Anda di halaman 1dari 74
Sunaent Dulen FeaeMaAst AL Modul Praktikum Biokimia PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS CITRA BANGSA. Dipindai dengan CamScanner KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuban Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Panduan Praktikum Biokimia mahasiswali Prodi Sarjana Farmasi ini dapat diselesaikan dengan baik. Modul praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan praktikum Biokimia. Panduan praktikum ini dibarapkan dapat membantu mahasiswa/i dalam mempersiapkan dan melaksanakan praktikum dengan lebih baik, terarah, dan terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan tujuanpelaksanaan praktikum dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa/i serta (eori singkat untuk memperdalam pemabaman mahasiswa/i ‘mengenai materi yang dibahas. ‘Tim penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan Panduan Praktikum ini masih jauh dari sempuma, Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan panduan praktikum ini di masa yang akan datang, Akhir kata, tim penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Kupang, Agustus 2019 Penyusun ii Dipindai dengan CamScanner DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... ‘TATA TERTIB PRAKTIKUM .... FORMAT LAPORAN RESMI. DESKRIPSI MATA KULIAH.... TUJUAN PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI sani 2 PENGENALAN ALAT PRAKTIKUM DAN FUNGSINYA 3 PRAKTIKUM I ASAM AMINO DAN PROTEIN REAKSI WARNA ASAM PROTEIN 12 REAKSI WARNA PROTEIN . ‘ 4 REAKSI PENGENDAPAN PROTEIN . 4 PRAKTIKUM I ENZIM AKTIVITAS ENZIM AMILASE A 24 PENGARUH SUHU TERHADAP AKTIVITAS ENZIM 6 PENGARUH PH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM 28 PENGARUH KONSENTRASI ENZIM TERHADAP AKTIVITAS ENZIM 30 PENGARUH KONSENTRASI SUBSTRAT TERHADAP AKTIVITAS ENZIM 31 PRAKTIKUM II LIPIDA UJI KELARUTAN MINYAK DAN LEMAK 0 = 40 PRAKTIKUM IV OKSIDASI BIOLOGI UII AKTIVITAS ENZIM OKSIDASE. rhea 46 UJLANTIOKSIDAN VITMAIN C 46 UJLKETENGIKAN MINYAK rs al 47 PRAKTIKUM V PENCERNAAN TEORI SI PERCOBAAN oe - teres 3 PRAKTIKUM VIANALISIS BAHAN MAKANAN TEORI 39 PERCOBAAN i a a ori iii Dipindai dengan CamScanner TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOKIMIA, |. Mahasiswa yang tidak membawa kartu praktikum tidak dijinkan mengikuti praltikurn. 2. Mahasiswa diwajibkan datang 5 menit sebelum praktikum dimulai. Keterlambatan 15 menit atau sesudah selesai pritest, mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti praktikum di hari tersebut dan nilai pritest adalah nol. Jika datang terlambat pada waktw pritest sedang berlangsung maka nilai pritest dianggap nol tetapi mahasiswa diperbolehkan mengikuti praktikum. 3. Scbelum praktikum dimulai, mahasiswa wajib mengikuti pritest secara tertulis yang diadakan oleh dosen maupun asisten/laboran, jika nilai pritest kurang dari 50 maka ‘mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti praktikum. 4. Selama mengikuti praktikum, mahasiswa diwajibkan memakai jas praktikum, sopan, ‘api, (tidak diperkenankan memakai sandal) dan bersih serta membawa perlengkapan praktikum. 5. Setiap mahasiswa diwajibkan membuat laporan sementara setelah menyelesaikan praktikum dan dimintakan persetujuan dosen 6. Menghilangkan atau memcahkan lat praktikum harus dilakukan penggantian maksimum 2 minggu dengan alat yang sama. 7. Setiap mahasiswa diwajibkan membuat Isporan resmi dan penyerahan laporan dilakukan pada min i syarat untuk mengikuti asistensi dan post test pada hari tersebut. Mahasiswa yang tidak mengumpulkan laporan resmi pada hari terscbut tidak diperbolchkan mengikuti asistensi dan nilai post dianggap nol wu berikutnya sebay 8. Mahasiswa wajib mengikuti semua materi dalam semester tersebut. 9. Bagi mahasiswa yang tidsk mengikuti praktikum/berhalangan badir pada hari yang telah dijadwalkan wajib menyerahkan suratketerangan tertulis (jin resmi/surat kketerangan dari dokter) Jika tidak hadir lebih dari 2 kali mater praktikum maka harus mengulang pada semester berikutnya 10. Selama praktikum berlangsung, mahasiswa mahasiswa tisak diperkenankan keluar masuk tanpa seijin doseny/laboran 11. Alat praktikum tidak boleh dibawa pulang, kecuali sejin dosen dan laboran 12, Setelah selesai melakukan praktikum mahasiswa wajib membersihkan dan merapikan alat dan tempat yang digunakan 13, Sebelum dan sesudah praktikum mahasiswa wajib mengecek semua alat dan reagen ‘yang akan digunakan dalam praktikum masih dalam keadaan baik atau tidak 14, Pembagian kelompok praktek yang sudah ditetapkan wajb ditaati. Pindah kelompok ‘harus atasijin dosen pengampu, 15, Selama praktikum berlangsung mahasiswa dilarang makan/minum dalam laboratorium, tidak bermain gadger dan harus di silent/boleh aktif tanpa suara, Kupang, Agustus 2019 Tim penyusun Dipindai dengan CamScanner 1. COVER I TUJUAN PERCOBAAN Jelaskan maksud percobaan yang satidara lakukan IIL TINJAUAN PUSTAKA uraikan secara singkat teori yang melandasi pereobaan dengan menyebutkan sumber pustakanya IV. ALATDAN BAHAN a. Bahan yang digunakan b. Alat yang digunakan V. CARA KERJA Sajikan dalam bentuk diagram blok VI HASIL DAN PEMBAHASAN Bahaslah hhasil percobaan yang anda lakukan dengan mengacu pada teori yang diuraikan pada tinjauan pustaka, Beberapa hal yang perlu dibahas adalah : penjelasan tentang fungsi penambahan zat atau reagen yang digunakan, reaksi yang terjadi lengkap dengan persamaan reaksi jika ada, perhitungan, kesesuaian antara teori dan hasil percobaan, dna sebagainya. VII. -KESIMPULAN Jelaskan beberapa hal yang dapat disimpulkan dari percobaan anda sesuai dengan tujuan percobaan VII. DAFTAR PUSTAKA Uraikan referensi ya Japoran praktikum, Penulisan daftar pustaka mengikuti aturan iacu (minimal 3 referensi book atau e-book) untuk membuat Nama penulis, tahun penerbitan, judul, jilid, edisi, penerbit, kota penerbit, halaman yang diacu IX. LAMPIRAN Sertakan foto-foto selama praktikum beserta keterangan foto *Harus dilampiri dengan lembar kerja yang telah ditandatangani Dosen ! Dipindai dengan CamScanner FORMAT LAPORAN RESMI COVER I TUJUAN PERCOBAAN Jelaskan maksud percobaan yang satdara lakukan. II TINJAUAN PUSTAKA uraikan secara singkat teori yang melandasi percobaan dengan menyebutkan sumber pustakanya IV. ALATDANBAHAN a. Bahan yang digunakan b. Alat yang digunakan V. CARA KERJA Sajikan dalam bentuk diagram blok VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Bahastah basil percobaan yang anda lakukan dengan mengacu pada teori yang divraikan pada tinjauan pustaka. Beberapa hal yang perlu dibahas adalah : penjelasan penambaban zat atau reagen yang digunakan, reaksi yang. terjadi ap dengan persamaan reaksi jika ada, perhitungan, kesesuaian antara teori dan tentang fung. lens hasil pereobaan, dna sebagainya, VI. KESIMPULAN Jelaskan beberapa hal yang dapat disimpulkan dari percobaan anda sesuai dengan tujuan percobaan VI. DAFTAR PUSTAKA. Uraikan re ensi book atau e-book) untuk membuat asi yang diacu (minimal 3 ref Japoran praktikum, Penulisan daftar pustaka mengikuti aturan tan, judul, jlid, edisi, penerbit, kota penerbit, halaman Nama penulis, tahun pene IX. LAMPIRAN Sertakan foto-fto selama praktikum beserta eterangan foto “Harus dilampiri dengan lembar kerja yang telah ditandatangani Dosen ! Dipindai dengan CamScanner A, IDENTITAS MATA KULIAH MATA KULIAH PRAKTIKUM BIOKIMIA | No KODE 400401233P BEBANJUMLAH SKS 1SKS PRASYARAT : = PENEMPATAN SEMESTER 3 : JUMLAH MINGGU | PERTEMUAN 14 MINGGU PERTEMUAN | DOSEN 5 apt. Maria Ekarista Klau, S.Farm.,M. DESKRIPSI MATA KULIAH Praktikum biokimia berisi pokok-pokok bahasan pemeriksaan kualitatif berupa reaksi-reaksi umum untuk identifikesi karbohidrat, lipid, protein, asam amino, reaksi oksidasi biologis, uji antioksidan vitamin dan uji aktivitas enzim. TUJUAN MATA KULIAH Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat 1, Mampu memahami dan menentukan kandungan asam amino melalui reaksi wama dan reaksi pengendapan ivitas enzim dan faktor-faktor 2. Mampu memahami dan melakukan uji al yang mempengaruhi kerja enzim yang meliputi : pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim, pengaruh ph tethadap aktivitas enzim, pengaruh konsentrasi enzi terhadap kerja enzim, dan pengaruh substrat terhadap kerja enzim, 3. Mampu memahami dan melakukan uji kualitatif pada minyak, lemak dan kolesterol 4. Mampu memahami dan menentukan karakteristik enzim yang terdapat dalam saliva 5. Mampu memahami, mengidentifikasi, dan menganalisis kandungan karbohidrat, protein, lemak dalam bahan makanan Dipindai dengan CamScanner A.STANDAR KOMPETENST Menunjukkan penguasaan IPTEK, kemampuan rset, dan kemampuan pengembangan diri |. Menunjukkan penguasaan konsep teoritis tentang obat, tubuh manusia, dan mekanisme kerja obat. Mampu menjelaskan hubungan antara struktur kimia, karakteristik fisiko- kimia, dan mekanisme kerja obat. 3. Mampu menerapkan konsep teoritis dan matematis dalam melakukan analisis parameter biologis sediaan farmasi 4, Mampu menerapkan konsep kimia organik, kimia fisika, dan kimia analisis pada pengembangan bahan obat dari balan alam dan/atau sintesis. 5. Mampu menerapkan konsep teorits ilmu dan teknologi kefarmasian dalam riset bidang kefarmasian, = Dipindai dengan CamScanner PENGENALAN ALAT PRAKTIKUM DAN FUNGSINYA TUJUAN PERCOBAAN : Mengenalkan beberapa macam alat sebagai pendabulvan bagi pecobaan-p Tabung reaksi : Terbuat dari gelas, dapat dipanaskan dan digunakan untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit [Pine Terbuat —dari__-kayu/kawat, digunakan untuk — memgang | tabung reaksi’ pada waktu| | pemanasan a | | Gelas pengaduk/ pengaduk suatu campuran atau larutan 2at- | Digunakan untuk _mengaduk | | | zat kimia pada waktu melakukan | | reaksi-reaksi kimia. elas | pengaduk — berfungsi—_utk membantu menuangkan cairan | | pada proses penyaringan | Dipindai dengan CamScanner l Corong kaca: Biasanya terbuat dari gelas, digunakan untuk —membantu memasukan cairan ke dalam suatu tempat yang —sempit mulutnyaseperti botol, abu takar, buret dsb. arloj Terbuat dari gelas, digunakan untuk tempat menimbang zat | yang berbentuk kristal | | | Gelas ukur | Digunakan untuk volume zat kimia dalam bentuk caican. Alat ini mempunyai skala dan terdiri dari berbagai }macam —ukuran, —_ Jangan digunakan untuk — mengukur | | larutan atau pelarut yang panas | Alat ini bukan alat_pengukur arena volumenya kira-ki | Digunakan untuk tempat larutan, | memanskan Jarutan zat-zat kimia dan untuk menguapkan solvent/pelarut, alat untuk | ‘memekatkan Dipindai dengan CamScanner Di bagian tengah pipet ini ada bagian yang membesar dan ‘ujungnya runcing. Digunakan untuk mengambil Jaruta dengan volume tertentu secaratepat, Alat ini lebih tepat dari gelas ukur dan ukurannya juga bermacam-macam. Pipet Pasteur (pipet tetes) : Digunakan untuk mengambil Jaratan dalam jumlah yang kecil ‘Labu takar : Terbuat dari gelas dalam berbagai ukuran volume, digunakan untuk mengukurteliti suatu laurtan atau eairan dengan cara mengisi labu takar dengan cairan sampai tanda batas. Dipindai dengan CamScanner Buret : Terbuat dari gelas, mempunyai skala dan titrasi Digunakan untuk melakukan yang. kran. Thermometer air raksa = lat pengukur suhu Autoclayi dan perlen; adalah lat’ yang digunakan untuk mensterilkan _peralatan | pan dengan P gan | mengeringkan bahan kimia menundukkan material untuk J vap tekanan tinggi jenuh pada 121 © C selama sekitar 15-20] menit, tergantung pada ukuran | beban dan is ‘Oven: - alat sterilisasi ering dan | Dipindai dengan CamScanner Kaki tiga Penyangga api bunsen (spirtus) Mortar stamfer : ‘Terbuat dati porselen, kaca atau batu granit yg berfungsi untuk ‘menghancurkan dan mencampurkan padatanbahan kimia ‘Timbangan anal Mengukur massa kecil dalam rentang mg ‘Spatel : — a Untuk mengambil bahan kimia | padat Dipindai dengan CamScanner ene . : eo imerupakan salah satu peralatan Jaboratoriui yang digunakan untuk inenghilangkan kadar air dari suatt bahan ‘Sendok tanduk = Untuk — mengambil—_barang berbentuk serbuk Statif dan klem : j | untuk memegang atau menjepit | buret dalam proses titrasi, | ome corong pisah dan peralatan | lainnya | tainny | | Piknometer = Adalah lat yang berfungsi mengukur nilai suatu massa jenis atau densitas dari fluida. Piknometer terbuat dari mahan kaca dan berbentuk mirip botol parfum. Dipindai dengan CamScanner PRAKTKUM I PROTEIN PENDAHULUAN ‘A. ASAM AMINO Asam amino merupakan bagi ian terpenting protein sehingga banyak ‘menentukan sifat-sifat penting protein. Glisina merupakan asam amnino pertama yang telah diisolasi dari hidrolisa protein. Asam amino yang terbentuk sebagai hasil hidrolisis protein ialah a-amino dengan struktur Pada asam amino terdapat gugus amino (-NHz) yang terikat pada atom karbon yang bersebelahan dengan gugus karboksil (COOH), atau terletak igus fersebut masih mempunyai gugus rantai cabang pada posisi a. Selain GR) dan sebuah atom H yang terikat pada atom karbon alfa (a). Karbon ct pada asam amino merupakan pusat kiral, kecuali pada glisin yang gugus R- nya adalah atom H. kecuali glisin, seluruh asam amino yang diturunkan dari protein mempunya paling sedikit satu atom C asimetris sehingga bersifat optis aktif Gugus karboksil menentukan sifat asam, sedangkan gugus amino menentukan sifat basa, schingga asam amino bersifat amphoter Yaitu dapat bersifat asam dan mmberikan proton kepada basa kuat atau dapat bersifat bbasa dan menerima proton dri sebuah asam kuat. Sifat ini dinyatakan dalam persamaan untuk asam amino dengan sebuah gugus amino dan sebuah ‘gugus karboksil sebagai ikatan peptida. Selain ikatan peptida, hanya ada satu macam ikatan lagi yang dapat terbentuk antara asam amino dalam peptida Dipindai dengan CamScanner o RCHCO;H eooet RCHC Oy RCHC( rh al re ls | NH, own NH \sam amino. bentuk Asam amino pada pH rendah on dipolar pada pH tines bentuk katron (netral) bentuk anion asam) (basa) Struktur ion dipolar ini bertanggung jawab tethadap tik eair yang tinggi dan kelarutan yang rendah pada pelarut organik, juga struktur dipolar berhubungan dengan sifat listrik asam amino pada berbagai nilai ph. ‘Asam amino merupakan hasil hidrolisa protein dengan menggunakan asam, ‘basa dan enzim. Satu mol protein yang terhidolisis dapat dihasilkan 20 macam asam alfa amino, Klasifikasi asam-asam amino dilihat dari aspek aspek-aspek tertentu : 1. Berdasarkan struktur kimia rantai cabang (-R), yaitu seperti pada tabel 1 2. Berdasarkan proses perolehannya, yaitu a. Asam amino esensial, islah asam amino yang diperlukan oleh tubuh tetapi tidak dapat disintesis dalam tubuh, schingga harus diperoleh dari luar tubuh, Terdapat 8 macam asam amino esensial yaitu : valin, lesin, isolesin, lisin, treonin, fenilalanin, triptofan, dan metionin pada tabel 1. Bertanda “ b. Asam amino semi e: jal, asam amino sekalipun dapat disintesis dalam tubuh, tapi tidak cukup menunjang pertumbuhan anak-anak, misalnya arginine dan histidin m amino non esensial, merupakan asam amino yang dapat disintesis tubuh, termasuk semua asam amino kecuali 10 jenis yang telah disebutkan di atas. B. PROTEIN Kata protein berasal dari bahasa yunani yaitu protos, berarti yang pertama atau terpenting. Memang protein pada makhluk hidup, yaitu dalam struktur, fungsi dan reproduksi. Protein merupakan polimer alam yang tersusun dari berbagai asam amino melakui ikatan peptida, yang dibentuk oleh karboksil (COOH) dari sebuah sam amino dengan gugus amino (-NHs) dari asam amino disebelahnya, Emil Fischer, yang pertama kali memperkenalkan struktur ini, menamakan ikatan c amino tersebut sebagai ikatan peptida. Selain ikatan peptida hanya ada 1 macam ikatan lagi yang dapat terbentuk antara asam amino dalam peptida dan protein yaitu ikatan disulfida, Ikatan ini menghubungkan dua 10 Dipindai dengan CamScanner unit sistein, Dalam hal hal ini bahwa gugus tiol (-SH) mudah teroksidasi menjadi disulfida (-S-S-). Jika dua unit sistein slaing berdekatan, kemugkinan akan terikat satu sama lain melalui ikatan disulfida. [katan S-S ‘mudah diputuskan dengan menambahkan zat pereduksi lemah, Protein yang hanya terdiri dari 2 asam amino disebut dipeptida, sedang protein yang terdiri dari 3 asam amino disebut tripeptida, terdiri dari empat asam amino disebut tetrapeptida dan seterusnya. Struktur sebuah molekul dipeptida sebagai berikut : ‘natant peptida Ox asant amin ssam amino uyjung N uyjung C Protein yang terdiri dari banyak asam amino disebut polipeptida. Polipeptida adalah rangkaian asam amino dengan ikatna peptida yang dibentuk oleh kurang dari 100 asam amino. Bila lebih dari 100 asam amino disebut protein. Struktur primer suatu protein ditentukan oleh susunan rantai peptida, Susunan itu sendiri ditentukan oleh jenis jumlah, dan urutan asam. nbentuknya, si protein adalah perubahan baik fisik, kimia maupun amino yang m Denatu fisiologis protein karena putusnya sebagian atau semua ikatan yang menstabilkan struktur tersier protein. Denaturasi dapat terjadi karena bahan kimiapentinaran sinar X, dan ultraviolet serta pemanasan. Denaturasi menyebabkan perubahan konfigurasi protein, Karena rusaknya ikatan hiidrogen dan ikatan nonpolar. Perubahan akibat denaturasi dapat berupa 4 Perubahan titik isoelektris 4 Perubahan kelarutan 4 Perubahan tegangan permukaan 4 Hilangnya aktivitas/fungsi biologi dari enzimatis, hormon, antibodi 4 Hilangnya aktivitas antigenik u Dipindai dengan CamScanner I ALATDAN BAHAN Alat Bahan Tabung reakst Gelatin Gelas ukur Asam asetet glasial Penangas air HaSO4 pekat Pipet tetes Reagen Millon Lanitan NaNO; HNO3 pekat NaOH pekat NaOH 40% CUSOs 0,1% (NH4)2804 ALKOHOL 95% CUSO., FECL; HGCL2 UL PERCOBAAN A. REAKSI WARNA ASAM PROTEIN 1, Uji Hopkins-Cole [a] Tojuan Menunjukkan adanya asam amino bergugus indol (untuk triptofan diganti gelatin) Dasar + | Reaksi Hopkins-Cole ditandai dengan terjadinya cincin ungu pada bidang batas Karena diduga | | | | terjadinya kompleks berwama dari jenis asam | 2,3,45-totrahidro-B-karbolin-4-karboksilat, _hasil | konsensasi dua inti indol dari triptofandengan | aldehid (aldehid yang dipakai adalah asam glioksilat CHOCO: bila ada HySOs, Asam glioksilat dapat terbentuk dari asam pekat glasial yang disinari cahaya matahari. Reaksi positif untuk protein yang mengandung triptofan, ‘Masukkan T mil larutan uji ke dalam tabung reaksi Tambahkan 1 ml asam asetat glasial falu campurkan 3, Tambahkan bertetes-ietes 1 ml H:SO4 melalui | | ¢inding tabung reaksi yang dimiringkan sehingga terjadi 2 lapisan l4. Terbentuk lingkaran ungu pada batas kedua cairan tersebut 5. Jika digojog maka seluruh larutan menjadi ungu Prosedur_ 2 Dipindai dengan CamScanner 2. Uji Millon-Nase a. | Tyjuan’ Menunjukkan adanya asam amino fenolat (untuk tirosin) b. | Dasar Senyawa yang mengandung gugus hidrokst fenil dapat mengikat Hg dala reagen Milllon sehingga ‘membentuk senyawa Kompleks berwama meral, Hanya asam amino fenolat seperti tirosin yang bereaksi positf, tetapi tidak spesifik Karena fenol juga memberikan reaksi positif. c. | Prosedur LL _ 3. Uji Xantoprotein +]. Masukkan 1 mi Jarotanujike dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 5 tetes reagen Millon latu dicampur 3, Panaskan dalam penangas airmendidih selama 10 meni '4. Dinginkon di bawah air kran '. Tambahkan 5 tetes larutan 1 % NaNO» dan panaskan 6. Endapan atau larutannya akan menjadi merah |? Coba k seu anno yang bert ea) cukan juga tethadap larutan wii fenol xantoprotein positif ditandai dengan terjadinya wama kuning setelah penambahan HNOs pekat dan dipanaskan, karena akan terjadi reaksi nitrasi inti benzene membentuk senyawa turuman nitro yang berwama kuning. Pada epenambahan j alkali/basa akan terbentuk garamnya berwarna ‘orange/atau jingga. Reaksi positif untuk protein yang ‘mengandung asam amino dengan inti benzena, misalnya trsin, fenilalanin, triptofan a | Tujuan b. | Dasar |: | | | | ©. | Prosedur |. Masukkan I mi larutan uji ke dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 1 mi larutan HNOs pekat, maka | Jrutan akan menjadi kuning (bila perlu dibantu dengan mamanaskan dalam penangas air ‘mendidih) '3. Bagi menjadi 2 tabung untuk membandingkan | wama yang diperoleh |4. Salah satu tabung diberi amoniak (NHSOH atau NAOH pekat) sampai alkalis maka akan berwarna, lebih kuning atau orange/jingga. (waa kuning dalam suasana alkali menunjukkan adanya asam amino benrinti benzene). Dipindai dengan CamScanner B, REAKSI WARNA PROTEIN Uji Biuret (a. [ Tujuan : | Menunjukkan adanya ikatan peptida pada suatu protein b.[Dasar | + | Reaksi biuret positif dengan terjadinya warna ungu arena terbentuknya senyawa kompleks antara I atom (Cu dari larutan CUSO4 alkalis dengan 4 atom N dari | | | | molekul ikatan peptidda dan O dari air, eaksi sebagai | berikut : Reaksi buret juga positf terhadap senyawa organic | | | yang mempunyai gugus | ® | ¢_d < \ Reaksi biuret terganggu dengan adanya garam | ammonium yang berlebih karena NH3 akan bereaksi dengan Cu (OH); membentuk warna biru tua, Warna | | yang terjadi pada uji biuret tergantung dari panjang | | ikatan peptida, bila panjang akan berwama ungu, bila pendek akan berwama merah muda, Asam amino memberikan rekasi biuret negative, karena tidak adanya ikstan peptida sehingga reaksi bias dipakai untuk menunjukkan hidrolisis protein 11. Masukkan 1 ml larutan uji ke dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 1 ml Larutan NAOH 40% 3. Tambabkan 1 tetes larutan 0,1% CuSO4 14. Campor hingga berwama merah atau ung. . | Prosedur C. REAKSI PENGENDAPAN PROTEIN 1. Pengendapan oleh Larutan Garam Konsentrasi Tinggi (Salting Out) ‘a. |Tujuan |: [Menunjukkan sebagai makromolekul yang larut dalam bentuk larutan koloid, protein dapat dipisahkan satu dari yang lain, dengan _menggunakan tarutan 4 Dipindai dengan CamScanner garam divalent Konsentrasi tinggi (ammonium sulfat konsentrasi tinggi) b | Dasar |: | Larutan protein dapat diendapkan dengan ammonium | sulfat, hal ini disebabkan karena sstruktur kimia protein mengandung gugus-gugus : -NH2, -NH, -OH, dan ~CO, yang dapat mengkat air (hidrasi) dengan ikatan hydrogen, sehingga molekul tersebar rata di antara molekul-molekul air. Adanya muatan listrik: pada molekul terlarut sangat membantu kelarutan, ‘arena jika muatan yang sama saling menjauhi maka agregasi antar molekul tidak terjadi. Larutan garam berkonsentrasi tinggi bersifat akan menarik air tersebut (dehidrasi), sehingga protein yang telah kehilangan aimya akan mempunyai kelarutan kecil dan mudah diendapkan, Selain itu, larutan garam berkonsentrasi tingii akan menetralkan muatan listrik, sehingga kelarutan akan semakin berkurang. Reaksi salting out sebagai berikut | AGN aguoynnannninnahancnd 15 Dipindai dengan CamScanner ©. | Prosedu I Masukkan 2 ml Tarutan protein ke dalam tabung reaksi Tambahkan (NH,)2SO4 berlebih bertetesan hingga jenuh 3. Amati terbentuknya endapan protein |4. Pisahkan endapan dengan menyaring '5.__Lakukan uji biuret terhadap filtrat dan endapan 2. Pengendapan oleh Alkohol Pekat |_| meagendapkannya dengan penambahan etanol Menunjukkan bahwa sebagai makromolekul yang. larut, protein dapat dipisahkan dengan | | absolut a. | Tujuan | b. | Dasar \ | | | \ | \ | \ | | | © a Alkohol pekat (etanol absolut) bersifat sangat kuat menarik air (higroskopis). Penambahan ctanol absolut pada suatu arutan protein akan ‘menyebabkan molekul air yang berinteraksi dengan | motekul protein melalui ikatan hydrogen ditarik oleh etanol, akibatnya —molekul-moleku protein beragregasi satu sama lain sehngga mengendap | (reaksi seperti pada pengaruh larutan garam konsentrasi tinggi). Protein yang diendapkan dengan cara ini tidak mengalami perubahan kimia dan | mudah dilarutkan kembali dengan menambah air. | Bila agregat partikel protein yang mengendap dibjarkan bersentuhan dengan etanol untuk waktu |_| yang lama, maka endapan yang terbentuk tidak dapat | dilarutkan lagi sehingga denaturasi__bersifat irreversible. or :|I- Masukkan 2 ml Jarutan alkohol 95% ke dalam tabung reaksi ‘Tambahkan 1-2 tetes larutan protein 3. Amati terjadinya endapan protein yang tebal dan putih. 44. Pisahkan endapan dengan menyaring 'S._Lakukan uji biuret terhadap filtrat dan endapan 16 Dipindai dengan CamScanner 3. Pengendapan oleh Logam Berat (Cu, Fe, Pb, Hg, Zn) a, | Tujuan |] Menunjukkan bahwa Togam berat mengendapkan protein secara denaturasi irreversibel b. | Dasar | :]Dasar reaksi ini adalah penetralan muatan. Pengendapan akan terjadi apabila protein berada pada daerah alkalis terhadap titik isoelektrisnya, dalam keadaan ini protein bermuatan negatif. Maka dengan adanya ion positif dari logam berat, terjadilah penetralan dan terbentuk garam neral proteinat yang manegendap. Partisipasi dengan logam berat sangat cfektif pada suasana netral sampai sedikit alkalis Pada suasana alkalis, logam berat kemungkinan akan mengendap sebagai logam hidroksida. Endapan larut Jagi dengan penambahan alkali encer ¢. | Prosedur |: |I. Masukkan 2 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi Tambahkan tetes-tetes larutan ZnSOs 2% Amati terbentuknya endapan putih atau kekeruhan Pisahkan endapan dengann menyaring Endapan dipindah ke dalam 2 tabung reaksi (A&B) | |6. Salah satu tabung ditambah ZnSO, 2% berlebih | bertetes-tetes | |7. Amati endapan akan larut kembali '8. Kerjakan juga dengan larutan CUSOs, FeCh, HgClz. Dan Pb asetat, apa yang terjadi ? 4. Pengendapan Oleh Asam Mineral Kuat [a. [Tujuan |; | Menunjukkan pengendapan protein oleh asam kuat b. | Dasar [+] Protein akan menggumpal jika ditambabkan HCL pekat, H2SO4 pekat, dan HNO3 pekat. Pengendapan aka n terjadi bila jumlah asamnya sedikit, pemberiaj | asam yang berlebihan akan menghidrolisis protein. c. | Prosedur |= ]1. Masukan 2 ml larutan HNO3 pekat ke dalam tabung reaksi )2. ‘Tambahkan 2 larutan protein lewat dinding tabung denga memiringkan tabung itu, sehingga keduanya L tidak bereampur v7 Dipindai dengan CamScanner TABELL Name dan roma Nema Singkatin AL tam amino dengan seu 1. Gian oy 2 alsin Aa 3. Vain var + bere Let Stolen nee 6 Sein 7 Teron Thee 8. Stein, oy 9 Metonin Mec 10, Peein Pro G Dipindai dengan CamScanner um amae denn nbs (4 ann do us bah ope tri 16 Asam apr) ay € DOE CRP oH COM ER CRY eH coy : or RAO Hom A Heme he, Const pen 4 Atta dat sam supa an yam glatemas G Dipindai dengan CamScanner ASVN-NOTHN | 3109-SNDIdOH ao. ira NIGLOUd NV ONT WYSY Vdd UVa ‘ujsroud wep ourure wese yryun eureN Isxeas peuDBUOPY > Tgpemteny tin: G Dipindai dengan CamScanner aed 08H 1994 nue anposqu *Os*rHN) esq wuO] rower wena] uojoud run uedepretued tsyear pousBuay, Tigpemeny rin + NIELOUWd NV ONIN IWYSY rua avaWaT Dipindai dengan CamScanner Daftar Praktikum Faktor yang berpengaruh tethadap kerja enzim amilase 1 |. Uji aktivitas amilase air ludah ; 2 2. Pengaruh suhu terhadap aktivitas kerja enzim amilase : 3, Pengaruh ph terhadap aktivitas kerja enzim amilase 4. Penagruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas kerja enzim amilase 5. Pengaruh konsentrasi substrat teriadap aktivitas kerja enzim amilase G Dipindai dengan CamScanner PENDAHULUAN A. Pengertian enzim Tz alk etelompok: pti yen beta ap it berbagai reaksi kimia dalam sistem biologis. Sintesis enzim terjadi di dalam sel. sebagian besar enzim dapat dickstraksi dari sel tanpa merusak fungsinya. = Penggolongan enzim ‘ Enzim bekerja sangat spesifik dimana dapat mengkatalisis satu atau beberapa reaksi. Meskipun jumlah enzim ada ribuan yang bersumber dari berbagai malchluk hidup. tekasi yang dikatalisis enzim dapat digolongkan dalam 6 golongan sesuai dengan reaksi yang dikatalisis yaitu : . Oksidoreduktase : kelompok enzim yang mengkatali 1. Transferase : kelompok enzim yang mengkatalisis reaksi pemindahan berbagai gugus seperti amina, karboksil, karbonil, metil asil, glikosilatau fosforil 3. Hydrolase : kelompok enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolisis yaitu reaksi pemutusan ikatan kovalen sambil mengikat air. Ada tiga jenis hydrolase, yaitu yang ‘memecah ikatan ester, memecah ikatan peptida. Enzim amilase dapat memecah ikatan- ikatan pada amilum hingga terbentuk maltosa 4. Liase : kelompok enzim yang mengkatalisis reaksi pemisahan sustu gugus dari suatu substrat (bukan cara hidrolisa) lewat penmutusan ikatan kovalen tanpa mengiket air. 5. Isomerase : kelompok enzim yang mengkatalisisreaksi isomerase 6. se (sintetase) : kelompok enzim yang mengkatalisis reaksi-reaksi penggabungan dua molekul Jewat pembentukan ikatan kovalen, oleh karenanya enzim ini juga dinamakan sintetase. C. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim Seperti molekul protein yang lain, sifat biologi enzim sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor fisiko-kimia. Enzim bekerja pada kondisi tertentu yang relative ketat. Faktor yang memperngaruhi kerja enzim antara lain suhu, ph, oksidasi oleh udara atau senyawa lain, penyinaran ultra violet, sinar X, «1, 6. dan 7. Disamping itu kecepatan reaksi enzimatik dipengaruhi oleh konsentrasi enzim dan substrat. D. Prinsip kerja enzir Reaksi enzimatik dapa igambarkan sebagai berikut S+E 4 E-S——> E+P E=Enzim E-S =Kompleks Enzim - substrat ‘S=Substrat P = Produk atau hasil al Y Aktivitas enzim dapat dinyatakan sebagaijumlah produk yang terbentuk, atau {jumlah substrat yang dicema per safuan waktu Dipindai dengan CamScanner Y Enzim E mencema $ secara bertahap. Substrat S adalah suatu {pati/amilum) yang aka berwarna biru bila bereaksi dengan youium, akhir dari reaksi substrat oleh enzim amilase terbentuk suatu disakarida monosakarida yang tidak berwarna bila direaksikan dengan yodium = Karena substrat adalah suatu senyawa yang berwama bila direaksikan dengan ‘yodium Y Karena substrat adalah suatu senyawa yang berwarna bila berekasi dengan yodium ‘maka jumlah substrat pada reaksi enzimatik pada setiap saat dapat diketahui dengan mengukur intensitas warna yang timbul secara kolorimetrik. Disamping larutan yang diuji, harus disiapkan pula larutan kontrol. biasanya disipakan duo macam, yaitu pertama larutan substrat tanpa. ditambah ‘enzim (blanko) dan kedua larutan substrat yang ditambah enzim (uji). Kebanyakan ‘enzim dapat diinaktifkan dengan pemanasan sampai 100°C selama 5 menit. I. BAHAN DAN PEREAKSI 1. _Liur sebagai sumber amilase Lanutan garam fisiologis NaCI% Larutan amilum/pati 0,5% dalam butfer fosfat (0.1 M ph 6.7) Larutan amilum/pati 1% Larutan buffer (penyangga) dengan ph 1; 3: 6,7; 9 dan LI Lanutan iodium (0,1 N dalam larutan KI 3%) Larutan HCL 0,05 N MOY Een PERCOBAAN - ‘a. | Tujuan [+] Mengetahi aktivitas enzim amilase dalam air ludab/saliva dengan menentukan achromic point-nya b. | Dasar | | Amilase yang terkandung dalam air liur akan menghidrolisa ikatan alfa- | antar unit D-glukosa. Hidrolisa tersebut berlangsung berangsung secara acak (random). Alfa-amilase bekerja pada sejumlah poli-dan oligosakarida tetapi untuk pengujian/test paling mudah digunakan larutan amilum/pati sebagai substrat. Pada nilai ph sekitar 6-7 dan | dengan adanya ion klorida, alfa amylase mengkatalisis hidrolisa pati ‘menghasilkan hidrolisa pati menghasilkan berbagai dextrin sebagai produk antaranya. Pati dengan dextrin BM tinggi memeberikan warna bina ungu dengan iodine. Karena itu kerja alfa amilase dapat diikuti dengan mengamati waktu yang diperlukan sampai mencapai keadaan ‘mana campuran reaktan tidak membentuk warna lagi dengan iodin, yang disebut achromic poi perbedan achromic point terletak amylase dalam air ludah yang tidak sama. Disamping Jarutan_yang diuji, harus disiapkan pula kontrol, biasanya Dipindai dengan CamScanner Kumnrlah 3 kali dengan air untuk membersibkan mulut dari kotoran > Kumurlah dengan larutan garam fisiologis NaCl 1% sebentar untuk merangsang keluamya saliva > Kumyah kapas sampai saliva cukup bnyak kemudian peras (dapat ‘juga langsung ditampung tanpa kapas) > Diencerkan 1:20 dengan aquadest sebagai larutan enzim encer 2. Pindahkan masing-masing 5 ml larutan enzim encer ke dalam 3 bbuah tabung reaksi bersih (tabung A, B, dan C). 3. Tabung pertama (tabung A) masukkan dalam penangas air 37°C. ada tabung kedua (tabung B) dipanaskan sampai mendidih selama 2 menit, dinginkan kemudian masukkan juga ke dalam penangas air yang sama pada tabung A. Sedang tabung © ditempatkan dirak | | | sebagai suhu kamar. | | | 4. Siapkan 3 tabung reaksi yaitu tabung | untuk uji (enzim aktif), | tabung II sebagai kontrol-] (enzim inaktif), dan tabung Ili kontrol- ) | || 2(blankovtanpa enzim). | | 5. Pada tabung I dan II diisi masing-masing : 5 ml lurutan pati 0.5%; 2 ml 0,1 M butler fosfat pH 6,7; dan 1 ml larutan garam fisiologis NaC 1 %. Sedang tabung III diisi S ml larutan pati 0,5 %: 3 ml 0.1 M buffer fosfat pH 6,7 ; dan I ml larutan garam fisiologis NaCl %. 6. Ketiga tabung (tabung I 1, dan Tif) dimasukkan ke dalam penangas air suhu 31°C dipertahunkan tetap selama S menit, 7. Pada tabung { ditambahkan | m! larutan saliva dari tabung A (enzim aktif) . Tepat setelah 30 detik kernudian, pada tabung If ditambahkan Jarutan saliva [ml dari tabung B (enzim yang diin-aktifkan) ). Setiap selang waktu I menit. diambil 1 tetes dari masing-masing tabung 1, II, dan ITT dan dicampur dengan 1 tetes larutan todium dalam test-plate porsdin. 10. Amati perubahan warna yang terjadi dari campuran bahan yang . Dasar _ : Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu dan menunjukkan kerja maksimum pada. =. pH optimum, yo~ ™ x renal vl Setiap enzim memiliki pH optimum yang berbeda. Di luar pH optimum aktivitas cenzim dapat terganggu. Kondisi pH larutan dapat mempengaruhi aktivitas enzim karena mempengaruhi muatan kompleks enzim substrat (E-S), disebabkan oleh : (1) Pada pH rendah atau tinggi, enzim akan mengalami denaturasi (2) Pada pH rendah atau tinggi, enzim maupun substrat dapat mengalami perubahan muatan listik maka tejadi perubahan aktivitas enzim. Misainya suatu reaksi enzim dapat berjalan bila enzim tadi bermuatan negatif (Enz >) dan substratnya bermuatan positif (SH *) membentuk kompleks enzim —substrat Enz"+SH~ —* Enz-SH Pada pH rendah (asam), Enz” akan bereaksi dengan H” menjadi enzim yang tidak ‘bermuatan Enz-+H> —> Enz _ Demikian pula pada pH tings ee G Dipindai dengan CamScanner berkurang,sehinggakeceptanreaksinya juga berkurng. * 4 cn ©. Prosedur : Persiapan : |. Disiapkan larutan saliva dengan mengatur tingkat pengenceran saliva ‘sedemikian schingga menunjukkan aktivitas yang baik bila diinkubasi 6 menit pada subu 37 °C atau suhu kamar, berdasarkan hasil waktu achromie point-nya. 2. Siapkan 5 pasang tabung reaksi bersib,tiap pasangan tabung (tabung B dan U) Untuk : ApH B. pH3 ©. pH67 D.pH9 E.pHIL 3. Tiap pasangan tabung diberi tanda B (blanko) dan U (Uji) Percobaan: 7 5 1, Masukkan2 ml larwtan penyangga dengan pH sesuai ebut di atas, Kemudian tambabkan $ ml larutan substrat amilum 0.5% (larutkan dulu amilum 1% dalam pH yang sesuai di atas) dan | ml larutan NaCl fsiologis ‘ke dalam setiap tabung reaksi (ke-10 tabung) baik tabung B dan tabung U. 2. Tambahkan 1 mi larutan enzim pada setiap tabung U. Tepat saat enambahan larutan enzim ini, catatlah waktu pada penunjuk waktw saudara. Cepat dinomogenkan, Diamkan selama 6 meni (skitar wakta achromic pointnya) 3. Setelah diinkubasi selama 6 menit, segera tambahkan 1 mlHC1 0,05N serta {ml akuades ke dalam setiap Tabung B dan Tabung U untuk menghentikan seaksi enzimatik. +4. Tambabikan 1 tetes larutan yodium dan tambahkan S ml akuades (sesuaikan G Dipindai dengan CamScanner 5. Segera baca serapan (A) pada panjang gelon selisih serapan (A A) antara tabung B (A pada t=0 me U dari tiap pH. Masukkan data dalam tabel. coe 6. Buatlah kurva yang menggambarkan hubungan kecepatan reaksi enzimatik (v: 4 A/menit) dalam 6 menit dengan variasi pH. 4 Pengaruh Konsentrasi Enzim terhadap Aktivitas Enzim a. Tuivan b. Dasar : Membuktikan bahwa Kecepatan reaksi enzimatik berbanding lurus dengan Konsentrasi enzim. : Pada konsentrasi substrat tertentu, penambahan enzim dengan konsentrasi bertingkat akan meningkatkan kecepatan reaksi enzimatik pada pembentukan Kompleks enzim-substrat, sehingga jumlah produk yang terbentuk akan ‘meningkat. Dikatakan bahwa kecepatan reaksi enzimatik (v) berbanding lurus dengan konsentrasi enzim (E). Makin besar konsentrasi enzim, reaksi makin cepat. + Persiapan |. Disiapkan varisi konsentrasi enzim yaitu (0%, 5%, 2.5%, 1.25%, dan 0.625% dengan cara mengencerkan saliva dengan akuades. 2. Siapkan 5 pasang tabling reaksi bersih, tiap pasangan tabung (tabung B dan U) untuk = A. Enzim encer 10% (saliva diencerkan 1:10 dengan akuades) B. Enzim encer 5% ' C. Enzim encer 2.5% D. Enzim encer 1.25% E. Enzim encer 0,625% 3. Tiap pasangan tabung diben tanda B (bianko) dan U (Uji), Dipindai dengan CamScanner 5. Pengaruh Konsentrasi Substrat terhadap Akti Jarutan substrat "S" (amilum 0,5%) dan 1 ml 1% lan G Dipindai dengan CamScanner Asam askorbat————<5 asa detidroaskorbay Akibatnya, fenol yang ada dalam kentang dan dari oksidasi sehingga wama coklat tidak terbentuk. & Prosedur = ¢ Siapkan2pasang tbung reaksi bers, masng-masing pasangan tanda A dan B | *¢ Ambil 2 potong pisang dan kentang yang masih segar. * Potongan pertama masing-masing dimasukkan dalam air. dan lainnya dimasukkan dalam askorbat 1%, * Diamkan 30 menit Potongan yang dimasukkan dalam asam askorbat tidak berwarna hitam/coklat karena tidak terjadi oksidasi senyawa-senyawa fenol, sedang potongan yang dimasukkan dalam air menjadi hitam karena terjadi oksidasi senyawa fenol. C. Uji Ketengikan Minyak a. Tujuan_: Memperhatikan bahwa lemak bila mengalami oksidasi dapat menjadi tengik francid) b, Dasar : Lemak dan minyak dapat me walami kerusakan yang disebabkan oleh hidrolisa dan oksidasi. Asam lemak jenuh sangat stabil terhadap: oksidasi tapi asam lemak tidak jenuh sangat mudah terserang oksidasi, Proses oksidasi dapat dibambat oleh penambahan antioksidan. Lemak tidak jenuh bila mengalami oksidasi,ikatan rangkapnya dapat berubah menjadi peroksida lemak yang ditandai dengan perubahan menjadi tengik. Ikatan rangkap yang tersisa dibandingkan dengan lemak jenuh segar dengan mereaksikannya dengan K-iodida. ©. Prosedur : # Siapkan tabung reaksi bersih, masing-masing Pasangan diberi tanda A dan B # Pada tabung A dimasukkan 2 ml minyak tidak jenuh segar, sedang pada 7 e tabung B dimasukkan 2 ml minyak tidak jenuh tengik. : q ‘ Tambahkan larutan K-iodida tetes demi tetes pada kedua tabung, sambil dikocok sampai Warna iodium. ‘menetap G Dipindai dengan CamScanner G Dipindai dengan CamScanner a sunqey, TTA MUTE SET Vaunqey, 1901014 ISVGISMO VAM AVAWaT G Dipindai dengan CamScanner 3. UjiMillon-Nasse 4. Uji Moliseh 5. Uji Presipitasi 6. UjiSulfat 7. Uji Klorida B. Pencemakan oleh Empedu |. Uji Hay (Penurunan Tegangan Muka) 2. Uji Gmelin 3. Uji Pettenkofer 4. Uji Emulgator G Dipindai dengan CamScanner 1 PENDAHULUAN ‘A. Pencernakan oleh Air Liur Air liur disekresi oleh 3 pasang kelenjar air liur yaitu parotis. submaxillaris. dan sublingualis. Air liur terdiri dari kira-kira 99.5% air, dan kira-kira 0.5% benda-benda padat. ‘Dua pertiga dari benda-benda padat tadi terdiri dari bahan-bahan organik, terutama prialin (amilase saliva) dan musin, Benda-benda padat Jainnya adalah ion-ion anorganik seperti SO. , PO? , HCOs, Cl~, Ca”, Mg , Na , K*. Musin dalam air liur merupakan suaty likoprotein yang dikeluarkan oleh kelenjar sublingual dan kelenjar submandibular, berfungsi sebagai pelincir dalam rongga mulut dan membasahi makanan wakea dikunyah dan memudahkan ditelan. pH air liur biasanya sedikit asam, kira-kira 6.8 ‘Air liur mengandung ptialin yaitu enzim amilase. Enzim amylase dapat memecah ikatan-ikatan pada amilum hingga terbentuk maitosa. Ada tigamacam enzim.amilase vait @ amilase. amilase. dan y amilase. c amilase terdapat dalam saliva (ludah) dan pankreas, Enzim ini memecah ikatan 1-4 yang terdapat dalam amilum dan disebut endo amilase sebab ‘enzim ini memecah bagian dalam atau bagian tengah molekul amilum. Enzim ini menjadi tidak aktif pada pH 4 atau lebih rendah, Ptialin memecah pati menjadi dextrin-dextrin dan ‘maitosa, Larutan pati bila diberi tetesan iodium akan timbul vvarna biru tua; wama biru ini kchas untuk pati. Tahapan hasil reaksi hidrolisa pati menjadi maitosa dan reaksi dengan iodium, sebagai berikut: HIDROLISA PATI REAKSIIODIUM Pati ne Amilodextrin + maitosa. §$ + __ binu Eritrodextrin + maitosa. §<———*_ merah Akroodextrin + maitosa Maitosa tak berwama Jika hidrolisa dilakukan dengan enzim amilase, maka sebagai hasil akhir akan terbentuk ‘maitosa. Tetapi bila hidrolisa dilakukan dengan asam akan trbentuk glukosa. Dipindai dengan CamScanner B. Pencernakan oleh Empedu 7 Empedu diproduksi oleh hati dan disimpan sementara di dalam kantung sebelum dikeluarkan ke duodenum. Kantung empedu ini terdapat melekat pada Diperkirakan hati menghasilkan 500 - 700 ml empedu perhari. Selama pencemakan, kantung empedu berkontraksi dan mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum, melalui saluran yang menyatu dengan saluran cairan pankreas pada bagian akhir. Kontraksi dan pengenduran kantung empedu diatur oleh hormaon kolesistokinin yang dibentuk dalam sel usus, sebagai akibat adanya makanan yang masuk ke dalam usus, terutama protein dan Jemak. Sebelum_ masuk ke usus bercampur dahulu dengan getah pankreas. Empedu manusia berwama kuning keemasan, namun bila dibiarkan pada udara terbuka maka warnanya akan berubah menjadi hijau, biru, dan coklat karena pigmen empedu teroksidasi._Empedu bereaksi alkalis (pH 6,9 hingga 7,7). Cairan empedu mengandung zat-zat anorganik, yaitu : HCOs, CT’, Na”, dan K* serta zat-zat organik yaitu : asam-asam empedu. pigmen-pigmen empedu. dan kolesterol. Empedu tidak mengandung protein kecuali musin, yang disekresi oleh dinding kandung empedu. dan sejumlah keeil enzim seperti fosfatase alkali Empedu merupakan campuran hasil sekresi dan ckskresi. Baban-bahan yang disekresi misalnya garam-garam empedu, sedangkan yang diekskresi misalnya pigmen empedu dan kolesterol Garam-garam empedu membantu pencemaken dan penyerapan lemak serta . peayerapan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K). Aktivites tadi disebabkan arena: (1) Garam empedu merendabkan tegangan permukaan dan membantu emulsifikasi lemak sehingga memudahkan pencemakan oleh lipase (2) Garam empedu berikatan dengan asam lemak membentuk suatu komp'eks yang lebih ‘mudah larut dan diserap. Pigmen-pigmen empedu sebagian besar berasal dari hasil penghancuran sel-sel darah ‘merah. Pigmen yang terbanyak adalah bilirubin berwama meral/kuning coklat dan biliverdin berwarna hijau. Oksidasi terhadap pigmen-pigmen ini menghasilkan sejumlah_ pigmen-pigmen lain dengan bermacam-macam warma, misalaya mesobiliverdin (hijau hingga biru), mesobihrubin (kuning), dan mesobilisianin (biru hingga ungu). Dipindai dengan CamScanner (2) Da pa | inciigaktilkan lipase dalam cairan pankreas (3) Membantu absorbsi asam-asam lemak, kolesterol. vitamin U dan K serta karoten (4) Sebagai perangsang aliran cairan empedu dari hati (5) Menjaga agar kolesterol tetap larut dalam cairan empedu sebab bila perbandingan asam_ empedu dengan kolesterol rendah akan menyebabkan terjadinya endapan kolesterol 11. BAIHAN SAMPEL UJI 1. Saliva (air liue) 2. Larutan empedu III. PERCOBAAN A. PENCERNAKAN MULUT. 1. UjipH Air Liur a. Tujuan : Menetapkan pH air liur sewaktu b. Dasar —: Pada kisaran pH tertentu suatw indicator akan memberikan perubahan, warna sesuai dengan kadar H+ dalam larutan yang diperiksa. c. Prosedur : + Kumpulkan saliva/airliur secukupnya + Sediakan 3 tabung reaksi, masing-masing diisi | ml saliva + Pada tabung I, uji pH dengan phenolphthalein (8,2 -10,0) atau dari (tak berwamna - berwarna merah) Pada tabung II, uji pH dengan indikator lakmus (5,0 -8,0) atau dari (bervarna merah - berwarna ungu) 2. Uji Biuret a, Tujuan : Membuktikan adanya senyawa dengan ikatan peptide (protein) dalam air tur b. Dasar + Reaksi biuret adalah reaksi terhadap adanya paling sedikit 2 ikatan peptide. Pereaksi biuret (larutan CuSO, alkalis) terdiri atas larutan NaOH ddan larutan CuSOs, Cu pa'da larutan alkalis bereaksi detigan protein Dipindai dengan CamScanner ‘membentuk suatu kompleks koordinasiantara dan NH pada ikatan peptide. Kompleks Jembayung. Semua zat dengan 2 atau lebih ikat ~~ CSBHz, -C(NH)NH, atau. CHsNH2 juga memberi reaksi sama, ¢. Prosedur : + Masukkan 2 ml air liur yang tidak disanng ke dalam tabung reaksi + Tambahkan 2 ml NaOH 10%, campur dengan baik :* *Tambahkan beberapa tetes Jarutan CuSOs, Campurkan hingga terjadinya warna lembayung (maksimum 10 tetes) : Mengidentifikasi adanya asam amino tirosin dalam air liur b. Dasar : Tirosin yang meropakan asam amino yang mengandung gugus 7 hidroksifenil (fenol) akan mengalami nitrasi dengan pereaksi Millon | yang mengandung ion-ion merkuri/merkuro dalam asam nitrat/nitet, | membentuk warna merah, 7 ¢. Prosedur : * Masukkan 2 ml air liur ke dalam tabling reaksi + Tambabkan 2-3 tetes pereaksi Millon, lain campurkan + Panaskan dalam penangas air hingga terbentuk warna mera 4. Uji Moliseh a. Tujuan b. Dasar— : Membuktikan adanya karbohidrat dalam air liur Reaksi ini disebabkan ‘oleh daya dehidrasi asam anorganik pekat tethadap karbohidrat, membentuk furfural atau turunannya, seperti hidroksimetilturfural Pereaksi Molisch yang terdiri atas a - naftol akan bereaksi dengan furfural ‘menhbentuk ‘senyawa berwarna ungu. G Dipindai dengan CamScanner HOH t Pentosa, CHO Hon HOR CHOH cHOH Heksosa S-hidroksimetifurfra ¢ Prosedur_: + Masukkan 2 ml saliva yang tidak disaring ke tabung reaksi + Tambahkan 2 tetes pereaksi Molisch. lalu campurkan + Miringkan tabling reaksi lain alirkan 2 ml asam stilfat pekat melalui dinding tabung sehingga tidak bercampur. + Amali cincinjungu pada balas kedua lapisan cairan S. Uji Presipitasi a. Tujuan. : Membuktikan adanya musin dalam air fur b. Dasar : Musin adalah suatw glikoprotein yang tidak dapal larut dalam air dan sam encer, tetapi dapat larat dalam alkali encer. Pada uji ini protein dapat diendapkan oleh asam asetat. cc. Prosedur : + Masukkan 2 in! air liur ke dalam tabung reaksi + Tambahkan | tetes asam asetat encer, lau campurkan + Perhatikan dan cataf apakah ada endapan amorf terbentuk ? 6. Uji Sulfat a. Tujuan : Membuktikan adanya sulfat dalam air ur b. Dasar Jon sulfat dalam suasana asam dapat diendapkan oleh barium : Ba* + SO“ __BaSO4 {mengendap) ‘¢. Prosedur : + Masukkan | ml air iur yang disaring ke dalam tabung reaksi bersih = G Dipindai dengan CamScanner ‘+ Tambahkan 3-5 tetes HCL + Tambahkan 5-10 BaCl> 2%, lalu campur. *Perhatikan dan amati terjadinya endapan ada sulfat. +: Membuktikan adanya klorida dalam aie ur + Anion klorida dapat diendapkan oleh kation Ag” sebagai endapan putih — AgCl ‘ + Asamkan I ml saliva/airliur dengan I tetes HNOs 5% + Tambabkan | tetes AgNO3 1% + Amati endapan putih yang terjadi B. PENCERNAKAN EMPEDU 1. Uji Hay .. Tujuan : Membuktikan penurunan tegangan muka oleh empedu b. Dasar =: Salah satu sifat empedu ialah adalah menurunkan tegangan permukaan. Ini penting untuk emulsifikasi lemak dalam usus ¢. Prosedur = + Siapkan 2 tabung reaksi bersih ++ Pada tabung L,diisi air Pada tabung U, dis larutan empedu encer + Taburkan serbuk belerang di atas permukaan cairan + Amati keadaan serbuk it : Membultikan adanya pigmen empedu :Penambahan asm nitrat pada pigmen empedu akan menghasilkan ‘senyawa hnsil oksidasi yang berwama. ++ Masukkan 3 ml HNOs pekat ke dalam tabung reaksi + Miringkan tabung reaks, lalu dengan pipet alirkan secara hati-hati 3 ml Jarutan empedu encer melalui dinding tabung sehingga k?dua larutan tersebut tidak bercampur. *Perhatikan warna-warna yang terbentuk pada perbatasan antara kedua G Dipindai dengan CamScanner 2. Uji Pettenkofer a. Tujuan; Membulktikan a b. Dasar yyaasam empedu + Asam-asam empedu yang terdapat dalam empedu ‘empedu, merupakan turunan senyawa aromatic I bereaksi dengan furfural (yang terbentuk pada penambahan karbohidrat) incmbentuk turunan yang berwarna, a c. Prosedur : + Masukkan 5 ml larutan empedu encer ke tabung reaksi. + Tambahkan 5 fetes larutan sukrosa 5% : “+ Miringkan tabung reaksi lalualirkan dengan hati-hati 3 ml asam sulfat melalui dinding tabung sehingga terbentuk 2 lapisan cairan, Perhatikan ccincin yang terbentuk pada perbatasan antara kedua lapisan. 1 3. Uji Emulator .Tujuan + Membuktikan empedu bersifat sebagai emulgator (bahan yang menstabilkan emulsi) b.Dasar —_ Emulsi adalah suatu suspensi merastabil yang terbentuk dari 2 atau lebih zat ccair yang tidak dapat larut satu sama lain. Untuk menstabilkan emulsi

Anda mungkin juga menyukai