Topik 2 Koneksi Antar Materi Karmila
Topik 2 Koneksi Antar Materi Karmila
Oleh
Nama : KARMILA
BAB I PENDAHULUAN
A. Hasil observasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB1
PENDAHULUAN
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau
meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang
terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan.
Dalam hal ini saya selaku mahasiswa PPG PGSD melakukan observasi di kelas 5 Sandeq
SD Negeri 066 Pekkabata untuk memenuhi tugas dalam bentuk laporan observasi
pembelajaran. Laporan hasil observasi ini disusun guna mememenuhi tugas mata kuliah
Topik 2 koneksi antar materi PPG PGSD. Observasi ini dilakukan bertujuan untuk
mengamati seseorang anak yang mulai beranjak remaja apakah sudah sesuai dengan
tahapan perkembangan peserta didik di rentang usia mereka, berdasarkan tahapan-tahapan
perkembangan diantaranya perkembangan fisiologi, perkembangan psikologis (kognitif,
emosi psikososial dan moral) dan motivasi belajar.
B. Perencanaan Observasi
Kegiatan observasi karakteristik peserta didik dilaksanakan pada Senin tanggal 15
sampai tanggal 17 Januari 2023 di kelas 5 Sandeq. Observasi merupakan salah satu
metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan
langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan
kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan. Dalam hal ini saya selaku
mahasiswa PPG PGSD melakukan observasi diSekolah SD Negeri 066 Pekkabata untuk
memenuhi tugas dalam bentuk laporan observasi. Laporan hasil observasi ini disusun guna
mememenuhi tugas mata kuliah Topik 2 Aksi nyata PPG PGSD. Dengan adanya observasi
ini diharapkan kita dapat mengetahui karakteristik peserta didik kelas 5 sandeq SD Negeri
066 Pekkabata.
Penyusunan panduan observasi perlu dilakukan agar observasi menjadi lebih terarah
dan mengetahui batasan-batasan dari proses observasi yang akan dilakukan. Sehingga data
atau hasil yang didapatkan di dalam observasi lebih mudah diperoleh dan juga relevan dan
sesuai dengan fakta yang ada. berikut ini merupakan detail panduan observasi yang telah
disusun;
2. Perkembangan kognitif
Peserta didik kelas 5 Sandeq menunjukkan perkembangan kognitif yang
sangat baik. Sebagian besar peserta didik aktif dan merespon guru selama
pembelajaran, dimana ketika guru bertanya peserta didik menjawab, ketika
diberikan tugas semua mengerjakannya dan ketika diminta untuk presentasi hasil
jawaban peserta didik antusias, melaksanakan apa yang perna dikatakan tanpa
disuruh/diminta, Namun ada sekitar 2-3 peserta didik masih perlu di ingatkan akan
kesepakatan yang telah dibuatnya dan sekitar 2-3 peserta didik kurang aktif dalam
pembelajaran. Peserta didik mampu mengingat sesuatu dan menghapalnya
dengan baik, dilihat dari quis pertanyaan Guru tentang pelajaran sebelum pulang
sekolah. Mampu berhitung dengan baik, mampu memecahkan masalah, dan
mampu mengembangkan ide dan kreativitas, dilihat dari hasil kerja kelompok
yang diberikan. Peserta didik diberikan kebebasan kepada peserta didik dalam
proses pembelajaran. hal ini bertujuan agar peserta didik termotivasi dalam belajar.
Perkembangan Kognitif Menurut Piaget ada beberapa tahapan perkembangan
kognitif yang terjadi selama masa kanak – kanak sampai remaja, yaitu sensori –
motorik (0-2 tahun), Praoperasional (2–7 tahun), Operasional (7–11 tahun),
dan Operasional Formal (11 thn – dewasa). Menurut Khiyarusoleh,Ujang (2016),
Hakikat perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan berpikir
operasional formal dengan ditandai dengan kemampuan berpikir abstrak dan
kemampuan berpikir deduktif-hipotetik, perkembangan individu dalam
kemampuan kognitif tidak bisa diukur secara umum, karena masih ada faktor
determinan yang menentukan kemampuan kognitif, seperti kebudayaan dan
lingkungan social.
3. Perkembangan emosi
Berdasarkan hasil observasi peserta didik kelas 5 Sandeq menunjukkan
perkembangan emosi yang baik yang mana peserta didik tidak
menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat, selalu mengakui dan
meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan, senantiasa menunjukkan wajah
ramah, bersahabat, dan tidak cemberut, dapat mengendalikan emosi dalam
menghadapi masalah, tidak marah-marah. Tapi ada sekitar 5 orang yang suka jail
ketemannya, namun temannya sudah mengerti dengan sifatnya tersebut hanya
ingin mencairkan suasana kebersamaannya. Peserta didik mampu menghargai
diri sendiri dan orang sekitarnya, mampu mengungkapkan apa yang
dirasakannya dengan baik, mampu menunjukkan sikap bangga dan empati nya
terhadap sesuatu atau seseorang, dilihat dari memberikan uploas jika temannya
selesai mempersentasekan tugasnya. Peserta didik rata-rata menunjukan kondisi
emosi yang positif pada saat berinteraksi. Perkembangan emosional pada
peserta didik berjalan seiring dengan perkembangan moral. Orang yang
mempunyai kesadaran moral, berarti dia mempunyai kemampuan untuk
memilih atau mempertimbangkan dan membedakan antara sesuatu yang baik dan
sesuatu yang buruk, atau juga antara hal-hal yang halal dan haram.
Perkembangan Sosial Emosional meliputi; kompetensi sosial (menjalin
hubungan dengan kelompok sosial), kemampuan sosial (perilaku yang
digunakan dalam situasi sosial), kognisi sosial (pemahaman terhadap
pemahaman, tujuan dan perilaku diri sendiri dan orang lain, perilaku prososial
(kesediaan untuk berbagi, membantu, bekerjasama, merasa nyaman dan aman,
dan mendukung orang lain) serta penguasaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan
dan moralitas dalam menentukan standar baik dan buruk.
Ketika membahas perkembangan sosio emosional, kita akan fokus pada dua
teori utama: teori ekologi Bronfenbrenner dan teori perkembangan rentang hidup
Erik Erikson.
a. Teori Ekologi Bronfenbrenner
Teori ekologi yang dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner berfokus
pada konteks sosial yang mempengaruhi kehidupan individu sehingga turut
mempengaruhi perkembangan mereka. Bronfenbrenner mengungkapkan
bahwa individu akan dipengaruhi oleh lima sistem lingkungan yang berasal
dari interaksi interpersonal terbuka hingga pengaruh berbasis luas budaya.
Kelima sistem tersebut adalah mikrosistem, mesosistem, eksosistem,
makrosistem, dan kronosistem.
b. Teori Perkembangan Rentang Hidup Erikson
Teori Erik Erikson menyajikan pandangan perkembangan kehidupan
masyarakat secara bertahap (rentang hidup). Terdapat delapan tahap
perkembangan yang terungkap ketika manusia melalui rentang kehidupannya.
4. Perkembangan Psikososial
Hasil observasi di kelas 5 Sandeq menunjukkan hampir keseluruhan peserta
didik tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan merugikan orang lain.
Peserta didik kelas 5 sandeq membantu teman yang memerlukan, mampu dan mau
bekerjasama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, dan
keyakinan. Untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi guru meminta
peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja di depan kelas dan meminta
teman yang lain mengomentari hasil kerja tersebut. Menunjukkan perhatian
terhadap kebersihan kelas dan lingkungan sekolah dapat diliat dengan sebelum
pulang sekolah yang bertugas untuk piket kebersihan selalu membersihkan kelas
sebelum pulang sekolah, Namun ada 1-2 peserta didik yang perlu di ingatkan
temannya untuk membuang sampah pasa tempatnya. Mampu berteman dan
bergaul dengan teman sebaya, mampu bersikap sesuai perannya sebagai laki-
laki atau perempuan, mampu bersikap positif dan interaksi nya dengan orang
lain.
Daviq Chairilsyah dalam jurnalnya yang berjudul “Pembentukan Kepribadian
Positif Anak Sejak Usia Dini “menyatakan bahwa Dalam pertumbuhan dan
perkembangannya seringkali kepribadian itu menemukan suatu permasalahan
dalam proses pembentukannya. Terdapat faktor-faktor yang selalu mempengaruhi
perkembangan yang terjadi dalam pembentukan kepribadian seorang manusia
antara lain sebagai berikut:
1. Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia
mempunyai warisan biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Faktor
keturunan berpengaruh terhadap keramah-tamahan, perilaku kompulsif
(terpaksa dilakukan), dan kemudahan dalam membentuk kepemimpinan,
pengendalian diri, dorongan hati, sikap, dan minat.
2. Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)
Pada teori Bronfenbrenn Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya
alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam. Melalui
penyesuaian diri itu, dengan sendirinya pola perilaku masyarakat dan
kebudayaannyapun dipengaruhi oleh alam.
3. Warisan Sosial (Social Heritage) atau Kebudayaan
Kita tahu bahwa antara manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai
hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi. manusia berusaha untuk
mengubah alam agar sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi
kebutuhan hidup.
4. Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences)
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok
manusia, sadar atau tidak telah memengaruhi anggota-anggotanya.
5. Pengalaman Unik (Unique Experience)
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain,
walaupun orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam
kebudayaan yang sama, serta mempunyai lingkungan fisik yang sama pula.
Mengapa demikian? Walaupun mereka pernah mendapatkan pengalaman
yang serupa dalam beberapa hal, namun berbeda dalam beberapa hal lainnya.
Mengingat pengalaman setiap orang adalah unik dan tidak ada
pengalaman siapapun yang secara sempurna menyamainya.
5. Perkembangan Moral
Hasil observasi di kelas 5 Sandeq peserta didik menunjukkan bahwa
perkembangan moral peserta didik sangat baik dilihat dari indikator yang
diobservasi peserta didik selalu mengucapkan tolong dan terima kasih ketika
meminta bantuan dan setelah menerima bantuan orang lain, meminta izin ketika
keluar ruangan jika pembelajaran sedang berlansung atau menggunakan barang
milik orang lain, namun ada juga beberapa yang tidak berterimah kasih pada saat
meminjam tip-x jika terlau fokus mengerjakan tugas, tidak berkata-kata kotor,
kasar, dan takabur, menghormati orang yang lebih tua dan mengucapkan salam
ketika bertemu guru, teman, dan orang-orang di sekolah pada saat asuk gerbang
sekolah. bersikap 5 (salam, senyum, sapa, sopan, santun), dapat dilihat dari
mereka yang lewat di depan Guru atau temannya melakukan tabe’. Mampu
bersikap sportif dalam menghadapi kekalahan dan mampu bersikap jujur
dimanapun berada, dapat dilihat pada peserta didik jika memukan barang yang
bukan miliknya meraka melapor kepada Gurunya.
Perkembangan moral adalah tentang aturan dan konvensi berinteraksi antara
orangorang. aturan aturan ini dapat dipelajari dalam tiga domain: kognitif,
perilaku, dan emosional. masalah utama dalam domain kognitif adalah bagaimana
siswa berpikir mengenai alasan atau aturan untuk perilaku etis. Dalam domain
perilaku fokusnya adalah pada cara siswa benar-benar berperilaku, bukan pada
moralitas pemikiran mereka. Sementara itu, dalam domain emosional
penekanannya adalah pada cara siswa merasa secara moral. misalnya, Apakah
mereka mengasosiasikan perasaan bersalah yang cukup kuat dengan tindakan
tidak bermoral untuk menolak melakukan tindakan tersebut? Apakah mereka
menunjukkan empati terhadap orang lain? Lawrence Kohlberg menekankan
bahwa perkembangan moral merupakan penalaran moral yang terjadi secara
bertahap.
6. Motivasi belajar
Hasil observasi di kelas 5 Sandeq menunjukkan bahwa peserta didik
memiliki keingintahuan yang tinggi, terlibat dalam proses pembelajaran,
dilihat dari antusias peserta didik ingin menjadi petugas upacara, tidak mudah
putus asa dalam melakukan sesuatu, mengajukan diri untuk mengerjakan tugas
atau soal di papan tulis, terlihat peserta didik spontan mengatakan tidak
mengerti jika memang tidak mengerti dalam pembelajaran, berani mengungkapkan
pendapat saat dimintai Gurunya. Hanya saja ada 2-3 peserta didik kurang mampu
mengungkapkan pendapatnya. Peserta didik bersemangat dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan minatnya, mengerjakan tugas yang
diberikan dengan tepat waktu, jika terdapat peserta didik belum selesai
mengerjakan tugasnya, peserta didik tetap lansung mengumpulkan tugas dengan
tepat waktu. Mampu memanfaatkan waktu luangnya dengan aktif membaca buku
untuk memperoleh informasi pembelajaran. Dapat dilihat dari peserta didik yang
memiliki keyakinan lain, pada saat masuk pembelajaran agama mereka
memanfaatkan waktu untuk keperpustakaan untuk membaca buku.
Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004:42) Motivasi belajar
adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong
oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Motivasi
belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat
berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
tertentu (Nashar, 2004:11). Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar
memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya
semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan,
maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya (Hamdu, 2011).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis angket perkembangan peserta didik yaitu identitas
peserta didik, perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan psikososial,
perkembangan moral emosional, dan motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa peserta
didik kelas 5 Sandeq SD Negeri 066 Pekkabata telah berkembang sesuai tahapan
perkembangan peserta didik. Perkembangan fisik pada peserta didik kelas 5 Sandeq
berkembang sesuai denga perkembangan usianya. Rata–rata berat badan dan rata-rata
tinggi sesuai batas normal. Perkembangan psikososial pada peserta didik kelas 5
Sandeq berkembang sesuai dengan perkembangan usianya. sebagian dari mereka
mengalami perubahan psikologis yang disebabkan semakin berkembangnya tingkat
interaksi siswa dengan teman sebayanya, akan tetapi sebagian lagi masih malu
karena pengaruh dinamika rasa malu yang terjadi pada masa pubertas. Perkembangan
emosional pada peserta didik berjalan seiring dengan perkembangan moral. Peserta
didik rata-rata sudah mengekpresikan emosi yang positif selaras dengan
perkembangan moral dalam kategori indikator aspek kegiatan positif. Perkembangan
kognitif peserta didik kelas 5 Sandeq sebagian besar menunjukkan peserta didik yang
aktif dalam pembelajaran karena memiliki motivasi belajar tergolong tinggi. Peserta
didik terlalu semangat dalam mengemukakan pendapat sesuai dengan minatnya.
DAFTAR PASTAKA
Chairilsyah, Daviq. “Pembentukan Kepribadian Positif Anak Sejak Usia Dini”. Jurnal Edukachild
Pendidikan dan Sosial. Vol 1, No 1 (2012).
Cut Nya Dhin “Pembinaan Anak Pada Masa Pubertas Menurut Pendidikan Islam” Jurnal Ilmiah
DIDAKTIKA 2013 VOL. XIV NO. 1, 102-127
Hamdu, dkk. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA Di
Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), 3(1), 17-24.
Mauliya, A. (2019). Perkembangan Kognitif pada Peserta Didik SMP (Sekolah Menengah Pertama)
Menurut Jean Piaget. ScienceEdu: Jurnal Pendidikan IPA, 2(2), 86-91.
Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta:
Delia Press.
Papilaya, J. O., & Huliselan, N. (2016). Identifikasi gaya belajar mahasiswa. Jurnal Psikologi Undip,
15(1), 56-63.
Rahman, Muzdalifah M. “Peran Orang Tua Dalam Membangun Kepercayaan Diri Pada Anak Usia Dini”.
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (2013):375-375 Silphy, A. Octavia. 2020. Motivasi Belajar
Dalam Perkembangan Remaja. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Slavin, Robert. 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks.
Sumartani, Desak Made dkk “Dinamika Rasa malu Pada Remaja Pubertas” NQUIRY Jurnal Ilmiah
Psikologi, Vol. 7 No. 2, Desember 2016, hlm 50-61
Tandrianti, Al’aina Zilly “Perilaku Pacaran Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama Di
Kabupaten Tulungagung” Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (2018):89
Uno, Hamzah B. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2006.
Widayanti, F. D. (2013). Pentingnya mengetahui gaya belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di
kelas. Erudio Journal of Educational Innovation, 2(1).
Zega, B. K., & Suprihati, W. (2021). Pengaruh Perkembangan Kognitif Pada Anak. Veritas Lux Mea
(Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), 3(1), 17-24. Zega, B. K., & Suprihati, W. (2021). Pengaruh
Perkembangan Kognitif Pada Anak. Veritas
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-semarang/ilmu-pendidikan/aksi-nyata-
hasil-observasi-perkembangan-peserta-didik/40586253
LAMPIRAN
PANDUAN OBSERVASI
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Aspek Penilaian
No. Indikator Keterangan
perkembangan Ya Tidak
Perkembangan fisiologis
1. Menggunakan alat tulis dengan benar √ Hanya saja
Melakukan kegiatan kebersihan diri √ sekitar 3 orang
(kuku dan rambut) laki-laki yang
Kelengkapan dan kerapian dalam √ menggunting
berpakaian seragam sekolah rambut jika
Mampu menulis dengan √ sudah di
rapi ingatkan.
Tinggi badan yang sesuai dengan rata- √
rat umurnya.
Memiliki proporsi tubuh (kesesuaian √
tinggi dan berat badan) yang baik.
Memiliki kemampuan pendengar yang √
baik.
Perkembangan psikologis
2 Kognitif Berani berpendapat, bertanya atau √ Hanya saja ada
menjawab pertanyaan 2-3 orang di
Melaksanakan apa yang perna √ ingatkan untuk
dikatakan tanpa disuruh/diminta. melakukan
Berani tampil atau presentasi di depan √ sesuatu yang
kelas telah di
Mampu berfikir kritis √ sepakati. Dan
Mampu aktif mengemukaakan √ setiap
pendapat bersama kelompoknya. komponen
Mampu melakukan penalaran logis √ tersebut terdapat
terhadap objek yang kongkret sekitar2-3
Mampu mengingat sesuatu dan √ peserta didik
mengfhafalnya dengan baik. masih kurang
Mampu memecahkan masalah. √ percaya diri
Mampu mengembangkaan ide dan √ mengemukakan
kreativitas. pendapaatnya
3 Emosi Tidak menyalahkan/menuduh orang √ Namun ada sekita
lain tanpaa bukti yang akurat. 3-4 orang peserta
Mengakui dan meminta maaf atas √ didik yang suka
kesalahan yang dilakukan. jail terhadap
Menunjukkan wajah rama, bersahabat, √ temannya.
dan tidak cemberut. Namun temannya
Dapat mengendalikan emosi dalam √ tidak mudah
menghadapi masalah, tidak marah- tersinggung
marah. dengan kejailan
Mampu mengukuti kegiatan √ temannya kerena
pembelajaran dengan tenang dan telah mengerti
kondusif. dan memahami
Mampu menghargai diri sendiri dan √ temannya
sekitarnya. tersebut. adapun
Mampu mengungkapkan apa yang √ kejailan
dirasakannya dengan baik. temannya hanya
Mampu menunjukkan sikap bangga √ sekedar
dan empatinya terhadap seseorang. mencairkan
Tidak mudah tersinggung dengan √ susasana
perkataan atau pendapat orang lain pertemanan
tentang dirinya. mereka.
4 Psikososial Tidak melakukan aktivitas yang √ Hanya saja ada 1-
mengganggu dan merugikan orang 2 orang peserta
lain. didik lupa
Membuang sampah pada tempatnya. √ membuang
Membantu teman yang memerlukan. √ sampah pada
Mampu dam mau bekerjasama dengan √ tempatnya namun
siapapu yang memiliki keberagaman temannya
latar belakang, pandangan dan mengingatkan
keyakinan, akan hal tersebut.
Menunjukkan perhatian terhaadap √
kebersihan kelas dan lingkunga
sekolah.
Mampu berteman dan bergaul dengan √
teman sebaya.
Mampu bersikap sesuai dengan √
perannya sebagai laki-laki atau
perempuan.
Mampu bersikap positf dan √
interaksinya dengan orang lain.
5 Moral Mengucapkan tolong dan terima kasih √ Hanyaa saja ada
ketika meminta bantuan dan setelah sekitar 3-4 orang
menerima bantuan orang lain. yang lupa
Meminta izin ketika akan memasuki √ berterima kasih
ruangan orang lain atau menggunakan jika terlalu fokus
barang milik orang lain. mengerjakan
Tidak berkata kotor, kasar dan √ tugas ketika
takaabbur. mereka
Menghormati orang yang lebih tua dan √ meminjam tip-x
mengucapkan salam ketika bertemu temannya.
guru, teman dan orang-orang di
sekolah.
Bersikap 5 S (salam, senyum, sapa, √
sopan dan santun.
Mampu membedakan benar salah √
maupun baik-buruk dalam kehidupan
sehari-hari.
Mampu menaati peraturan yang ada di √
sekolah dengan baik.
Mampu bersikap sportif dalam √
menghadapi kekalahan
Mampu bersikap sportif dalam
menghadapi kekalahan
Mampu bersikap jujur dimanapun √
berada.
6 Motivasi Memiliki keingintahuan yang tinggi √ Beberapa peserta
belajar Terlibat dalam proses pembelajaran √ didik jika tidak
Tidak mudah putus asa dalam √ selesai
melakukan sesuatu mengerjakan
Mengajukan diri untuk mengerjakan √ tugas jika
tugas atau soal di papan tulis waktunya telah
Melakukan eksplorasi dengan √ usai mereka
berbagai media dan kegiatan lansung
Bersemangat dalam mengikuti √ mengumpulkan
kegiatan pembelajaran tugas tersebut
Mengerjakan tugas yang diberikan √ karena mereka
dengan tepat waktu telah membuat
Mampu memanfaatkan waktu √ kesepakatan
luangnya dengan aktif membaca mengumpulkan
buku untuk memperoleh informasi tugas jika
pembelajaran. waktunya sudah
berakhir.
DOKUMENTASI