Jurnal Tugas Akhir Lucy Juliana Wagey
Jurnal Tugas Akhir Lucy Juliana Wagey
1, 2023
ISSN 2442-3262
ABSTRAK
Kota Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara dijadikan sebagai Pusat Kegiatan Nasional memiliki laju pertumbuhan
penduduk yang pesat sehingga dalam penentuan fungsi kawasan perlu memperhatikan kelengkapan pembangunan fasilitas.
Lokasi dalam penentuan pusat permukiman terletak pada 10 Kecamatan bagian daratan Kota Manado. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengindentifikasi ketersediaan sarana untuk mengetahui sebaran permukiman, selain itu menganalisis sistem
pusat-pusat permukiman. Analisis ini memakai metode spasial dan metode kombinasi (kuantitatif-kualitatif) dengan 4
analisis yaitu skalogram, indeks sentralitas, aksesibilitas, dan gravitasi. Berdasarkan penelitian ini, Kelurahan Wenang Utara
dan Kelurahan Malalayang II, memiliki ketersediaan sarana yang cukup banyak dibandingkan kelurahan lain, sedangkan
berdasarkan hasil 4 analisis disetiap kecamatan memiliki pusat pelayanan kawasan, pusat pelayanan lingkungan, dan
beberapa sub pusat pelayanan kawasantersendiri.
ABSTRACT
Manado City as the capital city of North Sulawesi Province is used as a National Activity Center which has a rapid population
growth rate so that in paying attention to the function of the area it is necessary to pay attention to the completeness of
development facilities. The location in determining the center of settlement lies in 10 districts of the mainland city of Manado.
The purpose of this study is to identify the availability of means to determine the distribution of settlements, besides analyzing
the system of settlement centers. This analysis uses a spatial method and a combination method (quantitative-qualitative) with
4 analyzes namely scalogram, index centrality, accessibility, and gravity. Based on this research, Wenang Utara Sub-District
and Malalayang II Sub-District, have quite a lot of facilities available compared to other kelurahans, while based on the
results of 4 analyzes each sub-district has a regional service center, an environmental service center, and several regional
service sub-centers.
permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah Analisis mengingat keterbatasan dan waktu
daerah terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), penelitian,yaitu sebagai berikut.
pusat pelayanan lingkungan (PPL), serta pusat Analisis Skalogram, analisis ini digunakan dalam
kegiatan lainnya dengan hirarki lebih tinggi yang menentukan pusat permukiman berdasarkan
memperhatikan distribusi penduduk dan banyaknya jenis unit fasilitas dengan asumsi wilayah
kelengkapan fasilitas. dengan peringkat tertinggi bisa ditetapkan menjadi
Beberapa pusat pelayanan di Kota Manado pusat permukiman.
telah diarahkan dalam RTRW Kota Manado tahun Analisis Indeks Sentralitas, dimaksudkan untuk
2014-2034 dengan informasi data yang digunakan mengetahui seberapa banyak fungsi yang ada dalam
sebelum tahun 2014, mengingat Kota Manado wilayah permukiman.
sebagaiwilayah urban terbesar di Kawasan Timur Analisis Aksesibilitas, digunakan untuk mengetahui
Indonesia Bagian Utara (sumber : DPMPTSP) maka kemudahan dari wilayah asal ke wilayah yang
telah terjadi perkembangan kota yang signifikan dan berdekatan.
pusat-pusat pelayanan telah mengalami peningkatan
dalam mewadahi penduduk kota. Untuk itu peneliti Analisis Gravitasi, digunakan untuk menghitung
ingin menganalisis mengenai struktur perkotaan kekuatan interaksi antar wilayah atau mengukur
pada lokasi 10 Kecamatan di Kota Manado bagian kekuatan keterkaitan antara pusat kegiatan dengan
darata, dengan tujuan untuk mengidentifikasi pusat wilayah lainnya, jika nilainya lebih besar maka
ketersediaan fasilitas dalam mengetahui sebaran semakin erat daya tarik hubungan kedua wilayah.
permukiman, serta menganalisis sistem pusat-pusat METODOLOGI
permukiman di Kota Manado.
Dalam penelitian ini menggunakan 2 metode
TINJAUANPUSTAKA yaitu metode spasial dan metode kombinasi
(kuantitatif-kualitatif), dengan 4 analisis yaitu
Hirarki Wilayah dan Pusat-Pusat Analisis Skalogram, Analisis Indeks Sentralitas,
Permukiman Perkotaan
Analisis Aksesibilitas, dan Analisis Gravitasi. Teknik
Kota Manado dengan fungsi yang telah pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi
ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), lapangan dan studi dokumen.
memiliki beberapa kriteria dengan struktur wilayah
Penelitian ini mencakup 3 variabel yaitu
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota menurut
Fasilitas yang terbagi fasilitas sosial, fasilitas
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor ekonomi, dan fasilitas pemerintahan yang digunakan
11 Tahun 2021, terdiri dari Pusat Pelayanan untuk melihat ketersediaan sarana dalam mengetahui
Kawasan (PPK), Sub Pusat Pelayanan Kawasan sebaran permukiman pada Kota Manado; Penduduk
(SPPK), dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). dengan parameter jumlah digunakan dalam
melengkapi data perhitungan analisis aksesibilitas
Analisis Struktur Pusat Permukiman dan analisis gravitasi; dan Jarak digunakan dalam
Struktur pusat permukiman mendeskripsikan melengkapi data perhitungan pada analisis
aksesibilitas dan analisis gravitasi sebagai analisis
fungsi kawasan dengan berdasarkan pada Permen
tambahan dalam menentukan pusat permukiman.
ATRBPN 11 tahun 2021 tentang Tata Cara
Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Metode spasial dipakai untuk melihat
Penerbitan Persetujuan Substansi RTRW Provinsi, ketersediaan sarana pada Kota Manado, sedangkan
Kabupaten, Kota dan RDTR yang terdiri dari metode kombinasi (kuantitatif-kualitatif) digunakan
beberapa analisis, namun peneliti hanya mengambil 4 dalam menentukan pusat permukiman dengan
beberapa rumus dalam tahap analisis
Analisis Aksesibilitas
Dalam menemukan kemudahan mencapai
Keterangan:
suatu wilayah, Analisis aksesibilitas memiliki
C = bobot dari atribut fungsional suatu fasilitas 27 perhitungan rumus yaitu :
t = nilai sentralitas total yaitu 100 atau 1000 (jika
unit banyak)
T = jumlah total dari atribut dalam sistem Keterangan:
Setelah bobot tiap fasilitas didapat, maka JP = Jumlah Penduduk
selanjutnya dihitung Indeks Sentralitas setiap JKel = Jarak Kelurahan A ke Ibukota Kecamatan
kecamatan dengan rumus :
Setelah mendapatkan total sarana dari
C = F x Cf masing-masing kelurahan dihitung peringkat hirarki
Keterangan: menggunakan rumus jangkauan orde dengan hasil
gambar peta yang telah disatukan pada satu gambar
F = jumlah tiap fasilitas di masing-masing
Gambar 5. Peta Hasil Analisis Aksesibilitas Gambar 6. Peta Hasil Analisis Gravitasi
Sumber: Hasil Analisis, 2023 Sumber: Hasil Analisis, 2023
Analisis Gravitasi Hasil Penentuan Pusat Permukiman
Perhitungan kekuatan interaksi antar wilayah Pada hasil penentuan pusat permukiman
menunjukan jika semakin besar nilai gravitasi antar dihitung berdasarkan hasil dari 4 analisis dengan
kedua wilayah, berarti daya tarik dan hubungan antar menggunakan sistem hirarki yaitu rumus jangkauan
wilayah semakin erat. Kelurahan yang dipakai orde dengan kelas yaitu 3 berdasarkan hasil yang
sebagai kelurahan 1 untuk menjadi pusat pada akan ditentukan yaitu pusat permukiman dengan 3
kecamatan tersebut adalah kelurahan yang kategori Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), Sub Pusat
menduduki peringkat tertinggi dari dari analisis- Pelayanan Kawasan (SPPK), Pusat Pelayanan
analisis sebelumnya. Untuk itu rumus dari analisis Lingkungan (PPL).
gravitasi yang dipakai adalah: