Anda di halaman 1dari 24

FORM SURVEY INDUSTRI

Dalam Rangka Pengembangan Peta Jalan Industri Hijau


Indonesia 2024-2050
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia
Kerjasama dengan
PT SUCOFINDO-EPISI
Jakarta-2023

Perusahaan
*No. LS (*diisi oleh tim survey)
Nama Perusahaan
Alamat
PIC/Contact Person

Tim Survey
Nama Tanda tangan/Paraf
Ketua
Anggota 1.
2.
3.

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 1|Page


I. PETUNJUK PENGISIAN KUSIONER
Mohon dapat mengisi kuesioner ini dengan cara mengisi kotak/kolom dan atau/ memberi tanda checklist ()
pada kotak pilihan () sesuai dengan pertanyaan.Lembar kuesioner ini memuat daftar pertanyaan yang
terdiri 7 (tujuh) bagian antara lain:
a. Informasi Umum Perusahaan (Responden)
b. Aspek Produksi/Teknis
c. Aspek Manajemen
d. Program Ekonomi Sirkuler dan CSR
e. Iklim Inventsi Hijau
f. Teknologi Pengurangan Emisi
g. Ekpektasidan Kendala Perusahaan

II. DAFTAR PERTANYAAN


A. INFORMASI UMUM PERUSAHAAN (RESPONDEN)
Nama Perusahaan
:
Alamat Pabrik :

Alamat Kantor Pusat :

Bidang Usaha/KBLI
:
(dapat lebih dari 1)
Kapasitas Terpasang
:
(berdasarkan KBLI)
Kepemilikan Modal Usaha
 PMDN  PMDN
(pilih dengan memberi tanda  )
 Industri  Industri
Skala Industri  Industri Kecil
Besar Menegah
 Dalam  Kawasan
 Dalam Kawasan  Luar Kawasan
Letak Industri Kawasan Peruntukan
Berikat Berikat
Industri Industri

Penanggung Jawab Perusahaan

Nama :
Jabatan :
Contact Person
Nama :
Jabatan :
e-mail :

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 2|Page


B. ASPEK PRODUKSI/TEKNIS
1. BAHAN BAKU
Isilah nama bahanbaku yang digunakan dalam kegiatan industribeserta kode HS, jumlah, asal nilai pemakaian
dalam satu tahun(Jika baris pada kolom yang tersedia tidak cukup, dapat menambahkan baris atau lembar
lampiran tambahan)
a. Bahan Baku Utama (BBU)
Nama Pemakaian BBU
Asal BBU Nilai
No Bahan Baku Kode HS
Jumlah Satuan (impor atau lokal)* Pembelian
Utama (BBU)
USD
1. Phosphate Rock 2510.20.90 113.461 Ton Impor
133,520,971
USD
2. Sulphur 2503.00.00 Impor
96,662,581.42
USD
3. KCl 3104.20.50 553.980 Ton Impor
431,058,105.40
USD
4. DAP 3105.30.00 127.038 Ton Impor
134,810,144.98
USD
5. ZA 3102.21.00 727.971 Ton Impor
67,221,150
USD
6. Sulfuric Acid 2807.00.10 516.950 Ton Impor dan Lokal
66,047,121.34
USD
7. Phosphoric Acid 2809.20.92 518.117 Ton Impor & Lokal
284,297,283
Rp
8. Ammonia 2814.10.00 241.762 Ton Lokal 2.961.025.245.
437
Mmbtu
9. Gas Bumi 31.298.500 Lokal
/Th
10. Sulfur 285.008,381 Ton Impor
11. Phospate Rock 438.052,470 Ton Impor
Keterangan
*) Mencantumkan asal pembelian bahan baku (Lokal atau Impor pada kolom.

 Nilai pembelian merupakan total pembelian pada tahun 2022


 Pemakaian Bahan Baku bisa dibantu unit kerja terkait

b. Bahan Baku Penolong (BBP)

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 3|Page


Nama Pemakaian BBP
Asal BBP Nilai
No Bahan Baku Kode HS
Jumlah Satuan (impor atau lokal)* Pembelian (Rp)
Penolong (BBP)
1. Pewarna Urea 962.945 Kg Lokal 2.491.200.000
2. Pewarna NPK 1.477 Ton Lokal 23.662.570.000
3. Coating Oil NPK 5.591.044 Liter Lokal 70.382.500.000
4. Antifoam 111.0585,547 Ton Lokal 31.436.000.000
5. Anticaking liquid 1.477.900 Kg Lokal 9.948.480.000
6. Coating Powder 2.565 Ton Lokal 11.737.600.000
7. Clay Putih Lokal 11.426.000.000
8. Clay Merah Lokal 6.887.500.000
9 Dolomite Lokal 1.739.456.012
10. Bentonite Lokal 3.037.500.000
11. Solar Lokal 30.876.104.000
Limestone CaO
12. Lokal 1.997.950.000
30%
13. Limestone CaO Lokal 1.739.900.000
14. Catalyst 3815.90.00 Impor 43.283.830.842
Karung Phonska 184.276.060.00
15. Lokal
Sub 0
16. Karung Urea Sub Lokal 32.241.900.000
17. Karung SP-36 Lokal 2.236.716.000

Keterangan
*) Mencantumkan asal pembelian bahan baku pendukung atau Impor pada kolom.

 Nilai pembelian merupakan total pembelian pada tahun 2022


 Pemakaian Bahan Penolong bisa dibantu unit kerja terkait

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 4|Page


2. PRODUK
a. Produk Utama
Isilah nama produk utama yang dihasilkan dalam kegiatan industri beserta kode HS, jumlah, asal nilai
pemakaian dalam satu tahun (Jika baris pada kolom yang tersedia tidak cukup, dapat menambahkan baris
atau lembar lampiran tambahan)

Realisasi Pasar
Penjualan* (Lokal Nilai (Rp)
Nama Kapasitas Produksi
No Kode HS /Ekspor)* Omzet penjualan
Produk
Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1. Amonia 28141000 1.100.000 Ton Lokal 400.000.000.000
2. Asam Sulfat 28070000 900.000 Ton Lokal 172.000.000.000
Lokal &
3. Asam Fosfat 280920 330.000 Ton 300.000.000.000
ekspor
4. Asam Klorida 28061000 14.000 Ton Lokal 15.000.000.000
Lokal &
5. Purified Gypsum 25201000 1.000.000 Ton 140.000.000.000
ekspor
Aluminium Lokal &
6. 28261200 12.000 Ton 140.000.000.000
Fluoride ekspor
7. CO2 Cair 281121 20.000 Ton Lokal 13.000.000.000
8. Dry Ice 281121110 700 Ton Lokal 2.500.000.000
Neitralized Crude
9. 25201000 250.000 Ton Lokal 16.000.000.000
Gypsum
Lokal
10. Urea NS 3102100000 66.292 ton 546.220.902.313
(Retail)
Lokal
11. ZA NS 3102210000 70.094 ton 341.268.307.787
(Retail)
Lokal
12. SP36 NS 3103109000 500.000 Ton 7.677 ton 59.022.624.452
(Retail)
Lokal
13. Phonska Plus 3105200000 1.800.000 Ton 41.425 ton 340.683.261.903
(Retail)
Lokal
14. Petro Ningrat 3105200000 271 ton 2.239.111.018
(Retail)
Lokal
15. NPK Kebomas 3105200000 16.778 ton 143.628.017.039
(Retail)
Lokal
16. NPK Petro Nitrat 3105200000 1.035 ton 8.149.058.967
(Retail)
Lokal
17. Phonska Alam 3105200000 46 ton 356.171.170
(Retail)
Lokal
18. Nitralite NS 3102100000 2.602 ton 11.337.446.653
(Retail)
Lokal
19. SP26 Nonsub 3103109000 22.439 ton 88.865.973.043
(Retail)

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 5|Page


Lokal
20. Petroniphos 3105400000 418 ton 3.816.633.722
(Retail)
Lokal
21. ZA Plus 3102210000 1.217 ton 6.459.050.661
(Retail)
Lokal
22. ZK 3104300000 16.000 Ton 2.698 ton 28.074.512.888
(Retail)
Lokal
23. Phosgreen 3103109000 250.000 Ton 124 ton 509.009.004
(Retail)
Lokal &
24 Urea 1.030.000 Ton/Th
Ekspor
25 ZA 400.000 Ton/Th Lokal
26 Asam Phospate 120.090.620 Ton
27 Asam Sulfat 886.687.812 Ton
Ammonium Sulfat
28 231.184.430 Ton
II
29 Purified Gypsum 736.501.00 Ton
Aluminium
30 9.323.00 Ton
Fluorida
31 NPK-15-10-12 2.800.000 Ton Lokal
32 NPS 1.800.000 Ton Ekspor
33 Kebomas 400.000 Ton Lokal
34 DAP 360.000 Ton Lokal
35 SP-26 300.000 Ton Lokal

Keterangan
*) Mencantumkan penjualan untuk pasar lokalatau ekspor

b. Produk Samping
Apakah terdapat produk samping yang dihasilkan selain produk utama? (berikan tanda  pada kotak pilihan)
 Tidak ada produk samping
 Ada produk samping

Jika terdapat produk samping, dapat mengisi informasi produk samping padsa kolom pada tabel dibawah

Kapasitas Produk Samping Penggunaan Produk


No Nama Produk Samping Jumlah Satuan Samping
Hasil samping pembuatan 1.500.000 TPY Pembuatan Pupuk Urea,
1.
amonia adalah Carbondioxide dan Pembuatan CO2 Liquid
Gypsum : TPY Pembuatan Purified
1.650.000 Gypsum , Neutralized
Hasil samping pembuatan
Crude Gypsum dan Bahan
2. asam fosfat adalah Gypsum
H2SiF6 : Baku pembuatan
dan Asam Fluorosilikat
9.900 Aluminium Fluoride (Asam
fluorosilikat)
3. Aluminum Fluoride (ALF3) 12.600 ton Dipasarkan (dijual)

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 6|Page


4. CO2 Liquid 21.000 ton Dipasarkan (dijual)
5. Purified Gypsum 800.000 ton Dipasarkan (dijual)
6. Dry Ice 1000 Ton/Th Dijual
7. CO2 Cair 10.000 Ton/Th Dijual
8 Asam Flosilikat 26.598,584 Ton Alf3
910.563,942 Ton Purifikasi
9 Phospho Gypsum
ZA II
10 HCI 17.600 Ton dijual
Keterangan
 Produk samping merupakan produk tambahan selain produk utama yang diperoleh melalui proses daur ulang limbah
industri)
*) Keterangan terkait dengan produk samping dimanfaatkan sendiri atau dipasarkan (dijual).

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 7|Page


3. AIR
a. Konsumsi Air
Konsumsiair sesuai dengan jenis kebutuhan (air proses atau atau utilitas), dengan mencantumkan jenis
sumber air baku dan total penggunaan air (m3/tahun) (Pilih sumber air baku yang digunakan dengan memberikan
tanda (  ) pada kotak pilihan)

No Jenis Kebutuhan Air Sumber Air Konsumsi Air (m3/tahun)

 Air Permukaan (laut, sungai, waduk) 2.815.032


 Air Sumur Dalam

a. Air Proses  PDAM 1.368.240

 Lain-lain (sebutkan)

……………………………………………………..
 Air Permukaan (laut, sungai,
waduk) 28.367.084
 Air Sumur Dalam
b. Air Utilitas
 PDAM
 Lain-lain (sebutkan)
………………………………………………………
Total Konsumsi Air (m3) dalam 1 tahun

Keterangan:
 Air proses : air yang ditambahkan pada bahan baku utama: pelarut, pengencer, pencampur dan pereaksi /reaktan
 Air Utilitas : air yang digunakan untuk produksi steam, media pemanas, absorbsi gas asam/partikulat, pendingin
dan pencucian
b. Konservasi Air Hujan
Apakahmelakukan upaya konservasi air hujan pada industri(Beri tanda  pada kotak pilihan)

Tidak melakukan konservasi air hujan


Melakukan konservasi air hujan.

