MENGHADAP TUHAN
(Jemaat Berdiri)
P. Dengan menanggung kesakitan dan derita penyaliban di Golguta. Yesus berseru kepada Bapa
menyerahkan nyawaNya: Eli, Eli lama sabakthani!
P. Dia ada sebelum dunia diciptakan, Dia bersama-sama dengan Allah Bapa, Dia adalah Allah yang
menebus manusia, Dia adalah Allah Penghibur dan Pemelihara. Di dalam nama Allah: Bapa, Anak dan
Roh Kudus, kebaktian syukur jumat agung saat ini dilakukan. Damai SejahteraNya menyertai saudara-
saudari!
Menyanyikan KJ 170:1,5
(Jemaat Duduk)
Pnt. Tak ada yang bisa menghentikan kemahakuasan Bapa kepada AnakNya, Yesus Kristus.
Di penghujung maut yang datang menghampiriNya, Ia bergelut menyerahkan kehidupanNya
hanya kepada Sang Bapa. Tuhan kita telah mati, tapi bukan karena maut yang berkuasa,
melainkan karena kehendak Bapa Nya. Alam semesta pun bergejolak, sebab kematianNya
bukanlah akhir kehidupan. Di dalam kematianNya tidak ada lagi tembok pemisah antara Maha
Kudus dan yang Kudus, antara yang kuat dan lemah, antara yang kaya dan miskin, kematianNya
memberi pengharapan dengan menyatuhkan yang berbeda, meniadakan kesenjangan hidup dan
membawah Sukacit serta Damai Sejahtera.
J. Ya Tuha, kasihanilah kami! Biarlah kami mati dalam dosa bersama-sama denganMu,
Anak Allah!
Pnt. Penderitaan dengan kematian Yesus membuktikan bahwa Ia berkata benar tentang
diriNya: Anak manusia akan diserahkan kedalam tangan manusia dan mereka membunuh Dia.
Kata Yesus: Bapa, selamatkanlah aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke
dalam saat ini (Yoh 12:27). Yesus tetap taat dan setia hingga kematian itu datang. Karena Ia juga
benar tentang kemuliaan bagiNya bahwa “tiga hari sesudah Ia dibunuh, Ia akan bangkit”.
Kematian tak dapat menyangkali janji keselamatan Allah bagi manusia dan kemulian bagi
Yesus. Seperti suara yang terdengar dari sorga: “Aku telah memuliakanNya dan Aku akan
memuliakanNya lagi” (Yoh 12:28).
J. Baharuilah kami Tuhan supaya kami tidak hanya mati tapi juga bangkit dan
dipermuliakan bersama-sama denganMu, Yesus, Anak Allah!
Menyanyikan 129:2
(Jemaat Berdiri)
P. Sebab itu saudara-saudari jemaat, hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu
yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginanNya. Dan janganlah kamu menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi
serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang dahulu mati, tetapi yang sekarang
hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata
kebenaran (Roma 6:12-13).
(Jemaat Duduk)
PELAYANAN FIRMAN
Doa
Pembacaan Alkitab
Nyanyian Sambutan : Hosiana.. Hosiana.. Hosiana..
Khotbah
Saat Teduh
RESPON UMAT
PERSEMBAHAN SYUKUR
Diaken : Marilah kita memberikan persembahan syukur sebagai tanda syukur kita karena Yesus
telah menjadi korban yang agung untuk menebus dan menyelamatkan kita.
KJ 287a:1 dst
DOA PERSEMBAHAN
DOA SYAFAAT
(Jemaat Berdiri)
P. Saudara-saudari jemaat, kematian Yesus yang telah kita rayakan hari ini senantiasa
mengingatkan kita tentang ketaatan dan kesetian kepada Allah dan cinta kasihNya yang harus
kita teladani. Ia juga mengajarkan kita untuk selalu hidup berpengharapan hanya kepadaNya.
Sebab kegelapan tidak dapat menguasaiNya. Dialah terang keselamatan bagi kehidupan kita.
Marilah kita tetap berserah padaNya dan melakukan tugas sebagai muridNya yang setia! Untuk
itu, terimalah janji berkatNya:
Damai Sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai Sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar
hatimu. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah
mengalahkan dunia.
SAAT TEDUH DAN DOA SYUKUR : Jemaat duduk sejenak untuk saat teduh dan doa syukur