Anda di halaman 1dari 15

12

BAB II

HASIL BELAJAR MERIAS WAJAH GERIATRI DAN KESIAPAN


MENJADI BEAUTY OPERATOR MADYA
DI SALON KECANTIKAN

A. Tinjauan Mata Diklat Merias Wajah Geriatri

1. Tujuan Mata Diklat Merias Wajah Geriatri

Mata diklat merias wajah geriatri merupakan salah satu mata diklat yang

harus ditempuh peserta didik program keahlian tata kecantikan kulit tingkat II

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada semester 1. Materi pembelajaran mata

diklat merias wajah geriatri mengarahkan peserta didik untuk memiliki

pengetahuan dan keterampilan dalam bidang tata kecantikan, khususnya dalam

merias wajah geriatri.

Mata diklat merias wajah geriatri disajikan dalam bentuk teori dan

praktek. Materi teori meliputi pengertian wajah geriatri, koreksi wajah geriatri,

pengetahuan alat merias wajah geriatri, pengetahuan kosmetika untuk wajah

geriatri dan merias wajah geriatri. Materi praktek meliputi pelaksanaan kegiatan

praktek merias wajah geriatri.

Tujuan mata diklat merias wajah geriatri yang ingin dicapai setelah

mengikuti pembelajaran, tercantum pada tujuan umum dalam modul merias wajah

geriatri (2003: 1) adalah sebagai berikut:

Setelah menyelesaikan mata diklat ini peserta didik dapat menjelaskan


tentang pengertian wajah geriatri, koreksi wajah geriatri, pengetahuan alat
merias wajah geriatri, pengetahuan kosmetika untuk wajah geriatri dan merias
wajah geriatri dengan tepat, terampil serta benar sesuai standar yang berlaku
baik nasional maupun internasional.
13

2. Materi Pembelajaran Mata Diklat Merias Wajah Geriatri

a. Pengertian dan ciri-ciri wajah geriatri

Wajah geriatri yaitu wajah pada usia lanjut dengan ciri-ciri pada proses

ketuaan. Proses ketuaan sesungguhnya sudah mulai tampak pada umur dua puluh

lima tahun, ciri-cirinya antara lain, munculnya keriput-keriput halus, struktur

wajah dan bagian-bagian wajah yang serba menurun, elastisitas kulit mengendur,

berkurangnya kelembaban kulit karena faktor pelembab alamiah ( natural

moisturizing factor) menyusut, terjadinya bercak-bercak hiperpigmentik karena

mengeringnya kulit, penipisan lapisan hidrolipid (sawar asam atau acid barrier)

yang memudahkan penguapan air. Kulit tua kering dan keriput, struktur wajah

dan bagian-bagian wajah yang serba menurun, rambut uban dan sebagainya harus

dapat dirias sedemikan, hingga hal-hal tersebut tersembunyi.

1)

4)
2)

5)

3)

Gambar 2.1 Ciri-Ciri Wajah Geriatri


1). Keriput-keriput halus di bawah mata, 2) Elastisitas kulit mengendur, 3). Kulit
mengering, 4). Penipisan lapisan hidrolipid , 5). Salah satu bagian wajah yang menurun
Sumber : www_skinpigmentasi_com-images
14

b. Koreksi wajah geriatri

Koreksi bentuk wajah dapat dilakukan berdasarkan atas prinsip bahwa

wajah yang dianggap kurang sempurna dapat diubah, sehingga penampilannya

menjadi lebih baik. Bentuk muka yang dianggap sempurna ialah bentuk muka

lonjong, bentuk ini yang paling proporsional. Bentuk yang tidak memiliki

proporsi tulang wajah yang tidak sempurna dapat disamarkan dengan bantuan

kosmetika, yaitu melalui aplikasi shading (efek gelap) dan highlighting (efek

terang) pada bagian-bagian wajah yang dirasa kurang proporsional. Bagian wajah

yang diberi shading (efek gelap) akan kelihatan menyempit atau menjadi kurang

menonjol, prinsip yang sama diterapkan pula pada bagian-bagian yang perlu

ditonjolkan atau dilebarkan dengan pemakaian highlighting (bayangan terang).

Koreksi bentuk wajah pada dasarnya dilakukan secara bertahap yang pertama

pembentukan dengan menggunakan foundation, kedua penyempurnaan dengan

menggunakan blush-on.

Tahap pembentukan dilakukan sebagai bagian dari aplikasi dasar tata rias,

tujuannya adalah untuk membuat bentuk wajah tampak lebih proporsional, tulang-

tulang wajah yang terlalu tajam diperhalus, bagian yang kurang menonjol

diangkat. Kosmetika dan alat yang diperlukan diantaranya; foundation sesuai

dengan warna kulit untuk aplikasi pada bagian wajah yang bentuknya ingin

dipertahankan, foundation dengan warna satu hingga dua tingkat lebih gelap

untuk efek gelap, foundation dengan warna satu hingga dua tingkat lebih terang

dari warna kulit untuk efek terang dan spons latek.


15

Tahap penyempurnaan dengan menggunakan blus-on berfungsi untuk

memaksimalkan efek gelap yang sebelumnya telah diciptakan melalui penerapan

foundation pada tahap pembentukan. Bila menggunakan blus-on berbentuk krim

aplikasikan blus-on sebelum bedak, apabila memilih yang berbentuk compact,

terapkan blus-on sesudah bedak. Untuk fungsi ini, arah tarikan blus-on menjadi

kuncinya seperti, arah mendatar untuk memberi kesan luas pada wajah, arah naik

untuk memberikan kesan panjang pada wajah sedangkan arah menurun untuk

memberi kesan tajam pada wajah. Fungsi dasar dari blus-on adalah untuk

memberi rona segar pada pipi.

1). Koreksi bentuk wajah bulat

Koreksi bentuk wajah bulat, direncanakan agar wajah kelihatan menjadi

lebih kurus dan berbentuk oval. Pipi yang bulat ditutup dengan bayangan gelap,

yaitu memakai alas bedak yang berwarna lebih gelap, lalu diberi efek gelap.

Dagu yang pendek dapat diberi alas bedak ( foundation) yang berwana lebih

terang.

Penyempurnaan meggunakan blus-on dengan arah tarikan turun dan datar menuju

sudut mulut untuk memberi kesan tajam pada wajah.

2). Koreksi bentuk wajah panjang

Pembentukan pada bentuk wajah ini agar wajah kelihatan lebar dengan

menggunakan alas bedak yang lebih terang pada pipi yang kurus di depan kedua

telinga. Dagu yang terlalu panjang ditutup dengan alas bedak yang lebih gelap.

Tahap penyempurnaan dengan blus-on dengan arah tarikan mendatar untuk

memberi kesan lebar pada wajah.


16

3). Koreksi bentuk wajah persegi

Tahap pembentukan pada bentuk wajah ini dilakukan seperti untuk bentuk

wajah bulat, tetapi diperhatikan agar rahang yang lebar ditutup dengan alas bedak

yang berwarna lebih tua atau diberi bayangan gelap di atas bedak, kedua pipi di

depan telinga diberi warna lebih terang dengan mengoles alas bedak yang

berwarna lebih muda pada daerah ini atau diatas bedak di beri warna yang terang

(tint ). Supaya dagu yang pendek kelihatan lebih panjang bagian ini diberi alas

bedak yang lebih terang. Pada tahap penyempurnaan, arahkan tarikan blus-on

datar dengan sapuan agak melebar dan tidak tajam untuk memberi kesan lembut.

4). Koreksi wajah diamond /belah ketupat

Wajah berbentuk diamond sangat lebar di daerah kedua tulang pipi, pada

kedua sisi dahi dan kedua sisi rahang bawah yang terlalu sempit dikenakan

foundation yang berwarna terang agar bagian-bagian ini kelihatan lebih lebar.

Pada tahap penyempurnaan arah tarikan blus-on datar di sekitar tulang pipi untuk

mengurangi penonjolan.

5). Koreksi bentuk wajah buah pir dan bentuk wajah segitiga

Pembentukan wajah buah pir pada bagian kiri dan kanan dahi yang lebar

ditutup dengan alas bedak berwarna gelap, kedua sisi rahang bawah diolesi alas

bedak yang berwarna terang. Bentuk wajah segitiga pada daerah dahi lebar dan

daerah dagu sempit koreksinya dilakukan dengan memberi shading di atas dagu

untuk mengurangi ketirusanya, aplikasikan highlighter di daerah rahang untuk

menambah kelebarannya. Tahap penyempurnaan arah tarikan blus-on datar dan

turun dari telinga untuk penyempurnaannya.


17

Aplikasi foundation dan blus-on sebagai shading


dan higlighting pada koreksi bentuk wajah geriatri
(Pada tahap pembentukan)

( a) (b) ( c)

(d) ( e) (f)
Keterangan :

Pemberian bayangan gelap (shading)

Pemberian bayangan terang (highlighting)

Pemberian kesan pada wajah (blus-on)

Gambar 2.2: Aplikasi Foundation dan Blus-on sebagai Shading dan Higlighting
(a). Bentuk wajah bulat, (b). Bentuk wajah lonjong, (c). Bentuk wajah persegi, (d). Bentuk wajah
diamong/ belah ketupat, (e). Bentuk wajah buah pir, (f). Bentuk wajah
segitiga Sumber: Kusumadewi (2002: 64,65,66)

Pada tata rias wajah geriatri perlu dipertimbangkan bahwa penampilan

wajah pada geriatri dipengaruhi oleh perubahan struktur tengkorak wajah dan

gigi-geligi, perubahan jaringan lunak wajah secara umum dan kulit khususnya,

posisi absolut dan proporsional alat-alat wajah. Koreksi tersebut merupakan

sasaran pada koreksi wajah geriatri sebagai perbandingan posisi bagian-bagian

wajah sewaktu muda dan usia lanjut, seperti contoh gambar berikut ini:
20

kering dapat digunakan sebagai aplikator eyeliner cair. Kedua kuas dengan

bulu-bulu halus agak gemuk, berujung membulat berfungsi unt

uk menghaluskan atau membaurkan eyeliner yang diciptakan menggunakan

pensil mata.

5). Kuas bibir, berukuran sedang dengan bulu lembut dan berujumg lancip.

Digunakan untuk membubuhkan pewarna bibir atau lipgloss pada bibir.

6). Kuas concealer , memiliki ukuran bervariasi kecil atau besar dengan bulu

lembut dan berujung rata. Kuas ini digunakan untuk membubuhkan concealer

pada noda-noda kecil pada wajah dan sudut-sudut mata yang sulit terjangkau.

7). Kuas eyeshadow, terdiri dua jenis; pertama berbentuk pipih, berujung tipis

dengan bulu-bulu bertekstur lembut. Fungsinya sebagai pembentuk garis

(ujung kuas dengan posisi mendatar), selain untuk mengisi dan pembaur

warna (ujung kuas dengan posisi berdiri). Bentuk yang berujung bulat

digunakan untuk membantu menghaluskan hasil sapuan gradasi warna

eyeshadow, fungsi lain kuas ini adalah untuk membentuk serta menghaluskan

bayangan hidung. Kedua kuas ini terdiri atas berbagai ukuran, ukuran kecil

digunakan sebagai aplikator pada daerah yang membutuhkan titik berat atau

membentuk garis, misalnya pada sudut mata atau tepian kelopak mata. Kuas

besar untuk membentuk highlight . Prinsipnya, makin ke atas mata ukuran

kuas semakin besar.


21

8) 9) 10) 11)
Gambar . 2. 5. Macam-macam kuas merias wajah
Sumber : Andiyanto, Aju Ismi Karim (2003 : 9)

Keterangan :

8). Kuas kipas, berbentuk pipih dan melebar, menyerupai kipas terbuat dari bulu-

bulu yang sangat halus. Kuas ini diperlukan untuk membersihkan wajah dari

serpihan-serpihan kosmetik yang rontok.

9). Kuas shading, kuas dengan bulu-bulu yang lembut, tebal dan berujung

menyerong digunakan untuk mengaplikasikan shading pada bagian-bagian

wajah yang bersudut, seperti hidung atau rahang.

10).Kuas blus-on, kuas besar bergagang langsing dengan ketebalan bulu sedang.

Berfungsi untuk menyapukan blus-on pada pipi atau pada bagian wajah

lainnya.

11).Kuas powder, bergagang besar dengan bulu-bulu yang lembut dan gemuk.

Kuas ini digunakan untuk mengaplikasikan loose powder pada wajah, bisa

juga digunakan untuk melakukan finishing, yaitu untuk membaurkan kosmetik

pada akhir riasan.

12) 13)
22

Gambar . 2.6. Contoh Spons untuk Merias Wajah


Sumber : Andiyanto, Aju Ismi Karim (2003 :
11)

Keterangan :

12). Spons rias, bentuknya oval dan bulat, halus dan lembut dipergunakan

untuk meratakan foundation pada kulit wajah.

