Anda di halaman 1dari 40

MATERI BIMBINGAN KHOTBAH Membaca perikop Yesaya 52 : 13 - 53 : 1 - 12 dan Yohanes 19 : 28 -

(Jumat Agung) 30, kita akan menemukan suatu benang merah, yaitu gambaran
Jumat, 02 April 2021 seseorang, dalam hal ini “seorang Hamba” yang rela menderita untuk
menanggung hukuman dan kesengsaraan yang semestinya dialami oleh
Oleh: Pdt. Marleen Rolette Tuhusula - Talakua manusia berdosa. Seorang Hamba yang rela menjalani penderitaan itu
sampai mati di Tiang Kayu Salib untuk memikul seluruh hukuman dosa
Nas Bacaan : Yesaya 52 : 13 - 53 : 1 - 12 & Yohans 19 : 28 - 30 manusia dan dunia ini. Hamba Tuhan yang dimaksudkan adalah Yesus
Tema Bulanan : Hidup Dalam Spiritualitas Kebangkitan Kristus Kristus yang adalah “ebed YHWH” yaitu Hamba Tuhan yang mengalami
Tema Mingguan : Yesuslah Tuhanku dan rajaku! berbagai penderitaan dan kesengsaraan yang sangat hebat. Tetapi
Tema Jum.A : Sesungguhnya Penyakit Kitalah Yang semua yang dialami dan dijalani oleh Hamba Tuhan ini sesungguhnya
DitanggungNya Dan Kesengsaraan Kita Yang
DipikulNya adalah kerelaan-Nya untuk memikul segala penyakit dan kesengsaraan
manusia akibat dosa yang dilakukannya.
Pengantar

P erayaan Jumat Agung merupakan ritual hari Kematian Yesus yang Yesaya 52 : 13 - 53 : 1 - 12
diperingati oleh umat manusia diseluruh dunia yang beragama 1. Perikop ini merupakan salah satu dari empat nyanyian tentang
Kristen. Karena melalui kematian-Nya, Yesus Kristus menyelamatkan “Hamba Tuhan” yang menderita (Ebed Yahweh) yang terdapat dalam
umat manusia dari belenggu dosa. Dalam tradisi GPM, ritual Jumat kitab Yesaya (Yes.42:1-9; 49:1-6; 50:4-11; dan 52:13-53:1-12).
Agung diawali dengan akta Perjamuan Kudus di pagi hari, dimana Nyanyian tentang Hamba Tuhan yang menderita itu menggambarkan
semua orang percaya yang sudah Sidi, mengambil bagian sebagai suatu seorang hamba yang dipilih Allah untuk membawa keadilan bagi
persekutuan, dengan duduk bersama sekeliling meja, makan dan minum bangsa-bangsa (Yes.42:1) dan membawa umat Israel Kembali
dari roti dan anggur yang menyimbolkan Tubuh dan Darah Yesus. kepada Allah (Yes.49:5). Hamba itu juga akan menjadi terang bagi
Kemudian akan dilanjutkan dengan Ibadah Jumat Agung yang akan bangsa-bangsa lain sehingga mereka akan mengakui kuasa Allah
berlangsung di sore hari. Dan karena itu khotbah ini akan disiapkan untuk yang menyelamatkan (Yes.49:6). Berbeda dengan konsep hamba
Ibadah Jumat Agung di sore hari1. Tuhan dalam Alkitab PL, Yesaya menggambarkan hamba Tuhan ini
Perayaan Jumat Agung Gereja Protestan Maluku tahun 2021, dipandu akan menderita secara fisik dan dipandang hina saat mengemban
dengan Tema: “Sesungguhnya penyakit kita-lah yang ditanggung-Nya tugas yang diberikan Tuhan kepada-Nya.
dan kesengsaraan kita yang dipikul-Nya”. Tema ini diinspirasi dari 2. Ada beberapa catatan yang dapat kita simak dari perikop ini.
Yesaya 52 : 13 - 53 : 1 - 12 dan Yohanes 29 : 28 - 30. Pertama, Yesaya memberi harapan bagi umat Tuhan bahwa Hamba
Tuhan itu akan berhasil membebaskan umat-Nya dari penderitaan
Kajian Teks dan memberikan ganjaran keselamatan bagi mereka. IA akan
ditingikan, disanjung dan dimuliakan. Hamba Tuhan itu sangat rendah
1
Dalam Ajaran GPM (artikel 257), dijelaskan bahwa: Perjamuan kudus adalah hati, mau merendahkan diri dan penuh kerelaan, karena demi
perjamuan pengucapan syukur. Oleh karena itu tidak perlu dilakukan ibadah melaksanakan tugas pembebasan itu IA rela dihina dan disiksa. Ia
syukur perjamuan. Apalagi pengucapan syukur yang dilakukan secara langsung membuat banyak bangsa tertegun dan raja-raja tercengang, karena
sesudah ibadah perjamuan kudus. Ibadah yang dilakukan setelah perjamuan sebenarnya IA harus dimuliakan, tetapi DIA rela merendahkan diri-
kudus di pagi hari sebenarnya adalah ibadah jemaat secara umum. Bagi warga Nya, diremukkan, kehilangan rupa dan semarak-Nya, demi
jemaat yang tidak mengikuti perjamuan kudus diberi kesempatan untuk
beribadah bersama.
keselamatan umat-Nya (52 : 13 - 15)
Kedua, Hamba Tuhan digambarkan sebagai taruk atau tunas yang
tumbuh dihadapan Tuhan, tetapi IA tidak tampan dan semarakpun
1 2

1 2
tidak ada, dengan penampilan yang buruk rupa dan kurang menarik, penderitaan-Nya secara fisik tetapi merupakan refleksi dari
sehingga semua orang akan memalingkan muka daripada-Nya (53:1- pergumulan Roh dan Jiwa-Nya yang sangat dalam. Yohanes
3) menggambarkan ungkapan “Aku haus” sebagai puncak dari
Ketiga, Namun demikian, IA rela menanggung sengsara ganti seluruh ekspresi penderitaan Yesus yang paling dalam setelah
manusia yang berdosa, DIA tertikam oleh karena pemberontakan berjam-jam Ia menjalani penderitaan di Tiang Kayu Salib.
manusia yang berdosa. IA benar-benar pasrah. DIA dianiaya tetapi
3. Jika Yohanes menggambarkan bahwa para Prajurit
DIA membiarkan diri-Nya ditindas dan tidak membuka mulut-Nya. IA
bahkan dihukum mati sebagai seorang penjahat, padahal IA tidak memberikan anggur asam untuk diminum oleh Yesus, ternyata
pernah berbuat dosa. (53:4-5) tindakan ini tidak mengurangi kesengsaraan-Nya sebab anggur
Keempat, IA dibinasakan sebelum ajal-Nya, IA terputus dari negeri asam yang dalam bahasa Yunani disebut oxos adalah anggur
orang-orang hidup. Tetapi sekali-kali tidaklah IA bersalah. yang kadar alkoholnya sudah mengurai menjadi asam asetat
IA tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada di dalam mulut-Nya . IA atau cuka dan ini semakin menambah kesengsaraan Yesus.
membela orang-orang yang tersesat. Dan sesudah menanggung 4. Sesudah meminum anggur asam, Yesus berkata: “sudah
sengsara, IA akan masuk kedalam kemenangan besar, IA akan hidup selesai”, disini peristiwa Kematian Yesus secara jelas
terus, IA akan melihat keturunan-Nya, umur-Nya akan lanjut. IA akan menyatakan bahwa IA telah menyelesaikan tugas yang
membenarkan banyak orang, oleh sebab kematian dan kebangkitan- diberikan oleh Bapa-Nya. Ucapan ini bukanlah teriakan seorang
Nya. Dan sesudah kesusahan jiwa-Nya IA akan melihat terang dan korban yang tidak berdaya, bukan juga teriakan di nafas terakhir
menjadi puas (53:6-12).
Yesus karena kesengsaraan-Nya, tetapi seruan ini adalah
teriakan kemenangan bahwa rencana Allah mengutus Anak-
Yohanes 19 : 28 - 30
Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia dari belenggu
1. Dalam perikop ini, Yohanes menekankan bahwa penyebab
dosa, sekarang sudah digenapi dan “sudah selesai”. Jadi,
kematian Yesus adalah karena segala misi penyelamatan-Nya
kemenangan Kristus sesungguhnya sudah terjadi di Tiang Kayu
telah berakhir, Ia telah menjalani kehendak Bapa-Nya dengan
Salib, ketika IA mengatakan “sudah selesai”. Jika Yohanes
taat sampai mati di Tiang Kayu Salib. Disini Yesus-lah yang
kemudian mencatat bahwa Yesus kemudian menundukkan
menguasai kematian dan bukan kematian yang menguasai
kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya, itu berarti bahwa
Yesus. Oleh sebab itu walaupun penderitaan-Nya begitu hebat
Yesus secara aktif menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya
tetapi Ia tidak kehilangan misi-Nya, walaupun disiksa, dianiaya,
sebagai tanda bahwa IA telah selesai melaksanakan kehendak
dicemooh, bahkan dikhianati oleh orang-orang yang selama ini
Bapa-Nya. Hal ini menjadi jelas bahwa semua nubuat dalam
dekat dengan-Nya dan ditinggalkan oleh orang-orang yang
Kitab Suci, baik dalam Kitab Taurat maupun kitab para Nabi,
selama ini berjalan bersama-Nya, namun Yesus tidak
sekarang sudah digenapi di dalam diri Yesus. Bahkan nubuat
mengubah misi-Nya yaitu melakukan kehendak Bapa-Nya.
Nabi Yesaya dalam Yesaya 53:4.a, yang menjadi Tema
2. Yesus menjalani seluruh proses penderitaan sejak di Taman
perayaan Jumat Agung: “Sesungguhnya penyakit kita-lah yang
Getsemani, ketika Ia berdoa dengan keringat yang bercucuran
ditanggung-Nya dan kesengsaraan kita yang dipikul-Nya”, juga
seperti tetesan darah; ketika Ia diadili, dihajar, disesah,
sudah selesai dijalani-Nya.
dicambuk dengan sangat mengerikan, dan sekalipun Ia tidak
mengeluh, tetapi di menit-menit terakhir penderitaan-Nya, Ia
Pertimbangan Khotbah:
berseru : “Aku haus”. Hal ini bukan saja menggambarkan

3 4
1. Khotbah ini akan disampaikan pada Ibadah sore, setelah Perjamuan
Asa Kudus di pagi hari. Merayakan Perjamuan Asa Kudus di Jumat
Agung mengingatkan kita untuk menyelaraskan khotbah ini dengan
akta persekutuan dalam tradisi duduk dan makan - minum bersama di
satu meja, walaupun karena kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan
perubahan beberapa teknis pelayanan Perjamuan, namun tidak akan
menghilangkan nilai persekutuan.
2. Konsep tentang seorang Hamba, yang bersedia untuk menderita MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
demi membela dan membebaskan orang lain dari keterpurukannya, Minggu, 504 April 2021
mengingatkan kita untuk belajar menjadikan spiritualitas kehambaan,
menjadi gaya pelayanan dan kepemimpinan baik pemimpin keluarga, Oleh: Pendeta Margaretha Hendriks Ririmasse
jemaat dan masyarakat. Hal ini akan menjauhkan kita dari
kecendrungan mementingkan diri sendiri, tidak mau berkorban Nas Bacaan : Yesaya 12 : 1 - 6 & Markus 16 : 1 - 8
apalagi menderita, dan bahkan senang mengorbankan orang lain. Tema Bulanan : Hidup Dalam Spiritualitas Kebangkitan Kristus
3. Nubuat tentang “Hamba Tuhan” yang menderita oleh Nabi Yesaya, Tema Mingguan : Jangan Takut! Kristus Sudah Bangkit.
telah digenapi melalui penderitaan dan kesengsaraan Yesus Kristus Beritahukanlah Perbuatan-Nya Dan
Masyhurkanlah Nama-Nya
di Tiang Kayu Salib, penderitaan yang dijalani oleh Yesus bukan
karena kesalahan-Nya tetapi karena dosa kita manusia, sebab itu
Pendahuluan

I
kesengsaraan kita-lah yang telah ditanggung-Nya dan hukuman yang
ni kotbah Paskah. Begitu pentingnya Paskah bagi kehidupan beriman
harus kita jalani telah ditimpakan kepada-Nya. Merespons kasih
dan bersaksi orang Kristen sepanjang masa, sehingga rasul Paulus
Yesus yang rela menderita ganti kita manusia berdosa, hendaklah
bilang, “Kalau Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah iman kami dan sia-
menjadi daya dorong bagi setiap orang percaya untuk bersyukur dan
sialah pemberitaan kami” (I Kor. 15:14). Ya, Gereja ada karena peristiwa
berlaku setia.
Paskah, dan tanpa Paskah tidak ada Gereja. Paskah Kristus sekaligus
4. Sesungguhnya penderitaan bukanlah tujuan akhir hidup kita, tetapi
juga merupakan berita pegharapan tentang Hidup. Lewat peristiwa
cara untuk menuju suatu kehidupan yang sejati. Sebab Kristus juga
kebangkitan Kristus, kita diyakinkan bahwa “kuasa kubur” dan seluruh
pernah menjalani-nya dan tidak berakhir hanya di Tiang Kayu Salib.
ancamannya telah dikalahkan oleh Kristus. Kematian tidak lagi berkuasa.
Sebab Salib Kristus adalah jalan menuju kehidupan. Mungkin saat ini
Yang dimaksudkan dengan kematian yang dikalahkan adalah kematian
ada orang yang sementara bergumul dengan berbagai persoalan
spiritual, yang disebabkan karena kita memilih berada di luar Tuhan, atau
yang berat. Ketika disakiti, dikhianati, diperlakukan dengan tidak adil
kehidupan spiritual yang dikuasai oleh dosa dan nafsu kejahatan (band.
atau tidak manusiawi, jangan balas dengan perbuatan yang sama,
Kej.3:23,24). Lewat peristiwa Paskah, Allah menegaskan bahwa sang
tetapi tetap tegar dengan terus melakukan kebaikan. Milikilah sifat –
Sumber Hiduplah yang berkuasa atas seluruh dunia termasuk atas
sifat seorang “Hamba” (yang rendah hati, peka dan peduli, yang
semua kuasa jahat. Jadi manusia yang merayakan Paskah adalah orang-
sabar, tekun, disiplin, rela berkorban) dan hendaklah itu menjadi cara
orang yang bisa membebaskan diri dari cengkeraman dosa dan kematian
hidup dan gaya hidup di setiap aktifitas, entah sebagai pemimpin atau
spiritual sehingga kita terbuka kepada hidup spiritual dan fisikal yang lebh
pelayan, orangtua, dsb.
bermutu, hormat Tuhan, berdaya, berani melawan kejahatan, karena kita
5. Silakan dikembangkan sesuai konteks jemaat masing-masing. ada di bawah kekuasaan Sang sumber Hidup, dan hidup untuk
memperjuangkan kehidupan bermutu bagi semua. Itulah pengharapan
yang bisa kita pegang lewat peristiwa Paskah Kristus. Untuk itulah kita
bersyukur, sebab tak ada yang bisa menghilangkan “hidup “, sebesar
apapun kuasa dan ancaman yang datang. Ini yangdibicarakan dalam Israel kapanpun dan dimanapun,Israel dan umat percaya harus yakin
teks-teks bacaan ini. bahwa Tuhan ada dan Diamenyertai untuk menyelamatkan hidup
umatNya.Penyelamatan Tuhan ini telah dialami secara nyata dan sudah
Tafsiran terbukti.
Yes 12:1-6, merupakan jalinan dua mazmur puji-pujian yang berisikan Yes 12 merupakan bagian dari nubuat-nubuat nabi Proto Yesaya yang
ucapan syukur yang mengagungkan Tuhan sebagai sumber kekuatan bekerja di abad 8 SM. Itulah zaman ketika Asyur menjadi kekuatan super
yang memberi harapan hidup. Jenis mazmur seperti ini sering disebut power di Timur Tengah Kuno, karena itu kerajaan-kerajaan kecil seperti
juga sebagai mazmur kemenangan yang isinya bertemakan syukur atas Israel Utara dan Yehuda menjadi target ancaman Asyur. Selain Asyur
kemenangan dalam peran dan berbagai pergumulan berat. Di dalamnya 7 kekuatan tandingan yang dipercaya
ada pula Mesir abad 8 yang menjadi
terdapat pengakuan dan pujian kepada Allah sebagai sumber kekuatan bisa memberi perlindungan kepada kerajaan-kerajaan kecil ini dalam
yang memampukan dan menguatkan orang percaya memperoleh menghadapi ancaman Asyur. Namun meminta bantuan politik dari Mesir
kekuatan untuk menang dalam perang dan berbagai pergumulan, atau kerajaan lain tentu membutuhkan imbalan yang tidak sedikit baik
termasuk pergumulan untuk hiudp baru sesuai kehendak Sang Sumber secara politis maupun secara finansial (membayar upeti secara regular).
Hidup. Dari pembacaan yang teliti terhadap kitab Yesaya, Yeremia, Yeheskie
Yes 12:2 isinya paralel dengan Kel 15:2. Dalam teks Kel 15 ini, Musa serta nabi-nabi lain yang seabad, kecenderungan untuk mencari bantuan
dikatakan menyanyikan nyanyian syukurnya setelah berhasil politik dari kerajaan-kerajaan seperti ini biasanya dibuat. Terhadap
menyeberangi laut Teberau dengan membawa seluruh umat yang kecenderungan ini nasihat yang datang dari Nabi Yesaya adalah , stop
dipimpinnya secara aman. Nyanyian Musa ini sekaligus menggambarkan mempercayakan diri kepada kekuatan politik bangsa asing, tetapi
secara jelas ancaman maha besar yang dihadapi Israel, kawanan budak percayalah kepada Tuhan Yahweh Israel yang telah membuktikan
yang melarikan diri keluar dari Mesir. Dibandingkan dengan persenjataan diriNya sebagai Allah yang kuat, yang mengasihi dan menyelamatkan
tentara Firaun yangmengejar mereka, Israel bukanlah apa-apa dan Israel dari berbagai ancaman. Yes 12 antara lain adalah teks nyanyian
dalam perhitungan manusia mereka pasti akan kalah kalau sampai harus pujian kepada Yahweh yang merefleksikan keyakinan bahwa di tengah
berhadapan dengan tentara Mesir. Namun dalam nyanyian ini Musa yang situasi yang pelik seperti apapun, percayalah dan berpeganglah kepada
mewakili seluruh Israel mengaku dan bersyukur bahwa umat Israel justru Tuhan sebab Dia lah yang akan menyelamatkan kita. Dialah sumber
selamat sampai keseberang laut Teberau, sementara Firaun dan kekuatan kita dan karena itu berserah kepadaNya dengan sungguh
tentaranya tenggelam di dalam laut. Ini adalah sebuah pengakuan iman merupakan panggilan iman bagi Israel dan Yehuda dan bagi setiap orang
yang isinya mirip dengan credo2 lain dalam PL, (band Ul.26, Yos.25 dll). percaya. Nasihat untuk percaya kepada Tuhan tidak berarti anggap
Dalam credo Israel ini Musa dan orang Israel mengaku bahwa enteng segala tantangan yang mengancam, tetapi percaya bahwa Tuhan
penyelamatan yang mereka saksikan dan alami itu dilakukan sendiri oleh akan memberi jalan keluar yang lebih baik, dan kita berjalan mengikuti
Allah. Itulah pokok pujian dan syukur yang dinyanyikan oleh Musa dalam jalan itu. Seringkali justru dengan sikap tenang dan berserah, maka
Kel.15. Jadi disini, Tuhan dipuji sebagai sumber kehidupan dan sumber hikmat dari Tuhan akan kita peroleh untuk menyelesaikan berbagai
kekuatan. KepadaNya Israel berhutang hidup. Inti pengakuan iman masalah dan tantangan.
(credo Israel) ini selalu didengungkan pada setiap kesempatan, baik Cerita kebangkitan Yesus dalam Markus 16, juga menekankan hal yang
ketika mereka memberi persembahan korban kepada Tuhan, maupun sama. Bahwa di tengah ancaman yang hebat terhadap hidup, Allah
dalam peristiwa-peristiwa syukur lainnya. Credo yang sama diulangi lagi terbukti sebagai Sang Sumber hidup yang mengalahkan kuasa-kuasa
dalam Yes 12. Disini dalam konteks yang berbeda, pengakuan bahwa penuh ancaman tersebut. Kubur yang terbuka dan berita tentang Yesus
Allah adalah sumber kekuatan dan sumber hidup kembali dinyanyikan yang bangkit yang diterima oleh para perempuan mengandung berita
oleh nabi Yesaya. Yesaya ingin menekankan juga lewat nyanyiannya sukacita bahwa kuasa kubur yang dahsyat dan mengancam hidup telah
bahwa dalam kondisi tantangan sebesar apapun yang dihadapi umat dilumpuhkan. Allah di dalam Yesus Kristus adalah Allah yang berkuasa
atas semua kekuatan dunia yang membinasakan dan mematikan hidup. tersebut adalah makhluk ilahi, atau malaikat (band. Wahy. 7:9,13f, 2
Berita “Jangan Takut” (ay 6), yang diterima murid-murid perempuan dari Macc 3:26,33), yang menyampaikan perintah dari ALlah sendiri.
orang muda berjubah putih di dalam kubur terbuka, adalah berita penuh Tegasnya tugas menjadi pemberita tentang kebangkitan Tuhan Yesus
pengharapan yang menyakinkan mereka bahwa Tuhannya adalah Tuhan dan kemahakuasaan Allah merupakan panggilan iman yang tidak boleh
yang hidup. Itu pula berita yang menguatkan para murid perempuan diabaikan oleh semua orang percaya yang mengalami kasih setia dan
yangsedih dan hilang harapan karena merasa bahwa kematian Tuhannya kebesaranNya, kapanpun dan dimanapun. Itulah tugas suci karena itu
adalah suatu kenyataan menyedihkan yang harus diterima. Ya berasal dari Allah di dalam Kristus yang bangkit dan mengalahkan semua
penerimaan mereka terhadap kematian Yesus nyata dalam sikap mereka ancaman hidup di sepanjang masa
yang berangkat untuk memberi rempah-rempah dan meminyaki kepada
mayat Yesus (ay.1-2). Dalam pikiran mereka Tuhan yang mereka kasihi Pertimbangan Homiletik
dan percaya memang telah menjadi mayat, Dia yang mereka kasihi dan 1. Perlu ditegaskan bahwa berita paskah kali ini masih diwarnai dengan
ikuti selama hidupnya telah dikalahkan dan dikuasai oleh maut. ancaman virus covid yang belum sepenuhnya hilang. Tetapi berita
Tetapi rasa putus asa, dan hilang harap ini berganti dengan rasa takjub Paskah tentang pengharapan hidup baru mulai nyata dalam kaitan
yang besar setelah mereka menerima kabar kebangkitanNya dan melihat dengan ancaman covid 19 lewat vaksinasi yang mulai diterima oleh
bahwa tempat Dia dibaringkan telah kosong. Suatu pengalaman masyarakat banyak. Tuhan berperan lewat berbagai cara untuk
yangmenggentarkan sebab hal seperti ini adalah bertentangan dengan menunjukkan bahwa Allah sumber hidup berkenan memberi
hukum biologis. Di ayat 8 dikatakan mereka tidak mampu berkata-kata pengharapan hidup bagi semua yang mengalami ketakutan akibat
sebab gentardan dahsyat menimpa mereka. Mereka juga tidak berbagai ancaman.
mengatakan apa-apa kepada siapapun karena takut. Ya, lewat peristiwa 2. Kita harus syukuri kenyataan ini dan memberitakan tindakan Allah ini.
kebangkitan Yesus, mereka menyaksikan kebesaran dan Bagi orang percaya, ditemukannya vaksin covid bukanlah sekedar
kemahakuasaan Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang lebih kuat dari masalah kemajuan ilmu pengetahuan tetapi adalah masalah iman.
kekuatan maut yang selama ini dianggap sangat dahsyat dan Allah berperan disitu dan Dialah sumber hikmat bagi semua ahli
mengancam. Dihadapan kekuasaan dan kebesaranNya mereka kagum vaksin di seluruh dunia. Jadi covid bukan kata akhir dalam hidup
sekaligus takut. Yesus bukan sekedar seorang manusia biasa seperti dunia. Tuhan dan cinta kasihNya yangmenghidupkanlah yang
yang dulu mereka kenal selama hidupNya. Dia justru adalah sekaligus menjadi kata akhir.
Tuhan yang berkuasa atas semua kuasa termasuk atas kuasa kematian. 3. Ciri hidup dari orang yang merayakan Paskah adalah bersyukur dan
Itulah berita yang menggentarkan karena berita itu dahsyat dan hampir percaya bahwa apapun tantangan yang ada selalu pula ada
tak bisa dipercaya. Itu pula berita sukacita yang membuat hati mereka kemungkinan dan harapan untuk mengatasi dan melewatinya. Itulah
hampir tak mampu menampungnya, dan karena itu tidak mampu berkata- pokok kesaksian dan pemberitaan gereja sebagai pribadi dan
kata. Tetapi berita yang membawa pengharapan kepada semua orang persekutuan umat. Kesaksian kita bukan bertujuan untuk Kristenisasi
yang kehilangan asa ini tidak bisa disimpan pada diri sendiri. tetapi untuk memberi pangharapan kepada dunia bahwa selalu ada
Pengalaman dan keyakinan tentang Tuhan yang bangkit dan membawa masa depan baru bersama Tuhan.
pengharapan hidup ini harus diberitakan oleh setiap orang yang
mengalami kekuasaan dan kebesaranNya (Yes 12:4bff dan Mark 16:7).
Khususnya dalam Mark 16, instruksi untuk memberitakan tentang
kebangkitan Tuhan, itu adalah sebuah imperative ilahi. Ingatlah bahwa
gambaran tentang orang muda yang berjubah putih yang duduk di
sebelah kanan (ay.5) adalah cara Markus mengatakan bahwa perintah itu
adalah perintah dari Allah di dalam Yesus Kritus sendiri. Orang muda
9 10

KAJIAN TEKS
Kita tahu bahwa setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri
berulang kali kepada murid-murid-Nya.Tujuan-Nya adalah untuk
menghilangkan keraguan mereka terhadap kebangkitan-Nya dan
membuat mereka percaya bahwa Ia sungguh-sungguh bangkit sehingga
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH mereka dengan berani dapat menjadi saksi-saksi yang memberitakan hal
11
Senin, 05 April 2021 itu kepada orang banyak.
(Syukur Paskah)
a. Tuhan telah diambil orang dan tidak tahu dimana Ia diletakkan (Yoh
Oleh: Pdt. Jois Fabeat - Rooy 20:11-13)
Dalam Injil Yohanes cerita dalam Yoh.20:11-18 harus dibaca
Nas Bacaan : Yohanes 20 : 11 - 18 bersamaan dengan cerita sebelumnya Yoh.20:1-10, sebab
Tema Bulanan : Hidup Dalam Spiritualitas Kebangkitan Kristus penjelasan tentang kebangkitan Yesus di pasal ini telah dimulai dari
Tema Mingguan : Jangan Takut! Kristus Sudah Bangkit. kesaksian sebelumnya bahwa Maria Magdalena adalah orang yang
Beritahukanlah Perbuatan-Nya Dan pertama kali tiba di kubur Yesus. Pagi-pagi benar, saat hari masih
Masyhurkanlah Nama-Nya
gelap, ia sudah tiba di sana. Tetapi yang ditemukannya adalah
PENGANTAR Kubur Yesus kosong, batu kubur-Nya telah terguling (Yoh.20:1).
 Bagi kita orang Kristen, Paskah adalah hari kemenangan karena Fakta itu membuat Maria mengambil kesimpulan: mayat Yesus
Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat telah bangkit dan menang atas diambil orang (Yoh.20:2;13). Kesimpulan itu pula yang disampaikan
kuasa maut atau kematian. Kebangkitan Kristus inilah yang menjadi kepada kedua orang murid Tuhan, yang kemudian pergi
dasar iman kita dan dasar pemberitaan gereja. Tanpa kebangkitan, mendatangi kubur Yesus dan melihat bahwa cerita Maria
iman kita menjadi sia-sia. Rasul Paulus pernah mengatakannya, Magdalena benar adanya (Yoh.20:3-10). Setelah kedua murid
“Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan Yesus itu pulang ke rumah (ay.10), Maria memilih tetap tinggal di
kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu” (1 Korintus 15:14). kubur (Yoh.20:11). Ia menangis sendirian dan terus menjenguk
Sebab itu Paskah punya arti penting bagi kita yang harus terus kedalam kubur yang telah kosong. Kedatangannya ke kubur Yesus
disyukuri. Ketika kita dari waktu ke waktu merayakannya, itu tidak hanyalah ingin membawa rempah-rempah dan meminyaki Yesus
boleh hanya menjadi narasi sejarah yang diberitakan secara (bnd.Markus 16:1). Tetapi, di kubur kosong itu Maria berjumpa
berulang, tetapi yang terpenting harus menyatu dan menyata dalam dengan dua malaikat yang menanyai alasannya menangis, ia
pikiran, perkataan dan perbuatan kita setiap hari, atau dengan kata memberikan jawaban yang sama, seperti jawabannya kepada
lain kita terus “hidup dalam spiritualitas kebangkitan Kristus”. kedua murid Tuhan, Petrus dan Yohanes. “Tuhanku telah diambil
 Bagaimana bentuk hidup dalam spiritualitas kebangkitan Kristus, ini orang dan aku tidak tahu dimana Ia diletakkan” (ay.13). Jawaban
yang menjadi fokus pemberitaan Firman di bulan April. Karena itu, Maria Magdalena ini menunjukkan ketidakmengertian dan
pada perayaan syukuran paskah kali ini pemberitaan Firman ketidakpercayaannya bahwa Yesus telah bangkit. Yang ada dalam
didasarkan pada Injil Yohanes 20:11-18, untuk menjadi dasar bagi pikirannya hanyalah bahwa jasad Yesus telah dengan sengaja
kita membangun hidup dalam spiritualitas kebangkitan Kristus dengan diambil atau dipindahkan oleh orang ketempat lain.
belajar dari kisah-kisah penampakan Tuhan Yesus kepada murid-
murid-Nya. Salah satunya adalah kisah penampakan Tuhan Yesus b. Yang disangka penunggu taman itu adalah Rabuni (Yoh.20:14-16)
kepada Maria Magdalena.
Setelah mengatakan alasannya menangis kepada kedua malaikat Yesus. Kendatipun secara implisit penulis injil Yohanes tidak
itu, Maria melihat Yesus dan mendengar pertanyaan-Nya: menuliskan hal ini, namun dari apa yang dikatakan Yesus, kita
“mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” (ay.14- dapat menyimpulkan keinginan Maria itu. “Janganlah engkau
15). Pertanyaan Yesus tentang alasan mengapa Maria menangis, memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa” (ay.17a).
sama seperti yang disampaikan oleh kedua malaikat sebelumnya Yesus melarang untuk memegang-Nya dan memberikan tugas
(ay.13). Pengulangan ini sesungguhnya hendak menyadarkan Maria kepada Maria untuk pergi menyampaikan berita kebangkitan itu
akan fakta kebangkitan Tuhan yang seharusnya membuat Maria kepada para murid, yang disapa Yesus sebagai saudara-saudara-
bergembira dan bukan terus menangis dan sedih. Namun Maria Nya. Maria pun pergi dan bersaksi, “aku telah melihat Tuhan”, dan
sama sekali tidak menyadari bahwa orang yang bertanya itu adalah juga bahwa Dia mengatakan hal-hal itu kepadanya (ay.18). “Aku
Yesus sendiri. Hal ini disebabkan karena Maria sangat bersedih. telah melihat Tuhan”, sebuah pengakuan iman terbesar yang
Kesedihannya membuat ia tidak mengenali Yesus. Maria membuat Maria bersukacita dan memberanikannya pergi sebagai
menyangka Yesus adalah penunggu taman. Tetapi, sapaan ‘Maria’ saksi Kristus untuk memberitakan kebangkitan-Nya.
oleh Yesus menyadarkannya bahwa orang itu benar-benar adalah
Yesus. Maria mengenal sapaan itu lalu menyebut Yesus: ‘Rabuni’ PERTIMBANGAN HOMILETIK
(ay.16). ‘Rabbuni’ adalah kata Ibrani yang secara hurufiah berarti  Paskah atau kebangkitan Yesus Kristus harus selalu kita syukuri.
‘guruku yang agung’. Itu adalah satu dari gelar-gelar yang diberikan Sebab ibarat jantung pada manusia, demikianlah Paskah dapat
kepada guru-guru Yahudi. Gelar ini diberikan dalam 3 (tiga) bentuk dianalogikan bagi kekristenan. Tanpa jantung manusia tidak bisa
yakni: (a) Rab, atau guru - tingkat kehormatan yang paling rendah. hidup, demikian juga tanpa kebangkitan tidak ada kekristenan.
(b) Rabbi, guruku - suatu gelar kewibawaan yang lebih tinggi. (c) Kebangkitan Kristuslah yang menjadi inti dan dasar pemberitaan
Rabbuni, ‘guruku yang agung’, gelar yang paling tinggi atau gereja sehingga kekristenan tetap hidup hingga saat ini. Dengan
terhormat dari semua. Gelar ini, di antara orang-orang Yahudi, kebangkitan Kristus mau menegaskan bahwa kuasa maut yang
hanya diberikan kepada 7 orang, semuanya orang-orang dengan selama ini ditakuti manusia telah dilumpuhkan oleh kuasa Allah. Itu
keunggulan dan kemasyhuran yang besar. Rabbuni’ dalam ay 16 berarti kita yang percaya kepada Allah dalam Yesus Kristus dan
ini, diterjemahkan dari kata Yunani DIDASKALE (=Guru).Jadi, hidup dalam spiritualitas kebangkitan-Nya adalah orang-orang yang
sapaan Rabuni yang disampaikan oleh Maria kepada Yesus, tidak lagi dikuasai oleh maut. Kita menjadi orang-orang yang sudah
menunjukkan penghargaan dan sekaligus pengakuannya tentang menang malah lebih dari orang-orang yang menang. Kenyataan ini
Yesus sebagai Tuhan dan Gurunya. Penghargaan dan pengakuan menjadi alasan yang kuat bagi kita orang kristen untuk tidak mudah
yang lahir dari rasa sukacita karena perjumpaannya langsung menjadi lemah, takut menghadapi kenyataan hidup yang keras, sulit
dengan Yesus. dan menyedihkan, seperti antara lain berbagai krisis yang melanda
hidup manusia dan lingkungan sekarang ini, termasuk krisis akibat
c. Pergilah dan saksikan: “Aku telah melihat Tuhan” (Yoh.20:17-18) pandemi virus corona. Lebih dari itu, orang-orang yang hidup dalam
Setelah Maria Magdalena mengalami perjumpaan langsung dengan spiritualitas kebangkitan Kristus, akan semakin giat melakukan
Yesus yang bangkit. Hidup Maria diubahkan dari ketidakmengertian kebajikan, bekerja untuk mengatasi berbagai masalah hidup
dan ketidakpercayaannya akan kebangkitan Yesus, menjadi sekarang ini, bekerja untuk memberi peluang agar orang lain juga
sungguh-sungguh mengerti dan percaya bahwa Yesus sungguh bisa hidup. Dengan demikian hidup kita sungguh-sungguh
bangkit. Dari kesedihannya karena menyangka jasad Yesus telah bermakna dan tidak kalah terhadap tantangan. Spiritualitas hidup
diambil atau dipindahkan orang menjadi bersukacita karena telah yang seperti ini akan memberi daya tarik tersendiri bagi orang lain
melihat Yesus sendiri. Luapan sukacita itu membuat Maria hendak sehingga mereka pun dapat melihat Tuhan didalam diri kita lalu
memegang dan membuktikan kebenaran tentang kebangkitan percaya dan memuliakan-Nya.
 Orang-orang yang hidup dalam spiritualitas kebangkitan Yesus
selalu diyakinkan bahwa mereka sedang tidak bergerak menuju
kematian tetapi sebaliknya menuju kehidupan. Itu berarti hidup
dalam pengharapan yang dinamis, karena ternyata maut bukanlah
titik akhir hidup tetapi titik awal untuk menemukan hidup baru. MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
Sebab itu apa yang Tuhan Yesus telah kerjakan dengan Minggu,1511 April 2021
kebangkitan-Nya bukan hanya untuk membuat kita bangga dan
bersukacita dengan karya Kristus yang mentransformasi kehidupan Oleh: Pendeta Noor Refialy Latupapua
menjadi lebih baik, namun sesungguhnya Allah hendak membawa
kita jauh lebih berdaya guna menjadi saksi-saksi-Nya yang berani Nas Bacaan : 1 Yohanes 1 : 1 - 4
pergi dan memberitakan kebangkitan-Nya dalam kata dan Tema Bulan : Hidup Dalam Spiritualitas Kebangkitan Kristus
perbuatan nyata setiap hari. Kata dan perbuatan yang baru, yang Tema Minggu : Beritakan Apa yang Kamu Lihat Dan Dengar Tentang
memasyurkan nama-Nya, bukan kata dan perbuatan yang menebar Kristus Yang Hidup
virus kejahatan, virus kematian dalam keluarga, gereja dan
masyarakat, sebab semuanya itu justru mempermalukan nama PENGANTAR
Tuhan.
 Selamat mempersiapkan khotbah dan jadilah saksi-saksi Tuhan
yang baik dan setia. Tuhan Yesus memberkati pemberitaan kita
T ema pemberitaan firman Minggu ini adalah “Beritakan Apa Yang
Kamu Lihat Dan Dengar Tentang Kristus Yang Hidup”. Rumusan
Tema ini didasarkan pada teks 1 Yohanes 1:1-4, yang diberi judul oleh
bersama di syukuran paskah ini, syaloom!!!.... Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) “Kesaksian Rasul Tentang Firman
Hidup”.
Bila kita membaca surat 1 Yohanes secara seksama kita dapat
merasakan bagaimana usaha dan kerja keras dari penulis surat ini untuk
melawan pengaruh ajaran sesat (yang salah) yang dibawakan oleh orang
tertentu (guru palsu) dalam jemaat. Ajaran sesat (yang salah) itu adalah
doketisme yang menyangkal akan keberadaan Yesus sebagai manusia.
Ajaran ini didasarkan atas kepercayaan bahwa apa saja yang
bersentuhan dengan dunia (material), menghasilkan yang jahat. Jadi,
Yesus, Anak Allah, tidak mungkin telah menjadi manusia. Mereka juga
mengajarkan bahwa diselamatkan berarti dilepaskan dari urusan-urusan
kehidupan di dunia ini; mereka menekankan bahwa keselamatan tidak
ada hubungannya dengan hal-hal mengenai kesusilaan atau kasih
terhadap sesama manusia.
Berdasar ajaran-ajaran sesat seperti itu, penulis surat ini lalu
mengemukakan dengan jelas bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh
sudah menjadi manusia sejati. Ia menekankan juga bahwa semua orang
percaya kepada Yesus serta mengasihi Allah harus pula mengasihi satu
sama lain. Karena itu, salah satu tujuan surat ini ditulis adalah untuk
mengingatkan warga jemaat (orang percaya) supaya tidak terpengaruh
atau tertipu dan mengikuti ajaran-ajaran yang salah yang dapat merusak
kehidupan beriman mereka kepada Allah di dalam Yesus Kristus. Hal lain dengar dan apa yang ia lihat tentang Firman yang hidup, yaitu Tuhan
yang juga ditekankan oleh penulis adalah bahwa ajaran yang benar Yesus Kristus, itulah yang disaksikan dan diberitakan. Firman yang hidup
harus tampak dalam hidup yang benar. Di sinilah letak kelemahan dari itu menyatakan diri dan memberi pengertian akan hidup yang kekal yang
para pengajar sesat yang mana perilaku dan tindakan mereka bersumber pada Allah Bapa (ada di dalam Bapa). Dengan kata lain dapat
samasekali tidak memperlihatkan iman kristen. dikatakan bahwa kata “Hidup” dalam 1 Yohanes 1:1 ini bukan hanya
Kajian teks yang menjadi dasar pemberitaan firman dalam suasana menunjuk bahwa Yesus itu hidup, tetapi juga bahwa Ia memberikan
sukacita Paskah ini merupakan bagian pendahuluan (prolog) yang secara hidup kekal kepada semua orang percaya kepada-nya sebagai
jelas memperlihatkan penegasan penulis Surat 1 Yohanes bahwa Juruselamat.
sebagai salah seorang saksi mata peristiwa-peristiwa Yesus, Menarik bahwa apa yang dinyatakan dalam ay. 1 diulang
menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang benar-benar kembali pada ayat 2-3. Berulangkali Yohanes menegaskan hal ini
hidup. Anak Allah yang adalah firman itu sendiri: “Firman Hidup” (firman dengan tujuan supaya setiap pembaca suratnya (warga jemaat)
yang memberi kehidupan kekal, yaitu Tuhan Yesus Kristus). memperoleh pengertian yang benar dan hidup bergaul akrab/dekat
dengan Allah di dalam dan melalui Kristus. Karena hidup di dalam
TAFSIRAN persekutuan yang benar dengan Allah dan Kristus, akan memiliki hidup
Ayat 1, dimulai dengan frasa: “Apa yang telah ada sejak semula” kekal. Yohanes mendefinisikan hidup kekal yang berkenan dengan
…, Ungkapan ini menunjuk kepada Firman bahwa Firman itu muncul Kristus sebagai hidup kekal yang hanya dapat diperoleh melalui iman
tidak hanya pada saat awal itu (bd. Kej. 1:1; Yoh.1:1. ungkapan “pada kepada Kristus.
mulanya”), melainkan Ia sudah ada sejak dahulu dan terus bekerja sejak Ditengah realita bergejolak ajaran sesat pada waktu itu, penulis
saat itu. Firman bukan benda yang mati, melainkan menunjuk pada bekerja keras agar orang percaya memiliki pengenalan yang benar akan
pribadi Tuhan Yesus Kristus (bd. Yoh. 1:1 “Pada mulanya adalah Firman, siapa itu Allah di dalam Kristus dan bagaimana harus hidup di dalam Dia.
dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Memiliki semangat persekutuan untuk saling mengasihi dan hidup dalam
Allah). Kita dapat memakai tafsiran William Barclay, dalam bukunya persekutuan dengan Kristus. Dan akhirnya ia (Yohanes) menyatakan:
“Pemahaman Alkitab Setiap Hari” (hal. 37). Dikatakan: amanat Yohanes “Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami
mengenai Yesus Kristus mempunyai tiga hal besar, yaitu: Pertama, ia menjadi sempurna (ay 4). Maksud ayat ini adalah ia hendak membawa
mengatakan bahwa Yesus itu sudah berada dari permulaannya. Artinya, saudara-saudaranya ke dalam persekutuan yang baru saja ditulisnya,
di dalam Dia, kekekalan memasuki waktu; di dalam Dia Allah yang kekal sehingga sukacitanya sendiri semakin melimpah, dan tentunya, hal yang
itu secara pribadi memasuki dunia manusia. Kedua, bahwa masuk-Nya sama berlaku bagi mereka; ‘sukacitamu’, dan ‘sukacita kami’ berjalan
ke dalam dunia ini adalah hal masuk yang sungguh-sungguh dari sejajar. Seperti A. E. Brooke (The Johannine Epistle, ICC 191)
kemanusiaan yang nyata yang Allah pertanggungkan atas-Nya. Ketiga, mengingatkan kita, ‘Dalam penuaian rohani, penabur dan penuai,
melalui tindakan itu maka manusia diberikan firman kehidupan. Firman bersukacita bersama’. Bagi kedua-nya, sukacita sejati datangnya hanya
yang dapat merubah kematian menuju kehidupan dan dari hanya dari persekutuan dengan Allah. “Persekutuan“ (Yun. Koinonia) secara
sekedar berada di dalam kehidupan yang nyata. Kata “Semula”, harafiah artinya “memiliki bersama” dan meliputi saling berbagi dan
menunjuk pada saat Allah menciptakan dunia, sejak dunia ada atau berpartisipasi. Orang kristen mempunyai persekutuan karena mereka
dunia diciptakan. Jadi Firman yang menunjuk pada pribadi Yesus Kristus memiliki iman bersama (bd. Titus 1:4; Yud. 3), memiliki kasih karunia
itu sudah ada sejak dulu kala (purbakala). Selanjutnya frasa “ Yang telah bersama dari Allah di dalam Kristus (1 Kor. 1:9; Flp. 1:7), dialami oleh
kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami Roh Kudus bersama (Yoh. 20:22; Roma 8:9, 11), memiliki karunia-
saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang firman karunia Roh bersama (Roma 15:27), dan musuh bersama (1:15-18; 1 Ptr.
hidup - ….” Ini sungguh memperlihatkan kesaksian Yohanes sebagai 5:8). Jadi, tidak mungkin ada persekutuan sejati dengan mereka yang
saksi mata, yang mendengar dan melihat sendiri. Dan apa yang ia menolak ajaran iman kepada Kristus.

