Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kesehatan Lingkungan

Vol. 12, No.1, April 2022, pp. 134 – 141


ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1183
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Masa Pandemi Covid-19
Di Propinsi Sulawesi Selatan Indonesia
Clean And Healthy Lifestyle Behaviors (PHBS) During The Covid-19
Pandemic In Province Of South Sulawesi Indonesia
Nildawati a, Rahmi Awaliah b, S.T. Hardiani Jufri c, Anhar Aliah d
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar, Indonesia

ABSTRACT/ABSTRAK
Covid-19 is still in the spotlight in various parts of the world, the Covid-19 phenomenon has a very large
impact on people's lives, including changes in clean and healthy living behavior (PHBS). The purpose of this
study was to determine the description of clean and healthy living behavior during the Covid-19 pandemic in
South Sulawesi Province. This research is a type of quantitative research with a descriptive approach. The
population in this study were people who lived in South Sulawesi, namely in Gowa, Jeneponto and Bulukumba
regencies during the Covid-19 pandemic. The sample size in this study was 195 respondents who met the
inclusion criteria, namely filling out all the data contained in questionnaire form the online PHBS The sampling
method in this study is purposive sampling.
The results showed that the knowledge and attitudes of the people in Gowa Regency, Jeneponto Regency
and Bulukumba Regency regarding clean and healthy living behavior (PHBS) during the COVID-19 pandemic
were categorized as good, with a percentage 81.5%, while the attitude of respondents related to clean and
healthy living behavior. Healthy (PHBS) during the COVID-19 pandemic, which was in the good category of
59.5% and the less healthy category of 40.5%. However, community actions related to clean and healthy living
behavior (PHBS) of respondents are still not good where the percentage of actions in the less category is 53.8%
and the good category is 46.2%. It is hoped that the public will continue to maintain health protocols during the
COVID-19 pandemic and improve good PHBS behavior as a form of prevention and control of COVID-19.

Keywords: PHBS, COVID 19, Knowledge, Attitude, Action


Covid-19 hingga saat ini masih menjadi sorotan di berbagai belahan dunia, fenomena covid- 19
memberikan dampak yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat termasuk dalam perubahan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih
dan sehat selama pandemi Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat
tinggal di Sulawesi Selatan yaitu di Kabupaten Gowa, Jeneponto dan Bulukumba selama pandemi Covid-19.
Besar sampel pada penelitian ini adalah 195 responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mengisi seluruh
data yang terdapat dalam form kuesioner PHBS secara online. Metode penarikan sampel pada penelitian ini yaitu
purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat di Kabupaten Gowa, Kabupaten
Jeneponto dan Kabupaten Bulukumba terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masa pandemi covid-
19 berkategori baik yaitu dengan persentase 81,5%, sedangkan sikap responden terkait perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) pada masa pandemi covid- 19 yaitu berkategori baik 59,5% dan berkategori kurang sebesar
40,5%. Akan tetapi tindakan masyarakat terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) responden masih
kurang baik dimana persentase tindakan dalam kategori kurang sebesar 53,8% dan kategori baik 46,2%.
Diharapkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan pada masa pandemi covid- 19 dan
meningkatkan perilaku PHBS yang baik sebagai bentuk tindakan pencegahan dan penanggulangan covid-19.

Kata kunci : PHBS, COVID 19, Pengetahuan, Sikap, Tindakan

Copyright © 2022 Jurnal Kesehatan Lingkungan


All right reserved
*Alamat korespondensi : email : nildawatiahmad@uin-alauddin.ac.id

PENDAHULUAN
Data dari World Health Organization terbanyak adalah Amerika dengan jumlah
(WHO) pada Maret 2021 sebanyak kasus terkonfirmasi sebanyak 53.536.387
121.464.666 kasus yang terkonfirmasi kasus kasus. Diikuti oleh wilayah Eropa sebesar
covid 19 dan telah menewaskan 2.684.093 42.058.698 kasus, kemudian di Asia Tenggara
orang diseluruh dunia. Negara dengan kasus sebanyak 14.080.960 kasus, kawasan

134
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol. 12, No.1, April 2022, pp. 134 – 141
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1183
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Mediterania Timur sebanyak 7.053.434 kasus, sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup
2.982.309 kasus di Afrika, dan 1.7521.33 sehat dengan menjaga, memelihara dan
kasus di kawasan Pasifik Barat. 1 Di Indonesia, meningkatkan kesehatannya. 5
berdasarkan data dari Satgas Covid-19 pada Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun
Maret 2021, sebanyak 1.450.132 kasus yang 2013 proporsi rumah tangga yang memenuhi
dikonfirmasi dan kasus kematian sebanyak kriteria PHBS sebesar 32,3%. Sedangkan hasil
39.339 (CFR 2.7%). DKI Jakarta menjadi Riskesdas (2018) menyatakan proporsi rumah
wilayah dengan jumlah kasus konfirmasi tangga berdasarkan indikator cuci tangan
tertinggi sebanyak 359.987 kasus. Wilayah dengan benar (49,8%), aktivitas fisik setiap
dengan kasus paling rendah adalah Maluku hari (33,5%), dan konsumsi buah dan sayur
Utara dengan 4.173 kasus. Sulawesi Selatan (95,5%). 6,7 Penerapan perilaku hidup bersih
berada pada urutan ke-6 dengan total 58.315 dan sehat diharapkan mampu mencegah
kasus konfirmasi dan sebanyak 902 kasus penularan virus corona. Para ahli kesehatan
kematian pada maret 2021. 2 juga menganjurkan penggunaan masker,
Masuknya virus corona di Indonesia menjaga jarak saat interaksi sosial, dan rajin
membawa dampak besar terhadap kehidupan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
masyarakat, mulai dari kehidupan kesehatan, yang mengalir sebagai kunci utama memutus
ekonomi, sosial, keagamaan maupun dunia mata rantai penyebaran virus. Hal ini tampak
pendidikan. Pandemi covid 19 ini juga telah mudah, tetapi pada dasarnya sulit diterapkan
merubah kebiasaan masyarakat. Setiap secara konsisten di masyarakat karena
individu di setiap keluarga telah melakukan merupakan sebuah tindakan yang relatif baru
berbagai upaya dalam ikut serta dan belum menjadi kebiasaan apalagi perilaku
menanggulangi atau memutus rantai di masyarakat. Pengenalan tindakan baru
penyebaran pandemi ini. Kebiasaan menjadi kebiasaan dan bahkan menjadi
masyarakat yang paling kentara terlihat yaitu perilaku yang memerlukan waktu dan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). memerlukan promosi secara berulang-ulang.
Selama ini perilaku hidup bersih dan sehat Padahal, mencuci tangan dengan air bersih dan
tidak begitu dikenal dan kurang maksimal sabun merupakan salah satu dari aneka
dilakukan masyarakat. Namun di masa indikator perilaku hidup bersih dan sehat
pandemi ini, istilah ini mulai semakin (PHBS) yang telah diperkenalkan dan
menggema di masyarakat. Bahkan setiap dipromosikan oleh pemerintah sejak 2016. 8
individu telah melakukan perilaku hidup Upaya yang dapat dilakukan untuk
bersih dan sehat ini di dalam lingkungan mencegah penularan covid-19 dan
keluarga dan masyarakat. 3 meningkatkan daya tahan tubuh seperti yang
PHBS dijadikan sebagai tolak ukur dianjurkan oleh Kemenkes RI adalah dengan
dalam pencapaian untuk meningkatkan penerapan PHBS seperti cuci tangan pakai
cakupan kesehatan pada program Sustainable sabun, konsumsi makanan bergizi seimbang,
Development Goals (SDGs) tahun 2015-2030. melakukan aktivitas fisik setiap hari,
PHBS dalam SDGs merupakan salah satu menggunakan masker dan penerapan etika
bentuk upaya pencegahan yang menimbulkan batuk dan bersin yang benar. Salah satu
dampak jangka pendek di dalam peningkatan strateginya adalah adalah dengan mencuci
kesehatan pada tiga tempat antara lain, pada tangan sesuai aturan kesehatan berdasarkan
lingkungan hidup anggota keluarga, protokol WHO. Kementerian kesehatan juga
masyarakat umum, serta sekolah.4 Perilaku telah mengeluarkan pedoman yang dapat
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk digunakan untuk mengendalikan covid-19.
perwujudan orientasi hidup sehat dalam Kemenkes menyatakan bahwa penerbitan
budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, panduan ini bertujuan untuk melakukan
yang bertujuan untuk meningkatkan, pencegahan dan penanggulangan covid-19 di
memelihara, dan melindungi kesehatannya Indonesia.9 Menurut Peraturan Menteri
baik secara fisik, mental, spiritual, maupun Kesehatan Republik Indonesia No. 3 Tahun
sosial. Melalui PHBS diharapkan masyarakat 2014 penerapan PHBS yang benar adalah
dapat mengenali dan mengatasi masalah salah satu unsur dari tiga pilar pembangunan

135
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol. 12, No.1, April 2022, pp. 134 – 141
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1183
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Indonesia bidang kesehatan yakni berpola ini adalah semua orang yang bertempat tinggal
hidup sehat. Sedangkan pilar yang lain adalah di Kabupaten Gowa, Jeneponto dan
pengkondisian lingkungan sehat serta Bulukumba selama pandemi Covid-19 yaitu
penyediaan layanan kesehatan yang 205. Besar sampel pada penelitian ini adalah
representatif dan terjangkau semua kalangan.10 195 responden yang telah memenuhi kriteria
inklusi yaitu mengisi seluruh data yang
BAHAN DAN METODE terdapat dalam form kuesioner PHBS secara
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang online. Metode penarikan sampel pada
bertujuan untuk melihat gambaran perilaku penelitian ini yaitu purposive sampling.
hidup bersih dan sehat pada masyarakat Penelitian ini dilakukan pada bulan September
kabupaten Gowa, Bulukumba dan Jeneponto 2020. Analisis data yang dilakukan adalah
selama pandemic covid-19. Populasi penelitian analisis univariat dan analisis bivariat.
laki-laki hanya 35 responden (17.9%).
HASIL Mayoritas responden kelompok umur 18-25
Hasil penelitian yang dilakukan tahun yaitu 126 responden (64.6%) dan
terhadap 195 responden dengan 64 responden terendah kelompok umur 26-33 tahun yaitu 7
dari Kabupaten Gowa, 48 responden dari responden (3.6%). Distribusi karakteristik
Kabupaten Jeneponto dan 83 responden dari pendidikan terakhir responden didominasi oleh
Kabupaten Bulukumba pada bulan September SMA sebanyak 138 responden (70.8%) dan
2020, didapatkan data karakteristik responden paling sedikit tidak tamat SD/belum tamat SD
yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan yaitu 3 responden (1.5%). Sedangkan untuk
terakhir dan pekerjaan responden. karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 195 didominasi oleh mahasiswa 130 responden
responden, distribusi jenis kelamin pada (66.7%) dan untuk pekerja hanya 15
penelitian ini di dominasi oleh perempuan responden (7.7%)
yaitu 160 responden (82.1%) dan kelompok

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden (n= 195)

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Laki-laki 35 17.9
Jenis Kelamin
Perempuan 160 82.1
17-16 Tahun 43 22.1
18-25 Tahun 126 64.6
Usia
26-33 Tahun 7 3.6
≥34 Tahun 19 9.7
Tidak Tamat SD/ Belum Tamat SD 3 1.5
Pendidikan SMP 36 18.5
Terakhir SMA 138 70.8
Perguruan Tinggi 18 9.2
Anak Sekolah 33 16.9
Pekerjaan Pekerja 15 7.7
Mahasiswa 130 66.7
Kabupaten Gowa 64 32.8
Alamat Kabupaten Jeneponto 48 24.6
Kabupaten Bulukumba 83 42.6

136
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol. 12, No.1, April 2022, pp. 134 – 141
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1183
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan 195 responden, diperoleh distribusi frekuensi


Tindakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pengetahuan, sikap dan tindakan seperti tertera
(PHBS) dalam tabel 2.
Hasil yang diperoleh dari data primer
melalui kuesioner online yang diberikan pada

Tabel 2. Distribusi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan PHBS (n= 195)

Karakteristik Frekuensi (n) Persen (%)


Pengetahuan
Baik 159 81.5
Kurang 36 18.5
Sikap
Baik 116 59.5
Kurang 79 40.5
Tindakan
Baik 90 46.2
Kurang 105 53.8

Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 195 perempuan lebih rajin dalam menjaga
responden, mayoritas responden telah kebersihan dibandingkan dengan kaum laki-
memiliki pengetahuan yang baik tentang laki.11 Di dalam budaya timur pada kehidupan
PHBS yaitu berjumlah 159 responden sehari-hari, biasanya kaum perempuan
(81.5%) sedangkan responden yang memiliki diwajibkan untuk menjaga kebersihan dirinya
pengetahuan kurang tentang PHBS yaitu dan lingkungan. Sebagai contoh yaitu kaum
berjumlah 36 responden (18.5%). Sikap terkait perempuan biasanya sudah dibiasakan untuk
PHBS responden dari 195 responden, menyapu dengan tujuan menjaga kebersihan
diperoleh yang telah memiliki sikap baik lingkungan atau menjaga kebersihan diri
tentang PHBS yaitu berjumlah 116 responden dengan gosok gigi hingga rajin memotong
(59.5%) sedangkan responden yang memiliki kuku guna menjaga penampilan. 4 Kelompok
sikap kurang tentang PHBS yaitu berjumlah usia terbanyak yaitu pada kelompok umur 18 –
79 responden (40.5%). Sedangkan mengenai 25 tahun (64.6%). Hasil penelitian yang
tindakan PHBS responden dari 195 responden, dilakukan di Yogyakarta mengatakan ada
diperoleh yang telah memiliki tindakan baik hubungan antara umur dan perilaku, yaitu
tentang PHBS hanya berjumlah 90 responden semakin muda umur seseorang maka semakin
(46.2%) sedangkan responden yang memiliki baik perilakunya. 4
tindakan kurang tentang PHBS yaitu Tingkat pendidikan responden
berjumlah 105 responden (53.8%). terbanyak adalah SMA, yaitu sebanyak 138
responden (70.8%). Pendidikan merupakan
PEMBAHASAN suatu usaha pengorganisasian yang dilakukan
Hasil penelitian menunjukan bahwa, oleh masyarakat sebagai upaya dalam
responden berjenis kelamin perempuan meningkatkan derajat kesehatan. Tingkat
menunjukkan persentase yang lebih besar pendidikan bisa berpengaruh pada PHBS
dalam melakukan PHBS dibandingkan jenis dalam rumah tangga atau keluarga. Tingkat
kelamin laki-laki. Menurut Notoatmodjo pendidikan yang kurang menyebabkan
(2012) kondisi ini disebabkan karena adanya rendahnya kesadaran seseorang akan
perbedaan perkembangan biologis maupun pentingnya kebersihan lingkungan. Apabila
psikologi pada orang laki-laki dengan seseorang mempunyai pendidikan formal yang
perempuan. Jenis kelamin adalah faktor baik, maka kesadaran dalam menjaga
predisposing atau faktor pemudah seseorang kesehatan lingkungan termasuk
untuk berperilaku Pada umumnya kaum pemahamannya mengenai penerapan prinsip-

137
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol. 12, No.1, April 2022, pp. 134 – 141
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1183
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

prinsip PHBS juga semakin baik. Pendidikan oleh tingginya tingkat pendidikan masyarakat.
merupakan serangkaian proses dalam Mayoritas masyarakat pada penelitian ini
membentuk perilaku pada individu. memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA
Pendidikan yang dimiliki oleh seseorang dapat yaitu 138 responden.
mempermudah individu tersebut dalam Penelitian ini sejalan dengan
menerima informasi terutama mengenai penelitian yang dilakukan oleh Hadi & dkk
kesehatan. Sebaliknya, dengan tingkat yang menyatakan bahwa sebagian besar
pendidikan yang rendah, akan menjadikan responden di Kota Depok telah memiliki
seseorang mengalami hambatan dalam tingkat pendidikan yang tinggi yaitu sebesar
menerima informasi baik seputar kesehatan 63,4%. Hasil analisis selanjutnya
ataupun lainnya. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
dilakukan di Surakarta, yang menjelaskan memiliki hubungan yang bermakna dengan
terdapat pengaruh antara pendidikan terhadap PHBS (p=0.001), dimana reponden yang
PHBS. Dengan tingginya tingkat pendidikan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi
yang dimiliki, akan mudah untuk orang itu dengan PHBS baik yaitu sebesar 81,8%,
menerima konsep hidup yang sehat secara sedangkan responden yang memiliki tingkat
mandiri, kreatif, dan berkesinambungan. pendidikan rendah dengan PHBS baik yaitu
Untuk kategori pekerjaan didominasi sebesar 54,6%. Responden dengan tingkat
oleh mahasiswa dengan jumlah 130 responden pendidikan tinggi memiliki peluang 3.74 kali
(66.7%) dan untuk pekerja hanya 15 lebih besar untuk memiliki PHBS baik
responden (7.7%). Pekerjaan merupakan dibandingkan dengan responden dengan
sesuatu kegiatan untuk menciptakan barang tingkat pengetahuan rendah. 12
atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh Hasil penelitian lain yang dilakukan
pendapatan dalam kurun waktu tertentu. oleh Sri Siswani, dkk (2017) menyatakan hasil
Dalam dunia pekerjaan, biasanya seseorang uji statistik didapatkan nilai P value = 0,000 (<
dapat bertukar berita mengenai masalah α 0,005), sehingga dapat disimpulkan ada
kesehatan ataupun lainnya. Penerapan perilaku hubungan signifikan antara pengetahuan
hidup bersih dan sehat di dalam rumah tangga, responden dengan perilaku hidup bersih dan
tidak dilihat melalui aspek fisik dan mental sehat di wilayah RW 07 Kelurahan Cijantung
saja, melainkan juga dari produktivitas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2017. 13
Kondisi ini berarti individu tersebut memiliki Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini
pekerjaan atau memiliki pemasukan secara terjadi setelah orang melakukan pengindraan
finansial, sehingga diharapkan dapat menjadi terhadap objek tertentu. Pengindraan panca
pendorong bagi keluarga dalam melakukan indera manusia yaitu indera penglihatan,
PHBS. pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Gambaran Pengetahuan Perilaku Hidup Sebagian besar pengetahuan manusia
Bersih dan Sehat (PHBS) diperoleh melalui mata dan telinga, yaitu
Berdasarkan penelitian yang telah proses melihat dan mendengar. Selain itu
dilakukan pada masyarakat yang bertempat proses pengalaman dan proses belajar dalam
tinggal di Kabupaten Gowa, Jeneponto dan pendidikan formal maupun informal.
Bulukumba diperoleh 195 responden dengan Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan
hasil pengetahuan mengenai perilaku hidup pendidikan dimana diharapkan seseorang
bersih dan sehat mayoritas responden telah dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut
memiliki pengetahuan yang baik. Hal ini akan semakin luas pula pengetahuannya.
menunjukkan bahwa mayoritas responden Namun pengetahuan tidak mutlak diperoleh di
telah memahami dengan baik mengenai pendidikan formal, akan tetapi juga dapat
perilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi diperoleh pada pendidikan non formal. 14
pengetahuan cara cuci tangan, pentingnya Pengetahuan merupakan faktor
konsumsi makanan bergizi dan seimbang, pemudah (predisposising factor) untuk
aktivitas fisik, penggunaan masker dan etika terlaksananya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
batuk dan bersin yang benar. Tingginya (PHBS), sehingga faktor ini menjadi pemicu
pengetahuan masyarakat ini bisa dipengaruhi terhadap perilaku yang menjadi dasar atau

138
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol. 12, No.1, April 2022, pp. 134 – 141
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1183
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau memiliki sikap yang konformis atau searah
kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan dengan sikap orang yang dianggapnya penting.
dan tingkat sosial ekonomi. Meningkatnya Penelitian yang sejalan dilakukan pada
pengetahuan akan memberi hasil yang cukup pegawai di kantor Dinas Kesehatan Kota
berarti untuk memperbaiki perilaku, hal ini Manado sikap responden terhadap PHBS di
sesuai dengan pernyataan Rogers dalam lingkungan kerja termasuk dalam kategori
Notoatmodjo yang menyatakan bahwa 13 baik, yaitu 40 responden (54,8%), sedangkan
pengetahuan/ kognitif merupakan domain 33 responden (45,2%) yang memiliki sikap
yang sangat penting bagi terbentuknya kurang baik. 15 Hasil penelitian yang dilakukan
perilaku dan perilaku yang didasari di Kabupaten Sintang juga menunjukkan
pengetahuan akan bertahan lama daripada bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan
perilaku yang tidak didasari pengetahuan. PHBS di sekolah pada siswa SD Negeri 25. 16
Gambaran Sikap Perilaku Hidup Bersih dan Menurut Notoatmodjo sikap juga mempunyai
Sehat (PHBS) tingkatan. Tingkatan sikap tersebut terdiri dari
Hasil penelitian menunjukan bahwa menerima (Receiving), merespon
mayoritas masyarakat Kabupaten Gowa, (Responding), menghargai (Valuting), dan
Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten bertanggung jawab (Responsible). Menerima
Bulukumba telah memiliki sikap yang baik diartikan bahwa seseorang mau dan
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat memperhatikan rangsangan yang diberikan
(PHBS) selama pandemi covid-19. Hal ini kepadanya. Merespon yaitu memberikan
menunjukkan bahwa mayoritas responden tanggapan balik terhadap sesuatu yang
telah mampu bersikap dengan baik mengenai ditanyakan, mengerjakan sesuatu dan
perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.
diterapkan selama pandemi ini meliputi Menghargai yaitu mengajak orang lain untuk
pengetahuan cara cuci tangan, pentingnya mengerjakan/ mendiskusikan suatu masalah.
konsumsi makanan bergizi dan seimbang, Bertanggung jawab merupakan segala sesuatu
aktivitas fisik, penggunaan masker dan etika yang telah dipilihnya dengan segala risiko
batuk dan bersin yang benar sehingga mampu yang akan dihadapinya. Tanggung jawab
memutus rantai penularan covid-19 serta merupakan tingkatan sikap yang paling
mampu meningkatkan daya tahan tubuh tinggi.17
masyarkat. Gambaran Tindakan Perilaku Hidup Bersih
Sikap yang baik ini dapat tercipta dan Sehat (PHBS)
karena responden memiliki pengetahuan yang Hasil penelitian yang telah dilakukan
baik serta tingkat pendidikan yang cukup terkait tindakan perilaku hidup bersih dan
tinggi. Selain itu, sikap seesorang juga sehat selama pandemi covid-19 pada
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar berupa masyarakat yang bertempat tinggal di
keluarga, tempat bermain dan tempat kerja. Kabupaten Gowa, Kabupaten Jeneponto dan
Pada penelitian ini, responden paling banyak Kabupaten Bulukumba menunjukkan bahwa
berprofesi senbagai mahasiswa dan anak mayoritas responden masih memiliki tindakan
sekolah. Alasan tersebut sangat mempegaruhi yang kurang baik terkait perilaku hidup bersih
sikap masyarakat terhadap PHBS sehingga dan sehat. Hal ini disebabkan karena mayoritas
lebih banyak masyarakat dengan sikap yang responden hanya kadang-kadang melakukan
baik. Sikap terbentuk terutama atas sikap dasar tindakan pencegahan. Selain itu, kesadaran
kebutuhan-kebutuhan yang kita miliki dan dari masyarakat mengenai pentingnya
informasi yang kita terima mengenai hal-hal menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di
tertentu. Orang lain disekitar kita merupakan tengah pandemic ini masih rendah. Responden
salah satu diantara komponen sosial yang ikut juga masih sering terbawa kebiasaan lama
mempengaruhi sikap kita. Di antara orang yang kurang menerapakan PHBS sebelum
yang kita anggap penting bagi individu adalah terjadinya pandemi covid-19 seperti membawa
orang tua, teman sebaya dan teman dekat. handsanitizer, mengonsumsi vitamin,
Pada umunya, individu cenderung untuk rendahnya perilaku responden dalam
mengonsumsi buah dan sayur setiap hari,

139
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol. 12, No.1, April 2022, pp. 134 – 141
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1183
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

aktivitas fisik yang kurang, perilaku memperaktekkannya secara terus-menerus.


menggganti masker setiap 4 jam sekali dan Selain itu untuk mendukung proses tersebut
penerapan etika batuk dan bersih yang rendah diperlukan sarana dan prasarana yang
dikalangan masyarakat. Meskipun responden memadai, sehingga perilaku hidup sehat
telah memiliki pengetahuan dan sikap yang (healthy life style) dapat dilaksanakan dalam
baik, akan tetapi pengetahuan dan sikap kehidupan sehari-hari.
tersebut belum diterapkan secara maksimal
dalam kehidupan sehari-hari. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini sejalan dengan Pada penelitian ini dapat disimpulkan
penelitian yang dilakukan Miswanto, dkk bahwa Pengetahuan dan sikap masyarakat di
(2015) yang pada masyarakat yang berada Kabupaten Gowa, Kabupaten Jeneponto dan
diwilayah kerja Puskesmas Welala Kabupaten Kabupaten Bulukumba terkait perilaku hidup
Kolaka Timur, dimana mayoritas responden bersih dan sehat (PHBS) mayoritas responden
juga masih memiliki tindakan yang kurang berkategori baik. Sedangkan untuk tindakan
baik terhadap penerapan perilaku hidup bersih masyarakat terkait perilaku hidup bersih dan
dan sehat. Hal tersebut terjadi karena masih sehat (PHBS) mayoritas responden masih
rendahnya kesadaran masyarakat mengenai berkategori kurang baik.
penerapan PHBS. Penyebab lain yaitu
Kurangnya informasi maupun keterbatasan SARAN
sarana yang dimiliki warga mempunyai Peneliti menyarankan kepada
peranan yang cukup besar serta kurangnya masyarakat untuk meningkatkan tindakan
pengetahuan dan juga jenjang pendidikan yang pencegahan sebagai bentuk penanggulangan
rendah mempengaruhi kurangnya PHBS yang covid-19 seperti rajin mencuci tangan,
baik di wilayah kerja Puskesmas Welala melakukan aktivitas fisik setiap hari,
Kecamatan Ladongi Tahun 2015 selain itu mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang,
masyarakat memilki keterbatasan biaya untuk menggunakan masker ketika keluar rumah dan
mengunjugi sarana kesehatan karena menerapkan etika batuk yang baik dan benar.
keterbatasan biaya. 18 Disrankan kepada petugas kesehatan untuk
Menurut Notoatmodjo tindakan melakukan promosi kesehatan atau sebagai
merupakan hasil penilaian terhadap bentuk pemberian kesadaran kepada
rangsangan yang telah diketahui. Penilaian masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan
tersebut selanjutnya dapat di laksanakan dan di berupaya meningkatkan daya tahan tubuh
praktekkan dalam suatu bentuk tindakan. selama menghadapi pandemi covid-19. Selain
Faktor yang mendukung atau kondisi yang itu, perlu adanya penelitian lanjutan dalam
memungkinkan untuk terwujudnya suatu jumlah sampel yang lebih besar dan variabel
tindakan antara lain adalah karena adanya yang lebih bervariasi serta penyusunan
fasilitas. Tersedianya fasilitas yang mereka instrument penelitian yang lebih baik lagi.
miliki akan berpengaruh terhadap tindakan
para siswa untuk melaksanakan tindakan yang DAFTAR PUSTAKA
baik atau positif. Tindakan terdiri dari 1. WHO. Coronavirus Disease (COVID-19).
beberapa tingkat, yaitu presepsi, respon (2021). Who.Int. https://covid19.who.int/.
terpimpin, mekanisme dan adopsi. Faktor 2. Satgas Covid 19. Monitoring Pemantauan
perilaku memiliki pengaruh sebesar 30-35% Protokol Kesehatan di Wilayah Indonesia.
terhadap kualitas kesehatan. Oleh karena itu (2021). www.covid19.go.id
diperlukan berbagai macam upaya untuk 3. Anhusadar, L., & Islamiyah. Penerapan
mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak
perilaku yang sehat, sehingga kehidupan sehat Usia Dini di Tengah Pandemi Covid 19.
dan sejahtera dapat terlaksana dengan baik. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak
Memberikan berbagai macam informasi Usia Dini. 2020; 5(1) : 463–475.
tentang PHBS, serta memberikan contoh 4. Dwi, P., Ambar, C., & Ridlo, I. A.
langsung dalam bentuk tindakan nyata, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada
diharapkan para siswa dapat Masyarakat di Kelurahan Rangkah Kota

140
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol. 12, No.1, April 2022, pp. 134 – 141
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1183
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Surabaya Hygienic and Healthy Lifestyle Cipta. (2012).


in the Urban Village of Rangkah 12. Hadi, E. N. Description of Clean and
Surabaya. Jurnal Promkes : The Healthy Behavior In Public Elementary
Indonesian Journal Of Health Promotion School Students. Faletehan Health
and Health Education. 2020; 8(1) : 47–58. Journal. 2019: 6 (3). 118-124.
5. Izzah, N. Perilaku hidup bersih dan sehat https://doi.org/10.33746/fhj.v6i3.111
(PHBS) penguatan kapabilitas anak dan 13. Siswani, S., & Rizky, C. Hubungan Antara
keluarga ; Penguatan Kapabilitas Anak Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Dengan
Dan Keluarga. (2020) : 1–14. Penerapan PHBS Di Wilayah RW 07
https://kemensos.go.id/perilaku-hidup- Kelurahan Cijantung Kecamatan Pasar
bersih-dan-sehat-phbs-penguatan- Rebo Jakarta Timur Tahun 2017.
kapabilitas-anak-dan-keluarga JUKMAS : Jurnal Untuk Masyarakat.
6. Balitbang Kemenkes RI. Riset Kesehatan 2018 : 2(1); 16 -31.
Dasar ; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang 14. Scharfstein, M. and Gaurf. Theory of
Kemenkes RI. (2013). Literature by Wellek and Warren (2013)
https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan- Journal of Chemical Information and
riset-kesehatan-dasar-riskesdas/ Modeling. 2013; 53(9) : 1689–1699. doi:
7. Balitbang Kemenkes RI. Riset Kesehatan 10.1017/CBO9781107415324.004.
Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang 15. Pandelaki, A. J., & Kandou, G. D. (2015).
Kemenkes RI. (2018). Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan
https://labmandat.litbang.kemkes.go.id/ris Sehat Pada Pegawai Di Kantor Dinas
et-badan-litbangkes/menu-riskesnas/menu- Kesehatan Kota Manado. Jurnal
riskesdas/426-rkd-2018 Kedokteran Komunitas Dan Tropik, 3(2),
8. Rosidin, U., Rahayuwati, L., & Herawati, 99–107.
E. Perilaku dan Peran Tokoh Masyarakat 16. Bawole, B. B., Umboh, J. M. L.,
dalam Pencegahan dan Penanggulangan Sumampouw, O. J., Kesehatan, F.,
Pandemi Covid -19 di Desa Jayaraga, Universitas, M., & Ratulangi, S.
Kabupaten Garut. Jurnal Umbara, 2020; Hubungan antara tingkat pengetahuan dan
5(1) : 42. sikap dengan Tindakan perilaku hidup
https://doi.org/10.24198/umbara.v5i1.2818 bersih dan sehat pada murid sekolah dasar
7. GMIM 9 dan sekolah dasar negeri inpres
9. Kementerian Kesehatan Republik Pinangunian Kota Bitung. Jurnal Kesmas.
Indonesia. Corona virus disease 2019. 2018: 7(5) ; 1-7.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik 17. Lina, H. P. Perilaku Hidup Bersih Dan
Indonesia, Nomor 9 (Pedoman Sehat (PHBS) Siswa Di Sdn 42 Korong
Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Gadang Kecamatan Kuranji Padang.
Rangka Percepatan Penanganan Corona Jurnal Promkes,. 2017 : 4(1),
Virus Disease 2019 (COVID-19)). (2021) 92.https://doi.org/10.20473/jpk.v4.i1.2016
: 2–6. .92-103.
http://jurnalrespirologi.org/index.php/jri/ar 18. Miswanto, Yuniar N, Bahar H. Gambaran
ticle/view/101. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
10. Suprapto, R., Hayati, M., Nurbaity, S., Pada Masyarakat di Wilayah Kerja
Anggraeni, F., Haritsatama, S., Sadida, T. Puskesmas Welala Kecamatan Ladongi
Q., Firoh, A., & Pratama, F. A. Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2015.
Pembiasaan Cuci Tangan yang Baik dan JIM Kesmas : Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Benar pada Siswa Taman Kanak-Kanak Kesehatan. 2016; 1 (3) :1-5.
(TK) di Semarang. Jurnal Surya
Masyarakat. 2020 ; 2(2).
11. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka

141

Anda mungkin juga menyukai