Anda di halaman 1dari 1

Gubernur NTT Terapkan Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi :

Saya Tak Akan Mundur


Donald Karouw Selasa, 28 Februari 2023 - 20:07:00 WIB

KUPANG, iNews.id - Gubernur Nusa Tenggara


Timur (NTT) Viktor Laiskodat membuat kebijakan masuk
sekolah mulai pukul 05.00 WITA. Namun ternyata tidak
untuk seluruh sekolah, melainkan hanya dua sekolah
unggulan.
"Kita tidak perlu semua sekolah. Kita hanya perlu dua sekolah
unggulan. Pertama SMA 1 dan kedua SMA 6. Keduanya sudah mulai hari ini dan terus akan mulai jam 5
pagi," ujar Viktor dikutip dari unggah akun Instagramnya @viktorbungtilulaiskodat, Selasa (28/2/2023).
Hal ini disampaikan gubernur menanggapi pernyataan Ketua Sinode GMIT Pdt
Dr Merry Kolimon tentang sekolah jam 5 pagi saat memberikan sambutan
pada acara pembukaan Persidangan Majelis Sinode GMIT ke-50 di Aula GMIT
Centre Kupang, Selasa (28/2/2023).
Sebelumnya, Pendeta Merry meminta Gubernur NTT mengkaji kembali aturan
tersebut.

"Kami mohon ada kajian yang baik dan sosialisasi kepada masyarakat akan
hal itu sebelum dijalankan (sekolah jam 5 pagi). Kami percaya Bapak
Gubernur punya hati terlalu sayang NTT," kata Pendeta Merry.
Dalam keterangannya, Viktor Laiskodat menyampaikan nantinya akan bekerja
sama dengan lembaga terkait agar para siswa dari dua sekolah unggulan ini
bisa lulus perguruan tinggi ternama seperti Universitas Indonesia (UI), UGM,
bahkan Harvard University sekalipun.

"Jadi anak-anak ini akan disiapkan, anak-anak dari dua sekolah ini. Mereka
akan siap masuk universitas mana pun, Akmil, Akpol. Banyak yang bilang itu
pagi buta, namun ada filosofinya, ini penting, saya tidak akan mundur,"
katanya.

Karena itu dia mengakui yang namanya perubahan akan memunculkan pro
dan kontra. Untuk hal ini, tentunya akan dilakukan kajian-kajian.
Diketahui, konsep awal ini sebelumnya berangkat dari keinginan Gubernur
NTT agar ada sekolah dari NTT yang masuk dalam daftar 200 sekolah unggul
di Indonesia. Tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga
karakter siswa.

Anda mungkin juga menyukai