Bab IX
Bab IX
Respirologi Anak
dr. Devie Kristiani, M.Sc, Sp.A
Pencatat : Yosef
Editor : Meliana
QC : Vinaldee
Terapi
● Dalam menentukan terapi pada pasien anak, perlu diingat bahwa anak bukanlah
“little adults”
● Bentuk anatomi anak dan dewasa itu ada yang berbeda”
Jalan nafas atas (anak vs dewasa)
Terdapat beberapa struktur pada anak yang berbeda dengan orang dewasa → menyebabkan
anak” sering mengalami sesak nafas, seperti:
● Nasofaring lebih kecil, mudah oklusi saat ada infeksi.
● Pertumbuhan cepat jaringan limfoid tonsil dan adenoid.
● Nares kecil, mudah tersumbat → kalau produksi sekret atau lendir yang berlebih, anak
jadi susah nafas dan mengganggu minum ASI.
● Rongga mulut kecil dan lidah relatif besar, mudah obstruksi.
● Epiglotis lebih panjang dan lembek, sehingga mudah obstruksi bila meradang
● Letak laring dan glotis lebih tinggi sehingga mudah terjadi aspirasi.
● Kartilago leher lebih lembek, sehingga mudah kolaps.
● Lebih sedikit otot jalan nafas yang fungsional, sehingga tidak bisa
mengkompensasi saat ada edema atau spasme.
Jalan nafas bawah
● Otot napas anak lebih lemah dibandingkan orang dewasa, sehingga batuk lebih
tidak efektif dibanding orang dewasa.
● Jumlah jaringan lunak yang lebih besar.
● Trakea yang lebih pendek dengan bifurkasi trakea di level T3 (pada anak”),
sedangkan pada orang dewasa berada di T6.
● Diameter saluran nafas pada anak lebih kecil.
Obat batuk
Yang sering dijumpai di pasaran
NOTE:
● Pada anak”, jangan terlalu sering diberikan obat batuk, karena batuk
merupakan salah satu refleks protektif untuk mengeluarkan lendir.
● Hati” kalau mau memberi obat golongan antitusif pada anak (lebih tidak
disarankan) → sifat antitusif adalah menekan refleks batuk ⇒ takutnya kalau anak
diberikan antitusif, refleks batuk akan berkurang atau tidak bekerja secara optimal →
efek protektif menjadi berkurang → resiko peningkatan terjadinya infeksi.
● Mukolitik dan ekspektoran → diberikan hanya pada anak yang lebih besar.
Obat pilek
Yang sering dijumpai di pasaran
NOTE:
- Menurut WHO dan penelitian, untuk obat pilek itu sifatnya tidak
menyembuhkan, tetapi hanya mengurangi gejalanya saja dan hati” terkait efek
samping obat (lihat tabel atas) - dr. Devie.
- Pemberian obat batuk pilek kelas simpatomimetik → secara label dapat diberikan pada
usia anak > 2 tahun → karena ada pertimbangan efek samping obat - dr. Devie
Levodropropizine
Bukti ilmiah terapi pada anak
● Antitusif perifer
● Non opioid
● Modulasi neuropeptida sensorik jalan napas
(Kuliahnya lanjut disini)
Terapi non-farmakologis
Untuk mengatasi batuk pilek
Strep throat
● Disebabkan oleh Streptokokus β hemolitikus grup A (Streptococcus pyogenes).
● Penting untuk mengenali faringitis oleh karena streptokokus ⇒ bisa mengalami
resiko demam rematik, jantung rematik, peritonsiler, abses, dan glomerulonefritis.
● Diagnosis pasti → kultur atau test rapid strep-test.
● Ada gambaran warna putih → eksudat (pus / nanah) ⇒ infeksi bakteri
● Tonsil bengkak dan merah, petekie (bintik” merah) di dinding langit.
● Ruam Skarlatina
○ Tidak semua pasien mengalami ruam ini
○ Ruam skarlatina → dinamakan scarlet fever
○ Khas:
Gejala score
Ada 1
pembengkakan
nodul anterior
cervical
Umur
3 – 14 tahun 1
15 – 44 tahun 0
> 45 tahun -1
Penjelasan:
● Score < 0 – 1 → tidak perlu
● Score 1 – 3 → kultur tenggorokan atau RADT
● Score ≥4 → kemungkinan disebabkan strep ⇒ antibiotik empiris
PERTUSIS
“Kenali pertusis pada anak karena komplikasi berat”
● Pertusis masih ada sampai saat ini.
● Komplikasi berat pada bayi < 6 bulan terutama yang tidak diimunisasi
○ Lama batuknya bisa berlangsung 2 bulan.
● Pilihan antibiotik (golongan macrolide) : Azitromisin, Eritromisin, atau
Chlarithromycin.
● Penyakit > 6 minggu.
● Stadium dibagi menjadi 3, yaitu:
○ Kataral → tidak bisa dibedakan dengan infeksi saluran nafas lain.
○ Paroksismal → batuk intens sampai beberapa menit, whooping sound (nafas
dalam), bayi < 6 bulan: apnea
○ Konvalesen → batuk kronik sampai beberapa minggu.
● Gejala awal menyerupai common cold
● Komplikasi:
○ Perdarahan subkonjungtiva,
○ Petechiae wajah (saking beratnya batuk),
○ Hipoksia,
○ Dehidrasi.
PNEUMONIA
“Kalau bronkiolitis masih berlanjut bisa berakibat
menjadi pneumonia”
Gejala klinis
● Diawali oleh batuk
● Sesak nafas
● Pemeriksaan auskultasi dada: wheezing, ronchi, crackles
Penunjang
● Laboratorium: tergantung etiologi
● Foto dada: infiltrat, konsolidasi, efusi atau empiema
Tanda sesak napas
● Napas cepat (HARUS DIPELAJARI, BISA KELUAR UJIAN ⭐⭐⭐)
○ Usia < 2 bulan : ≥ 60x/ menit
○ Usia 2 bulan - 1 tahun : ≥ 50x/ menit
○ Usia 1 - 5 tahun : ≥ 40x / menit
○ Usia > 5 tahun : ≥ 30x / menit
● Retraksi dada
Kriteria Pneumonia
● Pneumonia ringan ⇒ napas cepat dengan atau tanpa retraksi dada ⇒ Rawat jalan :
terapi antibiotik oral (Amoksisilin)
● Pneumonia Berat ⇒ Tanda pneumonia ditambah : tidak mampu minum, kejang,
muntah terus menerus, tampak letargi, penurunan kesadaran, stridor, malnutrisi ⇒ Rawat
inap : antibiotika penicillin injeksi + gentamicin atau ceftriaxone
ASMA
● Referensi : Kitab Global Initiative for Asthma (GINA)
Contoh kasus
“Ani yang sering mengi…”
Ani, 8 tahun, sejak usia 6 tahun sering batuk dan mengi. Bila di uap, batuk sembuh,
tetapi kemudian kambuh kembali terutama bila Ani terpapar debu/ asap / udara
dingin.
Batuk lebih sering terjadi di malam hari, kadang - kadang subuh Ani terbangun karena
batuk. Kadang - kadang ada terdengar suara “ngik - ngik” saat Ani bernapas.
● Clue Kasus:
○ Di Uap sembuh
○ Kambuh lagi → terpapar debu, asap, dan udara dingin.
○ Batuk malam
○ Suara ngik ngik
Tambahan info:
● Terapi inhalasi dapat menghantarkan obat dengan dosis tinggi ke saluran
pernafasan.
● Terapi inhalasi memiliki onset kerja yang cepat dengan efek samping sistemik
yang cepat dengan efek samping sistemik yang lebih kecil dibanding terapi
sistemik.
● Nebulasi:
○ Satu-satunya alternatif yang cocok digunakan untuk anak-anak yang tidak
dapat menggunakan spacer device.
○ Bisa digunakan untuk "anak-anak pra-sekolah"
ATAU
Tatalaksana eksaserbasi asma >6 tahun
Cara penggunaan
a. Keharusan menahan nafas pada penggunaan pMDI
i. American association of respiratory care merekomendasikan untuk
menahan nafas selama 10 detik setelah inhalasi pMDI
ii. Menahan nafas tidak cocok untuk anak dibawah usia 5 tahun
b. Tidal volume yang kecil
i. Anak” dengan volume tidak rendah perlu mengambil beberapa nafas
untuk satu aktuasi pMDI
c. Kondisi saluran pernafasan
i. Diameter saluran nafas pada anak” yang kecil dan kondisi asma sendiri
menyebabkan penyempitan lebih lanjut, meningkatkan resistensi saluran
nafas dan menurunkan deposisi paru.
Nebulisasi dapat diandalkan, mudah digunakan dan efisien untuk pasien asma
anak
Pilihan metode inhalasi harus dipilih berdasarkan usia dan kondisi anak
(gambar untuk MDI dengan spacer) bisa dimodifikasi dengan botol 500 ml
(sama efektif bila digunakan dengan
benar)
Diagnosis TB anak
Diagnosis TB anak tidak mudah: Gejala non spesifik, manifestasi klinis laten, sulit
mendapat sampel pemeriksaan laboratorium
1. PPD TEST
- Positif palsu: jarang, infeksi oleh mycobacterium non TB Negatif palsu:
malnutrisi, masa inkubasi, pengaruh obat
2. IGRA
- Tidak terpengaruh gizi dan obat”an
3. RADIOLOGIS
- CT Scan, foto dada, foto ronsen lain sesuai organ
4. LABORATORIUM
- CT Scan, foto dada, foto ronsen lain sesuai orga
Granuloma TB (PA) +3