Anda di halaman 1dari 4

“YESUS MAKAN, MEMBUKTIKAN IA BANGKIT”

LUKAS 24:36-49

ALASAN PEMILIHAN TEMA


Gereja sering diperhadapkan dengan adanya anggota jemaat yang
masih mempertanyakan mengenai kebangkitan Yesus Kristus. Apakah Ia
benar-benar bangkit dari antara orang mati? Bagaimana keadaan tubuh-Nya
ketika Ia bangkit? Apakah masih sama dengan semula atau sudah berubah?
Dan masih banyak bentuk pertanyaan lain sehubungan dengan kebangkitan
Yesus Kristus dari antara orang mati. Juga ada tuduhan mengatakan bahwa
murid-Nya yang mencuri mayat-Nya. Dan tidak pernah ditemui fakta bahwa
Ia benar-benar bangkit dan lain sebagainya. Hal-hal ini membuat ada warga
gereja mempertanyakan atau meragukan Yesus Kristus bangkit dari antara
orang mati. Sebab tidak ada seorang pun yang melihat proses kebangkitan
itu. Hanya ditemui fakta bahwa kubur itu sudah kosong dan mayat Yesus
Kristus tidak ada lagi di kubur itu.
Gereja perlu memperkuat ajarannya dengan fakta Alkitab bahwa Ia
benar-benar bangkit. Dengan tema perenungan minggu ini, yakni “Yesus
Makan, Membuktikan Ia Bangkit”, orang-orang percaya semakin dikuatkan
keyakinannya mengenai kebangkitan Yesus Kristus.
PEMBAHASAN TEMATIS
 Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Injil Lukas ditulis oleh seorang tabib bernama Lukas. Kisah
kebangkitan Yesus Kristus dalam Injil Lukas dibagi dalam tiga episode,
yakni: pertama, dimulai dari para perempuan yang pergi ke kubur untuk
meminyaki mayat Yesus Kristus. Tetapi mereka hanya menjumpai kubur itu
telah kosong. Mayat Yesus Kristus tidak ada di tempat Ia dibaringkan dan
ada dua orang Malaikat yang mengatakan bahwa Ia sudah bangkit. (24:1-
12). Kedua, penampakkan diri Yesus Kristus kepada 2 orang yang dalam
perjalanan ke Emaus (hanya terdapat dalam Injil Lukas). (24:13-33). Ketiga,
penampakkan diri Yesus Kristus kepada semua murid-murid-Nya. (24:36-
49).
Penampakkan Yesus Kristus kepada para murid-Nya yang disaksikan
dalam bagian ini lebih mendetail daripada yang ditulis dalam Yoh. 20:19-23,
yakni berisi :
Ayat 36 : dikatakan ketika murid-murid sementara bercakap-cakap. Apa
isi percakapan mereka? Tentu saja mengenai peristiwa kebangkitan Yesus
Kristus. Masing-masing memberikan pendapat dan saling mempertanyakan
atau memberikan penjelasan tentang setiap peristiwa yang terjadi. Mereka
berada di suatu tempat yang tertutup rapat karea masih takut untuk
diketahui oleh orang banyak. Tiba-tiba Yesus Kristus berada di tengah-
tengah mereka! Bagaimana mungkin hal itu terjadi? Yesus Kristus kemudian
berkata “Damai sejahtera bagi kamu”. Salam ini adalah hal yang biasa pada
saat itu, tetapi ketika diucapkan Yesus Kristus mendatangkan sukacita dan
ketentraman bagi para pendengarnya.
Ayat 37-38 : melihat Yesus Kristus yang muncul di tengah-tengah secara
tiba-tiba membuat para murid terkejut. Sehingga mereka menganggap
bahwa itu adalah hantu (Yun. Phantasma: roh yang tak berwujud). Murid-
murid ragu, apakah itu Yesus Kristus, Guru mereka yang mati dan bangkit
dari antara orang mati ?
Ayat 39-40 : “Aku sendirilah ini”, ungkapan Yesus Kristus ini
membuyarkan keraguan mereka karena tidak mungkin hantu itu mempunyai
daging, tangan dan kaki. Yesus Kristus bukan hanya menyuruh para murid-
Nya untuk melihat Dia saja, melainkan menyuruh mereka untuk
meraba/memegang-Nya untuk membuktian bahwa memang benar Ia sudah
bangkit. Ia hidup dan Ia sekarang berada di tengah-tengah mereka.
Ayat 41-43 : Yesus Kristus kemudian memperlihat tangan dan kaki-Nya
kepada para murid, tetapi mereka masih belum percaya. Untuk lebih
meyakinkan para murid-Nya, Yesus Kristus menyuruh mereka untuk
mengambil sepotong ikan dan Ia memakannya di depan mata mereka.
Tindakan ini membuktikan bahwa Ia bukan hantu. Dua fakta yang tak
terbantahkan Ia telah bangkit, yakni : pertama, Ia hadir dalam bentuk tubuh
jasmani yang mempunyai daging, tangan dan kaki. Kedua, Ia makan
sepotong ikan goreng, membuktikan bahwa memang benar Ia hidup dan
peristiwa ini disaksikan oleh 11 orang murid-Nya.
Ayat 44-47 : Yesus Kristus kemudian mengingatkan para murid-Nya
bahwa apa yang Ia lakukan kepada mereka adalah penggenapan perkataan
Tuhan Allah yang ditulis dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan kitab
Mazmur tentang nubuatan mengenai Mesias yang menderita, disalibkan dan
bangkit dari antara orang mati.
Ayat 48-49 : Yesus Kristus kemudian mengatakan bahwa para murid
sudah melihat dan menjadi saksi tentang kebangkitan-Nya, maka tugas
mereka adalah memberitakan kepada banyak orang tentang peristiwa
kebangkitan-Nya. Yesus Kristus akan menyertai dan memperlengkapi
mereka dengan kuasa Roh Kudus untuk memberitakan kabar baik tentang
karya keselamatan Tuhan Allah dalam Yesus Kristus.

Makna dan Implikasi Firman


1. Kebangkitan Yesus Kristus adalah sebuah fakta sejarah, sebab
dikatakan dalam 1 Kor.15:17 “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-
sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.” Percaya
kepada Yesus Kristus yang bangkit adalah dasar iman orang percaya.
Dengan dasar iman ini, maka orang percaya akan melangkah untuk berakar,
bertumbuh dan pada akhirnya akan berbuah dalam kehidupan sehari-hari.
Buah-buah kepercayaan kepada Yesus Kristus yang bangkit itu, seperti yang
tertulis dalam Galatia 5:22-23, yakni: “kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan
penguasaan diri”.
2. Realita hidup di masa kini, di mana banyaknya agama dan aliran
kepercayaan yang tidak mengakui kebangkitan Yesus Kristus, ditambah lagi
dengan munculnya sikap hidup manusia yang lebih mementingkan diri
sendiri yang tanpa disadari mulai masuk dalam persekutuan orang percaya
adalah tantangan besar bagi kehidupan beriman. Hal ini ditandainya dengan
menjamurnya persekutuan-persekutuan ibadah yang ajarannya tidak lagi
sesuai dengan Firman Tuhan dakam Alkitab. Terbentuknya gereja-gereja
yang mempraktikkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Yesus
Kristus, antara lain: mengadakan Perjamuan dengan meminum darah
manusia, seks bebas sebagai tanda penyatuan dengan “sang mahakuasa”
dan lain sebagainya. Selain itu juga terkadang terdengar ungkapan: “biar
nyanda ja maso Gereja yang penting torang tetap orang Kristen”, “biar
nyanda ja maso Kolom atau BIPRA yang penting kalau ada permintaan dana
atau sumbangan untuk pembangunan, torang pasti kase”. Hal-hal ini sering
melemahkan iman orang percaya, sehingga ada yang kemudian tidak lagi
beribadah, jauh dari persekutuan dengan Tuhan dan akhirnya mengingkari
imannya kepada Yesus Kristus. Sebagai orang percaya, marilah kita tetap
setia di dalam Tuhan dan melakukan apa yang Ia kehendaki.
3. Menjadi tugas dan tanggung jawab warga gereja/jemaat untuk terus
mempelajari Firman Tuhan dalam tuntunan Roh Kudus supaya memahami
dengan benar bahwa Yesus Kristus yang bangkit dari antara orang mati
adalah benar adanya, bukan cerita khalayan, hoax (bohong), tetapi menjadi
fakta sejarah yang tak terbantahkan. Kebangkitan Yesus Kristus membawa
suasana yang penuh sukacita dan kemenangan yang menggantikan
kekuatiran, kecemasan dan ketakutan sesuai dengan perkataan Yesus
Kristus “damai sejahtera bagi kamu”. Salam damai sejahtera ini terus
bergema sampai saat ini, di tengah krisis ekonomi, naiknya harga berbagai
bahan pokok kebutuhan umat manusia, sulitnya mencari pekerjaan, mulai
rusaknya lingkungan hidup karena ulah manusia, maka kita semua
diingatkan bahwa Yesus Kristus yang bangkit membawa perubahan dan
pemulihan ke arah yang lebih baik.
4. Kebangkitan Yesus Kristus mengubah pola pikir dan bertindak umat
manusia seperti bagian Firman di saat ini. Para murid terperangkap dengan
pemikiran mereka yang terbatas tentang Yesus Kristus yang dikira sebagai
hantu. Yesus Kristus kemudian memakan sepotong ikan goreng, hal ini
menyatakan dengan jelas bahwa Ia hidup. Ia adalah manusia yang
seutuhnya. Sebagai pengikut-Nya, kita juga harus mampu merubah
pandangan kita tentang Dia yang hidup, bahwa Ia berkuasa dan dapat
melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib dan luar biasa. Mujizat Tuhan
Yesus Kristus masih nyata sampai saat ini dan kuasa-Nya membuat hal yang
tidak mungkin menjadi sebuah kenyataan. Ketika kita diperhadapkan
dengan berbagai tantangan dan kemelut di berbagai bidang kehidupan,
datanglah kepada-Nya, mohon belas kasihan-Nya, maka kita akan
memperoleh jawaban dari setiap persoalan dalam hidup ini menurut waktu
dan kehendak-Nya.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:


1. Apa yang dapat kita pahami tentang tema “Yesus Makan, Membuktikan
Ia Bangkit” dari perikop Lukas 24:36-49?
2. Mengapa pemahaman tentang kebangkitan Yesus Kristus perlu
ditingkatkan dan diperdalam menghadapi tantangan saat ini?
3. Bagaimana cara hidup kita sebagai orang yang beriman pada Yesus
Kristus yang bangkit dan telah memulihkan hubungan manusia dengan
Tuhan Allah menghadapi problematika kemerosotan moral, etika,
kerusakan lingkungan dan lain sebagainya? Berikanlah contoh konkrit
dalam kehidupan berjemaat dan bermasyarakat!

Anda mungkin juga menyukai