yang mbak buat?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

118

Lampiran 12 : Hasil Wawancara Peserta Pelatihan 5 (Pedagang Kuliner)

Hasil Wawancara Peserta Pelatihan 5


Wawancara dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : 12 Oktober 2022
Waktu : 13.00 – 13.30.00 WIB
Tempat : Sekolah Desain Solo, jalan Kediri Utama No. 21, Nusukan
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
57135
Narasumber : Ghiffari

No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana mas bisa Saya mengetahui sekolah Desain Solo ini
mengetahui informasi dari internet, kebetulan saya memang suka
mengenai Sekolah Desain desain grafis dan sedang mencari tempat
Solo ini? kursus pelatihan desain lalu ketemulah
Sekolah Desain Solo ini mbak.

2. Apa yang melatar belakangi Karena saya dari dulu memang ingin
mas Ghiffari untuk mencoba untuk mengikuti kursus
mengikuti pelatihan desain pelatihan desain. Dan tetangga saya
kemasan produk di Sekolah menyarankan untuk searching info-info
Desain Solo ini? tentang Sekolah Desain Solo. Setelah saya
cari tau melalui website saya melihat
review/penilaian di google banyak yang
memberikan penilaian positif tentang
Sekolah Desain Solo. Sehingga saya
tertarik untuk mendaftar di Sekolah
Desain Solo. Saya ingin belajar desain
kemasan produk yang diberikan oleh
Sekolah Desain Solo untuk meningkatkan
bisnis usaha keluarga saya yakni binis
kuliner.

3. Apa kendala yang mas Saya menyukai desain, namun saya baru
alami selama mengikuti pertama kali belajar mendesain jadi belum
pelatihan desain kemasan terbiasa membuat desain kemasan. Masih
produk di Sekolah Desain kaku dan awam dengan yang diajarkan
Solo? mbak. Kendala yang saya alami ketika
membuat logo kemudian font yang saya
buat kurang luwes dan kurang menarik.

4. Apa yang diharapkan dari Harapan saya agar bisa mendesain lebih
mas Ghiffari setelah baik lagi, sehingga saya bisa percada diri
mengikuti pelatihan desain untuk mengembangkan usaha saya dengan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

119

kemasan produk di Sekolah bantuan desain kemasan hasil karya


Desain Solo? sendiri. Dengan belajar desain kemasan
harapan saya supaya saya bisa
mempertahankan bisnis dan supaya bisnis
saya lebih maju.

5. Desain kemasan produk apa Saya membuat desain kemasan Roti Bakar
yang mas buat?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

120

Lampiran 13 : Hasil Karya Peserta Pelatihan (Pedagang Kuliner)

Gambar 1 : Hasil Karya Kamaliya

Gambar 2 : Hasil Karya Ghiffari Gambar 3 : Hasil Karya Yoga

Gambar 4 : Hasil karya Timodius Deo Gambar 5 : Hasil Karya Zuni Masruroh
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

121

Lampiran 14 : Dokumentasi Wawancara Penelitian

Gambar 2 : Wawancara dengan pelatih/instruktur Sekolah Desain Solo

Gambar 3 : Wawancara dengan salah satu peserta pelatihan di Sekolah Desain Solo

Gambar 4 : Sertifikat Penghargaan dari Gambar 5 : Lokasi Sekolah Desain Solo


Penyelenggara Sekolah Desain Solo
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

122

Lampiran 15 : Surat Izin Menyusun Skripsi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

123

Lampiran 16 : Surat Keputusan Dekan Izin Menyusun Skripsi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

124

Lampiran 17 : Surat Permohonan Izin Penelitian


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

125

Lampiran 18 : Surat Permohonan Izin Penelitian Sekolah Desain Solo


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

126

Lampiran 19 : Surat Permohonan Izin Observasi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

127

Lampiran 20 : Surat Bukti Penelitian

Anda mungkin juga menyukai