Anda di halaman 1dari 10

Tujuh Perkataan

Salib
Yesus di Salib

Tujuh Perkataan Salib adalah tujuh ucapan yang diucapkan oleh Yesus ketika Yesus
disalib, sebagaimana tertulis dalam keempat Injil yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil
Lukas, dan Injil Yohanes.[1][2]

Crucifixion, seen from the Cross by James Tissot, c. 1890


Ketujuh perkataan tersebut adalah:[3]

1. Lukas 23:34 (http://alkitab.sabda.org/bible.php?lang=id&version=ayt&book=Lukas
&chapter=23#34) “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat.”

2. Lukas 23:43 (http://alkitab.sabda.org/bible.php?lang=id&version=ayt&book=Lukas
&chapter=23#43) “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama
dengan Aku di dalam Firdaus.”

3. Yohanes 19:26-27 (http://alkitab.sabda.org/bible.php?lang=id&version=ayt&book
=Yohanes&chapter=19#26) “Ibu, inilah anakmu!” – “Inilah ibumu!”

4. Matius 27:46 (http://alkitab.sabda.org/bible.php?lang=id&version=ayt&book=Mati
us&chapter=27#46) & Markus 15:34 (http://alkitab.sabda.org/bible.php?lang=id&
version=ayt&book=Markus&chapter=15#34) “Eli, Eli, lama sabaktani. Artinya
Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

5. Yohanes 19:28 (http://alkitab.sabda.org/bible.php?lang=id&version=ayt&book=Yo
hanes&chapter=19#28) “Aku haus!”

6. Yohanes 19:30 (http://alkitab.sabda.org/bible.php?lang=id&version=ayt&book=Yo
hanes&chapter=19#30) “Sudah selesai.”

7. Lukas 23:46 (http://alkitab.sabda.org/bible.php?lang=id&version=ayt&book=Lukas
&chapter=23#46) “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”

Biasanya, ketujuh perkataan ini dikategorikan sebagai: Perkataan 1, 4, & 7 (pertama,


tengah dan terakhir), Yesus berbicara kepada Bapa. Perkataan 2, Yesus berbicara
kepada penjahat. Perkataan 3, Yesus berbicara kepada Maria, sedangkan Perkataan 5
dan 6 tidak secara spesifik ditujukan pada siapa pun.[4]

Tidak ada Injil yang mencatat keseluruhan perkataan tersebut. Urutan di atas berasal dari
harmonisasi keempat Injil. Di dalam Injil Matius dan Markus, Yesus mengucapkan
perkataan dalam bahasa Aram (alih-alih Ibrani). Dalam Injil Lukas, dapat ditemukan dua
ucapan pertama dan keenam Yesus, sementara ucapan ketiga, kelima, dan ketujuh
hanya ditemukan dalam Injil Yohanes.

Alkitab menuliskan bahwa Yesus dipaku di atas kayu salib sekitar enam jam, dan bahkan
lebih dari itu, dan ketujuh perkataan inilah yang dicatat oleh murid-murid Yesus.
Masing-masing dari ucapan tersebut memiliki makna istimewa.[5] Sejak abad ke-16
ketujuh perkataan ini telah banyak dipakai untuk khotbah Jumat Agung, dan banyak
buku yang telah ditulis untuk menganalisis ketujuh perkataan tersebut.[6][7][8]

Ketujuh Perkataan Salib merupakan contoh pendekatan tekstual dalam merekonstruksi


harmoni Injil, yang berusaha menggabungkan materi-materi yang berbeda dari keempat
Injil, untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih dari masing-masing Injil tersebut.[9]

Ini merupakan suatu Ucapan atau Perkataan yang sangat Istimewa bagi kalangan umat
Kristiani. Sebab Perkataan ini mengandung banyak sekali pengajaran yaitu, Mengajarkan
kita untuk mengampuni seseorang yang bersalah kepada kita, Mengasihi seseorang,
Menghormati orang tua, dan lain-lain. Intinya, Tuhan Yesus ingin kita tahu arti
sebenernya Kasih itu lewat pengorbanannya di Kayu Salib untuk menebus dosa umat
manusia.

1. Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak


tahu apa yang mereka perbuat

Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Lukas
23:34 (http://alkitab.sabda.org/?Lukas+23%3A34&version=tb)

Ucapan ini biasa diartikan sebagai doa Yesus memohonkan pengampunan bagi mereka
yang menyalibkan Dia: para prajurit Romawi, dan semua yang terlibat dalam peristiwa
penyaliban tersebut.[10][11][12][13]

Pdt. Stephen Tong menuliskan, "Inilah cinta di atas segala cinta, keajaiban di atas segala
keajaiban. Inilah keagungan dan kehormatan, kesucian dan kemurnian di atas segala
kebajikan yang pernah dinyatakan di dalam dunia ini."[8]

2. Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada


bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus

Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja”
Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Lukas 23:42-43 (http://alkit
ab.sabda.org/?Lukas+23%3A42-43&version=tb)

Menurut Injil Matius dan Lukas, Yesus disalib di antara dua penjahat lain yang juga
disalib. Matius (27:38,44) mencatat bahwa penjahat-penjahat tersebut juga mengejek
Yesus bersama-sama dengan orang-orang yang menonton peristiwa penyaliban
tersebut. Namun Lukas mencatat bahwa salah satu dari mereka kemudian berkata
kepada yang lain bahwa Yesus tidak bersalah apa pun. Yesus menjawab
"Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu (ἀμήν λέγω σοί, amēn legō soi), yang diikuti
dengan kemunculan satu-satunya kata "Firdaus" di dalam Injil (παραδείσω, paradeisō,
dari Persia pairidaeza "taman firdaus"). Bahkan, ketika Yesus di atas kayu salib pun, Ia
masih mempedulikan orang-orang yang terhilang.[5]

Pdt. Stephen Tong menuliskan bahwa perubahan dalam diri salah seorang penjahat
tersebut karena mendengar ucapan Yesus yang pertama, yang mengampuni orang-
orang yang menyalibkan Yesus. "Sang perampok sudah menjalani suatu pengadilan
yang adil yang datang dari Allah sendiri. ... Dia mengakui keadilan Allah dan tidak
mengakui keadilan Pilatus. ... Dia tahu bahwa dirinya ... tidak memiliki pengharapan lagi,
dan ... dia mendengar suara Yesus yang mengatakan, 'Ya Bapa, ampunilah mereka...',
bukankah ini satu hal yang menyadarkannya?"[14]

Perbedaan penafsiran tanda baca telah menjadi sumber perbedaan doktrin di antara
kaum Kristen, karena di naskah aslinya tidak terdapat tanda baca. Kaum Protestan
biasanya menggunakan versi "hari ini juga kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus."
Ini mengasumsikan bahwa pada hari itu juga penjahat itu akan pergi ke Surga, tanpa
melalui purgatori (api penyucian).[15] Di pihak lain, kaum Katolik biasanya menggunakan
versi "Aku berkata kepadamu hari ini, kamu akan..." yang hanya menunjukkan bahwa
pernyataan tersebut dibuat pada hari itu, tetapi belum tentu penjahat tersebut akan
berada di Surga pada hari itu juga.[16]

3. Ibu, inilah anakmu! – Inilah ibumu!


Crucifixion depicted as Stabat Mater with the Virgin Mary, Porto Alegre, Brasil, 19th century.

Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya berdiri di sampingnya,
berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada
murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam
rumahnya. Yohanes 19:26-27 (http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+19%3A26-27&versi
on=tb)

Di sini, Yesus menyerahkan Maria, ibu Yesus, untuk dirawat oleh murid yang dikasihi
Yesus (penafsir biasa menafsirkan murid tersebut adalah Rasul Yohanes, yang
menuliskan Injil Yohanes).[1] Sejauh yang dicatat di dalam Alkitab, hanya murid itulah
yang berada di lokasi penyaliban Yesus (namun di sana selain Maria ada beberapa
perempuan-perempuan yang mengikuti sepanjang jalan salib). Perkataan tersebut
menunjukkan sisi kemanusiaan Yesus dan kasih sayang kepada sang ibu.[5]

4. Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau


meninggalkan Aku?

Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-
kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring, “Eli, Eli, lama sabakhtani?”
Artinya: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Matius 27:45-
46 (http://alkitab.sabda.org/?Matius+27%3A45-46&version=tb)
Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai
jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama
sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Markus 15:33-34 (http://alkitab.sabda.org/?Markus+15%3A33-34&version=tb)

Perkataan keempat ini adalah satu-satunya yang dicatat di dua Injil, dan satu-satunya
yang dicatat di dalam kisah penyaliban Yesus di Injil Matius dan Markus. Ini merupakan
kutipan dari Mazmur 22:1 (http://alkitab.sabda.org/bible.php?lang=id&version=tb&book
=Mazmur&chapter=22#1) dari Raja Daud. Beberapa penafsir mempercayai bahwa
bukan Kristus yang mengutip Daud, tetapi Daud yang digerakkan Roh Kudus untuk
menuliskan nubuatan mengenai penderitaan dan sengsara yang akan dialami oleh Yesus
tersebut

Kegelapan yang terjadi pada tengah hari tersebut bukanlah kegelapan biasa, bukan
karena awan tebal, dan juga bukan karena gerhana matahari, karena gerhana tidak
pernah berlangsung selama 3 jam, dan Paskah Yahudi dirayakan pada bulan purnama
(gerhana tidak pernah terjadi pada waktu purnama). Selama sekitar tiga jam Yesus tidak
mengucapkan kalimat yang lain; pada saat-saat kegelapan supranatural itulah Yesus
mengucapkan kalimat keempatnya. Ini adalah kalimat yang paling sulit mengerti di
antara yang lain. Martin Luther pernah memikirkan ayat ini selama berjam-jam dan
akhirnya ia berdiri sambil memukul dadanya dan berkata, "Siapakah yang dapat
mengerti bahwa Allah meninggalkan Allah?".[8]

Pdt. Stephen Tong dalam 7 Perkataan Salib: "Pada saat kelahiran-Nya, ada terang yang
besar (bintang Betlehem) di tengah kegelapan (pada malam hari), tetapi pada saat mati-
Nya, ada kegelapan yang besar di tengah matahari yang bersinar terang (pada tengah
hari) ... Kelahiran Kristus ajaib, kematian Kristus ajaib. Siapakah Yesus? Waktu lahir-
Nya, Kristus membawa terang kepada dunia yang gelap, tetapi waktu mati-Nya, Kristus
kegelapan dosa dunia menimpa sang terang dunia, tetapi Yesus Kristus rela
menerimanya." Ia mengakui bahwa manusia tidak akan mengerti seratus persen kalimat
keempat ini, kecuali orang itu mempunyai pengalaman berada di neraka, tetapi ia
melanjutkan bahwa orang yang masuk neraka tidak akan mengerti kalimat ini, karena
orang yang masuk neraka adalah orang berdosa, sedangkan Yesus tidak berdosa.[8]

5. Aku haus!

Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia –
supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci – : “Aku haus!” Yohanes 19:28
(http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+19%3A28&version=tb)

Yesus mengalami dehidrasi karena kehilangan banyak darah dan cairan tubuh. Ia belum
makan atau minum sejak Perjamuan Terakhir pada malam sebelumnya, dan dalam
kondisi yang sangat haus. Penulis Injil menuliskan bahwa ada orang yang menawari
Yesus anggur asam. Yesus menolak minuman anggur bercampur empedu dan mur
(Matius 27:34 dan Markus 15:23) yang ditawarkan untuk meringankan penderitaan-Nya.
Tapi di sini, beberapa jam kemudian, kita melihat Yesus memenuhi nubuatan Mesianik
dalam Mazmur 69:21 (http://alkitab.sabda.org/bible.php?lang=id&version=tb&book=M
azmur&chapter=69#21) . (bandingkan Mazmur 22:15 (http://alkitab.sabda.org/bible.ph
p?lang=id&version=tb&book=Mazmur&chapter=22#15) ).[17]

6. Sudah selesai

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Yohanes 19:30 (http://alkita
b.sabda.org/?Yohanes+19%3A30&version=tb)

Pastor Hamilton dalam 24 Hours menuliskan, "Perkataan terakhir ini adalah sebuah
seruan kemenangan, bukan seruan keputusasaan. Yesus telah menyelesaikan tugas di
dunia ini. Rencana Allah sudah digenapi; penyelamatan manusia telah dilakukan; kasih
Allah telah dinyatakan. Ia telah menggantikan kita. Ia telah menunjukkan kerusakan
manusia dan juga kasih Allah. Ia menyerahkan diri sendiri kepada Allah sebagai kurban
penebus umat manusia. Setelah mengatakan kalimat terakhir ini, maka usai sudah.
Dengan kata-kata ini, tokoh teragung yang pernah berjalan di muka bumi ini, Allah
dalam rupa manusia, menghembuskan nafas terakhirnya."[1]:p.112

7. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan


nyawa-Ku

Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
Lukas 23:46 (http://alkitab.sabda.org/?Lukas+23%3A46&version=tb)

Pdt. Stephen Tong dalam bukunya menerangkan, "Istilah bahasa Yunani untuk kata
"serahkan" adalah istilah yang dipakai khusus pada waktu seseorang menyerahkan
uangnya kepada pemegang uang yang paling bisa diperacaya. Yesus Kristus tahu
bahwa jiwa-Nya ada di dalam tangan Allah yang baik. Dia menyerahkan nyawa-Nya ke
dalam tangan Bapa. [18]Perbedaan Ini menjadi satu pengharapan bagi setiap orang.
Yohanes Calvin berkata bahwa pada waktu Kristus menyerahkan nyawa-Nya kepada
Bapa, sebenarnya pada waktu itu juga Kristus mengumpulkan roh kita masing-masing
yang percaya kepada-Nya beserta dengan Dia untuk diserahkan kepada Bapa."
Lihat pula

Penyaliban Yesus

Jumat Agung

Kebangkitan Yesus

Paskah

Bahasa Aram Yesus

Bagian Alkitab yang berkaitan: Matius 27, Markus 15, Lukas 23, Yohanes 19

Referensi

1. Geoffrey W. Bromiley, International Standard Bible Encyclopedia, Eerdmans Press 1995,


ISBN 0-8028-3784-0 p. 426

2. Joseph F. Kelly, An Introduction to the New Testament for Catholics Liturgical Press, 2006
ISBN 978-0-8146-5216-9 p. 153

3. Jan Majernik, The Synoptics, Emmaus Road Press: 2005 ISBN 1-931018-31-6, p. 190

4. 7 Perkataan Salib (http://paskah.co/7_Perkataan_Salib)

5. Hamilton, Adam. 24 Hours That Changed the World. Abingdon Press, 2009. ISBN 978-0-
687-46555-2

6. Jesus of Nazareth by W. Mccrocklin 2006 ISBN 1-59781-863-1 p. 134

7. The Seven Last Words From The Cross by Fleming Rutledge 2004 ISBN 0-8028-2786-1 p.
8–10

8. http://www.scribd.com/doc/27459247/7-PERKATAAN-SALIB-Stephen-Tong 7 Perkataan
Salib], Stephen Tong, Lembaga Reformed Injili Indonesia, 2001

9. Ehrman, Bart D.. Jesus, Interrupted, HarperCollins, 2009. ISBN 0-06-117393-2

10. Vernon K. Robbins in Literary studies in Luke-Acts by Richard P. Thompson (editor) 1998
ISBN 0-86554-563-4 pp. 200–201

11. Mercer dictionary of the Bible by Watson E. Mills, Roger Aubrey Bullard 1998 ISBN 0-86554-
373-9 p. 648

12. Reading Luke-Acts: dynamics of Biblical narrative by William S. Kurz 1993 ISBN 0-664-
25441-1 p. 201

13. Luke's presentation of Jesus: a Christology by de:Robert F. O'Toole 2004 ISBN 88-7653-
625-6 p. 215
14. Tong, Stephen (2015). 7 Perkataan Salib. Surabaya: Momentum. hlm. 36 – 41. ISBN 602-
1603-31-1.

15. Pdt. Tong menuliskan, "Perkataan ini melawan doktrin tentang api penyucian. Apakah
perampok yang bertobat ini perlu masuk ke dalam api penyucian? Tidak. Berarti doktrin
tentang api penyucian tidak pernah ada di dalam Alkitab. Jika doktrin api penyucian itu
[benar], maka orang sepertii perampok yang banyak dosanya ini perlu masuk ke dalam api
penyucian beratus-ratus kali. Tetapi Tuhan yesus menjamin bahwa perampok itu akan
bersama-sama dengan Dia di Firdaus. Doktrin api penyucian tidak akan bisa berdiri di
hadapan Tuhan Yesus yang mengatakan jaminan itu." (Tong, 2001, pp 37-38)

16. The Blackwell Companion to Catholicism by James Buckley, Frederick Christian


Bauerschmidt and Trent Pomplun, 2010 ISBN 1-4443-3732-7 p. 48

17. 7 Perkataan Salib (http://paskah.co/7_Perkataan_Salib)

18. Tong, Stephen (2015). 7 Perkataan Salib. Surabaya: Momentum. hlm. 150–151. ISBN 602-
1603-31-1.

Pustaka

The Reader's Encyclopedia, Second Edition 1965, publisher Thomas Y. Crowell Co.,
New York, editions 1948, 1955. Library of Congress Catalog Card No. 65-12510, pp.
917–918

Pranala luar

Alkitab Yang Terbuka: 7 Kata-kata terakhir Yesus di Kayu Salib (http://ayt.co/7_Kata-k


ata_terakhir_Yesus_di_Kayu_Salib)

The Seven Last Words of Christ (http://bswett.com/1974-04SevenLastWords.html)


Bethany Christian Church, Easter 1974, Pastor: Ben H. Swett.

The Seven Last Words of Christ: free scores di Choral Public Domain Library
(ChoralWiki)

O'Loughlin, Tom. "Thirsty Jesus – John 19:28" (http://www.bibledex.com/verses/jesu


s_thirst.html) . Bibledex Verses. Brady Haran for the University of Nottingham.
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Tujuh_Perkataan_Salib&oldid=18498423
"


Terakhir disunting 9 bulan yang lalu oleh Michael Santoso Sitorus

Anda mungkin juga menyukai