Anda di halaman 1dari 8

DAMPAK BENCANA TSUNAMI BESERTA MITIGASI BENCANA DAN

PENANGANAN BERKELANJUTAN.

MAKALAH

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)

Disusun oleh:

ANNISA WARDAH
IBNU ADHA
M. HALIFI IHSAN
MIREL STAVE
SYAHKIRA AZZAHRA

PROGRAM KOMPETENSI REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)


SMK TELKOM SHANDY PUTRA MEDAN
Jl. Jamin Ginting Km. 11 No. 9C, Simpang Selayang, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan,
Sumatera Utara 20135

2023
A. DEFINISI
tsunami adalah gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan
tinggi hingga lebih dari 900 km/jam, gelombang ini disebabkan oleh gempa bumi
yang terjadi di dasar laut.
Tsunami sendiri sangat berkaitan dengan perubahan bentuk dasar laut dengan cepat
karena adanya faktor-faktor geologi, seperti letusan gunung berapi ataupun gempa
bumi

Perpindahan badan air atay


gelombang laut yang terjadi
karena adanya gangguan
impulsive. Gangguan impulsive
tersebut terjadi akibat adannya
perubahan bentuk dasar laut
yang disebabkan oleh perubahan
permukaan laut secara vertical
dengan tiba-tiba.

Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang
berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau
atau hantantan meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah.
Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi
ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat
dengan kecepatan 500-1000 km per jam, ketika mendekati pantai menurun menjadi
30km/ jam dengan ketinggian sampai puluhan meter dan bersifat merusak semua
yang dilewati nya.

ASAL ISTILAH TSUNAMI


tsunami berasal dari bahasa Jepang Tsu artinya pelabuhan dan nami artinya
gelombang laut. Dari kisah inilah muncul istilah tsunami. Awalnya tsunami berarti
gelombang laut yang menghantam pelabuhan.
B. PENYEBAB TSUNAMI
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau
turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada
di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai
di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Faktor
penyebab terjadinya tsunami itu adalah:

1. Gempa bumi yang berpusat dibawah laut, Meskipun demikian tidak semua
gempa bumi dibawah laut berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi dibawah
laut yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami adalah gempa bumi dengan
kriteria sebagai berikut:

*Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.

*Pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.

*Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR

*Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik atauturun).

2. Letusan gunung berapi, letusan gunung berapi dapat menyebabkan gempa


vulkanik. Yang dapat menyebabkan pergeseran lempeng bumi.

3. Longsor bawah laut, longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara
lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya
palung laut dan pegunungan.
4. Hambatan meteor laut, jatuhnya meteor yang berukuran besar di laut juga
merupakan penyebab terjadinya tsunami.

C. TANDA AKAN TERJADINYA TSUNAMI

1. Gempa Besar

Bencana tsunami yang diakibatkan reaksi tektonik umumnya akan diawali dengan
gempa besar yang biasanya bermagnitudo lebih dari 7. 

2. Surutnya Air Laut

Setelah terjadinya gempa bumi besar, tsunami biasanya ditandai dengan kejadian
surutnya air laut. 

3. Terdengar Suara Gemuruh

Bunyi gemuruh ini terjadi diakibatkan oleh adanya proses pergeseran lempeng
bumi di bawah laut. Ini disebabkan karena lempengan yang patah tadi menabrak
air lautan sehingga menghasilkan suara yang keras.

4. Gelombang Tidak Biasa

Gelombang yang muncul pertanda tsunami merupakan gelombang yang tidak


seperti biasanya dan bisa dinilai aneh. Gelombang air laut umumnya akan datang
secara tiba-tiba serta berulang dengan energi yang sangat kuat.Gelombang yang
muncul ini juga bisa dimulai dari gelombang yang kecil kemudian gelombang yang
semakin besar. 

5. Keberadaan Hewan Lain

Sebelum terjadi tsunami, biasanya ada beberapa burung yang akan muncul di area
laut, teman-teman. Binatang akan cenderung menjauhi area laut karena insting
tajam hewan akan bahaya yang akan terjadi. 

6. Keadaan Awan Langit

tak jarang dijumpai tornado atau angin serupa lainnya di atas laut yang akan terjadi
tsunami. terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis yang berasal dari dasar
lapisan atmosfer bumi.
D.DAMPAK TSUNAMI.

Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang


ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu
aktivitas sosial, korban jiwa, kerusakan ekosistem, dan hilangnya tempat tinggal.

