GUBERNUR ACEH
Yang Terhormat :
1. Para Bupati/Walikota se-Aceh
2. Para Kepala SKPA di lingkungan Pemerintah Aceh
3. Para Kepala Biro di lingkungan Sekretariat Daerah Aceh
Masing-masing
di-
‘Tempat
SURAT EDARAN
NOMOR : $00/ 19°
TENTANG
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN NETRALITAS PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
DALAM PENYELENGARAAN PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN
Dalam rangka penyelengaraan pemilihan umum dan pemilihan tahun 2024, agar para
pejabat Pembina Kepegawaian Pemerintah Kabupaten/Kota, para Kepala SKPA di
lingkungan Pemerintah Aceh, para Kepala Biro di lingkungan Sekretariat Daerah Aceh
dan seluruh Pegawai Aparatur Sipil Negara serta (Tenaga Kontrak, Pegawai BLUD
dan/atau Non Pegawai Aparatur Sipil Negara) memperhatikan hal sebagai berikut
A. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
t
Pasal 2 “Penyelenggaraan Kebijakan dan Manajemen ASN berdasarkan pada
asas huruf ( f ) Netralitas, “Asas Netralitas adalah bahwa setiap Pegawai ASN
tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak
kepada kepentingan siapapun”;
Pasal 87 ayat (4) huruf ¢ PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
Pasal 123 ayat (3) Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri atau
dicalonkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan
anggota Dewan Perwakilan Rakyat; ketua, wakil ketua, dan anggota Dewan
Perwakilan Daerah; gubernur dan wakil gubernur; bupati/walikota dan wakil
bupati/wakil walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis
sebagai PNS sejak mendaftar sebagai calon.
B. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Undang tentang Pemilihan Umum
1.
Pasal 280 ayat (2) huruf f “Pelaksana dan/atau tim kampanye dalam kegiatan
Kampanye Pemilu dilarang mengikutsertakan Aparatur Sipil Negara;
Pasal 282 Pejabat negara, pejabat struktural, dan pejabat fungsional dalam
jabatan negeri, serta kepala desa dilarang membuat keputusan dan/atau
melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta
Pemilu selama masa Kampanye;
Pasal 283 Pejabat negara, pejabat struktural dan pejabat fungsional dalam
jabatan negeri serta aparatur sipil negara lainnya dilarang mengadakankegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap Peserta pemilu
sebelum, ‘selama, dan sesudah masa Kampanye Larangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi pertemuan, ajakan, imbauan, seruan atau
pemberian barang kepada aparatur sipil negara dalam lingkungan unit
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
C. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil pada Pasal 6 huruf h “Nilai-nilai dasar yang harus
dijunjung tinggi oleh Pegawai Negeri Sipil meliputi h. profesionalisme, netralitas,
dan bermoral tinggi”.
D. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
yang mengatur tentang kewajiban dan larangan bagi PNS. Pasal 3 PNS Wajib :
huruf d- menaati ketentuan peraturan perundang-undangan, huruf f
menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan. Dan
menghindari segala larangan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5 khususnya
huruf n PNS dilarang memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil
Presiden, calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan
Perwakilan Rakryat, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota
Dewan Perwakilan Rakryat Daerah dengan cara:
1. ikut kampanye;
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut
PNS;
3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
4. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
5. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa
kampanye;
6. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah
masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota
keluarga, dan masyarakat; dan/atau
7. memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau
Surat Keterangan Tanda Penduduk.
E, Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil
1. Pasal 254 (1) PNS wajib mengundurkan diri sebagai PNS pada saat ditetapkan
sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden, Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan
Daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur, atau Bupati/Walikota dan Wakil
Bupati/Wakil Walikota oleh lembaga yang bertugas melaksanakan pemilihan
umum;
2. Pasal 255 ayat (1) PNS dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik, ayat (2) PNS yang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik
wajib mengundurkan diri secara tertulis, ayat (3) PNS yang mengundurkan diri
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberhentikan dengan hormat sebagai
PNS terhitung mulai akhir bulan pengunduran diri PNS yang bersangkutan,
ayat(4) PNS yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS, ayat (5) PNS yang menjadi
anggota dan/atau pengurus partai politik diberhentikan tidak dengan hormat
sebagai PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) terhitung mulai akhir bulan
PNS yang bersangkutan menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.Berkaitan dengan ketentuan di atas dalam rangka pembinaan disiplin PNS khususnya
untuk menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pemilihan Umum dan Pemilihan Tahun
2024, dimintakan perhatian Saudara sebagai berikut :
a
Bagi Pegawai ASN yang mencalonkan diri untuk mempedomani ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS pada Pasal
254 ayat (1) PNS wajib mengundurkan diri sebagai PNS pada saat ditetapkan
sebagai Calon Presiden/Wakil Presiden, Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah,
Gubernur dan Wakil Gubernur; atau Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil
Walikota oleh lembaga yang bertugas melaksanakan pemilihan umum’,
Bagi PNS yang tidak mentaati ketentuan terhadap larangan sebagaimana tersebut
diatas, dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Untuk mencegah terjadinya pelanggaran netralitas Pegawai ASN dalam Pemilihan
Umum dan Pemilihan Tahun 2024, dimintakan kepada Bupati/Walikota sebagai
Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota dan Kepala SKPA di lingkungan
Pemerintah Aceh serta Kepala Biro di lingkungan Sekretariat Daerah Aceh
bertanggung jawab sepenuhnya untuk :
1, Mensosialisasikan ketentuan netralitas ASN kepada ASN dalam Pemilihan
Umum dan Pemilihan;
2. Mengawasi implementasi netralitas ASN dalam Pemilihan Umum dan
Pemilihan;
3, Menjatuhkan sanksi hukuman disiplin apabila terdapat ASN di lingkungannya
yang melakukan pelanggaran terhadap netralitas ASN sebagaimana ketentuan
perundang-undangan;
4. Melakukan pembinaan dan pengawasan secara intensif terhadap sikap dan
perilaku ASN (termasuk dalam pengunaan sosial media) dalam Pemilihan
‘Umum dan Pemilihan.
5. Melakukan ikrar netralitas ASN dan penandatangan pakta integritas untuk
seluruh ASN dan Non ASN disatuan kerja masing-masing pada hari senin
tanggal 6 Maret 2023 (setelah apel pagi) bagi SKPA dan kepada para
Bupati/Walikota agar dapat menjadwalkan sendiri dalam waktu dekat, laporan
pelaksanaan kegiatan disampaikan kepada kami melalui Badan Kepegawaian
Aceh (format ikrar netralitas dan pakta integritas terlampir).
Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
eenogsenn
Ditetapkan di Banda Aceh
pada tanggal _2 Maret 2923
‘Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Jakarta;
Menteri Dalam Negeri di Jakarta;
Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara di Jakarta;
Kepala Badan Kepegawaian Negara di Jakarta:
Kepala Kantor Regional XIII BKN Aceh di Banda Acch;
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh di Banda Aceh;
Inspektur Aceh di Banda Aceh;
Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP] Aceh di Banda Aceh;
Biro Hukum Sekretariat Daerah Aceh di Banda Aceh.LAMPIRAN
SURAT EDARAN NOMOR : 800/ 19 TENTANG
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN NETRALITAS
PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DALAM
PENYELENGARAAN PEMILIHAN UMUM DAN
PEMILIHAN
1, Format Ikrar Netralitas
ASN
PEMERINTAH ACEH
IKRAR NETRALITAS PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA PADA
PEMILU DAN PEMILIHAN TAHUN 2024
Dalam rangka mensukseskan pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024, kami berikrar :
1. Menjaga dan menegakkan prinsip netralitas Pegawai ASN di Instansi Pemerintah Aceh,
dalam melaksanakan fungsi pelayanan publik baik sebelum, selama, maupun sesudah
pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024.
2. Menghindari konflik kepentingan, tidak melakukan praktik-praktik intimidasi dan
ancaman kepada Pegawai ASN dan seluruh elemen masyarakat, serta tidak memihak
kepada pasangan calon tertentu.
Mengunakan media sosial secara bijak dan tidak menyebarkan ujaran kebencian serta
berita bohong,
4. Menolak politik uang dan segala jenis pemberian dalam bentuk apapun.
Demikian ikrar ini kami buat dan dilaksanakan dengan penuh integritas dan rasa tanggung
jawab dalam rangka mewujudkan netralitas Pegawai ASN yang bermartabat beretika dan
demokratis demi terwujudnya persatuan dan kesatuan NKRI.2. Format Pakta Integritas
qa
PEMERINTAH ACEH
PAKTA INTEGRITAS
Saya, (tuliskan nama), NIP/Noreg (Tuliskan NIP bagi ASN dan Nomor Register bagi Tekon)
(tuliskan jabatan) pada unit kerja (tuliskan unit kerja) menyatakan sebagai berikut :
1. Menjaga dan menegakkan prinsip netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam
melaksanakan fungsi pelayanan publik baik sebelum, selama maupun sesudah
pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024.
2. Menghindari konflik kepentingan, tidak melakukan praktik-praktik intimidasi dan
ancaman kepada Pegawai ASN dan seluruh elemen masyarakat serta tidak memihak
kepada pasangan calon tertentu.
3. Mengunakan media sosial secara bijak dan tidak menyebarkan ujaran kebencian serta
berita bohong.
4, Menolak politik uang dan segala jenis pemberian dalam bentuk apapun.
Demikian Pakta Integritas ini saya buat dan apabila saya melangar hal-hal yang telah saya
nyatakan dalam pakta integritas ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
‘Tempat...... tanggal...
Td
‘Nama Lengkap
NIP/NIP P3K/Noreg