Anda di halaman 1dari 2

A.

Sejarah Lalole
Ada sebuah sejarah yang pernah ada di kepulauan siompu. Banyak sejarah yang
telah terlintas di pulau siompu seperti sejarah keberadaan benteng wabula, mesjid
serta penyebar agama islam , dan lalole yang biasa disebut manusia raksasa, serta
muncul adat atau kebudayaan yang menjadi tradisi masyarakat siompu

Ada sebuah sejarah mungkin pantasnya disebut legenda yaitu tentang


keberadaan manusia raksasa yang biasa disebut lalole dimasa silam yang dulu lalole
yang nama aslinya laode lalangi dan istrinya bernama waede bogo.menurut
masyarakat siompu memang ada manusia raksasa yang yang masih memiliki tanda-
tanda keberdaannya seperti jejak kaki yang terdapat dibagian di desa biwinapada
yang ukuran kaki sekitar 1-2 meter yang sekarang merupakan perbatasan antara
desa kaimbulawa dan jejak kaki yang kedua pertengahan dengan kecamatan siompu
dan kecamatan siompu barat. Konon lalole atau laode lalangi ini melangkah dari jejak
pertama sampai pada jejak kedua yaitu diperbatasan siompu dan siompu barat,
setelah dia melangkah lagi sampai di molono (molona) yang sekarang masuk desa
lalole yang letak tidak jauh dari kuburannya.
Sangat mengherangkan, tentang kisah lalole ini yang mana katanya, manusia
raksasa (lalole) yang besarnya tidak bisa diperkirakan. coba kita bayangkan satu kali
melangkah sekitar 3 kilo atau lebih..namun setelah kulit kuburan tidak sebesar
langkahnya, sehingga aku binggung sebernanya dia raksasa atau bukan.
Setelah kutelusuri , menurut warga katanya dia bukan raksasa tapi dia termasuk
manusia keramat karena konon katanya jika masyarakat pergi berziara dikuburan
dan berdoa ,maka mereka akan dikabul sehingga pada masa menjadi kebiasaan
mereka setiap tahun untuk berziara dikuburannya.
Ada seorang warga menggatakan bahwa lalole bukan lah manusia raksasa namun
dia memiki ilmu atau kepandaian yang bisa berubah yang orang biasa disebut
waliwali. lalole ini memiliki kelebihan yang sangat luar biasa sehingga masyarakat
siompu menganggap bahwa lalole adalah sebagai manusia pertama dan sekigus
sebagai penjaaga pulau siompu.

MAKAM LALOLE DAN ISTRINYA


B. SUMUR LALOLE
Sumur tua Lalole yang terletak di Desa Lalole,
Kecamatan Siompu Barat, Buton, merupakan peninggalan
sejarah masa Kesultanan Buton, yakni pada masa
kepemimpinan Raja La Siompula yang merupakan raja
pertama di Lalole pada kurun 1500-an. Tempat itu hingga
kini tetap dipadati wisatawan lokal maupun
mancanegara. Hal ini diungkapkan Kasubdin Bina Budaya
Disbudpar Buton, Nasiri S Sos saat ditemui di ruang
kerjanya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, letak sumur itu sangat strategis, yaitu berada di atas gunung
sehingga tempat tersebut tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan yang ingin
mengambil air sumur itu. Konon, air sumur itu bisa menyembuhkan berbagai macam
jenis penyakit, di antaranya batuk, penyakit kulit seperti gatal-gatal dan jenis
penyakit lainnya.
Menariknya, meskipun kedalaman sumur itu hanya 1,5 meter, airnya tidak
pernah kering, sampai saat ini masih tetap dikonsumsi masyarakat setempat, dan
sumur sudah merupakan sumber kebutuhan air bagi masyarakat di Desa Lalole.
"Dengan kedalaman Satu setengah meter membuat pengunjung tidak kesulitan
mengambil airnya." Kata Nasiri.
Lebih lanjut Nasiri menjelaskan, selain sumur tua itu, di daerah tersebut juga
terdapat makam Raja La Siompula, yang terletak di puncak gunung dengan
ketinggian 100 meter. Makam itu sepanjang tujuh meter dan lebarnya tiga meter,
dan tempat itu sering dikunjungi masyarakat untuk berziarah setiap malam jumat.
Dia menambahkan, tempat itu tetap dipadati para pengunjung, baik masyarakat
setempat maupun dari luar. Oleh sebab itu, pihaknya bakal memprioritaskan tempat
tersebut sebagai taman wisata, demi terwujudnya visi Kabupaten Buton sebagai
kawasan bisnis dan budaya terdepan. Dia juga berharap, agar masyarakat setempat
tetap menjaga dan memelihara kebersihan dan keamanan pusat-pusat kebudayaan
yang ada di Kecamatan Siompu Barat.

Anda mungkin juga menyukai