17 18
bisa terjadinya persekutuan dengan sesama (seiman). Orang yang tidak
percaya juga mempunyai persekutuan, tetapi ini hanya bersifat
horizontal, karena mereka bersekutu tanpa Allah. Begitu juga dengan kita
PERTIMBANGAN HOMILETIK (gereja), jika belum memiliki persekutuan dengan Allah dalam Kristus,
Tema pemberitaan Minggu ini, “Beritakan apa yang kami lihat maka kita tidak akan pernah bisa mempunyai persekutuan dengan
dan dengar tentang Kristus yang hidup” adalah merupakan sebuah sesama seiman. Kita tidak hidup dalam persekutuan yang saling
seruan yang berisikan ajakan dan perintah untuk menjadi saksi Kristus mengasihi. Mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia. Melalui
yang bangkit (Kristus yang benar-benar hidup). Gereja adalah pengenalan dan hubungan yang baik, dekat dan akrab dengan Allah
persekutuan orang percaya yang diutus ke dunia untuk menjadi saksi asli maka kita, baik pribadi maupun persekutuan (keluarga, gereja) akan
bukan saksi palsu dalam kesaksian dan pemberitaan mengenai tercipta persekutuan yang indah dan baik dalam kehidupan kita sehari-
penderitaan, kematian dan kebangkitan Kristus. Memang menjadi saksi hari. Karena orang yang mengasihi Allah (bergaul dan bersekutu dengan
asli tidaklah mudah dan gampang, apalagi di zaman sekarang ini. Allah) akan mengasihi sesamanya/persekutuannya dalam hidup saling
Menjadi saksi Kristus tidaklah pernah lepas dari berbagai tantangan, mengasihi satu dengan yang lain..
cobaan dan ancaman yang hebat (termasuk pandemik covid-19).. Silahkan dikembangkan oleh para pengkhotbah sesuai konteks.
Dalam suasana sukacita paskah kiranya menguatkan dan memberanikan
gereja (orang percaya) sebagai representasi para murid yang menerima Selamat memaknai Paskah: “Beritakan apa yang kamu lihat dan dengar
karya pembebaasan Allah untuk menjadi saksi Kristus yang benar. tentang Kristus yang hidup”.
Kewajiban gereja adalah memberitakaan Paskah/kebangkitan Kristus
kepada semua orang. Itulah tugas pokok gereja. Apalagi ditengah realita
tantangan dan ancaman di dunia dengan semakin bergejolak berbagai
ajaran yang menyesatkan bahkan tawaran dan rayuan dunia yang
membawa pada kebinasaan.
Gereja wajib berperan aktif sekalipun gereja bukan saksi mata
langsung seperti penulis surat ini, tetapi gereja memiliki iman, percaya
dan pengharapan kepada Allah di dalam Kristus, karena gereja sudah
mengalami anugerah karya keselamatan Allah di dalam dan melalui
Kristus yang menderita, mati di salib, dan kemudian bangkit dari antara
orang mati. Dan memberikan kepada gereja/orang percaya kehidupan
kekal. Jadi gereja dibebaskan dan diselamatkan Allah di dalam Kristus
bukan supaya untuk dialami dan dirasakan oleh gereja sendiri, melainkan
untuk menjadi berkat, membebaskan dan menyelamatkan sesama yang
lain bahkan dunia ini. Gereja harus dapat meyakinkan sesama manusia
dan dunia tentang berita paskah/kebangkitan Kristus sebagai peristiwa
iman yang membebaskan, menyelamatkan dan menghidupkan. Kristus
tidak hanya bangkit dan benar-benar hidup, tetapi memberikan kepada
kita hidup kekal.
Untuk itu, gereja sendiri harus memiliki pengenalan yang benar
akan Allah di dalam Kristus, dan hidup dalam pesekutuan yang
akrab/dekat dengan-Nya. Dan persekutuan inilah yang menyebabkan

19 20
sebagai peristiwa penyelamatan Allah. Ini nampak dalam bacaan Kis.
4:1-12.
2. Bacaan Kisah 4:1-12 adalah satu kesatuan dengan bacaan Kisah
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH Para Rasul 3:1-4:22. Karena itu untuk memahami teks bacaan Kisah.
Minggu, 18 April 2021 4:1-12 kita tidak bisa memisahkannya dari teks sebelum dan
sesudahnya. Kisah. 3:1-10 bersaksi
21 tentang Petrus dan Yohanes
Oleh: Pdt. Vecky Untailawan menyembuhkan orang lumpuh sejak lahir dekat pintu gerbang Bait
Allah di Yerusalem. Peritiwa penyembuhan itu membuat ada orang
Nas Bacaan : Kisah Para Rasul 4 : 1 - 12 yang heran dan bertanya-tanya tentang kuasa yang ada pada Petrus
Tema Bulanan : Hidup Dalam Spiritualitas Kebangkitan Kristus dan Yohanes. Karena itu dalam Kisah. 3:11-26 Petrus menjelaskan
Tema Mingguan : Hidup Karena Kuasa Kebangkitan Kristus apa yang terjadi dan dengan kuasa apa mereka melakukan
penyembuhan itu. Pada pasal 4:1-22 Petrus dan Yohanes ditangkap
I. PENGANTAR oleh para pemimpin Yahudi karena pemberitaan mereka tentang
1. Bagian bacaan ini ditulis untuk menyaksikan pekerjaan Allah yang Yesus Kristus. Namun untuk pemberitaan pada minggu, 18 April
dilaksanakan oleh para rasul setelah kebangkitan Yesus dan 2021, dibatasi pada Kisah 4:1-12. Teks ini akan kita pahami dari
keturunan Roh Kudus serta respons para pendengarnya. Pekerjaan perspektif Tema Mingguan: ”Hidup Dalam Kuasa Kebangkitan
yang dimulai dari Yerusalem sampai ke ujung bumi (Kis.1:8), yaitu Kristus.”
keseluruh wilayah kekaisaran Romawi. Berita yang disampaikan
ialah keselamatan telah dikerjakan oleh Allah bagi manusia dan dunia II. PEMAHAMAN TERHADAP TEKS KISAH 4 : 1 - 12
ini melalui peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus dari Bacaan Kisah 4 : 1 - 12 dibagi atas tiga bagian:
antara orang mati (Kis. 2:22-40; 4:12). Pemberitaan para rasul 1. Ayat 1-4. Reaksi terhadap pemberitaan Petrus dan Yohanes
tentang Yesus Kristus kemudian menimbulkan sikap pro dan kontra di Para murid Yesus yang hidup dalam suasana kebangkitan Yesus
antara para pendengarnya. Ada orang yang mendengar kesaksian Kristus diberi kuasa oleh Allah untuk memberitakan siapa itu
para rasul dan melihat tanda-tanda mujizat yang terjadi membuat Yesus Kristus dan apa makna kematian dan kebangkitan-Nya bagi
mereka menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Tetapi ada juga keselamatan dunia. Mereka yang tadinya takut dan mengunci diri,
golongan yang menolak pemberitaan para rasul dan berusaha untuk sekarang bangkit dan dengan berani bersaksi tentang siapa itu
menghentikan pemberitaan mereka. Sekalipun mereka sendiri melihat Yesus Kristus. Ini nampak pada apa yang dilakukan oleh Petrus
kenyataan yang terjadi, yaitu apa yang dilakukan oleh rasul-rasul dan dan Yohanes. Mereka memberitakan dan mengajarkan tentang
yang membuat banyak orang kagum dan menjadi percaya terhadap Yesus Kristus melalui perkataan dan perbuatan yang nyata. Apa
pemberitaan mereka. Golongan yang tidak mau menerima atau yang yang mereka beritakan menimbulkan sikap yang berbeda dari
menolak pemberitaan para rasul ialah para pemimpin Israel, yang para pendengar. Ada kelompok yang menolak dan ada yang
nampak dalam imam-iman kepala, tua-tua Yahudi, orang Farisi dan menerima. Kelompok yang menolak nampak dalam diri, imam-
Saduki. Khususnya orang-orang Saduki yang tidak percaya pada iman kepala, para pengawal Bait Allah dan orang-orang Saduki.
adanya kebangkitan orang mati (Luk. 20:27; Kis. 23:8). Karena itu Nampaknya imam-iman kepala dan pengawal Bait Allah merasa
pemberitaan para rasul bahwa Yesus mati dan bangkit sangat terganggu dengan pemberitaan Petrus dan Yohanes. Pemberitaan
mengganggu pemahaman mereka dan kemurnian ajaran yang mereka dilakukan kepada orang banyak yang berada di sekitar
mereka anut. Akibatnya ialah mereka berusaha untuk menghentikan Bait Allah. Sehingga bisa menimbulkan kerumunan banyak orang
para rasul untuk memberitakan peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus yang mengganggu jalannya ibadah di Bait Allah. Karena itu,
mereka berusaha untuk mengamankan Petrus dan Yohanes yang
dianggap penyebab dari adanya banyak orang yang berkerumun sebanayk 3.000 (tiga ribu) orang. Sedangkan pada Kisah 4:4
itu. Nampaknya imam-imam kepala tidak hanya terganggu dengan dikatakan jumlah mereka telah menjadi 5000 (lima ribu) orang laki-
orang banyak yang berkerumun di sekitar Petrus dan Yohanes. laki. Belum terhitung perempuan dan anak-anak. Itu berarti
Tetapi mereka juga terganggu dengan pemberitaan Petrus dan pemberitaan Petrus di halaman Bait Allah telah membuat 2000
Yohanes tentang kebangkitan Yesus Kristus. Sebab atas (dua ribu) orang laki-laki menjadi percaya kepada Yesus Kristus.
permintaan mereka Yesus telah dihukum mati, karena dianggap Suatu pengaruh yang sangat besar dan yang berdampak pada
sebagai seorang penyesat agama Yahudi (Luk. 23:13-25). Kini kehidupan agama Yahudi. Inilah yang nampaknya menimbulkan
para rasul memberitakan tentang kebangkitan Yesus Kristus dari kekuatiran dan ketakutan para pemimpin agama Yahudi, sehingga
antara orang mati. Berita tentang kebangkitan Yesus Kristus ini mereka membawa Petrus dan Yohanes untuk diadili.
akan berdampak pada kepercayaan orang Yahudi terhadap ajaran 2. Ayat 5-7. Petrus dan Yohanes diadili oleh Mahakamah Agama.
imam-imam, tua-tua orang Yahudi dan ahli-ahli taurat. . Mereka diminta untuk menjelaskan: “Dengan kuasa manakah atau
Sedangkan orang-orang Saduki yang datang bersama dengan dalam nama siapakah” mereka melakukan penyembuhan kepada
imam-imam kepada dan kepala pengawal Bait Allah merasa orang yang lumpuh sejak lahir itu. Nampaknya berita tentang
terganggu dengan pemberitaan Petrus dan Yohanes tentang penyembuhan orang yang lumpuh sejak lahir itu sudah menjadi
kebangkitan Yesus Kristus. Orang Saduki tidak percaya tentang berita yang menggemparkan di Yerusalem. Karena orang lumpuh
adanya kebangkitan orang mati (Luk. 2:27; Kis. 23:8). . Karena itu yang disembuhkan oleh Petrus dan Yohanes umumnya dikenal
pemberitaan Petrus dan Yohanes dianggap sebagai pemberitaan oleh orang-orang yang datang setiap hari di Bait Allah. Sebab
yang menentang kemurnian ajaran mereka. orang lumpuh ini setiap hari datang dan duduk dekat gerbang Bait
Imam-imam kepala, kepala pengawal Bait Allah dan orang-orang Allah untuk mendapatkan belas kasih dari orang yang datang
Saduki nampaknya memiliki kepentingan yang sama, yaitu beribadah. Dia membutuhkan bantuan orang lain untuk
menghentikan Petrus dan Yohanes untuk memberitakan tentang mempertahankan kehidupannya. Nampaknya para pemimpin
peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Mereka takut Yahudi, tua-tua, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Saduki yang
kalau ada banyak orang yang percaya terhadap pemberitaan bergabung di Mahakamah Agama telah mendengar apa yang
Petrus dan Yohanes sehingga menimbulkan penyesatan dalam dilakukan oleh Petrus dan Yohanes. Tetapi mereka mau
agama Yahudi. Karena itu cara untuk menghentikan Petrus dan mendengar secara langsung dari Petrus dan Yohanes. Karena
Yohanes adalah menangkap mereka dan dihadapkan kepada itu mereka bertanya: “Dengan kuasa manakah atau dalam nama
Mahkamah Agama. Sama seperti apa yang mereka telah lakukan siapakah kamu bertindak demikian itu?” (Kis. 4:7). Imam-imam
pada Yesus (Luk. 22:63-71). Maksud mereka ialah dengan cara kepala dan para pemimpin Yahudi di Mahkamah Agama ingin
demikian, para murid menjadi takut untuk memberitakan siapa mengetahui dengan kuasa apa atau dalam siapa Petrus dan
Yesus Kristus. Para murid akan takut terhadap ancaman Yohanes melakukan penyembuhan kepada orang lumpuh sejak
kematian, sama seperti yang dialami oleh guru mereka, Yesus, lahir itu. Ini disebabkan karena mereka juga percaya bahwa dalam
sehingga mereka dengan sendirinya berhenti memberitakan siapa nama Allah, YHWH Israel ada kuasa yang bekerja di dalam dunia
itu Yesus Kristus. untuk menyelamatkan manusia. Tetapi kuasa apakah atau nama
Selain kelompok yang menolak pemberitaan Petrus dan Yohanes, siapakah yang dipakai oleh Petrus dan Yohanes.
ada juga kelompok yang percaya (ayat 4). Nampaknya 3. Ayat 8-12. Kesaksian Petrus. Dikatakan bahwa Petrus yang
pemberitaan Petrus dan Yohanes yang disertai tanda-tanda yang dikuasai oleh Roh Kudus memberikan jawaban atas pertanyaan
nyata membuat ada banyak orang yang menjadi percaya. Sebab Imam Besar “Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah”
dalam Kisah. 2:41 disebutkan bahwa jumlah orang yang percaya Petrus dan Yohanes melakukan penyembuhan terhadap orang
terhadap pemberitaan Petrus setelah peritiwa Pentakosta lumpuh. Ini mengingatkan kita tentang Petrus yang tidak berani

23 24
mengakui diri sebagai salah satu dari murid Yesus, ketika ditanya pemimpin agama Yahudi telah melakukan kesalahan dalam
orang seorang permpuan pada waktu Yesus dihadapkan kepada pengambilan keputusan, menghukum mati Yesus. Mereka telah
Imam Besar (Luk. 22:54-60.). Tetapi sekarang Petrus memiliki menghukum mati orang yang tidak bersalah. Yesus yang
keberanian untuk bersaksi tentang siapa Yesus di hadapan dibangkitkan oleh Allah itu yang memberi kuasa kepada Petrus
mahkamah agama. Apa yang terjadi sesuai dengan apa yang dan Yohanes sehingga bisa menyembuhkan orang lumpuh seperti
dijanjikan oleh Yesus. Bahwa ketika para murid-Nya menghadap yang mereka lihat sekarang. Petrus mengatakan kepada
pengadilan karena nama-Nya, Ia akan memberikan Roh Kudus mahkamah agama yang mengadili mereka bahwa apa yang
yang memampukan mereka untuk berkata-kata (Luk. 12:11-12). dilakukan oleh para pemimpin agama Yahudi terhadap Yesus
Di sini nampak bahwa para rasul tidak lagi berada dalam sesuai dengan apa yang dikatakan dalam Mazmur 118:22. “Batu
ketakutan menghadapi mahkamah agama. Mereka memiliki yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan- yaitu kamu sendiri-.
keberanian karena kuasa kebangkitan Kristus yang menghidupkan namun ia telah menjadi batu penjuru”. Batu penjuru biasanya
mereka melalui pekerjaan Roh Kudus. Kuasa kebangkitan Yesus diletakan sebagai batu pertama suatu bangunan yang baru.
Kristus telah memberikan kepada mereka kekuatan dan semangat Petrus mau mengatakan bahwa Yesus yang disingkirkan dan
hidup yang baru. Hidup dalam kuasa penyertaan dan pimpinan dibuang oleh para pemimipin agama Yahudi melalui hukukman
Allah. mati, kini telah dibangkitkan oleh Allah. Dia yang menjadi dasar
Sebelum Petrus memberikan jawaban atas pertanyaan untuk pembangunan suatu umat yang baru. Umat yang telah
Mahkamah Agama, ia lebih dahulu mengatakan bahwa apa yang diselamatkan dan dijadikan Allah saksi kebangkitan Yesus Kristus.
mereka lakukan itu ialah suatu kebajikan atau perbuatan baik. Para murid diutus oleh Yesus Kristus untuk memberitakan siapa
Karena yang mereka lakukan ialah menyembuhkan orang lumpuh Dia mulai dari Yerusalem sampai ke ujung dunia. Karena
sejak lahir. Dia yang selama ini hidup bergantung dari belas kasih keselamatan di dalam Yesus Kristus itu sifatnya universal (Kis.
orang lain, sekarang dibebaskan dari penyakitnya sehingga bisa 4:12). Keselamatan di dalam Yesus Kristus menyangkut
hidup secara mandiri. Ini membuat orang lumpuh itu bersuka-cita kehidupan manusia dan semua makhluk. Bukan hanya untuk
memuji Tuhan dan sambil melompat-lompat (Kis. 3:8). Seakan umat Israel, tetapi kepada siapa saja. Karena itu berita tentang
Petrus mau berkata kepada Imam-imam kepala, tua-tua dan para kebangkitan Yesus Kristus harus dimulai dari Yerualem sebagai
pemimipin agama Yahudi bahwa penyembuhan orang lumpuh pusat keagamaan Yahudi sampai ke unjung dunia, yaitu seluruh
sejak lahir itu adalah suatu perbuatan baik, tetapi mengapa wilayah kekaisaran Romawi. Berita yang telah menciptakan suatu
dipersoalkan. Apakah ini suatu kesalahan atau pelanggaran persekutuan kehidupan yang baru, yaitu persekutuan yang “Hidup
terhadap norma-norma agama. Bukankah agama mengajarkan Dalam Kuasa Kebangkitan Kristus”.
manusia untuk berbuat baik kepada sesama manusia. Petrus
kemudian membuat kesaksin bahwa penyembuhan orang lumpuh III. PERTIMBANGAN HOMILETIK
itu terjadi “dalam nama Yesus Kristus, orang Nasaret, yang telah 1. Orang percaya yang hidup dari kuasa kebangkitan Yesus Kristus
kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara adalah orang terpanggil untuk bersaksi tentang siapa Yesus
orang mati-” Jawaban Petrus mengingatkan mereka terhadap apa Kristus di dalam hidup dan karya mereka. Hidup dan karya yang
yang telah mereka lakukan dahulu. Bahwa mereka mendakwa dan membebaskan dan menyelamatkan umat manusia dan mahkluk-
menuntut hukum mati kepada Yesus sebagai seorang penyesat makhluk lain yang terancam kehidupannya karena berbagai
agama Yahudi. Karena Yesus menyebut diri-Nya Mesias (Luk. kejahatan dan bencana yang terjadi bumi ini. Bencana yang
22:63-71). Tetapi ternyata apa yang mereka lakukan terhadap telah melumpuhkan kehidupan bersama sebagai manusia
Yesus tidak berhasil, karena Yesus dibangkitkan oleh Allah karena akses usaha dan kegiatan yang dibatasi akibat Pandemi
(Kis.2:24 2,32; 3:15). Artinya Allah membenarkan Yesus. Para Covid 19. Dalam suasana kehidupan manusia yang terdampak

