Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

………………………………………………

OLEH :

…………………. / ………..

PROGRAM STUDI TEKNIK GIGI


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGA REZKY

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Allhamdulillah, puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Dimana,


atas izin, Rahmat dan karunia-Nya telah diberikan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis ingin berterimakasih kepada seluruh pihak
yang telah meluangkan segala pikiran tenaga dan lain hal sebagainya dalam
penyelesaian makalah ini. Terkhusus kepada dosen kami yang telah memberikan
bimbingan khusus terkait makalah ini, sehingga penulis merasa terbantu tdalam
proses penyelesaiannya.

Selaku penulis saya menyadari penulisan makalah ini masih penuh dengan
kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran terkain makalah
yang penulis buat ini. Dengan adanya seluruh kritik dan saran kepada makalah yang
dibuat penulis ini diharapkan dapat membuat penulis menjadi berkembang dalam
materi yang dituangkan dalam makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

A. Gigi Tiruan Cekat............................................................................................3

B. Jenis Mahkota Cetak.......................................................................................4

C. Tipe Mahkota Cekat........................................................................................7

D. Prosedur Pembuatan Mahkota........................................................................8

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................10

A. Kesimpulan...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehilangan gigi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti trauma,


karies, penyakit periodontal, dan tindakan medis (iatrogenik). Dampak
kehilangan gigi meliputi gangguan pada fungsi bicara, pengunyahan, dan aspek
estetika, serta perubahan pada bentuk alveolar. Secara umum, penggantian gigi
dapat dibedakan menjadi gigi tiruan lepasan dan gigi tiruan cekat.

Gigi tiruan cekat merupakan cabang dari ilmu prostodonti yang fokus pada
penggantian gigi yang hilang dengan gigi tiruan yang ditempatkan secara
permanen dan tidak dapat dilepas oleh pasien. Jenis-jenis gigi tiruan cekat
melibatkan berbagai bahan, seperti logam, logam-keramik, dan keramik.
Keberhasilan perawatan gigi tiruan cekat membutuhkan kombinasi aspek
perawatan kesehatan gigi, termasuk edukasi pasien, pencegahan penyakit gigi,
terapi periodontal, keterampilan operator, pertimbangan oklusal, dan kadang-
kadang pemasangan gigi tiruan lepasan sebagian atau lengkap, serta perawatan
endodontik.

Tujuan utama perawatan gigi dengan gigi tiruan cekat adalah menjaga
kesehatan gigi yang masih ada dan sistem pengunyahan, sehingga dapat
berfungsi dengan baik dan tetap sehat. Restorasi mahkota pasak sering
diperlukan pada gigi yang mengalami kerusakan luas dan memerlukan perawatan
saluran akar, karena tambalan saja atau mahkota biasa mungkin tidak cukup kuat.
Restorasi jenis ini, yang dikenal sebagai post-core crown, dapat dibuat secara
langsung dengan mencetak saluran akar atau menggunakan post yang telah jadi,
dan kemudian disemen pada lubang saluran akar yang telah dipreparasi. Kasus

1
restorasi indirect post-core crown pada gigi 42 yang telah menjalani perawatan
endodontik dibahas dalam laporan ini.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah terjelaskan diatas, penulis merumuskan


permasalahan sebagai berikut :

1. Tipe mahkota cekat ?


2. Jenis mahkota cekat ?
3. Indikasi dan kontraindikasi dari mahkota cekat ?
4. Prosedur pembuatan mahkota cekat ?

C. Tujuan

Penulis melakukan penulisan makalah ini bertujuan untuk mencapai


beberapa tujuan yakni sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui tipe mahkota cekat


2. Untuk mengetahui jenis mahkota cekat
3. Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi mahkota cekat
4. Untuk mengetahui pembuatan mahkota cekat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gigi Tiruan Cekat

Gigitiruan cekat merupakan piranti prostetik permanen yang melekat pada


gigi yang masih tersisa, yang menggantikan satu atau lebih kehilangan gigi. Jenis
restorasi ini telah lama disebut dengan gigitiruan jembatan.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebagai konektor mayor :

1. Indikasi Gigi Tirauan Cekat


- Kehilangan satu atau dua gigi
- Jaringan pendukungnya sehat
- Memiliki abutment yang mendukung
- Pasien dalam keadaan sehat dan menginginkan untuk dipasang gigi
tiruan
- Pasien memiliki kemampuan dan motivasi untuk menjaga kebersihan
mulut yang baik
2. Kontra Indikasi Gigi Tiruan Cekat
- Jaringan pendukung yang dibutuhkan rusak atau hilang
- Tidak memiliki abutment yang mendukung
- Pasien sedang dalam keadaan sakit
- Pasien tidak menginginkan dipasang gigi tiruan
- Pasien memiliki kebiasaan buruk pada kebersihan mulutnya
- Pasien tidak mampu melakukan perawatan
3. Kontra Indikasi Gigi Tiruan Cekat
- Inlay
Menutupi sebagian permukaan gigi bagian oklusal dan proksimal
- Onlay

