KURIKULUM SDN LANJUK I 2023-2024 - Berkas
KURIKULUM SDN LANJUK I 2023-2024 - Berkas
SDN LANJUK I
1
KURIKULUM
SDN LANJUK I
2
3
LEMBAR VALIDASI DAN PENGESAHAN PENGAWAS
Setelah dibaca dan dikoreksi secara teliti, Kurikulum SD Negeri Lanjuk I Kecamatan
Manding Kabupaten Sumenep, telah sesuai dengan Panduan Pengembangan Kurikulum
yang berlaku dan dapat dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan proses pembelajaran
Tahun Pelajaran 2023/2024
H. SUBAGYO, S.Pd.
NIP. 19710531 199303 1 005
4
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, SD Negeri Lanjuk I telah menyusun Dokumen Kurikulum Tahun
Pelajaran 2023/2024 Implementasi Kurikulum Merdeka pada Mandiri Berubah. Salah satu
prinsip pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka dan kurikulum 2013 di sekolah IKM
Mandiri Berubah adalah diberinya keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam
menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
yang sudah disediakan di PMM oleh pemerintah. Kami menyadari bahwa kurikulum
operasional ini masih belum sempurna, penyempurnaan selanjutnya akan dilakukan oleh
pelatih ahli.
Dalam kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah memberi dukungan serta bantuannya sehingga Kurikulum Merdeka SD Negeri
Lanjuk I terselesaikan.
Untuk itu kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Sumenep
2. Kepala Bidang Kurikulum Dinas Pendidikan
3. Koordinator Pengawas SD Kecamatan Manding Sumenep
4. Pengawas SD Negeri Lanjuk I
4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri Lanjuk I yang telah pro aktif
memberikan masukan dan kelengkapan data
5. Ketua dan Anggota Komite SD Negeri Lanjuk I yang telah memberikan
dukungan terhadap penyusunan Kurikulum Merdeka
Kami menyadari bahwa penyusunan pengembangan Kurikulum Merdeka ini jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, saran, masukan yang sifatnya membangun sangat
diharapkan untuk perbaikan penyusunan di tahun mendatang.
Tim Pengembang,
5
DAFTAR ISI
6
LAMPIRAN
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi
setelah pemberlakuan undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek
pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi
perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan
kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan
bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Pada tahun pelajaran 2023-2024 SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding
Kabupaten Sumenep sebagai pelaksana Program Implementasi Kurikulum Merdeka pada
Mandiri Berubah. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah Kurikulum SD Negeri
Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep berupa Kurikulum Merdeka dan
Kurikulum K13.
8
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan;
5. Menyeluruh dan berkesnambungan;
6. Belajar sepanjang hayat; dan
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik.
Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif
yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana
kurikulumlah (baca: guru) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses
pembelajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menyiptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, sehingga anak betah di sekolah. Atas dasar
kenyataan tersebut, maka pembelajaran di sekolah dasar hendaknya bersifat mendidik,
mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak, efektif, demokratis,
menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini
akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di
SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Sumenep.
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang dikembangkan oleh satuan
pendidikan untuk mencapai Profil pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah profil
lulusan yang bertujuan menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih dan
menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik dan para pemangku kepentingan.
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari 6 dimensi seperti gambar di bawah ini.
9
3. Pendidikan memberikan dasar bagi untuk peserta didik berpartisipasi dalam
membangun kehidupan masa kini.
4. Pendidikan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik
5. Pendidikan adalah proses pengembangan jatidiri peserta didik.
6. Pendidikan menempatkan peserta didik sebagai subjek yang belajar
• Landasan Sosiologis
Kurikulum Merdeka dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa di lepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni.Perubahan ini di
mungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat ,dunia kerja
dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum
secara terus menerus. Hal itu di maksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan zamannya. Dengan demikian
keluaran pendidikan akan mampu memberikan konstribusi secara optimal dalam
upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan dan berketrampilan abad 21.
• Landasan Pedagogis
Sekolah Dasar adalah suatu lembaga yang terdiri atas siswa yang memiliki
karakteristik unik. Siswa di kelas awal adalah anak-anak usia dini yang masih
berpikir konkret dan baru mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan
sebelumnya membutuhkan program yang disesuaikan dengan perkembangan usia.
Siswa pada tingkatan kelas yang lebih tinggi adalah siswa dengan usia transisi dari
pendidikan usia dini ke jenjang pendidikan yang membutuhkan pola berpikir yang
lebih abstrak. Pada jenjang ini keterampilan berpikir siswa dikembangkan melalui
proses belajar yang menantang sehingga kemampuan kognitifnya berkembang
maksimal.
Siswa di sekolah dasar membutuhkan pengenalan pendidikan karakter. Proses
penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka lihat di
sekitar mereka menjadi sangat penting. Sekolah dan rumah harus memberikan
contoh baik sehingga siswa dapat belajar langsung dan meneladaninya. Proses
10
belajar ini menjadi fondasi yang sangat penting dan menjadi bekal menuju jenjang
pendidikan selanjutnya.
Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa
memahami konsep yang diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan,
bermakna, sekaligus menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa
menumbuhkan rasa ingin tahu.
Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari
semua pihak. Manajemen sekolah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan
siswa, serta dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak
memaksimalkan potensinya.
• Landasan Teoritis
Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum Merdeka SD Negeri Lanjuk I
Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep, mengacu pada Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan pendidikan sekolah. Dan juga mengacu
pada (Landasan hukum penyusunan Kurikulum Merdeka)
• Landasan Yuridis
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No 19 thn 2005 junto PP 32 th. 2013 junto pp 13 tahun 2015 tentang SNP
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014 Tentang Bimbingan Dan Konseling Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103
tahun 2014 tentang Standar Proses
11
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Permendikbud Nomor 79 Tentang Muatan Lokal Tahun 2014
11. Permendikbud nomor 53 tahun 2015 penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan
pendidikan
12. Permendikbud nomor 82, tahun2015 tentang pencegahan dan penanggulangan
tindak kekerasan.
13. Permendikbud No. 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada
Satuan Pendidikan Formal
14. Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pelaksanaan Kurikulum Satuan
Pendidikan dalam Kondisi Khusus
15. SE Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 di Satuan
Pendidikan
16. SE Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
( Covid-19)
17. Peraturan Gubernur Jatim No. 19 Tahun 2014 tertanggal 3 April 2014 tentang mata
pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal wajb semua jenis dan jenjang
pendidikan.
18. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun
2020-2024.
19. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
20. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
21. Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022 Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran
22. Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
23. Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Dimensi,
12
Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
24. SE Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sumenep No........................ tentang Kegiatan
Tahun Ajaran 2023/2024 Tahun 2023
25. SK Kepala SD Negeri Lanjuk I, Nomor: 420 /169/435.101.102.71 /2023 Tentang
Tim Penyusunan Kurikulum SDN LANJUK I tahun pelajaran 2023/2024
C. Hasil analisis konteks
Penyusunan kurikulum dengan mempertimbangkan hasil analisis SWOT ( Kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman) terhadap kondisi nyata, dan kondisi ideal, terkait :
1. Keragaman Peserta Didik
Analisis konteks terhadap peserta didik berupa bakat, minat, kemampuan,
tingkat emosional, dan kepercayaan diri, latar belakang ekonomi, latar belakang
budaya, dan cita-cita.
2. Keragaman Satuan Pendidikan
Analisis konteks terhadap situasi internal sekolah meliputi: Jenjang
Pendidikan, Jenis Pendidikan, Lokasi, Sarpras, dan Arah pengembangan sekolah
3. Keragaman Potensi Daerah
Analisis konteks lingkungan sekolah dan kondisi masyarakat antara lain
dilakukan terhadap:
• potensi alam misalnya maritim, dataran dan pegunungan, pertambangan,
pertanian
• sosial ekonomi misalnya industri pertanian dan manufaktur, wisata,
kerajinan, dll
• Adat dan budaya tercermin dari beragamnya seni, tari, alat musik, pakaian,
bahasa, dan norma-norma yang berlaku di setiap suku dan daerah yang
dikembangkan di satuan pendidikan.
• Arah pengembangan daerah.
