Anda di halaman 1dari 5

Kutipan Buku I

Gunung Berapi adalah tonjolan di permukaan bumi yang terjadi


akibat keluarnya magma dari dalam perut bumi melalui lubang
kepundan. Proses keluarnya magma ini disebut eropsi. Eropsi
membawa serta bahan-bahan padat,cair, dan gas. Magma yang keluar
disebut lava yang kemudian menimbun permukaan bumi di sekitar
kepundan. Lava itu semakin lama semakin tinggi biasanya erupsi
disertai oleh letusan gunung berapi. Letusan yang kuat biasanya disebut
eksplosi,sedangkan letusan lemah disebut effuse.Letusan dahsyat
biasanya disebabkan lepasnya gas atau magma secara tiba-tiba akibat
tekanan dari dalam perut bumi.
Dalam Perjalanan naik dari dapur magma ke permukaan
bumi,magma sering menghancurkan dan meruntuhkan batuan-batuan
dilaluinya, sehingga terjadi gempa bumi. Oleh karena itu, antara gempa
bumi dan letusan gunung berapi sering kali beriringan. Letusan gunung
berapi dapat memicu terjadinya gempa bumi, sebaliknya gempa bumi
dapat memicu terjadinya letusan gunung berapi. Gempa bumi dapat
menyebabkan material penyumbat kepundan goyah, bergeser, atau
pecah, sehingga magma dan gas yang tersumbat di bawahnya
menemukan celah untuk keluar.
Pada saat meletus, gunung berapi dapat menyemburkan lava, batu-
batuan, gas material panas lainnya, baik yang kecil selembut debu
maupun material sebesar gajah. Material ini memancarkan ke atas
seperti kembang api dan terlempar hingga jauh (3 km). Dalam kondisi
normal pun, gunung berapi aktif sering mengeluarkan asap.
Pokok-pokok isi buku I tersebut sebagai berikut.

Paragraf 1 :

- Gunung berapi adalah tonjolan di permukaan bumiyang terjadi


akibat keluarnya magma dari dalam perut bumi melalui lubang
kepundan.
- Eropsi adalah proses keluarnya magma.
- Magma yang keluar disebut lava.
- Biasanya erupsi disertai letusan gunung berapi.

Paragraf 2 :

- Gempa bumi dan gunung berapi sering terjadi seiringan

Paragraf 3 :

- Pada saat meletus,gunung berapi dapat menyemburkan lava,


batu-batuan, gas, material panas lainnya. Baik yang kecil selembut
debu maupun material sebesar gajah.
Kutipan Buku II

Jenis Banjir
Ada tiga jenis banjir yang pada umumnya terjadi. Ketiga jenis banjir
tersebut sebagai berikut.

1.Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan
berlangsung hanya sesaat. Banjir bandang umumnya terjadi hasil dari
curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek
yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat. Dari sekian banyak
kejadian, sebagian besar besar diawali oleh adanya longsoran di bagian
hulu sungan, kemudian material longsoran dan pohon-pohon
menyumbat sungai dan menimbulkan bending-bendung alami.
Slanjutnya bending alami tersebut ambrol dan mendatangkan air bah
dalam volume besar dan waktu yang sangat singkat. Penyebab
timbulnya banjir bandang selain curah hujan adalah kondisi geologi,
morfologi, dan tutupan lahan.
Salah satu kejadian banjir bandang yang pernah terjadi di Indonesia
adalah banjir bandang di Bohorok, Kabupaten Langkat, Provinsi
Sumatra Utara. BAnjir bandang tersebut terjadi pada tanggal 2
November 2003 dan menelan korban jiwa sebanyak 151 jiwa dan
korban hilang mencapai 101 jiwa. Dalam kejadian tersebut daerah
pariwisata Bukitlawang hancur diterjang banjir bandang setinggi 5
meter dan hanya terjadi dalam waktu setengah jam.
Kondisi pemukiman sebelum dan sesudah banjir bandang di
bantaran sungan Bohorok, kawasan wisata Bukitlawang, Kabupaten
Langkat, Sumatra Utara, perumahan di sekitar bantaran hanyut
terbawa oleh banjir bandang.

2.Banjir Sungai

Banjir sungai biasanya disebabkan oleh curah hujan yang terjadi di


daerah aliran sungai (DAS) secara luas dan berlangsung lama.
Selanjutnya, air sungai meluap, menimbulkan banjir dan menggenangi
daerah disekitarnya. Tidak seperti banjir bandang, banjir sungai
biasanya akan menjadi besar secara perlahan-lahan. Banjir sungai
merupakan banjir musiman dan bias berlanjut sampai berhari-hari atau
berminggu-minggu. Contoh fenomena banjir semacam ini adalah banjir
di Jakarta, Sungai Bengawan Barito (Kalimantan Selatan), dan Sungai
Citarum (daerah Jawa Barat).

3.Banjir Pantai

Banjir pantai berkaitan dengan adanya badai siklon tropis dan


pasang surut air laut. Banjir besar yang terjadi dari hujan sering
diperburuk oleh gelombang badai yang diakibatkan oleh angin yang
terjadi sepanjang pantai. Saat terjadi banjir pantai, air laut membanjiri
daratan karena satu atau kombinasi pengaruh-pengaruh dari air pasang
yang tinggi atau gelombang badai. Seperti banjir dan sungai, hujan yang
turun dengan lebat di atas daerah yang luas akan mengakibatkan banjir
hebat pada muara sungai. Di Indonesia banjir semacam ini terjadi
umumnya di permukiman di sekitar muara sungai seperti di sekitar Kota
Padang, Sumatra Barat. Di daerah tersebut banjir terjadi akibat
terhalangnya aliran sungai karena adanya pasang air laut sehingga
aliran sungai menggenangi daerah di sekitarnya.
Pokok-pokok isi buku II tersebut sebagai berikut.

Paragraf 1 :

- Banjir Bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba


dan berlangung hanya sesaat.
- Banjir bandang pada umumnya terjadi hasill dari curah hujan
berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek yang
menyebabkan debit sungai naik secara cepat.
- Salah satu kejadian banjir bandang yang pernah terjadi di
Indonesia adalah banjir bandang di Bohorok, Kabupaten Langkat,
Provinsi Sumatra Utara.

Paragraf 4 :

- Banjir Sungai disebabkan oleh curah hujan yang terjadi di daerah


aliran sungai (DAS) secara luas dan berlangsung lama.
- Fenomena banjir sungai pernah terjadi di Jakarta, di Sungai Barito
(Kalimmantan Selatan), Sungai Bengawan Solo (di daerah Jawa
TImur), dan sungai Citarim (daerah Jawa Barat).

Paragraf 5 :

- Banjir pantai berkaitan dengan adanya badai siklon tropis dan


pasang surut air laut. Banjir besar yang terjadi dari hujan sering
diperburuk oleh gelombang badai yang diakibatkan oleh angina di
sepanjang pantai.
- Banjir pantai Terjadi di pemukiman di sekitar muara sungai seperti
di sekitar Kota Padang, Sumatra Barat. Banjir pantai terjadi akibat
terhalangnya aliran sungai oleh adanya pasang air laut sehingga
aliran sungai menggenangi daerah sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai