Anda di halaman 1dari 5

Nama : Bilqis Tsaniyah

NIM : 2201043
Kelas : PAI 3 (Non regular)
Mata Kuliah : Pendidikan Aqidah
Jawaban SOAL UTS
1. Pendidikan Aqidah
Menurut perspektif Ontologi :
Apa itu Pendidikan Aqidah ?
yaitu Pendidikan adalah salah satu proses dalam rangka mempengaruhi peserta
didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dengan
demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan berfungsinya
secara kuat dalam kehidupan bermasyarakat sedangkan Akidah adalah bentuk masdar dari
kata “ ‘aqada, ya’qidu, ‘aqdanaqidatan ” yang berarti simpulan, ikatan, sangkutan,
perjanjian dan kokoh. Sedang secara teknis akidah berarti iman, kepercayaan dan keyakinan.
Dan tumbuhnya kepercayaan tentunya di dalam hati, sehingga yang dimaksud akidah
adalah kepercayaan yang menghujam atau tersimpul di dalam hati. 8 Sedangkan menerut
istilah akidah adalah hal-hal yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa merasa tentram
kepadanya, sehingga menjadi keyakinan kukuh yang tidak tercampur oleh keraguan.9
Menurut M Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan akidah menurut ketentuan bahasa (bahasa
arab) ialah sesuatu yang dipegang teguh danterhunjam kuat di dalam lubuk jiwa dan tak
dapat beralih dari adanya.
Menurut perspektif Epistemologi :
Sebutkan Bagaimana cara menanamkan pendidikan aqidah sejak dini ?
1. Menumbuhkan Rasa Cinta kepada Allah SWT
2. Mengajarkan Kisah-Kisah Nabi dan Allah SWT
3. Membacakan dan Mengajarkan Al-Qur'an
4. Mentalqin untuk Mengucapkan Kalimat Tauhid
Menurut perspektif Aksiologi :
Jelaskan nilai kegunaan dari mempelajari pendidikan aqidah untuk usia dini :
Memperkokoh kenyakinan anak bahwa Allah-lah satu-satunya Tuhan pencipta alam
semesta, sehingga terhindar dari perbuatan syirik. Agar anak mengetahui hakikat
keberadaannya sebagai manusia makhluk Allah. Mencetak tingkah laku anak menjadi
tingkah laku yang Islam dan berakhlak mulia.
2. Cara mengimani Allah
Jika ditanyakan kepadamu: “Bagaimana kamu beriman terhadap Allah ?”
Maka hendaklah kamu berkata: Sesungguhnya Allah itu Dzat yang esa, yaitu yang
sendiri pada sifat-sifat dan dzat-Nya tidak ada yang menyekutui-Nya, Dzat yang maha hidup
dengan kehidupan yang qadim yang ada pada dzat-Nya bukan dengan nyawa, Dzat yang
maha tahu dengan pengetahuan yang qadim yang ada pada dzat-Nya, yang mengetahui
benar terhadap yang wajib, jaiz dan yang mustahil, Dzat yang maha kuasa dengan
kekuasaan yang qadim yang ada pada dzat-Nya, bukan dengan penelitian juga bukan
dengan perantara, yang mana ajzu (ketidak berdayaan) tidak akan terjadi pada kekuasaan-
Nya.
Malaikat :
Jika ditanyakan kepadamu: ” Bagaimana cara kamu beriman terhadap para malaikat?”.
Maka hendaklah kamu berkata: Sesungguhnya para malaikat itu bermacam-macam
dalam masalah keadaan, pekerjaan, dan bentuk rupa mereka.
Kitab Allah :
Jika ditanyakan kepadamu: “Bagaimana cara kamu beriman terhadap kitab-kitab?”.
Maka hendakalah kamu berkata: Sesungguhnya Allah telah menurunkan beberapa
kitab kepada para Nabi-Nya dan kitab-kitab tersebut yang diturunkan pada para utusan di
dalam Alwah atau terhadap perkataan malaikat bukanlah makhluk. Yaitu, kitab-kitab yang
diturunkan dari penyusunan Allah, bukan dari penyusunan makhluk adalah qadim dari segi
dilalah-nya terhadap makna yang qadim, tanpa adanya tanaqud, yaitu perbedaan dalam
makna kalimat.
Rasulullah :
Jika ditanyakan kepadamu: “Bagaimana cara kamu beriman terhadap para Rasulullah?”.
Maka hendaklah kamu berkata: Yang pertama dari para Nabi adalah nabi Adam as.
Nama beliau adalah Syarif, nama kunyah-nya (nama julukan yang memakai kata depan abu
atau ummu) Abul Basyar dan nama laqab-nya (nama julukan yang bersifat memuji atau
mencela) Shafiullah, dan yang paling utama dari para nabi adalah Sayyidina Muhammad
saw. Tidak akan ada Nabi sesudahnya shalawatullah alaihim ajma’in. Mereka semua adalah
orang-orang yang menyampaikan kabar tentang perkara-perkara yang ghaib seperti hari
kiamat dan keadaan-keadaannya.
Hari Akhir :
Jika ditanyakan kepadamu: “Bagaimana cara kamu iman terhadap adanya hari
akhir?”. Permulaannya adalah dari tiupan sangkakala yang kedua, tiupan itu adalah tiupan
pembangkitan, diberi nama hari akhir karena hari itu adalah hari terakhir dari kehidupan
dunia, dan juga dinamakan Kiamat, karena pembangkitan manusia pada hari itu dari
kuburnya.
Maka hendaklah kamu barkata: Sesungguhnya Allah swt. akan mematikan para
makhluk yang berupa hayawanat yang mempunyai ruh, kesemuanya.
Qodho dan Qodhar :
Jika ditanyakan kepadamu: “Bagaimana cara kamu beriman terhadap qadar baik dan
buruknya dari Allah?”.
Maka hendaklah kamu berkata: Sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluk-
makhluk, telah memerintahkan terhadap ketaatan-ketaatan, melarang dari keburukan-
keburukan, dan telah menciptakan Lauh (papan), yaitu lauh dari mutiara putih, panjangnya
jarak antara langit dan bumi, lebarnya jarak antara masyriq dan magrib, kedua
tepinya/pinggirnya adalah mutiara Yaqut dan ujungnya adalah Yaqut merah, asalnya berada
di hijr malaikat, yaitu diawang-awang yang berada diatasnya langit.

3. Akidah merupakan pondasi sakral dalam agama.


Penyimpangan akidah berarti menegasikan agama Islam itu tersendiri. KH. Hasyim
‘Asy’ari, pendiri Nahdhatul Ulam’, ketika hidup di masa kolonial Belanda mencermati bahwa
banyak aliran-aliran pemikiran yang bisa melunturkan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Ciri
yang dapat ditangkap dari figur Syekh Hasyim ini salah satu di antaranya adalah penguatan
basic-faith (asas kepercayaan) kaum Muslim. Fatwa-fatwanya mengikuti sejumlah ulama’-
ulama’ mutakallimun (teolog) dari madzhab Abul Hasan Asy’ari dan Maturidi. Organisasi NU
yang didirikannya juga bertujuan melestarikan ajaran Ahlussunnah dalam masyarakat
Nusantara, dengan menyatukan para ulama’ dan menepis fanatisme sempit terhadap
kelompoknya. Buah pikirannya yang cemerlang dan melampaui zamannya (visioner) ini
adalah salah satu hal yang menarik.

4. Fenomena-fenomena kontemporer terkait dengan Aqidah


Menurut pandangan saya mengenai fenomena-fenomena kontemporer dengan
aqidah akhlak saya krang percaya terhadap Ramalan Zodiak karena pada dasarnya segala
sesuatu yang ada di dunia ini adalah kekuasaan Allah SWT.
Seseorang tidak diperbolehkan untuk menyandarkan kekuasaan Allah pada ramalan.
Ketika suatu saat ramalan tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka seseorang disarankan
untuk tidak menjadi orang yang putus asa.

5. Suatu waktu kami semua pada duduk dekat Rasulullah Saw


Dalam suatu hari tiba-tiba datang kepada kami semua seorang laki-laki yang warna
bajunya sangat putih, dan warna rambutnya sangat hitam, laki-lki itu tiba-tiba ada tidak
diketahui datangnya dari arah mana, dan dari kami semua tidak ada yang mengenalnya,
sehingga di duduk dekat Nabi Saw, terus laki-laki itu menyandarkan dua lututnya kepada
dua lututnya Kanjeng Nabi Saw, dan lakilaki itu meletakan kedua telapak tangannya kepada
kedua paha Rasulullah Saw, terus laki-laki itu berata: Hei muhammad! Coba terangkan
tentang islam kepadaku? Jawab Rasulullah Saw: Islam itu yaitu meyakini sesungguhnya
tidak ada tuhan yang wajib di sembah kecali Allah, Dan sesungguhnya Muhammad Itu
utusan Allah, dan menjalankan sholat, dan memberikan zakat, dan puasa bulan ramadhan,
dan Naik Haji ke baitullah kalau mampu dijalannya.
Laki-laki itu berkata: Benar kamu Muhammad.
Kami semua merasa kaget kepada laki-laki itu, dia yang bertanya kepada Rasulullah
tetapi dia juga membenarkan.
Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: Coba terangkan kepadaku tentang iman?
Rasulullah Saw Menjawab: Iman itu yaitu harus beriman kepada Allah dan para malaikatnya
Alah dan kitab-kitab nya Allah dan utusan-utusannya Allah dan kepada hari Akhir, dan harus
beriman kamu kepada takdir Allah maupun itu bagus ataupun buruk.
Laki-laki itu berkata: Benar kamu Muhammad.
Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: Coba terangkan tentang ihsan, Rasulullah Saw
Menjawab: Ihsan yaitu ibadah kepada Allah ta’ala seperti kamu melihat Allah, Kalau kamu
tidak bisa melihat Allah maka Allah melihat kepadamu.
Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: Coba terangkan kepadaku tentang hari kiamah,
Rasulullah menjawab: Yang bertanya itu lebih tahu tentang hari kiamah daripada yang
ditanya.
Kalau begitu coba terangkan kepadaku tentang tanda-tandanya hari kiamah. Rasulullah Saw
menjawab: tanda-tandanya hari kiamah itu yaitu sudah dilahirkan majikan dari
pembantunya.

Anda mungkin juga menyukai