Anda di halaman 1dari 12

TUGAS LEADERSHIP DAN KEWIRAUSAHAAN

Dosen:
Dr. Dasrun Hidayat, M. I. Kom

Oleh:
I Gusti Bagus Teguh Pramana, S.Ked

Ekasakti Octohariyanto

Muhamamad Adryan Anugrah

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN


ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA UNIVERSITY
BANDUNG
2024
PERENCANAAN BISNIS KLINIK DI DAERAH PARIWISATA BALI

1. Deskripsi Eksekutif

a. Visi: Menjadi klinik yang memberikan layanan kesehatan yang


berkualitas dan terjangkau bagi wisatawan.

b. Misi:

1) Menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif dan sesuai


dengan kebutuhan wisatawan.

2) Memberikan layanan kesehatan yang aman dan nyaman.

3) Memberikan layanan kesehatan yang terjangkau.

c. Tujuan Bisnis:

1) Memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi


wisatawan. Dengan demikian, klinik dapat mendukung sektor
pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2) Meningkatkan kualitas hidup wisatawan dengan memberikan layanan


kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Dengan demikian
wisatawan dapat berlibur dengan lebih tenang dan nyaman.

3) Klinik dapat menunjang sektor pariwisata dengan menyediakan


layanan kesehatan yang dibutuhkan wisatawan.

2. Deskripsi Bisnis

Perkembangan bisnis klinik di daerah pariwisata Bali terus mengalami


peningkatan sejalan dengan bertambahnya minat dari jumlah wisatawan yang
dating berkunjung ke daerah pariwisata khususnya Bali. Meningkatnya
perkembangan klinik di daerah pariwisata, menumbuhkan daya saing perusahaan
untuk memberikan yang terbaik dalam segi kualitas pelayanan.

Konsumen memiliki banyak pilihan klinik di daerah pariwisata yang dapat


digunakan sebagai tempat berobat dan mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk
dapat menjadi yang terdepan, pihak klinik pariwisata harus mampu memberikan
pelayanan yang optimal sehingga konsumen merasakan manfaat dari pelayanan
tersebut.

Banyaknya klinik di daerah pariwisata, membuat penyedia layanan kesehatan


harus lebih menarik wisatawan dengan menyediakan layanan kesehatan yang
komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Klinik harus menyediakan
layanan kesehatan yang komprehensif, seperti layanan medis umum, layanan gigi,
layanan mata, layanan kebidanan dan kandungan, layanan anak, dan layanan gawat
darurat. Klinik juga harus menyesuaikan layanan kesehatannya dengan kebutuhan
wisatawan, seperti menyediakan layanan kesehatan untuk wisatawan yang
memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti wisatawan dengan penyakit kronis atau
wisatawan dengan disabilitas.

Klinik harus memastikan bahwa layanan kesehatan yang diberikannya aman


dan nyaman bagi wisatawan. Klinik dapat memastikan hal ini dengan menyediakan
fasilitas dan peralatan yang memenuhi standar kesehatan, serta dengan
mempekerjakan tenaga kesehatan yang kompeten dan profesional.

Klinik harus memberikan layanan kesehatan yang terjangkau bagi wisatawan.


Klinik dapat memastikan hal ini dengan memberikan harga yang kompetitif, serta
dengan menawarkan berbagai program layanan kesehatan yang terjangkau, seperti
program asuransi kesehatan.

Klinik harus memasarkan layanan kesehatannya dengan efektif agar dapat


dikenal oleh wisatawan. Klinik dapat memasarkan layanan kesehatannya melalui
berbagai media, seperti media online, media cetak, dan media sosial.

Dengan menerapkan strategi bisnis yang tepat, klinik di daerah pariwisata


dapat mencapai tujuan bisnisnya dan memberikan manfaat bagi wisatawan, sektor
pariwisata, dan masyarakat.

3. Analisis Pasar

Mulai pulihnya secara perlahan industri pariwisata di Indonesia pada


umumnya dan di Bali pada khususnya, yang mana hal tersebut menjadi sektor
andalan yang tidak hanya menyasar pasar lokal namun juga internasional.

Situasi dan kondisi tersebut membuka lebih banyak peluang kepada para
pelaku usaha dalam melakukan ekspansi atau diversifikasi bidang usaha. Ekspansi
dan/atau diversifikasi bidang usaha yang berpeluang salah satunya adalah di bidang
pelayanan kesehatan. Sektor kesehatan adalah salah satu sektor pendukung yang
vital dalam pengembangan dan kemajuan industri jasa pariwisata. Di mana
kesehatan merupakan dasar dari kelancaran segala kegiatan ekonomi maupun non-
ekonomi.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah menganalisis pasar untuk


mengetahui kebutuhan dan peluang yang ada. Hal-hal yang perlu dianalisis antara
lain

1) Jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut

2) Jenis wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut

3) Kebutuhan wisatawan akan layanan kesehatan

4) Persaingan dari klinik-klinik lain di daerah tersebut

4. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran klinik di daerah pariwisata haruslah sejalan dengan tujuan


bisnis klinik, serta dengan kebutuhan dan harapan wisatawan. Berikut adalah
beberapa strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh klinik di daerah pariwisata:

a. Pemasaran online

Pemasaran online adalah salah satu strategi pemasaran yang paling


efektif untuk menjangkau wisatawan. Klinik dapat memanfaatkan media
sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, untuk mempromosikan
layanan kesehatannya. Klinik juga dapat membuat website untuk
memberikan informasi tentang layanan kesehatan yang ditawarkannya.

b. Pemasaran offline

Pemasaran offline juga penting untuk menjangkau wisatawan yang


tidak menggunakan media sosial. Klinik dapat memasang iklan di media
cetak, seperti koran dan majalah, atau di media luar ruang, seperti billboard
dan spanduk. Klinik juga dapat berpartisipasi dalam acara-acara pariwisata
untuk mempromosikan layanan kesehatannya.

c. Pemasaran berbasis komunitas

Pemasaran berbasis komunitas adalah strategi pemasaran yang


menargetkan wisatawan yang tinggal di daerah pariwisata. Klinik dapat
bekerja sama dengan agen perjalanan, hotel, dan restoran untuk
mempromosikan layanan kesehatannya kepada wisatawan. Klinik juga dapat
berpartisipasi dalam acara-acara komunitas untuk memberikan informasi
tentang layanan kesehatannya.

5. Struktur Organisasi

Klinik di daerah pariwisata ini akan berada di bawah tanggung jawab satu
orang dokter umum, yang juga bertindak sebagai pimpinan klinik. Penanggung
jawab dan Penanggung jawab dan/atau pimpinan klinik bertugas untuk
merumuskan kebijakan dan tata kerja yang meliputi seluruh kegiatan di klinik.

Klinik tersebut memiliki setidaknya empat orang dokter umum selain


penanggung jawab, yang bertugas setiap harinya sebagai dokter jaga/praktik.
Dibantu oleh enam orang perawat sebagai mitra kerja dalam menjalankan kegiatan
pelayanan kesehatan di klinik.

Selain tenaga medis dokter dan perawat, klinik didukung tenaga farmasi
untuk menangani obat dan alkes, tenaga paramedis dasar yang merangkap sebagai
pengemudi ambulan. Serta dilengkapi tenaga administrasi, keuangan dan tenaga
kebersihan.
Penanggung Jawab

Koordinator
Koordinator Umum Pemasaran
Pelayanan

Farmasi Dokter Perawat

House Keeping Driver Admin

6. Rencana Operasional

Untuk menyelesaikan masalah di masa depan yang tidak dapat di pastikan,


orang senantiasa berupaya menyelesaikannya dengan model pendekatan yang
sesuai. Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa di waktu
mendatang dan bagian bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan dan
pengawasan produksi.

Peramalan yang digunakan menggunakan metode kualitatif. Yaitu


menggabungkan faktor faktor penting seperti strange, weakness, opportunity,
treath. Adapun teknik kualitatif yang di gunakan adalah gabungan dari teknik
penjualan (sales force composite) dan survey pasar konsumen (consumer market
survey). Teknik ini teknik peramalan yang berdasarkan prediksi tenaga penjualan
akan penjualan yang di harapkan dan peramalan mengenai permintaan konsumen
di masa depan.

