Anda di halaman 1dari 6

Cara Menimbang Balita dan Mencatat Hasilnya dalam KMS

ABSTRAK Balita yang sehat adalah balita yang bertambah beratnya setiap bulan. Pengukuran berat badan balita harus dilakukan setiap bulan di Posyandu, dan hasil penimbangan tersebut harus dicatat dalam Kartu Menuju Sehat Balita (KMS-Balita). Metode pengukuran yang dilakukan adalah dengan menggunakan dacin, dan pencatatan ke dalam KMS-Balita dapat memperlihatkan jalur pertumbuhan balita. Masalah yang ditemukan daripada grafik KMS-Balita akan diberitahu kepada ibu setiap balita dan akan diberikan nasehat tentang tindakan yang harus diambil seterusnya, atau dirujuk ke Puskesmas.

PENDAHULUAN Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang seorang anak. Karena pada masa ini terjadi perkembangan kemampuan berbahasa, berkreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelektual, yang menjadi landasan untuk perkembangan anak selanjutnya. Secara sederhana, pertumbuhan didefinisikan sebagai peningkatan secara bertahap dari organ dan jaringan tubuh, sedangkan perkembangan adalah kemampuan yang diperoleh dari kematangan sistem saraf pusat, khususnya otak seperti bertambahnya fungsi tubuh seperti pendengaran, penglihatan, kecerdasan, tanggung jawab dan lain-lain.1 Setiap anak memiliki garis pertumbuhan yang berbeda-beda, anak tersebut akan tumbuh mengikuti pola pertumbuhan normalnya. Pengukuran status pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilakukan dengan metode antropometri seperti ukuran tinggi badan dan berat badan berdasarkan usia menurut KMS.2

PENIMBANGAN BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACIN Persiapan Penimbangan3

1. Menggantung dacin pada tempat yang kokoh. 2. Mengatur posisi batang dacin sejajar dengan mata penimbang.

3. Memeriksa ketepatan dacin, dengan menggeser bandul geser tepat pada angka nol, jika jarum penunjuk tegak lurus, berarti tidak perlu diseimbangkan lagi. Jika jarum belum tegak lurus, maka dapat diseimbangkan dengan penambahan batu kecil dalam plastik yang digantung di ujung batang dacin atau pemberat lain yang sesuai. Pelaksanaan Penimbangan3

1. Memastikan bandul geser berada tepat pada angka nol, agar batang dacin tidak mengenai penimbang maupun orang lain. 2. Menanyakan hasil pengukuran berat badan sebelumnya, sebagai patokan agar penimbangan dapat berlangsung lebih cepat. 3. Memasukkan balita kedalam kantung timbang. 4. Mengatur bandul geser pada angka penimbangan sebelumnya, lalu kemudian disesuaikan sedikit hingga jarum penunjuk saling tegak lurus (telah seimbang). 5. Membaca hasil penimbangan dengan melihat angka yang tertera di ujung bandul geser. 6. Mencatat hasil penimbangan. 7. Mengembalikan bandul geser pada angka nol. 8. Mengeluarkan balita dari kantung timbang.

KARTU MENUJU SEHAT BALITA (KMS-Balita) KMS-Balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas atau rumah sakit.4 KMS menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan pada anak. KMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatannya. KMS balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya.4

KMS adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karena itu, KMS harus disimpan oleh ibu balita dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

PENGISIAN KMS-BALITA A. Penimbangan pertama Langkah pertama Langkah kedua Langkah ketiga Langkah keempat Langkah kelima Langkah keenam Langkah ketujuh Langkah kedelapan : : : : : : : : Mengisi nama anak dan nomor pendaftaran Mengisi kolom identitas Mengisi kolom bulan lahir Meletakkan titik berat badan pada grafik KMS Mencatat keadaan kesehatan, makanan, dan lain-lain Mengisi kolom pemberian imunisasi Mengisi kolom pemberian vitamin A dosis tinggi Mengisi kolom Pemberian Periode ASI Eksklusif

