Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR MANAJEMEN

“ Pengambilan Keputusan “

Dosen Pengampu : Helty. S.M.,M.M

Penyusun : Rasmi

UNIVERSITAS SIPATOKKONG MAMBO


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang kuasa karena atas
tuntunannya hingga detik ini kepada kita masih diberikan kesehatan, kekuatan
bahkan kemampuan terlebih dalam penyusunan sehingga selesai dengan lancar .
Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kami yang
diberikan oleh dosen mata kuliah PENGANTAR BISNIS
Dalam makalah ini penis mengucapkan terimah kasih kepada dosen mata
kuliah untuk setiap bimbingan dan pengajaran dimana sebagai mahasiswa kami
sangat mengharapkan tuntunan dalam membantu memahami materi. Disamping
itu penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada setiap pihak yang sudah
mengambil bagian bahkan membantu kami dalam perkuliahan dan juga dalam
penyelesaian makalah ini.
Harapan kami, makalah ini dapat berguna dalam membantu pembelajaran
mahasiswa khususnya pada mata kuliah PENGANTAR BISNIS baik dimasa kini
maupun dimasa yang akan datang. Dalam makalah ini penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sekalian kami mengharapkan demi kemajuan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 Latar Belakang.................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................4

BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................5

2.1 Pengertian Pengambilan


Keputusan...............................................................5

2.2 Teori-Teori/Model Pengambilan


Keputusan..................................................6

2.3 Tujuan Dari Pengambilan


Keputusan.............................................................8

2.4 Dasar Dari Pengambilan


Keputusan.............................................................10

2.5 Konsep Dasar Dari Pengambilan


Keputusan...............................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

3.1
Kesimpulan......................................................................................................11

3.2 Saran................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi
perubahanperubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan
perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda
organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancer.
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau
administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian
masalah, pencarian alternative penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-
alternatif tersebut, dan pemilihan alternative keputusan yang terbaik. Kemampuan
seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia
mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan
peningkatan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan
dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi
dan manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan
pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-
keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan
alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut
mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan
alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin
timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam
suatuorganisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam
rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku.
Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan,
dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai
pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat
merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan
yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan
terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif
dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.

Rumusan Masalah
1.Apa itu pengambilan keputusan ?
2.Apa saja teori-teori/ model pengambilan keputusan ?
3.Apa tujuan dari pengambilan keputusan ?
4.Apa saja dasar dari pengambilan keputusan ?
5.Bagaimana konsep dasar pengambilan keputusan dalam manajemen ?

Tujuan
1.Untuk mengetahui pengambilan keputusan ?
2.Untuk mengetahui apa saja teori-teori pengambilan keputusan ?
3.Untuk mengetahui tujuan dari pengambilan keputusan ?
4.Untuk mengetahui dasar dari pengambilan keputusan ?
5.Untuk mengetahui konsep dasar pengambilan keputusan dalam manajemen ?
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan adalah proses intelektual dan kognitif di mana
seseorang atau suatu organisasi memilih satu tindakan atau serangkaian tindakan
dari beberapa opsi yang tersedia. Keputusan ini diambil berdasarkan informasi
yang ada, pertimbangan, tujuan, dan kebutuhan yang terkait. Pengambilan
keputusan dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk kehidupan sehari-hari,
bisnis, pemerintahan, dan banyak bidang lainnya. Berikut adalah langkah-langkah
umum dalam pengambilan keputusan:
1. Identifikasi Masalah : Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah
atau situasi yang memerlukan keputusan. Ini melibatkan penentuan tujuan
atau hasil yang diinginkan.
2. Pengumpulan Informasi : Setelah masalah diidentifikasi, langkah
selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang relevan dan diperlukan.
Informasi ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti data, penelitian,
observasi, atau pengalaman.
3. Analisis Informasi : Setelah informasi terkumpul, langkah berikutnya
adalah menganalisis data tersebut. Ini melibatkan evaluasi fakta-fakta,
identifikasi pola atau tren, dan pemahaman pemaksaan informasi tersebut.
4. Opsi identifikasi : Setelah menganalisis informasi, langkah selanjutnya
adalah mengidentifikasi berbagai opsi atau tindakan alternatif yang dapat
diambil. Ini sering melibatkan pemikiran kreatif untuk menemukan solusi
yang mungkin.
5. Opsi Evaluasi : Setiap opsi dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan, seperti biaya, manfaat, risiko, dan dampaknya terhadap tujuan
yang telah ditetapkan.
6. Pemilihan Opsi Terbaik : Setelah evaluasi, keputusan diambil dengan
memilih opsi yang dianggap paling sesuai dengan situasi dan tujuan yang
ada.
7. Implementasi Keputusan : Keputusan yang diambil diimplementasikan
melalui tindakan yang konkret. Ini mungkin melibatkan alokasi sumber
daya, perubahan proses, atau komunikasi kepada pihak terkait.
8. Evaluasi dan Pengawasan : Setelah keputusan diimplementasikan, penting
untuk terus diintegrasikan dan menghasilkan hasil. Jika perlu, tindakan
koreksi dapat diambil.
9. Pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
nilai-nilai pribadi, tujuan organisasi, batasan sumber daya, dan risiko yang
dapat diterima. Keputusan dapat bersifat rutin dan taktis, seperti keputusan
sehari-hari dalam bisnis, atau strategi yang mempengaruhi arah jangka
panjang perusahaan.
Kualitas pengambilan keputusan sangat penting dalam mencapai tujuan
pribadi, bisnis, atau organisasi, dan metode dan alat bantu pengambilan keputusan
yang tepat dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas keputusan.

