Anda di halaman 1dari 6

Analisis Logos dan Mitos Danau Toba

Analisis Logos Terbentuknya Danau Toba:


SECARA ilmiah, Danau Toba terbentuk karena adanya ledakan gunung berapi. Ledakan ini
bukan ledakan biasa, bahkan disebut mengubah dunia.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan
merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Saat meledak,
bahan-bahan dan abu vulkanik yang dimuntahkan gunung tertiup angin ke barat selama dua
pekan.

Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari China sampai ke
Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di
atas permukaan laut.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti
kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia
sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia Bumi saat itu, sekitar 60 juta jiwa. Letusan
itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih
memperdebatkannya.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang
sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar
menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

Analisis Mitos Danau Toba:

 Terjadinya Danau

Seperti yang kita tahu bahwa cerita rakyat paling terkenal adalah mengenai terbentuknya
Danau Toba yaitu akibat murka seorang perempuan kepada suaminya yang melanggar
sumpah. Perempuan tersebut sebelumnyaadalah ikan yang bersedia dinikahi oleh seorang
pemuda dengan syarat sang pemuda bisa menyembunyikan dan tidak menyinggung asal-usul
si perempuan tersebut.
Setelah menikah dan ketika lahir putra pertama mereka yang diberi nama Samosir maka
petaka itu pun terjadi. Sang suami melanggar janjinya dan memaki sang anak dengan
menyebut “dasar anak ikan” ketika anak tersebut melakukan kesalahan menghabiskan bekal
makanan yang seharusnya diberikan untuknya yang bekerja di ladang.

Maka saat sang anak mengadu kepada ibunya, sang ibu murka dan menyuruh Samosir pergi
ke atas bukit. Setelah itu turunlah hujan yang sangat deras bahkan konon air pun keluar
seperti mata air dari dalam tanah. Hal itu mengakibatkan perkampungan menjadi tenggelam
dan terbentuklah Danau Toba. Sementara bukit tempat Samosir berlindung berada ditengah-
tengah air yang menggenang tersebut saat ini disebut Pulau Samosir.

 Boneka Sigale-gale Dapat Menari

Boneka sigale-gale sangat terkenal sebagai boneka khas dari tradisi suku Batak. Kerap kali
diadakan pertunjukan tarian dari Sigale-gale ini untuk dipertontonkan ataupun sebagai ritual.
Boneka sigale-gale dapat menari dengan sendirinya meskipun hanya terbuat dari kayu.

Konon boneka sigale-gale ini dibuat untuk menghibur salah satu raja di Batak yang
kehilangan putranya, dengan membuat boneka dan dibentuk semirip mungkin dengan
anaknya, kemudian diadakan ritual untuk memanggil arwah masuk ke dalam sigale-gale.

Boneka sigale-gale pun akhirnya dapat menari dengan sendirinya. Sampai sekarang, boneka
sigale-gale masih dipercaya memiliki arwah para leluhur dan sesekali dapat melirik dan
berkedip tanpa ritual apa pun.

 Ikan Mas Raksasa

Diceritakan bahwa terdapat 3 ekor ikan mas berukuran sangat besar yang hidup di Danau
Toba. Ikan mas tersebut dipercaya telah hidup selama ratusan tahun sebagai penjaga danau
Toba. Warna dari ikan mas tersebut adalah merah, hitam, dan putih, ketiga warna tersebut
merupakan ciri khas Batak (Bonang Manalu).

Masyarakat sekitar yang mengaku pernah melihatnya mengungkapkan bahwa ikan mas
raksasa tersebut berukuran berbeda-beda yaitu 4-10 m. Ketiga ikan digambarkan seperti
sosok keluarga antara Ayah, Ibu, dan anak. Jika dikaitkan dengan legenda Danau Toba,
ketiga ikan mas raksasa tersebut sangat berhubungan.
Dahulu ada seorang pemuda yang menikahi seekor ikan yang menjelma manusia dan
melahirkan seorang anak, lalu ketiganya lenyap ditelan oleh munculnya danau Toba.
Kemudian ketiga ikan mas raksasa dipercaya sebagai jelmaan dari keluarga tersebut.

 Wajib Ucapkan “Permisi”

Diceritakan bahwa terdapat goa misterius yang tersembunyi dibalik lembah-lembah dan jalan
yang berliku. Apabila kita melewati tempat tersebut, mesin kendaraan akan tiba-tiba mati
tanpa alasan yang jelas.

Masyarakat setempat masih percaya bahwa tempat itu masih dijaga oleh arwah para leluhur,
dan kita karus mengucapkan kata “Santabi Oppung” atau permisi ketika melewatinya sambil
meletakkan sebatang rokok yang sudah menyala. Setelah melakukan hal tersebut
kemungkinan mesin dapat menyala lagi.

 Batu Gantung Di Kota Parapat

Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat setempat, Batu Gantung adalah perwujudan
dari seorang gadis dan anjing kecilnya. Dahulu ada sebuah keluarga yang hidup di lembah
dekat danau toba. Seruni sang gadis akan dijodohkan dengan laki-laki pilihan orang tuanya
padahal dia sendiri memiliki kekasih yang sangat dia cintai.

Karena merasa frustasi dia memilih ingin mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Seruni yang selalu ditemani anjingnya yang bernama Toki, berniat melompat ke dalam danau
toba. Tapi ternyata setelah dia berada di tebing yang curam, bukannya tercebur ke air danau
melainkan terperosok ke lubang batu.

Seruni jatuh hingga ke dasar lubang sedangkan anjingnya hanya bisa melolong dari mulut
lubang. Merasa cara bunuh dirinya gagal, Seruni memerintahkan batu-batu yang
mengurungnya untuk merapat dan menghimpit tubuhnya. Akhirnya singkat kata tubuhnya
benar-benar tertelan batu-batu tersebut. “Parapat… Parapat!” itulah kata yang diucapkan
Seruni pada batu-batu. Itulah sebabnya tempat tersebut kemudian disebut Parapat.
Kaitan Karena Adanya Logos Menjadi Terbentuknya Mitos

Seperti yang kita ketahui, Danau Toba ( Sumatera Utara ) adalah danau vulkanik dimana di
tengah-tengah danau ini terdapat sebuah pulau yang disebut Pulau Samosir. Danau Toba
merupakan salah satu danau terbesar di Asia Tenggara yang terletak di Indonesia, tepatnya di
Provinsi Sumatera Utara. Dari dulu hingga sekarang, danau ini menjadi tempat wisata yang
menarik baik dalam negeri maupun luar negeri. Sedangkan untuk mayoritas penduduk di
sekitar daerah danau toba adalah orang batak dengan sumber mata pencaharian sebagai
petani, pedagang dan nelayan. Untuk mengetahui lebih jauh dan jelas tentang awal mula /
seluk beluk / sejarah danau toba, berikut awalmula.com kutik dari berbagai sumber mengenai
sejarah danau toba dan cerita rakyat awalmula danau toba. 16 Sejarah Danau Toba
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan
merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig
Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahanbahan
vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan
ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2
minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai
ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10
km di atas permukaan laut. Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa
spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan
jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar
60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli
masih memperdebatkannya. Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi
oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh
magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Tim peneliti
multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam
suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru
yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu
terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi
(supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di
bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran
abunya. Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek
ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka
tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya
sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan,
daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal
dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke 17 Gunung
Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak
kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan.
Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga
Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi
Toba kala itu. Bukti-bukti yang ditemukan, memperkuat dugaan, bahwa kekuatan letusan dan
gelombang lautnya sempat memusnahkan kehidupan di Atlantis. (Wikipedia Indonesia)
Cerita Rakyat Awal Mula Danau Toba Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang
sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading
dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari. Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat
tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah
kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di
sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan
ikan, petani tersebut berdoa,―Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini‖. Beberapa
saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera
menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat
besar dan cantik sekali. Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani
itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. ―Tolong aku jangan
dimakan Pak!! Biarkan aku hidup‖, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya
itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air,
petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita
yang sangat cantik. ―Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu‖, kata si ikan.
―Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. ―Aku adalah seorang
putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan‖, jawab wanita itu. ―Terimakasih
engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau
jadikan istri‖, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri.
Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan 18 bahwa
asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah,
karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak
yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak
tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan
dilahapnya tanpa sisa. Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya
untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja.
Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap
habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya,
sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang
ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug.
Petani tersebut langsung membangunkannya. ―Hey, bangun!, teriak petani itu. Setelah
anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. ―Mana makanan buat
ayah?‖, Tanya petani. ―Sudah habis kumakan‖, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu
langsung memarahi anaknya. ―Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!,‖
umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya. Setelah petani
mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa
bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras.
Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya
membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. 19 Ini juga
adalah salah satu Mitos di daerah saya. Tentang Batu Gantung berada di Tepi Danau Toba
dan diberi nama “Parapat”.

Referensi :

- Artikel : Mutya Hanifah, Jurnalis

- Artikel : Anisa Eka Rahmawati

Anda mungkin juga menyukai