BAB II
Mata diklat merias wajah geriatri merupakan salah satu mata diklat yang
harus ditempuh peserta didik program keahlian tata kecantikan kulit tingkat II
Mata diklat merias wajah geriatri disajikan dalam bentuk teori dan
praktek. Materi teori meliputi pengertian wajah geriatri, koreksi wajah geriatri,
geriatri dan merias wajah geriatri. Materi praktek meliputi pelaksanaan kegiatan
Tujuan mata diklat merias wajah geriatri yang ingin dicapai setelah
mengikuti pembelajaran, tercantum pada tujuan umum dalam modul merias wajah
Wajah geriatri yaitu wajah pada usia lanjut dengan ciri-ciri pada proses
ketuaan. Proses ketuaan sesungguhnya sudah mulai tampak pada umur dua puluh
wajah dan bagian-bagian wajah yang serba menurun, elastisitas kulit mengendur,
mengeringnya kulit, penipisan lapisan hidrolipid (sawar asam atau acid barrier)
yang memudahkan penguapan air. Kulit tua kering dan keriput, struktur wajah
dan bagian-bagian wajah yang serba menurun, rambut uban dan sebagainya harus
1)
4)
2)
5)
3)
menjadi lebih baik. Bentuk muka yang dianggap sempurna ialah bentuk muka
lonjong, bentuk ini yang paling proporsional. Bentuk yang tidak memiliki
proporsi tulang wajah yang tidak sempurna dapat disamarkan dengan bantuan
kosmetika, yaitu melalui aplikasi shading (efek gelap) dan highlighting (efek
terang) pada bagian-bagian wajah yang dirasa kurang proporsional. Bagian wajah
yang diberi shading (efek gelap) akan kelihatan menyempit atau menjadi kurang
menonjol, prinsip yang sama diterapkan pula pada bagian-bagian yang perlu
Koreksi bentuk wajah pada dasarnya dilakukan secara bertahap yang pertama
menggunakan blush-on.
Tahap pembentukan dilakukan sebagai bagian dari aplikasi dasar tata rias,
tujuannya adalah untuk membuat bentuk wajah tampak lebih proporsional, tulang-
tulang wajah yang terlalu tajam diperhalus, bagian yang kurang menonjol
dengan warna kulit untuk aplikasi pada bagian wajah yang bentuknya ingin
dipertahankan, foundation dengan warna satu hingga dua tingkat lebih gelap
untuk efek gelap, foundation dengan warna satu hingga dua tingkat lebih terang
terapkan blus-on sesudah bedak. Untuk fungsi ini, arah tarikan blus-on menjadi
kuncinya seperti, arah mendatar untuk memberi kesan luas pada wajah, arah naik
untuk memberikan kesan panjang pada wajah sedangkan arah menurun untuk
memberi kesan tajam pada wajah. Fungsi dasar dari blus-on adalah untuk
lebih kurus dan berbentuk oval. Pipi yang bulat ditutup dengan bayangan gelap,
yaitu memakai alas bedak yang berwarna lebih gelap, lalu diberi efek gelap.
Dagu yang pendek dapat diberi alas bedak ( foundation) yang berwana lebih
terang.
Penyempurnaan meggunakan blus-on dengan arah tarikan turun dan datar menuju
Pembentukan pada bentuk wajah ini agar wajah kelihatan lebar dengan
menggunakan alas bedak yang lebih terang pada pipi yang kurus di depan kedua
telinga. Dagu yang terlalu panjang ditutup dengan alas bedak yang lebih gelap.
Tahap pembentukan pada bentuk wajah ini dilakukan seperti untuk bentuk
wajah bulat, tetapi diperhatikan agar rahang yang lebar ditutup dengan alas bedak
yang berwarna lebih tua atau diberi bayangan gelap di atas bedak, kedua pipi di
depan telinga diberi warna lebih terang dengan mengoles alas bedak yang
berwarna lebih muda pada daerah ini atau diatas bedak di beri warna yang terang
(tint ). Supaya dagu yang pendek kelihatan lebih panjang bagian ini diberi alas
bedak yang lebih terang. Pada tahap penyempurnaan, arahkan tarikan blus-on
datar dengan sapuan agak melebar dan tidak tajam untuk memberi kesan lembut.
Wajah berbentuk diamond sangat lebar di daerah kedua tulang pipi, pada
kedua sisi dahi dan kedua sisi rahang bawah yang terlalu sempit dikenakan
foundation yang berwarna terang agar bagian-bagian ini kelihatan lebih lebar.
Pada tahap penyempurnaan arah tarikan blus-on datar di sekitar tulang pipi untuk
mengurangi penonjolan.
5). Koreksi bentuk wajah buah pir dan bentuk wajah segitiga
Pembentukan wajah buah pir pada bagian kiri dan kanan dahi yang lebar
ditutup dengan alas bedak berwarna gelap, kedua sisi rahang bawah diolesi alas
bedak yang berwarna terang. Bentuk wajah segitiga pada daerah dahi lebar dan
daerah dagu sempit koreksinya dilakukan dengan memberi shading di atas dagu
( a) (b) ( c)
(d) ( e) (f)
Keterangan :
Gambar 2.2: Aplikasi Foundation dan Blus-on sebagai Shading dan Higlighting
(a). Bentuk wajah bulat, (b). Bentuk wajah lonjong, (c). Bentuk wajah persegi, (d). Bentuk wajah
diamong/ belah ketupat, (e). Bentuk wajah buah pir, (f). Bentuk wajah
segitiga Sumber: Kusumadewi (2002: 64,65,66)
wajah pada geriatri dipengaruhi oleh perubahan struktur tengkorak wajah dan
gigi-geligi, perubahan jaringan lunak wajah secara umum dan kulit khususnya,
wajah sewaktu muda dan usia lanjut, seperti contoh gambar berikut ini:
20
kering dapat digunakan sebagai aplikator eyeliner cair. Kedua kuas dengan
pensil mata.
5). Kuas bibir, berukuran sedang dengan bulu lembut dan berujumg lancip.
6). Kuas concealer , memiliki ukuran bervariasi kecil atau besar dengan bulu
lembut dan berujung rata. Kuas ini digunakan untuk membubuhkan concealer
pada noda-noda kecil pada wajah dan sudut-sudut mata yang sulit terjangkau.
7). Kuas eyeshadow, terdiri dua jenis; pertama berbentuk pipih, berujung tipis
(ujung kuas dengan posisi mendatar), selain untuk mengisi dan pembaur
warna (ujung kuas dengan posisi berdiri). Bentuk yang berujung bulat
eyeshadow, fungsi lain kuas ini adalah untuk membentuk serta menghaluskan
bayangan hidung. Kedua kuas ini terdiri atas berbagai ukuran, ukuran kecil
digunakan sebagai aplikator pada daerah yang membutuhkan titik berat atau
membentuk garis, misalnya pada sudut mata atau tepian kelopak mata. Kuas
8) 9) 10) 11)
Gambar . 2. 5. Macam-macam kuas merias wajah
Sumber : Andiyanto, Aju Ismi Karim (2003 : 9)
Keterangan :
8). Kuas kipas, berbentuk pipih dan melebar, menyerupai kipas terbuat dari bulu-
bulu yang sangat halus. Kuas ini diperlukan untuk membersihkan wajah dari
9). Kuas shading, kuas dengan bulu-bulu yang lembut, tebal dan berujung
10).Kuas blus-on, kuas besar bergagang langsing dengan ketebalan bulu sedang.
Berfungsi untuk menyapukan blus-on pada pipi atau pada bagian wajah
lainnya.
11).Kuas powder, bergagang besar dengan bulu-bulu yang lembut dan gemuk.
Kuas ini digunakan untuk mengaplikasikan loose powder pada wajah, bisa
12) 13)
22
Keterangan :
12). Spons rias, bentuknya oval dan bulat, halus dan lembut dipergunakan
13). Powder puff , berbentuk bulat dan lembut terbuat dari bahan flanel atau
serupa bludru yang lembut. Powder puff tersedia dalam dua ukuran:
Kosmetika memiliki dua fungsi utama yaitu, fungsi perawatan dan tata
rias untuk memberikan hasil yang lebih baik bagi tata rias wajah. Berikut ini
adalah contoh dari berbagai jenis kosmetik tata rias untuk merias wajah geriatri
1). Pelembab (moisturizer ), kulit geriatri cenderung kering dan kasar serta
mengeluarkan lebih sedikit minyak daripada jenis kulit lainnya, untuk jenis
surya dengan SPF-30 atau pelembab yang mengandung tabir surya dan
zat antioksidan.
29
jenis dan kondisi kulit, kelainan-kelainan yang terdapat pada kulit, sehingga
c). Palpasi adalah tindakan meraba-raba kulit untuk mengetahui elastisitas dan
t ur gor kul i t .
pelanggan yang akan dirias wajahnya sebelum memulai merias wajah geriatri.
rias wajahnya lalu amati hal-hal yang salah atau kurang cocok dan yang harus
dengan gerak ke atas dan kesamping mengikuti arah serabut otot (dapat
jenis kulit,
wajah dan leher secara merata dan diamkan 1 menit hingga meresap pada
c). Aplikasi alas bedak dan meratakan bedak, dengan langkah a). Ambillah alas
bedak lebih muda daripada foundation penutupnya b). Oleskan dengan jari
telunjuk/jempol secara merata pada wajah, telinga dan leher searah dengan
bulu wajah c). Oleskan foundation penutup plek dan kerut sekitar kantung
mata dan smile line d). Ratakan dengan spons, agar tampak sama dengan
bagian yang lain dan tampak menyatu dengan kulit. Perhatikan supaya kerut -
kerut di dekat mata, smile line, dan sekitar mulut diberi foundation dalam
di bagian noda yang akan ditutup, dilekukan atau ditonjolkan seperti pada
yang tepat akan sangat membantu membuat tektur wajah halus dengan
e). Aplikasi bedak, pada wajah geriatri menggunakan compact powder . Lakukan
pengolesan bedak dengan menggunakan spons rias, pada bagian kulit yang
mengkerut dapat menggunakan spons basah agar bedak dapat menutupi garis-
garis kerut pada kulit wajah geriatri, dengan cara meratakan sambil menekan-
nekan di seluruh bagian wajah sacara merata. Hasil akhir gunakan loose
31
(1).Membentuk alis, sebelum menggunakan pinsil alis, bulu alis perlu disikat
dengan pensil alis warna coklat kehitaman searah pertumbuhan alis guna
menyamarkan dengan bulu alis asli. Warna pinsil alis yang digunakan
tidak boleh lebih tua dari warna rambut, setelah itu bulu alis perlu
3). Memiliki sikap yang tegas: tidak ragu-ragu dalam memberikan nasehat atau
4). Disiplin dan memiliki self control yang baik dalam bekerja: bekerja sesuai
dengan peraturan yang berlaku; disiplin waktu, penggunaan alat, bahan, lenan
serta memelihara kebersihan; tidak ceroboh, harus tenang, tidak gugup dan
5). Selalu berlatih dan mengikuti perkembangan dalam dunia kecantikan dan
6). Menjaga kondisi fisik dan mentalnya agar dapat melakukan tugas dengan baik.
dilakukan agar beauty operator madya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Persiapan tersebut antara lain: harus memperhatikan kesehatan baik dari dalam
maupun dari luar, kebersihan mulut agar memiliki nafas segar, menanggalkan
perhiasan, kuku tidak boleh panjang dan tidak boleh mengenakan cat kuku,
rapi dan bersih dan memakai sepatu tumit pendek agar tidak lekas lelah saat
menjalankan tugas.
44
yang dapat melakukan aktivitas kerja secara produktif salah satunya adalah hasil
belajar merias wajah geriatri. Peserta didik yang memiliki kesiapan akan
tenaga kerja yang terampil baik secara fisik maupun mental. Sesuai pendapat
beauty operator
setiap kegiatan dan hasil kerja beauty operator madya di salon kecantikan.
peserta didik untuk menerima suatu nilai dan stimulus yang datang dari luar
gerakan secara
ditunjang oleh daya tahan fisik dan psikis selama berinteraksi dengan
faktor lain di luar hasil belajar merias wajah geriatri seperti faktor internal:
belajar, lingkungan belajar dan lingkungan keluarga serta faktor-faktor lain yang