Kel. 9 - Preterm Labour - Komplikasi Dalam Kehamilan, Persalinan
Kel. 9 - Preterm Labour - Komplikasi Dalam Kehamilan, Persalinan
“Preterm Labour”
Disusun Oleh:
2022 – 2023
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Ada 2 faktor risiko yang bisa menyebabkan persalinan preterm yaitu faktor dari
Janin dan Plasenta, serta faktor dari Maternal (Ibu).
2.4. Diagnosis
1. Kontraksi yang berulang sedikitnya 7-8 menit sekali atau 2-3 kali dalam waktu
10 menit.
2. Nyeri pada punggung bawah
3. Perdarahan pervaginam
4. Selaput ketuban pecah
5. Tekanan di daerah serviks
6. Terjadi pembukaan sedikitnya 2 cm
7. Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina ischiadica
8. Terjadi pada usia kehamilan 20 - 36 minggu
2.5. Penatalaksanaan
Berdasarkan ACOG, rekomendasi tatalaksana pada ancaman persalinan preterm
sebagai berikut (Surya Raymond, 2019):
Seorang wanita berusia 28 tahun, gravida 2, para 1, dengan usia kehamilan 34 minggu
datang ke rumah sakit dengan keluhan kontraksi yang teratur selama 1 jam terakhir. Ibu
hamil mengatakan bahwa ia merasakan kontraksi sejak pagi hari tetapi tidak teratur, dan
kini ia mulai merasa kontraksi teratur setiap 10 menit. Ibu hamil mengalami nyeri perut
dan punggung serta sedikit pendarahan.
Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah normal, denyut jantung janin terdengar
dengan baik, dan serviks terbuka 3 cm. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, ibu
hamil didiagnosis dengan preterm labour.
SOAP
S:
Ibu hamil berusia 28 tahun dengan keluhan kontraksi teratur selama 1 jam terakhir. Ibu
hamil mengatakan bahwa ia merasakan kontraksi sejak pagi hari tetapi tidak teratur, dan
kini ia mulai merasa kontraksi teratur setiap 10 menit. Ibu hamil mengalami nyeri perut
dan punggung serta sedikit pendarahan.
0:
P:
Penatalaksanaan secara kolaborasi yang dapat dilakukan oleh dokter, bidan, dan
perawat dalam kasus preterm labour:
1. Dokter
Melakukan pemeriksaan fisik dan diagnosis persalinan prematur
Memberikan terapi tokolitik untuk menghentikan kontraksi rahim dan
mempertahankan kehamilan hingga usia kehamilan mencapai minimal
37 minggu.
Memberikan steroid untuk meningkatkan perkembangan paru-paru bayi
dan mengurangi risiko sindrom gangguan pernapasan.
Memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi pada ibu dan bayi.
Menentukan metode persalinan yang sesuai dengan kondisi ibu dan bayi.
Menangani komplikasi yang mungkin terjadi selama persalinan, seperti
pendarahan, ruptur membran, dan gangguan pernapasan bayi.
2. Bidan
Memantau tanda-tanda vital ibu hamil, seperti tekanan darah, nadi, dan
respirasi.
Memantau denyut jantung janin secara teratur.
Memberikan perawatan prenatal yang tepat dan edukasi kepada ibu
hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan dan
tanda-tanda persalinan dini.
Memberikan dukungan emosional kepada ibu hamil dan keluarganya.
3. Perawat
Menjaga kenyamanan ibu hamil selama perawatan di rumah sakit.
Memantau kontraksi rahim dan perubahan pada serviks.
Memberikan obat-obatan dan nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil.
Menjaga kebersihan dan keamanan ibu hamil selama perawatan di rumah
sakit. Memberikan dukungan emosional dan edukasi kepada ibu hamil
dan keluarganya.
Dalam kasus preterm labour, kolaborasi antara dokter, bidan, dan perawat sangat
penting untuk memastikan ibu hamil dan bayinya mendapatkan perawatan yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Setiap anggota tim harus memiliki peran yang
jelas dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan perawatan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Gondo HK. Persalinan Preterm dalam Ultrasonografi Obstetri dan Ginekologi. Jakarta,
2011.
Ariana DN, Sayono, Erna K. (2014). Faktor Risiko Kejadian Persalinan Prematur (Studi
Di Bidan Praktek Mandiri Wilayah Kerja Puskesmas Geyer Dan Puskesmas
Toroh Tahun 2011.Diakses pada tanggal 28 April 2017.
Hidayati, 2016.
Syarif, 2017.
Hanifah, 2017.