2.2 Apa Saja Teori-Teori/ Model Untuk Pengambilan Keputusan


Terdapat beberapa teori dan model yang digunakan untuk memahami dan
menjelaskan proses pengambilan keputusan. Berikut beberapa di antaranya:
1. Teori Rasional : Teori ini berasumsi bahwa pengambilan keputusan adalah
proses rasional di mana individu memilih alternatif yang memberikan
manfaat maksimal dengan pertimbangan rasional terhadap informasi yang
ada. Teori ini seringkali digunakan dalam ilmu ekonomi dan manajemen.
2. Teori Bounded Rationality : Teori ini dikemukakan oleh Herbert A. Simon
dan mengatakan bahwa manusia seringkali memiliki keterbatasan dalam
memproses informasi dan waktu yang tersedia. Hasilnya, keputusan yang
diambil mungkin lebih bersifat mampu daripada optimal.
3. Teori Pengambilan Keputusan Sosial : Inisialisasi ketegangan peran
interaksi sosial dalam pengambilan keputusan. Teori-teori ini mencakup
konsep-konsep seperti dinamika kelompok, teori permainan, dan efek
sosial dalam pengambilan keputusan.
4. Model Preskriptif Deskriptif-Normatif : Ini adalah kombinasi dari dua
pendekatan. Pendekatan deskriptif mencoba menjelaskan bagaimana orang
benar-benar membuat keputusan, sedangkan pendekatan normatif
memberikan panduan tentang bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
5. Model Pembobotan Utilitas Multiatribut (Teori Utilitas Multi-Atribut) :
Model ini digunakan dalam konteks pengambilan keputusan yang
melibatkan banyak atribut atau kriteria. Ini mengukur preferensi individu
terhadap berbagai atribut dan bobot yang diberikan pada masing-masing
atribut.
6. Teori Dual-Process : Teori ini memisahkan pengambilan keputusan
menjadi dua jenis proses: sistem pemikiran cepat dan sistem pemikiran
lambat. Sistem berpikir cepat mencakup keputusan instan berdasarkan
pertimbangan, sementara sistem berpikir lambat melibatkan analisis yang
lebih mendalam.
7. Teori Prospek : Teori ini dikembangkan oleh Daniel Kahneman dan Amos
Tversky dan menekankan bahwa orang cenderung lebih sensitif terhadap
potensi kerugian daripada potensi keuntungan. Ini mempengaruhi cara
orang membuat keputusan dalam situasi risiko.
8. Model Keputusan Normatif (Normative Decision Model) : Model ini
memberikan panduan tentang bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Contoh model normatif termasuk model ekonomi, model utilitas, dan
model berdasarkan logika.
9. Teori Prospek (Prospect Theory) : Teori ini mengemukakan bahwa orang
cenderung menilai hasil dalam akuarium dengan posisi referensi (nilai
awal) daripada dalam garasi dengan posisi absolut. Hal ini mempengaruhi
cara orang memutar risiko dan keuntungan dalam pengambilan keputusan.
10. Teori Pengambilan Keputusan Intuitif : Teori ini menggarisbawahi
pengambilan keputusan yang cepat dan pemahaman berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang terakumulasi seiring waktu.
Pengambilan keputusan intuisi seringkali didasarkan pada intuisi daripada
analisis yang mendalam.
Penting untuk diingat bahwa pengambilan keputusan adalah proses yang
kompleks dan seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk konteks
situasional dan karakteristik individu. Berbagai teori dan model ini membantu
untuk memahami dan menjelaskan berbagai aspek dalam proses pengambilan
keputusan.

2.3 Tujuan Dari Pengambilan Keputusan


Tujuan Pengambilan Keputusan adalah mencapai hasil atau tujuan tertentu
dalam situasi tertentu dengan cara yang bijaksana dan efektif. Keputusan yang
diambil oleh individu, tim, atau organisasi diarahkan untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai tujuan pengambilan
keputusan:
1. Tujuan Organisasi atau Pribadi : Salah satu tujuan utama pengambilan
keputusan adalah mencapai tujuan organisasi (dalam konteks bisnis atau
organisasi) atau pribadi (dalam konteks individu). Keputusan yang baik
harus sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Penyelesaian Masalah : Pengambilan keputusan digunakan untuk
mengidentifikasi masalah atau tantangan yang ada dan mencari solusi yang
efektif. Tujuannya adalah mengatasi hambatan atau kendala yang muncul.
3. Manajemen Risiko : Keputusan yang digunakan untuk mengelola risiko.
Ini melibatkan pemilihan alternatif yang meminimalkan risiko yang terkait
dengan tindakan atau keputusan yang diambil.
4. Optimalisasi Sumber Daya : Tujuan dari pengambilan keputusan adalah
mengalokasikan sumber daya, termasuk waktu, uang, dan tenaga kerja,
secara efisien untuk mencapai hasil yang optimal.
5. Peningkatan Kinerja : Keputusan yang diarahkan untuk meningkatkan
kinerja organisasi atau individu. Ini termasuk meningkatkan efisiensi
operasional, produktivitas, dan pencapaian tujuan yang lebih baik.
6. Inovasi dan Pertumbuhan : Pengambilan keputusan dapat digunakan untuk
merencanakan inovasi, pertumbuhan, dan pengembangan. Ini melibatkan
pengembangan produk baru, ekspansi ke pasar baru, dan peningkatan
bisnis.
7. Pemecahan Konflik : Tujuan dari pengambilan keputusan adalah
menyelesaikan konflik atau konflik dengan cara yang adil dan efektif.
8. Keberlanjutan : Dalam konteks keberlangsungan lingkungan, pengambilan
keputusan bertujuan untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam,
serta memastikan keberlangsungan sumber daya alam.
9. Peningkatan Kualitas Hidup : Dalam pengambilan keputusan pribadi,
tujuan mungkin mencakup peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan, atau
pencapaian tujuan pribadi.
10. Pengembangan Strategi : Dalam bisnis dan organisasi, pengambilan
keputusan digunakan untuk mengembangkan strategi yang akan
membantu mencapai tujuan jangka panjang.
11. Perbaikan Berkelanjutan : Pengambilan keputusan yang efektif harus
selalu mengintegrasikan konsep perbaikan berkelanjutan, dengan
pembelajaran dari keputusan sebelumnya dan peningkatan proses
pengambilan keputusan di masa depan.
Penting untuk diingat bahwa keputusan pengambilan tujuan dapat
bervariasi tergantung pada konteks dan lingkungan tertentu. Keputusan yang baik
harus selalu mempertimbangkan informasi yang relevan, analisis yang cermat, dan
pemahaman yang mendalam tentang dampak dari keputusan tersebut terhadap
tujuan yang ingin dicapai.

2.4 Dasar Dari Pengambilan keputusan


Dasar pengambilan keputusan adalah prinsip-prinsip atau pedoman yang
membimbing individu atau organisasi dalam mengambil keputusan yang
bijaksana dan efektif. Ini adalah landasan yang digunakan untuk memastikan
bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan, nilai-nilai, dan visi yang
telah ditetapkan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai dasar
pengambilan keputusan:
1. Tujuan dan Sasaran : Dasar pengambilan keputusan selalu diarahkan pada
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Setiap keputusan harus sejalan
dengan tujuan tersebut, baik itu tujuan bisnis, organisasi, atau pribadi.
2. Informasi yang Relevan : Keputusan yang bijaksana memerlukan
informasi yang akurat dan relevan. Dasar pengambilan keputusan
mencakup pentingnya pengumpulan data yang relevan sebelum
mengambil keputusan.
3. Analisis dan Evaluasi : Dasar pengambilan keputusan menggarisbawahi
pentingnya analisis dan evaluasi terhadap alternatif yang tersedia. Ini
termasuk pertimbangan risiko, biaya, manfaat, dan dampak yang mungkin
terjadi.
4. Pertimbangan Etika : Prinsip-prinsip etika dan nilai-nilai moral sering
menjadi dasar pengambilan keputusan. Keputusan harus sesuai dengan
etika dan nilai-nilai yang dianut oleh individu atau organisasi.
5. Konteks dan Lingkungan : Pengambilan keputusan harus selalu
mempertimbangkan konteks dan lingkungan di mana keputusan tersebut
diambil. Faktor eksternal seperti peraturan, hukum, dan perubahan pasar
harus diperhatikan.
6. Strategi Pengembangan : Keputusan yang diambil harus selaras dengan
strategi yang telah dikembangkan. Strategi ini mencakup rencana jangka
panjang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
7. Perbandingan Alternatif : Dasar pengambilan keputusan mencakup
pembandingan dan evaluasi berbagai alternatif yang tersedia. Ini
memungkinkan pemilihan alternatif yang paling sesuai dengan tujuan.
8. Pengelolaan Risiko : Pengambilan keputusan yang baik melibatkan
manajemen risiko yang efektif. Risiko yang terkait dengan setiap alternatif
harus diidentifikasi dan diukur.
9. Keterbukaan terhadap Pembelajaran : Dasar pengambilan keputusan
mencakup keterbukaan terhadap pembelajaran dan perbaikan. Ini berarti
bahwa keputusan yang diambil pada masa lalu harus dijelaskan, dan
pengalaman dari keputusan tersebut digunakan untuk meningkatkan proses
pengambilan keputusan di masa depan.
10. Konsistensi : Keputusan yang diambil harus konsisten dengan keputusan
sebelumnya dan dengan nilai-nilai dan tujuan yang telah ditetapkan.
Konsistensi dalam pengambilan keputusan adalah penting untuk
memelihara integritas dan reputasi.
Dasar pengambilan keputusan adalah kerangka kerja yang membantu
individu atau organisasi mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih efektif.
Hal ini membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil memiliki landasan
yang kuat dan dapat membantu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
BAB 2
PEMBAHASAN

3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah proses penting dalam manajemen dan
kehidupan sehari-hari. Keputusan yang baik dapat membantu mencapai tujuan,
sedangkan keputusan yang buruk dapat berdampak negatif. Proses pengambilan
keputusan meliputi beberapa tahap, termasuk identifikasi masalah, pengumpulan
informasi, identifikasi alternatif, evaluasi, pemilihan keputusan, implementasi,
dan evaluasi hasil. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
termasuk informasi yang tersedia, waktu, risiko, nilai-nilai individu, konteks, dan
lingkungan. Terdapat berbagai teori dan model yang dapat digunakan untuk
memahami dan menjelaskan proses pengambilan keputusan, termasuk teori
rasional, teori kebijaksanaan rasionalitas, dan teori keputusan sosial. Pengambilan
keputusan seringkali melibatkan pertimbangan etika dan nilai-nilai moral, serta
perbandingan alternatif berdasarkan kriteria yang relevan.
Keberlanjutan dan pembelajaran adalah aspek penting dari pengambilan
keputusan yang efektif, dengan perbaikan berkelanjutan dalam proses
pengambilan keputusan. Implementasi dan pemantauan hasil adalah tahap akhir
dari proses pengambilan keputusan dan memainkan peran penting dalam menilai
apakah keputusan tersebut berhasil atau tidak. Pengambilan keputusan yang
konsisten penting untuk menjaga integritas dan memelihara reputasi.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang tidak perna luput
dari kesalahan, sehingga secara pribadi penulis sangat megharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini agar
nantinya dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca khususnya bagi penulis sendiri.

Anda mungkin juga menyukai