"Kami mohon ada kajian yang baik dan sosialisasi kepada masyarakat akan
hal itu sebelum dijalankan (sekolah jam 5 pagi). Kami percaya Bapak
Gubernur punya hati terlalu sayang NTT," kata Pendeta Merry.
Dalam keterangannya, Viktor Laiskodat menyampaikan nantinya akan bekerja
sama dengan lembaga terkait agar para siswa dari dua sekolah unggulan ini
bisa lulus perguruan tinggi ternama seperti Universitas Indonesia (UI), UGM,
bahkan Harvard University sekalipun.
"Jadi anak-anak ini akan disiapkan, anak-anak dari dua sekolah ini. Mereka
akan siap masuk universitas mana pun, Akmil, Akpol. Banyak yang bilang itu
pagi buta, namun ada filosofinya, ini penting, saya tidak akan mundur,"
katanya.
Karena itu dia mengakui yang namanya perubahan akan memunculkan pro
dan kontra. Untuk hal ini, tentunya akan dilakukan kajian-kajian.
Diketahui, konsep awal ini sebelumnya berangkat dari keinginan Gubernur
NTT agar ada sekolah dari NTT yang masuk dalam daftar 200 sekolah unggul
di Indonesia. Tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga
karakter siswa.