Kotbah Paskah
Gereja JKI Karangpandan
09 April 2023
Peristiwa Paskah tidak dapat dipisahkan dengan peristiwa
Penderitaan dan Penyaliban Yesus yang terjadi pada Jumat
Agung.
Jika merenungkan kembali peristiwa penyaliban, seperti
yang disaksikan dalam 1 Petrus 2:22-25, kita dapat melihat
bahwa ada tujuan mulia yang Yesus pikul ketika Ia berjalan
menuju salib, yaitu: mengambil seluruh penderitaan
manusia ke dalam diri-Nya agar manusia yang sudah sesat
kembali kepada kesucian atau hakikatnya yang semula
(sebagai gambar dan rupa Allah).
Dalam menanggung penderitaan, Yesus memperlihatkan
sikap terhormat dari seorang manusia, yaitu: tidak
membalas semua penderitaan yang dialami-Nya.
Tujuan dari semua ini adalah: memikul dosa manausia di
dalam tubuh-Nya di kayu salib.
Puncak dari semua itu adalah: manusia yang telah mati
terhadap dosa, dibangkitkan bersama Yesus yang bangkit
dan dalam kebangkitan tersebut manusia mengalami
keselamatan kekal
Melalui kebangkitan Kristus, dinyatakan hal yang paling
penting dan prinsip dalam iman Kristen, yaitu TUHAN
YANG KITA KENAL ADALAH TUHAN YANG HIDUP
Inilah yang menjadi dasar ketika saya mengambil
keputusan untuk mengikut Yesus, yaitu: Yesuslah manusia
yang terbukti sebagai Tuhan yang kekal, yaitu BANGKIT
DARI KEMATIAN
Dalam kebangkitan-Nya, Yesus pun menyertakan
manusia untuk bangkit bersama-Nya dan mengalahkan
kuasa maut
Dalam konteks inilah Kolose 3:1 dapat kita pahami.
Dengan jelas Paulus mengungkapkan bahwa kita adalah
manusia yang DIBANGKITKAN BERSAMA KRISTUS
Hal ini berarti kualitas dan cara hidup kita HARUS
BERBEDA dengan cara hidup sebelumnya
Melalui kebangkitan bersama Kristus, kita bukanlah
menjadi milik dunia melainkan milik Allah dan pewaris
dari semua sifat Allah
Sebagai orang yang telah bangkit bersama Kristus, Paulus
menegaskan bahwa kita harus MENCARI PERKARA YANG
DI ATAS Apa artinya?
Kata “mencari” (zeteite zeteo) merupakan bentuk
perintah aktif, yang memiliki makna: mencari dan meneliti
dengan sungguh-sungguh untuk menemukan
Yang dicara adalah: PERKARA YANG DI ATAS, yaitu setiap
hal yang berkaitan dengan Kristus (sifat, tindakan,
perkataan, dan semua identitas Yesus)
Kemudian di ayat 2: PIKIRKAN (froneite froneo):
MENGKONDISIKAN PIKIRAN UNTUK SEJAJAR DENGAN
PERKARA DI ATAS (PIKIRAN KRISTUS)
Ayat 1-2 berarti: manusia baru adalah MANUSIA YANG
MEMILIKI POLA HIDUP DAN POLA PIKIR SEPERTI
KRISTUS memiliki cinta, berbelas kasih, berintegrasi
Manusia baru bukanlah milik dunia (bumi) tetapi masih
hidup di dunia, maksudnya: Ia selalu menyelaraskan setiap
ajaran kasih dalam kehidupannya dan tidak hidup di
awing-awing
Bagi manusia baru, Surga bukanlah sesuatu yang abstrak
dan hanya ada dalam harapan dan pikiran di kemudian
hari; tetapi Surga adalah tempat yang harus diupayakan
selama hidup di dunia ini
Mengupayakan surga adalah mewujudkan cinta kasih
secara nyata, bukan di dalam teori dan ungkapan belaka
Ayat 3 menegaskan hal ini, di mana maksud ayat 3 ini
adalah: saat ini, sebagai manusia baru, kita adalah pribadi
yang sudah harus memadamkan hal-hal duniawi
(keserakahan, kerakusan, dll) dan telah dimasukkan dalam
persekutuan yang sempurna dengan pola hidup Yesus
(bahasa kerennya: HIDUP SATU FREKUENSI DENGAN
YESUS)
Karena kita sudah hidup sekfrekuensi dengan Yesus, maka
hidup kita adalah hidup yang selalu mengupayakan
perwujudan suasana Surgawi di dalam kehidupan kita di
dunia ini
Kita bertanggung jawab untuk menciptakan suasa Surgawi
di tempat kita hidup
Ayat 4 merupakan sebuah kesimpulan yang indah: bahwa
KRISTUS ADALAH HIDUP KITA
Artinya: Kita dan Kristus adalah satu
Kristus mulia, berarti kita pun mulia
Apa yang dimiliki Kristus, semuanya ada di dalam diri kita
Peristiwa Paskah mengingatkan: Kita bukanlah barang
rongsokan, kita adalah kemuliaan Kristus
Jangan lagi hidup di dalam kehidupan sampah, tetapi
bersinarlah seperti emas murni
Paskah memastikan bahwa kita adalah GAMBAR DAN
RUPA ALLAH YANG SEJATI, oleh sebab itu tindakan kita
pun harus memperlihatkan tindakan Allah di dunia