3
Menutupi permukaan proksimal gigi dan sebagian besar atau
seluruh permukaan oklusal
- Veneer porselen
Lapisan pelindung yang tipis yang digunakan untuk memperbaiki
penampilan dari gigi anterior
- Mahkota penuh
Mahkota yang menutupi keseluruhan mahkota anatomis dari satu
gigi
- Mahkota ¾
Menutupi mahkota anatomis gigi kecuali pada bagian fasial
- Mahkota porcelain-fused-to-metal
Mahkota penuh yang terbuat dari metal dan dilapisi porselen pada
permukaan luarnya
- Mahkota jaket porselen
Terdiri dari lapisan metal yang tipis yang dilapisi lapisan porselen
- Jembatan cekat
Gigi tiruan cekat yang digunakan untuk mengganti satu atau
lebih gigi yang hilang pada lengkung rahang yang sama
- Jembatan yang dilekatkan dengan resin (jembatan Maryland)
Disertai dengan sambungan seperti sayap yang berasal dari sisi
proksimal

B. Jenis Mahkota Cetak

Tipe mahkota cekat terbagi atas beberapa antara lain ialah sebagai
berikut.

1. Mahkota Tiruan Penuh


Mahkota penuh adalah restorasi yang menutupi seluruh permukaan mahkota
klinis, dapat berupa restorasi yang berdiri sendiri (Single Unit Restoration)

4
atau sebagai retainer dari gigi tiruan jembatan. indikasi dari pemakaian
mahkota tiruan penuh untuk gigi anterior adalah permukaan labial berkaries,
mengalami erosi, perubahan warna atau bernoda (stain), tambalan besar atau
karies dalam pada permukaan proksimal, memerlukan perubahan kedudukan
atau bentuk. Adapun indikasi pemakaian mahkota tiruan penuh untuk gigi
posterior yaitu pada gigi geraham yang mudah terserang karies ( indeks
karies tinggi), kerusakan akibat karies atau fraktur yang tidak dapat dibuat
jenis retainer lain.
Mahkota Tiruan penuh ada 3 macam antara lain :
a. Mahkota tiruan penuh akrilik
Mahkota tiruan ini menutupi seluruh permukaan mahkota klinis gigi dari
bahan acrylic, dimana liquid sebagai monomer dan resin sebagai polimer.
Indikasi pemakaian mahkota tiruan penuh akrilik yaitu untuk gigi
anterior, mengalami fraktur (patah), abrasi, dan berkaries yang luas
sehingga tidak dapat ditambal secara konvesional. Adapun kontra
indikasinya adalah tidak dapat dipakai pada gigi posterior, pasien alergi
akrilik dan pasien yang memiliki gigitan silang (crossbite).

b. Mahkota tiruan penuh logam


Mahkota tiruan ini terbuat dari logam yang dapat dipakai sebagai retainer
pada gigi-gigi posterior dimana estetika tidak begitu penting untuk
diperlihatkan.

5
c. Mahkota tiruan penuh proceplain
Porcelain merupakan bahan yang paling pesat perkembangannya dalam
kedokteran gigi. Umumnya digunakan untuk memulihkan gigi yang
rusak atau patah karena faktor estetikanya sangat baik, resistensi
pemakaian terhadap abrasi, perubahan kimiawi yang lambat serta
konduktifitas panas yang rendah. Porcelain mempunyai kecocokan yang
cukup baik dengan karakteristik struktur gigi.

d. Mahkota tiruan penuh sebagian


mahkota tiruan sebagian adalah suatu restorasi yang menutupi sebagian
dari permukaan mahkota gigi asli dan bagian yang tidak tertutup
mahkota tiruan adalah labial atau bukal. Indikasi pemakaian mahkota
tiruan sebagian untuk retainer yang baik adalah bagian labial atau bukal
dalam kondisi baik, cukup tebal untuk membuat parit-parit proksimal
sebagai retensi, mempunyai mahkota klinis yang cukup panjang dan
besar, bagian proksimal tidak karies,serta mempunyai kedudukan
normal.

6
C. Tipe Mahkota Cekat

Tipe mahkota cekat terbagi atas beberapa antara lain ialah sebagai
berikut.

1. Crowd
Crown atau mahkota tiruan merujuk pada suatu prosedur restorasi
yang bertujuan untuk memulihkan gigi yang mengalami kerusakan,
tetapi akarnya masih dalam kondisi baik. Tujuan dari pemasangan
crown antara lain adalah untuk meningkatkan estetika gigi,
mengoreksi bentuk atau posisi gigi yang tidak ideal. Mahkota ini
dapat difabrikasi menggunakan berbagai jenis bahan seperti akrilik,
logam, porselen, atau kombinasi logam dan porselen.

2. Bridge
Jembatan gigi atau bridge adalah suatu perangkat gigi tiruan yang
tetap, dirancang untuk menggantikan satu atau beberapa gigi yang
hilang. Jembatan dapat terbuat dari berbagai bahan, termasuk akrilik,
porselen, atau campuran logam dan porselen. Terdapat beberapa jenis
jembatan, antara lain jembatan tetap yang kaku (rigid fixed bridge),
jembatan cantilever, dan jembatan Maryland.

7
D. Prosedur Pembuatan Mahkota

Prosedur pembuatan mahkota atau jembatan sementara dapat dilakukan


dengan metode direct atau langsung di mulut pasien dan dengan metode indirect
atau tidak langsung.

1. Metode Direct

Mahkota atau jembatan sementara dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

a. Self curing akrilik putih


Cara kerja :
- Cetak gigi yang akan dipreparasi dengan bahan alginate.
- Setelah itu, preparasi gigi penyangga atau gigi yang akan dipasangkan
GTC.
- Lalu olesi gigi yang telah dipreparasi dengan vaselin.
- Isi cetakan alginate dengan self curing akrilik di bagian gigi yang
dipreparasi.
- Cetakan dikembalikan ke mulut pasien pada posisi semula.

8
- Kelebihan akrilik diambil dengan bur hingga mahkota sementara
sesuai dengan bentuk gigi sebelum dipreparasi.
- Lalu lekatkan atau pasang mahkota atau jembatan sementara tersebut
ke gigi yang telah dipreparasi dengan semen atau fletcher.
b. Mahkota sementara siap pakai (buatan pabrik)
Mahkota buatan pabrik memiliki bentuk dan ukuran bermacam-
macam. Biasanya untuk bagian anterior terbuat dari akrilik dan untuk
bagian posterior terbuat dari logam.
Cara kerja :
- Cari bentuk dan ukuran yang sesuai.
- Preparasi gigi.
- Olesi gigi yang akan dipasangkan mahkota dengan vaselin.
- Mahkota sementara diisi dengan self curing akrilik lalu dorong
perlahan-lahan pada posisinya.
- Ambi kelebihan akrilik.
- Bagian palatal/oklusal diambil agar tidak mengganggu
oklusi/artikulasi.
- Poles bagian yang kasar.

9
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dalam penulisan makalah ini penting untuk mengetahui jenis dan tipe
dari mahkota cekat. Prosedur dan indikasi serta kontra indikasi buukanlah hal
yang dapat dikesampingkan apabila ingin melakukan prosedur mahkota cekat,
hal ini disebabkan pentingnya prosedur dan indikasi serta kontra indikasi agar
terciptanya mahkota cekat seperti yang diinginkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Applegate, 1960, Essentials of Removable Partial Denture Prothesis, 2nd edition,


W.B. Saunders Co. Philadelphia
Karim, A., Dharmautama, M., & Machmud, E. (2013). Bentuk preparasi akhiran
servikal mahkota porcelain fused to metal mempengaruhi insidensi
gingivitis pada gigi insisivus sentralis rahang atas Preparation shape of
cervical edge of porcelain fused to metal crown affect incidence of
gingivitis at maxillary central incisive teeth. Journal of
Dentomaxillofacial Science, 12(3), 183-188.
Maryani, M., & Wijayanti, T. (2020). Efektifitas Intradialysis Stretching Exercise
terhadap Muscle Cramps pada Pasien dengan Chronic Kidney Disease
yang menjalani Hemodialysis: literature review.
Machmud, E. (2008). Desain preparasi gigitiruan cekat mempengaruhi kesehatan
jaringan periodontal. Journal of Dentomaxillofacial Science, 7(1), 13-18.
Susaniawaty, Y., & Utama, M. D. (2015). Kegagalan estetik pada gigi tiruan
cekat. Makassar Dental Journal, 4(6).
Yunisa, D. F., Pros, S., Waskitho, D. A., Pintadi, D. H., & Sarjono, D. G. S.
DENTAL PROSTHETIC.

11

Anda mungkin juga menyukai