25 26
pandemi covid 19, warga gereja terpanggil untuk memberitakan
siapa Yesus Kristus bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga
melalui perbuatan baik. Perbuatan baik yang membebaskan
orang-orang yang mengalami dampak pandemi covid 19
sehingga bisa hidup secara layak. Itulah tugas kesaksian orang MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
percaya yang hidup dalam kebangkitan Krstus. Tugas Minggu,2725 April 2021
pengutusan ini penuh tantangan, sebab tidak semua orang bisa
menerima dengan baik apa yang dilakukan oleh orang yang Oleh: Pendeta Novadyette Mailoa - Nahusona MSi
percaya kepada Yesus Kristus. Tetapi bagi orang yang hidup
dalam kuasa kebangkitan Yesus Kristus, tidak pilihan lain. Orang Nas Bacaan : 1 Yohanes 3 : 1 - 10
percaya diutus untuk bersaksi tentang siapa Yesus Kristus Tema Bulanan : Hidup Dalam Spiritualitas Kebangkitan Kristus
dalam hidup dan karya mereka. Dimana saja mereka bekerja Tema Mingguan : Anak-anak Allah Hidup Dalam Kebenaran
dan melayani dalam dunia milik Tuhan. Sama Seperti Kristus Adalah Benar
2. Orang percaya yang hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus
diberi kuasa oleh Allah melalui Roh Kudus sehingga mampu I. PENDAHULUAN
memberitakan siapa Yesus Kristus melalui hidup dan karya Peristiwa Kebangkitan Kristus sesungguhnya menegaskan tentang
mereka. Roh yang memberi kuasa dan keberanian bagi orang- siapakah Allah dan bagaimana kasih Allah itu telah diwujudnyatakan
orang yang hidup dalam kuasa kebangkitan Yesus, sehingga melalui kematian dan kebangkitan Kristus.
mereka bisa memberitakan siapa Yesus Kristus melalui kata- Seiring dengan itu Kebangkitan Kristus juga hendak menegaskan
kata dan perbuatan baik yang menghidupkan orang lain. tentang siapakah manusia dan sekaligus memberi identitas baru
Khususnya orang-orang yang tidak berdaya menghadapi hidup kepada setiap orang yang percaya padaNya. Mereka itu disebut
ini. Karena ketidak adilan sosial, bencana dan berbagai penyakit sebagai anak-anak Allah. Suatu identitas yang mengubah dan
yang diderita. Masalahnya ialah apakah misi yang dilakukan memberi dasar bagi eksistensi, tanggung jawab dan orientasi hidup
oleh gereja, baik dalam diri umat, pelayan dan lembaga telah setiap orang yang percaya kepada Kristus yang bangkit.
memberdayakan mereka yang terdampak covid 19 dari Melalui perikop 1 Yohanes ini rasul Yohanes secara berulang-ulang
masalah ekonomi, kesehatan dan sosial serta masalah-masalah menggambarkan tentang sifat Allah itu.Dalam Surat 1 Yohanes,
kehidupan yang lain. penulis menggunakan kata sifat menoyang artinya “tidak berubah”
3. Kebangkitan Yesus Kristus bermakna keselamatan secara to remain in placese banyak 24 kali, yang jika dikenakan kepada
unversal, baik kepada manusia maupun semua makhluk ciptaan Allah, hendak menunjuk kepada sifat Allah yang tidak berubah-
Allah. Oleh karena itu orang-orang percaya yang hidup dalam ubah. Bahwa Allah adalah Allah yang tetap dalam janji dan
kuasa kebangkitan Kristus terpanggil untuk bukan hanya FirmanNya, bahwa Allah adalah Allah yang tidak pernah berubah
memberitakan siapa Yesus Kristus kepada semua orang di dalam kasihNya terhadap seluruh ciptaanNya (ayat 1).
mana saja. Tetapi juga untuk memberitakan siapa Yesus Kristus Sementara jika kata tersebut dikenakan kepada manusia, maka itu
melalui hidup dan karya mereka yang peduli pada keselamatan hendak menunjuk kepada suatu keadaan atau posisi tertentu yang
semesta. Keselamatan semua ciptaan yang terancam punah tidak beranjak. Bahwa manusia yang adalah anak-anak Allah dan
karena kejahatan manusia. dikasihi oleh Allah (ayat 2) adalah orang orang yang tetap tinggal di
dalam Allah dan tidak berbuat dosa lagi secara terus menerus
sebab benih ilahi telah ada di dalam dirinya (ayat 3-10).
II. PEMAHAMAN TEKS Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepadaNya,
1. Kehormatan Anak - Anak Allah (3:1-2) menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. Bagian ini
Rasul Yohanes sangat meluap-luap dalam menyampaikan menekankan kepada anak-anak Allah ini agar tetap menjalankan
kekudusan sesuai dengan 29 pengangkatan dirinya dan diberi
perasaan hatinya terhadap anugerah Allah yang sangat
menakjubkan itu. nama yang luhur sebagai kehormatan bagi dirinya: sebagai
Ayat 1: Kata Lihatlah (perhatikan, cermatilah) betapa besarnya ANAK-ANAK ALLAH.
kasih, betapa agungnya kasih, yang dikaruniakan Tuhan kepada Anak-anak Allah tahu bahwa Tuhan mereka adalah kudus dan
kita, sehingga kita disebut sebagai anak, dan benar-benar suci. Hati dan mata-Nya sedemikian suci sehingga kecemaran
dijadikan, anak-anak Allah! dan kenajisan tidak diakui untuk berdiam bersama-sama dengan
Bahwa Dia yang membuat apa yang tidak ada menjadi ada, Dia. Maka dari itu, orang-orang yang berharap untuk hidup
menjadikan mereka sebagai apa yang sebelumnya bukan bersama-sama dengan Dia harus mengusahakan kesucian yang
mereka. setinggi-tingginya mengatasi dunia, daging, dan dosa. Mereka
Tuhan mengangkat manusia sebagai anak dan memanggil harus bertumbuh dalam anugerah dan kekudusan. Dan bukan
mereka, serta menjadikan mereka sebagai saudara-saudara- itu saja (bukan hanya karena perintah Tuhan) untuk menyucikan
Nya. Dan dengan begitu Ia menganugerahkan kepada mereka diri, tetapi juga memikul nama yang luhur sebagai anak-anak
kuasa dan martabat sebagai anak-anak Allah, status dan Allah mengisyaratkan mereka untuk berbuat demikian.
kehormatan yang sungguh mulia. Pengharapan akan sorga telah mendorong dan mengendalikan
Sungguh suatu kasih yang menakjubkan dari Bapa yang kekal, mereka untuk menyucikan diri. Mereka tahu bahwa Allah dalam
bahwa makhluk seperti manusia ini sampai dijadikan dan disebut Kristus Yesus adalah saleh, tanpa salah, dan tanpa noda, dan
sebagai anak-anak-Nya. Sebab semula manusia hanyalah debu telah bersedia menanggung segala dosa dunia, dan kemudian
(Kej. 2:7), manusia itu bebal (Yak 2:20), tidak setia, pembohong diyakini bahwa Ia menang melalui KebangkitanNya. Mereka pun
(Roma.3:4). Alkitab sering menyebutkan manusia dengan tahu bahwa Allah mereka adalah Yang Mahatinggi dan Kudus.
kecenderungan-kecenderungan seperti tidak taat, dan tidak tahu Bahwa seluruh perkumpulan mereka murni dan kudus, dan
berterima kasih. Namun dengan cara yang luar biasa, kini Allah bahwa warisan mereka adalah warisan orang-orang kudus di
menyebut kita sebagai anak-anak-Nya! dalam terang.
Dengan begitu Yohanes hendak menegaskan bahwa bagi orang Kenyataan tersebut akan sangat bertentangan dengan harapan
percaya, ketika diangkat sebagai anak-anak Allah maka yang demikian jika mereka memanjakan diri dalam dosa dan
statusnya berubah; Allah menganugerahkan baginya sebuah kecemaran. Oleh karena itu, sama seperti kita dikuduskan
KEHORMATAN dan dunia seakan tidak mengenalnya, sehingga melalui iman, demikian pula kita harus dikuduskan melalui
menjadi penting bagi manusia untuk menyadari bahwa SIAPA harapan dan kasih terhadap saudara dan sesama. Karena kita
KITA, yakni tentang apa yang Allah katakan tentang kita, bukan diselamatkan melalui kasih, maka kita pun harus disucikan
apa yang dunia katakan tentang kita. melalui kasih dan mewujudkan kasih sebagai BUKTI dari
Bahwa kebangkitan Kristus mengubahkan status manusia dalam keselamatan yang telah kita terima.
hal ini orang-orang yang percaya kepadaNya menjadi seorang Setiap murid Kristus tahu betul bahwa nama Kristus adalah
pengikut Kristus yang sejati dan memiliki kedudukan yang tinggi, nama yang mulia dan berkuasa menyelamatkan, sehingga
dengan demikian memiliki tanggung jawab juga yang besar mereka memuliakan Dia melalui perilaku dan pemberitaan
terhadap kehidupan ini. mereka. Sikap ini sejalan dengan apa yang disebut dengan
Noblesse Oblige (dibaca: noblesy oblisy), sebuah ungkapan
2. Nama Yang Luhur Dan Tanggung Jawab Yang Luhur (3:3-6) bahasa Perancis yang artinya “nama yang luhur mengandung
tanggung jawab yang luhur pula”. Mereka menyadari bahwa maka ia sama seperti Kristus yang adalah benar (1 Yohanes
karena menyandang nama Kristus yang luhur, maka mereka 3:7). Karena kebenaran Allah adalah memiliki sifat yang
bertanggung jawab untuk menjaganya dengan berperilaku absolute dan kebenaran Allah yang absolute itu tidak bisa
seperti Dia.  diganggu gugat oleh apapun termasuk manusia yang
memiliki pengetahuan yang tinggi dan kekuasaan apapun;
3. Menaruh harapan di dalam Kristus, artinya dengan menanti-
3. Murid Kristus Hidup Dalam Kebenaran (Dan Kasih) (3:7-10) nantikan kedatangan Kristus kembali. Harapan yang benar di
Menyandang Status sebagai anak-anak Allah adalah identitas dalam Yesus Kristus akan mendatangkan sukacita karena
atau jati diri baru yang melekat dalam kehidupan setiap orang Roh Kudus menjaminkannya, sampai kita memperoleh
percaya yang ditebus oleh Kristus melalui Kematian dan seluruhnya yang kemudian menjadikan kita menjadi milik
KebangkitanNya Allah;
Rasul Yohanes sadar bahwa mereka ini rentan terhadap 4. Menyucikan hati untuk dapat menyatu dengan Kristus, yaitu
membersihkan mata dari jiwa kita agar dapat memampukan
bencana-bencana dunia dan zaman yang menimpa semuanya. kita untuk melihat Allah dan kehendak-Nya yang kudus,
Segala sesuatu menimpa mereka sama seperti menimpa orang seperti kata Yesus “Berbahagialah orang yang suci hatinya
lain, atau lebih tepatnya mereka rentan terhadap dukacita yang karena mereka akan melihat Allah”, (Matius 5:8″).
lebih besar, karena sering kali mereka mempunyai alasan untuk Menyucikan hati merupakan suatu proses yang perlu
berkata, jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh digumuli secara terus menerus;
pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang 5. Tidak lagi melakukan dosa. Rasul Yohanes menegaskan
paling malang dari segala manusia (1 Kor. 15:19). Oleh karena bahwa: semua kejahatan adalah dosa (1 Yohanes 5:17b),
itu dunia yang bukan Kristen ini, yang hidup mengandalkan sehingga setiap orang yang berbuat dosa berarti melanggar
penglihatan, tidak mengetahui martabat mereka, hak-hak hukum Allah (1 Yohanes 3:4). Dan barang siapa yang
berbuat dosa berarti ia berasal dari Iblis sebab Iblis sudah
istimewa mereka, kesenangan-kesenangan yang mereka melakukan dosa sejak semula.Hal ini juga dikatakan oleh
nikmati, atau apa yang berhak mereka dapatkan. Yesus bahwa barang siapa yang berbuat dosa ia adalah
Betapa sedikit saja dunia mengira bahwa orang-orang yang hamba dosa (Yohanes 8:34). Dan orang yang terus
malang, rendah hati, dan hina ini sebenarnya merupakan orang- melakukan dosa ia tidak dapat dibenarkan oleh Allah. Tidak
orang kesayangan sorga, dan akan segera menjadi para lagi melakukan dosa berarti meninggalkan semua yang
penghuni di sana. Tetapi mereka dapat menanggung perkara bersifat lahiriah seperti semua yang bersifat daging yaitu.
mereka itu dengan lebih baik karena Tuhan mereka juga tidak berzinah, mencuri, dan mengingini barang orang lain, dan
dikenal di sini seperti halnya mereka: Sebab dunia tidak sebagainya;
6. Mengasihi sesama sebagai saudara. Kasih itu sabar; kasih
mengenal Dia (1 Yoh 3 ay. 1). Hendaklah para pengikut Kristus
itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri
menerima tanggung jawab hidup yang berat di sini, sebab dan tidak sombong (I Korintus 13:4). “Kasih bukanlah bagian
mereka ada di negeri orang asing, di antara orang-orang yang yang baik namun, kasih adalah bagian terpenting dalam
sedikit saja mengenal mereka, dan Tuhan mereka pun kehidupan kita”.
diperlakukan demikian sebelum mereka. Lalu dari sini rasul Tuhan memberi kita perintah “Kasihilah seorang akan yang
Yohanes mengemukakan beberapa hal yang menjadi tanggung lain”.Ketatatan para murid dalam menjalankan perintah itu
jawab kemuridan dari anak2 Allah antara lain: karena mereka mengenal Kristus dan menerima Kuasa
1. TetapTinggal didalam Dia, sebagaimana kita memiliki Kebangkitan Kristus.Begitu tingginya tuntutan etis orang
kesatuan dengan Kristus; percaya dalam memberlakukan kasih, sampai-sampai
2. Melakukan kebenaran, yaitu kebenaran Allah. Yohanes membenci saudara saja dipersamakan dengan perihal
menegaskan bahwa barang siapa yang berbuat kebenaran membunuh (3:15). Dalam konteks inilah, kita patut
mengingat bahwa KASIH (mengasihi) itu merupakan

31 32
PERINTAH bukan suka-sukanya kita sesuai dengan “cuaca” terlatih, pandai dan bebas dari noda-noda kebiasaan yang
kehidupan atau “mood” hati dan kepentingan yang berubah- mencemarkan kehidupan dan kehormatan yangdisandangnya.
ubah. Singkatnya, kalau hendak memiliki kebenaran dan menjadi anak-anak
kebenaran, maka semua yang TIDAK BENAR haruslah ditanggalkan.
III. PERTIMBANGAN HOMILETIK Sebab kita tidak akan mungkin mengabdi kepada dua tuan (Matius
Tema bulanan “HIDUP DALAM SPIRITUAL KEBANGKITAN 6:24)!
KRISTUS,” ketika dikhotbahkan pada minggu-minggu setelah Paskah
ini, hendak memberikan penguatan sekaligus pendampingan kepada PESAN BIJAK DI AKHIR KHOTBAH INI:
umat dan pelayan, terutama dalam menghadapi situasi-situasi Adalah baik untuk memiliki uang dan segala hal yang dapat dibeli
kehidupan yang berubah dengan cepat, perkembangan masyarakat dengan uang, namun baik juga untuk sekali-sekali memeriksa dan
yang pesat dan perilaku hidup yang kadang keluar dari norma-norma memastikan bahwa: kita semua tidak kehilangan hal-hal yang tak dapat
kristiani. Dengan begitu, umat dan pelayan tetap memiliki integritas dibeli dengan uang; itulah kebenaran yang sejati!
diri sebagai murid Kristus dan terus bertumbuh sebagai anak-anak Kiranya Tuhan Sang Sang Pemilik Kehidupan ini akan menguatkan,
Allah yang tidak mudah diombang-ambingkan oleh ajakan dunia di menjaga dan menolong kita para muridNya (gerejaNya) untuk mampu
sekelilingnya. berbuat lebih daripada bicara tentang kebenaran ataupun hanya
Sementara tema mingguan "Hidup Dalam Kebenaran Sama Seperti mendengarkan kebenaran, hanya menerima kebenaran, melainkan
Kristus Adalah Benar" sesungguhnya hendak mendorong warga sungguh-sungguh bertindak atas dasar kebenaran, mencari kebenaran,
jemaat dan pelayan untuk tidak hanya ber-refleksi tentang maka Allah dalam Kristus dan RohNya akan selalu merahmati kita untuk
pentingnya kebenaran dalam hidup, namun juga harus berani hidup hidup dan berkarya demi Kebenaran dan Kasih. Melalui kebenaran dan
atas dasar kebenaran. Sebab hanya dengan begitu umat dan pelayan kasihNya kita dibebaskan dari dosa dan maut, maka kitapun patut hidup
akan diantarkan semakin dekat dengan Allah Sang kebenaran itu untuk menebarkan kebenaran dan kasih kepada dunia dan sesama.
sendiri.  Amin !
Salah satu perjuangan dalam hidup beriman murid-murid Kristus
adalah bagaimana hidup dalam kebenaran. Hidup dalam kebenaran Untuk direnungkan....
berarti hidup tanpa kepalsuan, hidup tanpa manipulasi. Hidup dalam
kebenaran berarti hidup secara jujur, sebab dalam diri Allah tidak ada “....Sebab hidup tidak diukur dengan seberapa banyak hartamu, dan
kepalsuan karena Kristus yang bangkit dan menang itu adalah seberapa hebat pelayananmu
kebenaran sejati. tapi seberapa banyak orang yang sudah kau bahagiakan dengan
Kalau ada pertanyaan, mungkinkah gaya hidup dengan menghidupi hartamu,kebenaranmu dan kasihmu itu” (fi4o)
kebenaran di tengah realita dunia yang penuh dengan ketidakbenaran
dan kemunafikan?
Jawabannya adalah, bukan hanya mungkin, melainkan TIDAK SELAMAT MENGEMBANGKAN KHOTBAH dan MENJALANINYA
MUSTAHIL. Sebab, Pintu Kubur telah terbuka, kuasa maut telah DENGAN KEKUATAN ROH KUDUS
ditelan oleh kebangkitanNya, maka selalu saja ada pengharapan dan
kemungkinan bagi setiap orang percaya yang hidup dan
memperjuangkan kebenaran itu.
Ingatlah bahwa seseorang disebut murid sejati, bukan karena ia fasih
berbicara tentang kebenaran, tapi karena ia adalah orang yang
damai, tanpa rasa benci dan tanpa rasa takut dan tidak hidup dalam
kemunafikan, melainkan selalu hidup dan berjalan bersama Sang
Kebenaran yang telah bangkit, hidup dan menang, dan dengan tegas
berucap, AKULAH JALAN, KEBENARAN DAN HIDUP (Yoh.14:6) .
Setiap orang percaya mewujudkan kebenaran itu juga melalui
perilaku hidup yang penuh kebajikan, tidak kejam, terkendali dan

33 34
jawab pelayanan tersebut hanya ketika kehidupan mereka ada dalam
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH persekutuan bersama dan didalam Kristus. Untuk itu pendampingan
Minggu, 02 Mei 2021 melalui nasehat pribadi sebagai proses pemuridan yang dilakukan oleh
Tuhan Yesus dalam bagian ini diungkapkan dan digambarkan dengan
Oleh: Pdt. Hendry Hetharie memberikan andaian atau ilusrasi pada tanaman atau tumbuhan pokok
anggur.
Nas Bacaan : Yohanes 15 : 1 - 8 1. Tuhan Yesus menyatakankan diriNya sebagai pokok anggur yang
Tema Bulanan : Penguatan Spiritualitas Kemuridan benar dan Bapa di Sorga sebagai pengusahanya. Pernyataan ini mau
Tema Mingguan : Tinggallah Dalam Yesus Jadilah MuridNya menegaskan tentang hubungan dan ketaatan Tuhan Yesus kepada
kehendak BapaNya. Ibarat tanaman anggur yang menjadi tanaman
Pengantar: khas di Israel dengan kualitas buah yang baik tidak lepas dari orang

K ita bersyukur atas kasih dan anugerah Allah dalam Kristus bagi
kehidupan kita semua sehingga kita telah tiba di bulan Mei tahun
2021, sekaligus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita
yang mengusahakan tanaman itu atau petani anggur. (bd.Yes. 5:1-7;
Yer.2:21). Sebagai petani pasti akan berusaha sebaik mungkin
dengan menjaga, membersihkan dan merawat tanaman anggurnya
merayakan Hari Pendidikan Nasional. Masalah pendidikan menjadi hal sehingga akan bertumbuh dan berbuah banyak dengan kualitas yang
penting dimana anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa dan baik (ay.2,8). Hubungan tersebut pun nyata dan tergambar dalam
negara serta gereja mesti mendapat perhatian kita semua. Kita harus relasi Tuhan Yesus dengan Bapa di sorga. Misi pelayanan yang
mengakui bahwa situasi dan kondisi pandemic virus Covid 19 yang diemban Yesus untuk menyelamatkan dunia dan manusia dari
belum tahu kapan akan berakhir pun sangat mempengaruhi kualitas penghukuman dosa dan maut yang berpuncak di kayu salib,
pendidikan formal anak-anak kita dengan sistem belajar secara daring menderita, mati dan bangkit tidak lepas dari hubungan intim dengan
(dalam jaringan). Namun apapun tantangannya hendaknya terus Allah Bapa di Sorga. Dalam setiap aktivitas dan kesibukan pelayanan
menyemangati kita dalam tanggung jawab mendampingi anak-anak kita yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, Ia selalu menyediakan waktu,
demi masa depan mereka yang baik. Demikianpun oleh gereja melihat semalam-malaman untuk berdoa dan berkomunikasi dengan
masalah pendidikan formal gereja bagi anak-anak kita menjadi hal yang BapaNya di Sorga. (bd. Luk.6:12). Hal ini menjadi kekuatan bagi
juga sangat penting sebagai proses pemuridan untuk menjadi anggota Tuhan Yesus untuk melakukan misi penyelamatannya bagi dunia dan
gereja yang dewasa dalam iman dan penguatan spiritualitas sebagimana semua orang percaya.
tema pelayanan kita di bulan ini. Untuk itu proses pemuridan akan 2. Relasi inipun Tuhan Yesus harapkan terwujud dan terbangun dari
berjalan dengan baik ketika kita sebagai pelayan dan umat mewujudkan para murid bersamaNya seperti ranting yang melekat kepada pokok
sikap dan perilaku hidup yang selalu “tinggal dalam Yesus dan jadilah anggur. Apakah yang menarik dari ranting? Secara alamia ranting
muridNya”, sesuai dengan tema minggu kita. Untuk mendalaminya, maka memiliki kesamaan dengan pokok. Bedanya pokok itu besar, kuat dan
bagian firman Tuhan Yohanes 15 : 1 - 8 akan kita telaah bersama. menjadi sumber kekuatan. Sedangkan ranting itu kecil, lemah dan
selalu butuh kekuatan dari pokok. Ranting itu untuk satu tujuan dan
Kajian Nas: alasan saja yaitu untuk mengasilkan atau lebih tepat untuk tempat
Perikop ini berisikan nasehat pribadi dari Tuhan Yesus sebagai bergantungnya buah. Keberhasilan sebuah ranting itu akan dilihat dari
bagian dari persiapanNya menjelang dan memasuki penderitaan. Tuhan apakah ada buah atau tidak di ranting itu. Ranting tidak mungkin
Yesus menekan pentingnya hal tersebut bagi para murid untuk kelanjutan dapat berbuah dari dirinya sendiri. Dia harus sepunuhnya bergantung
tugas misi penyelamatan Allah yang akan dan telah dilakukan Tuhan kepada pokok. Ranting harus menyatu dengan pokok agar dapat
Yesus melalui penderitaan, kematian dan kebangkitanNya. Para murid hidup dan bertahan hidup serta menghasilkan buah. Apa makna dari
akan mampu dan layak untuk meneruskan dan melakukan tanggung hubungan atau relasi tersebut? Tentu para murid dan orang percaya

35 36
memiliki kemiripan dengan Allah dalam Kristus ( bd.Kej. 1:26). Artinya melalui pekerjaan maupun usaha kita. Kita tidak boleh berhenti dan
para murid dan kita sebagai orang percaya mesti menyadari berpuas diri dengan buah-buah tahun lalu. Kita diingatkan untuk tidak
keterpanggilan untuk hidup seperti Kristus. Mewujudkan sifat dan terlena dengan panjang dan sehatnya ranting saja. Karena ternyata
sikap Ilahi Allah dalam kehidupan kita. Keselamatan yang dianugerahi bisa menghalangi kita untuk berbuah banyak. Oleh sebab itu berilah
secara cuma-cuma dalam kasih Tuhan Yesus bagi para murid dan diri kita dibersihkan oleh Firman Tuhan sebab firman Tuhanlah yang
orang percaya untuk dinikmati dengan tujuan adalah memberi dan mampu membersihkan hidup rohani kita. Seperti dalam ayat 3 “kamu
menghasilkan buah. Jika para murid dan orang percaya tidak memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan
memberikan dan menghasilkan buah maka itu berarti kehidupan para kepadamu”. Berbuah dan persyaratan untuk berbuah dengan kualitas
murid dan orang percaya tidak berguna. Jadi Tuhan Yesus sebagai buah yang baik, dengan sendirinya memberi rasa enak bagi mereka
sumber kekuatan dan yang utama, sementara para murid dan orang yang menikmatinya. Buah anggur pun bergizi dan menyehatkan.
percaya yang mempunyai kelemahan, ketidakberdayaan mesti Buah akan memberikan pemulihan dan kesembuhan serta
membutuhkan kekuatan serta kemampuan ketika bergantung serta menyelamatkan nyawa orang (bd. Gal. 5:22-23,buah-buah Roh).
hidup di dalam Tuhan Yesus. Para murid dan orang percaya tidak Buah bukan untuk digunakan oleh pokok atau ranting melainkan
dapat berbuah dari diri sendiri. Para murid dan orang percaya tidak dikumpulkan dan dibawa oleh pemiliknya untuk dinikmati oleh orang
dapat berbuat apa-apa tanpa tinggal di dalam Tuhan Yesus. Para lain yang membutuhkannya. Banyak orang yang tersesat secara
murid dan orang percaya harus menyatu dengan Tuhan Yesus agar rohani dan segera akan mati jika mereka tidak mendapatkan buah
dapat menghasilkan buah (bd.1 Yoh. 5:11-12). Tujuan hidup yang anggur sorgawi. Dari para murid dan kita semua diharapkan
dirancang Tuhan untuk para murid dan orang percaya adalah menjadi menghasilkan buah anggur sorgawi untuk Allah Bapa berikan kepada
ranting yang menghasilkan buah, dan hal tersebut terjadi hanya mereka. Keselamatan yang dianugerahkan kepada kita dalam kasih
dengan tinggal didalam Tuhan Yesus. (bd. Kol.3:4) Tuhan Yesus, tidak ditujukan untuk kita komsumsi sendiri. Tetapi kita
3. Kemudian Tuhan Yesus juga mengatakan beberapa hal tentang bagikan kepada orang lain selama kita hidup di dunia ini.
ranting, yakni ada ranting yang tidak berbuah, ada yang berbuah 4. Tinggal dalam Yesus dan jadilah muridNya adalah syarat yang harus
sedikit serta ada yang berbuah lebat atau banyak. Perlakuan dari dipenuhi oleh ranting agar dapat berbuah banyak. Tanpa tinggal
Allah Bapa sebagai pemilik atau petani terhadap kondisi ketiga ranting dalam Yesus dan menjadi muridNya, sampai kapanpun ranting tidak
ini juga berbeda-beda. Kepada ranting yang tidak berbuah akan akan pernah berbuah. Pernyataan “barang siapa tinggal didalam Aku
dipotong dan dibuang karena tidak berguna (bd. Mat. 3:11). Bagi dan Aku didalam dia” mengandung arti bahwa Tuhan Yesus akan
ranting yang berbuah sedikit, petani akan membersihkan rumput liar tinggal didalam kita hanya jika kita tinggal didalam Yesus. Hal ini
yang bergantung pada ranting tersebut, dan akan memangkas atau merupakan perintah yang harus kita lakukan dan bukan sebuah
memotong sebagian dari ranting itu dengan tujuan agar ranting itu ajakan atau saran. Itu berarti kita wajib mematuhi dan melakukannya,
lebih banyak dapat menyerap makanan dari pokok. Sehingga proses sebab kalau kita mengabaikannya, maka kita berdosa. Jaman
pembuahan lebih banyak lagi sebab telah mendapatkan suplai sekarang ini terlihat bahwa banyak orang tidak lagi tinggal dalam
makanan dengan baik dari pokok. Sedangkan yang telah berbuah Tuhan Yesus, tetapi tinggal di pokok yang lain, seperti uang, harta,
banyak, terus akan berbuah dan memberi sukacita bagi pemilik kebun jabatan, kekuasaan, status social dll. Orang-orang yang demikian
anggur. Hal ini adalah gambaran dari kehidupan kita. Segala dosa dipastikan oleh Tuhan Yesus tidak akan didiami dan dijamin tidak
dan pelangaran akan dipotong sebagai cara Tuhan untuk mendidik berbuah, dibuang, kering dan dibakar.
kita agar sadar, berbalik dan bertobat serta hidup dalam perkenan 5. Tuhan Yesus mengatakan bahwa “jikalau kamu tinggal di dalam Aku
Tuhan dengan memberikan dan menghasilkan buah (Roma 6:22). dan FirmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu
Bukan hanya soal dosa dan pelangggaran, tetapi juga karunia-karunia kehendaki dan kamu akan menerimanya”. Hal ini merupakan jaminan
berupa tugas dan tanggung jawab yang Tuhan anugerahkan bagi kita sorgawi yang sering kita abaikan dan tidak percayai. Namun ini yang

37 38
telah dijanjikan Tuhan bagi kita semua dan mesti kita pahami secara Sebaliknya kapas yang lembut dan ketika ia berada di dalam air,
baik dan benar untuk kata “apa saja yang kita kehendaki”. Intinya maka air pun berada di dalam kapas. Seperti itu juga bahwa
ketika Tuhan Yesus tinggal di dalam diri seseorang dengan firmanNya kelembutan hati kita yang terpancar melalui kehidupan seperti kapas
dan juga orang itu telah tinggal didalam Yesus, maka saat itulah akan menghadirkan Tuhan Yesus sebagai Air Kehidupan. Sebalik
kerjasama antara Roh Allah dan rohnya dimungkinkan terjadi.
Sehingga kehendak orang itu bukan lagi kehendak yang ditujukan batu yang keras menujuk pada kekerasan hati kita yang menolak
demi kesenangan pribadi dan kedagingannya, tetapi berupa keinginan untuk tinggal di dalam Yesus menjadikan kita orang-orang yang tidak
dan kehendak Tuhan. Pada keadaan demikian permohonan yang berbuah dan terbuang.
dipanjatkan adalah menambahkan berkat dan karunia, baik secara 3. Ketika kita menghasilkan buah-buah yang berkualitas dari sikap dan
jasmani maupun rohani untuk menjadi orang yang berbuah banyak perilaku hidup bersama dengan Tuhan Yesus, itu bukan untuk
serta diteruskan kepada orang lain. Dari semua hal ini yang dilakukan menojolkan dan menyombongkan diri kita. Tetapi untuk kemuliaan
adalah demi hormat dan kemuliaan nama Tuhan dan bukan
Allah Bapa di sorga. Untuk menyatakan Kristus yang hidup di dalam
kemuliaan nama kita. (bd. Mat. 5:16).
kehidupan kita melalui pikiran, perkataan serta perbuatan kita.
Pertimbangan Homiletik 4. Silahkan bapak dan ibu menambahkan sesuai kondisi jemaat masing-
Proses pemuridan yang dilakukan melalui pendidikan formal gereja masing.
perlu kita maknai bersama bahwa sejauhmana telah memberikan
dampak secara positif bagi pembentukan sikap dan karakter anak-anak Slamat Melayani. Tuhan Yesus Memberkati!!!
kita yang hidup dan bertumbuh di dalam Kristus?
1. Kita juga menghadapi tantangan ketika anak-anak masih melakukan
aktivitas pendidikan dan di belajar mereka secara online. Hal ini terkait
dengan kualitas dan hasil dari pendidikan mereka. Demikian pun
begitu kuatnya godaan dan pengaruh di era digital dimana anak-anak
lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain game online serta
hal-hal negative di dunia maya (internet). Hal ini harus memaksa kita
sebagai orang tua untuk memberi teladan yang baik dengan mencari
Tuhan dan tinggal di dalamNya, membangun komunikasi dalam doa
dan membaca firman Tuhan yang akan memberi dampak positif bagi
pertumbuhan iman dan spiritual mereka.
2. Tinggal di dalam Yesus dan menjadi muridNya hendaknya
menjadikan kita sebagai pribadi yang selalu memiliki kerendahan hati
dan kemauan untuk memberi diri melekat di dalam dan bersama
Tuhan Yesus. Kita berkaca dari Yudas Iskariot yang sangat dengan
dengan Tuhan Yesus secara fisik, namun kehidupan rohaninya
secara utuh tidak bersama dengan Yesus. Seperti ilutrasi: antara batu
dan kapas yang ada di dalam air. Batu memang ada dalam air,
namun karena kerasnya batu membuat air tidak ada di dalam batu.

39 40
saat ia berseru baik siang maupun malam, ditengah beratnya
penderitaan dan tekanan para musuh (ayat: 7-8, 13-19). Ia
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH membutuhkan rasa aman yaitu pemeliharaan dan perhatian Allah, seperti
Rabu, 05 Mei 2021 yang telah dialami oleh nenek moyangnya: ketika mereka percaya
(HUT Perempuan GPM) Engkau meluputkan mereka; kepadaMu mereka berseru-seru dan
mereka terluput5. kepadaMu mereka percaya dan mereka tidak
mendapat malu6. Histori iman ini, semakin mendesaknya untuk
Oleh: Pdt. Nory Titing - Sipahelut menemukan dan menikmati realitas rasa aman yang telah diberikan
Allah. Karena itu, dirumuskan tema HUT Perempuan GPM tahun 2021
Nas Bacaan : Mazmur 22 : 7 - 20 yakni: Jadilah Perempuan Yang Memberi Rasa Aman
Tema Bulanan : Penguatan Spiritualitas Kemuridan
Tema Mingguan : Tinggallah Dalam Yesus Jadilah MuridNya Telaah Teks
Tema HUT : Jadilah Perempuan Yang Memberi Rasa Aman Jika Mazmur 22:7-20 ditelaah dalam perspektif tema Jadilah
Perempuan Yang Memberi Rasa Aman, maka dapat dijelaskan sebagai
Pengantar berikut:
M anusia tercipta sebagai mahluk yang berkebutuhan2 sebab ia
memiliki keterbatasan. Didalam dirinya terdapat banyak hal yang
timbul secara naluriah, yang harus dipenuhi supaya ia bisa bertahan
Ayat 7: jiwa yang tidak aman karena ditinggalkan oleh Allah: …aku ini
ulat dan bukan orang, cela bagi manusia dihina oleh orang
banyak.
hidup dan menjalani hidup (melakukan aktivitas) secara Kata ulat (Ibr.Towla= ulat, cacing) terdapat dalam beberapa
tertanggungjawab dihadapan Penciptanya. Inilah yang disebut sebagai bagian Alkitab7, tetapi yang sejajar dengan mazmur 22 adalah:
kebutuhan. Manusia memiliki kecendruangan kuat untuk memenuhi Yes.14:11 “ke dunia orang mati sudah diturunkan
kebutuhannya, baik secara fisik (fisiologis) maupun secara jiwa kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan
(psikologis), karena dua motivasi3 yaitu motivasi kekurangan (deficiency sebagai lapik tidurmu dan cacing-cacing sebagai selimutmu”= suatu
motivation) yang bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan karena kengerian suasana;
berbagai kekurangan, dan motivasi perkembangan (growth motivation) juga Ayub 25:6 “lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berenga,
yang bertujuan mengembangkan kapasitas manusia untuk tumbuh dan anak manusia yang adalah ulat”= kemuliaan manusia dihadapan Allah
berkembang serta bisa mengaktualisasikan dirinya secara baik dan hanyalah seperti seekor ulat saja. Jika sinar kemuliaan bulan bintang
benar. dimata Allah tidak cerah, apalagi manusia?
Bagaimana memahami Mazmur 224 dari perspektif kebutuhan Pemazmur menyebut dirinya adalah ulat bukan manusia; ia
seorang manusia, menjadi focus sehingga pertanyaan mendasarnya seperti cacing yang dianggap tidak berguna atau tak berdaya dan jijik
adalah apa kebutuhan pemazmur? Bagaimana cara pemazmur karena Allah meninggalkannya; ia berseru disetiap siang dan malam
memahami dan memenuhi kebutuhannya? tetapi Allah tidak menjawab dan tetap menjauh serta tidak menolongnya,
Membaca kitab Mazmur 22, sebenarnya kita sementara membaca sementara penderitaan yang dialami telah membuatnya kehilangan
perasaan mendalam atau suasana bathin seorang manusia yang merasa harkat dan martabat sebagai seorang manusia; Akibatnya, ia dihina,
tidak aman jiwanya, atau jiwanya merana karena Allah meninggalkannya dicela, diolok-olok
2 Ayat 8 - 9 : Jiwa yang tidak aman karena imannya kepada Allah digugat
Kata dasarnya “butuh” = penting, ketergantungan
3 atau dipertanyakan: semua yang melihat aku mengolok-olok
Motivasi adalah suatu dorongan psikologis yang ada dalam diri setiap orang,
suatu daya dorong (inner drivers) yang akan menghasilkan perilaku untuk
melakukan suatu tindakan atau kegiatan
5
4
Mamzur 22 ditulis pada zaman sebelum pembuangan dan tergolong sebagai Bdk. Kel.2 :23; Hak.3 :9, 15, 6:7, 10:10-14
6
mazmur ratapan. Mazmur 22 sering disebut sebagai mazmur salib atau Bdk. Maz.25 :2-3, 20; 31: 2,18; 69 :7; 71:1
7
dihubungkan dengan penderitaan Yesus. Beberapa ayatnya menjelaskan Juga Yes. 66: 24 : sekalipun mereka adalah ulat tetapi mereka tidak akan mati
penderitaan Yesus. Injil-injil Sinoptik menggunakan sebagian ayat dari Mazmur karena Tuhan menolong mereka; Yes 41: 14 bahwa Tuhan menebus Yakub dan
22 , yakni : Maz.22: 7 lihat Mat.27: 39; Mrk.15: 29. Maz.22: 8 lihat Mat.27: 43. membaharuinya menjadi Israel.

41 42
aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan dapat membuat anaknya merasa tidak aman9 dalam menjalani
kepalanya… kehidupan dengan berbagai resiko. Seorang ibu dapat membuat
Para penyindir mempertanyakan imannya kepada Allah: “jika engkau anaknya mengalami dan merasakan kasih dan perhatian Allah. Juga
percaya kepada Allah dan pertolonganNya. Tetapi mengapa Allah sebaliknya.
membiarkanmu terus menderita? (bdk. Maz. 44:15, 64:9). Jadi, sangat Mengapa dada10 ibu bukan tangan ibu?, Allah mengatakan
sia-sia percaya kepada Allah bahwa Ia akan membawa anak-anak domba didadaNya, suatu gambaran
mengenai kasih dan perhatianNya yang lembut bagi mereka (Yes.40:11):
Ayat 10 - 12: Jiwa yang merasa aman ditengah tantangan iman: Pemazmur merasa aman pada dada ibunya karena pada dada
Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku… ibunya, ia mengalami kasih dan perhatian Allah yang lembut sehingga ia
Tantangan iman yang dialami pemazmur justru mengubah cara merasa terlindungi, merasa aman dan tidak takut, terbebas dari
pandangnya tentang Allah yang ia imani. Memori kolektivenya tentang persoalan. Bahkan, kasih dan perhatian Allah, telah ia alami sejak ada
Allah, membuatnya mengingat bahwa Allah adalah pemberi hidup: dalam kandungan ibu dan diserahkan ke pangkuan sejak ia lahir.
Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan. Memori kolektivenya (bdk.Kej.30:3). Pribadi yang amat dikasihi atau disayangi akan didekap di
tentang Allah membuatnya mengakui bahwa sejak awal kelahirannya, dada seseorang, seperti yang dilakukan Naomi terhadap Obed, bayi Rut
Allah adalah penyelenggara pertumbuhan. Allah menyertainya, (dan Boas), yang menunjukan bahwa ia mengakui bayi itu sebagai ahli
memeliharanya, menolongnya. Pemazmur mengimani Allah sebagai waris yang sah dari almarhum suami Naomi, Elimelekh (Rut 4:1,
seorang Bapa tetapi mempunyai hati sebagai seorang ibu: Engkau yang Yeh.16:7).
membuat aku aman pada dada ibuku.
Jadi, Allah memenuhi kebutuhannya akan rasa aman melalui
ibunya8, Pertanyaannya: mengapa ibu, bukan ayah? Mengapa pada 9
Ibu Mikha menjadikan anaknya penyembah berhala (hak.17); ibu anak-anak
dada, bukan pada tangan ibu? Zebedus menjadikan mereka dekat dengan Yesus (Mat.20), dll.
Mengapa ibu, bukan ayah? Menjadi seorang ibu adalah peran 10
Kata Ibrani untuk buah dada dan dada yaitu syadh dan syodh (Kid. 8:1;
penting yang Allah percayakan kepada perempuan. Secara physicologis Ay.24 :9); kata Yunani untuk dada dan buah dada yaitu ma’astoa (Luk.11:27)
seorang ibu terikat kuat dengan anaknya melalui suatu proses kodrati. dan ste’thos (Pny.15:6). Dalam Alkitab, buah dada dan dada manusia
Oleh perkenaan Allah, seorang anak memulai kehidupan pertamanya digunakan untuk maksud keintiman, keakraban dan perkenaan (Kid.1:13;
didalam rahim ibunya dan selama 9 bulan seorang anak hidup dalam Yoh.13:25, 21:20), kematangan (Kid.8:8.10; Yeh.16:7); hubungan seks (”dari
rahim ibunya sehingga mereka saling menyatu dalam emosi dan antara buah dadanya” [Hos 2:2]; ’buah dada diremas-remas’, ’dada dipegang-
berbagai keperluan. Yesaya 49:15a “dapatkah seorang perempuan pegang’ (Yeh 23:3, 21); kesuburan (Kej 49:25; Hos 9:14); kesukaan besar dan
kemakmuran (Yes 60:16; 66:11’Memukuli dada’ atau ’mengoyak buah dada’
melupakan bayinya sehingga ia tidak menyayangi anak dari menunjukkan kehinaan, penderitaan, dan kepedihan hati yang luar biasa.—Yes
kandungannya. Juga, Titus 2:4-5 ‘dan dengan demikian mendidik 32:12; Yeh 23:34; Luk 18:13; 23:48. Kitab-Kitab Ibrani, dengan istilah yang lain,
perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidp membedakan dada manusia dari dada binatang, yang secara anatomi memang
bijaksana dan suci, rajin mengatur rumahtangganya, baik hati dan taat berbeda. Dalam korban persekutuan yang dipersembahkan oleh orang Israel,
kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang” (bdk. Am.31: dada (Ibr., kha·zehʹ) binatang korban adalah jatah makanan bagi para imam.—Im
28-29) Jadi, peran seorang ibu sangat unik dan krusial dalam kehidupan 7:29-35; 10:14, 15.”Dada” sering kali memaksudkan lipatan pakaian bagian atas,
seorang anak. Seorang ibu berkewajiban untuk merawat, mengasuh dan terjemahan dari kata Ibrani khehq (1Raj 1:2), khoʹtsen (Neh 5:13), dan dengan
memelihara anak sejak anak dalam kandungan sampai ia dewasa dan bentuk ganda dadh (Yeh 23:3); dalam bahasa Yunani, kolʹpos. (Yoh 13:23).
kawin sekalipun supaya anak selalu merasa aman yaitu megalami kasih Dalam kebiasaan duduk berbaring di perjamuan, pribadi yang duduk di depan
dan perhatian Allah. Jadi, seorang ibu adalah wujud dari kasih dan dada seseorang adalah yang akrab dengan orang itu; biasanya ini adalah posisi
yang istimewa. (Yoh 13:23) Yesus menggunakan kebiasaan yang dikenal dengan
perhatian Allah. Terdapat banyak kisah dalam Alkitab yang menjelaskan baik itu sewaktu memberikan gambaran mengenai Lazarus yang berada pada
bahwa seorang ibu sangat berpengaruh dalam kehidupan anak-anaknya; ”posisi dada Abraham”, maksudnya diperkenan oleh Allah. (Luk 16:22, 23)
seorang ibu dapat membuat anaknya merasa aman, tetapi seorang ibu Rasul Yohanes menggambarkan bahwa Yesus ”berada pada posisi dada Bapak”,
sebagai pribadi yang akrab dengan Yehuwa, satu-satunya yang dapat
8
Kata “ibu” (kt.Ibrani: ‘em) pertama kali disebut dalam Kej.2 :24 ‘immo = menjelaskan mengenai Allah secara lebih lengkap dan lebih saksama daripada
ibunya siapa pun.—Yoh 1:18

43 44
Kasih dan perhatian Allah, yang telah dialami pemazmur sejak Ketika GPM merumuskan tema HUT Perempuan GPM di tahun 2021
ada dalam kandungan ibu mendesaknya untuk memohon semoga Allah yaitu Jadilah perempuan yang memberi rasa aman maka sebenarnya
jangan menjauh darinya sebab kesusahan telah dekat dan tidak ada tema ini merefleksikan beberapa hal yang mendasar:
yang menolong. Pertama, sebagai kesadaran kritis gereja tentang situasi umat dan
Ayat 13 - 20: Jiwa yang merasa aman adalah kekuatan terbesar dan masyarakat yang sementara merana jiwanya ditengah kompetisi dan
terhebat menghadapi tantangan: tetapi Engkau Tuhan, kompleksitas problematic kehidupan (setiap jemaat/klasis memiliki data
janganlah menjauh; ya kekuatanku, segeralah menolong yang khas dan akurat). Umat dan masyarakat membutuhkan rasa aman
aku yaitu kasih dan perhatian Allah. Bahwa, gereja harus menjadi jawaban
Jiwa yang merasa aman adalah jiwa yang telah mengalami dan terhadap kebutuhan akan rasa aman itu. Menjadi perempuan yang
memahami kasih dan perhatian Allah. Ini adalah kebesaran, kekuatan memberi rasa aman adalah cara gereja menolong dan menguatkan umat
yang diandalkan oleh pemazmur dalam menghadapi berbagai tantangan. dan masyarakat untuk mengalami rasa aman itu, yakni kasih dan
Sesungguhnya, tanpa kasih dan perhatian Allah, pemazmur sangat tidak perhatian Allah ditengah situasi yang sangat sulit.
berdaya menghadapi semua tantangan kehidupan yang sangat berat. Kedua, sebagai suatu outokritik terhadap seluruh pelaksanaan
Apa saja bentuk tantangan yang berat itu, pemazmur tanggungjawab gereja ditengah masyarakat, bangsa dan negara. Apakah
menjelaskannya dalam ayat 13 - 1911. Yaitu: ia akan menjadi mangsa didalam dan melalui pelayanan gereja umat dan masyarakat mengalami
yang tak berdaya bagi lawan-lawannya, yang mengejar dia seperti kasih dan penyertaan Allah?
banteng dan lembu-lembu Basam yang kuat, besar dan berat dari daerah Ketiga, Setiap ibu adalah perempuan walaupun belum semua perempuan
Gilead di seberang timur sungai Yordan bagian utara mengejar dan menjadi ibu biologis bagi anak-anaknya. Tetapi secara fungsional, setiap
mengerumuni mangsanya (bdk.Am.4:1; Ul.32: 14). Mereka mengangakan perempuan dapat menjadi ibu secara social maupun budaya bagi semua
mulutnya dan mengaum seperti singa. Kegeraman para lawannya anak dalam keluarga, gereja dan masyarakat. Realitas setiap ibu, setiap
membuatnya takut, sehingga ia kehilangan segala tenaga dan daya perempuan adalah realitas kasih dan perhatian Allah bagi dunia. Karena
hidup sama sekali. Ketakutan yang besar membuatnya basah, bukan itu, setiap ibu, setiap perempuan berkewajiban meneruskan kasih dan
saja karena keringat dingin yang keluar tetapi juga karena semua air lain perhatian Allah melalui hidup dan perbuatannya. Pada dada setiap ibu,
yangtak terkendalikan tercurah dari tubuhnya (bdk.Yos.7: 5; 2Sam.14:14; dada setiap perempuan, anak-anak merasa aman (anak biologis, anak
Yeh.7:17; 21:12). Tulang-tulangnya terasa seperti terlepas dari sendinya, social, anak budaya); anak-anak mengalami kasih dan perhatian Allah
hatinya menjadi seperti lilin didepan (bdk.Mik.1:4; Maz.68:3, 97:5) sehingga mereka bertumbuh dan menjadi kuat menghadapi tantangan
mencair didalam dadanya-----ia menjadi tawar hati. Dalam ketakutan kehidupan. Mereka tidak tergilas dalam setiap kompetisi hidup, tetapi
yang besar itu, ia kelelahan sehingga langit-langitnya menjadi kering, dan mengalami dan menemukan rasa aman yakni kasih dan perhatian Allah.
lidahnya keluar dari mulutnya dan tergantung pada rahangnya. Sesuatu, Dekaplah dan rangkullah mereka (Silahkan dikembangkan lagi sesuai
yang sangat luarbiasa dalam iman pemazmur. Dalam penderitaan yang konteks jemaat).
berat itu, justru pemazmur masih merasakan Allah yang penuh kasih dan
perhatian: “dalam debu maut Kau letakan daku”.
Jadi, bagi pemazmur, Allah yang ada sejak ia dalam kandungan Dirgahayu Perempuan GPM. Tuhan Yesus Memberkati!!!
adalah juga Allah yang menyertainya dalam penderitaan bahkan alam
maut. Kasih dan perhatian Allah sejak ia dalam kandungan juga ia alami
dalam penderitaan bahkan dalam alam maut. Sungguh, jiwanya merasa
aman: Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku

Beberapa Pikiran Untuk Khotbah

11
M.C.Barth & B.A.Pareira, Tafsiran Alkitab, Mazmur 1-41, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1989, hl. 159 - 160
45 46
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH dirinya dengan menyebut namanya di surat ini, saksi-saksi dari abad
Minggu, 09 Mei 2021 kedua (seperti: Papias, Ireneus, Tertullianus, Klemens dari Aleksandria)
menegaskan bahwa surat ini ditulis oleh rasul Yohanes, salah seorang
Oleh: Pdt. Mathilda Kartini Tomasoa – Far-Far dari dua belas murid Yesus. Kesamaan dalam gaya penulisan, kosakata,
Nas Bacaan : 1 Yohanes 4 : 7 - 21 dan tema di antara surat ini dengan Injil Yohanes memperkuat kesaksian
Tema Bulan : Penguatan Spiritualitas Kemuridan kekristenan mula-mula bahwa surat 1 Yohanes ini ditulis oleh rasul
Tema Minggu : Barang siapa Mengasihi Allah, Ia Harus Mengasihi Yohanes. Siapa penerima surat ini, juga tidak dinyatakan secara tegas,
Saudaranya tetapi tampak dari tulisannya bahwa Yohanes menulis kepada orang-
orang percaya (band. 1 Yohanes 1 : 3 - 4; 2 : 12 - 14).
Pendahuluan “Allah adalah kasih”, itulah judul atau tema yang diberikan Lembaga
- Hari ini kita telah berada di hari ke 36 setelah perayaan Paskah Alkitab Indonesia bagi perikop bacaan kita hari ini, 1 Yohanes 4 : 7 - 21.
Kristus. Di masa ini, Yesus sedang berjumpa dengan (menampakkan Jika kita membaca perikop ini dengan cermat maka ada beberapa hal
diri kepada) para murid-Nya. Alkitab mencatat bahwa perjumpaan yang kita peroleh di dalamnya, antara lain:
atau penampakan diri Yesus itu terjadi sebanyak 10 (sepuluh) kali. 1. Ajakan untuk saling mengasihi (ayat 7 dan 8).
Perjumpaan yang tidak hanya bertujuan untuk meyakinkan para murid Dalam bagian ini Yohanes mengajak pembaca yang disapanya
bahwa DIA benar-benar hidup, tetapi juga untuk memberikan dengan saudara-saudaraku yang kekasih untuk saling mengasihi:
penguatan kepada mereka. Yesus akan terangkat ke surga dan "marilah kita saling mengasihi". Dasar dari ajakan untuk saling
meninggalkan mereka dengan tugas melanjutkan misi pelayanan-Nya mengasihi ini adalah karena Allah yang diimani adalah kasih. Allah
di dunia ini. Suatu tugas yang tidak ringan dan berisiko, karena tidak hanya mengasihi atau memiliki kasih, tetapi Ia sendiri adalah
mereka pasti akan berhadapan dengan “Para Pembenci Yesus”. kasih. Bagi Yohanes, kasih harus menjadi ciri orang percaya. Allah
Karena itu dalam 10 kali jumpa itu, Yesus melakukan “ Penguatan adalah sumber dari kasih. Kasih yang pada dasarnya bukan bersifat
Spritualitas Kemuridan” bagi murid-murid-Nya, agar mereka mampu emosi namun tindakan yang nyata. "setiap orang yang mengasihi,
berhadapan sekaligus mengatasi apapun tantangan yang akan lahir dari Allah dan mengenal Allah" Istilah "mengenal" mencerminkan
mereka temui dalam pelayanan. Gereja Protestan Maluku melalui pengertian persekutuan intim yang terus berlangsung. Dan ini adalah
Lembaga Pembinaan Jemaat mengedepankan tema bulanan tema berulang dari I Yohanes, digunakan lebih dari tujuh puluh tujuh
“Penguatan Spiritualitas Kemuridan” dengan harapan bahwa para kali. "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab
pelayan dan umat Gereja Protestan Maluku akan mendapatkan Allah adalah kasih." Kasih harus menjadi gaya hidup orang percaya
penguatan spiritualitas dalam menghadapi berbagai tantangan yang tetapi sekaligus adalah ujian bagi orang percaya, bagaimana
sering menghampiri, terutama dalam kehidupan di “era kebiasaan sesungguhnya pengenalannya terhadap Allah.
baru”. 2. Bagaimana Allah mengasihi manusia? (ay. 9-10)
- Menjalani masa pandemi covid 19 yang sudah 14 bulan ini membuat Allah telah secara jelas menunjukkan bahwa Ia mengasihi kita
individualisme dan primordialisme seakan mendapat lahan yang dengan mengutus AnakNya yang tunggal untuk mati menggantikan
subur untuk bertumbuh, sehingga ajaran Yesus tentang kasih seakan kita. Kasih Allah secara jelas didemonstrasikan dalam kehidupan dan
terlupakan atau hanya menjadi hiasan bibir saja dalam kehidupan kematian Yesus (band. Rom 5:6,8). Kasih adalah suatu tindakan,
banyak orang, termasuk warga Gereja Protestan Maluku. Tema bukan sekedar perasaan. Orang percaya harus berupaya meneladani
mingguan kita “Barang siapa Mengasihi Allah, Ia Harus tindakan kasih Allah ini dalam kehidupan sehari-hari (band. 1 Yoh
Mengasihi Saudaranya” akan mengantarkan kita untuk benar-benar 3:16; Yoh 3:16; 2 Kor 9:15; Rom 8:32). Karena itu bagi orang
menghayati hakikat kasih itu dengan baik dan menerapkannya dalam percaya, mengenal Allah berarti mengasihi seperti Ia mengasihi.
kehidupan setiap hari bersama orang lain. "Bukan kita yang telah mengasihi Allah" Dalam agama-agama di
dunia, pada umumnya manusia mencari Allah, namun dalam
Kajian Teks kekristenan Allahlah yang mencari manusia, yaitu manusia yang
Ada lima kitab dalam Perjanjian Baru yang dianggap sebagai tulisan jatuh! Kebenaran yang mengagumkan. Bukan kasih manusia kepada
Yohanes: sebuah Injil (Injil Yohanes), tiga buah surat (1, 2 dan 3 Allah, namun kasihNya kepada manusia. Allah mencari manusia yang
Yohanes dan kitab Wahyu. Walaupun Yohanes tidak memperkenalkan berdosa, yang memberontak dan yang angkuh, supaya manusia itu
47 48
diselamatkan. Allah mengasihi manusia yang jatuh karena antua masu sala gareja kapa e, jadi antua pung hidop macang
kelemahannya agar manusia berdamai dengan Allah. Karena dosa, bagitu.” Mendengar uneg-uneg ini saya menjadi malu juga dan hanya
hubungan Allah dengan manusia menjadi rusak, tetapi karena kasih- bisa menjawab: “Mangkali bagitu kaapa.”
Nya, Allah berisnisyatif untuk memulihkan hubungan yang rusak itu. Kasih telah menjadi label bagi kekristenan. Tema mingguan kita
3. Mengapa kita harus mengasihi sesama? (ay. 11-21) adalah “Barang siapa Mengasihi Allah, Ia Harus Mengasihi
“Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” Manusia Saudaranya”. Bila bicara soal saudara maka teks kita tidak berbicara
sebagai ciptaan Allah memiliki kemampuan untuk mengasihi. Tetapi soal saudara sedarah, tetapi saudara dalam arti yang lebih luas.
kasih yang dimiliki dan diwujudkan manusia akan sempurna hanya Sehingga bagi “Caca” yang mengeluarkan uneg-unegnya di atas,
jika kasih itu menunjuk pada salib Kristus. Sekali lagi Yohanes pimpinannya harus melihat, menghargai dan memberlakukannya
menegaskan bahwa tidak mungkin manusia mengenal kasih Allah sebagai “saudaranya”. Itulah makna dari label kekristenan yang
lepas dari Kristus. Jika ingin memiliki kasih maka langkah pertama diindetikkan dengan kasih yang ada pada sang pemimpin. Bagaimana
yang harus dilakukan adalah percaya pada Yesus (ayat 15,16). dengan kita?
Manusia menjadi percaya kepada Yesus karena mendengar - Kita masih ada di masa-masa dimana Kristus menampakan dirinya
kesaksian orang percaya (ayat 14). Setiap yang percaya kepada-Nya kepada para pengikut-Nya setelah kebangkitan-Nya. Yesus telah
dikaruniakan Roh Kudus (ayat 13). Kasih Allah juga akan menjadi memperlihatkan betapa Allah begitu mengasihi kita dan mengutus
sempurna di dalam diri kita kalau kita mempunyai keberanian untuk diriNya untuk menderita dan mati sebagai wujud kasih-Nya bagi kita.
percaya pada hari penghakiman (17,18). Kalau memang kita sudah Bagaimana respons kita atas apa yang sudah dikerjakan-Nya? Apa
merasa dikasihi oleh Allah dan telah mengasihi sesama dalam makna perayaan paskah yang baru kita rayakan 36 hari lalu? Hanya
kehidupan kita, kita tidak takut untuk menghadap pengadilan Allah. sebuah kebiasan tanpa maknakah?
Kita siap untuk “dinilai” oleh Allah. Pertemuan dengan Allah dalam - Kita mengasihi sesama karena Allah lebih dulu mengasihi kita.
penghakiman itu tidak membuat kita takut karena pada saat itulah Pertanyaannya : sudahkah kita mengasihi sesama? Jika sudah maka
Allah akan menyatakan siapa kita di hadapan-Nya. Kita takut tidak akan ada pelecehan terhadap anak dan perempuan, tidak akan
menghadapi pengadilan Allah bila kita tidak mengasihi Allah, yang ada kekerasan dalam rumah tangga, tidak akan ada terlalu banyak
berkuasa untuk menjatuhkan hukuman. Allah tidak menunggu kita “Paulus” dan “Yohanes”, “Yohana” dan “Yakomina” yang menjadi
mengasihi diri-Nya baru Ia mengasihi kita. Kasih Allah kepada kita penghuni RuTan dan LaPas.
sama sekali bukan balasan atau imbalan atas kasih kita kepada-Nya, - Silahkan dikembangkannya sesuai sikon jemaat masing-masing.
tetapi kasih kita merupakan tanggapan atas kasih Allah yang tak
terbatas dan abadi. Kita mengasihi sesama karena Allah sudah lebih
dahulu mengasihi kita. Jika ada yang mengatakan bahwa ia
mengasihi Allah tetapi membenci saudaranya, maka orang itu
berdusta, karena tidak mungkin seseorang mencintai Allah yang tidak
kelihatan tanpa mencintai sesama yang kelihatan. Siapa yang
mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Terapan Khotbah
- Seorang saudara saya yang kebetulan berbeda keyakinan dengan
saya pernah menyampaikan uneg-unegnya tentang pimpinannya di
kantor yang sering memperlihatkan pola kepemimpinan yang sama
sekali tidak dapat diteladani. Begini katanya: “Beta pung bos di kantor
tu paleng cerewet. Laki-laki maar mulu macang deng parampuang sa.
Kalo antua bakalai katong, antua seng pikir kata itu orang pung ana
ka, orang pung bini ka, antua labrak sa, kadang-kadang pake maki lai. MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
Padahal antua tu orang kristen. La yang beta tahu orang kristen biasa Kamis, 13 Mei 2021
dapa ajar par biking kasih par49orang laeng. Caca e, beta pung bos tu 50
(Kenaikan Tuhan Yesus) teori tentang Teofilus menyatakan bahwa ia adalah pejabat
pemerintah atau warga negara yang berpengaruh. Sebuah teori
Oleh: Pdt. Vebiola Songupnuan - Latuheru yang diterima secara luas adalah bahwa Teofilus adalah pelindung
Lukas dan membantunya menerbitkan Lukas dan Kisah Para
Nas Bacaan : Lukas 24 : 50 - 53
Tema Bulanan : Penguatan Spiritualitas Kemuridan
Rasul.
Tema Mingguan : Barangsiapa Mengasihi Allah, Ia Harus Mengasihi Tujuan Lukas menulis Injil juga telah diperdebatkan.
Saudaranya Beberapa orang berpendapat bahwa Lukas bermaksud untuk
Tema Kenaikan : Kristus Yang Naik Ke Sorga Memberi Sukacita membuat kasus bahwa Kekristenan tidak menjadi ancaman bagi
Untuk Menyembah dan MemuliakanNya Kekaisaran Romawi. Yang lain membuat proposisi bahwa Lukas
dan Kisah Para Rasul ditulis untuk meyakinkan mereka yang
Pengantar mempertanyakan kedatangan Yesus kedua kali karena
K enaikan Yesus Kristus di tahun 2021 dirayakan dalam bingkai
tema; “Kristus Yang Naik ke Sorga Memberi Sukacita Untuk
Menyembah dan Memuliakan-Nya.” Tema ini hendak menegaskan
penundaannya. Banyak yang percaya bahwa Lukas tidak menulis
kepada Teofilus secara eksklusif, tetapi karya dua jilid itu
dimaksudkan untuk didistribusikan untuk tujuan gerejawi. Ada juga
secara imperative bahwa peristiwa gerejawi yang kita rayakan pandangan, yang tampaknya semakin populer, bahwa Lukas -
haruslah memberikan dampak yang signifikan dan bukan sekedar Kisah secara khusus dirancang untuk membantu Paulus dalam
perayaan rutin tahunan belaka. Gereja yang merayakan peristiwa persidangannya di hadapan Kaisar. Apapun bentuk perdebatan
Kenaikan Kristus adalah gereja yang sedang bersukacita, sebab dan teori-teori penulisan yang pasti Injil Lukas telah memberikan
selaku gereja kita percaya bahwa sebagaimana Yesus Kristus kontribusi yang berharga dalam sejarah gereja-gereja.
telah menyelesaikan tugasNya sebagai Sang Juruselamat dunia Injil Lukas secara teologis dimaknai sebagai bagian dari
maka Ia pun juga telah mengamanatkan tanggungjawab pelayanan sejarah penebusan yang ditulis dalam tiga periode waktu utama
dunia ini kepada gerejaNya. Karena itu, gereja yang merayakan yakni; pertama waktu Hukum Taurat dan para nabi yang
adalah gereja yang secara sadar dan sungguh-sungguh akan berlangsung hingga Yohanes Pembatis (pasal 16:16a); kedua, Injil
menyembah dan memuliakan Tuhan sebagai cara Kerajaan Allah diberitakan (pasal 16: 16b) dan yang ketiga,
mengekspresikan rasa sukacita itu. Kenaikan Kristus berlanjut hingga kedatangan kedua, ini juga
merupakan periode gereja. Babakan waktu tersebut memberikan
Kajian Teks dan Pertimbangan Homeletika gambaran bagaimana Injil Lukas melihat secara utuh kesejarahan
Injil Lukas dalam rencana dan karya Allah yang telah berlangsung lama dan
Tujuan dan alamat penulisan Injil Lukas secara langsung akan terus berlanjut lewat kehadiran gereja.
dapat dijumpai pada pengantar (1:1-4) tetapiteori tentang siapakah
Teofilus juga menjadi perdebatan. Pertama-tama, nama Teofilus Yesus dan Bethania
berarti, "kekasih Tuhan", atau "sahabat Tuhan". Tidak jelas apakah Mengapa Yesus memilih Bethania sebagai tempat ia
dia sudah menjadi seorang Kristen, atau apakah dia sedang mengakhiri perjumpaanNya bersama para murid? Mengapa Yesus
mempertimbangkan untuk menjadi seorang Kristen. Lukas (1:3) tidak memilih naik ke bukit dari Yerusalem, atau dari Bethlehem
mengacu pada Teofilus menggunakan kata "paling baik" atau dari Emaus? Mengapa harus dari Bethania? Bethania adalah
(kratistoV), tampaknya merujuk pada bangsawan.Sebagian besar desa dari sisi Timur Bukit Zaitun, desa kecil tetapi begitu akrab bagi
51 52

Yesus. Yesus tinggal dan menghabiskan masa kecilnya bersama Persisahan selalu diakhiri dengan derai air mata dan
saudara-saudaraNya Maria, Martha dan Lazarus. Di Bethania kesedihan yang berkepanjangan tetapi peristiwa perpisahan Yesus
Yesus pernah melakukan mujizat besar yakni membangkitkan bersama murid-murid jauh berbeda. Mereka bukan tidak sedih atau
Lazarus. Di Bethania Yesus menjalani persiapan terakhir sebelum tidak merasakan kehilangan tetapi mereka melihat secara langsung
masuk Yerusalem dan seorang perempuan mengurapiNya dengan dengan mata sendiri bagaimana Yesus-Sang Guru itu mengangkat
minyak (Matius 26:6-13). Dengan demikian Bethania adalah tempat tangan, memberkati mereka dan terangakat naik. Peristiwa
paling berkesan dalam sejarah perjalanan Yesus, masa kecil, tersebut tidak disebutkan berlangsung kapan tetapi bukan di
tempat ia menunjukan solidaritas yang kuat atas persaudaraan, malam hari, bukan juga di pagi subuh dimana tatapan mata dan
tempat Ia disiapkan untuk menjalani penderitaan dan tempat Ia kemampuan menatap bisa disangsikan. Murid-murid menyaksikan
mengakhiri karyaNya di dunia. Di Bethania kita menemukan siapa sendiri Yesus terangkat naik, tidak dengan angin yang kencang
Yesus, apa yang Ia lakukan dan untuk apa Ia datang ke dunia. Injil atau dengan kereta api seperti kisah tentang Elia dan Henokh (2
Lukas menjadikan Bethania sebagai lokus menarasikan kehadiran Raja-raja 2; Kejadian 5), tetapi para murid tidak terkejut atau
Yesus dalam karyaNya di dunia (banding Matius yang merasakan keanehan dari peristiwa tersebut. Sebaliknya mereka
menggunakan Galilea Mat 28:16). kian memahami apa yang Yesus maksudkan kepada mereka
53
Bagaimana dengan kehadiran gereja? Jika Lukas dalam (ay. 44-49) bacaan sebelumnya, dan perkataan-perkataan
menjadikan Bethania sebagai sentra dari tiap babakan karya dan Yesus kepada mereka selama ini tentang penderitaan dan
pelayanan Yesus maka apa sentra dari seluruh karya dan kebangkitan.
pemberitaan gereja? Tidak lain adalah Yesus Sang Kepala Gereja. Inilah yang membuat para murid tidak bersedih hati,
Alasan utama mengapa gereja secara kelembagaan dan mereka justru sujud menyembah kepada Yesus dan bersukacita.
persekutuan harus bersukacita adalah karena Yesus Tidak sedikitpun rasa takut menimpa mereka. Berbeda ketika
mengamanatkan tugas pengutusan itu kepada gereja. Kita Yesus ditangkap dan menjalani kesengsaraan. Kenaikan Yesus
bersukacita sebab kita dipercayakan dan dilayakan, siapa pun dia mengisyaratkan bahwa murid-murid sudah semakin matang atau
dalam jabatan dan status seperti apa pun kepadanya telah iman mereka sungguh telah diperteguh untuk menerima
diamanatkan tanggungjawab untuk menyatakan kehendak kuasa keterpisahan dengan Yesus. Ketakutan akan dunia yang marah,
Tuhan di tengah-tengah dunia. dunia yang menolak, dunia yang tidak mempedulikan tidak
Pelayan Firman dapat mengkongkritkan sesuai konteks sedikitpun membuat mereka gentar. Mereka dipenuhi sukacita,
masing-masing jemaat, bagaimana Tuhan menetapkan setiap sebab cadar telah terbuka, kegalauan tentang Yesus - Sang Guru
warga jemaat, persekutuan keluarga dan jemaat dengan potensi- itu akhirnya tersingkapkan. Disinilah letak alasan mereka untuk
potensi yang dimiliki, bersama dengan itu Ia menganugerahkan bersukacita sekalipun ditinggalkan oleh Yesus. Para murid kembali
alam sebagai sesama yang juga akan menolong manusia untuk ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
menyatakan kehendak Allah. Hidup setiap warga jemaat, keluarga Seperti para murid yang kembali ke Yerusalem dengan
dan persekutuan jemaat dan alam tempatnya tinggal adalah lokus sangat bersukacita maka setiap warga jemaat yang merayakan
untuk mrenyatakan kehendak Allah bagi kita. Kenaikan Yesus Kristus haruslah juga pulang dengan penuh
sukacita, masuki setiap lokus kehidupan yang diijinkan Tuhan
Perpisahan Yang Penuh Sukacita untuk dijalani dengan penuh sukacita, tidaka takut dan gentar.
Kesukacitaan adalah tanda iman kita yang percaya bahwa Ia tidak
meninggalkan anak-anakNya sendiri tetapi penyertaan, Bukankah dengan meneruskan berkat kita telah menyembah dan
perlindungan tetap dianugerahkan karena itu tidak ada alasan memuliakan Allah?
untuk tetap bersukacita.
Pengutusan dan Komitmen
Yesus terangkat naik saat Ia sedang mengangkat tangan dan Selamat Berkhotbah
memberkati para murid. Sikap penumpangan tangan adalah cara yang
lasim dilakukan oleh para imam untuk memberkati Israel (Im. 9:22). Hal
yang sama juga dilakukan oleh Yesus kepada para murid, Ia tidak See John W. Mauck. Paul on Trial . (Nashville: Thomas Nelson,
sekedar menyatakan sikap pernyertaan dan perlindungan yang 2001).
dianugerahkan bagi para murid tetapi penumpangan tangan tersebut juga [8] See Craig A. Evans. Luke (Peabody, Massachusetts:
memberikan penegasan tentang karya pengutusan yang diberikan Hendrickson Publisher, Inc., 1990) p. 1
kepada para murid. Setiap orang percaya yang menerima jaminan berkat
Tuhan haruslah percaya bahwa ia menerima karya pengutusan. Ini
terbukti lewat komitmen para murid untuk tetap berada di Bait Allah,
memuji dan memuliakan Allah sambil menanti penggenapan janjiNya.
Perayaan Kenaikan Kristus harus diaktakan dengan komitmen yang
sungguh untuk menyembah dan memuliakan Tuhan serta menjalankan
tanggungjawab pengutusan dimana pun kita berada. Gereja menyadari
tanggungjawab pengutusan sehingga gereja pun memberikan penugasan
pengutusan lewat pelayan-pelayannya yang bekerja di gereja tetapi juga
kepada seluruh warga gerejanya. Karya pengutusan itu yang secara
liturgis kita maknai diakhir kebaktian ketika menerima berkat. Berkat MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
tersebut sebagai sebuah proklamasi janji penyertaan Allah kepada umat Minggu,5516 Mei 2021
yang diutusNya untuk melakukan firmanNya. Karena itu, tidak perlu
membuka atau menadahkan tangan saat menerima berkat, apalagi bila Oleh: Pdt. J. Lorwens
hal itu dilakukan dengan bayangan bahwa membuka atau menadahkan
tangan itu adalah untuk menerima atau menadah berkat yang turun dari Nas Bacaan : Kisah Para Rasul 1 : 15 - 26
sorga (Ajaran Gereja no. 294). Sebaliknya, warga gereja didewasakan Tema Bulanan : Penguatan Spiritualitas Kemuridan
untuk menerima berkat untuk pulang dan meneruskan karya pengutusan Tema Mingguan : Dipilih Untuk Menjadi Murid Kristus
di keluarga, di tempat-tempat pengabdian sebagai cara kita menyebah
dan memuliakan Allah. Pokok - Pokok Khotbah
Menerima pengutusan Allah adalah kesadaran bahwa kita telah 1. Minggu, 16 Mei 2021 menjadi hari yang unik dalam masa raya
diutus untuk menjadi saluran berkat bagi siapa saja yang dipercayakan gerejawi karena berlangsung di antara dua peristiwa penting.
Allah bagi kita. Sekarang banyak warga jemaat yang menerima berkat Pertama, peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga yang sudah
sambil membuka tangan dan setelah menerima berkat kemudian kedua berlangsung pada hari Kamis 13 Mei 2021. Kedua, peristiwa
telapak tangan diarahkan ke wajah, dan jemari tangan mengusap wajah. Pentakosta atau pencurahan Roh Kudus, akan berlangsung nanti
Ini juga perlu dikritisi oleh pelayan firman. Menerima berkat dengan pada hari Minggu 23 Mei 2021 dan Senin 24 Mei 2021. Yesus yang
berdiri dan siap adalah respon bahwa berkat itu akan diteruskan bukan telah terangkat ke Sorga memberi perintah kepada para rasul-Nya
hanya diterima untuk diri kita sendiri, tetapi diteruskan bagi sesama.
untuk menanti di Yerusalem sampai Roh Kudus diberikan. Roh Kudus mereka sebut “Hakal-Dama”, yang berarti Tanah Darah (ayat 19).
memberi mereka kuasa untuk menyebarkan injil tentang Yesus ke Pelajaran iman dari kisah Yudas ini adalah tentang cara untuk
seluruh penjuru dunia. Inilah konteks yang menjadikan Minggu ini memperoleh harta atau kebutuhan sesehari. Tanah dapat dipahami
menjadi unik, yakni karena para rasul sedang mempersiapkan diri sebagai symbol harta atau kebutuhan hidup. Harta dan kebutuhan
untuk menerima Roh Kudus. Salah satu aktivitas yang mereka adalah hal penting dalam hidup karena semua orang termasuk murid
lakukan sebagai wujud persiapan menanti Roh Kudus adalah memilih Kristus membutuhkannya. Harta atau kebutuhan adalah berkat Tuhan
Matias menggantikan Yudas. Kekosongan tidak boleh dibiarkan terus oleh sebab itu tidak ada larangan untuk memperolehnya. Yudas
terjadi, Yudas harus digantikan agar keutuhan dua belas murid Yesus memperoleh tanah dengan cara yang tidak benar. Kesalahannya
terpelihara. Angka dua belas merupakan symbol keutuhan umat terletak pada cara untuk memperoleh tanah. Tanah itu diperoleh
Israel, karena itu harus tetap dijaga. Yesus memanggil dua belas Yudas dengan cara yang licik dan jahat. Ia mengkhianati dan menjual
murid, sama seperti jumlah suku Israel. Atas dasar itu para murid Yesus kepada imam-imam kepala dan tua-tua dengan harga yang
merasa perlu memilih seseorang untuk menggantikan Yudas, agar sangat murah, yakni tiga puluh perak saja (bandingkan Matius 27:3).
jumlah mereka kembali menjadi dua belas. Roh Kudus tidak boleh Murid Yesus diharuskan untuk tidak memutlakan dan menghalalkan
diterima dalam keadaan kekosongan atau ketiadaan satu orang pun. cara agar dapat memperoleh harta atau kebutuhan hidup. Harta atau
Keutuhan para murid harus diupayakan sebagai tanda kesiapan kebutuhan apa pun yang diperoleh dengan cara yang licik dan jahat
menerima Roh Kudus. Inilah pesan bagi semua orang Kristen, tidak akan pernah membuat bahagia. Risiko buruk pasti dialami,
jalanilah usbuh ini dengan prinsip keutuhan. Tak boleh ada hidup berakhir dengan sia-sia dan petaka. Marilah pikirkan dan
seorangpun yang tercecer atau diabaikan dalam persekutuan. tempuh cara yang berkenan pada Tuhan setiap kali berusaha
Keutuhan harus terpelihara dalam rumah tanga atau keluarga. Suami memperoleh harta atau kebutuhan hidup. Tuhan menghendaki murid-
dan isteri utuh, orang tua dan anak utuh, saudara dengan saudara Nya bekerja keras, sebab Ia telah menyediakan berkat kepada semua
utuh, jemaat utuh, masyarakat utuh. orang mencarinya dengan cara yang benar. Kejahatan atau kefasikan
2. Keutuhan persekutuan sebagai murid Kristus adalah pesan pertama haruslah dihindari sebab dibenci Tuhan. Jadilah orang baik dan benar
perikop bacaan hari ini. Pesan kedua adalah terus belajar, sekaligus karena berkenan kepada Tuhan dalam segala hal, terutama pada
merupakan ciri khusus murid Kristus. Seseorang disebut murid saat melakukan pekerjaan atau pencarian. Murid Kristus hendaklah
karena belum menyelesaikan pendidikan dan karena itu pasti sedang terus bekerja untuk memperoleh harta atau kebutuhan dengan tetap
belajar. Orang yang tidak belajar, bukanlah seorang murid. Murid memperhatikan prinsip kristiani berikut ini. Berusaha dan bekerjalah
Kristus adalah mereka yang terus belajar tentang kehendak-Nya. dengan jujur, dan pastikanlah bahwa pekerjaan yang sedang ditekuni
Kehendak Tuhan adalah arah dan penentu keberhasilan hidup setiap bukanlah suatu kejahatan, serta janganlah menyusahkan orang lain.
orang yang mengaku percaya kepada Kristus. Karena itu mari kita Kejujuran, bukan kejahatan, dan tidak menyusahkan orang lain,
belajar dari pengalaman para murid yang pertama itu. Perikop hari ini menjadikan setiap kerja murid Kristus berkenan diberkatiNya.
menyaksikan bahwa Petrus mengungkapkan banyak hal yang Pelajaran penting lain dari Yudas adalah sikap penyesalan dan
dilakukan dan dialami Yudas, sebelum memilih Matias sebagai pertobatannya. Murid Kristus dapat saja dikuasai kedagingan dan
penggantinya. Kisah Yudas tidak dikisahkan supaya dicontohi dan karena itu melakukan kesalahan. Mari belajar dari Yudas yang
diulangi, tetapi untuk dimaknai dan dihindari (lihat dan bandingkan menyadari kesalahannya. Kemurahan Tuhan yang mengampuni pasti
dengan Matius 27:1-10). Yudas pernah menjadi murid Yesus tetapi tersedia bagi setiap orang yang menyesali kesalahannya. Tuhan itu
mengkhianati-Nya dan membeli sebidang tanah dengan hasil baik, kemurahan-Nya tidak pernah berakhir bagi semua orang yang
kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah percaya kepada-Nya. Demikianlah pelajaran iman dari Yudas satu
sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar (ayat 17-18). Peristiwa dari dua belas murid Yesus yang mengkhianati dan menjual-Nya,
itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu tetapi menyesali perbuatan salahnya.
3. Sekarang, mari kita belajar dari tokoh Matias, orang yang dipilih untuk
menggantikan Yudas. Ia diusulkan bersama Yusuf yang disebut
Barsabas atau Yustus. Matias terpilih menggantikan Yudas melalui
cara membuang undi. Membuang undi adalah cara yang biasa
digunakan di Timur Dekat kuno. Para rasul mungkin menggunakan
batu-batu atau ranting-ranting kecil yang diberi tanda. Doa adalah
unsur penting untuk maksud pemilihan ini. Mereka semua berdoa dan
berkata: “ Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang,
tunjukanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan
Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya” (ayat 24-25).
Para rasul memilih cara membuang
57 undi karena mereka yakin bahwa 58
Allah yang memilih pengganti Yudas, bukan mereka. Rasul-rasul
mengaktakan akta iman yang mengekspresikan ketergantungan
mereka pada kehendak Allah. Matias terpilih karena ia telah
menyertai Yesus semasa pelayanan-Nya dan seorang saksi dari
kebangkitan Yesus (ayat 21-22). Pelajaran pertama yang dapat kita
simak adalah pentingnya doa dan ketergantungan pada kehendak
Allah. Doa adalah kekuatan hidup orang beriman yang dengannya
pengakuan, syukur dan permohonan diungkapkan kepada Allah.
Janganlah bersandar pada kekuatan dan kehebatan diri sendiri,
sebab semua orang pasti memiliki keterbatasan. Bergantunglah pada MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
pertolongan Tuhan, sebab kuasaNya melebihi segala sesuatu. Selain Minggu,5923 Mei 2021
itu dapat pula kita belajar bahwa Matias terpilih karena memiliki (Pentakosta)
kemampuan. Marilah mengharapkan pertolongan Tuhan dan belajar
mengasah kemampuan diri. Teruslah tingkatkan pengetahuan dan Oleh: Pdt. Peter Salenussa
keterampilan agar dapat menjadi orang yang diperhitungkan dalam
kehidupan. Murid Kristus terpanggil untuk menjadi unggul dan Nas Bacaan : Kisah Para Rasul 2 : 14 - 28
berkualitas, terutama ketika sedang memegang jabatan atau Tema Bulan : Penguatan Spiritualitas Kemuridan
tanggung jawab tertentu. Kita harus hidup bagaikan garam dan terang Tema Minggu : Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi
yang bermakna dan memboboti kehidupan di mana pun berada.
Hidup yang berkualitas itulah panggilan beriman murid-murid Kristus. Pengantar
Akhirnya jalanilah usbuh ini dengan memperhatikan hal-hal berikut. Peristiwa Pentakosta dalam tradisi liturgi gereja disebut juga
Peliharalah keutuhan persekutuan, terus belajar memahami kehendak Minggu Putih (whitesunday),di mana para imam menyiapkan pakaian
Tuhan, dan jadilah orang yang berkualitas. liturgis berwarna putih pada hari Sabtu sebagai tanda bahwa
4. Selamat berkhotbah, Tuhan memberkati. Pentakosta berhubungan erat dengan Paskah. Meski tradisi ini tidak
lazim dalam gereja-gereja Protestan, namun semangat dan gairah
sukacita yang ditandai dengan simbol warna merah sebagai warna
liturgis membantu penghayatan peringatan sebagai hari lahir gereja
secara oikumenis. Bahan bacaan yang biasanya dibacakan adalah Kisah Petrus sedang menyampaikan bahwa zaman penggenapan yang telah
Para Rasul 2:1-21, dan kali ini bacaan ini kembali dibacakan dengan dinubuatkan telah dinyatakan saat itu.
mengambil perikop tentang khotbah Petrus. Setidaknya terdapat tiga
pokok bagian yang terkandung di dalam khotbah Petrus ini yaitu: Ayat 17 - 21
1. Mempertahankan karakter apostolat para murid (ayat14, 15); Petrus mengutip kitab Yoel 2: 28-32 namun pada saat yang sama pula ia
2. Penggenapan nubuatan (ayat 16-21) merevisi nubuat tersebut sehingga nampak sesuai dengan kejadian saat
3. Yesus adalah Mesias yang disalibkan tetapi sekarang itu. Petrus membuat setidaknya tiga revisi penting:
dimuliakan ( ayat 22-28) 1. Dia mengubah klausa pembukaan “kemudian dari pada itu,” menjadi
"Di hari-hari terakhir". Petrus telah membawa para pendengarnya
Kajian Teks pada masa puncak dari penggenapan nubuat itu.
Ayat 14 2. Merevisi kata “hambamu” dalam pengertian kelas sosial, menjadi
Petrus mengawali khotbahnya dengan menunjuk kepada siapa ia “hamba-Ku” dalam pengertian sebagai abdi Tuhan. Petrus telah
berbicara yakni, orang Yahudi (Yahudi asli yang lahir di Yerusalem) dan menghadirkan suatu komunitas baru yang diciptakan oleh Roh Tuhan
orang-orang yang tinggal di Yerusalem ( yang disebut Yahudi karena yaitu gereja, di mana setiap anggotanya adalah milik Tuhan yakni
tinggal sebagai orang asing atau menjadi Yahudi karena konversi). Bila hamba-hamba-Nya.
merujuk pada ayat 5 maka dapat dikatakan bahwa di Yerusalem saat itu 3. Menambahkan kalimat "dan mereka akan bernubuat" di akhir 2:18.
berdiam orang-orang Yahudi yang berasal dari segala bangsa sehingga Petrus menekankan tentang mengapa Roh Tuhan dianugerahkan
peristiwa para murid berkata-kata dalam beragam bahasa tentu saja pada semua orang. Itu diberikan agar mereka bernubuat. Roh Tuhan
mencengangkan karena apa yang para murid bicarakan dapat dimengerti sedang bekerja memperlengkapi hamba-hamba-Nya untuk
oleh orang-orang yang mendengar bahasa mereka digunakan. berkomunikasi tentang Tuhan.

Ayat 15 Ayat 22 - 28
Petrus sengaja membantah anggapan orang–orang bahwa para murid Petrus secara terang-terangan61langsung memproklamirkan tentang
sedang mabuk. Petrus berargumentasi bahwa waktu baru menunjukkan Yesus Sang Mesias yang ditentukan Allah namun disalibkan oleh
pukul 09.00 pagi, artinya bahwa Itu adalah waktu doa jam ketiga (tertia) mereka. Petrus sengaja menghubungkan Yesus dengan Daud bukan
atau pukul 09.00 pagi. Dalam tradisi Yahudi dikenal waktu doa hanya untuk melegitimasi garis keturunan tetapi juga menempatkan
setidaknya tiga kali dalam sehari mengikuti hitungan waktu ad primam, Yesus pada posisi penting di hati orang Yahudi yang tetap
jam pertama yang dimulai dari pukul 06.00 pagi, sehingga jam ke-tiga mengagungkan Daud sebagai raja Besar Israel. Lebih dari itu Petrus
adalah pukul 09.00. Waktu Itu juga adalah waktu dilakukannya memproklamikan kebangkitan Yesus (ayat 24) dan para murid adalah
persembahan pagi di bait suci, dan orang Yahudi menganggap bahwa saksinya (ayat 32) Banyak tafsiran yang menganggap bahwa khotbah
mengambil makanan lebih awal dari waktu itu adalah tindakan melanggar Petrus ini adalah kebalikan dari penyangkalannya pada Yesus. Petrus
hukum, apalagi meminum anggur. Dengan demikian tuduhan bahwa para telah mengalami pemulihan dari rasa bersalahnya dan dengan berani
murid sedang mabuk telah gugur dengan sendirinya. menyaksikan tentang Yesus di hadapan umum, dan tentu saja itu terjadi
karena peran Roh Kudus.
Ayat 16
Petrus menyampaikan bahwa kejadian itu adalah penggenapan dari Pertimbangan Homiletik
nubuat yang pernah disampaikan oleh nabi Yoel. Hal itu sejalan dengan Peristiwa keturunan Roh Kudus selalu dimaknai sebagai awal
pandangan Yahudi maupun budaya Yunani yang mengidentifikasikan berdirinya gereja dan misi pekabaran Injil Kristus ke seluruh pelosok
nubuat berdasarkan penggenapannya melalui nabi. Dengan kata lain dunia. Misi pekabaran Injil dihayati sebagai buah karya Roh Kudus yang
mengilhami gereja sepanjang sejarah. Tantangan memberitakan Injil  Pengkhotbah dapat mengembangkan khotbahnya sesuai dengan
Kristus di masa kini semakin kompleks, di tengah-tengah pesatnya konteks jemaat dengan tetap bersandar pada tema . Selamat
perkembangan ipteks, persaingan ekonomi, politik identitas, serta Berkhotbah.
bangkitnya radikalisme berbaju agama dan berwajah inteoleransi bahkan
terorisme. Pandemi Covid-19 pun menjadi tantangan baru bagi gereja
dalam mempertahankan karakter apostolatnya sambil tetap bermisi
walaupun di tengah berbagai keterbatasan. Dibawah sorotan tema Roh
Kudus Memberi Keberanian untuk Bersaksi, para pengkhotbah dapat
menekankan beberapa hal penting sebagai berikut:
 Gereja harus menunjukan eksistensi dirinya sebagai buah karya
Roh Kudus. Oleh sebab itu seluruh hidup dan karya gereja yang
dituntun oleh Roh Kudus mesti nampak dalam tindakan yang pro
hidup dan taat pada norma-norma yang berlaku secara hukum.
Oleh sebab itu, tindakan gereja untuk melawan segala bentuk
ketidakadilan baik kepada manusia maupun ciptaan lain adalah
bentuk spiritualitas kemuridan yang harus tetap dipertahankan.
 Tugas bersaksi adalah tugas seluruh warga gereja karena setiap
orang percaya adalah milik Kristus yang telah dipersatukan dalam
kematian dan kebangkitan-Nya. Bersaksi di tengah-tengah dunia
dengan segala kompleksitasnya membutuhkan peran Roh Kudus
yang menghadirkan keberanian pada skala yang tepat. Petrus
yang dikuasai Roh Kudus mampu menyampaikan khotbah yang
berani di depan umum tapi dengan muatan yang mampu MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
menjawab konteks. Oleh sebab itu setiap gerak pelayanan gereja Rabu,63
24 Mei 2021
harus mampu menjawab berbagai persoalan konteks tanpa harus (Pentakosta II)
hilang keberaniannya dalam mewartakan suara kenabian.
 Ketika pandemi Covid-19 melanda, ada banyak terjadi Oleh : Pdt. Dr. Jannes Alexander Uhi, M.Th
penyesuaian dalam tata pelayanan gereja , misalnya ibadah dan
program-program pelayanan yang disesuaikan dengan protokoler Nas Bacaan : Yohanes 16 : 4b - 15
kesehatan. Itu berarti ada banyak “revisi” terhadap tradisi Tema Bulanan : Penguatan Spiritualitas Kemuridan
Tema Mingguan : Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi
pelayanan gereja yang telah dan akan mungkin terus terjadi.
Khotbah Petrus yang juga juga bernada “revisi” adalah bentuk
refleksi teologis transformatif dan kontekstual. Para pengkhotbah Pengantar
dapat mengingatkan jemaat agar tidak perlu kaget dengan
berbagai perubahan yang terjadi karena itulah semangat gereja M asih dalam nuansa Pentakosta (Pencurahan Roh Kudus), sehingga
ibadah hari Senin ini merupakan ibadah syukur atas peristiwa
Pentakosta. Bacaan Alkitab di ibadah syukur Pentakosta ini, Yohanes
yang terus menerus dibaharui menurut kehendak dan tuntunan
Roh Kudus agar injil Kristus tetap diberitakan dalam berbagai (Yoh) 16:4b-15, dengan tema pemberitaan “Roh Kudus Memberi
situasi di mana gereja hidup dan bergumul. Keberanian untuk Bersaksi” memiliki makna dan nilai yang sangat
penting ketika bacaan ini dikaitkan dengan konteks hidup umat dewasa
ini. Tantangan dan ancaman kehidupan terhadap kehidupan sebagai (pneumabahasa Yunani: πνεύμα) yang dijanjikan oleh YesusKristus
umat Kristen sekarang ini sangat multi problem, beraneka ragam. Tidak sebelum kenaikan-Nya ke Surga (Kisah PR. 1:6-9). Roh Kudus
hanya tantangan dan ancaman dari aspek politik, namun juga, ekonomi, merupakan Roh Allah yang menolong, memimpin, menghibur, dan
sosial, hukum, budaya, bahkan agama itu sendiri. Tantangan dan menuntun umat Kristen agar hidup sejalan dengan kehendak Tuhan. Roh
ancaman itu semakin melebar dan meluas ketika dunia informasi dan Kudus juga merupakan penghubung antara umat Kristen dengan Allah.
telekomunikasi (IT) semakin berkembang dan turut memengaruhi Lebih dari itu, dalam kekristenan diyakini bahwa Roh Kudus-lah yang
perubahan-perubahan politik, ekonomi, sosial, hukum, budaya, dan menyebabkan orang percaya kepada Yesus.
agama. Umat (masyarakat) semakin bebas dan mudah mencari dan Dalam bagian ini, khususnya ayat 7, Roh Kudus digambarkan
mendapatkan informasi (entah bersifat hoax atau tidak), dan umat juga sebagai 'Penghibur' atau 'Penolong' (dalam bahasa Latin disebut
semakin bebas dan mudah untuk meng-upload, dan atau menyebarkan paracletus,yang berasal dari bahasa Yunani, parakletos), dan memimpin
informasi tanpa dilakukan filterisasi oleh lembaga tertentu. orang-orang percaya pada jalan kebenaran. Roh ini (Penghibur) tidak
Dalam situasi dan kondisi inilah bacaan Alkitab ini dianggap penting, akan datang jika Yesus tidak pergi meninggalkan murid-
sebab menyajikan suatu kekuatan baru yang diberikan oleh Tuhan, muridNYA.Bentuk kata “Parakletos” ini adalah pasif dan secara harafiah
sebagaimana yang diucapkan oleh Yesus sebelum IA ditangkap. berarti mereka yang dipanggil kepada sisi orang lain, yang bergagasan
Kekuatan baru itu adalah Roh Kudus. seperti memberi nasihat atau mendukung seseorang. Penasihat ini, atau
Parakletos, adalah Allah, yakni Roh Kudus, Pribadi ketiga dari Tritunggal.
Kajian Teks IA adalah pribadi yang mendiami setiap orang percaya.
Yoh 16 : 4b - 15 sebaiknya dipahami dari Yoh pasal 13 sampai pasal Parakletos adalah sebuah kata dalam bahasa Yunani Koine
16. Artinya, ucapan Yesus dalam Yoh. 16 terjadi ketika Yesus membasuh (παράκλητος, paráklētos) yang bermakna "orang yang dipanggil untuk
kaki murid-muridNYA. Dalam peristiwa pembasuhan kaki Murid-murid, membela seseorang di hadapan mahkamah", seorang "asisten hukum",
Yesus mencela Yudas yang akan mengkhianatiNYA dan merencanakan seorang "asisten" atau seorang "perantara" (kuasa hukum)12. Kata
kejahatan untuk menangkap dan menyerahkan Yesus kepada penguasa parakletos berbentuk pasif, dan mula-mula berarti "orang yang dipanggil
saat itu. Yesus pun memperingatkan Yudas tentang rencana Yudas untuk mendampingi seseorang". Bentuk aktif dari kata ini adalah,
tersebut (Yoh.13:21-30). Berkaitan dengan peringatan Yesus kepada parakletor. Kata parakletor tidak65digunakan dalam Alkitab Perjanjian
Yudas, Yesus pun berbicara tentang saat dimana IA akan pergi, yang Baru, namun dalam Alkitab Perjanjian LamaSeptuaginta, bentuk jamak
oleh Simon Petrus seakan Yesus hendak melakukan perjalanan ke dari kata ini tercantum dalam Kitab Ayub 16:2 dengan makna "para
wilayah lain dengan tidak membawa serta murid-muridNYA. Karena itu penghibur", yakni pada nas keluhan Ayub mengenai "para penghibur
Simon Petrus menanyakan mengapa ia tidak bisa mengikut Yesus (Yoh. sialan" yang gagal membangkitkan kembali semangatnya di kala duka.
13:37). Sebagai respons atas pertanyaan Simon Petrus, Yesus Kata Parakletos tidak digunakan dalam Alkitab Perjanjian Lama
memberikan nasehat-nasehat kepada murid-muridNYA yang mana “Septuaginta”, kata "para penghibur" dalam Kitab Ayub menggunakan
nasehat-nasehat Yesus tersebut berkaitan dengan situasi murid-murid bentuk berbeda. Kata-kata lain digunakan sebagai padanan bagi kata
jika nantinya Yesus sudah meninggalkan mereka.Bacaan Yoh.16:4b-15 Ibrani ‫( מְ נַחֵם‬mənaḥḥēm, penghibur) dan ‫( מליץ יושר‬Melitz
merupakan sebagian dari nasehat atau amanat Yesus kepada murid- Yosyer)13.Dalam Perjanjian Baru, kata ini sangat menonjol dalam karya-
muridNYA. Teks ini mengandung pokok pemikiran utama, yaitu tentang karya tulis Yohanes. Kata Parakletos muncul dalam Injil Yohanes, yang
datangnya Roh Kudus.
Berbicara tentang Roh Kudus berarti pembicaraan itu tidak terlepas
12
dari pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. Roh Kudus (Ibrani: ‫רוח‬ Browning, W (2015). Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
‫ הקודש‬Ruah haqodesh) hanya dipercayai oleh umat Kristianimerupakan hlm. 305.
Pribadi Penolong yang memimpin umat percaya, dalam bentuk Roh 13
Terjemahan Alkitab Brit Khadasya Yahudi Ortodoks
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "pendamping", Parakletos adalah kehadiran Yesus manakala Yesus telah pergi18.Selain
"penolong", “pembela”, atau "penghibur". itu,Parekletos yang lain dalam Injil Yoh 14:16 dalam banyak hal adalah
Sebuah Jurnal New Testament Studies yang diterbitkan oleh Yesus yang lain, yakni kehadiran Yesus setelah Yesus naik kepada
Cambridge University Press, memaparkan suatu “kemiripan yang Bapanya. Berard L. Marthaler (1993) pun mengatakan Parakletos adalah
mencolok” antara atribut-atribut yang menjelaskan jati diri dan pekerjaan kehadiran Allah di dunia manakala Yesus naik kepada Bapa19. Lebih
Parakletos, dengan apa yang telah dinubuatkan bagi umat Kristen, yakni spesifik, James W. Kinn (2004) memberi suatu kesimpulan yang lebih
nubuat yang menggambarkan Parakletos sebagai karunia Roh Kudus mendalam bahwa Roh Kudus melanjutkan kehadiran Yesus. Dengan
pasca-Paskah. Parakletos merepresentasikan Roh Kudus dalam suatu demikian, pribadi yang disebut Yesus sebagai Parakletos yang lain dalam
perwujudan khusus, yakni sebagai karisma pneumatis bagi orang Kristen banyak hal adalah Yesus yang lain20.
untuk berkata-kata. Setiap kata kerja yang digunakan untuk Injil Matius dua kali menggunakan bentuk pasif dari kata kerja
menggambarkan karya Parakletos berkaitan langsung dengan fungsinya παρακαλῶ, parakalo, yang masih seakar dengan kata Parakletos, yakni
selaku pemberi karunia untuk berkata-kata”14. dalam Matius 2:18 dan Matius 5:4. Konteks kedua ayat ini adalah
Gereja Perdana mengenali Parakletos sebagai Roh Kudus15. Menurut perkabungan, dan arti kata ini adalah "dihibur"21.
pemahaman umat Yahudi dan umat Kristen abad pertama, Roh Kudus Melalui ayat 8 - 9, penulis Injil Yohanes menekankan pekerjaan Roh
hadir guna memunculkan kembali nubuat.Lawrence Lutkemeyer Penghibur, antara lain: menyadarkan manusia akan dosa,
mengatakan, ucapan Yesus dalam Yohanes 14:16 tentang akan memberitahukan tentang kebenaran kepada manusia, dan menegaskan
datangnya Parakletos yang lain untuk menolong murid-muridnya tentang penghakiman Tuhan. Dari sini dapat dimengerti bahwa Yesus
menyiratkan bahwa Yesus adalah Parakletos yang pertama dan menjadi manusia karena dosa sehingga pelayanan dan karya Yesus
terutama16. Sementara itu, Raymond Brown (1970) mengatakan, sosok tertuju pada pelayanan menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Untuk
yang disebut Yohanes bahwaParakletos yang lain", itu adalah Yesus itu, penderitaan dan kematian Yesus merupakan wujud penebusan atas
yang lain. Alasannya, Parakletos hanya akan datang sesudah kepergian kuas kuasa dosa. Karena itulah, ketika Yesus hendak pergi
Yesus, maka Parakletos adalah hadirat Yesus ketika Yesus tidak ada, meninggalkan murid-muridNYA maka Roh Kudus akan diberikan sebagai
sebagaimana Janji Yesus untuk menyertai murid-muridnya17. Sejalan Penghibur. Tujuannya supaya manusia memiliki kesadaran akan dosa.
dengan pendapat Brown dan Lutkemeyer, George Johnston (2005) Yesus memahami murid-muridNYA akan mengalami kesedihan.
berpendapat dan menyimpulkan, bahwa sebagai Parakletos yang lain, Dalam keadaan bersedih karena ditinggal oleh Yesus yang sudah sangat
Parakletos yang sama seperti sebelumnyaadalah Yesus yang lain, dan lama bersama-sama dengan murid-muridNYA, itu akan membuat adanya
kebimbangan dan kebingungan. Murid-murid Yesus aakan bimbang dan
14
bingung, tidak tahu harus berbuat apa tanpa Yesus. Hal inilah yang
"The Influence of Christian Prophecy on the Johannine Portrayal of
membuat Yesus dengan jelas dan tegas mengatakan bahwa Roh yang
the Paraclete and Jesus", New Testament Studies. Cambridge University
Press. 25 (01): 113–123. October 1978. Diakses tanggal 27 Mei 2016. diberikan kepada murid-murid Yesus akan menjadi Roh Penghibur (ayat
15
Allison, Gregg (2011). Historical Theology: An Introduction to 7), sekaligus Roh kebenaran (ayat 13). Fungsi Roh Penghibur adalah
Christian Doctrine, Zondervan. hlm. 431. Diakses tanggal 15 Maret
18
2021. George Johnston (2005), The Spirit-Paraclete in the Gospel of John,
16
Lutkemeyer, Lawrence J. (1989), The Role Of The Paraclete(Yoh. Hal 94.
19
16:7-15), The Catholic Biblical Quarterly. Berard L. Marthaler (1993), The creed: the apostolic faith in
17
Raymond Edward Brown - 1970 " The Gospel according to John: Jilid contemporary theology, Hal. 272.
20
2. Dengan demikian, sosok yang disebut Yohanes sebagai "Parakletos Kinn, James W., 2004, The Spirit of Jesus in Scripture and prayer, Hal.
yang lain" itu adalah Yesus yang lain. Karena Parakletos hanya akan 60
21
datang sesudah kepergian Yesus, maka Parakletos adalah hadirat Yesus Greek Word Study Tool (publisher=Perseus.tufts.edu): παρακαλέω, A,
ketika Yesus tidak ada. Janji Yesus untuk menyertai murid-muridnya" III, 2, diakses 12 Maret 2021.
menginsafkan dunia akan dosa, menyatakan kebenaran, dan
memberitahukan tentang penghakiman (ayat 8). Roh Kebenaran (ayat
13) akan berfungsi memimpin murid-murid Yesus (umat Kristen) untuk
berpikir, berkata, dan berbuat kebenaran. Roh Kebenaran tersebut tidak
berkata tentang diriNYA, melainkan akan berkata tentang segala sesuatu
yang didengar oleh Roh dan yang akan dikatakan oleh Roh tersebut.
Artinya, segala sesuatu yang Roh Kudus katakan adalah suatu
kebenaran sebab Roh Kudus menyatakan segala hal yang benar tentang
Yesus. Roh tersebut bahkan memuliakan Yesus dan akan memberitakan
kepada umat Tuhan segala sesuatu yang diterima dari Tuhan (14, 15).

Pertimbangan Khotbah
Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk khotbah:
1. Umat Kristen sekarang ini sementara hidup di tengah-tengah dunia
dengan berbagai problematika kehidupan. Masalah-masalah yang di
hadapi oleh umat Kristen, entah sebagai pribadi, keluarga,
persekutuan jemaat, bahkan dalam kehidupan bermasyarakat telah
menimbulkan keputusasaan, kebingungan, dan kebimbangan. Tidak
sedikit manusia (umat Kristen maupun non-Kristen) yang mengalami
kesulitan-kesulitan dalam kehidupan, apalagi hidup dalam situasi
pendemi Covid-19. Dalam situasi hidup yang demikian, Yesus bukan
menawarkan, melainkan telah memberikan Roh Kudus yang MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
berfungsi sebagai Penghibur68 untuk menghibur dan menerangi Minggu,6930 Mei 2021
manusia untuk mengenal dosa.
2. Roh Kudus yang telah diberikan oleh Yesus, sebagaimana janjiNYA, Oleh: Pdt. Brampy Hetharie
juga berfungsi untuk menyatakan segala sesuatu tentang kebenaran
agar umat manusia (khususnya umat Kristen) tidak berlarut-larut Nas Bacaan : Mikha 3 : 5 - 8
dalam kebingungan dan kebimbangan menghadapi berbagai Tema Bulanan : Penguatan Spiritualitas Kemuridan
persoalan hidup. Mengapa demikian? Terkadang, bahkan sering Tema Mingguan : Roh Tuhan Memberi Kekuatan Untuk Menyatakan
dalam menghadapi berbagai tekanan hidup yang semakin berat, umat Pelanggaran dan Dosa
Kristen terjerumus untuk mengambil jalan pintas dan menghalalkan
segala cara demi keluar dari problematika hidup yang dialaminya. Pengantar:
Hal ini disebabkan pula oleh karena kebimbangan, kebingungan, dan
keputusasaan lebih menguasai kehidupan umat Kristen sehingga
tidak memberi tempat bagi berkuasanya Roh Kebenaran tersebut.
M asih dalam suasana merayakan pencurahan Roh Kudus atau
Penthakosta, maka pentingnya memohon tuntunan kuasa Roh
Kudus bagi kehidupan kita sebagai orang anak-anak Tuhan dalam
3. Yang lainnya silahkan ditambahkan sesuai konteks jemaat masing- menjalani seluruh aktivitas kehidupan ditengah dunia yang diwarnai
masing... amin. dengan berbagai tantangan, masalah serta godaan yang begitu kuat dan
4. Selamat merayakan Pentakosta... dan Selamat berkhotbah, terkadang membuat kita jatuh dalam kesalahan dan berbagai
Tetemanis sayang dan berkati. pelanggaran serta dosa. Disamping itu Roh Kudus juga sangat penting
dalam menuntun kita untuk saling mengingatkan dan menegur diantara besar. (Mikha 3:2,3). Para nabi dan para pemimpin sebagai pengambil
kita sebagai pemimpin dan pelayan serta umat dalam tugas dan keputusan dalam masyarakat menyalahgunakan jabatan mereka untuk
tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan diberbagai bidang hidup. Kita memenuhi keinginan mereka, sehingga suara kenabian tidak lagi
tidak boleh menjadi orang-orang yang arogan serta alergi terhadap setiap terdengar dan keadilan tidak lagi berpihak kepada kebenaran yang
teguran, nasehat dari orang-orang yang mengasihi kita dan ada disekitar sesungguhnya. Seharusnya para nabi itu harus berbicara menetang
kita dengan tujuan baik untuk sebuah perobahan demi kebaikan ketidakkeadilan yang terjadi, tetapi sayang mereka tidak melakukannya
bersama. Untuk itu bagian nas bacaan Mikha 3 : 5 - 8 akan kita dalami sebab mereka takut kehilangan popularitas dan takut kehilangan
bersama. bayaran. Itulah sebabnya nabi Mikha menyampaikan akibat yang harus
ditanggung oleh para nabi bayaran tersebut pada ayat 6 - 7.
Kajian Nas. Ayat 6 - 7, Bagian ini Tuhan menegaskan bahwa nabi-nabi palsu tidak
Pasal 3 ini oleh LAI diberi judul “menentang pemimpin dan nabi palsu akan mendapat penglihatan dan tidak mampu bernubuat. Kegagalan ini
di Israel”. Suara kenabian ini disampaikan oleh nabi Mikha yang berasal akan seperti kegelapan bagi mereka. Nabi-nabi yang tidak dipercayai
dari kota kecil Moresyet-Gat (Mikha 1 :14) di bagian selatan Yehuda. akan mendapat malu, tertunduk malu. Mereka semua akan menutup
Suatu wilayah pertanian yang subur sekitar 40 km barat daya Yerusalem. mulut mereka, dan tidak ada sesuatu yang dapat dikatakan. (bd. Yes.
Seperti Amos, nabi Mikha berasal dari daerah pedesaan dan mungkin 44:25). Serta bangsa itu akan dibiarkan meraba-raba dalam kegelapan
dari keluarga sederhana. Mikha adalah nabi pedesaan yang mengutuk rohani. Tuhan tidak menjawab seruan para pemimpin Israel, melainkan
para pemimpin Yehuda yang korupsi, nabi-nabi palsu, imam-imam yang menyembunyikan wajahNya (Mikha 3:4). Tindakan ini menunjukkan
fasik, pedagang dan pengusaha yang tidak jujur serta para hakim yang penolakan dan ketidakpedulian Tuhan atas diri mereka. Tuhan murka
gampang dan mudah disuap. Mikha berkhotbah menentang dosa-dosa dan akan menghukum para pemimpin Israel. (bd. Yeh.20:3). Kegelapan
ketidakadilan sosial, melawan penindasan terhadap para petani yang yang menjadi ciri khas ketidakbenaran yang selalu mereka sukai. Dengan
lemah, menolak keserakahan, kekikiran, kebejatan moral serta sengaja mereka membiarkan diri mereka lebur dalam kejahatan. Sikap
penyembahan berhala dan mengingatkan akan dampak yang berat akan dan tindakan Allah menunjuk kepada hakekat Allah yang membenci
terjadi bagi para pemimpin serta umat yang terus melakukan kejahatan. 71
ketidakadilan, kesewenang-wenangan, keserakahan dari para pemimpin
Mikha menubuatkan bila umat tidak bertobat maka Tuhan Allah akan masyarakat maupun pemimpin umat. (bd. Maz.15:1,3; Amsl 3:33;
menghukum umatNya dengan kejatuhan Israel dan ibukota Samaria Zakh.8:17). Padahal jabatan dan kekuasaan yang mereka miliki adalah
(Mikha 1:6-7) dan juga kejatuhan Yehuda dan ibukotanya Yerusalem sebagai anugerah yang mesti mereka lakukan demi kemakmuran dan
(Mikha 1:9-16;3:9-12) kebaikan umat dan masyarakat. Itulah sebabnya tindakan Allah yang
Ayat 5, Bagian ini Mikha menyampaikan teguran Tuhan yang keras terjadi akan membuat mereka menyadari segala ketamakan yang
terkait dengan perilaku para nabi yang lebih menyukai orang kaya dilakukan. Penghukuman Tuhan sebagai cara untuk menegur mereka
daripada orang miskin. Orang-orang kaya diperlakukan dengan sangat dengan keras agar mau berbalik dan bertobat. Keinginan Allah adalah
istimewa sebab mereka mampu membayar dan menyuap para nabi pemimpin masyarakat dan umat yang terpanggil dalam pelayanan
tersebut (bd. Kel.23:8; Ul.16:19). Akibatnya pesan-pesan yang sebagai pemimpin yang memperhatikan kepentingan bersama,
disampaikan oleh para nabi tersebut selalu menyenangkan hati orang- kepentingan masyarakat dan umat diatas kepentingan pribadi mereka.
orang yang mampu membayar, walaupun sebenarnya mereka telah Ayat 8, Dalam situasi sedemikian bobroknya perilaku hidup para
melakukan ketidakadilan. Jadi para nabi bayaran ini berbicara hanya pemimpin umat masyarakat, nabi Mikha dengan berani menegur mereka
untuk menyenangkan orang dan bukan menyampaikan pesan yang terhadap segala tindak tanduk yang tidak berkenan dengan kehendak
sesungguhnya dari Tuhan. Praktek kelaliman, ketidakadilan, kekerasan Tuhan. Nabi Mikha dengan keras menentang ketidakadilan, walaupun dia
terjadi dimana-mana, tetapi para nabi dan hakim tidak peduli seolah-olah harus berhadapan dengan para penguasa, pemimpin umat serta
tidak ada masalah, sebab mereka telah disuap dengan bayaran yang masyarakat yang tidak setuju dengan kritikannya itu. Keberanian nabi
Mikha dengan tegas menyampaikan peringatan dan teguran Tuhan oleh memutuskan hubungan pertemanan karena kita juga menikmati
karena kuasa dan peranan Roh Kudus. (bd. Yer.20:9; Ef.3:7). Nabi Mikha keuntungan dari pertemanan itu. Demikian juga sebagai bawahan kita
memiliki kesadaran bahwa Roh Kudus sangat tidak senang melihat “takut” untuk menegur atasan atau pimpinan di instansi Pemerintah
keadaan bangsanya. Roh Kudus tidak hanya menggelisahkannya, tetapi maupun Swasta ketika mereka melakukan kesalahan. Jangan-jangan
mendorong nabi Mikha untuk tidak tinggal diam, namun memberikan kita akan mendapat masalah atau dipecat dari pekerjaan. Untuk itu
kekuatan dan keberanian untuk berbicara didepan umat dan para kita mesti membuka hati memohon tuntunan Roh Kudus yang
pemimpin bangsa bahwa mereka harus bertobat dari segala perilaku memberikan keberanian bagi kita untuk menyampaikan suara
yang jahat serta berbalik kepada Tuhan Allah. Roh Kudus mendorongnya kenabian dalam teguran dan nasehat dengan penuh kasih.
untuk menghukum dosa di rumah Allah. Tugas mulia nabi Mikha ialah 3. Pergumulan terhadap pandemic virus Covid 19 yang masih terus
mencerminkan hati Allah, mendorong yang benar dan mencegah yang berlangsung, diperhadapkan dengan perilaku Rumah Sakit maupun
salah. Pernyataan Uskup Agung Desmond Tutu yang mengatakan bahwa oknum medis dan petugas kesehatan yang “nakal” dalam
“ jika kita bersikap netral dalam situasi ketidakadilan dan ketidakbenaran, menentukan status seseorang terjangkit virus ini demi keuntungan
berarti kita memilih berpihak kepada para penindas”. Pernyataan ini materi atau uang. Padahal mereka mesti menyadari tugas dan
penting untuk lebih baik memilih berbicara untuk menentang tanggung jawab mereka yang sangat penting dalam pelayanan
ketidakadilan daripada tetap diam. Itu berarti pentingnya tuntunan Roh kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkannya. Kasus-kasus
Kudus bagi kita agar mampu menyampaikan setiap teguran, kritikan yang terjadi turut mengganggu kinerja pejuang kesehatan yang
terkait dengan para pemimpin masyarakat dan pemimpin umat yang sangat luar biasa dan juga menjadi kegelisahan kita bersama.
sikap serta perilaku kepemimpinan mereka melenceng dari kehendak 4. Kondisi demikianpun pun terjadi di Jemaat maupun Klasis pun juga di
Tuhan. Kita mesti menegur mereka dengan penuh kasih agar mereka Sinode atas sikap serta perilaku oknum pendeta dalam arogansi dan
sadar dan mau bertobat dan berbalik kepada jalan yang benar (bd. kesombongannya dengan merasa diri sebagai pemimpin umat,
Matius 18:15). namun melakukan berbagai tindakan kesalahan yang merugikan
Pertimbangan Homiletik: pelayanan. Terkadang rekan pendeta atau majelis jemaat maupun
Bagian firman Tuhan ini sangat penting untuk mengingatkan kita umat “takut” dan “segan” untuk73 menegurnya jangan sampai oknum
sebagai pelayan maupun umat untuk mewujudkan budaya saling pendeta tersebut membuat pergumulan kepada mereka. Akhirnya kita
menegur dan mengingatkan diantara kita, teristimewa kepada mereka mendengar pernyataan “biarkan saja nanti pendeta pung urusan
yang mempunyai jabatan serta kedudukan sebagai pemimpin dalam dengan ANTUA diatas, jangan katong tegur-tegur lagi”. Karena tidak
masyarakat maupun pemimpin umat agar tugas dan tanggung jawab ada teguran yang mengingatkannya, maka oknum pendeta tersebut
dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan perintah kehendak Tuhan. merasa benar dan baik-baik saja, nyaman-nyaman saja dan terus
1. Kita mesti memiliki rasa kecintaan kepada kehidupan untuk berjalan dalam kesalahan. Padahal sebagai pelayan maupun umat
kesejahteraan, kemakmuran, kedamaian dan keadilan bagi semua kita mesti berani untuk mengingatkan dan menegurnya ketika ada
ciptaan Allah sesuai dengan rencana dan kehendakNya. Rasa terjadi pelanggaran atau kesalahan. Sehingga hal tersebut tidak akan
kecintaan itulah akan membuat kita selalu peka serta gelisah ketika mengundang murka Allah bagi kehidupan kita semua.
orang-orang yang mempunyai kewenangan dan kekuasaan tidak 5. Kita bersyukur atas kepemimpinan MPH Sinode GPM periode 2020 –
dapat mewujudkan kehidupan sejahtera sesuai dengan tugas, dan 2025 yang baru menjalankan tugas mereka. Tentu kita akat sebagai
tanggung jawab mereka. Disitulah kita menyuarakan dan penguasa diberbagai aras di Desa, Kecamatanberdoa kepada mereka
menyampaikan suara kenabian untuk menegur dan mengingatkan semua agar tugas kepemimpinan lima tahun ke depan dapat mereka
mereka dengan penuh kasih akan tanggung jawab yang lebih baik. lakukan dengan baik sebagai para pemimpin dan pelayan umat yang
2. Terkadang ada perasaan “malu hati” ketika kita akan menyampaikan berhati HAMBA. Demikianpun sebagai para pemimpin Gereja di aras
teguran kepada teman, jangan sampai dia akan tersinggung dan Sinode, Klasis maupun Jemaat, kiranya mereka mampu untuk
menyampaikan suara kenabian, menyatakan kebenaran dan keadilan Minggu I: Jangan Takut! Kristus Sudah Bangkit. Beritahukanlah
dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Didalam Perbuatan-Nya Dan Masyhurkanlah Nama-
tuntunan kuasa Roh Kudus, para pimpinan Gereja pun “berani” untuk Nya (Tema Paskah)
menegur dan mengingatkan dengan kasih para pemimpin masyar, Minggu II: Beritakanlah Apa Yang Kamu Lihat dan Dengar
Kabupaten, Kota dan Propinsi di Maluku dan Maluku Utara agar Tentang Kristus Yang Hidup
kepemimpinan mereka dapat dilakukan dengan baik demi
menghadirkan kemakmuran bagi masyarakat banyak sehingga selalu
Minggu III: Hidup Karena Kuasa Kebangkitan Kristus
diberkati Tuhan. Hal ini perlu diingatkan, jangan sampai para Minggu IV: Anak-Anak Allah Hidup Dalam Kebenaran, Sama
pemimpin gereja kehilangan keberanian dimana suara kenabian telah Seperti Kristus Adalah Benar
menjadi sumbang karena berbagai kepentingan dengan para 2. Tema Bulan Mei: Penguatan Spiritualitas Kemuridan
penguasa. Minggu I : Tinggallah Dalam Yesus, Jadilah Murid-Nya
6. Pentingnya peranan Roh Kudus bagi kita sebagai pemimpin dalam Tema HUT Perempuan: Jadilah Perempuan Yang Memberi
keluarga untuk saling mengingatkan dan menegur dengan kasih Rasa Aman
antara suami dan istri maupun orang tua dan anak-anak, agar tugas Minggu II: Barangsiapa Mengasihi Allah, Ia Harus Mengasihi
serta tanggungjawab dapat dilakukan dengan baik demi kebahagian Saudara-nya
serta sukacita dalam kehidupan keluarga masing-masing. Tema Kenaikan: Kristus Yang Naik Ke Sorga Memberi Sukacita
7. Bapak dan ibu dapat tambahkan sesuai dengan kondisi jemaat Untuk Menyembah Dan Memuliakan-Nya
masing-masing.
Minggu III: Dipilih Untuk Menjadi Murid Kristus
Selamat Melayani Dalam Menyampaikan Firman Allah. Tuhan Yesus
Minggu IV: Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi
Memberkati! (Tema Pentakosta)
Minggu V: Roh Kudus Memberi Kekuatan Untuk Menyatakan
KATA PENGANTAR
Pelanggaran Dan Dosa
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk

K ita patut mempersembahkan puji dan syukur kepada Tuhan


Yesus Kristus Kepala Gereja, karena atas penyertaan-Nya kita
masih diperkenankan melaksanakan tugas Pemberitaan Firman
Bpk/Ibu/sdr para penulis yang telah bersedia berbagi dalam
Pemberitan Fiman, semoga akan dikreasikan oleh para
pengkhotbah sesuai konteks gumul masing-masing.
pada edisi April - Mei 2021. Pada edisi ini, Pemberitaan Firman Kami percaya bahwa pada akhirnya Yesus Kristus akan
akan difokuskan pada perayaan Jumat Agung, Paskah Kristus, menyempurnakan segala pekerjaan kita untuk perluasan misi-Nya
Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga dan perayaan Pentakosta. Untuk di tengah dunia ini, selamat melayani dan selamat Paskah.
itu, maka tema-tema pemberitaan sepanjang bulan April dan Mei
telah dirumuskan sebagai berikut: Lembaga Pembinaan Jemaat GPM
1. Tema Bulan April: Hidup Dalam Spiritualitas Kebangkitan
Kristus.
Tema Jumat Agung: Sesungguhnya Penyakit Kita-lah Yang
Ditanggung-Nya Dan Kesengsaraan
Kita-lah Yang Dipikul-Nya
Minggu, 11 April 2021
Oleh: Pendeta Noor Refialy - L

Hidup Karena Kuasa Kebangkitan Kristus 21


Minggu, 18 April 2021
Oleh: Pendeta V. Untailawan

Anak-anak Allah Hidup Dalam Kebenaran, sama Seperti Kristus adalah 28


Benar
Minggu, 25 April 2021
Oleh: Pendeta N. Nahusona - M

Tinggallah Dalam Yesus, Jadilah MuridNya 35


Minggu, 02 Mei 2021
Oleh: Pendeta Hendry Hetharia

Jadilah Perempuan Yang Memberi Rasa Aman 41


Rabu, 05 Mei 2021
Oleh: Pendeta Nori Titing - Sipahelut

Barangsiapa Mengasihi Allah, Ia Harus Mengasihi Saudaranya 47


Minggu, 09 Mei 2021
Oleh: Pendeta Mathilda Kartini Tomasoa – Far-Far

KATA PENGANTAR i Kristus Yang Naik ke Sorga Memberi Sukacita Untuk Menyembah dan 51
ii ii MemuliakanNya iii
DAFTAR ISI Kamis, 13 Mei 2021
Oleh: Pendeta V. Songupnuan
Sesungguhnya Penyakit Kitalah yang DitanggungNya dan Kesengsaraan 1
Dipilih Untuk Menjadi Murid Kristus 56
Kitalah yang DipikulNya Minggu, 16 Mei 2021
Jumat Agung, 02 April 2021 Oleh: Pendeta J. Lorwens
Oleh: Pendeta M. R Talakua - T
6 Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi 60
Jangan Takut! Kristus sudah Bangkit. Beritahukanlah PerbuatanNya dan Minggu, 23 Mei 2021
Masyurkanlah NamaNya. Oleh: Pendeta Petter Salenussa
Minggu, 04 April 2021
Oleh: Pendeta M. M. Henderiks - R Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi 64
11 Senin, 24 Mei 2021
Jangan Takut! Kristus sudah Bangkit. Beritahukanlah PerbuatanNya dan Oleh: Pendeta J. A. Uhy
Masyurkanlah NamaNya.
Senin, 05 April 2021 Roh Kudus Memberi Kekuatan Untuk Menyatakan Pelanggaran dan Dosa 70
Oleh: Pendeta Yois Fabeat - R Minggu, 30 Mei 2021
16 Oleh: Pendeta Brampy Hetharia
Beritahukanlah Apa Yang Kamu Lihat dan Dengar Tentang Kristus Yang
Hidup.

Anda mungkin juga menyukai