Anda di halaman 1dari 6

JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO.

2, NOVEMBER 2018 ISSN 2088-6225


E-SSN 2580-2798

DESAIN KAPAL PENANGKAP IKAN MULTIPURPOSE 70 GT


Suardi1, Wira Setiawan2, Rodlian Jamal Ikhwani3, Habibah Dwi Salma4

1,2,3,4
Prodi Teknik Perkapalan, Jurusan Sains, Teknologi
Pangan dan Kemaritiman, Institut Teknologi
Kalimantan.

Email:Suardi@itk.ac.id , wira@itk.ac.id, jamal@itk.ac.id, 09141001@itk.ac.id

Abstrak

Kalimantan Timur merupakan salah satu yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan terbesar di Indonesia, terutama untuk perikanan tambak
maupun perikanan air tawar dan air laut. Namun, hingga tahun 2014 potensi hasil laut di perairan ini baru dimanfaatkan sekitar 30% dari total
produksi 341 ribu ton yang ada. Hal ini karena kapal-kapal yang beroperasi masih belum memadai. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan
kapal penangkap ikan beserta alat tangkapnya. Keunggulan kapal ini dengan kapal jenis lain adalah kapal penangkap ikan multipurpose yang dapat
digunakan sepanjang tahun, berbahan fiber reinforced plastic (FRP) juga direncanakan memiliki 3 (tiga) alat tangkap, yaitu jaring insang (gill net),
pukat tarik (seine net) dan pancing (pole and lines). Perencanaan ukuran kapal, data utama kapal, alat tangkap dan perhitungan-perhitungan
pendekatan disesuaikan dengan metode desain kapal. Dengan metode iterasi (trial and error) dalam menentukan ukuran utama kapal berdasarkan
besar gross tonnage (GT) yaitu 70 GT adalah Lpp = 20.4 m, B = 5 m, H = 2.5 m, T = 1.7 m, Cb = 0.551 dan Vs = 10 knot. Dari ukuran utama yang
telah didapat kemudian dirancang gambar rencana garis (linesplan) dan rencana umum (general arrangement) kapal.

KataKunci: Kapal Ikan, Multipurpose, 70 GT


Abstract

Kalimantan is one of the largest marine and fishery potentials in Indonesia, especially for fishery ponds and freshwater and seawater fisheries.
However, until 2014 the potential of marine products in these waters is only utilized about 30% of the total production of 341 thousand tons. It is
caused by inadequate vessels. Therefore, it is necessary to develop fishing vessels and their fishing gear. The advantage of this ship compared with
other types of vessels is It can be used throughout the year, made from fiber reinforced plastic (FRP) and also planned to have 3 (three) fishing gear,
the gill net, seine net and pole and lines. Determining of ship size, ship's main data, fishing gear and calculation approaches are adapted to the ship
design method. By the method of iteration (trial and error), It can be determined the main size of the ship based on the gross tonnage (GT) of 70 GT
that Lpp = 20.4 m, B = 5 m, H = 2.5 m, T = 1.7 m, Cb = 0.551 and Vs = 10 knots. From the main size that has been obtained then linesplan and
general arrangement plan can be designed.

Keywords: Fishing Vessel, Multipurpose, 70 GT

1. PENDAHULUAN terkelola dari total produksi 341 ribu ton yang


ada.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Di Indonesia kapal penangkap ikan harus
(DKP) Kalimantan Timur, bahwa wilayah mengikuti aturan Biro Klasifikasi Indonesia
perairan Kalimantan Timur ini merupakan (BKI) dalam proses desain dan
salah satu daerah yang mempunyai potensi konstruksinya[1], serta Peraturan Menteri
kelautan dan perikanan terbesar di Indonesia, Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
terutama untuk perikanan tambak maupun atau Keputusan Menteri dalam menggunakan
perikanan air tawar dan laut[4]. Lanjutnya, peralatan bantu penangkapan yang digunakan
Kalimantan Timur yang memiliki zona pada kapal, juga dari segi ukuran utama
ekonomi eksklusif (ZEE) di Laut Sulawesi khususnya Gross Tonnage (GT) dan alat bantu
atau timur laut Kabupatan Nunukan dengan penangkapan, serta pengolahannya di atas
luas 2,75 juta hektare, mempunyai potensi kapal. GT berkaitan dengan kapasitas dan daya
tangkap ikan tuna cukup besar di kawasan laut muat kapal dalam usaha penangkapan ikan.
tersebut. Namun, hingga 2014 potensi hasil Banyak beberapa aturan dan kebijakan
laut Kalimantan Timur baru dimanfaatkan mengenai alat bantu penangkapan dan
sekitar 30 persen atau 102,3 ribu ton yang pengolahan ikan yang akan digunakan pada

1
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018 ISSN 2088-6225
E-SSN 2580-2798

kapal sesuai dengan ukuran GT kapal 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


penangkap ikan tersebut.
Desain konstruksi kapal saat ini mengalami 3.1 Penentuan Ukuran Utama Kapal yang
perkembangan dengan penemuan teknologi Optimal
berupa penggabungan 2 (dua) material yang Untuk mendapatkan ukuran utama kapal
berbeda. Teknologi penggabungan 2 (dua) yangg optimal digunakan metode iterasi (trial
material sering dikenal sebagai material and error) dengan batasan besar ukuran Gross
komposit[3]. Material komposit Fiber Tonnage, yaitu 70 GT. Adapun parameter
Reinforced Plastic (FRP) adalah salah satu yang mempengaruhi satu sama lain, yaitu
material komposit yang sering digunakan length of overall (LOA), length of
terdiri dari penguat (reinforced) dan matriks. perpendicular (Lpp), breadth (B), depth (H),
Keunggulan dari FRP sendiri, antara lain dan draft (T), serta speed (v). Sehingga
memiliki kestabilan dimensi, tahan terhadap didapatkan ukuran utama kapal, yaitu sebagai
bahan kimis, merupaka isolator listrik yang berikut:
baik, cocok untuk produksi massal dengan
berbagai proses produksi, serta memiliki rasio Tabel 1. Ukuran Utama Kapal Penangkap Ikan
kekakuan dan berat yang cukup tinggi[5]. Multipurpose 70 GT
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk LOA Lpp B H T V
menghasilkan suatu desain kapal penangkapan (m) (m) (m) (m) (m) (m/s)
ikan berbahan FRP Multipurpose dengan 22 21.413 5 2.5 1.7 5.144
kapasitas 70 GT. Kapal penangkap ikan
multipurpose yang didesain ini nantinya akan 3.2 Perhitungan Gross Tonnage (GT) dan Net
memiliki lebih dari 1 (satu) alat tangkap yang Tonnage (NT)
bisa digunakan untuk pengoperasian
Gross tonnage (GT) adalah suatu
penangkapan ikan berkelanjutan sepanjang
pengukuran besaran volume kapal yang
tahun dan dengan ukuran sebesar 70 GT yang
dilakukan pada bagian ruangan-ruangan yang
memungkinkan kapal mempunyai ruang muat
tertutup dan dianggap kedap air yang berada di
yang lebih luas dan dapat memuat banyak
dalam kapal. Volume ruangan tertutup dalam
hasil tangkapan.
kapal terdiri dari volume ruang tertutup yang
2. METODE terdapat di bagian atas dan bawah geladak
utama (main deck). Geladak utama kapal
Secara umum tahapan dari penelitian ini adalah geladak kapal menyeluruh dari haluan
terdiri dari beberapa tahapan, langkah pertama sampai buritan kapal, yang dianggap sebagai
adalah dengan melakukan studi literatur geladak kekuatan kapal.
tentang klasifikasi kapal ikan beserta alat Metode pengukuran dalam negeri
tangkap yang digunakan. Langkah selanjutnya berdasarkan “International Convention on
adalah pengumpulan data yang menunjang Tonnage Measurement of Ship, TSM 1969”
daripada penelitian seperti Ukuran Utama digunakan bagi kapal yang memiliki
kapal yang sejenis serta Regulasi panjangan seluruh kapal (Loa) kurang dari
pembangunan kapal Ikan. Langkah terakhir sama dengan 24 meter (≤ 24 meter).
adalah dilakukan Pendesainan kapal ikan,
perhitungan GT kapal, analisis hambatan,
penggambaran rencana garis dan rencana
umum.

2
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018 ISSN 2088-6225
E-SSN 2580-2798

Tabel 2. Volume Ruang Tertutup Di Atas Geladak


Utama 𝑐1 = 0.002
𝑐2 = 0.190
Nam
H V V 𝑐3 = -0.041
N a Gd A Jml 𝑐4 = -0.004
2 3 Tot
o Bagia m m m
m3 2
= 0.756
n ƒ1= e−𝑚/9𝐹𝑛
Crew Feb ƒ = e −𝑚/𝐹𝑛2
= 0.081
1
Deck 30 2 1 60 60 2
ƒ3 = e −𝑚/𝐹𝑛 𝑥 sin (1
-17 2
Navig ) = 0.080
Mei 1 𝐹𝑛2
2
ation
-15 17
2.
4 1 40.8 40.8 ƒ4 = e −𝑚/𝐹𝑛2
𝑥 cos ( 𝐹𝑛 ) = 0.011
2
Deck
𝑐1. ƒ1 = 0.002
Total Vol Ruang Tertutup Di Atas Geladak
(V1) 100.8 𝑐2. ƒ2 = 0.015
𝑐3. ƒ3 = -0.003
3.3 Perhitungan Hambatan Total Kapal (Total 𝑐4. ƒ4 = -0.001
Resistance) Maka hambatan sisa, yaitu:
Perhitungan hambatan total kapal dilakukan 𝑅𝑅 = 𝑐1ƒ1 + 𝑐2ƒ2 + 𝑐3ƒ3 +
dengan menggunakan metode Van Oortmersen 𝑐4ƒ4 Δ .(2)
dengan persyaratan parameter sebagai = [(0.002 + 0.015 + (-0.003)
berikut[6]: +(0.001)] x 105.624
b) Hambatan Gesek (Frictional
Tabel 3. Paremeter Batasan Metode Van Oortmersen
Resistance)
𝑅𝑛 = 𝑣. 𝐿𝐷
Requirement Data Kapal70 GT
8 m<L <80 m L 22 m 𝑉
3 m<𝐿 𝐵<6,2 m 𝐿
𝐵
4.4 m 5.14 𝑥 20.808
0,5<Cp<0,73 Cp 0.57 = 1.18883𝑥10−6
-8%<𝐿𝐶𝐺 𝐿<2,8% 𝐿𝐶𝐺 𝐿 1.2 % = 90074435.1
5<V <3000 V 103.048 m3 0,075
2.9 m 𝐶ƒ
1,9 m< 𝐵
<
4,0 m 𝐵 (𝐿o𝑔𝑅𝑛 − 2)2
𝑇 𝑇 =
0,70< Cm< 0,97 Cm 0.956
10<IE< 46 iE 23 0.0075
= (𝐿o𝑔 90074435.1 − 2)2
= 0.002115
Dari Tabel 3 terlihat beberapa parameter
Hambatan gesek yang didapat yaitu:
batasan untuk Metode Van Oortmersen dalam
menghitung hambatan kapal dan data ukuran 𝑅ƒ = 0,5 . 𝜌. 𝑆 . 𝑣 2 . 𝐶ƒ + Δ𝐶ƒ ..(3)
kapal penangkap ikan ini telah memenuhi = 0,5𝑥1025𝑥124.57𝑥 5.1442 𝑥(0.002115
prasayarat tersebut diatas. Dari persyaratan + 0.00051) = 4435.511 𝑁
yang telah terpenuhi selanjutnya menghitung Setelah mendapatkan nilai hambatan sisa
hambatan total kapal dengan metode tersebut. dan hambatan gesek, selanjutnya menghitung
Adapun rumus hambatan total (RT) adalah hambatan total yang akan digunakan dalam
sebagai berikut: pemilihan daya mesin utama, yaitu sebagai
a) Hambatan Sisa (Residual Resistance) berikut:
𝐹𝑛 = 𝑣𝑠 =0.360 𝑅𝑇 = 𝑅𝑅 + 𝑅𝐹
g.𝐿𝐷 (4)
(1)
𝐿𝐷 𝑅𝑇 = 0.584246 + 4435.511
𝐶𝖶𝐿 = i𝐸. ( 𝐵) = 95.717 = 4436.095 𝑁
𝐶𝑀 = 𝐶𝐵
= ❑
= 0.809 𝑅 = 44.36 𝑘𝑁
𝐶𝑝 𝐶𝑝.𝐿𝐷.𝐵.𝑇 𝑇

𝑚 = 0,14347. 𝐶𝑝(−𝐵 2) = 0.326

3
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018 ISSN 2088-6225
E-SSN 2580-2798

3.4 Perhitungan Kebutuhan Daya Penggerak d. Brake Horse Power (BHP)


𝐵𝐻𝑃 = 𝐷𝐻𝑃 𝑥 1 + 0.003 (8)
Dalam menghitung kebutuhan daya
𝐵𝐻𝑃 = 319.84 𝑥 (1 + 0.003)
penggerak kapal disini menggunakan
𝐵𝐻𝑃 = 320.8073 𝐻𝑃
metode[2]. Terdapat beberapa horse power
BHP = 239. 226 kW
sebagai daya mesin utama kapal antara
lain[10]:
 Internal Horse Power (IHP) : ditentukan 3.5 Pemilihan Mesin Utama
dari tekanan di dalam silinder atau Setelah mendapatkan nilai brake horse
diperhitungkan dari diagram mesin power (BHP) pada perhitungan sebelumnya,
 Brake Horse Power (BHP) : tenaga yang langkah selanjutnya adalah melakukan
dibutuhkan untuk memutar poros dan pemilihan mesin induk atau mesin utama kapal
nilainya lebih kecil dari IHP karena adanya sebagai penggerak utama kapal. Mesin utama
kehilangan tenaga didalam silinder yang digunakan memiliki dimensi ukuran yang
 Shaft Horse Power (SHP) : ditentukan dari kecil sehingga tidak memakan ruang yang
torsi pada poros terlalu luas.
 Delivered Horse Power (DHP) : daya yang Namun dalam memilih mesin utama yang
diserap oleh baling-baling kapal guna akan digunakan perlu ada beberapa
menghasilkan daya dorong (thrust) pertimbangan yang diperhatikan, seperti berat
 Effective Horse Power (EHP) : besarnya mesin, daya mesin, dimensi ukuran dan harga
daya yang dibutuhkan untuk mengatasi mesin tersebut. Terlihat pada dibawah ini
gaya hambat dari badan kapal (hull) agar merupakan mesin utama yang akan digunakan
kapal dapat bergerak dengan kecepatan untuk kapal penangkap ikan multipurpose 70
servis (vs) GT dalam Tugas Akhir ini, serta pada Tabel 4
merupakan spesifikasi umum dan data
Berikut formula yang digunakan dalam performance mesin utama.
menghitung kebutuhan daya penggerak
kapal[6].
a. Gaya Dorong (Thrust)
𝐸𝐻𝑃𝑡𝑟 = 𝑅𝑡 𝑥 𝑣................................(5)
𝐸𝐻𝑃𝑡𝑟 = 44.36 𝑥 10
𝐸𝐻𝑃𝑡𝑟 = 443.6 𝐻𝑃
𝐸𝐻𝑃𝑡𝑟 = 443.6 𝐻𝑃 𝑥 0.7547
𝐸𝐻𝑃𝑡𝑟 = 334.7849 𝑘W Gambar 1. Mesin Utama yang Digunakan
b. Effective Horse Power (EHP) (Sumber: www.deere.com)[2]
𝐸𝐻𝑃𝑠 = 𝑟𝑙 𝑥 𝐸𝐻𝑃𝑡𝑟
(6) Tabel 4. Spesifikasi Umum dan Performance Data
Mesin Utama
Dimana rl = 1 + 40%
1. General Data
𝐸𝐻𝑃𝑠 = 1 + 0.4 𝑥 334.7849
Model 6125SFM75
𝐸𝐻𝑃𝑠 = 621.04 𝐻𝑃 Number of Cylinders 6
c. Delivered Horse Power (DHP) Compression Ratio 17.0 : 1
𝐷𝐻𝑃 = 𝐸𝐻𝑃𝑠 Engine Type In-Line, 4-
𝑃𝑐+g Cycle
(7) 2. Performance Data
621.04 Type M1
𝐷𝐻𝑃 = 0.52832 + (−0.0133) Rated Power – kW (HP) 283 (380)
𝐷𝐻𝑃 = 319.8477 𝐻𝑃 Rated Speed – rpm 1800
Low Idle Speed – rpm 600

4
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018 ISSN 2088-6225
E-SSN 2580-2798

3.6 Linesplan dan General Arrangement


Rencana garis atau linesplan merupakan
gambar yang menunjukkan bentuk kapal yang
dapat dilihat dari 3 (tiga) sisi, yaitu sisi
depan/belakang, sisi atas/bawah, dan sisi
samping. Dalam mendesain rencana garis
suatu kapal, detail gambar yang harus dibuat
adalah: (b)
 Body plan, adalah lengkungan potongan
melintang kapal yang dibagi pada setiap
jarak gading
 Half breadth atau gambar pandangan
atas, adalah gambar lengkungan
potongan memanjang menurut
pembagian tinggi waterlines
 Sheer plan atau gambar pandangan
samping, adalah gambar potongan
memanjang kapal menurut pembagian (c )
lebar kapal (buttock lines)
Gambar 3. General Arrangement (a) Tampak depan,
(b) Ruang Kemudi dan (c) Atap Ruang Kemudi

Gambar 2. Linesplan Kapal Penangkap Ikan


Multipurpose 70 GT

Gambar 4. General Arrangement Tampak samping,


Ruang Crew dan Cargo Fish

(a)

5
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018 ISSN 2088-6225
E-SSN 2580-2798

4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil UCAPAN TERIMAKASIH
penelitian ini adalah :
Perhitungan teknis kapal berupa Ucapan terimakasih diberikan kepada tim
coefficient, hambatan dan kebutuhan daya jurnal Inovtek Polbeng yang telah menerbitkan
penggerak mesin utama, didapatkan ukuran hasil penelitian ini. Ucapan terimakasih juga
utama kapal yang sesuai dengan menggunakan disampaikan kepada pihak-pihak terkait yang
metode iterasi (trial and error method) dan telah memberi dukungan khususnya rekan-
dapat berlayar di perairan Kalimantan Timur rekan Dosen dan Mahasiswa Teknik
adalah sebagai berikut: Perkapalan ITK serta pihak-pihak terkait yang
Loa = 22 m tidak dapat disebutkan satu persatu.
Lwl = 21.216 m
Lpp = 20.4 m DAFTAR PUSTAKA
B =5 m
H = 2.5 m [1] BKI. (2015). Volume A Guidance For FRP
T = 1.7 m and Wooden Fishing Vessel Up To 24 M
Vs = 10 knot 2015 Edition. Biro Klasifikasi Indonesia,
Crew = 6 Person Jakarta.
GT = 70 GT [2] Fyson, J. (1985). Design of Small Fishing
Metode yang digunakan dalam Vessel. Food and Agriculture
menghitung hambatan kapal adalah metode Organization of the United Nation
Van Oortmersen. Metode tersebut dipilih (Fishing News Book Ltd). Famham
karena cukup sesuai dalam perhitungan Surrey, England.
hambatan kapal pada kapal-kapal kecil, seperti [3] Jones, (1975). Mechanics of Composite
kapal trawels dan kapal tugboat. Materials. Tokyo: Mc Graw-Hill
Alat tangkap yang diterapkan pada kapal Kogakusha, Kurniawan, Billy T. (2013).
penangkap ikan multipurpose 70 GT, antara Perencanaan Propeller Self-Propelled
lain jaring insang (gill net), pukat tarik (seine Barge. Jurnal Teknik Vomits Vol. 2, No.1
nets) dan pancing (pole and lines). (2013) ISSN: 2337-3539 Ltd.
Multipurpose yang dimaksud adalah agar [4]Kurniawan, B.T. 2013. Perancagan
kapal penangkap yang dirancang ini dapat Propeler Self-Propelled Barge. Jurnal
digunakan sepanjang tahun di wilayah perairan Teknik Vomits Vol. 2, No.1 (2013) ISSN :
Kalimantan Timur dengan menggunakan alat- 2337-3539. ITS, Surabaya.
alat tangkap tersebut. Pemilihan alat-alat [5]Schwartz M.M.. (1984). Composite
tangkap tersebut telah mengacu pada Peraturan Materials Handbook. McGraw-Hill, New
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik York.
Indonesia Nomor 71/PERMEN-KP/2016 [6]Van Oortmerssen, G., (1971). ‘A Power
tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Prediction Method and Its Application To
Penempatan Alat Penangkapan Ikan di Small Ships’. International Shipbuilding
Wilayah Pengelolaan dan Perikanan Negara Progress, vol. 18, no. 207, pp. 397-415.
Republik Indonesia. 10.3233/ISP-1971-1820701.

Anda mungkin juga menyukai