Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ARSENAL FRANGKLIN

NIM : 162010041
PRODI : FILSAFAT KEILAHIAN
SEMESTER: VI (enam)
MK : HERMENEUTIKA PB II
TUGAS TAFSIRAN NARATIF KRITIS
 Bacaan, Markus 14:32-42 “Di taman Getsemani”

Uraian unsur cerita

 Peristiwa :
 Markus 14:32 : Yesus dan murud-murid sampai ke tempat yang
bernama Getsemani.
 Markus 14:33-36 : Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes,
setelah itu Ia menyendiri dan berdoa. Ia pun memberitahukan isi hati-Nya
kepada mereka.
 Markus 14:37-38 : Yesus kembali dari temapt Ia berdoa dan mendapati
ketiga murud-Nya seang tertidur dan Yesus berpesan untuk tetap berjaga-jaga.
 Markus 14:39 : Yesus kembali pergi utuk berdoa.
 Markus 14:40 : Yesus kembali dari tempat Ia berdoa dan mendapati
ketiga murud-Nya sedang tidur karena kelelahan.
 Markus 14:41 : Yesus kembali untuk ketiga kalinya, dan menyuruh
ketiga murud-Nya untuk beristirahat.
 Markus 14:42 : Yesus dan ketiga murud-Nya kembali dan bergabung
ketempat murid-murid yang lain.
 Tokoh dan Penokohan :
 Tokoh utama : Yesus, digambarkan Ia sangat takut, gentar dan sangat sedih
hati-Nya, karena Ia tahu bahwa Allah akan meninggalkan Ia dan Ia akan
ditangkap, disiksa dan akan dihukum mati dan Ia tetap berdoa meminta
kekuatan kepada Allah.
 Tokoh Pendukung :
1. Petrus, Yakobus dan Yohanes
Ketiga murid yang pergi bersama-sama Yesus dan tertidur disaat
Yesus berdoa.
2. Murid-murid
Orang-orang yang mengikuti Yesus sampai ke tempat yang bernama
Getsemani.
 Latar :
 Tempat : Taman Getsemani
 Waktu :
1. Yesus dan murid-murid sampai di taman Getsemani (ayat 32)
2. Saat Yesus kembali dari berdoa dan mendapati ketiga murid-Nya sedang
tidur (ayat 37-38).
3. Yesus kembali pergi untuk berdoa (ayat 39).
4. Yesus kembali untuk ketiga kalinya (ayat 42).
 Alur/plot :
 Pembukaan : ayat 32
 Perkembangan: ayat 33-41
 Penutu : ayat 42

Uraian unsur penutur

 Gaya pencerita :
1. Pengulangan kata : ayat 37 dan 38 (berjaga-jaga)
2. Simbolis : ayat 36 (cawan)
3. Retoris : ayat 36
4. Irama waktu : ayat 40-41
 Pengarang tersirat :
 Pengarang yang maha tahu
 Pembaca tersirat :
 Pterus, Yakobus dan Yohanes
 Sudut pandang :
Tafsiran

Narator mengisahkan bahwa salah satu momen yang paling berat dihadapi Yesus
ialah pergumulan Yesus di taman Getsemani, pada perikop ini kita dapat melihat narator
menggambarkan betapa Yesus sangat bergumul dengan apa yang akan Dia hadapi, Dia
sendiri mengutarakan isi hati-Nya kepada murud-murid, betapa beratnya pencobaan yang
akan Dia alami.

 Pembukaan-ayat 32
Cerita ini dimulai ketika Yesus dan murid-muridNya tiba di taman Getsemani,
Getsemani merupakan sebuah tempat yang terletak di daerah Bukit Zaitun. Disini
terlihat bahwa Yesus pergi ke tempat itu bukan untuk melarikan diri dari apa yang
akan Dia hadapi nanti, melainkan Dia pergi ke taman Getsemani untuk berdoa.
 Perkembangan-ayat 33-42
Taman Getsemani merupakan tempat yang sering di datangi oleh Yesus dan
murid-muridNya, namun kedatangan Yesus kali ini sangat berbeda, Dia datang untuk
bergumul tetapi dengan cara yang tidak biasa. Ada sesuatu yang lain yang dirasakan
oleh Yesus, hal ini ditunjukan melalui perasaan yang diungkaan kepada murid-
muridNya. Yesus mengungkapkan bahwa diri-Nya sangat takut, gentar dan hati-Nya
sedih. Dalam cerita ini narator menggambarkan figur Yesus yang sangat berbeda
dengan figur Yesus yang selama ini dikenal oleh murid-muridNya.
Ketakutan Yesus harus dipahami dalam kaitannya dengan cawan yang harus
Dia minum. Dalam ajaran orang Yahudi, cawan merupakan lambang penderitaan
sebagai akibat dari murka Allah (Wahyu 14:10), didalam konteks Getsemani, Yesus
harus menghadapi murka Allah, Dia harus ditinggalkan dan mengalami keterpisahan
dengan Bapa. Inilah inti dari penderitaan yang sesungguhnya yang harus dihadapi
oleh Yesus.
Selain Yesus yang pergi untuk berdoa, Diapun mengajak ketiga murid-Nya,
Petrus, Yakobus dan Yohanes, Dia sengaja membawa mereka agar mereka
mengetahui apa yang dia rasakan waktu itu. Dia mengukapkan isi hati-Nya dan
ketakutan-Nya kepada mereka. Yesus bahkan meminta kepada mereka untuk berjaga-
jaga dan berdoa. Tetapi setelah Yesus selesai berdoa dan kembali, dia mendapati
ketiga murid-Nya sedang teridur, Yesus pun menegur mereka,
 Penutup-42
Didalam penutup Narator menceritakan bagaimana Yesus menjadi lebih siap
dengan apa yang Dia takutkan sebelumya. Dia tahu bahwa saatnya sudah tiba dan
tidak mungkun untuk menghindarinya lagi. Dia pun membangunkan dan megajak
mereka pergi, Yesus pun siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi. Dia tidak
berpikr untuk menghindar / menyelamatkan diri dari hal itu.

Makna Teologis

Kasih dan cinta Yesus kepada dunia dan segala isinya tidak perlu diragukan lagi, ini
dapat dilihat dari pengorbanan-Nya, Dia rela mati untuk kita, sudah sepantasnya kita selalu
mengucap syukur kepada-Nya lewat doa. Selain itu melalui perikop ini kita diajak untuk
selalu berdoa agar kita terhindar dari dosa seperti pesan Yesus untuk tetap berjaga-jaga. Dan
juga sikap Yesus yang meminta kekuatan dengan cara berdoa kepada Bapa ketika Dia
mengalami situasi yang sangat sulit, ini memberi pelajaran kepada kita, dalam situasi apapun
entah itu bahagia/sedih, suka/duka, kita harus tetap yakin bahwa Yesuslah tempat kita
mengucap syukur atau berdoa.

Anda mungkin juga menyukai