Jumlah Pemanfaatan Rata-rata per Fasilitas Pemanfaatan Air Hujan


tahun
Kolam/pond/waduk penampung air hujan
 Sistem Distribusi Hujan (pumps and pipes)
 Instalasi Pengolahan Air Hujan (penyaringan(
 Kolam Flokulasi dan Koagulasi
………………………..(m3/tahun)  Kolom/Tabung Filtrasi
 Kolom/Tabung Deinonisasi (Ion-Exchanger)
 Reverse Osmosis (RO)
 Lain-lain (sebutkan)
………………………………………………………………………………………………

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 8|Page


4. ENERGI
a. Konsumsi Energi
Konsumsi energi dalam hal ini adalah penggunaan energi primer untuk kebutuhan pembangkitan listrik
sendiri dan bahan bakar pada boiler, kilin dry, alat angkut/angkat, kenderaan dan lain-lain serta penggunaan
energi sekunder berupa tenaga listrik yang dipasok dar PLN. (Isilah sumber energi yang digunakan dengan
memberi tanda ( ) pada kotak pilihan)
Jenis Konsumsi Energi
Sumber Energi
(MJ/tahun)
1) Energi Primer
Sumber Energi Basis Fosil
 Batubara  Antrasit
 Bituminous
 Sub-bituminous 3.964.032.038
 Lignit
 Peat
 Cooking Coal

 Bahan Bakar Minyak (BBM) Minyak Solar (HSD/ADO) 78.291.474


 Minyak Diesel (IDO)
 Minyak Bakar Residu (MFO, HFO)
 Bahan Bakar Gas Natural Gas 46.975.051.458
 Propana
Sub-Total (MJ/tahun)
Energi Primer Basis EBT
Biogas (Landfill)  Landfill Biogas
 Pome Biogas
 Biogas Lainnya
Biomassa  Biomassa Kayu/Limbah Kayu
 Biomassa Lainnya
Bioetanol  Bioetanol (fermentasi gula)
 Bioetanol lainnya
Sub-Total (MJ/tahun)
2) Energi Sekunder (Tenaga Listrik)
 Tenaga Listrik dari PLN  Trafo Distribusi PLN (Tegangan 399.671.856
Rendah) dan Jaringan SR Bangunan

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 9|Page


b. Penyediaan Tenaga Listrik
Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Menunjang Proses Produksi (pembangkitan sendiri ataupun pasokan dari
dari luar/ PLN) (pilih jenis pembangkitan listrik jika listrik diproduksi sendiri dengan memberi tanda pada
kotak pilihan)

Kapasitas Daya Persentase Produksi Listrik


No Sumber Jenis Listrik Terpasang Rata-rata per Tahun dari
(MW) Kapasitas Terpasang (%)
 PLTU 50 46
 PLTA
 PLTG 33 57.2
 PLT Biomassa
Pembangkitan Sendiri  PLTS
a.
 PLTBayu
 PLTBiogas
 PLTD/Genset
 Lain-lain (sebutkan)

Total Daya Listrik (MW)


 Suplai Trafo Distribusi 63
21
Pasokan dari Luar PLN
b.
(PLN)  Lain-lain (sebutkan) 63
21
Total Daya Listrik (MW)

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 10 | P a g e


5. LIMBAH INDUSTRI
a. Limbah dan Upaya Pengelolaan
Pemenuhan baku mutu lingkungan terhadap limbah yang dihasilkan(limbah yang dihasilkan dibedakan atas
limbah cair, padatan, gas dan limbah B3)

Jenis Pemenuhan Parameter Baku Mutu Lingkungan dan Upaya Peningkatan Kinerja Sistem
No
Limbah Pengelolaan Limbah
1. Cair Memiliki sistem pengelolaan limbah cair dan sudah beroperasi
Melakukan modifikasi dalam rangka perbaikan kinerja pengelolaan limbah cair
Jelaskan secara singkat

Memiliki Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPLC) dan sudah beroperasi dengan
pemenuhan parameter yang mengacu pada SK IPLC No.
175./Menlhk/Setjen/PKL.1/4/2017 yang diperbarui No 391/1/KLHK/2020 tentang Izin
Pembuangan Air Limbah ke Laut oleh PT Petrokimia Gresik. Dan telah melakukan
beberapa memodifikasi jalur influent IPAL dengan pemanfaatan karakterisitk air
limbah basa dan air limbah acid yang dapat menghemat pemakaian bahan penetral air
limbah dan memperbaiki kinerja pengelolaan air limbah

Proses penggantian sistem/teknologi baru pengolahan limbah cair dalam rangka


optimalisasi sistem dan pencapaian reduksi GRK
Jelaskan secara singkat

2. Padat Memiliki sistem pengelolaan limbah padat dan sudah beroperasi


Melakukan modifikasi dalam rangka perbaikan kinerja pengelolaan limbah padat
Jelaskan secara singkat

Memiliki fasilitas penyimpanan limbah padat, memiliki teknologi pengelolaan limbah padat, dan memiliki
izin pengelolaan limbah padat.

Proses penggantian sistem/teknologi baru pengolahan limbah padat dalam rangka


optimalisasi sistem dan pencapaian reduksi GRK
Jelaskan secara singkat

3. Gas Memiliki sistem pengelolaan limbah gas dan sudah beroperasi


Melakukan modifikasi dalam rangka perbaikan kinerja pengelolaan limbah GAS
Jelaskan secara singkat
Memiliki alat pengendalian pencemaran udara berupa Scrubber di setiap Cerobong
yang berada di seluruh pabrik di PT Petrokimia Gresik, parameter yang dipantau sesuai
pada Permen LHK No 17 Tahun 2019 Tentang Baku Mutu Emisi Bagi Usaha dan/atau
Kegiatan Industri Pupuk dan Industri Amonium Nitrat.
Melakukan modifikasi pengendalian pencemaran udara di Pabrik ZK berupa
penambahan Jet Scrubber Hightech System dan Pabrik ZA I/III berupa X-Scrubber
sejumlah 8 lokasi. Hasil perbaikan dan modifikasi ini berhasil menurukan beban emisi
dan meningkatan produksi.

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 11 | P a g e


Proses penggantian sistem/teknologi baru pengolahan limbah gas dalam rangka
optimalisasi sistem dan pencapaian reduksi GRK
Jelaskan secara singkat
Melakukan pemanfaatan kembali emisi yang direlease ke atmosfer pada cerobong
Prilling Tower, sehingga dihasilkan recycle dari waste to product.

4. Limbah B3 Memiliki sistem pengelolaan limbah B3 dan sudah beroperasi


Melakukan modifikasi dalam rangka perbaikan kinerja pengelolaan limbah B3
Jelaskan secara singkat

PT Petrokimia Gresik mempunyai Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah B3 sebanyak 7 tempat
sebagai fasilitas penyimpanan sebelum dikelolakan kepada pihak ketiga yang berizin. PT Petrokimia Gresik
juga mempunyai peraturan yang mengatur tentang standar internal penyimpanan yaitu PG-SD-52-1004.

Proses penggantian sistem/teknologi baru pengolahan limbah B3 dalam rangka


optimalisasi sistem dan pencapaian reduksi GRK
Jelaskan secara singkat

Keterangan
 Limbah padat adalah buangan dari hasil industri yang tidak digunakan lagi yang berbentuk padatan, lumpur
maupun bubur yang berasal dari sebuah proses pengolahan ataupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan
industri serta dari tempat-tempat umum.
 Limbah cair dapat didefinisikan sebagai cairan yang dihasilkan dari pencucian, pembilasan atau proses industri.
Pembuangan limbah cair adalah membuangnya ke tanah atau sungai dan badan air lainnya setelah dilakukan
pengolahan.
 Limbah gas merupakan limbah yang dikeluarkan dalam bentuk gas dari industri dan bercampur di atmosfer. Gas-
gas tersebut antara lain karbon monoksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, ozon dan metana
dll.
 limbah B3, yakni limbah bahan berbahaya dan beracun. Limbah B3 yang dimaksud adalah sisa suatu usaha atau
kegiatan yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifatnya, konsentrasinya,
maupun jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak, dan dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan juga makhluk hidup lainnya.

b. Teknologi Proses Pengolahan Limbah (Waste Treatment)


1) Pengolahan Limbah Cair
Sebutkan Sumber Pencemar (kontaminan) dalam Air Limbah Pada Industri dan sistem pengolahan yang
dilakukan (pilih dengan tanda  pada kotak tersedia)

Kontaminan Sistem Pengolahan Kontaminan Sistem Pengolahan

Padatan Screening Nitrogen Suspended growth


tersuspensi Sedimentasi nitrification and denitrification
Flotasi Fixed film nitrification and
Filtrasi denitrification
koagulasi/sedimentasi Ammonia stripping
Land treatement Ion exchange
Lain-lain sebutkan Breakpoint klorinasi
( ) Land treatement
Lain-lain sebutkan
( )
Biodegradable Lumpur aktif  Fosfor Koagulasi garam

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 12 | P a g e


Kontaminan Sistem Pengolahan Kontaminan Sistem Pengolahan

logam/sedimentasi
Trickling filters Koagulasi
Rotating biological kapur/sedimentasi
contactors Biological/Chemical
Kolam aerasi phosphorus removal
Organics
Saringan pasir Kolam aerasi
Land treatement Saringan pasir
Lain-lain sebutkan Land treatement
( ) Lain-lain sebutkan
( )
Klorinasi Adsorbsi karbon
Ozonisasi Ozonisasi
Patogen Land treatement Refractory Organics Land treatement
Lain-lain sebutkan Lain-lain sebutkan
( ) ( )
Pengendapan Kimia Ion Exchange
 Ion Exchange Reverse Osmosis
Logam Berat Land treatement  Padatan Organik Elektrodialisa
Lain-lain sebutkan Lain-lain sebutkan
( ) ( )

2) Pengolahan Limbah Padat


Sebutkan teknik/metode pengolahan limbah padat pada industri dan kapasitas rata-rata per tahun
(pilih kotak pilihan yang tersedia)
Penjelasan Singkat
Capacity
Teknik/Metode
(ton/tahun)
Penimbunan Terbuka (Open
Dumping)

Sanitary Landfill

 Insinerasi

 Composting
 Lain-lain (jelaskan) 1. Fly ash = 3.500 Limbah padat fly ash dan bottom ash
2. Bottom ash = dimanfaatkan sebagai bahan baku
1.150 pupuk NPK. Gipsum sebagai bahan
3. Gipsum = baku NCG & PetroCas. Kapur sebagai
1.200.000 bahan baku Kapur Pertanian (Kaptan).
Kapur = 85.000

3) Pengelolaan Limbah Gas


Teknik/Metode Pengolahan limbah gas pada industri (pilih pada kotak pilihan yang tersedia)
Penjelasan Singkat
Capacity
Teknik/Metode
(ton/tahun)

fase padat

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 13 | P a g e


Metode ini digunakan untuk penyerapan gas oleh senyawa
penjerap (adsorban) dalam bentuk padat (misalnya: karbon
aktif)
fase cair
Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk
penyerapan gas yang memiliki tingkat kelarutan yang tinggi
pada zat cair (misalnya: MEA, DEA, dll)
Lain-lain

6. PENGELOLAAN EMISI GRK


a. Kebijakan, Strategi dan Program Penurunan Emisi GRK
Upaya pengelolaan emisi Gas Rumah kaca (GRK) oleh perusahaan
Memiliki Kebijakan dan Strategi, Program/Rencana Aksi
Memiliki Kebijakan dan Strategi, namun belum memiliki Program/Rencana Aksi
Dalam Proses Penyusunan Kebijakan, Strategi, Program/Rencana Aksi
 Belum Memiliki Kebijakan, Strategi dan Program/Rencana Aksi

b. Tim dan Personil Penurunan Emisi GRK


Upaya pengelolaan emisi GRK oleh perusahaan
Memiliki Tim dan Personil internal secara Khusus yang ditetapkan oleh perusahaan
Memiliki Tim dan Personil eksternal (konsultan) yang ditunjuk oleh perusahaan
Belum memliki Tim atau Personil Khusus

c. Pengelolaan Emisi GRK Perusahaan


Tahapan Perencanaan Pengelolaan Emisi GRK yang telah dilakukan (pilih tahapan yang telah dilakukan oleh
perusahaan)
Penetapan Batasan Operasional dan Lingkup (Scope) Emisi
Identifikasi Sumber Emisi
Pengolahan dan Perhitungan Emisi GRK Berdasarkan Metode Terpilih
Analisa dan Identifikasi Potensi Reduksi Emisi
Formulasi Program/Rencana Aksi Penurunan Emisi
Pelaporan Inventarisasi dan Rencana Aksi Mitigasi GRK Perusahaan

d. Rencana dan Capaian Aksi Mitigasi Emisi GRK


(Program mitigasi GRK meliputi perencanaan dan hasil pencapaian) ( pilih jawaban pada kotak pilihan jika
dilakukan serta penjelasannya)

No Aksi Mitigasi Inisiatif/Program Periode (bila ada) Potensi Penurunan


GRK (beri GRK (ton CO2-e) (bila
tanda √) ada) dalam Periode
1  Rencana  ada
Aksi Mitigasi Jika ada, inisiatif/Proyek Mitigasi GRK
(Dekarbonisasi)
1. Pembangunan Pabrik Soda Ash 1.2027 1.174.000

 Belum Ada
2  Capaian  Sudah Ada
Aksi Mitigasi 1. Renewable Energy Certificate 3MW 1. sd Agus 2023 1. 15.033
2. Captive Power ke PLN 2. sd Agus 2023 2. 48.354

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 14 | P a g e


3. Efisiensi Boiler UBB 3. sd Agus 2023 3. 891
4. Pemanfaatan Purge Gas 4. sd Agus 2023 4. 1.503
 Belum Ada
e. Apakah perusaahaan telah dilakukan verifikasi terhadap dokumen rencana aksi mitigasi terkait
penurunan GRK dan verifikasi terhadap capaian nya oleh LVV terakreditasi?
[ ] Tidak
[ ] Ya
Jika Ya, Sebutkan LVV yang terakreditasi baik nasional ataupun internasional

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. UTILISASI PRODUKSI
Kapasitas produksi produk utama rata-rata per tahun dibandingkan terhadap kapasitas terpasang (jika produk
lebih dari satu, dapat digunakan utilisasi rata-rata pabrik)

< 25%  25% - 50% > 50% - 75% > 75% - 100%

C. ASPEK MANAJEMEN
1. Penerapan Standarisasi Organisasi, Proses dan Produk
Jelaskan Penerapan Standar, Kebijakan yang diterapkan dan Upaya Pembangunan Kapasitas dalam
mendukung penerapan industri hijau pada perusahaan dengan mengisi kolom dibawah

a. Penerapan Standarisasi Perusahaan (beri tanda √)


1) Sistem Manajemen Basis ISO
 SNI/ISO 9001: 2015 (Sistem Manajemen Mutu)
 SNI/ISO 14001: 2015 (Sistem Manajemen Lingkungan)
SNI/ISO 50000 Series (Sistem Manajemen Energi)
 SNI/ISO 45001: 2018 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja)
 SNI/ISO 26000: 2010 (Tanggung Jawab Sosial)
 SNI/ISO 31000 :2018 (Sistem Manajemen Risiko)
 SNI/ISO 55001 :2014 (Sistem Manajemen Aset)
SNI/ISO 14040:2016 (Sistem Manajemen Lingkungan Penilaian Daur Hidup (LCA))
 ISO 20400 :2018 (Sistem Pengadaan Berkelanjutan)
 Lain-lain Sebutkan (Sistem Manajemen Anti Penyuapan, Sistem Manajemen Laboratorium, Sistem
Manajemen Keamanan Pangan)

2). Sistem Manajemen/Kaidah Terbaik (non ISO) (nasional/internasional) (beri tanda √)


 SMK3
 GMP
 Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Keadaan Darurat (Peraturan Menteri Perindustrian
No. 19 Th 2019)
 Lain-lain Sebutkan
- Sistem Pertanian Organik,
- Sistem Jaminan Produk Halal,
- Sistem Manajemen Produksi,
Sistem Manajemen Pengamanan
3) Belum tersertifikasi Standar Industri Hijau (SIH)
Sudah tersertifkasi Standar Industri Hijau
Jelaskan (No-SIH dan Lembaga LSIH)
No SIH : 001.LSIHBBSPJPPI-009
Lembaga LSIH : LSIH Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri
4). Penerapan Standarisasi Produk Berdasarkan SNI yang sudah dimiliki/dilakukan oleh perusahaan
(tuliskan) (dapat lebih dari satu produk)
Berikut ini daftar produk tersertifikasi SNI beserta nomornya :

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 15 | P a g e


1. SNI 2803:2012 Pupuk NPK Padat
2. SNI 2801:2010 Pupuk Urea
3. SNI 02-3769-2005 Pupuk SP-36
4. SNI 02-3776-2005 Pupuk Fosfat Alam Pertanian
5. SNI 02-1760-2005 Pupuk Ammonium Sulfat
6. SNI 0030:2011 Asam Sulfat Teknis
7. SNI 2809:2014 Pupuk Kalium Sulfat
8. SNI 715:2016 Gipsum Buatan
5) Produk tersertifikasi sebagai produk ramah lingkungan (berikan tanda pada kotak pilihan)
Tidak ada[Berdasarkan informasi Dep Lingkungan sedang dalam proses pengurusan enviromental
product declaration (EPD), tapi saat ini belum keluar akhir bulan ini]
Ada (bila ada, isi keterangan pada kolom tersedia dibawah)
Label Produk Ramah Lingkungan
Ekolabel (KLHK) FSC  EcoProduct Oeko-Tex
Global Green Globe  Green Mark EcoMaterial
Lain-lain (sebutkan)
………………………………………………………………………………………………………………………….
b. Kebijakan Perusahaan tentang Penerapan Standard Industri Hijau atau Industri
Berkelanjutan (beri tanda √)
 Ada
 Tidak ada
Jika Tidak Ada, Sebutkan rencana tahun dilaksanakan
…………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………
2. Pengembangan Kapasitas/Kompetensi Personil
Pengembangan Kompetensi Industri dalam mendukung pengembangan industri hijau atau industri
berkelanjutan.Pilih jenis pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh perusahaan
Jenis Jenis Capacity Building Total jumlah Tahun
Personil Ikut Serta
 Industri Hijau Pelatihan Industri Hijau oleh
Kementerian Perindustrian
Pelatihan Industri Hijau oleh Konsinyering 2022
Lembaga Pelatihan Dokumen Hijau
PROPER 2022 –
Kementrian
Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (20
orang)

Pelatihan Kesiapan 2023


Menuju Industri
Hijau – 5 orang
Workshop Standar dan Talk Show COP-27 2022
Sertifikasi Industri Hijau "State-Owned
(online/offline) Enterprises
Contribution
towards Net Zero
Emission 2060:
Opportunities and
Challenges" - PI

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 16 | P a g e


Workshop 2023
Mendorong Inovasi
di Era Industri Hijau
– 120 orang
Sosialisasi Penganugerah
Industri Hijau (Kementerian
Perindustrian)
 Manajemen Manajer Energi (Kem. ESDM) Awaresness ISO 2023
Energi Auditor Energi (Kem. ESDM) 50001 – 22orang
Auditor Sistem Manajemen
Energi (ISO 50001) Awareness ISO 2022
50001:2018 –
19orang
 ISO 14064 Series Sebutkan Lembaga
(GRK) Pelatihan/Penyelenggara

-------------------------------------------
 CFCD Foundation Workshop ESG 2023
Sustainability/ESG dalam Lensa
Sustainability – 1
orang
LSPMR Konferensi Nasional 2022
Profesional
Manajemen
Profesional
Manajemen Resiko
VII "ESG Investing
And Risk Mitigation"
– 2 orang

Building Resilient
GRC Future Through GRC 2023
and ESG – 3orang

Pelatihan
Intergrated
PT Mediatama Sinergi Emas Excellent "CSR-ESG" 2023
– 2orang
 Lain-lain Sebutkan Lembaga
Pelatihan/Penyelenggara

-------------------------------------------

D. PROGRAM EKONOMI SIRKULER DAN CSR


1. PENERAPAN KONSEP RECP* DAN EKONOMI SIRKULER DALAM AKSI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
Penerapan ekonomi sirkuler dalam perusahaan (pilih dengan memberi tanda √ dan beri penjelasan ringkas)
Reduce Mengurangi pemakaian bahan baku dalam rangka efisiensi dan pemakaian
bahan-bahan yang berpotensi tidak ramah lingkungan.
Penjelasan

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 17 | P a g e


Mengurangi penggunaan batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik digantikan dengan peningkatan
impor listrik dari PLN

Reuse Memakai kembali sisa bahan sebagai bahan baku atau dengan melakukan
perlakuan khusus sehingga memberi nilai tambah
Penjelasan
Menggunakan air blowdown dari unit demineralisasi sebagai make up cooling tower PA II

Recyle Mendaur ulang limbah industri dengan perlakuan fisik, kimia atau biologi
sehingga dapat digunakan kembali sebagai bahan baku atau bahan pendukung
Penjelasan
Menggunakan air hasil netralisasi dari unit effluent treatment untuk digunakan sebagai air pencuci
(repulping) di unit purifikasi gypsum

Repair Memperbaiki barang yang rusak (peralatan atau produk) (defect/reject,


lowperformance) agar barang dapat digunakan atau dimanfaatkan kembali
Penjelasan
Program perbaikan peralatan di waktu Turn Around Pabrik dapat meningkatkan performa dan kehandalan
peralatan untuk memenuhi target produksi dan meningkatkan efisiensi
Rethink Melakukan bisnis dalam rangka tanggungjawab lingkungan (bukan sematamata
mencari profit) dalam rangka program edukasi masyarakat terkait pelestarian
lingkungan
Penjelasan
Turut serta dalam mendukungprogram rehabilitasi hutan mangrove di beberapa desa sesuai dengan
Perpres Nomor 120 Tahun 2020 yang memiliki target recovery hutan mangrove seluas 600.000 Ha.

Refuse Menjalankan bisnis bagian dari kampanye penolakan bahan-bahan yang tidak
ramah lingkungan
Penjelasan

Modifikasi Produk Melakukan modifikasi produk untuk pemampatan bahan baku yang lebih ramah
lingkungan, efisiensi produksi, kemasan dll
Penjelasan
Penggunaan formula 15-10-12 pada pupuk NPK Phonska menggantikan formula 15-15-15

Pemasangan Alat Melakukan pemasangan instrument pengukuran, monitoring, dan pengendalian


Kontrol dan Monitoring dalam rangka efisiensi produksi dan pengurangan limbah

Pemasangan alat monitoring emisi udara secara kontinyu di beberapa cerobong yang dapat memantau
kualitas buangan dari pabrik secara realtime dan terpantau setiap waktu

Pembaharuan Melakukan penggantian teknologi konvensional dengan teknologi yang lebih


Teknologi modern dalam rangka efisiensi produksi dan pengurangan limbah
Membangun Amurea II dengan produktivitas yang lebih tinggi dengan penggunaan energi yang lebih efisien
serta keluaran limbah yang lebih sedikit
Keterangan
*) Resource Efficiency and Cleaner Production

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 18 | P a g e


2. TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CSR)
a. Jelaskan penerapan program CSR pada perusahaan dalam rangka mendukung tanggungjawab sosial,
ekonomi dan lingkungan.

Penerapan CSR Rata-rata alokasi Apakah dilakukan MONEV


No Bidang CSR dengan memberi anggaran dari Profit (beri tanda √)
tanda tanda √) Perusahaan Ya Tidak
1 Bidang Lingkungan Hidup √ Rp. 311.000.000,- √
2 Bidang Pendidikan √ Rp. 4.315.894.498,- √
3 Bidang Kesehatan dan √ Rp. 1.106.781.844,- √
Keselamatan
4 Bidang Pemberdayaan √ Rp. 625.260.636,- √
masyarakat

b. Apakah pernah dilakukan penilaian CSR melalui SROI (Social Return on Investment)?
[ √ ] Ya
[ ] Tidak

c. Jelaskan jenis Program CSR yang sedang berjalan pada kolom dibawah ini (dapat lebih dari satu)

1. BidangLingkungan Hidup
- Pusat Restorasi dan Rehabilitasi Mangrove
- Eduwisata Mangrove
- PenanamanPohonBuah
- Proklim
- PG Lestari Bumi
- Program PenghijauanSekitar Perusahaan
- Pembuatan Taman Toga
- PembuatanSumurPenampung Air

2. Bidang Pendidikan
o BeasiswaPetrokimia Gresik Tingkat Sarjana dan SMA
o BeasiswaPetani Muda
o Program Pendidikan Anak Asuh dan Prestasi
o Bantuan Pendidikan untukPonpes dan Panti Asuhan
o Bantuan Anak Usia Dini (PAUD)
o Bantuan Taman Pendidikan Al quran
o Bantuan Proposal Sarana Pendidikan
o PelatihanSertifikasi Ahli K3
o Pelatihan Digital Marketing Karang Taruna
o Sekolah Kader Mama dan Pemuda Petrokimia

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 19 | P a g e


3. Bidang Kesehatan dan Keselematan
- Program Kampung Sehat
- Program RangkulDjiwa
- Pemberian Vitamin pada Anak
- SosialisasiPeningkatan Kesehatan Masyarakat
- Program Bantuan Anak BerkebutuhanKhusus
- No Stunting
- KhitanMassal
4. BidangPemberdayaan Masyarakat
- LingkunganPeternakanSapiTerintegrasi
- Masyarakat Sadar PengelolaanSampah
- Agro Heritage Trepan
- PameranProdukOlahan Masyarakat

Keterangan:

1. Bidang lingkungan hidup : Perusahaan bisa berkontribusi menjaga lingkungan hidup dengan melakukan program
penanaman pohon (Reboisasi), pengolahan limbah dl.
2. Bidang pendidikan : Program pendidikan dapat berupa pemberian Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) peningkatan
pendidikan masyarakat umum, bantuan fasilitas pendidikan, dan beasiswa berkelanjutan.
3. Bidang kesehatan dan keselamatanseperti: Bimbingan kesehatan masyarakat terkait penyakit menular, gaya hidup
sehat dan bantuan alat uji kesehatan posyandu .
4. Bidang pemberdayaan masyarakat : Bidang pemberdayaan masyarakat ini biasanya mengacu pada pelatihan
keterampilan supaya masyarakat dapat memiliki ilmu baru dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat. Contohnya bisa seperti melakukan pelathan untuk meningkatan skill kewirausahaan hingga mengajarkan
kemampuan lain untuk dijadikan mata pencaharian.

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 20 | P a g e


E. IKLIM INVESTASI HIJAU (GREEN INVESTMENT CLIMATE)
Dalam mendukung penerapan industri hijau dan peningkatan daya saing industri diperlukan iklim investasi hijau
yang meliputi aspek kebijakan (policy), instrumen keuangan dan ekonomi (financial and economy instrument),
program dan kelembagaan (programs and instititution) dan lingkungan peraturan (regulatory environment).

1. KEBIJAKAN
Menurut saudara kebijakan atau regulasi yang diperlukan dalam mendukung iklim investasi industri hijau
memuat tentang beberapa hal sebagai berikut. (Pilih dengan dengan memberikan tanda (  ) pada kotak
pilihan)
 Kebijakan, tujuan dan target Pembangunan Industri Hijau
 Peraturan Teknis Industri HIjau
Standarisasi yang Bersifat Mandatori (wajib)
Penyediaan informasi terkait dengan (audit dan manajemen energi, industri hijau, ekolabel, tata carac
monitoring dan pelaporan emisi, penerapan GMP dan lain-lain)

2. INSTRUMEN KEUANGAN DAN EKONOMI


Dari 3 instrumen keuangan dan ekonomi (fiskal, keuangan dan mekanisme pasar) pada kotak pilihan, yang
paling diperlukan saat ini oleh perusahaan dalam mendukung program penurunan emisi dan peningkatan daya
saing pada perusahaan. (Pilih dengan dengan memberikan tanda (  ) pada kotak pilihan)
Instrumen Fiskal Instrumen finansial Instrumen Mekanisme Pasar
(insentif yang dapatmengurangi (insentif berbasis skema (pemberian nilai tambah bagi
beban pajak perusahaan) keuangan yang diberikan pada perusahaan dan skema
perusahaan) perdagangan karbon)
Kredit Pajak (Tax Credit)  FIT (feed-in tariff) dalam Energi  Program Cap and Trade
Pengurangan Pajak (Tax Baru Terbarukan (EBT)  Baseline dan Carbon Credit
Deduction)  Pinjaman pemerintah (bunga  Skema Carbon Offset
Penangguhan Pajak (Tax rendah) Skema Perdagangan Sertifikat
Deferrals) Skema Kredit Hijau
Pajak Pertambahan Nilai  Pendanaan Modal
 Bea Masuk Ditanggung  Modal Ventura
Pemerintah (BMDP) Obligasi Hijau (Green Bonds)
 Tax Equity Swap Additional : Join Technology
 Tax Holiday