Penyusunan Kurikulum Merdeka SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding
Kabupaten Sumenep disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan
menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan
pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada
capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan
pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
13
Penyusunan dan pengembangan Kurikulum Merdeka SD Negeri Lanjuk I
Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta
didik dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang
memuat ciri khas dan potensi lokal SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten
Sumenep yang meliputi:
1. Letak
a. Terletak tepatnya di Jalan Asta Joko Tole Desa Lanjuk Kecamatan
Manding yaitu + 10 Km ke arah Timur dari pusat kota Sumenep
b. Lingkungan SDN LANJUK I merupakan lingkungan pedesaan walau termasuk
Kecamatan Manding pinggiran. Masyarakat sekitar 100% beragama Islam. Mata
pencaharian dari masyarakat sekitar sekolah yaitu sebagian besar sebagai petani,
peternak ( sapi, ayam petelur,ayam pedaging, itik petelur, itik pedaging ),
pedagang. Bahasa yang digunakan masyarakat sekitar yaitu Bahasa Madura.
Untuk bahasa yang digunakan dalam pembelajaran di SDN LANJUK I yaitu
menggunakan Bahasa Indonesia. Dari aspek alam, di lingkungan sekitar SDN
LANJUK I banyak terdapat petani penanam tanaman obat, sayur, padi, singkong,
tembakau dan petani penanam kelapa. Hal ini dapat menunjang dari kegiatan
ekstrakurikuler sekolah dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
c. Jarak dengan 1 SD Negeri lain kurang dari + 3 Km dan jarak dari
sekolah 2 MI swasta + 0,5 Km.
2. Budaya
a. Masyarakat yang plural (beragam)
b. Mayoritas masyarakat beragama islam
c. Mayoritas masyarakat berasal dari Suku madura
d. Mayoritas masyarakat berbahasa madura
3. Sosial Ekonomi
a. Mayoritas masyarakat berrmata pencaharian buruh dan petani ( tingkat
ekonomi menengah ke bawah)
b. Mayoritas masyarakat penduduk asli
c. Kedua orang tua siswa sebagian besar pekerja musiman
d. Rata-rata pendidikan orang tua SLTA atau sederajat
e. Dukungan orang tua terhadap sekolah sedang
f. Komite sekolah dan paguyuban kelas berdaya.
14
4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. 100% Guru berpendidikan S1
b. 4 dari 10 guru/ 40% guru sudah lulus sertifikasi
c. 100%guru memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan
pembelajaran yang diampu.
d. 50%guru mampu operasikan laptop.
5. Sarana prasarana:
a. Memiliki ruang belajar yang cukup, 4 kondisi baik dan 2 kondisi
rusak
b. Memiliki 1 kamar mandi siswa 1 toilet dalam kondisi baik
c. Memiliki 1 Kamar mandi guru.
d. Memiliki Musholla yang kecil dalam kondisi baik
e. Belum memiliki tempat parkir
f. Belum memiliki perpustakaan
g. Belum memiliki ruang UKS
Secara umum latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah
ke bawah dengan sarana prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses
pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang
mayoritas adalah beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar
belakang orang tua yang teguh menjalankan budaya yang telah diwarisi oleh pendahulunya,
disebabkan dari sebagian orang tua merupakan buruh musiman dan berasal dari penduduk
asli daerah. Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat beragam. Berdasarkan
perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila
mampu diimplemetasikan secara utuh di SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding
Kabupaten Sumenep dengan motto ”Guru Menuntun anak didik bukan menuntut ”. Maka
dalam penyusunan Kurikulum Merdeka, karakteristik peserta didik dengan segala latar
belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan
dalan kebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila
secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman,
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global,
mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir keragaman
tersebut.
15
D. Tujuan Pengembangan Kurikulum SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding
Tujuan pengembangan kurikulum SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding
Kabupaten Sumenep sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan Nasional serta kesesuaian terhadap kekhasan budaya,
kondisi lingkungan, serta potensi daerah kabupaten Sumenep.
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding
Sumenep
Ada lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara
komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi).
Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki
relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi
epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta
tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2. Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang
dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya,
memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan
kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar
bekang peserta didik.
3. Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara
vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang
disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam
tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan
jenis pekerjaan.
4. Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum
dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara
optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum
mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun
kuantitas.
16
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
17
4. Membangun citra sekolah bergotong royong sebagi mitra terpercaya di
masyarakat.
5. Mewujudkan pembiayaan yang memadai dan pengelolaan keuangan yang tertib,
transparan, dan akuntabel, dengan memberdayakan semua pihak terkait.
6. Melaksanakan sistem penilaian yang menyeluruh, otentik, objektif, dan
berkelanjutan.
D. Tujuan SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten
Sumenep dalam implementasi kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi
sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
b. Membiasakan membaca surat pendek sebelum pembelajaran
c. Membiasakan 3S (Salam, Sapa, Senyum)
d. Melaksanakan istighosah/ pembacaan surat yasin, doa bersama dan shalawat setiap
Jumat pagi
e. Mengikuti berbagai lomba di bidang keagamaan dan bidang lainnya
f. Menggalakkan kegiatan sosial seperti membantu korban bencana, santunan anak
yatim dan fakir miskin serta takziyah kepada keluarga guru/siswa yang meninggal
dunia.
g. Menerapkan 7B (Berbaris tertib,berdoa, bersaudara, bersemangat, belajar giat, dan
berprestasi)
h. Menerapkan 10K (Ketaqwaan, kerindangan, keindahan, keamanan, ketertiban,
kekeluargaan, kebersihan, keterbukaan, keteladanan dan kenyamanan)
i. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan pembelajaran
yang memotivasi keinginan selalu belajar.
j. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
18
o. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
p. Melaksanakan pembiasaan tampil di depan umum.
q. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial
r. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis
budaya lokal untuk memberikan gambaran pengembangan karir peserta didik ke
depan.
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
a. Membiasakan sholat Dhuha di sekolah
b. Melaksanakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
c. Melaksanakan Peringatan Hari Besar Nasional (PHN)
d. Penggalangan dan penyaluran zakat fitrah
e. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan
kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai
bakat dan minatnya.
f. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem
digitalisasi.
g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk memberikan
solusi dalam kehidupannya.
h. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam mengembangkan
prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.
i. Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler seperti: Pramuka , dan Sepakbola.
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas
sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam
toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan
pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia usaha
dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang memfasilitasi berbagai
keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
19
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat bakat
peserta didik.
i. Pembangunan tempat parkir
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan
peserta didik sebagai alat ukur pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan proses
pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional SD Negeri Lanjuk I Kecamatan
Manding Sumenep.
20
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Sumenep
Kurikulum Merdeka ini meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang
telah diinisiasi kurikulum-kurikulum sebelumnya. Kelas 1,2,4 dan 5 menggunakan
kurikulum Merdeka, kelas 3 dan 6 menggunakan Kurikulum 13.
Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SD Negeri Lanjuk I
Kecamatan Manding Sumenep dari kelas 1,2,4 dan 5 akan dikemas sesuai dengan
kurikulum merdeka, sedangkan kelas 3 dan 6 akan dikemas sesuai Kurikulum 13. Selain
itu terdapat pembelajaran berbasis projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk
kegiatan kokurikuler.
Banyak JP
Kegiatan Reguler Proyek Profil
Per Total Per Tahun
Mata Pelajaran Per Minggu Pelajar Pancasila
No
Minggu
Kelas I II I II
I II I II
21
dan Kesehatan
(PJOK)
Muatan Lokal
2 JP 2 JP 72(2) 72(2) 72 72
b. BTQ
Total 34 JP 36 JP 972(28) 1044(30) 252 252 1224 1296
Kelas 4
Banyak JP
Kegiatan Reguler Proyek Profil
Per Total Per Tahun
Mata Pelajaran Per Minggu Pelajar Pancasila
No Minggu
Kelas IV V IV V IV V IV V
Muatan Lokal
8 2 JP 2 JP 72 (2) 72 (2) - - 72 72
c. Bahasa Madura
2 JP 2 JP 72(2) 72 (2) 72 72
b. BTQ
Total 40 JP 40 JP 990(33) 990(33) 252 252 1440 1440
22
Pengemasan Projek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular
dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga projek ini tidak
mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mata pelajaran, maka akan disusun analisis operasional
sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah
disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah
juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta
didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap terjaga utuh. Kurikulum
Merdeka SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep
mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan proses
dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir profil peserta
didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.
B. Muatan Kurikulum
1. Intrakurikuler
a) Muatan Mata Pelajaran
1) Kurikulum Merdeka Tahun 2023
a) Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti
b) PPkn/ Pendidikan Pancasila
c) Bahasa Indonesia
d) Matematika
e) IPAS
f) Seni Rupa
g) Seni Musik
h) PJOK
i) Bahasa Madura
2) Kurikulum Merdeka
23
Pendidikan Agama yang lain maka tetap mendapatkan porsi yang sama dengan Pendidikan
Agama Islam dengan melakukan kerjasama dengan pihak terkait untuk penyediaan tenaga
pendidik. Sedangkan untuk mata pelajaran Seni, SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding
Kabupaten Sumenep mengakomodir Seni Rupa dan Seni Tari. Sedangkang Muatan Lokal
terdiri dari mata pelajaran Bahasa Madura.
Pembelajaran di kelas 1, 4 maupun menerapkan pembelajaran secara parsial untuk
seluruh mata pelajaran karena Buku Ajar yang disediakan pemerintah berbasis mata
pelajaran. .Hal ini tidak menutup kemungkinan guru bisa menggabungkan beberapai
capaian pembelajaran diajarkan secara tematik pada saat-saat tertentu sesuai dengan
kebutuhan.Rencana pembelajaran mata pelajaran memuat tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan penilaian yang lengkap.
Tujuan pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan
balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi model
pembelajaran (contohnya: problem based learning, project based learning dan inquiry
based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk mengakomodir
perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi model pembelajaran bermanfaat
untuk mengingkatkan kemampuan peserta didik dalam menemukan “AHA”. Metode AHA
merupakan sebuah lokomotif pendidikan berisikan 3 komponen kecerdasan yang akan
membawa kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa. Ketiga komponen tersebut
adalah IQ (Intelektual Quotion), EQ (Emotional Quotion) dan SQ (Spiritual Quotion),
menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah
kemampuan literasi numerasi.
24
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat
dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat
disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan
refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Tabel 2
Sturktur Kurikulum 2013
Kelompok A
3 Bahasa Indonesia 10 7
4 Matematika 6 6
B Muatan Lokal 4 4
1 Bahasa Daerah 2 2
2 BTQ 2 2
25
mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak
sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki
Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA
dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam
berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari
semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain
kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SDN LANJUK I antara lain Pramuka (Wajib),
Usaha Kesehatan Sekolah (dalam perencanaan). Mata pelajaran Kelompok A adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam
pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan
tersebut
3. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di SDN LANJUK I kelas I, II, dan III masing-
26
masing 34, 36, 38 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 40 jam setiap
minggu. Jam belajar SDN LANJUK I adalah 35 menit. Kompetensi Dasar Sekolah
Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan
pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses
pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses
pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk
mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga
mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka
pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam
belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SDN LANJUK I.
Satu jam Minggu
Jumlah jam Waktu
pembelajaran Efektif per
Kelas pembelajaran pembelajaran per
tatap tahun
Per Minggu tahun
muka/menit ajaran
1258 jam
1 35 34 37 pembelajaran
(44030 menit)
1332 jam
2 35 36 37 pembelajaran
(46620 menit)
1406 jam
3 35 38 37 pembelajaran
(49210 menit)
1480 jam
4 35 40 37 pembelajaran
(5180 menit)
1480 jam
5 35 40 37 pembelajaran
(5180 menit)
1480 jam
6 35 40 37 pembelajaran
(5180 menit)
b) Muatan Lokal
Mata Pelajaran Bahasa Daerah
27
Kurikulum Merdeka SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep pun
mengakomodir bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa Madura
merupakan bahasa ibu bagi masyarakat di Jawa Timur khususnya Kabupaten Sumenep.
Bahasa daerah juga menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI.
Melalui pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan
etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Daerah dengan baik dan
benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan
hasil karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari kompetensi yang
telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa Daerah Provinsi Jawa Timur.
Konten dalam Bahasa Daerah sama halnya dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4
elemen kebahasaan.
2. Kokurikuler
Kegiatan kokurikuler yang ada di SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding
Kabupaten Sumenep meliputi kegiatan literasi, serta penguatan profil pelajar pancasila
sebagai salah satu sekolah program sekolah penggerak.
Dalam kurikulum Merdeka SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep
dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai tema besar
yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk
proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.
3. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SD Negeri Lanjuk I
Kecamatan Manding Kabupaten Sumenepsebagai suplemen dalam pendidikan untuk
meningkatkan kecerdasan dan keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat
serta kompetensi lainnya. Kegiatan Ekstrakurikuler di SD Negeri Lanjuk I Kecamatan
Manding Kabupaten Sumenep meliputi ekstra wajib dan ekstra pilihan.
1. Ekstra wajib : Kepramukaan
2. Ekstra Pilihan pengembangan diri di SD Negeri Lanjuk I Kecamatan
Manding Kabupaten Sumenep adalah sebagai berikut:
1. Baca Tulis Al Quran
Pembelajaran Baca Tulis Al Quran merupakan program SD Negeri Lanjuk
28
I Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep yang bertujuan mempersiapkan
peserta didik dalam ajang prestasi tingkat kabupaten.
2. Pencak Silat
Pembelajaran Pencak Silat merupakan program unggulan SD Negeri Lanjuk
I Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep yang masih dirintis pada tahun
ajaran 2023-2024 ini, dan pembelajaran pencak silat ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan dan mempersiapkan peserta didik dalam ajang
prestasi tingkat kabupaten.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SD Negeri Lanjuk I
Kecamatan Manding Kabupaten Sumenepsebagai suplemen dalam pendidikan untuk
meningkatkan kecerdasan dan keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat
serta kompetensi lainnya. Selain kegiatan ektrakuler wajib juga ada beberapa
ekstrakurikuler pilihan yang meliputi sepak bola dan BTQ.
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten
Sumenep meliputi:
29
royong, kebhinekaan global,
kemandirian, kreatif,.
30
4) Pidato dan pildacil
d. Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan
dan meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah Tuhan
Yang Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air, membentuk kecakapan
hidup dan mengembangkan minat bakat peserta didik yang percaya diri, seperti:
1) Bakti sosial di bulan Ramadhan.
2) Peringatan Tahun Baru Hijriyah
3) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia
4) Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
5) Pameran kelas
6) Entrepreneurship day(hari kewirausahaan )
7) Class’ Competition (kompetisi kelas)
8) Peingatan Isra’ Mi’raj
9) Pembiasaan tampil di depan umum
10) kelulusan
e. Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan
dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa bumi, menengok
teman yang sakit, aksi donasi buku dan lain sebagainya.
f. Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah
maupun di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik
untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan dirinya.
Materi pengembangan life skill ( Keterampiulan Hidup ) antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Cara mengucapkan salam.
3) Cara berbicara yang santun.
D. Penguatan Literasi dan Numerasi
Literasi dan numerasi adalah kompetensi yang sifatnya general dan
mendasar. Pengertian literasi dan numerasi terkait dengan kemampuan berpikir tentang,
dan dengan, bahasa serta matematika diperlukan dalam berbagai konteks, baik personal,
sosial, maupun profesional. literasi tidak hanya kemampuan membaca, tetapi kemampuan
menganalisis suatu bacaan, dan memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan
kompetensi numerasi berarti kemampuan menganalisis menggunakan angka. Literasi dan
numerasi terkait dengan kemampuan menganalisis informasi yang ditampilkan dalam
31
berbagai bentuk, baik berupa grafik, tabel, dan bagan, kemudian menggunakan interpretasi
hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
Secara sederhana numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan
sehari-hari dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di
sekeliling kita. Kemampuan ini ditunjukkan dengan kenyamanan terhadap bilangan dan
cakap menggunakan keterampilan matematika secara praktis untuk memenuhi tuntutan
kehidupan. Kemampuan tersebut juga merujuk pada apresiasi dan pemahaman informasi
yang dinyatakan secara matematis, misalnya grafik, bagan, dan tabel.
Dua hal tersebut yang akan menyederhanakan asesmen kompetensi minimal yang
akan dimulai tahun 2023, sehingga bukan lagi berdasarkan mata pelajaran dan penguasaan
materi. Literasi dan numerisasi menjadi kompetensi minimum atau kompetensi dasar yang
dibutuhkan peserta didik untuk bisa belajar. Pelaksanaan asesmen tersebut akan dilakukan
oleh peserta didik yang berada di tengah jenjang sekolah (misalnya kelas 1 dan 4),
sehingga dapat mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran.
E. Profil Pelajar Pancasila
Profil pelajar Pancasila. Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SD Negeri Lanjuk I
Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep dikemas dalam dua proyek utama yang dapat
ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 dan 4. Pengalokasian waktu untuk kegiatan
ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan
regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun
dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dalam pembelajaran tema dan
mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila diselaraskan
dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian operasional
pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik dan mampu
mengembangkan kecakapan hidup peserta didik.
32
Gambar 3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Projek
Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis projek terdapat langkah- langkah yang
harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan
pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila
kemudian merancang projek secara kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai
program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian
akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk
perbaikan.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis projek ini,
yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen Profil Pelajar
Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan
33
capaian pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan
karakter yang membudaya pada satuan pendidikan.
34
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya beserta
kalender pendidikan SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep tahun
pelajaran 2023/2024.
35
A. Analisis Waktu
36
B. Analisa Hari Efektif Tahun Pelajaran 2023/2024 Semester I
Hari
HARI
Semester
Kamis
Selasa
Jumat
Senin
Sabtu
Bulan Keterangan
Rabu
Jml
Juli •
Agustus •
September •
I
Oktober
Nopember •
Desember
Jumlah
Kamis
Selasa
Bulan Keterangan
Jumat
Senin
Sabtu
Rabu
Jml
Januari •
Februari
II
Maret •
April •
37
Mei
Juni
Juli •
Jumlah
38
D. Penetapan Kalender Pendidikan
39
BAB V
RENCANA PEMBELAJARAN, ASESMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN, DAN
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan
proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru
dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap
mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta
didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten
Sumenep terdiri dari Alur Tujuan Pembelajaran dan modul ajar yang disusun rutin secara
sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai sehingga melalui perencanaan tersebut seorang guru bisa memastikan seluruh
proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.
Silabus yang kami gantikan dengan Alur Tujuan Pembelajarn SD Negeri Lanjuk I
Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep dibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur
tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran
yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan
mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran
diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur. Alur pembelajaran
mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa
tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/
materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap
fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
40
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun
rencana pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber
belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan sumber belajar
yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung pembelajaran yang
kontekstial dan menyenangkan.
Modul ajar SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep disusun
dalam bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam
proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan
penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran
yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam
langkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi
pembelajaran yang kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik
serta mampu mengakomodir minat bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun
diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik
sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian
dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Di akhir bagian RPP atau Modul ajar, terdapat kolom refleksi untuk
mengulas kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran atau modul ajar sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.
B. Asesmen Capaian Pembelajaran
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik,
Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah.
Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
41
belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta
didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi
pengayaan hanya diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran
dan bersifat optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan
sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan.
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada
prinsip asesmen. Asesmen dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik pada setiap kelas. Berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai
semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas
kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur
asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil asesmen dapat
diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SD Negeri Lanjuk I Kecamatan
Manding Kabupaten Sumenep bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil
asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang
sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis,
prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh
pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Modul
Ajar.
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran
pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber
informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru
kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
42
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, projek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini
bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan
capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Analisis untuk pengetahuan
juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca penilaian terhadap peserta didik,
yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik
setelah peserta didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah
semester dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu pertama,
keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan mata pelajaran pada
kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga, penilaian baik pada kompetensi
sikap.
44
Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada evaluasi
pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja Guru,
hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua. Informasi yang
berimbang dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk
semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada peserta didik, peningkatan
prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain.
45
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Kurikulum SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep disusun
sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun
pelajaran 2023-2024. Kurikulum operasional di satuan pendidikan juga sebagai panduan
ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran.
B. Saran
Kurikulum SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep yang telah
tersusun ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala
sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan
partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan SD Negeri Lanjuk I Kecamatan Manding
Kabupaten Sumenepsesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan tujuan
sekolah.
46