13). Powder puff , berbentuk bulat dan lembut terbuat dari bahan flanel atau

serupa bludru yang lembut. Powder puff tersedia dalam dua ukuran:

bentuk besar berfungsi untuk mengaplikasikan bedak tabur pada wajah,

bentuk kecil untuk megaplikasikan bedak padat pada wajah.

d. Pengetahuan kosmetika untuk merias wajah geriatri

Kosmetika memiliki dua fungsi utama yaitu, fungsi perawatan dan tata

rias untuk memberikan hasil yang lebih baik bagi tata rias wajah. Berikut ini

adalah contoh dari berbagai jenis kosmetik tata rias untuk merias wajah geriatri

pada beberapa merek dagang seperti latulipe kosmetik , sariayu kosmetik,

caring coulors kosmetik:

1). Pelembab (moisturizer ), kulit geriatri cenderung kering dan kasar serta

mengeluarkan lebih sedikit minyak daripada jenis kulit lainnya, untuk jenis

kulit geriatri sebaiknya menggunakan pelembab yang mengandung tabir

surya dengan SPF-30 atau pelembab yang mengandung tabir surya dan

zat antioksidan.
29

jenis dan kondisi kulit, kelainan-kelainan yang terdapat pada kulit, sehingga

dengan hasil pengamatan ini dapat ditentukan perencanaan pemilihan alat

merias dan kosmetika yang sesuai dengan kulit wajah geriatri.

c). Palpasi adalah tindakan meraba-raba kulit untuk mengetahui elastisitas dan

t ur gor kul i t .

5). Teknik merias wajah geriatri

Seorang beauty operator harus memperhatikan berbagai hal pada

pelanggan yang akan dirias wajahnya sebelum memulai merias wajah geriatri.

Pertama dengan memperhatikan cara pelanggan berdandan, rias rambutnya dan

rias wajahnya lalu amati hal-hal yang salah atau kurang cocok dan yang harus

diperbaiki. Berikut langkah kerja merias wajah geriatri secara berurutan :

a). Pembersihan dan penyegaran

Pembersihan kulit wajah dilakukan meggunakan ujung-ujung jari dengan

gerak lingkar-lingkar kecil sambil menggosokkanya pada wajah, leher,

dengan gerak ke atas dan kesamping mengikuti arah serabut otot (dapat

dilihat pada gambar 2.16). Penyegaran menggunakan cairan penyegar sesuai

jenis kulit,

tujuan penyegaran k ul i t adalah unt uk meringkas pori-pori kul i t ,

mengencangkan kul i t , menyempurnakan pembersihan sisa-sisa s us u

pembersih apabila masih ada (dapat dilihat pada gambar 2.17).


30

b). Aplikasi pelembab

Tujuan pelembaban adalah untuk mempertahankan kehalusan dan kekenyalan

kulit. Pemakain pelembab dilakukan dengan cara mengoleskan tipis-tipis di

wajah dan leher secara merata dan diamkan 1 menit hingga meresap pada

kulit (dapat dilihat pada gambar 2.18 dan gambar 2.19)

c). Aplikasi alas bedak dan meratakan bedak, dengan langkah a). Ambillah alas

bedak lebih muda daripada foundation penutupnya b). Oleskan dengan jari

telunjuk/jempol secara merata pada wajah, telinga dan leher searah dengan

bulu wajah c). Oleskan foundation penutup plek dan kerut sekitar kantung

mata dan smile line d). Ratakan dengan spons, agar tampak sama dengan

bagian yang lain dan tampak menyatu dengan kulit. Perhatikan supaya kerut -

kerut di dekat mata, smile line, dan sekitar mulut diberi foundation dalam

warna lebih muda (dapat dilihat pada gambar 2.20).

d). Menggunakan concealer dengan cara mengoleskan sambil menekan-nekannya

di bagian noda yang akan ditutup, dilekukan atau ditonjolkan seperti pada

bagian kantung mata dibaurkan dengan foundation. Penggunanaan concealer

yang tepat akan sangat membantu membuat tektur wajah halus dengan

warna yang rata dan senada.

e). Aplikasi bedak, pada wajah geriatri menggunakan compact powder . Lakukan

pengolesan bedak dengan menggunakan spons rias, pada bagian kulit yang

mengkerut dapat menggunakan spons basah agar bedak dapat menutupi garis-

garis kerut pada kulit wajah geriatri, dengan cara meratakan sambil menekan-

nekan di seluruh bagian wajah sacara merata. Hasil akhir gunakan loose
31

powder dengan menggunakan spons powder agar hasik akhir sempurna.

(Dapat dilihat pada gambar 2.21)

Gbr.2.16 Pembersihan Gbr.2.17 Penyegaran Gbr.2. 18 Pelembaban

Gbr.2.19 Meratakan Gbr.2.20 Aplikasi Alas Gbr.2 21Aplikasi


Pelembab B ed B ed ak
ak

Sumber: Dokumen Penulis


f). Tata rias mata yaitu :

(1).Membentuk alis, sebelum menggunakan pinsil alis, bulu alis perlu disikat

dahulu dengan sikat alis khusus. Penggambaran alis di buat

menggunakan pinsil alis digambar agak menaik dari bentuk aslinya

dengan pensil alis warna coklat kehitaman searah pertumbuhan alis guna

menyamarkan dengan bulu alis asli. Warna pinsil alis yang digunakan

tidak boleh lebih tua dari warna rambut, setelah itu bulu alis perlu

disikat lagi guna


43

3). Memiliki sikap yang tegas: tidak ragu-ragu dalam memberikan nasehat atau

memberikan jawaban kepada klien.

4). Disiplin dan memiliki self control yang baik dalam bekerja: bekerja sesuai

dengan peraturan yang berlaku; disiplin waktu, penggunaan alat, bahan, lenan

serta memelihara kebersihan; tidak ceroboh, harus tenang, tidak gugup dan

tergesa-gesa saat bertugas.

5). Selalu berlatih dan mengikuti perkembangan dalam dunia kecantikan dan

selalu melakukan evaluasi terhadap hasil kerjanya, agar dapat memberikan

kepuasan yang optimal bagi klien.

6). Menjaga kondisi fisik dan mentalnya agar dapat melakukan tugas dengan baik.

Terdapat persiapan pribadi yang harus dilakukan seorang beauty operator

madya sebelum merias wajah geriatri. Persiapan pribadi tersebut penting

dilakukan agar beauty operator madya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Persiapan tersebut antara lain: harus memperhatikan kesehatan baik dari dalam

maupun dari luar, kebersihan mulut agar memiliki nafas segar, menanggalkan

perhiasan, kuku tidak boleh panjang dan tidak boleh mengenakan cat kuku,

melakukan sanitasi tangan, merapikan rambut, mengenakan pakaian kerja yang

rapi dan bersih dan memakai sepatu tumit pendek agar tidak lekas lelah saat

menjalankan tugas.
44

4. Kesiapan menjadi beauty operator madya

Upaya yang dilakukan untuk mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja

yang dapat melakukan aktivitas kerja secara produktif salah satunya adalah hasil

belajar merias wajah geriatri. Peserta didik yang memiliki kesiapan akan

menampakkan prilaku atau tindakan yang berhubungan dengan sikap seorang

tenaga kerja yang terampil baik secara fisik maupun mental. Sesuai pendapat

Slameto (2003:113) "Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seorang yang

membuatnya siap untuk memberikan respon/jawaban di dalam cara tertentu

terhadap suatu situasi".

Peserta didik yang mempunyai kesiapan untuk menjadi seorang beauty

operator madya akan menunjukkan tingkah laku sebagai berikut :

a. Kemampuan kognitif, menunjukkan kemampuan pengetahuan

dalam menguasai konsep yang berhubungan dengan pekerjaan

beauty operator

madya di salon kecantikan dan memiliki pemahaman dalam bidang

kecantikan serta dapat mengaplikasikan pemahaman yang dimiliki dalam

lingkup kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan beauty operator

madya di salon kecantikan. Peserta didik mampu menganalisis dan mensitesa

proses kerja beauty operator madya di salon kecantikan serta mengevaluasi

setiap kegiatan dan hasil kerja beauty operator madya di salon kecantikan.

b. Kemampuan afektif, menunjukkan sikap menerima dan merespon seperti

sikap menyukai, menyenangi dan merasa puas apabila terlibat dalam

permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan beauty operator madya di

salon kecantikan. Sikap-sikap tersebut merupakan manifestasi dari kesediaan


45

peserta didik untuk menerima suatu nilai dan stimulus yang datang dari luar

sehingga mempengaruhi pemantapan dan prioritas nilai (pendalaman) yang

mempengaruhi pola kepribadian serta tingkah laku penghayatan untuk

berperan secara aktif dalam kegiatan di bidang kecantikan.

c. Kemampuan psikomotor, menunjukkan keterampilan dan kemampuan

bertindak setelah menerima pengalaman belajar tertentu

yang dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku fisik berupa

gerakan secara

spontan dan cepat dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

pekerjaan beauty operator madya di salon kecantikan dilengkapi dengan

ketelitian dan keluwesan dalam menghadapi berbagai situasi kerja yang

ditunjang oleh daya tahan fisik dan psikis selama berinteraksi dengan

kegiatan kerja di bidang kecantikan, mengembangkan dan

mengimplementasikannya dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

Kesiapan menjadi seorang beauty operator madya akan dipengaruhi oleh

faktor lain di luar hasil belajar merias wajah geriatri seperti faktor internal:

intelegensi, perhatian, bakat dan waktu yang digunakan untuk meningkatkan

kemampuannya, dan faktor eksternal seperti: kegiatan belajar mengajar, fasilitas

belajar, lingkungan belajar dan lingkungan keluarga serta faktor-faktor lain yang

tidak teramati dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai