Anda di halaman 1dari 21

Case Study Research

Dhesi Ari Astuti


Tujuan Studi Kasus
• Studi kasus berkehendak untuk menggali atau
mengeksplorasi, dengan bentuk pertanyaan
yaitu how dan why
• Yin (1994) dalam Tellis (1997) 4 aplikasi model studi
kasus :
• Untuk menjelaskan tautan sebab-akibat yang rumit
(complex causal links) dalam intervensi kehidupan
nyata
• Untuk menggambarkan konteks kehidupan-nyata yang
mana intervensi tersebut terjadi
• Untuk menggambarkan intervensi itu sendiri
• Untuk mengeksplorasi situasi-situasi tersebut yang
mana intervensi-intervensi yang sedang dievaluasi
tidak mempunyai set outcomes yang jelas
Jenis CSR
• 1. Penelitian studi kasus mendalam (intrinsic
case study) adalah penelitian studi kasus yang
dilakukan dengan maksud untuk yang pertama
kali dan terakhir kali meneliti tentang suatu
kasus yang khusus.
• Hal ini dilakukan tidak dengan maksud untuk
menempatkan kasus tersebut mewakili dari
kasus lain, tetapi lebih kepada kekhususan dan
keunikannya
• Contoh : Inborn error (kelainan pada enzim
tubuh), hemofilia,
• 2. Penelitian studi kasus intrumental
(instrumental case study) adalah penelitian
studi kasus yang dilakukan dengan meneliti
kasus untuk memberikan pemahaman
mendalam atau menjelaskan kembali suatu
proses generalisasi
• Penelitian studi kasus jamak (collective or mutiple
case study) adalah penelitian studi kasus yang
menggunakan jumlah kasus yang banyak.
• Penelitian studi kasus ini adalah pengembangan
dari penelitian studi kasus instrmental, dengan
menggunakan kasus yang banyak.
• Asumsi dari penggunaan kasus yang banyak
adalah bahwa kasus-kasus yang digunakan di
dalam penelitian studi kasus jamak mungkin
secara individual tidak dapat menggambarkan
karakteristik umumnya.
• Masing-masing kasus mungkin menunjukkan
sesuatu yang sama atau berbeda-beda. Tetapi
apabila dikaji secara bersama-sama atau
secara kolektif, dapat menjelaskan adanya
benang merah di antara mereka, untuk
menjelaskan karakteristik umumnya.
• a. Penelitian studi kasus instrumental tunggal
(single instrumental case study) adalah
penelitian studi kasus yang dilakukan dengan
menggunakan sebuah kasus untuk
menggambarkan suatu isu atau perhatian.
• Pada penelitian ini, penelitinya
memperhatikan dan mengkaji suatu isu yang
menarik perhatiannya, dan menggunakan
sebuah kasus sebagai sarana (instrumen)
untuk menggambarkannya secara terperinci.
• b. Penelitian studi kasus jamak (collective or multiple case
study) adalah penelitian studi kasus yang menggunakan
banyak (lebih dari satu) isu atau kasus di dalam satu
penelitian.
• Penelitian ini dapat terfokus pada hanya satu isu atau
perhatian dan memenfaatkan banyak kasus untuk
menjelaskannya.
• Disamping itu, penelitian ini juga dapat hanya menggunakan
satu kasus (lokasi), tetapi dengan banyak isu atau perhatian
yang diteliti.
• Pada akhirnya, penelitian ini juga dapat bersifat sangat
kompleks, karena terfokus pada banyak isu atau perhatian
dan menggunakan banyak kasus untuk menjelaskannya.
• c. Penelitian studi kasus mendalam (intrinsic
case study) adalah penelitian yang dilakukan
pada suatu kasus yang memiliki kekhasan dan
keunikan yang tinggi. Fokus penelitian ini
adalah pada kasus itu sendiri, baik sebagai
lokasi, program, kejadian atau kegiatan.
• Penelitian studi kasus mendalam ini mirip dengan
penelitian naratif yang telah dijelaskan di depan,
tetapi memiliki prosedur kajian yang lebih
terperinci kepada kasus dan kaitannya dengan
lingkungan disekitarnya secara terintegrasi dan
apa adanya.
• Lebih khusus lagi, penelitian studi kasus
mendalam merupakan penelitian yang sangat
terikat pada konteksnya, atau dengan kata lain
sangat terikat pada lokasinya (site-case).
• ‘Kemacetan Lalu-lintas di Kawasan Malioboro,
Yogyakarta’, menunjukan adanya keterpaduan antara
kasus dengan lokasi penelitiannya. contoh untuk
penelitian studi kasus instrumental tunggal yang
berjudul ‘Kemacetan Lalu Lintas di Yogyakarta,
• Studi Kasus: Kawasan Malioboro’, dan contoh
jamaknya Studi Kasus: Kawasan Gejayan dan
Malioboro’, menunjukkan adanya penggunaan istilah
‘studi kasus’.
• Penggunaan istilah tersebut secara khusus untuk
menunjukkan bahwa kasus yang dipergunakan bersifat
sebagai sarana (instrumen) pembukti atas konsep atau
teori peneliti.
Tujuan
• Uraian yang menunjukkan usaha untuk
menemukan jawaban masalah penelitian
• Tujuan harus ada hubungan dengan rumusan
masalah
• Tujuan dinyatakan dengan kalimat deklaratif
Tujuan CSR
• Tujuan umum : Melakukan Asuhan Kebidanan
pada Ibu Hamil Trimester I dengan Hiperemesis
• Tujuan khusus :
1. Diketahuinya Analisa pada Ibu Hamil Trimester I
dengan Hiperemesis
2. Diketahuinya Penatalaksanaan pada Ibu Hamil
Trimester I dengan Hiperemesis
3. Diketahuinya Faktor-faktor pada Ibu Hamil
Trimester I dengan Hiperemesis
Manfaat
• Manfaat akademis/teoritis : perluasan
wawasan bagi pemantapan atas teori tertentu
• Manfaat praktis : memberi informasi
mengenai faktor apa yang penting untuk
diperhatikan/ dirubah agar tujuan asuhan bisa
tercapai
Tujuan dan manfaat
• Secara umum tujuan penelitian ada 3 macam :
1. Penemuan (tujuannya benar-benar baru,
sebelumnya tidak diketahui)
2. Pembuktian (temuannya bisa
menghilangkan/ mengurangi keragu-raguan
atas teori/informasi yang sudah ada
3. Pengembangan (bisa memperdalam dan
memperluas pengetahuan yang ada)
Ruang Lingkup
• Ruang lingkup materi : sesuai dengan topik riset,
justifikasi sesuai dengan seriousness of the
problem
• Ruang lingkup responden : kriteria
responden/subjek penelitian
• Ruang lingkup waktu : sejak disusunnya proposal
sampai dengan penyusunan hasil penelitian
• Ruang lingkup tempat : tuliskan justifikasi
pemilihan tempat
Keaslian Penelitian
• Bentuk respect terhadap penelitian-penelitian
sebelumnya yang serupa dengan penelitian
kita.
• Novelty, hal yang berbeda atau baru di
penelitian kita jika dibandingkan dengan
penelitian serupa.
• Menunjang pengerjaan bab selanjutnya, tanpa
melakukan plagiarism
• Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai