Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 : Refleksi Pengalaman Bersekolah

1. Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa
yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)
 Saya bersekolah di Pesantren Darul Arafah Raya di Kabupaten Deli Serdang
provinsi Sumatera Utara yang mana peserta didiknya berasal dari berbagai macam
latar belakang yang berbeda. Baik itu berbeda daerah, suku maupun budaya. Oleh
karena itu, saya bisa memiliki teman dari berbagai latar belakang yang berbeda
dan dapat memahami keberagaman itu.
2. Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?
 Semasa di bangku sekolah, saya termasuk salah satu siswa berprestasi namun
semangat untuk terus belajar dan berkembang saya tidak begitu besar dan saya
hanya bergantung pada kemampuan daya ingat materi saya yang mumpuni.
Namun hal itu berubah ketika saya mulai berkuliah di jurusan berbasis pendidikan
dan keguruan. Hal itu dikarenakan saya menyadari bahwa kemapuan seseorang
sebagai guru atau tenaga pendidik adalah salah satu kemampuan yang paling
kompleks dan lengkap. Termasuk kemampuan public speaking, manajemen ruang
kelas yang mana juga bisa diimplementasikan ke manajemen massa.
3. Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?
 Ustadz Aulia Rahman Nasution, wali kelas saya di bangku SMP kelas VII
4. Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?
 Wali kelas saya adalah sosok yang paling menyenangkan ketika proses KBM
berlangsung. Namun di saat yang bersamaan beliau bisa menjadi guru yang paling
ditakuti karena ketegasannya ketika menyangkut hal kedisiplinan terutama apabila
peserta didiknya melanggar disiplin. Akan tetapi, walaupun sekejam dan sekeras
apapun beliau, tidak ada satupun peserta didik yang tidak suka atau bahkan
membenci beliau. Beliau sangat disenangi walaupun dengan sifat kerasnya yang
begitu menonjol.
5. Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di
kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?
 Karena Ustadz Aulia Rahman itu salah satu guru inspirasi saya, tentu saja
beberapa karakter mengajar beliau saya coba untuk adaptasikan.
 Saya pernah mengajar di SD Bilingual Al-A’raf Blangpidie dan menjadi wali
kelas untuk siswa kelas 3 SD. Bersama para siswa saya mencoba menerapkan apa
yang wali kelas saya dulu terapkan. Beberapa diantaranya adalah bersikap tegas
ketika sebuah indisipliner terjadi namun tetap menjalankan pembelajaran yang
menyenangkan bagi peserta didik. Seperti karakter anak-anak SD yang takut
membuat gurunya marah, namun mereka sama sekali tidak ada perasaan takut
kepada saya ketika berada di sekitar saya baik itu dalam proses KBM ataupun di
luar KBM.
Tugas 2 : Panggilan Menjadi Guru

Nama saya Bambang Herlambang, umur 27 tahun dan saat ini saya merupakan calon
guru profesional yang sedang menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan di
program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Bina Bangsa
Getsempena. Ketika lulus nanti saya akan menjadi salah satu agen perubahan bangsa sebagai
tenaga pendidik profesional. Saya mengikuti program PPG ini dengan tujuan untuk
mematangkan pengetahuan dan kemampuan saya sebagai tenaga pendidik.
Saya mempunyai pengalaman mengajar di SD Bilingual Al-A’raf Blangpidie sebagai
wali kelas dan juga guru mata pelajaran Bahasa Inggris, sehingga saat ini saya yakin ketika
besok menjadi guru yang profesional saya juga dapat berkembang dengan baik guna
mendidik anak-anak hebat penerus bangsa.
Saya memilih menjadi guru karena mendapatkan rasa nyaman ketika pertama kali
mengajar sewaktu menjadi mahasiswa program Teaching Volunteer yang dilaksanakan oleh
himpunan mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris pada waktu itu hingga PPL di jenjang S1.
Dari situ tumbuh panggilan atau perasaan yang kuat untuk menjadi guru. Saya merasa sangat
senang ketika melihat siswa-siswi yang saya ampu menjadi aktif, bisa menjawab pertanyaan
yang saya berikan dan pada ulangan harian mendapatkan nilai yang memuaskan.
Dari pengalaman tersebut saya memantapkan kembali ketika saya mengajar di salah
satu SD di daerah saya. Dan ketika saya mengajar perasaan tersebut menjadi lebih matang
hingga akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar PPG prajabatan agar kelak bisa menjadi
guru yang profesional yang berpihak pada pembelajaran peserta didik.
Guru yang berpihak pada peserta didik merupakan guru yang hebat. Karena guru
tersebut dapat memahami peserta didiknya dan memberikan pelajaran dengan metode atau
model belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga hasil dari pembelajaran
dapat diserap dengan maksimal. Menjadi guru yang berpihak pada peserta didik juga dapat
diartikan sebagai guru yang loyal, tidak monoton, dan tidak terlalu banyak menuntut peserta
didik dalam pembelajaran di dalam maupu di luar kelas. Karena sejatinya guru tidak hanya
mengajarkan materi namun juga pelajaran karakter, moral, tata krama, dan hal-hal baik yang
berkaitan dengan norma dan nilai-nilai luhur pancasila.
Tugas 3: Komitmen Diri
MENGAPA
1. Mengapa saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional?
Karena saya ingin meningkatkan pengetahuan saya tentang Filosofi Pendidikan
Indonesia yang dalam pelaksanaannya menjadi dasar pemikiran dalam proses belajar
mengajar di sekolah.
2. Apa yang Saya yakini?
Saya meyakini bahwa ilmu yang saya dapat pada Mata Kuliah Filosofi Pendidikan
Indonesia sangat bermanfaat untuk saya dalam melaksanAkan peran saya sebagai tenaga
pendidik yang baik, berkompeten dan mempunyai integritas dalam melaksanakan tugas
pengajaran pada peserta didik.
3. Apa yang memotivasi Saya?
Yang memotivasi saya bisa menjadi guru yaitu saya ingin menjadi manusia yang
berguna dan bermanfaat untuk orang sebanyak-banyaknya. Selain itu saya juga ingin menjadi
orang tuas yang menjadi sekolah pertama bagi anak saya dan bisa memberikan pendidikan
terbaik bagi anak saya. Sebagai pendidik tentu saya sangat berharap peserta didik saya bisa
menjadi manusia yang kuat, baik secara mental maupun fisik, berdaya, dan bebas secara lahir
batin tanpa tergantung kepada orang lain.

BAGAIMANA
1. Apa saja strategi yang akan Saya terapkan untuk mencapai tujuan?
Untuk menjadi seorang tenaga pendidik di sekolah tentunya saya harus menjalani
pendidikan formal minimal setara Strata 1 (S1) di Perguruan Tinggi. Setelah menjalani
pendidikan dari mulai pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, saya merasa menjadi orang
yang lebih berkembang dalam hal pemikiran maupun keterampilan saya dalam menghadapi
masalah. Saya juga dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan saya dari hari ke hari
sesuai tuntutan zaman yang dihadapi oleh peserta didik saya. Cara meningkatkan kapasitas
saya sebagai guru yaitu dengan cara belajar mandiri dan memanfaatkan teknologi yang ada,
karena di zaman sekarang teknologi sebagai bahan belajar utama peserta didik.
2. Apa saja yang Saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut?
Yang saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut yaitu motivasi belajar yang
tinggi dan desain pembelajaran yang mendukung terciptanya guru yang profesional.
Pembelajaran didesain untuk menghubungkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
baik dalam perkuliahan di kampus maupun praktik di sekolah. Berbagai pengalaman belajar
saya sebagai mahasiswa PPG Prajabatan didesain untuk menumbuhkan kompetensi sebagai
guru profesional.

APA
1. Apa saja langkah-langkah konkrit yang akan Saya jalankan?
Langkah-langkah konkrit yang akan saya jalankan yaitu saya melakukan
pembelajaran reflektif yang menjadi ruh dalam penyelenggaraan PPG Prajabatan.
2. Kapan Saya menjalankan langkah-langkah tersebut?
Saat ini saya telah menjalankan dan sedang menjalani langkah-langkah tersebut
sebagai mahasiswa PPG Prajabatan jurusan PGSD di Universitas Bina Bangsa Getsempena
yang dibekali ilmu-ilmu pendidikan dan dimatangkan melalui program PPL yang saat ini
sedang saya laksanakan di SD Negeri 54 Banda Aceh.

Anda mungkin juga menyukai