DINAS PENDIDIKAN
Jln. Dr. Radjiman No. 6 Telp. (022) 4264813 Fax. (022) 4264881
Wisselboard (022) 4264944, 4264957, 4264973
BANDUNG - 40171
KEPUTUSAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah Menengah Atas
Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh Sekolah Menengah
Kejuruan Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2017/2018
sebagaimana Lampiran I dan II Keputusan ini sebagai
bagian tidak terpisahkan;
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 5 Juni 2017
Tembusan:
1. Yth. Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat;
2. Yth. Kepala Bidang PKLK, PMU, PMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat;
3. Yth. Kepala BP3 Wilayah I-VII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
LAMPIRAN I
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat
Nomor : 420/17568 -Set.Disdik
Tanggal : 5 Juni 2017
Tentang : Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Sekolah
Menengah Atas Terbuka dan
Pendidikan Jarak Jauh Sekolah
Menengah Kejuruan Jawa Barat
Tahun Pelajaran 2017/2018
B. Pengertian
Dalam Pedoman Pelaksanaan ini yang dimaksud dengan :
1. Sekolah Menengah Atas terbuka yang selanjutnya disebut SMA
Terbuka adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal
yang berdiri sendiri tetapi merupakan bagian dari sekolah
menengah atas induk dengan menggunakan metode belajar
mandiri, terbuka dan jarak jauh.
2. Metode belajar mandiri adalah proses belajar yang dilakukan
peserta didik secara perorangan atau kelompok dengan
memanfaatkan berbagai sumber belajar dan mendapat bantuan
atau bimbingan belajar atau tutorial sesuai kebutuhan.
3. Metode belajar terbuka adalah metode dengan fleksibilitas
pilihan dan waktu penyelesaian program. Peserta didik dapat
belajar sambil bekerja, atau mengambil program pendidikan
yang berbeda secara terpadu dan berkelanjutan melalui
pembelajaran tatap muka dan jarak jauh.
4. Metode pembelajaran jarak jauh adalah metode yang peserta
didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya
menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi
komunikasi, informasi, dan media lain.
5. Sekolah induk adalah sekolah menengah yang telah ditetapkan
oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk menyelenggarakan
sekolah terbuka pada jenjang pendidikan menengah.
6. Tempat Kegiatan Belajar yang selanjutnya disebut TKB adalah
bagian dari satuan pendidikan berupa tempat atau ruang yang
refresentatif untuk mendukung pleaksanaan kegiatan
pembelajaran.
7. Guru Bina adalah guru mata pelajaran pada sekolah induk
yang diberi tugas untuk mengajar di SMA Terbuka sesuai mata
pelajaran yang ditentukan.
8. Guru Pamong/Tutor adalah pembimbing belajar mandiri siswa
yaitu anggota masyarakat yang peduli akan pendidikan minimal
D3, dan berada pada lingkungan sekitar Tempat Kegiatan
Belajar.
C. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya program SMA Terbuka diantaranya:
1. Mempercepat pencapian APK-APM pendidikan menengah di
Provinsi Jawa Barat;
2. Meningkatkan akses layanan pendidikan sekolah menengah
melalui SMA Terbuka;
3. Meningkatkan mutu layanan pendidikan, melalui pengembangan
keterampilan/keahlian, yang dapat menunjang langsung
kehidupan peserta didik setelah selesai mengikuti pendidikan;
4. Meningkatkan mutu SMA Terbuka melalui peningkatan
kompetensi dan kesejahteraan tenaga kependidikan dan proses
belajar mengajar serta kelengkapan berbagai komponen
pendidikan;
5. Adanya efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan SMA Terbuka;
6. Terserapnya anak-anak usia 16–21 tahun tamatan SMP/MTs/
Sederajat, yang karena berbagai kendala sosial budaya, ekonomi,
geografis, Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) dan keterbatasan
waktu (atlit, pekerja, dll.), untuk melanjutkan pendidikannya
melaui SMA Terbuka, karena mereka tidak dapat mengikuti
pendidikan di SMA/SMK/MA/ Sederajat;
7. Tertatanya penyelenggaraan proses pembelajaran peserta didik
baik secara Dominan on Line (DOMON), Balance On Line dan
Tatap Muka (BONTAMU) dan Dominan Tatap Muka (DOMTAMU) di
Sekolah Induk dan TKB dengan efektif dan efisien.
9. Sekolah Induk
a. menyusun dan menetapkan organisasi pengelola SMA
Terbuka;
b. melaksanakan rekuitmen peserta didik, guru SMA
Terbuka, guru bimbingan dan konseling, tenaga
kependidikan TKB;
c. melaksanakan sosialisasi program SMA Terbuka kepada
komponen internal masyarakat; pada jenjang sekolah dan
membuat peta wilayah jangkauan dan kantong-kantong
sasaran program SMA Terbuka;
d. menetapkan TKB di wilayah sasaran;
e. membina TKB Mandiri, yaitu TKB yang didirikan dan
dikelola masyarakat secara mandiri;
f. melaksanakan seleksi dan registrasi peserta didik SMA
Terbuka;
g. menentukan model layanan pembelajaran mandiri sesuai
kondisi sarana prasarana yang ada dan dukungan
fasilitas jaringa online, yaitu: 1) Dominan online (Domon),
2) Balance online dan Tatap Muka (Bontamu), atau 3)
Dominan tatap muka (Domtamu);
h. melaksanakan proses pembelajaran sesuai model layanan
pembelajaran yang ditetapkan;
i. melaksanakan penilaian hasil belajar;
j. mengelola dan melaporkan hasil belajar, rapor dan
lainnya;
k. mengelola dokumen induk peserta didik;
l. menerbitkan ijazah dan atau sertifikat kompetensi sesuai
format sebagaimana terlampir, bagi peserta didik SMA
Terbuka yang telah dinyatakan lulus ujian
nasional/ujian sekolah;
m. berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan perguruan
tinggi relevan;
n. mengelola sistem dan struktur jaringan SMA Terbuka
o. mengelola keuangan bantuan penyelenggaraan SMA
Terbuka;
p. menyiapkan sarana-prasarana pembelajaran.
BP3/CABANG
DISDIK JABAR
F. Pengelola SMA Terbuka
Pengelola SMA Terbuka melibatkan pendidik dan
tenaga kependidikan yang direkrut dari sekolah induk dan
TKB.
1. Pendidik adalah guru SMA terbuka yang direkrut terutama
dari sekolah induk.
2. Tenaga kependidikan, terdiri atas:
a. kepala sekolah, yaitu kepala sekolah induk;
b. wakil kepala/guru sekolah yang ditunjuk khusus
sebagai pengelola SMA Terbuka;
c. tenaga administrasi atau tata usaha (TU);
d. tenaga kependidikan TKB yang direkrut dari masyarakat di
sekitar TKB
2. Langkah-langkah:
a. Penyusunan tim;
b. Penyusunan bahan sosialisasi;
c. Penyusunan jadwal sosialisasi;
d. Pelaksanaan sosialisasi;
e. Pelaksanaan koordinasi.
e. Petugas
Pelaksana kegiatan ini adalah petugas yang ditunjuk dari:
1) Dinas Pendidikan Provinsi.
2) Dinas Pendidikan Kabupaten / kota.
3) Kepala Sekolah / Wakil Kepala Sekolah, Guru
Pembina/Guru Bina, dan Guru Pamong.
4) Aparat Pemerintah setempat.
f. Sasaran
Sasaran penyuluhan dan publikasi yaitu :
1) Calon tamatan SMP/MTs
2) Tamatan SMP/MTs
3) Para santri pesantren salafiyah
4) Anak putus sekolah SMA/SMK/MA
5) Orang tua siswa SMP / MTs
6) Tokoh masyarakat
7) Kepala SMP / MI dan Guru SMP / MI
8) Pimpinan pondek pesantren salafiyah.
g. Indikator keberhasilan.
1) Kegiatan penyuluhan dan publikasi dianggap berhasil
bila jumlah calon siswa yang mengikuti pendidikan di
SMA Terbuka meningkat.
2) Siswa yang tertampung di SMA Terbuka benar-benar
berasal dari mereka yang kondisi sosial ekonominya
lemah dan kondisi geografis sulit.
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan 3 3 3
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan
oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata
pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh
pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran
muatan lokal yang berdiri sendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45
menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri,
maksimal 80% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per
minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik
dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budya, dan faktor
lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan
Pemerintah maksimal 2 (dua) jam/minggu.
h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang
disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat
diganti setiap semesternya.
1) Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam
bidang sosial, budaya, dan seni.
2) Mata Pelajaran Peminatan Akademik
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C
merupakan program kurikuler yang bertujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik
sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan
akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
G. Peran Guru Bina, Tutor, dan Tugas Peserta Didik dalam Kegiatan
Tatap Muka
1. Guru Bina adalah Guru mata pelajaran dari sekolah induk yang
bertugas sebagai pengajar sesuai dengan bidang studi nya,
mengajar di TKB. Peran guru bina adalah :
a. membimbing, memecahkan kesulitan siswa yang berasal dari
TKB maupun kesulitan yang diajukan pada saat tatap muka
atau kegiatan belajar yang tidak dapat dilaksanakan di TKB;
b. melaksanakan tatap muka baik di TKB maupun di sekolah
induk;
c. melaksanakan penilaian;
d. membantu melakukan penyuluhan dan publikasi serta
mendaftar calon siswa baru dan pelaksanaan Pengenalan
Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru;
e. bertanggung jawab dalam penyusunan program tahunan,
program semester, jadwal belajar di TKB, penyusunan jadwal
kegiatan tatap muka, penyusunan program penilaian,
penyusunan program supervisi, rencana pemanfaatan dan
distribusi media belajar, membahas materi esensial dan sulit
yang dialami oleh siswa guna menunjang pelaksanaan tatap
mukmelaksanakan tatap muka 1 kali seminggu , 2 kali
seminggu, atau 1 kali sebulan, serta mengajar menggunakan
sistem blok untuk setiap rombongan belajar, sesuai dengan
jadwal.Dengan sasaran mengatasi materi pelajaran yang belum
dipahami atau belum dikuasai pada waktu siswa belajar di
TKB, atau kegiatan belajar yang tidak dapat dilakukan di TKB
misalnya praktikum IPA, praktikum Keterampilan, Olah
raga,Praktek Kejuruan
f. menjadi Panitia PPDB;
g. membantu Memantapkan Lokasi TKB dan Pembagian
Rombongan Belajar Tatap Muka.
2. Tutor adalah tenaga pendidik dan kependidikan yang diberikan
mandat oleh sekolah induk untuk melakukan pelayanan
Pendidikan terhadap peserta didik di TKB. Tugas Tutor di TKB
sebagai berikut:
a. Membaca buku petunjuk untuk mengetahui hal-hal yang
harus dilakukan;
b. Membagikan modul kepada peserta didk;
c. Mempelajari modul, agar mengetahui tentang tujuan dan
petunjuk lain.
d. Menjelaskan kepada siswa cara belajar dengan modul,
maupun bahan ajar berbasis IT.
e. Meminta kepada siswa untuk mengisi daftar hadir.
f. Mencatat kemajuan belajar peserta didik untuk mengetahui
kapan harus dilakukan tes akhir modul/ulangan harian atau
tes lainnya.
g. Mencatat pertanyaan dan masalah yang tidak bisa dipecahkan
di TKB dan dikirim ke Guru bina.
h. Membimbing proses belajar peserta didik di TKB
i. Menyampaikan laporan bulanan kegiatan belajar di TKB ke
SMA Induk.
j. Membantu melakukan tes akhir modul bila diminta oleh guru
bina.
Program keterampilan
sesuai potensi daerah
SMA Terbuka
Menguasai kompetensi
pendidikan menengah
WIRAUSAHA
PENDAPATAN
MANDIRI
TERAMPIL, MODAL USAHA
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Pembelajaran UJIAN
Akademik NASIONAL
TUJUAN
Siswa Kompetensi 1. Melanjutkan
Akademik & ke jenjang
SMAT Keterampila lebih tinggi
2. Bekerja
n 3. Berusaha
mandiri &
Pembelajaran Memberi bekal
sekolah
Keterampilan & keterampilan
Kewirausahaan untuk peserta
didik
4. Komponen
a. Aspek administratif, meliputi kelengkapan:
K. Supervisi
1. Supervisi Sekolah Induk
Kepala sekolah induk sebagai penanggung jawab SMA
Terbuka yang dikelolanya harus melaksanakan supervisi
secara rutin dan terjadwal, baik terhadap pengelola sekolah
terbuka pada jenjang pendidikan menengah di sekolah
induk maupun di TKB.
2. Supervisi oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat
Supervisi dilakukan oleh Pengawas yang ditunjuk oleh Dinas
Penndidikan Jawa Barat.
L. Pembiayaan
1 Satuan Biaya
Satuan biaya untuk menunjang penyelenggaraan SMA
Terbuka dihitung berdasarkan kornponen biaya yang
bersifat variabel, yaitu komponen biaya untuk peserta
didik yang bervariasi tergantung jumlah peserta didik yang
dikelola, dan komponen biaya statis, yaitu komponen biaya
untuk investasi dan pemeliharaan.
2 Komponen Pembiayaan
a. Biaya Pengelolaan (Manajemen)
1) Honor (bulanan) bagi:
a) Pengelola,
b) Pendidik dan tenaga kependidikan SMA Terbuka,
tenaga kependidikan TKB,
c) Tenaga administrasi sekolah.
2) Transport untuk:
a) Kunjungan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah
induk ke TKB,
b) Kunjungan tenaga kependidikan dan peserta didik
ke sekolah induk,
c) Pembinaan (supervisi akademik dan administratif).
3) Honor Kegiatan Penunjang Akademik:
a) Pengawas Ujian Tengah Semester,
b) Pengawas Ujian Akhir Semester,
c) Kegiatan Remedial.
b. Alat Tulis Kanlor (ATK)
c. Biaya Investasi untuk:
1) Perawatan dan pcngembangan jaringan TIK,
2) Peralatan praktek,
3) Bahan praktikum/ praktek kelerampiIan,
4) Perawatan gedung dan alat/barang inventaris.
M. Sumber Dana
1 Pusat (APBN)
a. bantuan operasional SMA Terbuka merupakan bantuan
operasional kunjungan pendidik SMA Terbuka ke TKB dan
tenaga kependidikan TKB kc sekolah induk;
b. KIP (Kartu Indonesia Pintar) merupakan bantuan untuk
perlengkapan peserta didik, seperti buku tulis, alal tulis,
dan transportasi ke TKB dan sekolah induk;
c. sarana dan prasarana pcnunjang SMA Terbuka;
2 Daerah (APBD) Provinsi
a. BPMU (Bantuan Pendidikan Menengah Universal)
b. Bantuan pendidikan lainnya.
N. Penutup
Kesadaran dan kepedulian seluruh pemangku kepentingan
pendidikan terhadap program pendidikan layanan khusus yang
diperuntukan bagi peserta didik yang kurang beruntung dan belum
mendapatkan layanan pendidikan yang disebabkan karena faktor
geografi, sosial dan ekonomi, dimulai dari tingkat satuan
pendidikan sampai pemegang kebijakan tertinggi, dan semua
unsur masyarakat, merupakan kunci dari terlaksananya
percepatan APK/APM Sekolah Menengah di Provinsi Jawa Barat. Oleh
karena itu, upaya inovasi pendidikan melalui SMA Terbuka dapat
dipandang sebagai suatu wujud nyata upaya yang sangat berarti
dalam rangka meningkatkan APK/APM Sekolah Menengah di Provinsi
Jawa Barat.
Demikian Petunjuk Teknis Pelaksanaan SMA Terbuka ini dibuat,
agar menjadi pedoman bagi pihak terkait dalam memahami dan
melaksanakan program kegiatan percepatan capaian APK-APM
melalui SMA Terbuka yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat pada bidang PMU dan Bidang Pendidikan
Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus sebagai leading sector
penyelenggaran SMA Terbuka di Jawa Barat