1. Dampak tsunami pada lingkungan umum

*Kekuatan dan aliran air yang dibawa oleh tsunami dapat merusak kapal,
kendaraan, dan bangunan hingga menyebabkan korban luka dan korban jiwa.
Artikel ini telah tayang
di Kompas.com dengan judul
"Tsunami: Arti, Penyebab dan
Dampaknya", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/sk
ola/read/2022/03/24/133000069/ts
unami--arti-penyebab-dan-
dampaknya?page=all.
Penulis : Intan Rahayu Ning Tiyas
Editor : Serafica Gischa

Kompascom+ baca berita tanpa


iklan: https://kmp.im/plus6
Download
aplikasi: https://kmp.im/app6

*dapat menyebabkan banjir selama beberapa hari

2. dampak tsunami pada bidang ekonomi

*hilangnya beberapa pekerjaan bagi orang-orang yang mata pencaharian nya


berada disekitar area terkena tsunami dalam jangka waktu yang cukup

* menyebabkan terjadinya penyusutan kapasitas produksi dalam skala besar


yang berdampak pada kerugian finansial.

3. dampak tsunami pada bidang social

 terjadinya perubahan sosial secara fisik dikarenakan pada bencana alam dapat


menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan secara fisik sehingga manusia
akan melakukan penyesuaian lagi terhadap perubahan lingkungan yang baru
tersebut.
E. MITIGASI TSUNAMI

mitigasi bencana adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pada semua
tindakan untuk mengurangi dampak dari suatu bencana yang dapat dilakukan
sebelum suatu bencana terjadi, termasuk kesiapan dan tindakan-tindakan
pengurangan risiko jangka panjang. Mitigasi bencana tsunami dapat didekati
dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan non-fisik dan pendekatan fisik.

1. Pendekatan Mitigasi Non-Fisik


Mitigasi bencana tsunami dengan pendekatan non fisik biasanya dilakukan
dengan memetakan tingkat kerawanan daerah tertentu terhadap bencana tsunami
selanjutnya diadakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan
berbagai hal yang berkaitan dengan tsunami. Hal-hal yang disosialisasikan kepada
masyarakat biasanya mengenai:

 pengertian tsunami
 Penyebab terjadinya tsunami
 Ciri-ciri akan terjadinya tsunami
 Dampak bencana tsunami
 Cara penyelamtan diri dan evakuasi
Sosialisasi ini penting agar masyarakat nantinya paham dan mengerti bagaimana
cara mereka untuk menyelamatkan diri, andai kata terjadi bencana alam ini. Selain
dengan sosialisasi, perlu diadakan juga simulasi aksi bencana tsunami.

2. Pendekatan Mitigasi Fisik


Mitigasi bencana dengan pendekatan fisik dapat dilakukan dengan upaya
struktural, non-struktural, maupun gabungan antar keduanya.
a. Pendekatan Non-Struktural dengan Sabuk Hijau (Green Belt)
Pendekatan non-struktural dengan sabuk hijau misalnya perlindungan daerah
pantai dari bencana tsunami dengan menggunakan vegetasi, seperti cemara laut
(Casuarina equisetifolia), bakau, pohon api-api, nipah, dan vegetasi lainnya yang
berhabitat di pantai guna meredam gelombang air laut atau ombak
b. Pendekatan Struktural dengan Peringatan Dini

Salah satu upaya struktural dalam mitigasi bencana ini adalah pemberitahuan dini
terjadinya tsunami. Penyampaian informasi ini dapat menggunakan sirene, lonceng, bel,
dan sebagainya. 
c. Bangunan Sipil Penahan Tsunami

Bangunan sipil yang dikhususkan untuk menahan bencana tsunami di Indonesia


belum pernah dibangun.
d. Bangunan Sipil untuk Evakuasi\
Lokasi evakuasi harus mudah dijangkau apabila bencana tsunami benar-
benar terjadi. Lokasi evakuasi dapat berupa lahan yang memiliki ketinggian
tertentu dan bangunan tinggi yang tahan terhadap gelombang dan getaran gempa. 

Bangunan ini sangat penting untuk mengurangi jumlah korban akibat dari
lambatnya proses evakuasi ke daerah yang lebih tinggi.

F. PENANGANAN LANJUTAN
1. Setelah terjadinya tsunami
* Periksa kesediaan makanan. Makanan apapun yang terkena air mungkin
sudah tercemar dan harus dibuang.
* Memberikan bantuan kepada korban luka-luka. Berikan bantuan P3K dan
panggil bantuan. Jangan pindahkan orang yang terluka, kecuali yang luka
serius.
* Segera membangun tenda pengungsian apabila keadaan untuk kembali ke
rumah tidak memungkinkan.
* Pastikan keadaan sudah aman dan tidak terjadi tsunami susulan sebelum
kembali ke rumah. Bilakeadaan rumah tidak memungkinkan untuk
ditempati carilah tempat tinggal yang bisa ditempati atau kembali ke tempat
pengungsian.
2. Penanggulangan tsunami
* Melaksanakan evakuas secara intensif.
* Melaksanakan pengelolaan pengungsi.
* Melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah.
* Membuka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta
pendistribusian logistik yang diperlukan.
* Membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota.
*Melakukan pembersihan kota yang hancur dan penuh puing dan lumpur.
*Menggunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan
gunakan pula dengan tepat sumbangan dana baik dari dalam maupun luar negeri.
*Menyambut dengan baik dan libatkan unsur civil society.

Anda mungkin juga menyukai