Anda di halaman 1dari 7

HAND OUT MATERI PAK KELAS VIII A. SENGSARA DAN WAFAT KRISTUS 1.

Makna Sengsara dan Wafat Yesus a. Sengsara Melalui sengsara, Yesus memberikan teladan bahwa kebahagiaan sejati harus diperoleh dengan jalan penderitaan. Melalui penderitaanlah orang dapat belajar makna dan nilai kehidupan. Sengsara merupakan bentuk solidaritas Yesus atas hidup manusia, melalui sengsara Ia mau masuk ke dalam kehidupan manusia. Meskipun memiliki hakikat Allah tetapi Ia mau menjadi pelayan bahkan menderita. Sengsara menjadi bentuk penolakan manusia terhadap Yesus. Yesus diutus kepada manusia tetapi manusia menolaknya. Bentuk pengosongan diri, Yesus mau menderita dan merendahkan diri dengan cara disiksa dan dihina. Ia menunjukkan kerendahan dan kebaikan hati yang sangat besar kepada manusia meskipun mereka menyakiti-Nya. b. Wafat Wafat Yesus menjadi bentuk penyerahan total hidup Yesus kepada manusia sebagai korban penebusan dosa umat manusia. Wafat merupakan jalan menuju kehidupan abadi atau kehidupan kekal. Melalui wafat, Yesus mematahkan kuasa maut. Wafat Yesus sebagai puncak karya keselamatan Yesus di dunia yang diselesaikan-Nya secara sempurna. 2. Makna Korban Salib Yesus a) Jalan pendamaian Penyaliban Yesus Kristus dimaknai dengan tradisi korban di Bait Allah. Dengan persembahkan korban bakaran di mezbah Allah, umat diampuni dan diperdamaikan dengan Allah. Yesus serupa dengan korban. Dengan korban salibnya, Yesus Kristus mendamaikan umat manusia yang berada di bawah kuasa dengan Allah yang membawa pengampunan. Pengorbanan Kristus di salib adalah atas prakasa dari Allah senderi, maka sifatnya sempurna dan terjadi sekali untuk selamanya. b) Penebusan Salib juga disebut sebagai karya penebusan manusia dari kuasa dosa. Istilah penebusan menunjuk pada tidakan pembebasan yang menuntut ganti rugi. Wafat Yesus bagaikan harga yang harus dibayar demi pembebasan manusiadari kuasa doa (bdk. 1 Kor 7:23) kuasa dosa (bahasa yunani: hamartia) adalah adalah suatu kekuatan yang membelenggu manusia. Kematian Kristus disalib merupakan penebusan manusia dari belenggu dosa, agar manusia dijadikan anak-anak Allah.
1

c) Mengosongkan diri Yesus tidak mencari hormat untuk kemuliaan diri-Nya sendiri. Yesus memhayati penderitaannya yang harus ditaati. Dengan ini kita menemukan gambaran Tuhan yang rendah hati. Hati sebagai pelayan (Servus Servorum Dei : pelayan dari pelayan Tuhan). 3. Sikap Yesus dalam Menghadapi Sengsara dan Wafat-Nya Sapta Sabda Purna (7 sabda terakhir Yesus) yang mencerminkan sikap-Nya dalam menjalani sengsara dan wafatnya, yaitu: a) Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. (Lukas 23:34) Sabda ini menunjukan pengampunan bagi orang yang sudah menganiaya dan bersikap kasar padaNya. Ini menunjukkan pribadi Allah yang penuh belas kasih kepada orangorang berdosa. b) Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di Firdaus. (Lukas 23:43) Yesus mau menerima orang yang mau bertobat, meskipun dirinya jahat asalkan ia mau bertobat dan percaya pada-Nya maka akan beroleh keselamatan. c) Berkatalah Ia kepada Ibu-Nya Ibu, inilah anakmu! (Yohanes 19:26) Yesus tidak akan meninggalkan Ibu dan murid-Nya seorang diri. Ibu Yesus dipercayakan kepada murid yang dikasihinya, karena itu Ibu Yesus (Maria) menjadi ibu kita juga. d) Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Markus 15:34) Sabda ini menggambarkan keterasingan antara Yesus dengan Allah akibat Ia menanggung dosa manusia. Sabda ini juga mengambarkan keterasingan manusia yang jauh dari Allah. Yesus berbela rasa terhadap penderitaan manusia akibat dosa, yang menjauhkan manusia dengan Allah. Penderitaan manusia karena dosa telah ditanggung oleh Yesus. e) Aku haus. (Yohanes 19:28) Yesus haus karena secara fisik cairan tubuh-Nya hampir habis (dehidrasi). Secara fisik Yesus sangat menderita, namun Yesus berkata demikian juga untuk menggenapi nas atau ayat Kitab Suci dalam Mazmur 69:22 Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam. Kita lihat betapa di saat-saat terakhir hidup-Nya pun Yesus masih dengan setia menjalankan tugas karya keselamatan Allah dengan sempurna. f) sudah selesai (Yohanes 19:30) Ia telah menyelesaikan tugas karya keselamatan yang diembankan oleh Bapa dengan sempurna melalui jalan penderitaan di Salib. g) Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku. (Lukas 23:46) Yesus memberikan kesaksian dan teladan kepada kita semua, dengan penuh penyerahan dan keyakinan iman meski dalam kegelisahan sakratul maut ia masih setia kepada Bapa-Nya di surga. Hal ini juga menunjukkan penyerahan total hidup Yesus ke dalam tangan Bapa yang telah mengutus-Nya dan kepada-Nyalah Yesus harus kembali. 4.) Memaknai Pengalaman Penderitaan Yesus dan Nnilai yang Dapat Dipetik
2

Memaknai penderitaan dalam hidup sehari-hari, kita belajar dari Yesus tentang peristiwa Yesus bangkit setelah jatuh selama 3 kali dalam perjalanan ke bukit Tengkorak; apakah kita mau bangkit kembali dari kegagalan dan pengalaman penderitaan kita? Belajar dari teladan Yesus dalam menghadapi penderitaan; Yesus tidak lari dari masalah yang akan ia hadapi namun ia menjalaninya dengan tabah dan berani. Apakah kita selalu lari dari masalah ketika kita mau menghadapinya? Nilai yang kita petik: Pasrah pada kehendak Allah Percaya atas penyelenggaraan Illahi Pantang menyerah Belajar dari kegagalan Kerendahan hati Pengampunan dan belas kasihan (mau memaafkan kesalahan orang lain)

B. MAKNA KEBANGKITAN KRISTUS Karena Allah yang bertindak membangkitkan Yesus, maka sesungguhnya peritiwa kebangkitan merupakan reaksi atau jawaban Allah terhadap apa yang dilakukan Yesus selama hidupNya. Dalam keseluruhan hidupnya Yesus telah setia menjalankan tugas-Nya. Dengan membangkitkan-Nya dari kematian, Allah hendak menyatakan kepada manusia, bahwa apa yang dilakukan Yesus dan seluruh ajaran-Nya adalah benar adanya. Yesus yang bangkit adalah Yesus yang hadir di tengah umat manusia dalam kemuliaan-Nya. Dalam keadaan tubuh-Nya yang mulia sesudah kebangkitan, Ia bisa hadir tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Yesus bisa hadir di mana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja yang percaya kepadaNya. Ia hanya menunjukkan diri kepada orang yang percaya kepada-Nya. Apakah kita termasuk orang yang percaya kepada-Nya? Kebangkitan Kristus yang kita peringati pada saat Paskah merupakan moment yang sangat penting. Tanpa adanya kebangkitan, wafat Yesus dank urban salib Yesus menjadi tidak berarti. Justru karena kebangkitanlah maka Yesus menunjukkan kepada seluruh manusia kesatuan-Nya yang erat dengan Bapa, keIllahian-Nya, kebenaran ajaran-Nya dan kuasa-Nya atas maut. Karena melalui kebangkitan Yesus, kuasa maut telah dipatahkan dan kita yang percaya kepada-Nya beroleh pengharapan akan kebangkitan sesudah kematian kehidupan yang kekal dan kesatuan bersama Yesus.

1. Bukti Kebangkitan Yesus I. KUBUR YANG KOSONG (Lukas 24:1-4) Kalau anda ke Israel dan melihat tempat dimana dahulu Yesus dikuburkan ada tertulis; Jangan cari orang hidup di tengah-tengah orang mati, Ia sudah bangkit lihatlah
3

kuburNya kosong. Ketika kita masuk ke kuburan itu, memang kosong. Saya bersyukur Tuhan Yesus tidak ada kuburanNya. Kalau kita melihat, ada tokoh-tokoh agama tertentu yang mati dan tidak bangkit kembali, kemudian beberapa waktu kemudian ditemukan giginya. Di tempat penemuan itu kemudian dibuat kuil sebagai bukti bahwa sang tokoh pernah hidup. Saya bersyukur Tuhan Yesus sudah bangkit. Jadi tidak perlu ada kuburan untuk mengenangNya. II. KAIN KAFAN (Yohanes 20:6-7) Bagaimana kita dapat membuktikan bahwa Yesus benar-benar bangkit? Mudah saja, and adapt melihat kain kafanNya. Bila orang Israel mati, maka mayatnya akan ditutup dengan dua potong kain kafan, satu kainmenutupi kaki sampai leher dan satu kain lagi menutupi leher sampai kepala, kemudian orang itu akan ditidurkan di sebuah gua. Ketika mendapat laporan dari Maria, bahwa Yesus bangkit, murid-murid nerlari kekuburanNya. Mereka berlari sampai ke dalam dan bertemu dengan malaikat. Kata malaikat kepada mereka, Lihatlah ! Inilah tempat mereka membaringkan Dia (Mark 16:6b) Lalu dalam Yohanes 20:6-7, Petrus melihat bahwa kain kafan Yesus masih utuh. Jika ada yang mencuri mayat Yesus, pastilah kain kafanNya tidak akan utuh lagi. Tetapi anehnya, kain kafan Yesus masih utuh. Gulungannya tetap seperti kepompong, masih utuh dan tidak berantakan sama sekali. Hanya di dalamnya sudah tidak ada tubuh Yesus. Dia sudah bangkit. Posisi kain kafanNya juga tetap seperti semula tidak berubah sedikitpun. Ini membuktikan bahwa bukan manusia yang membuka kain kafan itu tapi Yesus sendiri yang keluar dari kain. Itulah tubuh kebangkitan !.\ III. PENAMPAKAN YESUS (Lukas 24:13-20) Yesus memperlihatkan diriNya selama 40 hari 40 malam (Kis 1:3) kepada muridmuridNya. Ada yang mengatakan bahwa itu hanyalah ilusi, khayalan, dan tidak benar. Itu hanyalah akal-akalan murid-murid Yesus. Ilusi atau khayalan hanyalah didapat jika kita terlalu menginginkan sesuatu dan ada suasana yang mendukung. Misalnya, jika anda puasa lebih dari satu hari pasti anda akan lapar sehingga rasa lapar itu, akan merangsang khayalan kita tentang makanan yang enak. Tetapi pada kasus ini, masalahnya murid-murid Yesus tidak dalam kondisi yang seperti itu. Bahkan sebaliknya, pikiran murid-murid tidak yakin bahwa Yesus bangkit, mereka tidak terlalu terobsesi bahwa Dia akan bangkit. Bahkan mereka diberitahu bahwa perihal Yesus bangkit itu hanyalah omong kosong belaka. Jadi tidak ada suasana yang
4

mendukung murid-murid untuk bisa berkhayal. Merekapun juga tidak pernah menceritakan tentang kebangkitan sebelumnya. Yang mereka ketahui, bahwa Yesus sudah mati. Dia Mesias. Tetapi ternyata mereka ditinggal sendirian oleh Mesias. Bahkan dua orang murid yang pergi ke kampung Emaus ketika bertemu Yesus setelah kebangkitan, juga tidak dapat mengenaliNya. Padahal mereka sempat bercapak-cakap dengan Tuhan Yesus dan menegur Yesus sebagai satusatunya orang asing di Yerusalem yang tidak mengetahui tentang apa yang telah terjadi dengan peristiwa penyaliban Yesus. Mereka tidak mengetahui bahwa orang yang mereka ajak berbicara adalah Yesus sendiri, samapi ketika mereka makan bersama dengan Yesus. Ketika kami makan bersama, mata kami terbuka dan barulah kami mengetahui bahwa Dia adalah Yesus. Jadi, apa yang dilihat murid-murid bukanlah khayalan. Kondisi ini jauh dari kondisi untuk menghayal. Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid, bahkan Yesus berkata kepada Thomas, Thomas peganglah bekas lukaKu, arahkan dan cucukkan tanganmu ke lambungKu (Yoh 20:27). Jadi Yesus benar-benar menampakkan diriNya. IV. MURID-MURID BERUBAH (Lukas 16:15-20) Yang paling tidak bisa disangkal adalah murid-murid berubah. Orang yang percaya Yesus akan berubah hidupnya, itu yang tidak bisa disangkal. Kapan Thomas menjadi percaya ? Kisah Para Rasul mengatakan dia percaya waktu melihat Yesus bangkit. Petrus yang telah menyangkal Yesus, hidupnya menjadi lemah dan jauh dari Tuhan tetapi ketika Yesus bangkit, Yesus berkata kepada Maria; Beritahu kepada murid-muridKu dan juga kepada Petrus. Mengapa Petrus dipisahkan sendiri ? Karena Yesus mengetahui hidup Petrus hancur setelah menyangkal Yesus tiga kali. Yesus mengetahui hal itu. Itulah sebabnya, Yesus berkata; Katakan kepada Petrus. (Markus 16:7). Pada waktu Maria berbicara dengan Petrus tentang kebangkitan Yesus, Petrus berlari paling cepat. Alkitab mencatat walaupun yohanes duluan sampai, tetapi Petrus lebih dahulu masuk dan melihat kubur Yesus yang kosong. Dan ketika Petrus melihatNya, percayalah dia (Yoh 20:4-8). Setelah itu, Petrus berubah. Petrus yang penakut sekarang menjadi pemberani. Akhir hidupnya, Petrus mati disalib terbalik. Markus mati dengan berani ditarik kuda sehingga seluruh tubuhnya lepas. Thomas pergi ke India dan mati di sana dengan cara ditombak. Semua murid-murid Yesus hidup

dengan radikal. Bodoh sekali kalau mereka mau mati buat seorang yang tidak benar-benar bangkit. 2. Tentang Pro Kontra Kebangkitan Yesus Sudah sejak awal kebangkitan Yesus menjadi pro kontra di berbagai kalangan. Kelompok tertentu menolak bahwa Yesus sungguh bangkit, alasan mereka beragam seperti: - Yesus tidak bangkit tetapi jasad-Nya dicuri oleh para pengukitnya. - Jika Ia sungguh bangkit, di mana Dia sekarang? Kenapa tidak menampakkan dan menyatakan diri pada banyak orang. - Yesus sendiri tidak mampu menyelamatkan diri-Nya waktu di salib, bagaimana mungkin Dia bangkit? - Akhir-akhir ini ditemukan kubur keluarga Yesus di Talpiot yang menggemparkan dunia karena di dalam makam ditemukan sarkofagus (kotak peti mati untuk tulang-belulang) yang bertuliskan nama; Yesus, Maria (Magdalena), Yusuf, Maria (Ibu Yesus). Lalu dengan demikian apakah benar bahwa Yesus sungguh bangkit? Kenapa jasad-Nya masih ada? - Yesus bangkit tidak logis dan masuk akal, karena Dia sungguh-sungguh sudah wafat di salib, secara logika dan rasional, bagaimana mungkin seseorang yang menderita penganiayaan begitu berat dapat bangkit dari kematian? Kelompok-kelompok yang menentang kebangkitan Yesus di kalangan Yahudi itu: - Kaum farisi (kelompok yang mentaati dan menjalankan hukum Taurat) - Ahli Taurat (kelompok yang ahli dalam hukum Taurat atau guru-guru Taurat) - Kaum Saduki (kelompok imam-imam dan pelayan imam di Bait Allah) Kebanyakan mereka menentang kebangkitan Yesus karena takut posisi dan jabatan mereka akan tergeser. Jika banyak orang Yahudi yang mengikuti Yesus, maka mereka secara otomatis akan kehilangan wibawa dan pengikut, yang berarti kehilangan pekerjaan dan penghasilan pokok mereka. Yang perlu kita cermati adalah bahwa sejak awal mula, Gereja sudah menghadapi banyak sekali tantangan dan serangan dari pihak-pihak yang ingin menyesatkan iman Gereja, khususnya tentang kebangkitan Yesus. Dan kita tahu pula bahwa dari zaman jemaat perdana di Yerusalem hingga saat ini di zaman modern, Gereja masih berdiri kokoh dengan ajaran-ajaranya, meskipun telah mengalami berbagai tantangan. Lukas 6:48 ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Itulah kenapa Gereja sampai sekarang masih bertahan dan bahkan semakin kokoh karena Gereja dibangun di atas dasar iman yang kuat. Sebagai umat beriman Kristiani, kita percaya bahwa Yesus sungguh bangkit dari kematian dan telah mengalahkan kuasa maut. Karena itu kita yang percaya kepada-Nya beroleh pengharapan akan kebangkitan dan kesatuan bersama Yesus pada kehidupan selanjutnya. Yohanes 16:33 Semuanya itu
6

Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

Anda mungkin juga menyukai