Anda di halaman 1dari 2

Notulensi Gunung Batur

Gunung Batur adalah sebuah gunung berapi aktif di Kecamatan Kintamani, Kabupaten
Bangli, Bali, Indonesia. Setelah mengalami fase vulkanisme yang panjang kira kira 30.000 th
yang lalu gunung api batur mengalami sebuah letusan varoksis yang sangat besar. Letusan
besar ini menghasilkan kaldera 1 dengan dimensi sekitar 13 km x 8 km. Beberapa letusan terjadi
melalui celah dinding kaldera bagian brat laut yang menghasilkan letusan ke arah luar dan
dalam kaldera.

Setelah mengalami selang waktu yang cukup panjang letusan varoksis tahap kedua kembali
terjadi digunung batur kira kira 150 tahun yang lalu, letusan besar ini menghasilkan kalder dua
dengan radius sekitar 7 km.

Baik letusan varoksisma tahap pertama atau pun kedua, disertai dengan keluarnya endapatan
area pirokrastika dengan volume dan distribusi yang sangat luas.

Faseakhir vulkanisme batur yang menghasilkan arus lava dan endapan jatuhan piroklastika dan
beberapa kerucut sinder di dalam kaldera batur.

Dasar kaldera yang lebih rendah menjadi tempat akumulasi air yang pada akhirnya menjadi
danau batur. Luas danau batur ini sekitar 2,5 km, panjangnya 7,5 km dan kedalaman sekitar 80
M. Air yang terdapat dalam danau batur ini adalah air tawar, dan danau ini dimanfaatkan sebagai
budidaya ikan mujair oleh masyarakat sekitar.

Sejarah manusia mencatat sekita 26 kali letusan batur. Vulkanisme yang paling dominan
menghasilkan letusan tipe skromobolian yang menghasilkan aliran lava dan jatuhan piroklastika.
Sedikitnya 9 aliran lava tercatat dan terpetakan dengan baik yaitu tahun 1849, 1888, 1904,
1905, 1921, 1926, 1963, 1968 dan 1974.

Dari 2 agustus hingga 21 septemer 1926 letusan gunung api batur menghasilkan aliran larva
bongkah. Desa batur yang terdapat di dasar kaldera bagian barat terlanda aliran lava. Meskipun
demikian, penduduk desa yang berjumlah sekitar 200 orang dapat menyelamatkan diri. Pura
ulun danu batur yang berada di daerah itu sebagian rusak terkena aliran larva.

Dalam upaya litigasi bencana gunung api pusat vulkanologi dan litigasi bencana geologi
melakukan monitoring aktivitas vulkanis gunung batur secara rutin. Pemanatauan ini dilakukan
untuk mengetahui aktivitas gunung batur agar peringatan dini dan ancaman bahaya letusan
gunung api dapat diinformasikan pada masyarakat sekitar gunung batur.

Selain sebagai sumber ancaman bahaya, gunung api batur banyak memberikan kesejahteraan
bagi masyarakat sekitar, panorama alam gunung api batur dengan dan keanekaragaman sosial
budayanya menjadi daya tarik wisata baik domestik maupun mancanegara. Batuan hasil letusan
api batur dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Salah satunya endapan
area piroklastika yang dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan bangunan dan pembuatan pura.

Alam dan masyarakat batur merupakan salah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, saling
menjaga dan bahkan saling memberi daya hidup.

Anda mungkin juga menyukai