Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Setiap masyarakat memiliki ciri khas dan kebudayaan masing-masing. Salah satu
kebudayaan yang paling kental dan pasti di miliki oleh sekelompok masyarakat adalah Foklor.
Foklor adalah semua adat dan pengetahuan, seperti mitos, cerita hikayat atau dongeng. Dan salah
satu foklor yang berasal dari profinsi Maluku Utara, kota Ternate adalah mitos tentang danau
Tolire. alkisah masarakat setempat mempercayai terbentuknya danau tolire karena adanya cinta
terlarang anatara seoranng ayah dan anak.

Danau Tolire adalah danau yang terletak di bawa kaki gunung Gamalama. Danau tolire
terbagi menjadi dua yaitu danau tolire kecil dan tolire besar. Tolire Besar dan Tolire Kecil dulu
merupakan sebuah kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera. Menurut mayarakat,
Sepanjang keberadaannya danau tolire menjadi lingkungan yang nyaman bagi kehidupan
beragam ikan air tawar. Tapi meski kaya ikan, tak ada satu warga pun yang berani mencari ikan
atau memancing di tempat ini hingga sekarang. Bahkan sekedar membasuh badan pun warga tak
berani. Ini karena keyakinan yang terpelihara dari waktu ke waktu bahwa di danau terdapat
kekuatan gaib yang berbahaya. Disebutkan juga bahwa dasar danau dihuni oleh puluhan buaya
putih berukuran besar. Tetapi ada pendapat lain yang mentakan bahwa terbentuknya danau tolire
di karenakan erupsi gunung Gamalama. Akan tetapi pendapat ini tidak cukup kuat untuk
melawan kepercayaan ataupun keyakinan masarakat setempat. Sehingga untuk mengamankan
tempat ini, Kesultanan Ternate sampai sekarang menugaskan seorang penjaga atau juru kunci
yang juga berperan sebagai pemandu.

Mitologi | 1
BAB II

PEMBAHASAN

A . Asal Mula Terbentuknya Danau Tolire

DanauTolire adalah danau yang terletak di Ternate, Maluku Utara. Danau yang terletak sekitar
10 km dari pusat kota Ternate ini, selain bentuknya unik juga memiliki cerita mitos yang
menarik. Danau Tolire berada di bawah kaki Gunung Gamalama, gunung api tertingi di Maluku
Utara. Danau itu sendiri terdiri dari dua buah. Masyarakat setempat menyebutnya DanauTolire
Besar dan DanauTolire Kecil. Jarak antara keduanya hanya sekitar 200 meter.

Dari kedua danau ini, Danau Tolire Besar memiliki keunikan tersendiri. Danau ini
menyerupai loyang raksasa. Dari pinggir atas hingga kepermukaan air danau dengan kedalaman
sekitar 50 meter dan luas sekitar 5 hektar. Sementara kedalaman danau itu sendiri hingga kini
tidak diketahui. Sampai saat ini belum ada yang mengukur kedalaman danau ini.Tetapi menurut
cerita leluhur, kedalamannya berkilo-kilometer dan berhubungan langsung dengan laut.

(gambar danauto lire kecil dan tolire besar)

Mitologi | 2
Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, menurut cerita masyarakat setempat, dulunya
adalah sebuah kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera. Alkisah ada cinta terlarang antara
seorang ayah dan anaknya, samapai ahirnya sang Ayah berhubungan intim dengan putrinya
hingga sang putri tersebut mengandung. Padahal, sang Ayah konon adalah seorang pemimpin
desa yang terletak di kaki Gunung Gamalama dan cukup dihormati oleh warganya. Setelah
hubungan memalukan itu diketahui oleh penduduk desa, Ayah dan putrinya ini pun
mendapatkan hukuman social dengan diusir dari desa tempat mereka berada. Dalam kondisi
sangat malu, sang Ayah dan putrinya pun pergi dari desa tempat mereka tinggal. Namun
belum sempat mereka pergi, sebuah gempa bumi dahsyat pun terjadi melanda desa tersebut.
Beberapa warga percaya bahwa gempa itu merupakan hukuman dari Yang Maha Kuasa
karena perbuatan maksiat antara Ayah dan putrinya tersebut. Desa itu pun terguncang dengan
tanah yang retak, muncul air dan menenggelamkan seluruh desa (takome) beserta
penduduknya kedalam bumi. Akhirnya desa tersebut pun menjadi sebuah Danau raksasa yang
dikenal sebagai Danau Tolire besar.1

Kutukan ini tidak berhenti sampai disini, sang Putri yang mengetahui datangnya
bencan pun sempat melarikan diri hingga ketepian pesisir laut. Namun, kutukan gempa
tersebut tetap terjadi dan melanda tanah tempat putri duduk tersebut berpijak. Musibah yang
terjadi di desa mereka pun kembali terjadi dan menciptakan danau lainnya yang lebih kecil
dan dikenal sebagai Danau Tolire kecil. Hingga saat ini, masyarakat Ternate masih
mempercayai kisah Legenda ini dan menganggap Danau Tolire Besar sebagai symbol dari
sang Ayah terkutuk dan Danau Tolire Kecil sebagai symbol keberadaan Putri sang Ayah
tersebut.

Kisah memilukan ini juga menimpa penduduk desa tersebut. Mereka ikut terkena
imbas dosa dari Ayah dan putrinya, yaitu Sang Kuasa pun mengutuk mereka semua menjadi
buaya putih penjaga Danau Tolire Besar yang awalnya adalah desa mereka.2

1
http://infobudayaindonesia.com/asal-usul-danau-tolire-ternate/ ( rabu 10 april 2019 jam 20:15)
2
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/kisah-pilu-di-balik-danau-tolire-yang-penuh-pesona(
rabu 10 april 2019 jam 20:30)

Mitologi | 3
B . Kepercayaan Masyarakat Ternate

Masyarakat percaya dan yakini bahwa danau yang airnya berwarna coklat kekuning-kuningan
itu, dihuni oleh buaya-buaya putih, yakni orang-orang terdahulu yang telah dikutuk oleh sang
penguasa alam semesta dikarenakan perbuatan dosa yang dilakukan oleh seoarang ayah dan
anaknya. Buaya Putih ini diyakini sebagai penjaga Danau Tolire dan sering menampakan
wujudnya bagi masyarakat setempat dan pengunjung tertentu. Tidak semua orang dapat melihat
Buaya Putih ini karena menurut cerita masyarakat setempat Buaya Putih ini hanya menampakan
wujudnya bagi masyarakat tertentu yang memiliki hati yang bersih dan tidak memiliki niat jahat.

(buaya putih yang ada di danau tolire)

Masayarakat setempat bahkan Pengunjung yang datang ke danau tolire dilarang untuk
mandi, berendam, berenang, ataupun memancing di Danau Tolire karena masyarakat setempat
meyakini bahwa siapapun yang mencoba beraktifitas ataupun mengganggu Danau Tolire ini
akan menjadi mangsa Buaya Putih. Dan juga kepercayaan masarakat yang disebut dengan tradisi
lempar batu oleh orang Ternate. Bahwa ketika melemparkan batu ke arah danau, tidak akan ada
batu yang dapat menyentuh permukaan danai. Sekuat apapun kita melempar batu tidak akan
sampai menyentuh permukaan Danau Tolire. Ini sebuah fakta yang benar-benar terjadi. Telah

Mitologi | 4
ratusan bahkan ribuan batu yang dilempar oleh pengunjung, tetapi menghilang dengan
sendirinya.3

Bahakan menurut warga masyarakat setempat, banyak harta karun tersimpan di dasar
Danau Tolire Besar. Harta karun ini milik masyarakat Kesultanan Ternate saat Portugis menjajah
Ternate abad ke-15. Masyarakat Ternate saat itu banyak membuang hartanya yang berharga
kedalam danau agar tak dirampas tentara Portugis. Sejauh ini belum ada instansi atau pihak
tertentu yang melakukan penyelidikan secara khusus atas kebenaran pengakuan masyarakat itu.
Namun beberapa waktu lalu, seorang anggota Brimob dengan menggunakan sonar mendeteksi
benda-benda yang ada di dasar danau. Hasilnya, terindikasi ada benda-benda logam berada di
dasar danau.4 Mitos ini masih dipecayai dan diyakini oleh masyarakat yang ada disekitaran
danau Tolire walaupun telah dibuktikan dengan ilmu sains bahwa terbentuknya danau tolire
diakibatkan oleh aktivitas vulkanik gunung gamalama, namun masyarakat disekitaran danau
tersebut tetap percaya dengan mitos ini.

3
https://pesona.travel/keajaiban/502/tradisi-lempar-batu-di-danau-tolire-ternate ( rabu 10 april 2019 jam 21:00)

4
https://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Tolire ( rabu 10 april 2019 jam 21:13)

Mitologi | 5
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Mitos adalah suatu cerita menganai asal muasal segala sesuatu, yang mengacu pada
cerita-cerita tadisional yang dianggap benar-banar terjadi oleh yang empunya/penganut cerita.
Akan tetapi kebenaran dari cerita mitos belum tentu dapat di buktikan. Sama halnya dengan
mitos yang di miliki masarakat ternate yaitu danau Tolire. masarakat setempat percaya
tebentuknya danau tolire karena seorang ayah yang berhubungan intim dengan anaknya, dan
secara ilmiah terbentuknya danau tolire akibat aktivitas vulkanik dari gunung gamala. Namun
ini bukan menjadi sutu persoalan, di karenakan mitos adalah alat utnuk dipakai dalam
mejawab sesuatu atau persoalan yang tidak bisa di jawab atau di temukan masyarakat pada
konteks itu. Yang terpenting adalah pesan dari cerita mitos dapat ditarik keluar dan di terima
masarakat modern. Sama dengan pesan yang mau di sampaika mitos danau Tolire. Agar kita
yang hidup dizaman modern ini bisa berkaca dari cinta terlarang seorang ayah dengan anaknya,
supaya kita bisa menjauhkan hal-hal yang bisa membuat Pencipta kita “Murkah” terhadap
perbuatan yang kita lakukan terkhususnya hubungan darah daging.

Mitologi | 6

Anda mungkin juga menyukai