Anda di halaman 1dari 42

KEBIJAKAN UJI KOMPETENSI JABATAN

FUNGSIONAL KESEHATAN

Ns. SITTI RAHMI, MNg

Disampaikan pada acara:


Sosialisasi Pelaksanaan Uji Kompetensi Jafungkes Dinkes Kab. Pidie
Sigli, 15 Februari 2024
JABATAN
ASN JABATAN 3
UU 5/2014 PIMPINAN TINGGI

UTAMA
MADYA
PRATAMA
2
1 JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN ADMINISTRASI (TUSI-PELAYANAN FUNGSIONAL)
(TUSI PELAYANAN PUBLIK & ADM-PEM) KEAHLIAN/KETRAMPILAN

ADMINSTRATOR
 Utama  Penyelia
Eselon III
 Madya  Mahir
PENGAWAS
Eselon IV  Muda  Terampil
PELAKSANA  Pertama
Eselon V dan  Pemula
JF umum KEAHLIAN KETERAMPILAN
JABATAN
FUNGSIONAL
PEJABAT FUNGSIONAL: PENGERTIAN :
Sekelompok jabatan yang berisi
ASN yang menduduki fungsi dan tugas berkaitan dengan
Jabatan Fungsional pada pelayanan fungsional yang
instansi pemerintah berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu
VENUS
KEWAJIBAN
PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN

Melaksanakan Mencatat dan


KEWAJIBAN

tugas pokok menginventarisir

KEWAJIBAN PEJABAT
FUNGSIONAL

Mengumpulkan bukti fisik hasil MENGIKUTI


pelaksanaan kegiatan KETENTUAN LAINNYA !
pelayanan/pekerjaan sehari-hari
sebagai dasar untuk pengumpulan
angka kredit
Tugas lain yang
diperintahkan
oleh atasan
PENYUSUNAN FORMASI JFK
STANDAR KOMPETENSI JABATAN ASN
KOMPETENSI ASN
MANAGERIAL -
N
SI O G

NG E M E N T
I
C IN
E
D AK

GE
M INTEGRITY

A N A
A
M
H
SEL

C
+
F
DEV AND National COOPERATION
ELO OTH
PM
Decision-making TECHNICAL
ERS Bonding
ENT

COMM
“measured by the level of
PUBIC SERVICE educational specialization,

TION

UNICA
functional technical training and
SOCIO-CULTURAL
ORIENTA technical work experience”

TION
result

Resource : Youtube Acces, 03 March, 2022


UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN PASAL6
9
“Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian
kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah”
PP 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS
PERMENPAN 13 TAHUN 2019 TENTANG PENGUSULAN, PENETAPAN DAN
PASAL 75, 76, 78, 79, PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PNS
81
Persyaratan diangkat ke dalam JF PASAL 85
“mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis,Kompetensi menyesuaikan dan mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini
Manajerial, dan Kompetensi SosialKultural sesuai standar paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan
kompetensi yang telahdisusun oleh instansi pembina” (juli 2022)

PERMENPAN 13 TAHUN 2021 dan PERMENPAN 68/69/70/71 TAHUN


PASAL 2022TENTANG JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER/ENTOKES/EPIDKES/
176 TPKIP/TENAGA SANITASI LINGKUNGAN (PASAL 15, 16, 17, 19)
“Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan PERMENPAN 35/36/37 TAHUN 2019 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL
kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan PERAWAT/BIDAN/TERAPIS GIGI DAN MULUT (PASAL 15,16, 17, 18, 20)
Instansi Pemerintah”
Persyaratan diangkat ke dalam JF
“mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis,Kompetensi Manajerial, dan
PP 17 TAHUN 2020 TENTANG MANAJEMEN PNS
Kompetensi SosialKultural sesuai standar kompetensi yang telahdisusun oleh
Pasal 99 instansi pembina”
Salah satu tugas instansi pembina huruf i
menyelenggarakan uji kompetensi JF PERMENKES 60 TAHUN 2016 TENTANG
PEMBINAAN JFK DI LINKUNGAN KEMKES
Uji kompetensi dapat dilakukan oleh Instansi Instansi Pembina 30 JFK adalah
Pemerintah pengguna JF setelah mendapat Kementerian Kesehatan
PERMENKES 18 TAHUN 2017 TENTANG
akreditasi dari instansi pembina PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JFK
DASAR PELAKSANAAN UKOM
Uji Kompetensi Jabatan
Fungsional

Untuk memberikan
pengakuan terhadap
kompetensi jabatan
fungsional kesehatan

Menjadi bahan pertimbangan


untuk kenaikan jenjang
jabatan.
PERMENKES 18 TAHUN 2017
PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JF KESEHATAN

