Anda di halaman 1dari 6

DIALEG KABUPATEN ROKAN HULU Kabupaten Rokan Hulu, merupakan sebuah kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kampar, yang

berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan kepada UU Nomor 53 tahun 1999 dan UU No 11 tahun 2003 tentang perubahan UU RI No 53 tahun 1999, yang diperkuat dengan Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 010/PUU-1/2004, tanggal 26 Agustus 2004. Kabupaten yang diberi julukan sebagai Negeri Seribu Suluk ini mempunyai penduduk sebanyak 515.724 jiwa dengan luas wilayah 7.449,85 km2, dimana 85% terdiri dari dataran dan 15% rawarawa dan perairan. Kabupaten yang mempunyai bukti sejarah perjuangan berupa Benteng Tujuh Lapis yang melahirkan seorang Pahlawan Nasional Tuanku Tambusai ini, telah dipimpin oleh 3 orang putra terbaik daerah ini, yaitu : H. Nurhasyim, SH (Plt tahun 1999), Drs.H.Achmad (Plt tahun 2000), H.Ramlan Zas, SH.MH dan Drs.H.Auni M Noor tahun 2001 2006 dan Drs. H. Achmad, M.Si. (Bupati Devenitif) dan H. Sukiman (Wakil Bupati Devenitif) tahun 2006 - 2011 yang merupakan pilihan rakyat dan Drs. H. Achmad, M.Si. dan Ir. H. Hafizh Syukri, MM tahun 2011-2016 yang merupakan Bupati Pilihan Rakyat untuk periode ke-2. Dalam perjalannya sebagai sebuah kabupaten, maka daerah yang mempunyai iklim tropis dengan temperatur 22-31 derajad celcius dan dengan ketinggian 70-86 M dari permukaan laut ini, mempunyai pertumbuhan ekonomi selama 5 tahun terakhir rata-rata 6,46% pertahun, dengan mata pencaharian penduduk bergerak pada bidang pertanian 52, 42%, bidang Industri 11,49 %, bidang perdagangan 7,14% dan sektor lain sebesar 28,95%.

Rokan Hulu merupakan Kabupaten di Provinsi Riau, yang terletak di Barat Laut Pulau Sumatra pada 1000 - 1010 52' Bujur Timur dan 00 15' -10 30' Lintang Utara. kabupaten yang diberi julukan

Negeri Seribu Suluk ini mempunyai luas wilayah 7.449.85 Km2 dan berbatasan langsung dengan : 1. 2. 3. 4. Sebelah Utara, berbatasan dengan Provinsi Sumatra Utara dan Kabupaten Rokan Hilir Sebelah Barat, berbatasan dengan Provinsi Sumatra Utara dan Sumatra Barat Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Kampar, Bengkalis dan Siak Sebelah Selatan, berbatasan dengan Provinsi Sumatra Barat.

Kabupaten Rokan Hulu berada pada ketinggian 70-86 Meter dari permukaan laut. Disebelah Barat Kabupaten mempunyai kontur tanah yang bergelombang yang merupakan bagian pegunungan Bukit Barisan ( 15 % ) sedangkan sebagian besar lainnya ( 85 % ) merupakan daerah rendah yang subur, terdapat tiga buah sungai besar yaitu : 1. Sungai Rokan Kiri 2. Sungai Rokan Kanan 3. Sungai Sosah. Kabupaten Rokan Hulu tergolong daerah beriklim trofis dengan temperatur udara berkisar antara 220 - 310 C, terdapat dua musim yaitu Musim Hujan dan Musim Kemmarau. Musim kemarau pada umumnya terjadi antara bulan Maret sampai dengan Agustus sedangkan Musim Hujan terjadi bulan September sampai dengan Januari. Lebih dari 50% daerah ini berasal dari sektor perkebunan dan pertanian. Pertanian meliputi lahan seluas 302.055,69 Ha, berupa areal ladang dan persawahan. Pada tahun 2006 Kabupaten Rokan Hulu mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 7,2% tanpa Migas dan 6,62% termasuk Migas.

ARTI LAMBANG DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

1. Payung berlajur lima, bermakna Kabupaten Rokan Hulu terdiri lima luhak yang memiliki adat istiadat yang mesti dilindungi oleh PEMKAB Rokan Hulu. 2. Keris memiliki makna semangat juang untuk mencapai cita-cita pembangunan demi tujuan prospek masa depan. 3. Bintang memiliki makna, masyarakat Rokan Hulu berpegang teguh pada ajaran agama.

4. Dua belas butir padi, bunga dan sembilan gundukan bukit dengan sembilan bayangan memiliki makna Kabupaten Rokan Hulu yang makmur, sejahtera dan bersahabat yang berdiri tanggal 12 Oktober 1999. 5. Benteng Tujuh Lapis, memiliki makna semangat juang masyarakat Rokan Hulu dalam membela Marwah seperti perjuangan Tuanku Tambusai. 6. Lingkaran, memiliki makna bahwa masyarakat yang terdiri dari berbagai suku diikat oleh tali persahabatan yang kokoh. 7. Tiga buah anak sungai, memiliki makna bahwa gerak semangat pembangunan yang tak pernah surut. 8. Pita Putih yang bertuliskan Kabupaten Rokan Hulu, memiliki makna kesucian hati dan tenggang rasa masyarakat. 9. Lingkaran Setengah Oval dengan warna dasar hijau melambangkan kemakmuran

KEPENDUDUKAN Dengan jumlah penduduk 515.724 Jiwa dan luas wilayah 7.449.85 Km2, Kabupaten Rokan Hulu memiliki berbagai macam suku dan ragam budaya, sebagian besar merupakan keturunan suku Melayu Rokan dan Mandailing. Selain itu terdapat pula suku Minang Kabau, Jawa, Sunda dan masih terdapat adanya massyarakat terasing yaitu : Suku Bonai dan Suku Sakai, dua suku pertama dan suku terakhir merupakan suku asli Rokan Hulu. Secara Administrasi terdiri dari 16 Kecamatan : 1. Kecamatan Ujung Batu 2. Kecamatan Rokan IV Koto 3. Kecamatan Rambah 4. Kecamatan Tambusai 5. Kecamatan Kepenuhan 6. Kecamatan Kunto Darussalam 7. Kecamatan Rambah Samo 8. Kecamatan Rambah Hilir 9. Kecamatan Tambusai Utara 10. Kecamatan Bangun Purba 11. Kecamatan Tandun 12. Kecamatan Kabun 13. Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam 14. Kecamatan Bonai Darussalam 15. Kecamatan Kepenuhan Hulu 16. Kecamatan Pendalian IV Koto dan memiliki 6 Kelurahan dan 126 Desa. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah kecamatan Ujung Batu 494 jiwa/km2 diikuti oleh Pagaran Tapah Darussalam 128 jiwa/km2. Masyarakat Rokan Hulu masih sangat kuat

memegang teguh budaya dan tradisi kesehariannya. Hukum dan Adat masih berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat, terlihat dengan upacara Perkawinan, Penyambutan Tamu Negeri dan acara budaya lainnya.

OBJEK WISATA ROKAN HULU Sipogas, Bendungan Kaiti terdapat batu-batuan yang besar dengan aliran sungai dari kaki Bukit Haorpit yang terjal dan berbatu, konon dahulu kala tempat petua-petua melakukan semedi/pertapaan. Daerah ini memiliki cerita/dongeng yang dapat kita tanyakan kepada juru kunci daerah ini. Daerah Sipogas dan Bendungan Kaiti dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua sekitar 4 km dari Pasir Pengaraian serta bersimpangan dengan objek Air Panas Hapanasan dan Air Pawan serta Goa Huta Sikafir, disamping itu bendungan yang genangan airnya menjadikan tempat ini cocok untuk berekreasi sambil mendayung kereta air yang dapat disewa kepada pemilik kereta air disekitar danau, kegiatan ini lebih cocok untuk melihat tebing batubatu sungai sepanjang danau ke hulu sungai Sipogas, di hulu sungai ini tidak jauh berjalan ada tebing yang terjal untuk kegiatan panjat tebing, disini selalu dijadikan kegiatan pertandingan panjat tebing alam yang diselenggarakan oleh FPTI. Rumah Batu Serombou terletak di desa Serombou Indah sekitar 12 km dari jalan propinsi dengan kondisi jalan dapat dilalui kendaraan roda empat pada musim kemarau. Terdapat 3 batu berbentuk rumah secara radial menonjol keluar seperti payung, bagian bawah menjorok berlobang, hutan dan bebatuan yang berbentuk binatang serta benda-benda rumah yang terlihat tidak jelas dan nyata (Gejala alam yang beraturan). Dikisahkan sebuah dongeng tentang sumpah seorang yang sakti terhadap warga kampung yang durhaka tidak menjalankan syariat Islam hingga satu kampung disumpah menjadi batu. Dekat daerah ini terdapat sebuah kampung yang terisolir dari modernisasi tempat ini dikenal orang dengan desa Tanjung Botong. Makam Raja-Raja Rambah terletak di desa Kumu sekitar 9 km dari pasirpengarayan dan masuk sekitar 100 meter dari jalan propinsi dengan kondisi jalan semenisasi. Daerah ini adalah bekas Kompleks kerajaan Rambah yang terakhir, terdapat beberapa makam Raja Rambah yang terkenal. Masuk ke tempat ini berkesan suasana angker dikarenakan makammakam telah ditumbuhi kayu-kayu besar, ada salah satu makam raja Rambah yang dilindungi oleh urat-urat kayu ara

sehingga makam tersebut seperti terletak di dalam pangkal kayu sehingga para peziarah melihat makam harus merunduk masuk kedalam jalinan urat kayu ara tersebut.

Benteng Tujuh Lapis. Setelah melihat makam kita bisa langsung melanjutkan dengan kendaraan ke daerah Dalu-dalu Kecamatan Tambusai sekitar 23 km dari makam raja-raja Rambah. Benteng tanah yang dibuat masyarakat dalu-dalu pada zaman penjajahan Belanda atas petuah Tuanku Tambusai di atas bumbun tanah ditanam bambu atau aur berduri. bekas benteng tersebut yang ditinggalkan Tuanku Tambusai pada tanggal 28 Desember 1839. Disekitar daerah dalu-dalu ini juga terdapat beberapa benteng-benteng yang disebut Kubu.

Istana Rokan (Rumah Tinggi) terletak di desa Rokan IV Koto sekitar 46 km dari Pasir Pengarayan. Istana Rokan adalah peninggalan kesultanan Nagari Tuo berumur 200 tahun. Istana dan beberapa rumah penduduk sekitar ini memiliki koleksi ukiran dan bentuk bangunan lama khas melayu (Rumah tinggi).

PAHLAWAN NASIONAL DARI ROKAN HULU Tuanku Tambusai adalah salah seorang tokoh pejuang dari Rokan Hulu dalam Perang Paderi di awal abad ke XIX. Pada masa itu daerah Rokan Hulu masih bagian integral dari wilayah Minangkabau di bawah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung. Setelah jatuhnya Benteng Bonjol dan penangkapan terhadap Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1837, maka perjuangan kaum Paderi dilanjutkan oleh Tuanku Tambusai. Tuanku Tambusai sebagai panglima terakhir yang masih tersisa bersama sisa laskar Paderi bertahan di benteng terakhir kaum Paderi di daerah Dalu-Dalu Rokan Hulu. Benteng ini pun akhirnya jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1838 setelah digempur selama hampir 1 tahun. Dengan jatuhnya benteng tersebut, berakhirlah era Perang Paderi di seluruh wilayah adat Minangkabau.

MASAKAN TRADISIONAL

Jika berkunjung ke Rokan Hulu apasalahnya kita mencicipi beberapa jenis masakan yang ada, masakan khas yang ada di Kabupaten Rokan Hulu sebagai berikut : campa cahang - asam kandih, campa cahang - krasak kincong, pendang ikan kawan, asampodeh taleh (asampodeh lalu), asampodeh lingkitang, asampodeh dagiang (daging), gulai lingkitang, gulai alo-alo, gulai jangek torong, gulai pucuk ubi tumbuk, gulai krasak labu cinu, gulai tunjang, paih, pokasam limbek, baka ikan kopiek, giliang kumangi , giliang rondang korambie, giliang paih, kokek asam durian, giliang krasak, Sala toluo ayam, tumih daun gando, baka torong (aie asam torong) - aie lalu, baka torong (aie asam torong) santan, kukuo montimun - aie, kukuo montimun santan, sayuo ayie, joruk maman, anyang pakih, anyang ratuih, urap, sonop pisang, caco labu cino, jando pulangan, ulek-ulek, putila mandi, buah molako, sonop ompiang, Lalaju, bubuo lomak, bekang, lompuk durian, buah klopong, konji, nasi lomak, lopek pegu, lopeh buluh, lopek kutakuo, itak kopa, itak kopa panggang, tak kopa kukuih, buah inai, buah porio, tak talam, tobu kabong, aie podeh, klamai gegek, salam.dan lain sebaganya.

Anda mungkin juga menyukai