B. Penimbangan kedua dan seterusnya Lakukan langkah keempat dan kelima. Jika bulan lalu anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu dalam bentuk garis lurus. Jika anak tidak ditimbang pada bulan lalu, maka titik berat badan bulan ini tidak dapat dihubungkan dengan titik berat badan sebelumnya. Catat juga semua kejadian yang dialami anak pada garis tegak sesuai bulan bersangkutan. Apabila anak mendapat imunisasi, lakukan langkah keenam. Apabila anak ditimbang pada bulan kapsul vitamin A (yaitu Februari dan Agustus), anak akan diberi kapsul vitamin A, kemudian lakukan langkah ketujuh. Apabila umur bayi masih dibawah 5 bulan, lakukan langkah kedelapan.3 Tabel 1 menunjukkan berat badan standar untuk balita menurut kelompok umur, sementara Gambar 1 dibawahnya menunjukkan contoh grafik KMS balita, dengan jalur pertumbuhan yang baik dan pertumbuhan yang memburuk.

Tabel 1. Berat Badan Standar untuk Balita Usia/tahun 0-1 1-2 2-3 3-2 4-5 Berat badan standar/kg 3,3 10,2 10,2 12,6 12,6 14,7 14,7 16,4 16,4 18,7

Sumber: Games therapy untuk kecerdasan bayi dan balita

Gambar 1. Contoh grafik KMS Sumber: http://arali2008.wordpress.com/2009/03/16/bagaimanakah-pola-pertumbuhan-beratbadan-ideal-balita-anda/

ALUR TINDAKAN BERDASARKAN GRAFIK KMS Berikut adalah tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan grafik KMS balita: 5 I. Bila garis pertumbuhan naik

Diberikan pujian serta nasehat agar ibu meneruskan cara pemberian makanan kepada anaknya, namun dianjurkan agar makan lebih banyak lagi agar anak dapat terus tumbuh dan diupayakan berat badannya naik lagi pada bulan yang berikutnya. II. Bila garis pertumbuhan tidak naik

Timbangan tidak naik 1 kali: ditanyakan riwayat makanan dan penyakitnya, kemudian memberikan nasehat makanannya, dan memotivasi agar berat badan anak naik bulan berikutnya.

Timbangan tidak naik 2 kali: ditanyakan riwayat makanan dan penyakitnya, kemudian memberikan nasehat makanannya. Bila anak terlihat sakit segera dikirim ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Timbangan tidak naik 3 kali: anak dirujuk ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lain. III. Bila garis pertumbuhan berada dibawah garis merah (BGM), anak harus segera dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit.

PENUTUP Setiap ibu harus membawa anak balitanya untuk ditimbang setiap bulan agar pertumbuhan balita dapat diatur dan segala masalah pertumbuhan dapat dikesan pada tahap dini. Para ibu juga harus berusaha memberikan makanan terbaik untuk balita agar mereka bertambah berat setiap kali ditimbang, dan jalur pertumbuhannya berada pada tahap yang baik. KMS-Balita harus diisi dengan benar dan tepat supaya para ibu dapat memahami dan mengambil tindakan selanjutnya untuk memastikan balita bertumbuh-kembang dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA 1. Yuriastien E, Prawitasari D, Febry AB. Pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam: Games therapy untuk kecerdasan bayi dan balita. Jakarta: Wahyu Media; 2009.h.2-3. 2. Hidayat AAA. Praktikum pengukuran tumbuh-kembang bayi dan anak balita. Dalam: Asuhan neonatus, bayi dan balita: buku praktikum mahasiswa kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.h.1-5. 3. Departemen Kesehatan RI. Buku kader posyandu: dalam usaha perbaikan gizi keluarga. Jakarta: 2006.h.52-3. 4. Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Kamus gizi: pelengkap kesehatan keluarga. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara; 2009.h.114-5. 5. Pedoman gizi. Diunduh dari: http://www.gizi.net/pedoman-gizi/download/KMSbaganrev.doc, 6 Disember 2010.

Anda mungkin juga menyukai