Peran Direktorat Binwas Tenaga Kesehatan


PenyelenggaraUjiKompetensiJabatanFungsionalKesehatan Ditjen Nakes
Pengertian
1. Pusat yang membidangi pengembangan jabatan fungsional
Uji Kompetensi adalah proses pengukuran dan 2. Unit Pembina
1. Menyusun Kamus Kompetensi JF
penilaian terhadap kompetensi teknis, manajerial 3. Instansi Pelaksana  Instansi Pemerintah Pengguna Jabatan Kesehatan
dan/atau sosial kultural dari seorang ASN dalam Fungsional Kesehatan di Pusat dan Daerah yang sekurangnya 2. Menyusun Regulasi Ukom
melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatan. dipimpin oleh pejabat pimpinan tinggi pratama (japimti 3. Memberikan Rekomendasi
pratama) setelah diberikan rekomendasi penyelenggaraan uji Penyelenggaraan Uji kepada Instansi
dari Kementerian Kesehatan (Dinas Kesehatan Provinsi, Pelaksana di pusat dan daerah
Materi Uji
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, RS dl) 4. Memberikan nomer sertifikat bagi
Materi Uji Kompetensi jabatan fungsional kesehatan peserta uji
mengacu pada kamus kompetensi JFK dan butir butir 5. Sosialisasi, Pembinaan dan Monev
kegiatan jenjang jabatan Instansi Pelaksana Uji ke Instansi Pelaksana Uji
6. Mengembangkan Sistem Informasi
Ukom JFK
Jabatan Jenjang RCL 7. Melakukan Akreditasi
Jabatan
Penyelenggaraan Ukom JFK
JF Utama 5- 4 Dominan 5
Jabatan Fungsional
Keahlian Madya 5-4 Dominan 4
Muda 4 -3 ffty-fifty
Pertama 3-2 -1 Dominan 2

JF Penyelia 4-3 fifty-fifty


Jabatan Fungsional
Keterampilan Mahir 4-3 Dominan 3
Terampil 3,2,1 Dominan 2
Pemula 2 -1 Dominan 1
UJI KOMPETENSI DALAM
PENGEMBANGAN KARIR JABFUNG

Promosi Alih
kategori
Kenaikan jenjang
kenaikan
Perpindahan jenjang
dari jabatan
lain

Inpassing

Permenpan 13 Tahun 2019

Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi Manajerial dan Kompetensi
Sosialkultural sesuai dengan standar kompetensi yang telah disusun Instansi Pembina
JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
KATEGORI JENJANG PANGKAT GOL. RUANG
Ketrampilan Terampil Pengatur II/c
Pengatur Tk. I II/d
Mahir Penata Muda III/a
Penata Muda Tk. I III/b
Penyelia Penata III/c
Penata Tk. I III/d
Keahlian Ahli Pertama Penata Muda III/a
Penata Muda Tk. I III/b
Ahli Muda Penata III/c
Penata Tk. I III/d
Ahli Madya Pembina IV/a
Pembina Tk.I IV/b
Pembina Utama Muda IV/c
Ahli Utama Pembina Utama Madya IV/d
Pembina Utama IV/e
JENIS JABATAN FUNGSIONAL BIDANG
KESEHATAN
1. ADMINISTRATOR KESEHATAN 9. EPIDEMIOLOG KESEHATAN 17. PENATA ANESTESI
2. APOTEKER 10. ENTOMOLOG KESEHATAN 18. PERAWAT
3. ASISTEN APOTEKER 11. FISIOTERAPIS 19. PERAWAT GIGI
4. ASISTEN PENATA ANESTESI 12. FISIKAWAN MEDIS 20. PEREKAM MEDIS
5. BIDAN 13. NUTRISIONIS 21. RADIOGRAFER
6. DOKTER 14. OKUPASI TERAPIS 22. REFRAKSIONIS OPTISIEN
7. DOKTER GIGI 15. ORTOTIS PROSTESIS 24. SANITARIAN
8. DOKTER PENDIDIK KLINIS 16. PEMBIMBING KESEHATAN KERJA 25. TEKNISI ELEKTROMEDIS
26. TEKNISI GIGI
27. TERAPIS WICARA
28. TEKNISI TRANSFUSI DARAH
29. PSIKOLOG KLINIS
KATEGORI JABATAN FUNGSIONAL
1. KEAHLIAN 30. PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN
2. KETERAMPILAN
a. jenjang ahli utama; a. jenjang penyelia;
b. jenjang ahli madya; b. jenjang mahir;
c. jenjang ahli muda; dan c. jenjang terampil; dan
d. jenjang ahli pertama. d. jenjang pemula 16
Perkembangan Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JABFUNG PERMENPAN SKB PERMENK PERPRES NO NAMA JABFUNG PERMENPAN SKB PERMENKES PERPRES
(JUKLAK) ES TUNJAB (JUKLAK) (JUKNIS) TUNJAB
(JUKNIS)
16 PEREKAM MEDIS 30/2013 48/22/2014 47/2015 114/2016
1 ADMINKES 42/2000 251/2001 19/2002 54/2007
17 PERAWAT 35/2019 - 4/2022 54/2007
2 APOTEKER 13/2021 1113/2008 377/2009 54/2007
18 TERAPIS GIGI DAN 37/2019 - - 54/2007
3 ASST. APOTEKER 08/2008 1114/2008 376/2009 54/2007 MULUT
4 BIDAN 36/2019 9/2010 19 PRANATA LABKES 08/2006 611/2006 413/2007 54/2007
5 DOKTER 139/2003 1738/2003 - 54/2007 20 PSIKOLOG KLINIS 11/2008 1112/2008 613/2010 42/2009
6 DOKTER GIGI 141/2003 1740/2003 - 54/2007 21 RADIOGRAFER 29/2013 47/21/2014 52/2015 115/2016
7 DOKDIKNIS 17/2008 1201/2009 - 42/2009 22 REFRAKSIONIS 47/2005 1368/2005 994/2006 34/2008
OPTISIEN
8 ENTOMOLOG 68/2021 396/2001 1201/2004 54/2007
23 TENAGA SANITASI 71/2021 18/2001 153/2006 54/2007
LINGKUNGAN
9 EPIDEMIOLOG 69/2021 395/2001 1200/2004 54/2007
24 TEKNISI 28/2013 46/23/2014 51/2015 113/2016
ELEKTROMEDIS
10 FISIKAWAN MED 12/2008 1111/2008 262/2009 42/2009
25 TEKNISI GIGI 06/2007 1148/2007 365/2008 34/2008
11 FISIOTERAPIS 04/2004 209/2004 640/2005 34/2008
26 TEKNISI TRANFUSI 05/2007 1147/2007 364/2008 34/2008
12 NUTRISIONIS 23/2001 894/2001 1306/2001 54/2007 DARAH
13 OKUPASI TERAPI 123/2005 101/2006 991/2006 34/2008 27 TERAPIS WICARA 48/2005 1367/2005 992/2006 34/2008
14 ORTOTIS 122/2005 100//2006 993/2006 34/2008 28 PEMBIMBING KESJA 13/2013 50/18 - 62/2014 112/2016
PROSTETIK (47/2013) 2013
15 TENAGA 70/2021 1811/2000 66/2001 54/2007 29 ASISTEN PENATA 10/2017 3/2018 21/2019 119/2020
PROMKES DAN ANESTESI
ILMU PERILAKU
30 PENATA ANESTESI 11/2017 3/2018 22/2019 119/2020
Penyelenggaraan Uji
Kompetensi
PENYELENGGARA UJI KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
 Instansi Pemerintah Pengguna Jabatan
Fungsional Kesehatan di Pusat dan Daerah yang
sekurangnya dipimpin oleh pejabat pimpinan tinggi
pratama (japimti pratama) setelah diberikan
rekomendasi penyelenggaraan uji dari Kementerian
Kesehatan.

19
Jumlah Tim Penguji Sekurang – Kurangnya 3 Orang, Terdiri dari
Ketua dan Anggota, serta memenuhi persyaratan sebagai PENGUJI

Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3


Kewenangan Tim Penguji

Menetapkan kelulusan uji kompetensi

Memberikan catatan / feedback Meminta data/dokumen


hasil uji kompetensi tambahan kepada peserta
maupun pihak yang
Kewenangan terkait bila diperlukan
Menentukan jenis metode Tim Penguji
dan instrumen penilaian,

Menghentikan proses
Menetapkan substansi penilaian penilaian jika dipandang
Berdasarkan butir butir kegiatan dan tidak sesuai dengan ketentuan,
atau standar yang telah ditetapkan norma, etika dan prinsip
keselamatan,
SYARAT PESERTA UJI KOMPETENSI
Sekurang kurangnya sudah memangku jenjang jabatan fungsional
sebelumnya selama 1(satu) tahun(bagi peserta yang naik jabatan);
Memiliki Surat Keputusan jabatan fungsional jenjang terakhir (bagi
peserta yang naik jabatan);
Prestasi kerja paling kurang bernilai baik selama satu tahun terakhir
yang dibuktikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP);
Memiliki Surat rekomendasi dari pimpinan unit kerja untuk
mengikuti uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan
KEWAJIBAN PESERTA UJI
• Mempersiapkan berkas administrasi yang diperlukan
• Mengajukan permohonan uji kompetensi ke pimpinan instansi pengguna
dengan diketahui atasan langsung.
• Melakukan registrasi online uji kompetensi jabatan fungsional
• Setelah melakukan pemutakhiran data jabatan fungsional, semua calon
peserta uji kompetensi harus mendaftar uji kompetensi secara online.
• Mencetak buku registrasi online
• Mempersiapkan berkas portofolio dan data dukung yang diperlukan
• Melakukan konsultasi dengan tim penguji sebelum melakukan uji kompetensi
(setelah ditetapkan menjadi calon peserta uji)
• Melaksanakan uji sesuai dengan tempat, waktu, metode yang telah ditetapkan.
HAK PESERTA UJI
• Mendapatkan feedback dan hasil kelulusan uji kompetensi
• Bila lulus, mendapat sertifikat uji kompetensi
• Bila tidak lulus, boleh mengikuti uji ulang sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh pelaksana
• Bila uji ulang pertama tidak lulus, boleh mengikuti uji ulang
yang kedua sesuai dengan jadwal yang tersedia penyelenggara
• Bila uji ulang yang kedua tidak lulus maka pimpinan instansi
pengguna memberikan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan kepada pejabat fungsional tersebut
SANKSI
• Peserta yang melanggar tata tertib diberi
peringatan oleh tim penguji
• Apabila peserta telah diberikan peringatan dan
tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka
tim penguji mencatat dan mengusulkan peserta
tersebut untuk dinyatakan gagal ujian dan
dibuatkan berita acara.
Mekanisme Peserta Uji
Peningkatan pengetahuan
Mendaftar 5 1 dan kemampuan
Menyiapkan
uji kompetensi Mencetak
berkas 1 Tidak Lulus
online bukti
pendaftaran portofolio
6 Mendapatkan
Lulus sertifikat bila
4 lulus
1 Uji ulang ke dua

Mengajukan 0
7 a. Konsultasi
3 permohonan ke
pimpinan instansi
dengan tim Tidak Lulus
penguji
pengguna
b. Diberikan
kartu ujian oleh Lulus Mendapatkan
tim penguji sertifikat bila
Mempersiapkan
2 lulus
berkas administrasi
Pelaksanaan uji 9 Uji ulang pertama

8
Tidak Lulus
1 Melakukan
updating online
jabfung

www.themegallery.com Lulus
Unit Kompetensi/ Butir Kegiatan
Yang Akan Di-Uji
MATERI DAN METODE UJI KOMPETENSI

• Mengacu pada butir butir kegiatan jenjang jabatan yang sedang dipangku
dan jenjang yang akan dipangku sesuai dengan peraturan perundangan
• Metode uji, dapat berupa :
a. Portofolio  Wajib
b. Uji Tulis
Pilihan
c. Uji Lisan
d. Uji Praktik
METODE UJI PORTOFOLIO
Laporan lengkap Dapat merefleksikan
Digunakan sebagai
pelayanan yang
segala aktifitas salah satu cara
diberikan, dapat
seseorang yang penilaian yang mampu
menunjukan
dilakukannya yang mengungkap
kemampuan, memberi
pencapaian standar
menunjukan gambaran atas apa
kompetensi dan
kecakapan pejabat yang dilakukan pejabat
kompetensi dasar setiap
fungsional fungsional kesehatan
pejabat fungsional
dan sebagai bukti
kesehatan kesehatan
otentik

Portofolio
KOMPONEN PENILAIAN PORTOFOLIO
1. Komponen Utama adalah bukti Pelayanan/asuhan
Penilaian komponen pelayanan/asuhan ini mengacu dari butir kegiatan jabatan
fungsional dengan kriteria:
a. 75% - 80% komponen pelayanan/asuhan berasal dari kompetensi pada jenjang yang
sedang dipangkunya dan
b. 20% - 25% komponen pelayanan/asuhan berasal dari kompetensi yang akan dipangkunya
2. Komponen tambahan:
a. Pelatihan Sertifikat Pelatihan
 Materi diklat memiliki relevansi dengan jabatan fungsional yang dipangkunya.
 Durasi diklat sekurang kurangnya 30 JPL
 Jumlah sertifikat/piagam diklat yang dapat dinilai 3 (tiga) sertifikat /piagam per tahun
b. Karya Pengembangan Profesi
c. Penghargaan yang relevan di bidang kesehatan
PENILAIAN PORTOFOLIO
Penilaian portofolio terdiri dari dua
komponen 1
2 20%
80%
Sertifikat
Pelatihan Unsur
Pelayanan
Karya dan/ /Asuhan
Penghargaan Pengembanga atau

yang relevan dan/ n Profesi


bidang atau
kesehatan
Komponen Tambahan Komponen Utama
KETENTUAN
Memadai kesesuaian antara jumlah dokumen yang dipersyaratkan dengan
ketersediaan dokumen portofolio yang ada
Valid Bukti asuhan /pelayanan yang dilakukan dibuktikan dengan dokumen/logbook yang telah
diverifikasi ditandai dengan tanda tangan dan nama jelas atasan langsung atau ketua tim
pelaksana atau penanggung jawab asuhan.
Asli a. Untuk bukti asuhan/pelayanan, dokumen yang dinilai merupakan bukti asli dari asuhan /
tindakan yang dilakukan yang berupa laporan portofolio yang diserahkan ke penguji,
b. Untuk sertifikat pelatihan, dokumen berupa sertifikat asli dan dapat ditunjukkan kepada
penguji pada saat ujian.
Terkini laporan pekerjaan dalam kurun waktu paling lama 5 tahun sejak ditetapkan dalam SK jenjang
Jabfung terakhir sampai dengan pelaksaan ujian
KOMPONEN TAMBAHAN

1. Pelatihan
2. Karya Pengembangan Profesi
3. Penghargaan yang relevan dibidang kesehatan
PELATIHAN
Adalah kegiatan pelatihan yang pernah diikuti oleh pejabat fungsional
1 dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi
selama melaksanakan tugas pelayanan kesehatan di seluruh instansi
atau fasilitas pelayanan kesehatan.

Bukti fisik komponen pelatihan ini berupa sertifikat atau piagam


asli yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara yang sah .
2

Pelatihan dilengkapi dengan laporan singkat hasil pelatihan


3 yang meliputi : tujuan diklat, materi diklat dan manfaat diklat
untuk perbaikan pelayanan kesehatan.
KOMPONEN TAMBAHAN :
SERTIFIKAT PELATIHAN
Kabupaten/
Kota/ Instansi Provinsi

Internasional
Nasional 20%
20
10%
10

25%
30 45%
40

Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga


yang mengeluarkan
KARYA PENGEMBANGAN PROFESI
Apabila pejabat fungsional kesehatan mempunyai karya tulis
yang berupa artikel yang dimuat pada jurnal ilmiah dan atau
tulisan ilmiah popular yang dimuat pada majalah, tabloid, koran,
news letter, bulletin.
PENILAIAN KARYA PENGEMBANGAN PROFESI
Jurnal terakreditasi (50) Sebagai ketua (50)
Jurnal tdk terakreditasi (30) Sebagai anggota (40)

Artikel
Internasional (50), Nasional Laporan
(30), Provinsi (20), dan
Kabupaten/Kota (10) Penelitian

Internasional (50)
Buku Nasional (40)
Provinsi (30)
Kabupaten/Kota (20)
Tingkat Instansi (10)
Modul Diklat
Karya Teknologi
Kualitas Modul Baik (50)
Tepat Guna
Kualitas Kurang Baik(20)

Skor Penilaian Karya Pengembangan Profesi yang Relevan


berdasarkan kriteria
KOMPONEN TAMBAHAN :
PENGHARGAAN YANG RELEVAN BIDANG KESEHATAN
Kabupaten/
Kota/ Instansi Provinsi

Internasional
Nasional 20%
20
10%
10

25%
30 45%
40

Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga


yang mengeluarkan
Waktu dan Tempat Uji Kompetensi

• Pelaksanaan Uji dilakukan secara periodik (memperhatikan periode kenaikan


pangkat)
• Tempat Uji dapat disesuaikan dengan instansi tempat pejabat fungsional bekerja
atau instansi pembinanya, dapat berupa :
 Unit Pembina
 Dinkes Provinsi
 Dinkes Kab/Kota
 UPT Kementerian Kesehatan
 Klinik/Poliklinik Kementerian/Lembaga selain Kemenkes
 Institusi dan atau Faskes lain
 Tempat lain yang ditunjuk atau ditetapkan oleh penyelenggara
Sertifikat Uji Kompetensi

• Bukti pengakuan tertulis atas penguasaan kompetensi


kerja.
• Dapat dicetak di instansi penyelenggara uji setelah
mendapat nomor sertifikat dari Direktorat Pembinaan
dan Pengawasan Tenaga Kesehatan
• Ditanda tangani oleh pimpinan instansi penyelenggara
uji dan ketua tim penguji.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai