Anda di halaman 1dari 17

DESKRIPSI DIRI DOSEN

USAHA KREATIF
Saya mulai diangkat menjadi Dosen pada Fakultas Tarbiyah Prodi
Pendidikan Agama Islam (PAI) IAI Agus Salim Metro Lampung sejak tahun
2016. Hasil evaluasi proses pembelajaran yang dilakukan selama ini menunjukkan
sulitnya mahasiswa memahami isi perkuliahan ketika perkuliahan diberikan tanpa
menggunakan media visual. Saat itu saya belum memahami teknologi media, jadi
saya mulai mempelajarinya. Usaha kreatif yang saya lakukan dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi yaitu dengan social media seperti group whatsapp
sebagai penunjang proses pembelajaran. Sebelum memulai proses pembelajaran,
materi tersebut diunggah ke grup WhatsApp agar mahasiswa dapat mengakses dan
mempelajarinya dengan baik di awal, serta untuk memudahkan proses
pembelajaran di kelas. Saya menggunakan layanan grup WhatsApp untuk
menerima pekerjaan siswa dalam format soft file, namun siswa juga diwajibkan
untuk mengumpulkan hasilnya dalam format hard copy.
Upaya kreatif berikutnya adalah dengan menggunakan metode
pembelajaran yang tidak konvensional. Tujuan metode ini adalah untuk
meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Saat diterapkan pada mata
kuliah manajemen PSB berbasis teknologi, saya menggunakan metode
pembelajaran penelitian kelompok dan studi kasus. Model pembelajaran ini cocok
diterapkan sebagai mata kuliah manajemen PSB berbasis teknologi yang
bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada mahasiswa.
Usaha kreatif yang saya gunakan adalah dengan melakukan pre-test
sebelum pembelajaran dimulai dan post-test pada akhir pembelajaran dalam
beberapa pertemuan yang direncanakan berdasarkan Rencana Pembelajaran
Semester (RPS). Tujuannya adalah untuk meningkatkan semangat belajar siswa
dan memaksimalkan pemahaman terhadap topik yang dipelajari.

DAMPAK PERUBAHAN
Pekerjaan yang telah saya lakukan menunjukkan bahwa hal ini memberikan
dampak yang sangat positif bagi mahasiswa. Kami bersyukur fasilitas pengajaran
kami kini sudah jauh lebih baik, karena beberapa kelas kini telah dilengkapi
dengan laptop, jaringan internet, dan LCD proyektor sehingga memudahkan
penyampaian dalam pembelajaran. Lambat laun saya mulai menggunakan media
visual dalam perkuliahan saya, dengan memberikan banyak ilustrasi dan
presentasi perkuliahan dengan animasi untuk mengenalkan konsep, materi, dan
proses yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang diajarkan. Pembelajaran menjadi
lebih menarik dan aktif, dan siswa dapat lebih memahami konten yang saya
berikan. Dampak dari iklim pembelajaran ini terlihat pada peningkatan kinerja
mahasiswa dalam pembagian nilai ujian dan peningkatan kualitas hasil pekerjaan
siswa.
Kami juga selalu berusaha membantu mahasiswa belajar dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber tentang apa yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya. Hal ini sebaiknya dilakukan agar setidaknya dapat memahami konsep
dasar yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Artinya pada pertemuan
berikutnya dosen tidak lagi harus membahas konsep dasar dan bisa langsung
membahas inti materi yang dibicarakan saat itu. Karena mahasiswa di kelas
mungkin belum bisa memahami materi yang disajikan di kelas, maka saya
memperbolehkan mereka bertanya di luar kelas, baik melalui media komunikasi
maupun melalui instruksi langsung dari saya.

DISIPLIN
Contoh spesifik bidang yang saya terapkan sebagai dosen pada program
studi Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah adalah pembuatan materi
pembelajaran berupa kurikulum, rencana pembelajaran semester (RPS), dan
materi mata kuliah/handout. Kelengkapan perangkat pembelajaran tersebut
disusun sebelum perkuliahan dan dikumpulkan pada bagian Prodi.
Bentuk kedisiplinan yang saya terapkan dikelas diantaranya adalah,
mahasiswa harus menghadiri mata kuliah sesuai dengan jadwal yang telah ada.
Jika suatu waktu perkuliahan tidak dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang
ditentukan, maka saya sebagai dosen akan mengganti perkuliahan diwaktu yang
lain. Saya akan menghubungi mahasiswa dan melakukan konfirmasi untuk
mengganti pertemuan tersebut dengan kesepakatan dengan mahasiswa.
Saya menerapkan toleransi waktu bagi mahasiswa yang datang terlambat
15 menit ke kelas. Jika mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit, masih memiliki
hak untuk mengikuti perkuliahan, namun jika mahasiswa hadir tanpa alasan yang
jelas, akan dianggap alpha/tidak diterima. Hal tersebut saya terapkan agar dapat
memaksimalkan durasi waktu belajar kepada mahasiswa, untuk mencapai target
pembelajaran yang sudah ditentukan.
Displin lain yang saya berlakukan didalam pembelajaran dikelas adalah
dengan memulai pembelajarn dengan membaca doa sesuai dengan kepercayaan
masing-masing, kemudian saya memeriksa kehadiran mahasiswa. Jika terdapat
mahasiswa yang tidak hadir pada kesempatan tersebut, sebagai dosen saya wajib
menanyakan kepada mahasiswa yang lain perihal mahasiswa yang tidak hadir
tersebut. Saya juga mengisi jurnal perkuliahan serta tidak lupa mencairkan
suasana bersama mahasiswa agar tidak bosan dan mengantuk. Di akhir proses
pembelajaran, memberikan tanggapan terhadap aktivitas mahasiswa di dalam
kelas, dan juga mengakhiri dengan berdoa.

KETELADANAN
Sebagai dosen bentuk ketaladanan yang saya terapkan di kampus adalah
dengan menerapkan 5S (sopan, santun, senyum, salam, sapa) kepada setiap civitas
akademika di IAI Agus Salim Metro. Konsep 5S tersebut saya terapkan bukan
saja kepada mahasiswa, namun kepada seluruh stake holder kampus seperti dosen,
staf, dan karyawan IAI Agus Salim Metro. Sopan, santun, senyum, salam, dan
sapa juga saya terapkan di dalam perkuliahan. Dari mengawali pembelajaran, inti
pembelajaran, dan sampai akhir pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran didalam kelas saya sangat memperhatikan
setiap hal kecil yang saya lakukan. Seperti menjaga ekspresi, bahasa, mimik
wajah, pemilihan kata, gerak tubuh serta aktivitas yang menyenangkan untuk
menilai usaha mereka selama proses pembelajaran.
Gambaran lain dalam keteladanan yang saya lakukan adalah setiap kali
saya berinteraksi dengan mahasiswa dalam berbagai kesempatan, saya selalu
berusaha untuk menggunakan bahasa yang positif serta jangan sampai
menggunakan bahasa berkonotasi negatif agar mahasiswa termotivasi dengan
bahasa yang saya sampaikan. Bersikap jujur, terbuka dan apa adanya. Misalnya,
jika kesulitan menjawab suatu topik, jangan ragu untuk menunda menjawabnya
agar dapat menjawabnya di lain waktu untuk mendapatkan jawaban terbaik.
Contoh sikap santun terhadap mahasiswa adalah tidak segan-segan meminta maaf
jika ada kesalahan atau keterbatasan. Memberikan contoh untuk terbiasa
mengucapkan kata “terima kasih”, “tolong”, dan “maaf” tergantung dalam posisi
dan konteks interaksi komunikasi yang baik.

KETERBUKAAN TERHADAP KRITIK


Saya menunjukkan toleransi terhadap kritik dengan menanggapinya. Saya
merespons secara positif ketika mahasiswa, pimpinan, dan rekan kerja mengkritik
saya. Kritik yang saya terima memotivasi saya untuk berkembang.
Salah satu tugas sehari-hari Sub unit Penjaminan Mutu Program
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah adalah menyebarkan angket evaluasi
dosen kepada mahasiswa pada setiap akhir semester. Hasil dari angket tersebut
nantinya akan disampaikan pada rapat evaluasi yang diadakan oleh fakultas dalam
sertiap akhir semester ganjil dan semester genap. Dari hasil angket tersebut saya
sebagai dosen dapat mengetahui bagaimana kinerja saya dalam mengajar di kelas.
Selain itu kritik dan saran yang diberikan mahasiswa kepada saya dalam angket
tersebut akan saya jadikan sebagai baha evaluasi untuk pembelajaran perkuliahan
selanjutnya. Dan diharapkan dengan adanya evaluasi seperti diatas saya sebagai
dosen akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Selama saya berkarir sebagai dosen Program Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah, saya pernah mendapat kritik lisan dari seorang mahasiswa
mengenai metode pembelajaran yang saya gunakan, yang kemudian disampaikan
kepada pihak pimpinan, yang kemudian diteruskan kepada saya. Namun hal itu
tidak menjadikan saya marah atau merasa kecawa. Justru hal tersebut membuat
saya semakin semangat untuk meperbaiki diri agar menjadi lebih baik dalam
meningkatkan kompetensi yang ada dalam diri saya sebagai seorang dosen.
Kompetensi diri seorang dosen terutama dalam pembelajaran di kelas harus
senantiasa diperbaiki dan disempurnakan untuk menjadikan pembelajaran menjadi
lebih berkualitas, sehingga pembelajaran yang berkualitas tersebut juga akan
menghasilkan mahasiswa yang berkualitas juga. Kritik tersebut juga akan
berdampak kepada iklim belajar mahasiswa, pembelajaran mahasiswa di kelas
akan meningkat secara signifikan apabila kita sebagai dosen mengajarkan kepada
mereka tentang keterbukaan terhadap saran dan kritik yang membangun serta
menjadikannya sebagai bahan perbaikan diri.
PRODUKTIVITAS ILMIAH
Sudah menjadi sebuah kewajiban seorang dosen untuk selalu
mengembangkan keilmuan dalam bidang yang ditekuni. Pada perjalanan menjadi
seorang dosen menjadi suatu hal yang sudah sepatutnya untuk selalu melakukan
pengembangan keilmuan, sampai saat ini terdapat beberapa karya yang telah saya
hasilkan baik berupa penelitian, publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal maupun
buku. Beberapa penelitian yang sudah saya hasilkan diantaranya adalah:
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Menjalankan Supervisi Pendidikan Islam
(2020), Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Produktivitas
Kerja Guru SMK Muhammadiyah di Kota Metro Lampung (2021), Cooperative
Learning Management In Ibtidaiyyah Madrasah (2022).
Selain beberapa penelitian diatas terdapat juga beberapa karya ilmiah yang telah
diterbitkan dalam jurnal terakreditasi nasional SINTA, yakni diantaranya adalah:
Anti Korupsi dalam Pendidikan Islam (Studi Tentang Implementasi Nilai-nilai
Integritas dalam Sistem Pendidikan). Dipublikasikan pada Journal On Education
Vol. 5 No. 3 Februari 2023. E-ISSSN : 2654-5497. P-ISSN : 2655-1365
Publikasi web : https://jonedu.org/index.php/joe/article/view/1561
Tinjauan Pendidikan Nilai-nilai Akhlak Aqidah Islamiyah dalam Suluk Sujinah.
Dipublikasikan pada Jurnal Al-Qalam (Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan)
16 (5) Vol 16, No 5 Juni 2022. P-ISSN: 1907-4174; E-ISSN: 2621-0681
Publikasi web: https://jurnal.stiq-amuntai.ac.id/index.php/al-qalam/article/view/
1184
Sedangkan karya yang telah saya hasilkan dalam bentuk buku diantaranya adalah
Manajemen Pusat Sumber Belajar (Penerbit CV Agus Salim Press tahun 2022).

MAKNA DAN KEGUNAAN


Karya ilmiah yang telah saya hasilkan, baik berupa penelitian, jurnal, dan
buku tidak hanya menjadi sebuah syarat administrasi kepangkatan dosen saja.
Namun lebih dari itu hasil karya ilmiah yang telah saya buat dapat berguna,
bermanfaat, serta memberikan kontribusi bagi diri saya pribadi dalam
pengembangan keilmuan, masyarakat, pemerintah serta komunitas akademik.
Beberapa penelitian saya tersebut bermakna dan memberikan kontribusi terhadap
pentingnya pendidikan anti korupsi serta implementasi nilai-nilai integritas dalam
sistem pendidikan di Indonesia dan pendidikan akhlak akidah islamiyah.
Selain itu, melalui karya-karya tersebut memberikan kontribusi dalam
mencerdaskan bangsa, serta memberikan solusi-solusi atas berbagai permasalahan
dalam dunia Pendidikan saat ini. Karya-karya ilmiah yang saya hasilkan bukan
hanya sekedar menjadi dokumen yang terpajang saja, namun hasil karya-karya
ilmiah tersebut mampu menjadi inspirasi bagi pembaca atau peneliti lain untuk
melakukan kajian penelitian lebih baik di masa yang akan datang. Hasil
penelitian, jurnal dan buku yang sudah dihasilkan memberikan makna bahwa hasil
pemikiran yang diproses serta muncul dalam sebuah karya ilmiah adalah
gambaran orisinalitas pemikiran akademik yang juga merupakan hak intelektual
yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Hasil pemikiran-pemikiran tersebut digunakan oleh pihak-pihak yang
membutuhkan untuk menyelesaikan permasalah permasalahan bidang Pendidikan
saat ini. Namun, penggunaan hasil pemikiran tersebut harus dengan cara yang
legal yakni dengan menggunakan aturan-aturan rujukan karya ilmiah. Beberapa
buah pemikiran yang saya tuangkan dalam hasil karya ilmiah sudah banyak
digunakan oleh orang lain untuk memecahkan permasalahan-permasalah
Pendidikan, hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya sitasi (citation) hasil
karya ilmiah yang saya hasilkan. Artinya memang benar bahwa karya-karya
ilmiah yang saya hasilkan sampai saat ini sudah memberikan dampak serta
kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan terutama bidang pendidikan.

USAHA INOVATIF
Hasil usaha inovatif merupakan suatu gagasan baru dari hasil penelitian
yang telah saya lakukan dan hasilkan. Pada beberapa penelitian yang saya
hasilkan benar-benar menghasilkan penelitian yang inovatif.
Nilai inovatif dari hasil penelitian saya tentang Anti Korupsi dalam
Pendidikan Islam (Studi tentang Implementasi Nilai-Nilai Integritas dalam Sistem
Pendidikan) adalah
Pengenalan nilai integritas dalam pendidikan Islam memberikan pengaruh
positif terhadap sistem pendidikan. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan
tanggung jawab membantu menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan
memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan. Implementasi
nilai integritas juga akan membantu mengurangi kasus korupsi dalam sistem
pendidikan. Pengenalan nilai integritas dalam pendidikan Islam dapat memberikan
dampak positif bagi sistem pendidikan dan menjadi solusi untuk mengatasi
masalah korupsi di bidang pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk
menerapkan nilai integritas pada seluruh sistem pendidikan. Nilai-nilai integritas
dalam pendidikan Islam tentunya dapat diterapkan secara bersama-sama. Pendidik
merangsang pemikiran siswa, membantu mereka berkomunikasi satu sama lain,
dan berpikir kritis dan kreatif. Dapat menganalisis, mensintesis, memecahkan
masalah, membuat keputusan, menggunakan logika dan bukti, serta meningkatkan
atau mempertahankan individualitas. Mengetahui, memperhatikan, menaruh
harapan besar, memotivasi dan menguatkan diri. Memungkinkan mahasiswa
untuk menggunakan pengetahuan akademis dalam situasi dunia nyata untuk
tujuan yang bermakna.
Nilai inovatif penelitian saya tentang penyelidikan pendidikan nilai-nilai
Akhlak Aqidah Islamiyah dalam Suluk Sujinah adalah seluruh manusia
diperintahkan untuk selalu menghadapi kehidupan duniawi dengan penuh rasa
syukur dan sabar. Umat Islam senantiasa bersyukur ketika mendapat nikmat dari
Allah SWT dan bersabar ketika mendapat ujian dari Allah SWT. Karena pada
dasarnya manusia di dunia selalu dihadapkan pada dua hal ini: nikmat dan cobaan.
Kedua hal ini silih berganti mengisi kehidupan manusia di seluruh dunia.
Betapapun banyaknya kesalahan dan dosa yang dilakukan seseorang di dunia,
jika ia bertaubat, Allah SWT akan mengampuni dan mengampuni dosa manusia
tersebut. Karena Allah SWT akan selalu menerima taubat seorang muslim yang
benar-benar ikhlas selama ia masih menjadi manusia. Ketika ruh sudah tidak ada
lagi di raga, pintu taubat tertutup.

KONSISTENSI
Konsistensi saya sebagai dosen pada bidang pendidikan dapat di lihat dari
jalur pendidikan yang saya tempuh. Sebagai seorang dosen dengan bidang
keilmuan Pendidikan Agama Islam, saya menempuh pendidikan sarjana di
Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, kemudian jalur
pendidikan S2 saya adalah jalur pendidikan yang linier, yaitu Program
Pascasarjana Magister Pendidikan Islam. Dari riwayat pendidikan yang saya
tempuh tentunya sangat relevan dengan mata kuliah yang saya ampu pada
Fakultas Tarbiyah Program studi Pendidikan Agama Islam.
Secara berkelanjutan saya mengikuti pelatihan dan seminar yang
berhubungan dengan mata kuliah yang saya ampu, maupun yang mendukung
ketercapaian kompetensi dosen. Untuk mendukung peningkatan kompetensi
sebagai
Demi meningkatkan kompetensi dalam bidang yang saya ampu, saya
selalu menyempatkan untuk selalu mengikuti seminar ataupun workshop yang
tentunya dapat berguna bagi peningkatan kompetensi saya sebagai seorang dosen.
Saya adalah dosen pengampu mata kuliah manajemen pusat sumber belajar,
beberapa pelatihan atau workshop yang saya ikuti adalah pelatihan Web Seminar
Kiat Sukses Menulis Dan Publikasi Artikel Jurnal Pada Tahun 2020, Seminar
Online International Webinar “Pembelajaran Efektif Di Masa Pandemi”. Pada
Tahun 2021, serta Webinar Pendidikan “Implementasi Penguatan Penguatan
Pendidikan Karakter dalam Menyongsong Generasi Yang Berkualitas” pada
tahun 2022.
Dalam proses pembelajaran perkuliahan dikelas, saya secara konsisten
selalu menggunakan media-media pembelajaran seperti laptop, LCD proyektor,
dan terkadang menggunakan social media yang mendukung proses pembelajaran
perkuliahan berjalan efektif, lancar, efisien dan menyenangkan. Selain itu dalam
perkuliahan saya selalu konsisten untuk disiplin dari beberapa hal yang berkaitan
dengan perkuliahan, seperti disiplin waktu perkuliahan, saya selalu masuk kelas
10 menit sebelum pembelajaran di kelas, dan untuk mahasiswa saya selalu
konsisten untuk menerapkan aturan disiplin bahwa mahasiswa hanya saya berikan
toleransi 15 menit untuk terlambat dengan alasan yang dapat diterima tentunya.
Saya pun selalu konsisten untuk melakukan pertemuan perkuliahan sebanyak 16
kali pertemuan, dan jika memang saya dalam perkuliahan tidak dapat hadir maka
saya akan mengganti pertemuan tersebut di hari lain. Selanjutnya saya konsisten
untuk selalu melakukan pengembangan keilmuan dengan mengikuti pelatihan-
pelatihan peningkatan kompetensi dan bidang keilmuan yang saya geluti sampai
saat ini, hal tersebut saya lakukan karna sebagai seorang dosen saya memiliki
keyakinan bahwa saya harus selalu mengikuti perkembangan pendidikan.
Sehingga mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada kaitannya dengan bidang
keilmuan saya, nantinya dapat berguna serta memberikan kontribusi untuk
kemampuan bidang keahlian dan dunia pendidikan yang akan datang.
TARGET KERJA
Berprofesi sebagai seorang dosen maka saya diwajibkan untuk
melaksanakan tugas pokok Tridharma Perguruan Tinggi. Dalam melaksanakan
tugas-tugas pokok sebagai seorang dosen maka saya selalu memiliki target untuk
menyelesaikan tugas pokok tersebut dan selalu memasang target kapan tugas
tersebut harus saya selesaikan tepat waktu. Dalam bidang pendidikan pengajaran
saya selalu memiliki target akan beberapa tugas, saya selalu menargetkan bahwa
pengumpulan nilai, baik nilai pada Ujian Tengah Semester (UTS) dan ujian Akhir
Semester (UAS) harus tepat waktu sesuai dengan perintah dan target yang
diberikan oleh atasan saya yakni Ketua Prodi atau Dekan Fakultas Tarbiyah. Saya
juga selalu memasang target dan waktu penyelesaian mahasiswa yang saya
bimbing dalam penyelesaian skripsi, saya selalu menjadwalkan kapan waktu
mahasiswa dapat bimbingan dengan saya. Biasanya dalam satu minggu saya
memberikan waktu kepada mahasiwa untuk melakukan bimbingan 2 kali dalam
satu minggu atau minimal 1 kali dalam satu minggu. Untuk mahasiswa yang saya
bimbing, saya pun memberikan target waktu kepada mereka bahwa mereka harus
menyelesaikan skripsi selambat-lambatnya dalam kurun waktu 5 bulan.
Dalam bidang penelitian saya selalu memasang target bahwa setiap
penelitian yang saya lakukan harus sesuai dengan target dan waktu yang telah
ditentukan. Contoh ketika saya akan melakukan penelitian dan menerbitkannya ke
Jurnal Ilmiah Terkareditasi SINTA, maka saya memiliki roadmap penelitian yang
harus saya ikuti dan laksanakan sesuai standar, sampai memang penelitian itu
selesai dan terbit dalam jurnal terakreditasi nasional SINTA. Selain itu saya selalu
menargetkan bahwa dalam tiap semester maka paling tidak saya harus mengikuti
pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan bidang keilmuan saya untuk
menambah wawasan dan pengembangan keilmuan yang saya miliki. Dalam satu
semester paling sedikit saya harus mengikuti satu pelatihan atau pertemuan ilmiah
yang dapat menambah wawasan keilmuan yang saya geluti.
Sebagai seorang dosen saya selalu berkomitmen dan berusaha
menjalankan tugas dengan baik yang diberikan oleh atasan saya. Beberapa kali
ketua program studi memberikan saya kepercayaan untuk mengemban beberapa
tugas seperti menjadi kegiatan dalam beberapa pertemuan ilmiah dan menjadi tim
borang akreditasi program studi pendidikan Agama Islam. Semua tugas yang
diberikan kepada saya tersebut selalu saya kerjakan sesuai dengan target dan
waktu penyelesaian yang telah ditentukan.

IMPLEMENTASI KEGIATAN
Salah satu tri dharma perguruan tinggi yang wajib dilaksanakan oleh dosen
adalah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Beberapa contoh nyata
penerapan ilmu/keahlian Saya dalam berbagai kegiatan pengabdian kepada
masyarakat diantaranya:
Tahun 2021, saya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan
memberikan Penyuluhan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kampung Wisata
Tematik Bung Yos Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kota Metro,
Dewasa ini kemunculan desa wisata mulai marak di berbagai daerah di indonesia.
Hal ini diikuti juga dengan munculnya ide-ide kreatif dalam upaya pengembangan
desa wisata. Hingga saat ini, tercatat banyak desa wisata bermunculan namun
hanya sebagian kecil yang berhasil dalam hal mendatangkan wisatawan secara
berkala dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Masih banyak desa wisata yang
infrastrukturnya tidak siap untuk di kunjungi wisatawan serta tidak adanya
manajemen terbuka dalam pengelolan desa wisata. Salah satu potensi parawisata
dalam hal desa wisata terdapat di kampung Bung Yos Kecamatan Metro Pusat.
Wisata ini memanfaatkan potensi alam dan kreatifitas kampong warna
warni di kawasan kampung Bung Yos yakni gang strategis yang di lukis dengan
fenomena alam yang indah serta panggung hiburan dan pertemuan yang di desain
dengan alam persawahan. Wisata kampung Bung Yos ini menjadi pembuka jalan
bagi masyarakat. Pasalnya keberadaan wisata ini akan berdampak yang sangat
besar kepada masyarakat. Khalayak yang menjadi sasaran strategis dalam
pengabdian ini adalah pendidik masyarakat kampung Bung Yos yang akan
melaksanakan pengembangan kreatifitas melalui perekonomian, untuk itu perlu
diberikan strategi dan model pengembangan kreatifitas yang menyenangkan.
Kemudian pada tahun 2022, saya melakukan kegiatan pengabdian
masyarakat berupa Pendampingan Masyarakat Melalui Budidaya Beternak Itik
Pedaging Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kota Metro. Masyarakat di
wilayah kelurahan Banjarsari pada umumnya mendapatkan penghasilan dari
peternakan, dengan beternak melakukan pemeliharaan atau pengembang biakan
hewan, manusia dapat memperoleh keuntungan dari nilai jual hewan yang
diternak. Peternakan bebek merupakan salah satu jenis peneternakan yang ada di
Desa Banjar Sari Kecamatan Metro Utara Kota Metro, dari hasil beternak bebek
tersebut dapat menghasilkan keuntungan karena sekarang ini banyaknya rumah
makan, restaurant, maupun masyarakat yang membutuhkan daging itik maupun
telur bebek untuk dikonsumsi dan sebagai bahan untuk diolah menjadi makanan.
Itik pedaging merupakan itik lokal asli yang mempunyai ciri spesifik dan
berproduktivitas tinggi mencapai lebih dari 80% dengan persistensi yang baik,
adaptif terhadap lingkungan yang kurang baik. Peran ternak itik pedaging bagi
masyarakat sangat penting karena karena dapat dijadikan sebagai salah satu
sumber pendapatan mereka.
Tingkat pengetahuan peternak tentang sapta usaha ternak di Desa Banjar
Sari Kecamatan Metro Utara masih rendah dan umumnya itik dipelihara secara
turun temurun secara tradisional atau ekstensif, sehingga perhatian peternak
terhadap itiknya rendah. Padahal potensi pendukung untuk menunjang
keberlansungan usaha peternakan di daerah ini sangat besar. Hasil pertanian
limbahnya merupakan bahan pakan utama untuk ternak itik yaitu dedak, padi
ampo dan jagung. Beberapa keberatan peternak memelihara itik secara intensif
adalah bau kandang yang mengganggu karena kotoran itik. Selain itu jika
dipelihara secara intensif maka peternak harus mengeluarkan biaya cukup tinggi
karena biasanya peternak memberi makan itik dengan campuran pakan komersil
sehingga biaya pakan menjadi tinggi. Itik afkir pada akhir pemeliharaan biasanya
juga dijual peternak dengan harga murah, sehingga untuk memulai kembali perlu
modal tinggi untuk memelihara itik.
PERUBAHAN
Kegiatan pelatihan yang telah saya lakukan benar-benar membawa
dampak perubahan bagi perkembangan Kampung Bung Yos ini diantaranya:
Aksebilitasnya baik, dimana kampong bung Yos ini mudah dikunjungi wisatawan
dengan menggunakan berbagai jenis transportasi, karena letaknya yang mudah
dijangkau, memiliki obyek-obyek wisata menarik berupa wisata alam, seni budaya
(Lesung, Karawitan, Kuda Kepang), dan makanan lokal. Ouput yang diharapkan
dapat tercapai dengan baik dimana masyarakat siap memberikan informasi,
konsultasi, pengambilan keputusan, bertindak bersama, dan memberikan
dukungan serta masyarakat yang antusias dan sukarela dalam proses menjadikan
kampong Bung Yos tersebut menjadi kampung Wisata.
Pengabdian masyarakat berupa Budidaya Beternak Itik Pedaging ini
memberi perubahan kepada warga masyarakat. Masyarakat lebih memperhatikan
lagi ketika beternak itik atau bebak pedaging. Dari segi pemilihan bibit misalnya,
Bibit berkualitas merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam usaha ternak
bebek potong. Dengan bibit berkualitas baik diharapkan bebek potong yang akan
dipanen berukuran besar dengan bobot yang berat. Untuk itu, kami menawarkan
pemilihan bibit yang berasal dari telur dan sistem DOD. Jika memilih telur tetas
sebagai sumber bibit maka waktu yagn dibutuhkan hingga bebek siap dipanen
lebih lama karena ada waktu penetasan tetapi lebih irit dari segi biaya. Pengadaan
bibit dengan sistem DOD maka waktu panen bisa lebih cepat. Selain itu, lebih
mudah menentukan ciri ciri DOD yang berkualitas baik. Namun demikian,
pemilihan DOD sebagai bibit juga memiliki kelemahan, diantaranya harganya
mahal dan masih terbatasnya peternak yang menyediakan bibit DOD. Untuk
mendapatkan DOD yang berkualitas sebaiknya langsung kepada perusahaan
pembibitan atau penghasil DOD yang profesional dan berpengalaman. Dalam
pebelian telur tetas, ada beberapa hal yang diperhatikan; Tempat membeli, telur
bisa dibeli dipeternakan yang menerapkan sitem gembala atau peternakan yang
ada kolamnya plus pejantan. Lalu umur telur, untuk bibit umur telur maksimal
hanya tujuh hari. Kemudian jumlah telur yang akan ditetaskan, telur yang akan
ditetaskan sebaiknya lebih banyak daripada jumlah bebek yang ingin dipelihara.
Idealnya sebanyak 3 x lipat karena dari sejumlah telur yang akan
diambil,kemungkinan 80% yang bagus.
Sistem Pemeliharaan bebek pedaging pada dasarnya tidaklah jauh berbeda
dengan bebek petelur atau ayam. Kegiatan pemeliharaan bermula pada saat anak
bebek baru saja menetas, baik melalui penetasan alami maupun penetasan dengan
menggunakan inkubator. Seperti halnya memelihara ayam pedaging, pada bebek
pun dikenal adanya fase- fase pemeliharaan. Fase- fase ini perlu diketahui karena
akan digunakan untuk dasar dalam berbagai praktek tatalaksana, misalnya dalam
hal penyediaan dan pemberian pakan, penyesuaian kebutuhan luasan lantai
kandang, dan sebagainya. Fase – fase pemeliharaan yang dimaksud tersebut
adalah sebagai berikut: Fase awal atau starter, antara umur 0 – 2 minggu. Fase
akhir atau finisher, antara umur 2 – 7 minggu.

DUKUNGAN MASYARAKAT
Masyarakat dan aparat desa menerima dan memberikan dukungan yang
tinggi terhadap kampong Bung Yos sebagai destinasi wisata kampong warna
warni serta para wisatawan yang datang ke desanya. Hal ini dibuktikan dengan
masyarakat yang sangat antusias dan menerima pengunjung dengan baik seperti
kalangan pelajar baik dalam maupun luar daerah untuk belajar dan memberi
motivasi kepada masyarakat. Keamanan di kampung tersebut terjamin, dimana
masyarakatnya sangat peduli terhadap kondisi lingkungan dengan tingkat
keamanan yang baik. Tidak hanya itu Tingkatan partisipasi masyarakat dalam
pengembangan desa wisata terus meningkat dan sudah berjalan dengan cukup
baik, dilihat dari kekompakan Aparat Desa dan masyarakat dalam memberikan
informasi serta konsultasi.
Kegiatan sosialisasi kegiatan PKM ini sangat di dukung oleh warga
masyarakat dan pemerintah di lingkungan kecamatan Metro Utara. Dukungan ini
dibuktikan dengan hadirnya Bapak Camat dan perangkatnya, serta bapak Lurah
Metro Utara dengan perangkatnya. Pada kegiatan ini disampaikan juga target-
target kedepan yang hendak dicapai pada kegiatan ini. Masyarakat juga berharap
kegiatan PKM ini dilaksanakan secara berkesinambungan untuk selalu
memberikan dukungan kepada peternak yang sangat membutuhkan pengetahuan
praktis untuk meningkatkan produktivitas ternak, menurunkan biaya produksi dan
usaha yang dapat meningkatkan pendapatan peternak selain bertani.

KEMAMPUAN KOMUNIKASI
Keterampilan komunikasi ditunjukkan dengan menguasai bahasa verbal
dan nonverbal. Sejauh ini, tidak ada hambatan komunikasi saat melakukan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Bahasa Indonesia yang digunakan dalam
interaksi dengan peserta dapat menggunakannya dengan benar dan akurat.
Keterampilan komunikasi yang baik kemungkinan besar akan dievaluasi
ketika melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini berkaitan
dengan prosedur pengabdian kepada masyarakat yang diawali dengan
penyampaian usulan kepada pemangku kepentingan terkait seperti; ketua RT,
lurah, bahkan camat. Setelah mendapat persetujuan pelaksanaan kegiatan, maka
yang saya lakukan adalah melaksanakan rapat kordinasi dengan beberapa
pemangku kepentingan untuk menyiapkan segala sesuatu yang akan kami
lakukan.
Kordinasi yang saya lakukan tidak hanya pada tahapan itu, namun
kordinasi selama persiapan kegiatan saya lakukan juga dengan menggunakan alat
komunikasi, saya memanfaatkan grup whatsapp dengan media smartphone. Dari
grup tersebut saya melaksanakan berbagai kordinasi kaitan dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan. Selain itu media smartphone dan media sosial saya
menafaatkan untuk menarik calon peserta dan menyebarkan undangan secara luas.
Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, saya mengadaptasi
kata-kata yang saya gunakan untuk mendeskripsikan konten agar sesuai dengan
kemampuan peserta. Tahap terakhir adalah evaluasi terhadap hasil kegiatan yang
dilakukan panitia. Rangkaian kegiatan ini merupakan praktik komunikasi yang
menunjang keberhasilan kegiatan dan tercapainya tujuan kegiatan.
KEMAMPUAN KERJASAMA
Kemampuan kolaborasi atau Kerjasama merupakan kemampuan yang
benar-benar harus dimiliki seorang dosen. Kolaborasi merupakan kemampuan
yang wajib digunakan dalam kegiatan Masyarakat. Kemampuan ini sangat
diperlukan untuk membangun kerjasama tim dalam melaksanakan setiap tugas
atau pekerjaan yang ada, serta agar dapat memastikan kegiatan tersebut berjalan
sesuai dengan rencana yang ada. Kolaborasi merupakan yang harus diterapkan
dalam bekerja secara tim, prinsip kolaborasi adalah prinsip saling menghargai,
toleransi, dan gotong royong.
Sebelum melakukan kegiatan pengabdian Masyarakat hal awal yang perlu
dilakukan adalah membentuk kepanitian. Membentuk kepanitian merupakan dari
eksplorasi kerja tim. Panitia atau tim ini akan diketuai oleh saya dan
beranggotakan rekan dosen, dan mahasiswa. Pembagian kerja dalam kelompok
harus ditentukan serta disesuaikan dengan kemampuan kinerjanya. Saya sebagai
seorang pemimpin tim harus dapat mengoordinasikan seluruh tahapan kegiatan,
mulai dari persiapan hingga tindak lanjut. Selain itu juga merencanakan konsep
pelaksanaan kegiatan, mengatur seluruh administrasi yang berkaitan dengan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan menyiapkan anggaran terkait; alat
dan bahan yang digunakan, konsumsi dan transportasi untuk rapat koordinasi.
Anggota tim bertugas melaksanakan rencana aksi yang saya putuskan, termasuk
menyiapkan alat dan bahan, memberikan dukungan teknis dalam melakukan rapat
koordinasi, dan segala sesuatu yang dibutuhkan.
Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, pembagian tim
dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan keahliannya. Beberapa anggota
menangani administrasi (kehadiran, notulen, protokol, dokumentasi) yang
berkaitan dengan amal, penanggung jawab, dan anggota lainnya mendukung
teknis pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, selebihnya sebagai kegiatan
penunjang. Sejauh ini kegiatan pengabdian masyarakat yang saya laksanakan
dengan struktur organisasi yang diuraikan di atas berjalan dengan lancar,
meskipun terkadang terjadi kejadian yang tidak direncanakan. Namun, dengan
adanya kolaborasi, komunikasi, dan koordinasi yang baik, hambatan-hambatan
tersebut seharusnya tidak menjadi masalah yang berarti.

IMPLEMENTASI KEGIATAN
Sebagai dosen yang mengabdikan diri pada dunia pendidikan dan juga
pada institusi sudah barang tentu saya harus memberikan kontribusi untuk
perkembangan institusi tempat saya mengadi tersebut. Kontribusi yang pernah
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas fakultas dan program studi diantaranya
pada tahun 2021 saya pernah mengusulkan pelatihan dan pendampingan
kompetensi dosen diantaranya pelatihan pembuatan RPS yang baik dan benar,
pelatihan pembuatan modul pembelajaran, serta pelatihan pemanfaatan teknologi
informasi dalam proses pembelajaran.
Dan yang tak kalah penting saya juga mengusulkan untuk di
selenggarakannya penulisan artikel jurnal bereputasi untuk dosen terutama dosen
pemula. Hal ini saya anggap hal yang penting, karena sudah menjadi hal yang
penting bagi seorang dosen untuk melakukan penulisan dan menerbitkannya di
jurnal ilmiah bereputasi dan terakreditasi nasional. Program pelatihan dan
pendampingan kegiatan menulis ini dapat berjalan sejak tahun 2021 dan sampai
saat ini. Program pelatihan penulisan dilakukan setiap awal semester, dan
pendampingan dilakukan dalam bentuk diskusi antara dosendosen senior dengan
dosen-dosen pemula dengan melakukan pertemuan 2 minggu sekali membahas
tentang penulisan yang dilakukan. Selain itu setiap dosen senior wajib
membimbing minimal 2 dosen pemula. Hasil dari pelatihan dan pendampingan ini
adalah beberapa dosen-dosen sudah menujukkan keaktifannya dalam menulis
artikel pada beberapa jurnal ilmiah. Hal ini tentunya juga akan membawa dampak
positif bagi prodi, fakultas, dan intitusi. Program ini pun masih berjalan sampai
saat ini, dan semakin banyak dosen-dosen yang menulis dalam beberapa jurnal
terakreditasi nasional.

DUKUNGAN INSTITUSI
Usulan-usulan yang saya berikan tentunya mendapat dukungan dari prodi,
fakultas, dan rektor. Dukungan tersebut sudah barang tentu diberikan karena
memang usulan-usulan tersebut semata-mata saya lakukan bukan untuk
kepentingan pribadi saya sendiri namun untuk kepentingan institusi dan
kepentingan bersama (Dosen, Prodi, dan semua Stakeholder Institusi).
Usulan Program pelatihan dan pendampingan kompetensi dosen seperti
pelatihan pembuatan RPS yang baik dan benar, pelatihan pembuatan modul
pembelajaran, dan pelatihan pemanfaatan teknologi informasi dalam proses
pembelajaran, serta pelatihan penulisan artikel jurnal ilmiah terakreditasi nasional
juga didukung sepenuhnya oleh semua pihak kampus terutama prodi, fakultas, dan
institusi secara umum.
Dukungan yang diberikan oleh Institusi dalam program ini diantaranya
adalah dengan memasukkan pelatihan dan pendampingan ini menjadi agenda
wajib yang dilakukan tiap semester, serta dukungan pendampingan dengan
memberikan surat keputusan dan surat tugas kepada dosen-dosen senior untuk
melakukan pendampingan penulisan artikel jurnal ilmiah terakreditasi nasional.
Tentunya dukungan yang diberikan intitusi tidak hanya itu namun dukungan
materiil berupa anggaran khusus untuk program pelatihan tersebut, sehingga pada
tiap semesternya kita bisa mendatangkan pembicara yang memang kompeten
dalam bidang penulisan

KENDALI DIRI
Disiplin diri yang saya tunjukkan ketika menghadapi mahasiswa dalam
proses belajar juga berlaku ketika menghadapi mahasiswa yang tidak disiplin. Jika
ada mahasiswa yang melanggar kontrak belajar pada waktu yang telah disepakati
untuk mulai belajar, saya tidak akan langsung menghukumnya, tetapi akan
menjelaskan terlebih dahulu alasan keterlambatannya. Setelah memahami
alasannya, kami menerapkan aturan sesuai ketentuan yang tercantum dalam
kontrak studi. Meski terlambat masuk kelas, mereka tetap bisa mengikuti kelas
dengan catatan kehadiran. Apabila tidak memberikan alasan maka dianggap tidak
hadir dan diberikan tugas tambahan. Namun jika terlambat karena mengalami
kecelakaan lalu lintas ringan, atau tidak bermaksud terlambat, maka
diperbolehkan mengikuti kelas dengan membawa bukti kehadiran dan tugas
tambahan.
Ketika berhadapan dengan tim pengajar yang tidak konsisten,
pengendalian diri saya sebagai dosen pengampu mata kuliah disebabkan oleh
pendekatan interpersonal. Jika saya mempunyai rekan dosen yang berhalangan
hadir dalam perkuliahan dan melanjutkan perkuliahan sesuai rencana, saya akan
mendatanginya terlebih dahulu dan kita akan klarifikasi dan selesaikan bersama
solusinya. Dalam beberapa kasus, kami menggunakan pendekatan pemecahan
masalah (problem based learning). Disiplin diri saya sebagai dosen pengampu
mata kuliah ketika menangani masalah yang berkaitan dengan koordinasi dengan
bagian Prodi terdiri dari mengklarifikasi kesalahan yang dilakukan, memberikan
penjelasan, dan mendukung pekerjaan yang lebih baik.

TANGGUNG JAWAB
Sebagai dosen pada Program Studi Pendidikan Agama Islam IAI Agus
Salim Metro, maka saya sadar bahwa saya memiliki tugas dan pekerjaan yang
harus saya laksanakan seuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
ada. Tugas dan pekerjaan yang saya emban tersebut merupakan amanah yang
harus saya pertanggungjawabkan kepada pimpinan baik Ketua prodi, Dekan
fakultas, dan Rektor tentunya. Dalam proses perkuliahan saya melaksanakan
pembelajaran sebagai tugas pokok dan kewajiban dengan penuh rasa
tanggungjawab. Sebelum proses perkuliahan dimulai maka saya perlu membuat
rencana pelaksanaan perkuliahan pada tiap semester (RPS), RPS tersebut selalu
saya kumpulkan kepada ketua prodi, saya selalu berusaha untuk masuk dalam
setiap perkuliahan 10 menit sebelum waktu perkuliahan dimulai serta masuk
dalam 16 kali pertemuan (jika tidak bisa hadir saya biasanya mengganti di lain
hari, tentunya dengan perjanjian dengan mahasiswa), dan saya selalu
mengumpulkan hasil UTS dan UAS kepada ketua prodi tepat waktu. Hal tersebut
saya lakukan sebagai bentuk tanggungjawab saya dalam melaksanakan tugas
pendidikan pengajaran.
Dalam bidang penelitian saya selalu berusaha melakukan penelitian
minimal 1 kali per semester sesuai dengan kewajiban yang diberikan oleh ketua
LP2M. Dan saya selalu berusaha tepat waktu dalam membuat serta
mengumpulkan laporan hasil penelitian kepada ketua LP2M sebagai bentuk
wujud tanggungjawab dalam bidang penelitian. Begitu pula dalam bidang
pengabdian masyarakat, saya selalu melakukan pengabdian masyarakat dan
melaporkan kegiatan pengabdian masyarakat kepada ketua LP2M.

KETEGUHAN PADA PRINSIP


Dalam melaksakan tugas sebagai seorang dosen saya selalu memiliki
prinsip dalam beberapa hal, dan saya selalu berusaha untuk memegang teguh
prinsip-tersebut. Dalam aspek perkuliahan saya memiliki prinsip bahwa disiplin
dalam perkuliahan ada hal yang tidak perlu ditawar lagi. Saya selalu berusaha
melaksanakan perkuliahan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh ketua
prodi, dan jika terdapat perkuliahan yang memang saya tidak dapat hadir, maka
saya biasanya menggantinya pada hari lain sesuai kesepakatan dengan mahasiswa.
Pada setiap perkuliahan saya selalu konsisten untuk hadir 10 menit sebelum
perkuliahan dimulai. Prinsip disiplin waktu tidak hanya saya terapkan kepada diri
saya saja, namun juga kepada mahasiswa. Mahasiswa hanya saya berikan
kesempatan terlambat 10 menit, lewat dari waktu yang telah ditentukan maka
akan ada sanksi yang diberikan sesuai perjanjian dengan mahasiswa yang terdapat
di kelas tersebut. Hal ini perlu saya lakukan agar materi perkuliahan yang saya
sampaikan terpenuhi dan kualitas perkuliahan akan selalu terjamin kualitas
mutunya. Selain hal tersebut keteguhan pada prinsip saya terapkan pada setiap
kali saya menguji mahasiswa pada ujian skripsi. Saya selalu menilai mahasiswa
sesuai dengan indikator penilaian ujian skripsi. Hal ini perlu dilakukan demi untuk
menjaga kualitas luaran Instansi agar mutunya tetap terjamin dan semakin
meningkat.
Demi untuk meningkatkan kualitas saya sebagai seorang dosen, saya
selalu menerima masukan, saran dan kritik yang diberikan kepada saya. Dalam
perkuliahan saya pernah menerima kritik dan saran dari mahasiswa yang saya
ajar. Mereka memberikan kritik bahwa ketika saya menjelaskan materi dikelas
terlalu cepat, sehingga beberapa mahasiswa tidak bisa begitu jelas menerima
materi yang saya berikan. Saran yang diberikan mahasiswa adalah supaya ketika
menjelaskan jangan terlalu cepat. Selain itu saya beberapa kali menerima kritik
dan saran dari beberapa dosen senior pada bidang penelitian, dan saya memang
sering berdiskusi dengan beberapa dosen senior keterkaitan dengan penelitian-
penelitian yang saya lakukan.
Dalam setiap akhir semester saya selalu membagikan angket penilaian diri
untuk saya tentang perkuliahan kepada mahasiswa. Dari angket tersebut biasanya
terdapat mahasiswa yang memberikan kritik dan saran kepada saya tentang
perkuliahan yang telah dilaksanakan. Hal itu pun saya jadikan sebagai bahan
evaluasi bagi diri saya untuk menjadi lebih baik. Bagi saya kritik dan saran
merupakan suatu hal yang dapat menjadikan saya menjadi dosen yang lebih baik
kedepan.

PERAN
Sebagai seorang dosen tentunya saya memiliki peran pada kegiatan
mahasiswa. Beberapa peran aktif yang saya lakukan diantaranya adalah ikut
berperan secara aktif dalam membimbing mahasiswa dalam melakukan
microteaching. Kegiatan microteaching adalah kegiatan latihan praktek mengajar
yang dilakukan oleh mahasiswa. Pada kegiatan microteaching ini mahasiswa akan
melatih kemampuan mengajar mereka sebelum terjun langsung ke sekolah untuk
menjadi seorang guru. Peran utama yang saya lakukan dalam kegiatan
microteaching ini adalah membekali mahasiswa dengan beberapa keterampilan
mengajar dan membantu mengarahkan mereka untuk menjadi guru yang baik.
Saya pun mengajak mahasiswa untuk berdiskusi jika ada kesalahan-kesalahan
yang dilakukan oleh mahasiswa ketika melaksanakan microteaching, dan juga
memberikan masukan serta solusi untuk perbaikan, sehingga mahasiswa akan
sangat siap untuk menjadi guru yang sebenarnya di sekolah.
Peran lain yang pernah saya lakukan pada kegiatan mahasiswa diantaranya
adalah pada kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah. Kegiatan
PPL di sekolah ini merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh
mahasiswa tingkat akhir. Mahasiswa akan praktek selama kurang lebih 3 bulan di
sekolah yang ditunjuk oleh kampus. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan
kepada mahasiswa iklim pembelajaran di sekolah secara nyata, mahasiswa akan
mendapatkan pengalaman nyata disekolah, dan langsung berhadapan dengan
peserta didik di dalam kelas. Pada kegiatan PPL peran saya adalah memberi
masukan. Pada kegiatan PPL ini saya berperan sebagai Dosen Pembimbing
Lapangan adalah membimbing mahasiswa untuk menjadi seorang guru yang
sebenarnya. Kemudian saya dan mahasiswa pun sering melakukan diskusi tentang
bagaimana metode mengajar dikelas agar peserta didik tidak bosan, berdiskusi
bagaimana menghadapi perserta didik yang lambat dalam belajar, dan
permasalahan lain yang mereka temui di dalam pembelajaran di sekolah. Peran
yang saya berikan tersebut dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan
mahasiswa dalam mengajar di kelas.
Peran selanjutnya yang sampai saat ini masih saya laksanakan adalah
peran sebagai dosen pembimbing akademik. Tujuan dari adanya Dosen
pembimbing akademik adalah untuk membantu mahasiswa menyelesaikan proses
studinya di kampus dengan menyesuaikan potensi masing-masing mahasiswa
tersebut. Peran yang benar-benar tampak saya sebagai pembimbing akademik
adalah saya selalu memberikan bimbingan akademik kepada mahasiswa, yakni
memberikan bantuan kepada mahasiswa untuk merencanakan studinya sampai
dengan selesai, membantu mereka bagaimana dalam belajar, serta memberikan
masukan kepada mereka program-program apa yang bisa mereka ikuti baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh mahasiswa.

IMPLEMENTASI KEGIATAN
Pada dasarnya sebagai Institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan,
perguruan tinggi akan memberikan dukungan kepada kegiatan-kegiatan yang bisa
membawa dampak positif bagi perguruan tinggi tersebut. Kampus dimana tepat
saya mengabdi sebagai dosen yakni IAI Agus Salim Metro Lampung tentunya
selalu mendukung kegiatan-kegiatan positif dan dapat memberikan kontribusi
positif bagi mahasiswa. Kegiatan microteaching dan PPL merupakan kegiatan
positif bagi mahasiswa untuk meningkatkan kualitas kemampuan mengajar di
kelas, tentunya kegiatan ini benar-benar di dukung oleh pihak IAI Agus Salim
Metro baik secara materiil dan moril. Oleh sebab itu maka tidak ada alasan bagi
saya untuk tidak serius dalam melaksanakan kegiatan microteaching dan PPL
yang memang bisa berguna meningkatkan kualitas mahasiswa. Dalam kegiatan
microteaching dan PPL saya benar-benar mengerahkan seluruh kemampuan saya,
mengarahkan apa yang perlu dilakukan mahasiswa, memberikan gagasan ide dan
saran agar mahasiswa benarbenar bisa meningkatkan kemampuan yang
dimilikinya, sehingga kedepannya mereka bisa menjadi guru-guru yang luar biasa
dan cintai oleh siswa siswinya.
Kemudian dukungan secara penuh pun diberikan kepada dosen-dosen
pembimbing akademik untuk membimbing mahasiswa yang dibimbingnya.
Dukungan moril dan materiil benar-benar diberikan kampus kepada dosen-dosen
pembimbing lapangan. Tidak sekedar memberikan dukungan, namun Institusi
melalui fakultas selalu mengawasi dan mengevaluasi setiap akhir semester dosen
pembimbing akademik dan mahasiswa yang dibimbingnya, sampai dimana
perkembangan mahasiswa yang dibimbing. Dan setiap akhir semester dosen
pembimbing akademik harus melaporkan kemajuan, prestasi atau kendalakendala
yang dihadapi mahasiswa yang dibimbingnya.

INTERAKSI
Interaksi yang secara nyata saya lakukan dalam peningkatan kualitas
kegiatan mahasiswa pada kegiatan microteaching adalah dengan memberikan
bimbingan kepada mereka sebelum pelaksanaan microteaching dilaksanakan dan
memberikan masukan saran untuk mahasiswa tentang metode-metode mengajar
yang baik. Dalam prakteknya microteaching akan melatih mahasiswa untuk
menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas. Pada kegiatan
microteaching inilah mahasiswa sudah mulai benarbenar belajar menjadi seorang
guru, baik dari penampilan, tutur bahasa, dan melaksanakan pembelajaran dengan
metode-metode pembelajaran. Disinilah mahasiswa akan mulai benar-benar
menjadi seorang guru baik dari jiwa maupun raganya. Saat pelaksanaan kegiatan
microteaching saya menilai penampilan mereka dalam mengajar, kemudian saya
memberikan beberapa saran kepada mereka demi perbaikan kedepannya. Apa
yang saya sarankan tentunya akan membuat mahasiswa akan lebih siap saat
mengahadapi PPL langsung di sekolah.
Pada program praktek pengalaman lapangan (PPL) saya lebih banyak
berinteraksi dengan mahasiswa melalui diskusi dan tanya jawab. Mahasiswa pada
kegiatan PPL biasanya akan menemukan banyak permasalahan didalam kelas
yang mereka ajar. Dari permasalahan-permasalahan tersebutlah mahasiswa akan
bertanya bagaimana solusi yang bisa digunakan, dan dari situlah diskusi antara
saya dan mahasiswa akan mulai berjalan. Pada proses diskusi tersebut saya
banyak memberi saran dan masukan untuk mereka menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Selain diskusi, saya pun selalu memberi motivasi kepada mereka bahwa
menjadi guru adalah perjuangan luar biasa mendidik anak manusia, dan surgalah
balasannya. Motivasi itulah yang selalu saya berikan kepada mahasiswa agar
mereka kelak benar-benar menjadi guru yang luar biasa. Kemudian sebagai dosen
pembimbing akademik, interaksi saya untuk meningkatkan kualitas mahasiswa
benar-benar sangat intens. Saya banyak melakukan diskusi dengan mahasiswa
yang saya bimbing, paling tidak setiap satu bulan sekali saya jadwalkan untuk
bertemu dan memberi motivasi kepada mereka. Dan setiap akan UTS atau UAS
dimulai saya pun mengumpulkan mereka dan memberi motivasi untuk semangat
dalam belajar saat menghadapi UTS/UAS. Interaksi tersebut saya lakukan supaya
mereka benar-benar termotivasi dan mengingatkan mereka bahwa tujuan utama di
kampus ini adalah untuk belajar dan menuntut ilmu.
MANFAAT KEGIATAN
Manfaat yang didapatkan dari hasil kegiatan microteaching diantaranya
adalah dapat melatih kemampuan mahasiswa dalam menguasai Teknik dan cara-
cara mengajar yang baik, serta melatih penampilan mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas. Program microteaching
memberikan manfaat secara langsung kepada mahasiswa sebagai persiapan
sebelum mengajat di sekolah secara langsung. Tanpa adanya program
microteaching mahasiswa akan mengalami kesulitan ketika mengajar di sekolah
secara langsung. Selain itu kegiatan microteaching dapat mengukur kemampuan
mahasiswa, apakah mahasiswa sudah siap untuk benar-benar mengajar disekolah,
jika memang terdapat kekurangan, maka dalam kegiatan microteaching inilah
kekurangan tersebut akan diperbaiki. Sehingga mahasiswa akan benar-benar siap
ketika nanti mengajar di sekolah. Karna sehebat apa pun teori-teori pembelajaran
yang dimiliki mahasiswa, maka tidak akan ada gunanya jika tidak diimbangi
dengan praktek secara nyata.
Dari kegiatan PPL memberikan manfaat bagi mahasiswa, yakni dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa menjadi seorang guru yang
sesungguhnya di sekolah. Pada saat mahasiswa mengikuti kegiatan PPL di
sekolah, mahasiswa akan benarbenar langsung merasakan iklim pembelajaran di
sekolah, permasalahan-permasalahan pembelajaran peserta didik, kesulitan-
kesulitan memahami pelajaran dari peserta didik, dan banyak lagi pengalaman-
pengalaman yang didapat. Dan pastinya pengalaman tersebut tidak akan didapat di
bangku kuliah. Adanya dosen pembimbing akademik memberikan manfaat yang
positif bagi mahasiswa. Mahasiswa akan memiliki tempat bertanya ketika
memang mengalami kesulitan dalam proses studinya. Selain itu mahasiswa akan
selalu termotivasi untuk belajar lebih giat dan menyelesaikan proses studinya. Dan
mahasiswa akan selalu terpantau bagaimana proses perkembangan akademik
dalam tiap semesternya, jika terdapat penurunan perkembangan akademik maka
tugas dari dosen pembimbing akademik adalah membantu mahasiswa tersebut
agar kedepannya menjadi lebih lagi. Dosen pembimbing akademik ibarat orangtua
bagi mahasiswa di kampus, yang bisa dijadikan tempat untuk berdiskusi
menyelesaikan permasalah-permasalah tentang studi yang dihadapi oleh
mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai