I. Pendahuluan
Di minggu- minggu saat ini adalah minggu – minggu memasuki perjalanan penderitaan yang
dialami Yesus Kristus. Salah satu nats kita pada saat ini kisah Yesus di Taman Getsemani.
Kisah Yesus berdoa di Taman Getsemani ini adalah babak awal/tahap awal
penderitaan/kesengsaraan Yesus menuju penyaliban. Yesus berdoa untuk mempersiapkan
diriNya menghadapi kematian yang harus ditanggungNya karena dosa – dosa manusia.
Penderitaan yang Yesus alami cukup berat, sehingga di nats dikatakan Dia mulai merasa
sedih, gentar bahkan sampai seperti mati rasanya. Hal ini menunjukkan dari sisi
kemanusianNya dia sangat sulit untuk menghadapinya pergumulanNya. Kesedihannya berawal
dari fitnah, penolakan, penentangan, penghianatan, upaya pembunuhan dan beragam persoalan
lainnya. Terlebih kematiaan yang ditimpakan kepadaNya akibat dosa manusia. Inilah membuat
diriNya seperti tidak berdaya dan sangat butuh teman yang mendukung. Itu sebabnya Tuhan
mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus untuk berjaga – jaga yang dapat memberikan suatu
bentuk dukungan kepada Yesus melalui tidak tidur, berwaspada dan sambil berdoa agar mereka
tidak jatuh dalam pencobaan. Tapi tindakan justru sebaliknya mereka tertidur dan tidak ikut
bergumul akan perumulan yang dihadapi Yesus. Dan itu terjadi hingga sampai 2 kali ketika
Yesus membangunkan mereka dan mengingatkan mereka untuk berjaga – jaga tapi yang terjadi
tetap saja mereka tidur.
Penderitaan yang cukup berat itu juga terlihat ketika Yesus sampai 3 kali meminta di
dalam doaNya supaya penderitaan itu tidak dikenakan/ditimpakan kepadanNya (berlalu
dariNya). Dalam nats ini dikatakan biarlah kiranya cawan ini lalu dariKu. Penekanan doa
sampai berulang kali atau sebanyak 3 kali di dalam nast ini berarti menandakan cawan itu
penderitaan yang sangat berat. Kata Cawan di dalam Alkitab dipandang sebagai lambang
penderitaan manusia (Maz. 75 : 9). Minum cawan berarti menerima kesengsaraan (Yer. 49 : 12;
Mat 20 : 22). Cawan juga dapat diartikan dengan tempat yang berisi dengan murka Allah ( Yes.
51 : 17; Yer. 25 : 15; Wahy. 15 : 7; 16 : 1). Lambang Cawan juga dapat diartikan hukuman Allah
(Wahy. 14 : 10; 16 : 19; 18 : 6). Secara sisi kemanusiaan Yesus memang sulit rasanya
menerima ataupun meminum Cawan itu. Apalagi bukan karena dosaNya atau kesalahanNya
sehingga Ia harus meminum cawan tersebut atau mendapat penderitaan itu (penyaliban). Tetapi
demi keselamatan umat manusia. Meskipun permintaan Yesus terus agar cawan itu berlalu
dariNya pada akhirnya Yesus menyerahkan segalanya di dalam kehendak Allah (ay.42). Artinya
Yesus sudah siap atau pasrah untuk menerima murka Allah.
III. Aplikasi
Penderitaan yang dialami Yesus adalah karya Allah untuk menyelamatkan umat manusia.
Melalui penderitaanNya kita dipanggil untuk mengingat penderitaanNya adalah buah
keselamatan bagi kita. Untuk itu marilah kita tunjukkan buah kesalamatan di dalam kehidupan
kita. Biarlah kehidupan kita, kita persembahkan untuk kemuliaan Tuhan.
Melalui nats ini juga dijelaskan seberat apapun penderitaan yang dialamiNya, dia
menyerahkan segalanya kepada Allah di dalam doa. Dan menyerahkan Tuhan yang berkehendak
atas doaNya. Demikianlah kiranya bagi biarlah kita menjadi pendoa yang menyerahkan segala
pergumulan kita di dalam doa.
IV. Penerapan Pengajaran
1. Tujuan Intruksional Umum : ASM mengetahui Kisah Yesus di Taman Getsemani
2. Tujuan Intruksional Khusus :
ASM memahami apa yang dialami Yesus di Taman Getsemani
ASM memahami apa yang dilakukan Yesus atas yang dialamiNya
ASM mengingat cerita Yesus di Getsemani
ASM dapat mempraktekan tindakan Yesus ketika menghadapi pergumulan
V. Lagu :
KJ. 36 : 1-2