3. PROGRAM DAN KELEMBAGAAN


Menurut Saudara, program dan kelembagaan apa yang diperlukan dalam inventasi hijau guna mendukung
pengembangan hijau industri hijau atau industri berkelanjutan di Indonesia? (Pilih dengan dengan
memberikan tanda ( ) pada kotak pilihan)

 Program Pelatihan Industri Hijau  Green Procurement


 Program R&D Industri Hijau  Studi Banding Industri Hijau
 Program Pembangunan Kapasitas  Resources Efficiency Cleaner Production
 Kawasan Industri Berkelanjutan  Promosi dan Aksesbilitas Technologi Hijau

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 21 | P a g e


4. Peraturan Investasi Hijau
Menurut Saudara, peraturan investasi hijau yang diperlukan meliputi dalam mendukung prosedur dan
mekanisme pelaksanaan investasi hijau (Pilih dengan dengan memberikan tanda ( ) pada kotak pilihan).

 Pemenuhan Standar Industri Hijau Monitoring, Reportase dan Verifikasi Emisi (MRV)
Rencana Aksi Peningkatan Pemenuhan emisi GRK
Standar Industri Hijau  Ketersediaan Lembaga Penilai Kesesuaian
Pemenuhan Industri Hijau (LSIH)

F. TEKNOLOGI PENGURANGAN EMISI GRK


Pengembangan Teknologi dalam mendukung program/inisiatif dekarbonisasi yang ada pada perusahaan dalam
5 tahun terakhir. (Pilih dari 4 pilar teknologi utama yang sedang tahap perencanaan atau sudah diterapkan pada
perusahaan)

Teknologi Bidang Penerapan


 Efisiensi Energy (Energy Pendekatan manajemen energi untuk mengoptimalkan kinerja proses
Efficiency) industri di tingkat sistem
Manajemen sistem dan optimalisasi panas termal dari sumber pemanas
proses manufaktur, boiler, dan panas dan daya gabungan (CHP).
Manufaktur cerdas dan analitik data lanjutan untuk meningkatkan
produktivitas energi dalam proses manufaktur
 Lain-lain (sebutkan)
…………………………………………………………………………………………………………………….

 Elektrifikasi Industri  Elektrifikasi panas proses menggunakan induksi, pemanasan radiasi, atau
(Industry Electrification) pompa panas canggih
Elektrifikasi proses rentang suhu tinggi seperti yang ditemukan dalam
pembuatan besi, baja, dan semen
Mengganti proses yang digerakkan oleh panas dengan proses elektrokimia
 Bahan Bakar, umpan Pengembangan proses bahan bakar yang fleksibel
dan sumber energi rendah Integrasi bahan bakar hidrogen dan bahan baku ke dalam aplikasi industri
karbon (low-carbon fuels, Penggunaan biofuel dan bahan baku organik
feedstocks, and energy  Lain-lain (sebutkan)
sources (LCFFES)) …………………………………………………………………………………………………………………….

Carbon Capture, Penyerapan CO2 secara kimia setelah pembakaran


Utilization and Storage  Pengembangan dan optimalisasi pembuatan bahan penangkap CO2 tingkat
(CCUS) lanjut yang meningkatkan efisiensi dan biaya penangkapan yang lebih
rendah
 Pengembangan proses untuk memanfaatkan CO2 yang ditangkap untuk
memproduksi bahan baru
 Lain-lain (sebutkan)
…………………………………………………………………………………………………………………….

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 22 | P a g e


G. EKSPEKTASI dan KENDALA PERUSAHAAN
1. Ekspektasi Perusahaan
Menurut bapak/ibu saudara, sebutkan 3 faktor utama yang menjadi faktor utama dalam mendorong
pengembangan dan penerapan industri hijau dan sekaligus dalam mendukung peningkatan daya saing pada
perusahaan bapak/ibu.

 Kebijakan/Peraturan Industri

 Pelatihan (Capacity Building)

 Skema Pendanaan Hijau (green financing)

 Akses Informasi Industri Hijau

 Teknologi Rendah Karbon

 Sistem dan Kelembagaan Industri Hijau

 Insentif Fiskal (sebutkan)

( -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------)

 Insentif Non Fiskal (sebutkan)

( -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------)

 Lain-Lain (sebutkan)

( -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------)

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 23 | P a g e


2. Kendala Perusahaan
Menurut bapak/ibu saudara, sebutkan 3 faktor utama yang menjadi Kendala dalam pengembangan dan
penerapan industri hijau dan sekaligus dalam mendukung peningkatan daya saing pada perusahaan bapak/ibu.

1. Teknologi yang dikembangkanmembutuhkankajianteknis yang mendetail dan validasidaribeberapa


stakeholder, sehinggadalammenentukanpengembanganterbaiktetapharusdisepakati oleh
berbagaipihakterkaitdidalamsuatuindustri.
2. Beberapa program dekarbonisasi PG yang telahdiajukanbelummenjadiprioritasinvestasiutama
Perusahaan, dikarenakan impact dari SIH seperti ;insentif, penurunanpajakbagi yang compile,
dllbelumdirasakan oleh industri yang telahberupayamelakukan program-program dekarbonisasi.
3. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
4. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….

----- TERIMA KASIH -----

Form SurveyPenyusunan RoadmapIndustri Hijau 24 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai