Anda di halaman 1dari 15

Kepalsuan Injil Kristen

1. Injil: Firman Allah kepada Nabi Isa as. (Yesus)

a. Penjelasan Al-Qur’an tentang Injil


Umat Islam meyakini bahwa Allah pernah menurunkan kitab suci kepada Nabi Isa as. (Yesus)
yang bernama Injil, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an sebagai berikut:
        
          
            
Dia menurunkan Alkitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenar-kan kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,sebelum (Al Quran),
menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqan. Sesungguhnya orang-
orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah
Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (Q.s. Ali Imran 3-4)
          
          
     
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan
kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi),
dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (Q.s. al-Maidah : 46)
         
           
          
Katakanlah: "Hai ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu
akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; Maka
janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (Q.s. al-Maidah : 68)
Masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an yang menegaskan bahwa Injil adalah firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Isa

b. Penjelasan Alkitab (Bible – kitab suci umat Kristen) tentang Injil


Dalam catatan Bibel (Alkitab) Yesus mengajarkan Injil yang berasal dari Allah, seperti yang
dapat kita baca pada ayat-ayat berikut ini:
“Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan
memberitakan Injil Kerajaan Tuhan serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di
antara bangsa itu.” (Matius 4:23)
“Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-
rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit
dan kelemahan.” (Matius 9:35)
“Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas muridnya, pergilah Ia dari sana
untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.” (Matius 11:1)
“Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di
seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.” (Matius
26:13)
“Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Tuhan,
katanya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Tuhan sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah
kepada Injil!” (Markus 1:14-15)
“Jawab-Nya: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di
sana juga Aku memberita-kan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Ia ke
seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir
setan-setan.” (Markus 1:38-39)

1
“Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutusnya
memberitakan Injil.” (Markus 3:14)
“Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi
barangsiapa kehilangan nyawanya karena aku dan karena Injil, ia akan
menyelamatkannya.” (Markus 8:35)
“Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena aku dan
karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan,
ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,... (Markus 10:29)
“Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.” (Markus 13:10)
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia,
apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.” (Markus 14:9)
“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada
segala makhluk.” (Markus 16:15 )
“Mereka pun pergi memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan
meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” (Markus 16:20)
“Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.” (Lukas
3:18)
“ Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil
Kerajaan Tuhan sebab untuk itulah aku diutus.” (Lukas 4:43)
“Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.” (Lukas 4:44)
“Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke
desa memberitakan Injil Kerajaan Tuhan. Kedua belas muridnya bersama-sama dengan
Dia.” (Lukas 8:1)
“Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan
menyembuhkan orang sakit di segala tempat.” (Lukas 9:6)
“Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan memberitakan
Injil, datanglah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua ke situ.” (Lukas 20:1)

2. Injil dalam kitab suci Kristen (Bible) bukan Firman Allah


Setelah Yesus tiada, murid Yesus mengajarkan Injil kepada Bani Israel sebagaimana yang telah
diajarkan oleh Nabi Isa (Yesus). Tetapi orang-orang asing (non Israel) penyembah dewa-dewa yang
kemudian meyakini bahwa Yesus adalah Anak Dewa (Tuhan) membuat catatan tentang Yesus dan
sabdanya. Dalam perjalanan sejarah ternyata Yesus yang awalnya dianggap berstatus sebagai
Anak Dewa (Anak Tuhan) diyakini sebagai Tuhan, sehingga Sabda Yesus dianggap Firman Tuhan
(God Spell disingkat menjadi Gospel), yang oleh umat Kristen Indonesia dan Malaysia
diterjemahkan dengan kata “Injil”.
“Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Rumah Ibadah dan di
rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.” (Kisah Para
Rasul 5:42)
“Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.”
(Kisah Para Rasul 8:4)
“Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang
Kerajaan Tuhan dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis,
baik laki-laki maupun perempuan.” (Kisah Para Rasul 8:12)
“Setelah keduanya bersaksi dan memberitakan firman Tuhan, kembalilah mereka ke
Yerusalem dan dalam perjalanannya itu mereka memberitakan Injil dalam banyak kampung
di Samaria.” (Kisah Para Rasul 8:25)
Keberadaan Injil dari Allah yang diturunkan kepada Yesus semakin lama digeser oleh riwayat
hidup Yesus.
Oleh karena itu Injil yang dipercayai oleh umat Kristen itu: Injil Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes bukanlah firman Allah yang disampaikan pada Nabi Isa, melainkan catatan kehidupan,
perilaku dan sabda Yesus yang ditulis oleh orang-orang yang belum pernah bertemu Yesus. Kitab-
kitab tersebut lebih tepat dinamai Kisah Yesus atau Riwayat Yesus.
Dan kitab-kitab itu sangat dipertanyakan kebenarannya, apakah betul-betul sabda Nabi
Isa (Yesus). Menurut hasil penelitian 72 pakar Bible kaliber internasional yang tergabung
dalam “The Jesus Seminar” menyatakan:

2
“Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the Gospels were not actually spoken
by him.” 1

(82 persen kalimat yang katanya diucapkan Yesus di dalam kitab-kitab Injil sebenarnya
tidak pernah disabdakan oleh Yesus.)

3. Penambahan dan Pengurangan Ayat-ayat kitab Kisah Yesus


Umat Kristiani merasa bangga dan yakin bahwa kitab sucinya (Bibel) terutama Perjanjian Baru
berasal dari Tuhan. Para penulisnya selalu mendapat bimbingan dari Roh Kudus, sehingga apa
yang ditulisnya itu pasti benar. Ayat-ayatnya tidak akan mengalami penambahan, penyisipan
ataupun pengurangan yang dilakukan oleh tangan-tangan manusia. Sebab ada ayat Bibel yang
menjamin kesuciannya sebagaimana yang dapat kita baca berikut ini:
“Aku kepada setiap yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: “Jika
seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Tuhan akan menam-
bahkan kepadanya melapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jika
seseorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka
Tuhan akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang
tertulis di dalam kitab ini.” (Wahyu 22:18-19)
Ada dua poin yang ditekankan pada ayat ini:
a. Orang yang menambah perkataan pada ayat-ayat Tuhan, pasti akan mendapat malapetaka.
b. Orang yang mengurangi perkataan pada ayat-ayat Tuhan, niscaya akan diambil dari pohon
kehidupan dan dari kota kudus.
Kitab suci Kristen yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya ini, ternyata masih
memberi peringatan. Tetapi ancaman yang termaktub dalam kitab Wahyu 22:18-19 itu diabaikan
oleh pemuka Kristen dan tidak memiliki wibawa lagi. Sehingga para penulis dan penerjemah
maupun penerbit Alkitab tidak mau menghiraukan peringatannya. Mereka dengan leluasa
menambah atau mengurangi kata-kata atau kalimat pada kitab suci mereka sendiri.
Perlu diketahui, Kristen tidak memiliki naskah asli dari keempat kitab Kisah Yesus (Matius,
Markus, Lukas, dan Yohanes. Bart D. Ehrman, seorang pakar Perjanjian Baru menyatakan:
“Kita bukan hanya tidak memiliki naskah aslinya, kita juga tidak memiliki salinan
pertama dari naskah aslinya. Kita bahkan tidak memiliki salinan dari salinan naskah
aslinya, atau salinan dari salinan dari salinan naskah aslinya. Yang kita miliki hanyalah
salinan yang dibuat lama kemudian ----- sangat lama kemudian. Dalam banyak kasus,
salinan-salinan itu dibuat berabad-abad kemudian.” 2
Dia juga menyatakan:
“Dan salinan-salinan itu berbeda satu dengan yang lainnya, dan bagian yang berbeda
berjumlah ribuan…. Salinan-salinan itu berbeda satu dengan yang lainnya dalam begitu
banyak bagian sehingga kita bahkan tidak tahu berapa banyak perbedaan yang sebenarnya
ada. Mungkin hal itu bisa lebih mudah dipahami dengan perbandingan berikut: jumlah
perbedaan yang terdapat diantara manuskrip-manuskrip kita lebih banyak daripada jumlah
kata-kata dalam perjanjian Baru.”3

4. Penambahan pada Kitab Kisah Yesus karangan Markus


a. Penambahan ayat Markus 7:16
“[Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!]”
Bibel (Alkitab) terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi tanda kurung pada ayat
tersebut. Lembaga Biblika Indonesia (LBI) disamping mengurung ayat itu, juga memberi catatan:
“ayat 16 Kebanyakan naskah tidak memuat ayat ini, sehingga ternyata tidak asli dalam Mrk.” 4
The Holy Bible New International Version, setelah memuat ayat 15 langsung meloncat ke ayat
17, tanpa ada nomer 16 dan isi ayatnya.
The Five Gospels memberi tanda kurung pada ayat 16, kemudian memberi komentar:

1
Robert W. Funk, Roy W. Hoover, and The Jesus Seminar, The Five Gospels, What did Jesus Really Say? Harper
SanFrancisco, 1997, p.5.
2
Bart D. Ehrman, Misquoting Jesus, Kesalahan Penyalinan Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2006, p. xxiv
3
Ibid. p. xxiv
4
Lembaga Biblika Indonesia, Kitab Suci Perjanjian Baru, Percetakan Arnoldus Ende, 1978/1979, p. 109.
3
“Verse 16 has been put in brackets because it doesn’t appear ini many of the best manuscripts. It
was probably inserted by some scribe in imitation of Mark 4:9, following another enigmatic saying
that invited explanation.”b
“Ayat 16 ini ditaruh di dalam tanda-kurung karena tidak tertulis pada kebanyakan naskah-
naskah yang terbaik. Ini mungkin disisipkan oleh penyalin Alkitab untuk meniru ayat 4:9 yang
ayatnya sulit dimengerti dan membutuhkan penjelasan.”

b. Penambahan ayat Halalnya Makanan Haram


Dalam Perjanjian Lama kitab Imamat 11:7 dinyatakan bahwa babi itu haram:
“Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang,
tetapi tidak mema-mah biak; haram itu bagimu.”
Penulis Injil Markus memuat pendapat Yesus bahwa memakan makanan tanpa membasuh
tangan terlebih dahulu, tidak mengakibatkan makanannya najis atau haram. Sebagaimana
termaktub dalam Markus 7:1-3
“Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang
menemui Yesus. Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis,
yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi
lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka
berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka.”
Kemudian Yesus menyatakan:
“Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu
dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke
dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” Dengan demikian Ia menyatakan
semua makanan halal. (Markus 7:18-19)
Bisa jadi penulis Injil Markus tidak pernah menulis kalimat “Dengan demikian ia (Yesus)
menyatakan bahwa semua makanan itu halal” pada ayat 19 tersebut. Mungkin kalimat ini
ditambahkan oleh para penyalin. Nabi Isa (Yesus) hanya berpendapat makanan yang halal tidak
dapat dinajis-kan hanya karena pemakannya tidak membasuh tangan terlebih dahulu. Yesus
tidak pernah menyatakan bahwa makanan yang haram telah menjadi halal. The Holy Bible
memberi tanda kurung ayat 19.

c. Penambahan Markus 9:44 dan 9:46


“[di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]” (Markus 9:44)
“[di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]” (Markus 9:46)
Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi kurung kedua ayat tersebut. Lembaga
Biblika Indonesia (LBI) disamping mengurung ayat itu, juga memberi catatan:
“ay 44, 46 Kedua ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah yang paling baik dan hanya
merupakan ulangan dari ay 48. Kedua ayat ini pasti tidak asli.” c
The Five Gospels dan The Holy Bible membuang habis seluruh isi kedua ayat tersebut, bahkan
tidak memberi nomornya. Sehingga setelah ayat 43 langsung melompat ke ayat ke ayat 45, lalu
langsung melompat ke ayat 47.d

d. Penambahan pada Markus 10:7


“Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya.”
The Holy Bible menyatakan:
“Same early manuscripts do not have and be united to his wife.” e
“Banyak manuskrip tertua tidak memuat: dan bersatu dengan istrinya.”
The Five Gospel menjelaskan:
“The arguments against authenticity are: the Markan version reflects the situation of the early
community; the variations in the tradition suggest that the community struggled to adapt some
teaching to its own context; the appeal to scripture in vv. 6-7 is not characteristic of Jesus but reflect
the Christian use of the Greek Bible; familiaraty with Roman rather than Israelite marriage law in vv.
11-12 indicate a later, gentile context. Futher, the role of Jesus and the Pharisees seem reversed:
here the Pharisees view the Mosaic Law as permitting divorce, whereas Jesus cites the scripture in
support of a more stringent view.”f
“Argumentasi kepalsuannya adalah: Ayat Markus ini mencerminkan situasi awal Jemaat
Kristen; berbagai tradisi mendorong jemaat bergumul menyesuaikan beberapa ajaran agama
dengan keadaan mereka; Penampilan Injil Markus ayat 6-7 bukanlah menunjukkan karakteristik
Jesus, melainkan mencerminkan ciri khas jemaat Kristen peng-guna Alkitab Yunani; pada
4
akhirnya ayat-ayat ini lebih dekat dengan tradisi Roma daripada dengan hukum Israel seperti
yang diisyaratkan oleh ayat 11-12, konteks orang non Yahudi. Lebih jauh lagi, ajaran Yesus
bertentangan dengan pandangan Yahudi Farisi: disini Farisi memandang ajaran nabi Musa
mengijinkan perceraian, sedangkan Yesus yang ditampilkan dalam kitab injil ini menentang keras
perceraian.”

e. Penambahan Ayat Pengampunan Dosa


Pada Markus 11:25-26 kita menemukan ayat yang berbunyi:
“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam
hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-
kesalahanmu.” [Tetapi jika kamu tidak mengam-puni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan
mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]
Permulaan ayat 26 yang dalam Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia diberi tanda kurung,
adalah ayat tambahan. Pada naskah asli Injil karangan Markus ayat itu tidak ada. Kemungkinan
besar para penyalin Injil ini menyesuaikan dengan bunyi ayat Matius 6:14-15 berikut ini:
“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni
kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni
kesalahanmu.”
Lembaga Biblika Indonesia memberi catatan:
“ay 26 Ayat ini tidak terdapat dalam kebanyakan naskah dan kiranya tidak asli. bdk Mat 6:15.” g
The Holy Bible membuang ayat 26 ini pada deretan ayat-ayat 25-27, dan menempatkannya
pada catatan kaki. The Five Gospels tidak memuat ayat itu, sehingga nomor ayatnya meloncat dari
nomor 25 langsung ke 27.

f. Penyisipan kata “dua kali”


Pada Markus 14:30 dan 14:72 kita menemukan penyisipan kata “dua kali” berikut ini:
“Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini
juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” (Markus 14:30)
“Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa
Yesus telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku
tiga kali.” Lalu menangislah ia tersedu-sedu.” (Markus 14:72)
The Holy Bible memberi catatan kaki untuk kedua ayat tersebut:
“Some early manuscripts do not have twice.” h
“Manuskrip-manuskrip tertua tidak mencantumkan kata “dua kali.”
The Five Gospels mengomentari ayat ini:
Ada tiga kelompok kata-kata yang disandarkan pada Yesus di halaman ayat ini:
1. Ramalan bahwa semua murid Yesus akan tergoncang imannya. ( 14:27)
2. Yesus berjanji akan mendahului mereka setelah kebangkitannya. ( 14:28)
3. Ramalan Yesus tentang Petrus yang akan menyangkal Yesus sebelum ayam berkokok.
(14:30)
1. Kelompok pertama (Markus 14:27) terinspirasi oleh Zakharia 13:7: “Hai pedang, bangkitlah
terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!”, demi-kianlah firman Tuhan
semesta alam. “Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengena-kan
tanganku terhadap yang lemah.” Pedang itu bangkit melawan Yesus saat penangkapannya
(Markus 14:48) dan kaburnya murid-murid Yesus merupakan gema dari ramal-an mesianik ini.
Mungkin juga para penginjil menciptakan cerita ini untuk mencocokkan ramalan.
2. Ucapan yang kedua (Markus 14:28) berkaitan dengan peristiwa kosongnya pusara Yesus
(Markus 16:7) dimana saat itu seorang pemuda (malaikat) mengingatkan Maria Magdalena tentang
janji Yesus ini. Lukas menghilangkan ucapan ini karena dia menulis munculnya Yesus setelah
kebangkitan bukan di Galilea melainkan Yerusalem. Ucapan ini, seperti prediksi penangkapan dan
penyaliban Yesus, hampir semuanya hanyalah ciptaan Markus. Ini mengacau-kan cerita yang
memuat ramalan nabi Zakharia, sumpah Petrus, dan ramalan Yesus.
3. Jawaban Petrus (Markus 14:29) terhadap ramalan yang tertulis pada ayat 27 dengan
mengambil sumpah (ayat 31). Yesus meyakinkan Petrus bahwa dia tidak akan menjaga janjinya.
Ayat ini berkaitan dengan Markus 14:54, 66-72 yang menceritakan Petrus menyangkal tiga kali
di halaman pengadilan. Kemungkinan narasi ini merupakan bagian dari polemik tentang Petrus
yang dibangun oleh orang- orang yang menentang kepemimpinan Petrus di masa awal gerakan

5
Kristen. Sisa-sisa polemik ini bisa ditemukan pada Markus 8:33; Matius 14:28-31 dan Thomas
12:2 yang berbunyi:
“Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-muridnya Ia memarahi Petrus,
katanya: “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Markus 8:33)
“Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Guru, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang
kepadamu berjalan di atas air.” Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan
mulai tenggelam lalu berteriak: “Guru, tolonglah aku!” Segera Yesus mengu-lurkan tangannya,
memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” (Matius
14:28-33)
“Murid-murid bertanya kepada Yesus: “Kami tahu bahwa engkau akan meninggalkan kami,
siapakah yang akan menjadi pemimpin kami?” Yesus menjawab: “Dimana pun kamu berada,
hendaklah kamu pergi ke James/Yakobus yang adil, karena untuk dialah langit dan bumi ada.”
(Thomas 12:1-2)
Pada Markus 8:33 Petrus dihardik Yesus dengan perkataan: “Enyahlah Iblis.” Matius 14:28-33
menceritakan Petrus tenggelam di laut karena kurang percaya kepada Yesus. Injil Apokrip
(dianggap tidak sah oleh gereja) Thomas 12:1-2 menyatakan yang menjadi pemimpin murid-murid
Yesus adalah James (Yakobus) saudara Yesus, bukan Petrus. Lukas memodifikasi cerita seakan-
akan Petrus dipertahankan: Keimanan Petrus hampir gugur kemudian isyaf (Lukas 22:31-34).
Cerita Lukas ini mungkin lebih tua daripada apa yang diceritakan oleh Markus, tetapi ini mungkin
muncul pada waktu terjadinya pertikaian di kalangan pemimpin Kristen.
Ayat-ayat diatas yang disandarkan pada Yesus, mungkin lebih tua daripada cerita diatas,
diceritakan dalam konteks yang berbeda di dalam Injil Yohanes 13:38 yang berbunyi:
“Jawab Yesus: “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu:
Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.”
Perkataan tersebut mungkin punya latar belakang pepatah, dan bermotif ayam berkokok,
tetapi seperti keada-annya, ini merupakan kutukan yang bersifat ramalan: Petrus akan
menyangkal Yesus sebelum ayam berkokok, tidak bisa diabaikan. Tidak diragukan lagi, kutukan
seperti itu dipakai untuk menyingkirkan seseorang dari jemaatnya di masa awal Kristen. Setidak-
tidaknya, perkataan ini, yang telah ditaruh secara diam-diam di bibir Yesus, memiliki konteks
menghilangkan nilai peran Petrus.
Pada akhirnya penulis The Five Gospels menyatakan:
In sum, none of the words attributed to Jesus in this passage are likely to go back to him. Like
most of the sayings in the passion narrative, they were created to instruct readers and to validate the
story.i
Secara keseluruhan, tidak satu pun kata-kata yang dikaitkan kepada Yesus pada ayat-ayat
tersebut berasal dari Yesus. Hampir seluruh perkataan tersebut tampak narasi emosionalnya,
ayat-ayat ini dicipta untuk memerintah pembaca dan untuk mengesahkan cerita itu.
d. Penambahan ayat Yesus termasuk orang durhaka
Pada Markus 15:28 kita dapa membaca ayat yang berbunyi:
“[Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: “Ia akan terhitung di antara orang-orang
durhaka.”]
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi tanda kurung pada ayat ini. Begitu pula Lembaga
Biblika Indonesia memberi kurung dan catatan:
“ay 18 Ayat ini tidak lain kecuali kutipan Yes 53:12, tidak terdapat dalam kebanyakan naskah
dan dalam Mrk tidak asli. Bdk Luk 22:37.”
a. Penambahan 12 ayat terakhir pada Injil Markus
Pada Alkitab (Bibel) edisi Indonesia, Injil Markus berakhir pada pasal 16 ayat 20. Begitu pula
tafsir Alkitab Liberty Bible Commentary karya tokoh Kristen radikal Amerika Serikat, Jerry Falwell,
atau Alkitab versi lainnya, Injil tersebut berakhir pada ayat yang sama.
Sedangkan The Holy Bible New International Version, di bawah pasal 16 ayat 8 terdapat garis
tegas yang memisah-kannya dari ayat berikutnya (16:9-20). Di bawah garis tersebut terdapat
peringatan yang berbunyi:
“The two most reliable early manuscripts do not have Mark 16:9-20.”2
(Dua manuskrip yang paling tua (codex Sinaiticus dan codex Vaticanus) tidak memiliki Markus
16:9-20).

6
Revised Standard Version tahun 1955 membuang 12 ayat (16:9-20) dan meletakkannya menjadi
foot note (catatan kaki) bagi ayat 8.
Jay E. Adams dalam The Christian Counselor’s New Testament, membuang habis 12 ayat
tersebut. Setelah ayat 8, dia hanya memberi nomor 9-20 dengan tanda footnote 1 yang berbunyi:
“These verses are ommited by the better MSS. An alternative shorter ending is found in some.” 3
(Ayat-ayat ini (16:9-20) tidak ada pada manuskrip-manuskrip terbaik. Penutup lebih pendek
seperti ini (hanya berakhir pada 16:8) bisa ditemukan pada beberapa versi lainnya).
The Five Gospels, The search for the Authentic Words of Jesus yang ditulis oleh Robert W. Funk,
Roy W. Hoover dan The Jesus Seminar sama sekali tidak memuat Markus 16:9-20 dan tidak
memberi komentar apa-apa.

5. Penambahan pada Injil Matius


a. Penambahan Matius 12:47
Pada perikop yang berjudul Yesus dan sanak saudaranya yang teletak pada Matius 12:47
berbunyi:
“Maka seorang berkata kepadanya: “Lihatlah, ibumu dan saudara-saudaramu ada di luar dan
berusaha menemui Engkau.”
Menurut Lembaga Biblika Indonesia, ayat ini tidak asli dengan mengatakan:
“Naskah-naskah yang paling baik tidak memuat ayat ini. ayat ini nampaknya hanya ulangan ay
46 dengan meniru Mrk dan Luk. Lih juga 13:55 dsj.”j
The Holy Bible New International Version menyatakan:
“Some manuscripts do not have verse 47.”k
(banyak naskah tidak memuat ayat 47)
b. Penambahan Matius 16:2-3
“Tetapi jawab Yesus: “Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,
dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu
tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.”
The Holy Bible New International version menyatakan:
“Some early manuscripts do not have the rest of verse 2 and all of verse 3.” l
(Naskah-naskah tertua tidak memuat bagian terakhir ayat 2 dan seluruh ayat 3)
The Five Gospel memberi tanda kurung pada ayat tersebut sebagai tanda bahwa ayat ini
hanyalah sisipan, kemudian memberi penjelasan:
“We must begin in this case with an observasion on the text of Matthew. The words in brackets do
not appear in some ancient manuscripts. They probably based on Luke 12:54-56 and were inserted
here by some early scribe who thought them appropriate to this context. They are properly discussed
in their Lukan location.”m
“Dalam hal ini kita harus mulai dengan mengamati teks ayat Matius ini. Kata didalam tanda
kurung tidak nampak dalam beberapa naskah-naskah awal. Mereka mungkin mendasarkan pada
12:54-56 dan telah disisipkan disini oleh beberapa ahli kitab awal yang menganggap sisipan
tersebut sesuai pada konteks ini. Ayat itu sebaiknya dibahas di lokasinya, yakni pada Lukas.”
“Verses 1 and 4, which have to do with a request for some portent or sign, are derived from Mark
8:11-12. How ever, Matthew has a duplicate to this passage, derived from Sayings Gospel Q, in Matt
12:38-40 (//Luke 11:29-30). Scholars are obliged to compare and contrast the four versions taken
from two independent sources in arriving at their conclusions regarding the history of the tradition.” m
“Ayat 1 dan 4, melaksanakan suatu permintaan untuk beberapa tanda, berasal dari Markus
8:11-12. Bagaimana pun, Matius mempunyai jiplakan pada halaman ini yang diperoleh dari ayat-
ayat Injil Q, seperti halnya Matius12:38-40 dan Lukas 11:29-30. Para ahli berkewajiban memban-
dingkan empat versi dari dua sumber yang mandiri untuk mendapatkan kesimpulan mengenai
sejarah ayat ini.”
Lembaga Biblika Indonesia mengatakan:
“Ada sejumlah naskah yang tidak memuat ayat 2b-3.”n
c. Penambahan ayat pada Matius 17:21
Matius 17:21 berbunyi:
“[Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.]”
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi kurung ayat ini, begitu pula Lembaga Biblika
Indonesia sambil memberi penjelasan:
7
“Ayat ini tidak asli dalam Mat, tetapi diambil dari Mrk 9:29 dengan ditambah: dan berpuasa.” o
The Holy Bible New International Version membuang habis ayat tersebut sekaligus membuang
nomor ayatnya, sehingga terjadi lompatan dari ayat 20 langsung ke ayat 22. Begitu pula The Five
Gospels. dari ayat 20 langsung ke ayat 22 tanpa memuat nomor dan isi ayat 21.
d. Penambahan ayat pada Matius 18:11
Ayatnya berbunyi:
“[Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.]”
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi kurung ayat ini, begitu pula Lembaga Biblika
Indonesia sambil memberi penjelasan:
“Ayat ini tidak terdapat dalam kebanyakan naskah Mat. Kiranya tidak asli dan diambil dari Luk
19:10.”p
The Holy Bible New International Version membuang habis ayat tersebut sekaligus membuang
nomor ayatnya, sehingga terjadi lompatan dari ayat 10 langsung ke ayat 12. Begitu pula The Five
Gospels. dari ayat 10 langsung ke ayat 12 tanpa memuat nomor dan isi ayat 11.
e. Penambahan ayat pada Matius 21:44
Ayatnya berbunyi sebagai berikut:
“[Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia
akan remuk.]”
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi kurung ayat ini, sedangkan Lembaga Biblika
Indonesia memberi penjelasan:
“Ayat ini tidak terdapat dalam naskah-naskah yang paling baik, sehingga kiranya tidak asli.
Diambil dari Luk 20:18.”q
The Holy Bible New Internation Version menyatakan:
“Some Manuscripts do not have verse 44.”r
Christion Counselor’s membuang habis ayat itu dan memberi footnote yang berbunyi:
““Verse 44 is omitted by the best MSS.” s
“Ayat 44 dibuang oleh naskah-naskah terbaik.”
f. Penambahan ayat pada Matius 23:14
Ayat tersebut berbunyi:
“[Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik,
sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang
panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.]”
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi kurung ayat ini, sedangkan Lembaga Biblika
Indonesia memberi penjelasan:
“Ayat ini tidak asli dalam Mat. Disisipkan kedalam dengan diambil dari Mrk 12:40; Luk 20:47.
Kalau ay 14 dihapus, maka jumlah kutukan yang dilontarkan Yesus ini menjadi genap tujuh, bdk
6:9+.”t
The Holy Bible menghilangkan dari deretan ayat-ayat pada pasal 23, kemudian menaruhnya
pada footnote saja.
Christian Counselor’sNew Testament membuang ayat itu dan memberi komentar:
“Verse 14 is omitted by the best MSS.” u
“Ayat 14 dibuang oleh naskah-naskah terbaik.”
g. Penambahan ayat-ayat di bagian akhir Matius
Sebenarnya, Injil Matius pasal 28 berakhir pada ayat 15, sedangkan lima ayat berikutnya,
Matius 28:16-20, adalah ayat-ayat yang baru ditambahkan oleh Gereja kemudian. Mereka yang
dikaruniai akal sehat yang membaca pasal 28 ini dengan cermat akan segera mendeteksi bahwa
Injil Matius 28:15 merupakan penutup Injil Matius.
“Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan cerita ini
tersiar diantara orang Yahudi sampai saat ini” (Matius 28:15)
Kata-kata yang dicetak miring pada ayat di atas, "cerita ini tersiar sampai saat ini"
menunjukkan bahwa peristiwanya sudah lama berlalu. Ini memperlihatkan bahwa Injil ini sudah
lama selesai ditulis. Cerita ini sudah menjadi cerita rakyat yang terus dipupuk selama puluhan
tahun, baru kemudian ayat 16-20 ditambahkan.

8
Namun karena Gereja ingin menambahkan doktrin keimanan mereka dalam Injil, sehingga
tanpa malu-malu mereka menambahkan ayat-ayat palsu tersebut, walaupun akhirnya janggal di
kuping yang mendengarnya.
Mengenai ayat-ayat palsu yang baru ditambahkan oleh Gereja ini, Hugh J. Schonfield,
nominator pemenang Hadiah Nobel tahun 1959, dalam bukunya The Original New Testament,
mengatakan sebagai berikut:
“This (Matthew 28:15) would appear to be the end of the Gospel (of Matthew). What follows
(Matthew 28:16-20) from the nature of what is said, would then be a latter addition” 4
(Ayat ini (Matius 28:15) nampak sebagai penutup Injil (Matius). Dengan demikian, ayat-ayat
selanjutnya (Matius 28:16-20), dari kandungan isinya, nampak sebagai (ayat-ayat) yang baru
ditambahkan kemudian).
Diantara ayat-ayat yang baru ditambahkan adalah perintahkan menyebarkan Injil atau
melakukan Kristenisasi ke seluruh dunia:
“Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di
bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman.” (Matius 28:18-20)
Robert Funk, Professor Ilmu Perjanjian Baru, Universitas Harvard, dalam bukunya The Five
Gospels, mengomentari ayat-ayat tambahan ini sebagai berikut:
“The great commission in Matthew 28:18-20 have been created by the individual evangelist...
reflect the evangelist idea of launching a world mission of the church. Jesus probably had no idea of
launching a world mission and certainly was not the institution builder. (It is) not reflect direct
instruction from Jesus”5
(Perintah utama dalam Matius 28:18-20... diciptakan oleh para penginjil... memperlihatkan ide
untuk menyebarkan ajaran Kristen ke seluruh dunia. Yesus sangat mungkin tidak memiliki ide
untuk mengajarkan ajarannya ke seluruh dunia dan (Yesus) sudah pasti bukan pendiri lembaga ini
(agama Kristen). (Ayat ini) tidak menggambarkan perintah yang diucapkan Yesus).
h. Ayat Matius yang mustahil terbukti kebenarannya
Seperti yang telah kita baca sebelumnya tentang “Kuiz Alkitab” yang membahas tentang Injil
Lukas 24:44-46, pada ayat 46 dinyatakan bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari
ketiga:
“Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.”
Begitu pula yang dikatakan oleh Matius 12:38-40, Yesus mati dan dikubur di perut bumi
selama tiga hari tiga malam, seperti halnya nabi Yunus di perut ikan selama tiga tiga malam:
“Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: “Guru, kami
ingin melihat suatu tanda dari padamu.” Tetapi jawabnya kepada mereka: “Angkatan yang jahat
dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain
tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian
juga Anak Manusia (Yesus) akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Matius 12:38-
40)
Tetapi Matius 27:57-58 dan 28:1-7 menceritakan bahwa Yesus di dalam kubur hanya selama 2
hari 2 malam:
“Menjelang malam (Sabat atau Sabtu) datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama
Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat
Yesus.” (Mat. 27:57-58)
Dalam tradisi Yahudi dan Islam yang disebut awal hari sabtu adalah saat tenggelamnya
matahari (Maghrib) di hari jum’at menurut penanggalan masehi. Atau, awal hari sabtu dalam
tradisi Yahudi dan Islam jatuh pada hari jum’at sekitar pukul 17.30 menurut penanggalan
masehi.
Matius 27:45-50 menceritakan Yesus mati sekitar jam tiga pada hari Jum’at. Anggap saja
proses penurunan mayat Yesus dari kayu salib, memandikan dan mengkafaninya, kemudian
membawanya ke kubur membutuhkan waktu satu jam, berarti Yesus baru dikubur pada pukul
16.00 (jam 4 sore) hari Jum’at. Dengan demikian Yesus saat berada di kubur hanya mendapatkan
waktu 1,5 jam hari jum’at (16.00-17.30). Pukul 17.30 dan seterusnya adalah milik hari Sabat atau
sabtu. Lalu simaklah penjelasan Matius berikutnya:
“Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu,
pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. ....... Ia telah bangkit dari

9
antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia.
Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu.” (Matius 28:1-7)
Menyingsingnya fajar pada hari Minggu pagi anggap saja pada pukul 05.00. Berarti Yesus
dikubur hanya 1,5 hari dua malam (Malam Sabtu dan Malam Minggu). Jika kita mengikuti
pernyataan Yesus dalam Matius 12:38-40, seharus Yesus bersemayam di perut bumi dan
menghabis-kan waktu malam Jum’at, malam Sabtu dan malam Minggu).
Perhitungan bahwa Yesus di kubur atau di perut bumi hanya 1,5 hari juga diakui oleh Lembaga
Biblika Indonesia saat memberikan komentar Injil Markus 16:1 yang berbunyi
“Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli
rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.” (Markus 16:1)
Lembaga Biblika Indonesia menjelaskan:
“ay 1 ‘meminyaki Yesus’ Persiapan oleh perempuan-perempuan seperti yangdiceritakan Mrk
(dan Luk yang menuruti Mrk) itu kurang masuk akal daripada maksud perempuan-perempuan
untuk ‘menengok kubur Yesus’, seperti dikatakan Mat 28:1 dan diandaikan Yoh 20:1. Lepas dari
penjaga-penjaga yang menurut Mat ditempatkan pada kubur Yesus, kurang masuk akal bahwa
orang mau meminyaki mayat yang sudah satu setengah hari di kubur...”V
Sekarang manakah yang benar, Yesus di kubur selama tiga hari tiga malam (Matius 12:38-40)?
Ataukah menikmati hari di kubur hanya selama 1,5 hari 2 malam (Matius 27:57-58 dan 28:1-7)?

6. Penambahan pada Injil Lukas


a. Penambahan Lukas 17:36
“[Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.]”
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi tanda kurung ayat ini, begitu pula Lembaga Biblika
Indonesia sambil memberi penjelasan:
“Ayat ini tidak asli, ttapi dipinjam dari Mat 24:40.” w
The Five Gospels membuang ayat itu pada deretan ayat-ayat, sehingga dari nomor ayat 35
langsung ke ayat 37. Begitu pula The Holy Bible New International Version, kemudian mencopot
ayat 36 itu dan menempatkannya hanya sebagai footnote. x
b. Penambahan Lukas 22:43-44
“Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan
kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi
seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.”
Lembaga Biblika Indonesia menyatakan sebagai berikut:
“Meskipun banyak naskah, antara lain yang paling penting, tidak memuat ayat-ayat ini, namun
perlu dianggap asli. Sejak abad kedua ayat-ayat ini cukup umum dikenal dan dikutip dan gaya
bahasanya adalah gaya bahasa Lukas yang khas. Agaknya ayat-ayat ini dihilangkan dari naskah-
naskah oleh karena Yesus nampaknya terlalu lemah dan manusiawi.”x
The Holy Bible menyatakan:
“Some early manuscripts do not have verses 43 and 44.” y
“Naskah-naskah tertua tidak memuat ayat 43 dan 44.”
The Christian Counselor’s New Testament menyatakan memberi tanda kurung ayat 43 dan 44,
kemudian memberi footnote yang berbunyi:
“Some MSS omit the portion in bracket.”z
“Beberapa manuskrip menghilangkan bagian yang dikurung.”
The Five Gospels hanya memberi nomor 43-44 tanpa mengisi bunyi ayat-ayatnya. 1a
c. Penambahan Lukas 23:17
“[Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.]”
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi tanda kurung ayat ini, begitu pula Lembaga Biblika
Indonesia sambil memberi penjelasan:
“Kebanyakan naskah tidak memuat ayat ini; kiranya tidak asli, bdk Mat 27:15 dsj.” 2a
The Holy Bible membuang ayat itu dan menempatkannya menjadi footnote. 3a The Christian
Counselor’s hanya memberi nomor ayat 17, isi ayatnya ditaruh di footnote. 4a The Five Gospels
hanya memberi nomor ayat tanpa isinya.5a

7. Penambahan ayat pada Injil Yohanes


a. Ayat berasal dari Hymne Neo Platonisme

10
Doktrin Kristen bahwa Yesus adalah Firman, dan Firman itu adalah Tuhan, berarti Yesus
adalah Tuhan, berdasarkan pada ayat Injil Yohanes yang berbunyi:
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah.” (Yohanes 1:1)
Ayat ini berasal dari Hymne Platonis yang diperkenalkan oleh cendekiawan Yahudi bernama
Philo kepada bangsanya, yang bunyi kalimatnya:
“Pada mulanya adalah Logos (Firman). Logos (Firman) itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu berasal dari Allah.”
Penyalin Kitab Yohanes kemudian mengadopsi hymne ini dan menempatkannya sebagai
pembukaan Injil Yohanes, lalu merubah kalimat: “Logos itu berasal dari Tuhan” menjadi “Firman
itu adalah Tuhan.”
Pencaplokan ajaran Platonis oleh penyalin Injil Yohanes ini, dijelaskan oleh bapa gereja Santo
Agustinus yang buknya sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Balai
Penerbitan Kristen (BPK) Jakarta, namun kemudian buku yang berjudul “Pengakuan St.
Agustinus” sekarang sulit ditemukan, tetapi masih tercantum dalam katalog buku-buku terbitan
BPK. Diantara pengakuannya, berbunyi:
“...Book of the Platonis that had been translated ou of Greek into Latin. In then I read, not indeed
in these words but much the same thought, enforced by many varied arguments that: In the
beginning was the word, and the word was with God and the word was God. All things were made
by him, and without gim nothing was made.” 6
(... Buku filsafat Platonis yang telah diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Di
dalamnya sara baca, walaupun tidak sama persis tetapi jalan pikirannya sama, didukung dengan
berbagai argumen bahwa: Pada mulanya adalah firman, dan firman itu bersama Tuhan, dan
firman itu adalah (dari) dari Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh dia (firman) dan tanpa dia
(firman) tidak ada yang dijadikan).
Catatan kaki Alkitab The New Testament of the New American Bible, memperkuat pendapat
bahwa Yohanes 1:1-18 bukanlah bagian Injil Yohanes, melainkan karya lepas yang kemudian
dimasukkan menjadi pembuka kitab Yohanes tersebut:
“John 1:1-18; “The prologue is a hymn, formally poetic in style - perhap originally an independent
composition and only later adapted and edited to serve as an overture to the Gospel.” 7
(Yohanes 1:1-18; pembukaan ini merupakan hymne berbentuk syair - mungkin berasal dari
karya bebas, yang kemudian baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai pembuka Injil).
Oleh karena itu kita bisa membandingkan pendahuluan empat Injil Kristen: Matius, Markus,
Lukas, dan Yohanes sebagai berikut:
Matius 1:1
“Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.”
Markus 1:1
“Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.”
Lukas 1:1
“Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-
peristiwa yang telah terjadi di antara kita...”
Yohanes 1:19 .... bukan Yohanes 1:1
“Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam
dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: “Siapakah engkau?”
b. Penambahan Yohanes 1:6-8
“Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk
memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan
terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.”
Lembaga Biblika Indonesia menyatakan bahwa ayat-ayat ini merupakan sisipan:
“Ayat-ayat ini berupa sebuah sisipan mengenai tugas Yohanes Pembaptis, 1:15; bdk Mat 3:1
dsj. dll.”7a
c. Penambahan Yohanes 5:3-4
“Dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-
orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab
sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa
yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga
penyakitnya.”
11
Lembaga Biblika Indonesia mengatakan:
“Naskah-naskah yang paling baik tidak memuat “yang menantikan goncangan air kolam itu,”
dan seluruh ayat 4.”7b
The Holy Bible mencopot ayat itu dari deretan ayat-ayat Injil Yohanes, kemudian
menempatkannya menjadi catatan kaki.7c Begitu pula The Christian Counselor’s for New
Testament.7d The Five Gospel memberi tanda kurung di bagian akhir ayat 3 dan seluruh ayat 4. 7e
d. Penambahan pada Yohanes 5:19-24
“19Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang
pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh
Aku?” 20 Orang banyak itu menjawab: “Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha
membunuh Engkau?” 21 Jawab Yesus kepada mereka: “Hanya satu perbuatan yang Kulakukan
dan kamu semua telah heran. 22 Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat — sebenarnya
sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek moyang kita — dan kamu menyunat orang
pada hari Sabat! 23 Jikalau seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar
hukum Musa, mengapa kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh
seorang manusia pada hari Sabat. 24 Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi
hakimilah dengan adil.”
Kitab Suci Perjanjian Baru terbitan Lembaga Biblika Indonesia tahun tahun 1977/1978
menyatakan:
“Ayat 19-24 berupa sisipan yang melanjutkan 5:1-16; bdk 8:37 dst.”7f
Perjanjian Baru terbitan 1978/1979 menyatakan:
“Ayat 19-24 yang berupa konklusi untuk 5:1-16 ada di luar konteksnya.” 7g
e. Penambahan Yohanes 7:53 - 8:1-11
“53 Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya, 8:1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. 2
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan
mengajar mereka. 3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang
perempuan yang kedapatan berbuat zinah. 4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-
tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang
berbuat zinah. 5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-
perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” 6 Mereka mengatakan hal itu
untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus
membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya
kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu
tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” 8 Lalu Ia
membungkuk pula dan menulis di tanah. 9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu,
pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang
diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. 10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata
kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum
engkau?” 11 Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau.
Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Lembaga Biblika Indonesia menyatakan:
“Bagian ini (ayat 7:53--8:11) tidak termasuk dalam naskah-naskah yang paling tua, dalam
beberapa terjemahan kuno, dan juga tidak dikenal oleh pujangga-pujangga gereja yang paling
dahulu. Ada kalanya bagian ini terdapat di tempat lain dalam Perjanjian Baru. Bagian ini
sesungguh-nya berbau Injil Sinoptik dan kiranya tidak berasal dari Injil Yohanes.” 7h
The Holy Bible New International Version memberi garis tegas setelah ayat 52 untuk
memisahkan dengan ayat 53, di bawah garis tersebut diberi catatan yang berbunyi:
“The earliest and the most reliable manuscripts do not have John 7:53-8:11.” 7i
“Naskah-naskah yang paling tua dan yang paling dapat dipercaya tidak memuat Yohanes 7:53-
8:11”
Selanjutnya, di bawah ayat 8:11 juga diberi garis pemisah untuk memilah dengan ayat
berikutnya.
The Christian Counselor’s membuang habis ayat pada Yohanes 7:53-8:11 dan memberi catatan
kaki:
“The best MSS do not include 7:53-8:11 (the story of the woman taken in adultery).” 7j
“Manuskrip yang terbaik tidak memuat 7:53-8:11 (cerita wanita yang ditangkap karena
perzinaan).”
The Five Gospels memberi tanda kurung dobel mulai dari ayat 5:53 sampai 8:11dan memberi
komentar sebagai berikut:
12
“The adulteress. The Story of the woman caught in the act of adultery is found at this point in the
Gospel of John in some manuscripts; in other manuscripts it is located at the end of John or in one of
the other Gospels. It was a ‘floating’ or ‘orphan’ story. It is almost certainly not a part of the original
text of John, but it is a noteworthy tradition nonetheless. (Words that do not belong to the original text
of a Gospel are enclosed in double brackets)”7k
“Pezina perempuan itu. Cerita perempuan yang ditangkap dalam karena perzinahan ditemukan
pada Injil Yohanes dalam beberapa naskah; dalam naskah lain ayat-ayat tersebut ditempatkan;di
bagian akhir Injil Yohanes atau di salah satu tempat Injil lainnya. Ini merupakan cerita yang ‘
mengapung’ atau ‘ ganjil’. Hampir bisa dipastikan bahwa ayat-ayat itu bukan dari teks asli Injil
Yohanes. Tetapi meskipun begitu ini merupakan suatu tradisi yang penting. (Kata-kata yang tidak
termasuk teks asli Injil tersebut diberi tanda kurung dobel)”.

8. Pembredelan Beberapa Versi Injil


Konsili Nikea tahun 325 Masehi yang mengesahkan doktrin Trinitas dan empat Injil (Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes), mengakibatkan ratusan versi Injil dinyatakan Apokrip (dilarang
dibaca) dan harus dimusnahkan. Ensiklopedi Britannica mencatat nama-nama Injil dan surat
kiriman yang dinyatakan apokrip berjumlah 47 kitab.12
1. Injil Fayum
2. Injil Peribahasa Yesus
3. Injil Orang Mesir
4. Injil Yakobus
5. Injil Nikodemus
6. Injil Ibrani
7. Injil Petrus
8. Injil Thomas
9. Injil Dua Belas
10. Injil Andreas
11. Injil Apelles
12. Injil Barnabas
13. Injil Bartholomeus
14. Injil Basilides
15. Injil Ebionia
16. Injil Eva
17. Injil Yakobus Kecil
18. Ajaran Yesus Kristus
19. Rahasia dari Yohanes
20. Injil Yudas Iskariot
21. Injil Hidup
22. Injil Marcion
23. Keturunan Maria
24. Pertanyaan dari Maria
25. Injil Maria
26. Injil Matias
27. Injil Kesempurnaan
28. Injil Filipus
29. Injil Thaddaeus
30. Injil Thomas
31. Injil Kebenaran
32. Kisah Andreas
33. Kisah Yohanes
34. Kisah Paulus
35. Kiash Thomas
36. Kisah Petrus
37. Khotbah Petrus
38. Ajaran Dua Belas Rasul
39. Konstitusi Kerasulan
40. Surat Abgar
41. Surat Barnabas
42. Surat Clement
43. Surat Clement II untuk Jemaat Korintus
44. Surat Clement untuk Kegadisan
45. Surat Clement kepada Yakobus
46. Surat Ignatius
47. Surat Paulus kepada Jemaat Leodicea dan Aleksandria

13
4. Pandangan Islam
Nabi Muhammad saw. Menyuruh umat Islam agar bersikap kritis terhadap apa yang
disampaikan oleh ahli kitab:
“Apabila ada ahli kitab yang berkata kepadamu, maka janganlah kamu benarkan dan jangan
pula kamu dustakan. Katakanlah: “kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami (Al-
Qur’an) dan apa yang diturunkan kepada orang-orang sebelum kami dari Tuhan (Rabb) kami.”
Apabila yang disampaikan itu haq (benar), janganlah kamu dustakan. Jika bathil janganlah kamu
benarkan.” (HR. Abu Dawud)
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Kitab dengan tangan mereka
sendiri, lalu dikata-kannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memper-oleh keuntungan
yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang
ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang
mereka kerjakan.” (Q.S. al-Baqarah 79)
Standar untuk menguji kebenaran kitab suci ahli kitab (Yahudi – Nashrani) adalah Al-Qur’an.
Jika ayat-ayat kitab suci Kristen sesuai dengan Al-Qur’an berarti ia benar (tetapi kita tidak bisa
memandangnya sebagai firman Allah). Sebaliknya bila bertentangan berarti bathil, dan kita wajib
menolak kebathilan itu.
Dalam tradisi Islam, jika ada sebuah hadis yang menurut pandangan kita matan (kandungan)
hadis itu benar, tetapi karena salah satu perawinya walaupun ia sangat jujur namun memiliki
kelemahan seperti hafalannya kurang kuat lagi, maka hadis yang diriwayatkannya bisa dinilai
dha’if (lemah) dan tidak bisa dipakai untuk berhujjah dalam masalah akidah dan masalah ibadah
mahdlah. Apalagi jika perawinya itu pendusta, maka hadis yang diriwayatkannya bisa disebut
hadis maudlu’ (palsu), dan ia sangat tidak bisa dipakai dalil.
Kitab Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes yang mencatat kehidupan nabi Isa alaihis salam
(Yesus) samasekali tidak memiliki sanad (sandaran periwayatan) mulai dari penulis Injil-injil
tersebut yang sampai sekarang masih misterius (majhul) hingga pada siapa murid (sahabat) Yesus
yang menyampaikannya.
Delapan puluh dua persen ayat-ayat Injil yang disuapkan pada mulut Yesus, ternyata tidak
pernah disabdakan oleh Yesus. Berarti ayat-ayat Injil ini jelas merupakan ayat-ayat palsu
(maudlu’). Sedangkan sisanya (18%) meskipun pakar-pakar Alkitab (Bibel) menganggapnya
mungkin diucapkan oleh Yesus, tetapi karena tidak memiliki sanad (daftar silsilah periwayatan) —
maka dalam tradisi Islam dengan membandingkan cara menilai kualitas sebuah hadis — ayat-ayat
tersebut tetap dianggap palsu, atau nilai tertinggi adalah ayat dha’if (lemah).
Sebagian ulama hadis berpendapat, hadis yang lemah karena diriwayatkan oleh perawi yang
shaleh tetapi sudah tua sehingga hafalannya kurang kuat lagi, derajatnya bisa naik menjadi hadis
hasan (baik) jika terdapat perawi lain yang kondisinya sama juga meriwayat hadis tersebut.
Sehingga hadis itu kita sebut hadis hasan li ghairihi (hadis bernilai baik karena ditopang hadis
lainnya).
Jika kita berbaik hati terhadap 18% ayat Injil tersebut dengan mendongkrak nilainya menjadi
ayat dha’if, kemudian ternyata dalam Al-Qur’an juga terdapat ayat yang maknanya sama dengan
makna yang terkandung dalam kitab Injil tersebut, maka kita bisa mengangkatnya lagi menjadi
ayat hasan li ghairihi (ayat bernilai baik karena ditopang oleh Al-Qur’an).
Diantara ayat yang bisa kita nilai hasan adalah yang berbunyi:
“Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:10)
Yang perlu diingat, ayat pada kitab Injil bukanlah firman Allah, melainkan sabda Yesus. Jadi
derajatnya sejajar dengan hadis nabi Muhammad saw.
Jika umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Tuhan Allah, sehingga sabda Yesus itu adalah
Firman Allah. Kita perlu menunjukkan bahwa menurut ayat-ayat Bibel sendiri terbukti bahwa
Yesus itu bukan Tuhan, yang detailnya dapat dibaca pada bab “Mustahil Yesus itu Tuhan” pada
buku ini.
1. Robert W. Funk, Roy W. Hoover, and The Jesus Seminar, The Five Gospels, What did Jesus Really Say? Harper SanFrancisco,
1997, hal.5.
2. New York International Bible Society, The Holy Bible New International Version, Zondervan Bible Publishers, Grand Rapids,
Michigan USA 1981, hal. 780.
3. Jay E. Adams, The Christian Counselor’s New Testament, Baker Book House, Grand Rapids, Michigan USA 1980, hal. 148.
4. Schonfield, Hugh J., The Original New Testament, Element Books, Ringwood, 1998. hal. 124.
5. Robert W. Funk, Roy W. Hoover and The Jesus Seminar, The Five Gospels, The search for the Authentic Words of Jesus ,
Macmillan Publishing Company New York, 1993, hal. 127.
6. John K. Ryan, The Confession of St. Augustine, Doubleday, New York, 1960.

14
7. The New Testament of the New American Bible, St. Paul Publication, Makati, 1970 hal. 203
8. Teks ayat seperti ini bisa dijumpai pada Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia.
9. New York International Bible Society, The Holy Bible New International Version, Zondervan Bible Publishers, Grand Rapids,
Michigan USA, 1981, hal. 926.
10. Dr.G.C. Van Niftrik dan D.S. B.J. Boland, Dogmatika Masa Kini, BPK Jakarta, 1967, hal. 418.
11. Jerry Falwell, Liberty Bible Commentary, Thomas Nelson Publisher, Nasvhille Camden New York 1983, hal. 2638.
12. Encyclopaedia Britannica, vol. II, hal 106-108.

15

Anda mungkin juga menyukai