Analisis SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan),


weakness(kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman), dari
keempat hal tersebut kita dapat mengetahui bagaimana kinerja sebuah jasa
pelayanan kesehatan berjalan. Secara sistematis melalui SWOT kita dapat
memahami mengenai dasar apa saja strategi yang dapat dilakukan untuk membuat
perusahaan kita menjadi berkembang dan lebih baik. Perusahaan dapat mengambil
peluang-peluang untuk mengembangkan kinerja dari perusahaan dan menganalisa
lebih lanjut atas kelemahan- kelemahan dari perusahaan sehingga menjadikan
perusahaan itu dapat mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen, terlebih adalah
perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Klinik di daerah pariwisata ini harus
mampu menjalankan praktik perawatan pada khalayak dengan benar dan
membutuhkan analisis SWOT dalam memberikan kemudahan untuk mewujudkan
visi misi yang telah dibuat oleh perusahaan.Oleh karena itu kami tertarik untuk
membuat analisis SWOT menurut hasil review yang telah kami lakukan:

a. Strength (Kekuatan)

 Peluang pasar yang besar

Indonesia merupakan negara dengan sektor pariwisata yang berkembang


pesat. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia terus meningkat setiap
tahunnya. Hal ini menciptakan peluang pasar yang besar bagi klinik di daerah
pariwisata.

 Kebutuhan akan layanan kesehatan yang berkualitas

Wisatawan membutuhkan layanan kesehatan yang berkualitas untuk


menjaga kesehatan mereka selama berlibur. Klinik di daerah pariwisata dapat
memenuhi kebutuhan ini dengan menyediakan layanan kesehatan yang
berkualitas dan terjangkau.

 Potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Klinik di daerah pariwisata dapat menciptakan lapangan kerja dan


meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

b. Weakness (Kelemahan)

 Biaya operasional yang tinggi

Klinik di daerah pariwisata harus bersaing dengan klinik-klinik lain di


daerah tersebut. Hal ini dapat menyebabkan biaya operasional yang tinggi.
 Ketersediaan tenaga kesehatan yang terbatas

Ketersediaan tenaga kesehatan, terutama tenaga kesehatan spesialis, di


daerah pariwisata terkadang terbatas. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi
klinik di daerah pariwisata untuk menyediakan layanan kesehatan yang
komprehensif.

 Regulasi yang ketat

Klinik di daerah pariwisata harus mematuhi regulasi yang ditetapkan


oleh pemerintah. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi klinik di daerah
pariwisata untuk beroperasi secara efektif.

c. Opportunities (Peluang)

 Pertumbuhan sektor pariwisata

Pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia akan terus meningkat di


masa depan. Hal ini dapat menciptakan peluang baru bagi klinik di daerah
pariwisata untuk berkembang.

 Perkembangan teknologi kesehatan

Perkembangan teknologi kesehatan dapat membantu klinik di daerah


pariwisata untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang ditawarkan.

 Kerja sama dengan pihak lain

Klinik di daerah pariwisata dapat bekerja sama dengan pihak lain, seperti
agen perjalanan, hotel, dan restoran, untuk meningkatkan pemasaran dan
penjualan layanan kesehatannya.

d. Threat (Ancaman)

 Persaingan yang ketat

Persaingan yang ketat dari klinik-klinik lain di daerah pariwisata dapat


menjadi ancaman bagi klinik di daerah pariwisata.

 Perubahan perilaku wisatawan

Perubahan perilaku wisatawan, seperti peningkatan kesadaran akan


kesehatan dan keselamatan, dapat menjadi ancaman bagi klinik di daerah
pariwisata.

 Ketidakpastian ekonomi

Ketidakpastian ekonomi dapat berdampak negatif pada sektor pariwisata.


Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Indonesia, yang dapat berdampak negatif pada klinik di daerah pariwisata.

Dengan memahami analisis SWOT dari dibentuknya klinik di daerah pariwisata,


pemilik atau pengelola klinik dapat menyusun strategi yang tepat untuk mencapai
tujuan bisnisnya.

7. Rencana Keuangan

Perencanaan keuangan merupakan suatu proses yang menyiapkanposisi serta


suatu kondisi sebuah keuangan untuk masa depan. Sehingga dalam proses rencana
atau anggaran keuangan tersebut dapat berjalan dengan maksimal.

Setiap bisnis, perencanaan keuangan merupakan sesuatu yang sangat penting


untuk dilaksanakan dengan sebaik mungkin, agar bisnis tersebut dapat mencapai
tujuan yang ditargetkan. Perencanaan keuangan ini juga merupakan planning
sehingga dapat menjalankan bisnis dengan baik dan mendapatkan hasil yang
maksimal.

Manajemen keuangan atau pengelolaan keuangan yaitu suatu cara dalam


mengelola dana yang dimiliki serta dalam pengelolaan nya harus disertai dengan
rasa tanggung jawab, agardapat terlaksana dengan baik. Sebab dengan pengelolaan
keuangan dengan baik, masaseseorang tidak akan terjerumus pada perilaku
seseorang yang memiliki keinginan tidakterbatas. Salah satu fungsi manajemen
keuangan ini ialah harus bias mengalokasikan dana dengan berbagai macam bentuk
investasi secara efektif.

Asumsi dasar dalam perhitungan perencanaan keuangan klinik di daerah


pariwisata menggunakan data asumsi yang ada pada tabel berikut.

Tabel 1. Tabel Asumsi Dasar Klinik di daerah pariwisata


Asumsi Dasar Nilai Sumber

Laju Inflasi 7,61% www.bi.go.id

Laju Kenaikan biaya perlengkapan dan 7,79% www.bi.go.id


peralatan biaya marketing, telepon dan
internet, BBM

Kenaikan penjualan per tahun 0,63%+2% Internal

Kenaikan sediaan per Tahun 5% Internal

Jumlah hari kerja setahun 264 hari Internal

Kenaikan biaya Listrik per tahun 15 % www.bi.go.id

Sumber: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 4 No. 1(2015)

Setelah dilakukan perhitungan proyeksi pendapatan selama tahun 2024


sampai dengan tahun 2027, yang selanjutnya dilakukan adalah menghitungTotal
Project Cost (TPC) dari Klinik di daerah pariwisata terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. Total Project Cost (TPC) Klinik di daerah pariwisata

Project Cost Nilai Biaya Amortisasi per Penyusutan per

(Rupiah) Tahun (Rupiah) Tahun (Rupiah)

Bangunan -

Kendaraan 15.000.000 1.875.000

Perabot 224.308.000 56.077.000

Peralatan Medis 223.687.000 55.921.750

Peralatan Non 104.379.000 26.094.750

Medis
Working Capital

Kas di tangan 91.416.000

Kas di bank 50.000.000

Persediaan 551.620.000

Sewa Dibayar 125.000.000

Dimuka

Venture Initiation

Beban Pra- 16.210.000 4.052.500

Operasional (Net)

TOTAL 1.401.620.000 4.052.500 139.968.50

8. Pembiayaan

Membukan klinik di daerah pariwisata membutuhkan modal yang cukup


besar,bisa mengajukan pinjaman uang di bank untuk mendapatkan dana tambahan.
Peralatan yang digunakan biasanya mengikuti target pelanggan. Semakin tinggi
yang ditargetkan, tentunya memerlukan peralatan yang canggih dan mahal.
Investasi dari seseorang atau Perusahaan juga bisa didapatkan dengan menawarkan
pembagian keuntungan yang didapatkan nantinya. Pilihan pendanaan klinik yang
terakhir adalah dengan membuka danbekerjasama dengan franchise klinik yang
telah ada sebelumnya.

9. Evaluasi

Berbagai Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah


kedatangan pelanggan. Diantaranya adalah melakukan penyebaran informasi
melalui brosur, media social, memberikan potongan harga pada hari besar. Supaya
bisa mencapai target tersebut, maka perlu dilakukan penilaian terhadap kualitas
pelayanan untuk membantu Perusahaan dalam meningkatkan pelayanan menjadi
lebih baik. Sehingga dapat memberikan kepuasan bagi setiap pelanggan agar tetap
menggunakan pelayanan di klinik di daerah pariwisata.

Evaluasi yang dapat dilakukan adalah melakukan analisis kualitas pelayanan


terhadap kepuasan pelanggan di klinik di daerah pariwisata untuk mengetahui
atribut apa saja yang lebih diprioritaskan oleh pelanggan untuk diperbaiki
kedepannya.

Evaluasi dapat diukur 2 kali dalam satu tahun, yaitu dibulan ke enam klinik
beroperasi dan bulan ke dua belas klinik beroperasi dengan memberikan kuesioner
kepada pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai