Anda di halaman 1dari 15

“GEOLOGI-MANGROVE”

PERAN MANGROVE DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA ALAM GEOLOGI

ERSA FIRAJS ASYSYUURA (R1C1 15 027)

A. RAMLAN WAHYUDI PUTRA. R (R1D1 15 003)

ANDI DEDDY SETIAWAN (R1D1 15 015)

NUR ASNUL. L (R1D1 15 077)


Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng bumi yang aktif, yaitu lempeng
Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Filipina. Lempeng
tersebut saling mendorong satu sama lain. Aktifitas lempeng tersebut adalah
penyebab tsunami paling sering di wilayah Indonesia.Seperti pada tahun 2004
tsunami besar melanda indonesia yang menyebabkan banyak kerusakan
terjadi.Tetapi di balik itu ada cerita yang unik bagaimana seorang anak selamat
dari gelombang tsunami karena berlindung di pohon mangrove.
Apa sebenarnya tsunami itu ?
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang
berarti gelombang. Secara harfiah, tsunami mempunyai arti ombak besar di
pelabuhan.. Daya kerusakan yang diakibatkan gelombang ini akan semakin kuat
apabila berada di daratan yang dekat dengan pusat gangguan. Apabila di lautan
tinggi gelombang tsunami ini tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 1 meter saja. Meski
demikian, kecepatan yang dimiliki oleh gelombang ini bisa mencapai 500 hingga
1000 kilometer per jam, kecepatan ini menyamai dengan kecepatan pesawat jet.
Saking cepatnya gelombang ini, kapal yang berada di lautan sampai tidak terasa
akan kehadiran gelombang ini. Sebaliknya, semakin mendekati daratan kecepatan
gelombang ini semakin menurun, hanya sekitar 35 hingga 50 kilometer per jam.
Namun, tingginya gelombang akan semakin naik, hingga mencapai 20 meter.
Dengan ketinggian yang sedemikian ini, maka gelombang tsunami dapat masuk ke
daratan hingga jarak puluhan kilometer.
Penyebab terjadinya tsunami ?
Beberapa peristiwa alam menjadi penyebab terjadinya tsunami :
1. Gempa Bumi bawah laut
Gempa bumi yang terjadi dibawah laut ini merupakan jenis gempa bumi
tektonik yang timbul akibat adanya pertemuan atau tubrukan lempeng tektonik.
Gempa bumi bawah laut yang berpotensi menimbulkan tsunami adalah apabila
pusat gempa berada di kedalaman antara 0 hingga 30 meter dibawah permukaan
air laut. Semakin dangkal pusat gempa, maka akan semakin besar kesempatan
untuk terjadi tsunami. Hal ini karena getaran yang dirasakan juga semakin besar
dan semakin kuat, sehinnga peluang terjadinya tsunami pun juga semakin kuat.
Persesaran gempa yang dapat menimbulkan gelombang tsunami adalah jenis
persesaran naik turun. Adanya persesaran naik turun ini akan dapat menimbulkan
gelombang baru yang mana jika bergerak ke daratan, maka bisa menghasilkan
tsunami. Hal ini akan diperparah apabila terjadi patahan di dasar laut, sehingga
akan menyebabkan air laut turun secara mendadak dan menjadi cikal bakal
terjadinya tsunami.
Lanjutan
2. Letusan gunung berapi bawah laut
Beberapa gunung aktif yang ada di bawah laut bisa berpotensi meledak atau
erupsi sewaktu- waktu.Akibat adanya letusan yang besar atau kuat dari gunung
berapi bawah laut ini, maka menyebabkan terjadinya tsunami.
Salah satu peristiwa akbar yang menggambarkan kejadian tsunami diakibatkan
oleh letusan gunung berapi adalah di Indonesia, tepatnya di sebelah barat pulau
Jawa. Gunung Krakatau namanya, meletus pada tahun 1883. Peristiwa ini
menimbulkan gelombang tsunami yang dasyat sehingga menyapu bersih area di
sekitar Selat Sunda. Selain peristiwa gunung Krakatau, di Indonesia juga terjadi
letusan gunung Tambora pada tahun 1815 yang berada di Nusa Tenggara Timur
hingga megakibatkan terjadinya kepulauan Maluku. Indonesia merupakan negara
yang mempunyai banyak gunung api sehingga dijuluki Ring of Fire. Hal ini membuat
Indonesia harus selalu waspada karena letusan gunung berapi bisa terjadi sewaktu-
waktu.
Apa saja dampak dari tsunami ?
Beberapa dampak tsunami antara lain adalah sebagai berikut:
1. Terjadi kerusakan dimana- mana

Kerusakan yang dimaksud adalah kerusakan fisik baik bangunan dan non bangunan. Gelombang
besar yang timbul karena tsunami ini dapat menyapu area daratan, baik daerah pantai maupun
daerah- daerah di sekitarnya. Kerusakan yang terjadi ini adalah di daerah yang terkena sapuan
ombak. Gelombang ombak yang berkekuatan tinggi ini dalam sekejap bisa meluluh lantakkan
bangunan, menyapu pasir atau tanah, merusak perkebunan dan persawahan masyarakat, merusak
tambak dan ladang perikanan, dan lain sebagainya. Kerusakan yang terjadi ini akan menimbulkan
banyak kerugian, terutama kerugian berupa material.
Lanjutan
2. Menghambat kegiatan perekonomian
Kerusakan dan kehilangan yang terjadi akibat gelombang tsunami akan
melumpuhkan kegiatan perekonomian sampai beberapa waktu. Tidak hanya itu
saja, namun kerugian yang disebabkan oleh tsunami mungkin akan menggantikan
kegiatan produksi dan perdagangan dalam waktu tertentu.
3. Kerugian material
Semua bencana alam dapat menimbulkan kerugian yang bersifat materiil,
termasuk juga gelombang tsunami. Kerugian material diantaranya karena robohnya
bangunan, rusak lahan pertanian dan perikanan, dan kehilangan harta bendanya.
Apa yang di maksud mitigasi ?
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Menurut UU Nomor 24
Tahun 2007, mengatakan bahwa pengertian mitigasi dapat didefinisikan adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Kegiatan mitigasi bencana di antaranya :
 pengenalan dan pemantauan risiko bencana;
 perencanaan partisipatif penanggulangan bencana; pengembangan budaya sadar bencana;
 penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana;
 identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana;
 pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam;
 pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi;
 pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup
 kegiatan mitigasi bencana lainnya.
Fungsi mangrove dalam meminimalisir bencana tsunami
Wilayah pantai setiap saat menghadapi ancaman abrasi atau erosi pantai akibat gelombang dan arus laut,
sehingga kawasan pantai bersifat tidak stabil. Salah satu fungsi hutan mangrove adalah menjaga kestabilan
pantai. Hutan mangrove secara fisik berfungsi menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan
tebing sungai, mencegah terjadinya erosi laut dan sekaligus mempercepat perluasan lahan. Dengan demikian,
hutan mangrove sekaligus berfungsi untuk melindungi daerah di belakangnya dari hempasan gelombang.setelah
melewati hutan mangrove, laju tinggi gelombang laut berkurang 0,0014 dan 0,0058 per m tegak lurus garis
pantai.
Lanjutan

Laju pengurangan energi gelombang tercatat 45% apabila kedalaman air


sebesar 0,2 m dan 25% pada kedalaman air 0,6 m. Selanjutnya, laju
pengurangan ketinggian gelombang laut sebesar 20% setiap melewati
100 m hutan mangrove yang didominasi berumur 6 tahun, namun tidak
berpengaruh signifikan pada hutan mangrove berumur 2 tahun.
Pengurangan tinggi dan energi gelombang air laut tersebut karena
diredam oleh hutan mangrove melalui sistem akar mangrove yang khas
(seperti akar nafas, akar tunjang, akar lutut dan akar gantung) serta
batang dan percabangan pohon mangrove.
Fungsi hutan mangrove
1. Melindungi Abrasi Laut
Hutan bakau yang berada di kawasan rawa atau tanah endapan lumpur di sekitar
garis pantai akan melindungi tanah agar tidak tergerus oleh air laut. Proses alami
air laut biasanya akan terjadi saat air laut mengalami pasang dan surut. Dengan
proses ini maka tanah di sekitar garis pantai bisa terbawa oleh air laut dan
menyebabkan daratan menjadi semakin mengecil. Jika hal ini terus terjadi maka
garis pantai akan mengalami erosi dan menyebabkan bencana alam untuk manusia.
2. Mempertahankan Kondisi Tanah
Tanah di sekitar garis pantai memang sangat rawan karena terkena oleh air laut
sepanjang waktu. Namun tanaman bakau akan mengikat tanah di sekitarnya. Cara
ini akan membuat hutan bakau mengikat tanah yang terbawa dari air laut. Endapan
tanah akan terus mengalampi perubahan. Endapan lama akan bercampur dengan
endapan baru sehingga membentuk daratan khusus yang semakin luas.
Lanjutan
3. Menjaga Kualitas Air
Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan bakau akan memanfaatkan
hutan bakau sebagai cara untuk membersihkan air. Air laut mengandung kadar
garam yang cukup tinggi sehingga tidak bisa digunakan untuk mendukung
kehidupan manusia. Tanaman bakau akan membentuk perairan payau di sekitar
garis pantai. Dengan cara ini maka masyarakat bisa mendapatkan air yang lebih
bersih dan tanaman bakau menjadi penyaring alami dari air laut menjadi air tawar.
4. Mengatasi Pencemaran Air Laut
Laut menjadi salah satu tempat bagi beberapa jenis industri salah satunya
industri kilang minyak. Selain itu kapal-kapal yang berlayar di laut juga membuang
zat sisa polutan dari hasil pembaran mesin. Hal ini membuat air laut penuh dengan
berbagai jenis logam dan zat berbahaya bagi manusia.Hutan bakau akan membuat
air di sekitar garis pantai menjadi lebih bersih. Tanaman ini akan menyerap zat
logam dan sampah yang berasal dari laut. Dengan cara ini maka pantai menjadi
tempat yang aman untuk manusia.
Lanjutan
5. Melindungi Bencana Alam
Hutan bakau menjadi salah satu tempat yang penting untuk kehidupan manusia.
Hutan bakau akan melindungi kawasan pesisir dari kerusakan karena gelombang
ombak. Hutan bakau akan mencegah daratan agar tidak terkena hempasan badai
dan gelombang tsunami. Pengalaman berbagai jenis bencana alam besar di
Indonesia akan mendukung perkembangan pengelolaan terhadap pencegahan
bencana alam seperti tsunami dan badai.
Hutan bakau memang sangat bermanfaat untuk manusia dan
semua mahluk hidup yang tinggal dalam habitatnya. Hingga
saat ini masih banyak kerusakan alam yang sebenarnya
disebabkan oleh tindakan manusia. Manusia hendaknya
selalu menyadari bahwa alam menyedikan sumber daya yang
tidak akan pernah habis. Dan manusia memiliki kewajiban
untuk mengelola dan mengembangkannya. Kerusakan hutan
bakau telah menyebabkan bahaya alam yang sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai