Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

KIMIA DASAR

OLEH :
KELOMPOK 8

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2023
MAGMA

Magma adalah cairan panas yang terbentuk di dalam kerak bumi yang terdiri dari batuan
leleh, mineral, gas, dan air. Ketika magma terdapat di dalam kerak bumi, ia dapat berinteraksi
dengan berbagai proses geologi yang akhirnya dapat mengubahnya menjadi produk geologi
tertentu. Berikut adalah beberapa cara di mana magma dapat menjadi produk geologi:
 Batuan beku: Ketika magma mendingin dan mengeras di dalam kerak bumi, ia
membentuk batuan beku. Batuan beku terbentuk melalui proses pembekuan magma yang
lambat atau cepat. Contoh batuan beku termasuk granit, basal, dan andesit. Batuan beku
merupakan salah satu jenis batuan yang paling umum dan penting di kerak bumi.
 Batuan metamorf: Ketika magma panas atau batuan beku berdekatan dengan batuan lain,
panas dan tekanan dari magma tersebut dapat menyebabkan perubahan pada batuan
tersebut. Proses ini dikenal sebagai metamorfisme. Magma yang mencapai batuan
metamorf dapat menyebabkan perubahan mineralogi, tekstur, dan struktur batuan asal.
Contoh batuan metamorf termasuk marmer, serpentin, dan gneis.
 Mineral ekonomi: Magma yang bergerak melalui kerak bumi dapat membawa mineral
yang berharga secara komersial. Ketika magma mendingin dan mengkristal, mineral-
mineral ini dapat mengendap dan membentuk deposit mineral yang bernilai ekonomi.
Contoh mineral ekonomi yang terbentuk dari magma termasuk bijih tembaga, bijih besi,
dan berbagai mineral logam lainnya.
 Aktivitas vulkanik: Ketika magma mencapai permukaan bumi melalui letusan gunung
berapi, ia mengalami pendinginan dan pembekuan yang cepat. Proses ini menghasilkan
batuan vulkanik seperti lava, abu vulkanik, dan breksi vulkanik. Produk vulkanik ini
dapat membentuk lahar, kerucut vulkanik, dan bentang alam vulkanik lainnya.
 Intrusi magma: Magma juga dapat memasuki celah-celah di dalam kerak bumi dan
membentuk tubuh intrusi yang besar, seperti batolit, lakolit, dan sill. Tubuh intrusi ini
terbentuk ketika magma mendingin dan mengkristal di dalam kerak bumi, dan dapat
terlihat sebagai formasi batuan yang menonjol di permukaan atau melalui pengeboran.
Magma terbentuk melalui proses yang kompleks di dalam kerak bumi. Proses
pembentukan magma biasanya terjadi di zona batas antara mantel dan kerak bumi yang disebut
zona astenosfer. Berikut adalah beberapa faktor yang berperan dalam pembentukan magma:
 Pemanasan: Panas yang berasal dari inti bumi atau dari aktivitas magma di bawahnya
dapat memanaskan batuan di dalam kerak bumi. Pemanasan ini dapat menyebabkan
batuan meleleh dan membentuk magma.
 Penurunan tekanan: Ketika batuan di dalam kerak bumi diberi tekanan yang tinggi,
seperti akibat dari penumpukan batuan di atasnya, titik leleh batuan dapat menjadi lebih
tinggi daripada suhu aktualnya. Namun, jika tekanan tersebut tiba-tiba berkurang,
misalnya akibat pergerakan lempeng tektonik atau patahan, batuan dapat meleleh menjadi
magma.
 Penambahan fluida: Adanya air atau gas lainnya dalam batuan dapat menurunkan titik
leleh batuan. Ketika fluida ini terlibat dalam zona subduksi (ketika lempeng tektonik
saling bertumbukan), air dapat dilepaskan dari mineral yang mengandung air dan
menyebabkan peningkatan leleh batuan di zona tersebut.
Kandungan magma dapat bervariasi tergantung pada komposisi batuan asal dan kondisi
pembentukannya. Secara umum, magma terdiri dari tiga komponen utama:
 Batuan leleh: Komponen utama magma adalah batuan leleh yang terbentuk dari batuan
padat yang meleleh. Komposisi batuan leleh ini bervariasi, tetapi umumnya terdiri dari
silikat seperti silika (SiO2), oksida logam seperti oksida besi (FeO), oksida aluminium
(Al2O3), dan oksida magnesium (MgO).
 Mineral: Magma juga mengandung mineral yang terbentuk ketika batuan leleh mendingin
dan mengkristal. Mineral-mineral ini dapat bervariasi tergantung pada komposisi magma
dan kondisi pembentukan. Contoh mineral yang umum ditemukan dalam magma adalah
olivin, piroksen, amfibol, dan feldspar.
 Gas: Magma juga mengandung gas terlarut, seperti air (H2O), karbon dioksida (CO2),
belerang dioksida (SO2), dan gas-gas lainnya. Gas-gas ini terperangkap dalam magma
selama pembentukannya dan dapat dilepaskan saat magma naik ke permukaan bumi
selama letusan gunung berapi.

Magma memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan geologi dan dapat
mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Berikut adalah beberapa dampak utama magma:
 Letusan gunung berapi: Ketika magma mencapai permukaan bumi melalui letusan
gunung berapi, itu dapat menghasilkan letusan vulkanik. Letusan vulkanik dapat
mengeluarkan berbagai material vulkanik seperti lava, abu vulkanik, gas, dan piroklastik
(material padat yang terlempar selama letusan). Letusan gunung berapi dapat memiliki
dampak yang merusak, termasuk ancaman bagi kehidupan manusia, kerusakan
infrastruktur, dan perubahan dalam lanskap.
 Pembentukan gunung berapi: Aktivitas magma di bawah permukaan bumi dapat
menyebabkan pembentukan gunung berapi. Magma yang naik dan mengendap di bawah
kerak bumi membentuk tubuh intrusi yang besar, seperti batolit, lakolit, dan sill. Proses
ini dapat mempengaruhi topografi daerah tersebut dan menciptakan karakteristik geologi
yang khas, seperti puncak gunung berapi, kaldera, atau kerucut vulkanik.
 Pembentukan batuan beku: Ketika magma mendingin dan mengeras di dalam kerak bumi,
ia membentuk batuan beku. Batuan beku seperti granit, basal, dan andesit memiliki
dampak penting dalam pembentukan dan evolusi kerak bumi. Mereka dapat
mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah, menyediakan habitat bagi organisme, dan
dapat digunakan sebagai sumber bahan bangunan.
 Pembentukan mineral ekonomi: Magma dapat membawa mineral yang berharga secara
ekonomi. Ketika magma mendingin dan mengkristal, mineral-mineral ini dapat
mengendap dan membentuk deposit mineral. Mineral ekonomi seperti emas, perak,
tembaga, nikel, dan timah dapat terbentuk dalam lingkungan magmatik. Deposit mineral
ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan, karena mereka dapat menjadi sumber
penting bagi industri pertambangan dan ekstraksi mineral.
 Metamorfisme: Magma yang berinteraksi dengan batuan lainnya dapat menyebabkan
perubahan mineralogi, tekstur, dan struktur batuan tersebut. Proses ini dikenal sebagai
metamorfisme. Metamorfisme dapat mengubah batuan asal menjadi batuan metamorf
seperti marmer, serpentin, dan gneis. Perubahan ini dapat mempengaruhi sifat fisik dan
kimia batuan, serta dapat menghasilkan mineral baru dengan sifat yang berbeda.
Magma memiliki hubungan yang erat dengan kimia karena komposisi kimia magma
memainkan peran penting dalam menentukan sifat dan perilaku magma itu sendiri. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa magma terkait dengan kimia:
 Komposisi mineral: Magma terdiri dari batuan leleh yang mengandung berbagai mineral.
Komposisi kimia mineral-mineral ini akan mempengaruhi sifat dan perilaku magma.
Misalnya, mineral-mineral tertentu dapat meningkatkan viskositas magma, mengubah
suhu lelehnya, atau mempengaruhi kemampuannya untuk membentuk kristal saat
mendingin.
 Reaksi kimia: Selama pembentukan dan pergerakan magma di dalam kerak bumi, terjadi
berbagai reaksi kimia. Reaksi-reaksi ini dapat melibatkan mineral dalam magma atau
antara magma dan batuan di sekitarnya. Reaksi-reaksi kimia ini dapat mengubah
komposisi magma, menghasilkan mineral baru, atau mempengaruhi karakteristik fisik
dan kimia magma itu sendiri.
 Laju pendinginan: Laju pendinginan magma dapat mempengaruhi komposisi kimia
batuan beku yang terbentuk darinya. Laju pendinginan yang cepat dapat mencegah
mineral yang lebih besar atau kompleks terbentuk, sementara laju pendinginan yang
lambat dapat memberikan waktu bagi mineral yang lebih besar dan kompleks untuk
tumbuh. Ini dapat mempengaruhi tekstur dan komposisi mineral dari batuan beku yang
terbentuk dari magma tersebut.
 Interaksi dengan lingkungan sekitar: Magma dapat berinteraksi dengan batuan sekitarnya,
baik melalui kontak langsung maupun aliran fluida. Selama interaksi ini, terjadi
pertukaran zat kimia antara magma dan batuan sekitarnya. Hal ini dapat mempengaruhi
komposisi kimia magma itu sendiri dan mempengaruhi pembentukan mineral baru atau
peningkatan mineral yang ada.
 Kandungan gas terlarut: Magma juga mengandung gas-gas terlarut seperti air, karbon
dioksida, dan belerang dioksida. Kandungan gas ini dapat mempengaruhi sifat fisik
magma, termasuk viskositas dan tekanan gas dalam magma. Selain itu, saat magma naik
ke permukaan dan tekanan atmosfer berkurang, gas-gas ini dapat terlepas dari magma dan
mempengaruhi aktivitas vulkanik.
Dalam keseluruhan, magma dan kimia saling terkait erat. Komposisi kimia magma
mempengaruhi sifat dan perilaku magma itu sendiri, termasuk viskositas, suhu leleh, dan
kemampuan membentuk mineral. Selain itu, proses kimia yang terjadi selama pembentukan,
pergerakan, dan pendinginan magma juga mempengaruhi komposisi magma dan pembentukan
batuan beku yang terkait dengannya.
Magma memiliki beberapa manfaat untuk kehidupan, meskipun manfaat ini lebih
terkait dengan dampak dan pengaruhnya terhadap proses geologi dan ekosistem daripada
manfaat langsung untuk kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa manfaat magma yang
dapat disebutkan:
 Sumber energi geotermal: Magma yang berada di dalam bumi dapat menjadi sumber
energi geotermal. Energi geotermal digunakan untuk menghasilkan listrik melalui
pembangkit listrik geotermal. Magma yang panas di dalam bumi dapat memanaskan air
di reservoir geotermal dan menghasilkan uap panas yang digunakan untuk menggerakkan
turbin dan menghasilkan energi listrik. Ini adalah sumber energi terbarukan yang dapat
membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
 Pembentukan deposit mineral: Magma adalah sumber utama untuk pembentukan deposit
mineral yang berharga secara ekonomi. Ketika magma mendingin dan mengkristal di
dalam kerak bumi, mineral-mineral berharga seperti emas, perak, tembaga, nikel, timah,
dan banyak lagi dapat mengendap dan membentuk deposit mineral yang ekonomis.
Deposit mineral ini menjadi sumber penting bagi industri pertambangan dan ekstraksi
mineral, yang berkontribusi pada ekonomi dan pasokan bahan mentah global.
 Pembentukan tanah subur: Ketika magma mendingin dan mengalami pelapukan, ia dapat
memberikan sumbangan mineral dan nutrisi yang penting untuk pembentukan tanah
subur. Mineral-mineral dari batuan beku yang terbentuk dari magma dapat membantu
menyediakan unsur hara dan nutrisi penting untuk tanaman. Tanah yang subur dapat
mendukung pertanian yang produktif dan menyediakan sumber pangan bagi manusia dan
hewan.

Anda mungkin juga menyukai