Anda di halaman 1dari 4

Destinasi wisata Bone

Tanjung Palette
Kabupaten Bone sebagai salah satu daerah yang berada di
pesisir timur Sulawesi Selatan memiliki panjang pantai 130,45
km yang berbatasan langsung dengan Teluk Bone.
Tanjung Pallette terletak di Kelurahan Pallette, Kecamatan
Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi
Selatan. Kelurahan Pallette seluas 6,70 km persegi dengan
ketinggian 15 mdpl. Dengan jumlah penduduk sebanyak 1651
jiwa pada tahun 2019
Secara geografis kelurahan Pallette disebelah utara berbatasan dengan kelurahan Waetuwo,
disebelah timur, selatan, dan barat berbatasan dengan Teluk Bone.
Disadur dari laman Telukbone.id, Menurut Amrullah Hasdah mantan Lurah Pallette
mengungkapkan bahwa adapun asal-usul nama Pallette terdiri dari dua versi yang diceritakan
secara turun temurun.

Versi pertama, bahwa dahulu kala Pallette ditemukan oleh seorang pelaut yang perahunya
terdampar di pantai daratan yang menjorok ke laut. Orang Bugis menyebutnya Tanjong.

Dari tengah laut orang tersebut melihat sebuah batu besar yang bentuknya menyerupai sebuah
rumah yang berdiri di antara pepohonan hutan belantara. Ia kemudian naik ke tanjong dan
berjalan menuju batu besar tersebut. Sehingga warga setempat menyebut bola batue.

Akhirnya orang tersebut memilih untuk tinggal di situ. Orang tersebut bernama Pua’ Lette. Dari
sinilah sehingga menjadi nama Pallette.

Kemudian Versi kedua, bahwa Pallette awalnya menyatu dengan daratan kelurahan Waetuo,
akan tetapi suatu ketika terjadi kilat yang disusul suara dentuman guntur menggelegar yang
menimbulkan pergerakan tanah sehingga Pallette dan Waetuwo terpisah.

Hal itu ditandai dengan munculnya retakan seperti sungai yang kemudian retakan tersebut
dimasuki oleh air laut. Retakan itulah yang memisahkan daratan Waetuo dengan daratan
Pallette. Sementara itu, guntur dalam bahasa Bugis disebut Lette. Dari sini pula sehingga
menjadi nama Pallette. Itulah cerita turun temurun sehingga kawasan tersebut disebut Pallette
sampai sekarang ini

Sementara jalan yang menghubungkan antara Waetuo dengan Pallette awalnya hanya berupa
pematang atau jalanan setapak, namun pada tahun 1982 mulai dikerja dan diperlebar seperti
sekarang ini.
Pallette memang menawarkan keindahan panorama, betapa tidak, ia bagai bidadari sedang
duduk dibalik jendela langit sesekali angin laut bertiup sepoi-sepoi basah menerpa hingga
menerobos rerimba yang tumbuh menghijau. Tidak hanya itu, disebelah timur, barat dan
utaranya ia dijaga oleh pagar laut yang membiru. Semuanya itu menambah rona seksi dan
eksotik siapapun yang memandangnya.

Tanjung Pallette dipagi hari, kita bisa menyaksikan saat-saat sang surya beranjak dari
peraduan. Tidak hanya itu, Anda bisa pula menikmati indahnya sunset di ufuk barat yang
menawarkan rona lembayung sutra keemasan di saat-saat matahari terbenam.

Tidak hanya panorama, Pallette juga menyimpan sejarah dan cerita legenda. Dalam catatan
sejarah menyebutkan, bahwa La Tenriruwa raja Bone ke-11 menerima agama Islam dan
mengucapkan sahadat di Tanjung Pallette pada tahun 1611. Peristiwa ini juga menandakan
awal mulanya Islam masuk di kerajaan Bone di masa lalu.

Menurut warga setempat di Tanjung Pallette dahulu berdiri sebuah rumah yang disebut bola
soba. Kemudian bola soba tersebut lambat laun menjadi lapuk dan hancur. Setelah itu pada
tahun 1968 direnovasi oleh Andi Baso Amir Kepala Daerah Bone yang memerintah dalam
Tahun 1967-1969. Pada setiap hari Sabtu dan Minggu Andi Baso Amir yang dikenal seniman,
menghabiskan waktunya di tempat itu. Andi Baso Amir adalah adik kandung Jenderal Yusuf.
Pada masa inilah Tanjung Pallette mulai dikenal sebagai kawasan wisata di Kabupaten Bone.

Salah satu cerita yang melegenda adalah bahwa pada zaman kerajaan Bone, Tanjung Pallette
sebagai tempat eksekusi bagi para pelanggar adat yang disebut Tomalaweng. Dalam sejarah
kebudayaan Bone istilah tomalaweng adalah orang yang melakukan pelanggaran norma-norma
adat.

Salah satu pelanggaran adat terberat adalah melakukan perzinahan. Sebagai hukumannya
mereka ditenggelamkan dilaut dengan menggantungkan batu sebagai pemberat. Proses
penenggelaman ini disebut riladung artinya ditenggelamkan. Sebelum ditenggelamkan mereka
dikafani terlebih dahulu yang disetujui oleh ade pitu.
Laki dan perempuan yang melakukan perzinahan itu, kemudian diikat bersama-sama lalu
dibawa dengan perahu sejauh 1 mil atau lebih kurang 1,852 kilometer kearah timur Tanjung
Pallette kemudian ditenggelamkan.

2
Goa Mampu is a natural cave located in Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. The cave is a
popular tourist destination and is known for its mystical legends. According to the legend, there
was a kingdom consisting of seven villages that was cursed and turned into stones that
resemble humans and animals because of the actions of the king's daughter. However,
research shows that the existence of the kingdom in Goa Mampu is just a myth. The cave is
located in Desa Cabbeng, Kecamatan Dua Boccoe, about 34 km from the city of Watampone,
the capital of Kabupaten Bone. The area is surrounded by large trees that create a cool and
refreshing atmosphere. The cave has a total area of approximately 2,000 square meters and is
filled with stalactites and stalagmites. Visitors can rent torches from locals to explore the cave
and listen to the legend of Goa Mampu. The cave is not only a natural tourist attraction but also
has high historical value. It is recommended to prepare necessary equipment such as a
flashlight and other gear before entering the cave. The entrance fee is around Rp. 30,000, and
visitors must be accompanied by a local guide to avoid getting lost in the vast cave.

Citations:
[1] https://www.detik.com/sulsel/wisata/d-6297987/legenda-gua-mampu-bone-mitos-seekor-
anjing-kutuk-satu-kerajaan-jadi-batu
[2] https://daerah.sindonews.com/berita/1141796/29/gua-mampu-dan-legenda-satu-kampung-
dikutuk-jadi-batu
[3] https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/7896-Full_Text.pdf
[4] https://www.terasinfo.id/lifestyle/80311353681/wisata-di-goa-mampu-sangat-kental-akan-
mitos-yang-dulunya-kerajaan-yang-dikutuk-menjadi-sebuah-batu
[5] https://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g3384105-d8114343-Reviews-
Mampu_Cave_Kabupaten_Bone-Watampone_South_Sulawesi_Sulawesi.html
[6] https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4701936/6-fakta-menarik-kabupaten-bone-yang-
berjuluk-bumi-arung-palakka
[7] https://homecare24.id/sejarah-goa-mampu/
[8] https://www.boneterkini.id/2020/06/06/panorama-indah-wisata-goa-mampu-di-kabupaten-
bone-dan-misteri-di-baliknya
[9] https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/29/100000379/legenda-gua-mampu-
perkampungan-yang-terkena-kutukan?page=all
[10] http://bone-adventure.blogspot.com/2011/11/goa-mampu-di-kabupaten-bone.html?m=1

3
[11] https://makassar.tribunnews.com/2017/06/27/goa-mampu-bone-dipadati-pengunjung-dua-
hari-setelah-lebaran
[12] https://malang.jatimnetwork.com/travelling/37911344408/35-km-dari-pusat-kota-kabupaten-
bone-goa-ini-dulunya-merupakan-sebuah-kerajaan-yang-dikutuk-jadi-batu-warga-sulsel-tahu
[13] https://www.tripadvisor.co.id/LocationPhotoDirectLink-g3384105-d8114343-i144988399-
Mampu_Cave_Kabupaten_Bone-Watampone_South_Sulawesi_Sulawesi.html
[14] https://id.scribd.com/doc/231925437/Kumpulan-Cerita-Rakyat-Bone
[15] https://bone.go.id/2016/04/10/potensi-wisata-kabupaten-bone/
[16] https://www.terasinfo.id/lifestyle/80311121926/legenda-satu-kerajaan-yang-dikutuk-jadi-
batu-pesona-dan-mitos-goa-mampu-jadi-salah-satu-wisata-menarik-di-kabupaten-bone
[17] https://www.celebes.co/goa-mampu-bone
[18] http://repositori.iain-bone.ac.id/7/1/Suku%20Bajo%20di%20Kabupaten
%20Bone_Compressed.pdf
[19] https://www.tripadvisor.co.id/Attractions-g2301805-Activities-c57-t54-
South_Sulawesi_Sulawesi.html
[20] https://wisatakita.com/wisata/Sulawesi.Selatan/Bone/Goa.Mampu
[21] https://www.enampagi.id/travel/pr-1256521309/fakta-dan-mitos-yang-ada-di-wisata-alam-
goa-mampu-di-bone-sulawesi-selatan
[22] https://dilokasi.com/Sulawesi-Selatan/Places/Gua-Mampu-Bone-609566
[23] https://www.reddoorz.com/id-id/blog/places-to-visit/tempat-wisata-alam-makassar-dan-
sekitarnya
[24] https://id.wikipedia.org/wiki/Gua_Mampu
[25] https://makassar.tribunnews.com/2016/01/23/yuk-wisata-ke-goa-mampu-bone

Anda mungkin juga menyukai