Anda di halaman 1dari 3

Untuk mewaspadai terjadinya tsunami, masyarakat harus mengenal tanda-tanda tsunami, diantaranya

adalah :

Terjadinya gempa atau getaran yang terjadi dibawah laut.

Gempa dibawah laut memicu terjadinya gelombang tsunami, apabila pusat gempa memiliki kedalaman
kurang dari 30 meter dan getarannya melebihi 6,5 Skala Richter

Surutnya air laut secara tiba-tiba

Air laut yang surut secara tiba-tiba dapat menjadi tanda yang paling terbaca akan terjadi tsunami.
Semakin surut air laut, semakin besar tsunami akan terjadi. Surutnya air laut ini sebenarnya karena
disebabkan oleh permukaan laut turun secara mendadak sehingga terdapat kekosongan ruang dan
menyebabkan air laut pantai tertarik. Dan ketika gelombang tsunami telah tercipta yang baru, maka air
akan kembali ke pantai dengan wujud gelombang yang sangat besar.

Terdengar suara gemuruh keras

Suara gemuruh keras terjadi di dalam laut seperti suara kereta pengangkut barang dan suara ledakan di
bawah laut.

Terdapat tanda-tanda alam yang tidak biasa.

Tanda- tanda alam yang tidak biasa ini seperti gerakan angin yang tidak biasa, perilaku hewan yang
aneh. Beberapa perilaku hewan yang aneh ini contohnya adalah aktifnya kelelawar di siang hari,
kemudian banyak burung- burung terbang bergerombol (padahal biasanya tidak pernah terlihat), dan
juga beberapa perilaku binatang darat. Contoh di Thailand, sebelum terjadinya tsunami, gajah- gajah
Thailand saling berlarian menuju ke bukit untuk menyelamatkan diri.

Setelah mengenal tanda-tanda terjadi tsunami, maka masyarakat juga harus mengetahui apa yang harus
dilakukan ketika bencana tsunami terjadi :

Tinggalkan bibir pantai apabila berada di pantai

Carilah tempat setinggi-tingginya


Jika air laut tiba-tiba surut, segera lakukan evakuasi, dengan menjauhi pantai sejauh-jauhnya supaya
tidak banyak korban berjatuhanq

Untuk mencegah timbulnya kerusakan dan korban apabila tsunami terjadi, yang harus dilakukan adalah :

Membuat rumah tahan gempa bumi dan tsunami

Pada saat terjadi gempa, permukaan tanah adalah salah satu komponen alam yang paling terpengaruh.
Untuk memastikan desain rumah tahan gempa, pastikan tanah di mana hunian berdiri memiliki
kepadatan cukup baik, keras, dan tidak porus sehingga getaran yang terjadi akibat gempa tidak
mengubah permukaan tanah terlalu ekstrem yang berakibat rusaknya struktur bawah bangunan.Di
Sumatera Barat, Rumah tradisional minang ternyata merupakan rumah tahan gempa bumi karena
memang sejak dulu wilayah sumatera barat merupakan wilayah yang kerap terjadi gempa dan
berpotensi tsunami, sehingga konstruksi rumah gadang adalah konstruksi tahan gempa bumi, terbukti
ketika gempa bumi terjadi, tidak banyak rumah gadang di Sumatera Barat rusak.

Bangunan tahan gempa adalah bangunan yang :

Digoyang gempa ringan, tidak mengalami kerusakan apa-apa,

Digoyang gempa sedang, hanya mengalami kerusakan pada elemen non struktural saja,

Digoyang gempa besar, boleh mengalami kerusakan pada elemen non struktural maupun struktural,
tetapi bangunan harus tetap berdiri dan tidak boleh rubuh.

Struktur Pantai

Didaerah pantai dimana gempa biasa terjadi sebaiknya dibangun struktur bangunan penahan ombak
berupa dinding pantai (sea wall or coastal dike) yang merupakan bangunan pertahanan (defense
structure) terhadap tsunami. Struktur ini akan efektif, bila ketinggian tsunami relatif tidak terlalu tinggi.
Jika ketinggian tsunami melebihi 5 meter, prasarana ini kurang begitu berfungsi. Pohon-pohon pantai
seperti tanaman bakau (mangrove) juga cukup efektif untuk mereduksi energi tsunami, terutama untuk
tsunami dengan ketinggian kurang dari 3 meter.

Penataan Wilayah
Korban terbanyak bencana tsunami adalah perkampungan padat didaerah pantai disamping daerah
wisata pantai. Cara paling efektif mengurangi korban bahaya tsunami adalah dengan memindahkan
wilayah pemukiman pantai ke daerah bebas tsunami (tsunami-free area). Menurut catatan, sudah
banyak peristiwa tsunami yang menyapu habis pemukiman nelayan disekitar pantai, mereka
terperangkap dan tidak sempat menyelamatkan diri ketika tsunami datang. Kedatangan tsunami yang
begitu cepat sangat tidak memungkinkan penduduk didaerah pesisir pantai untuk meloloskan diri.
Perkiraan tentang daerah penggenangan tsunami (tsunami inundation area) diperlukan untuk
merancang daerah pemukiman yang aman bagi penduduk.

Sistem Yang Terpadu

Sistem pencegahan tsunami (tsunami prevention system) akan meliputi hal hal sebagai berikut:
peramalan, peringatan, evakuasi, pendidikan masyarakat, latihan, kebiasaan untuk selalu waspada
terhadap bencana, dan kesigapan pasca bencana.

Bencana alam adalah sesuatu yang tidak dapat kita cegah datangnya, karena siklus alam terjadi atas
kehendak Allah SWT, namun sebagai manusia, hendaknya memiliki usaha untuk menghindar dari
bencana, dan menolong sesama apabila terjadi bencana ketika orang lain menjadi korban (Early F/ PS
Muda)

tujuan dari pada Desa tangguh bencana ini adalah 1 melindungi masyarakat di kawasan rawan bahaya
dari dampak dampak merugikan bencana meningkatkan peran serta masyarakat khususnya kelompok
rentang dalam pengelolaan sumber daya untuk mengurangi risiko bencana meningkatkan kapasitas
kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal
meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis
Meningkatkan kerjasama antar para pemangku kepentingan pemerintah di daerah lembaga usaha
perguruan tinggi lembaga swadaya masyarakat atau LSM dan organisasi masyarakat

Anda mungkin juga menyukai