Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SANITASI DAN HIGIENE DI PASAR IKAN DI PELABUHAN

PERIKANAN NUSANTARA TERNATE

(Analysis of the Sanitation and Hygiene in the Fish Market of Nusantara


Ternate Fishing Port)

Titiek Indhira Agustina*, M. Isra Marhain Laetjea dan Muhammad Arief Sofijantoa

a
Prodi Perikanan, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah Surabaya

* Penuliskorespondensi
Email: titiek.indhira@hangtuah.ac.ic

ABSTRACT
The fish market located at the Nusantara Ternate Fishing Port (PPN) is a functional facility where Ternate
fishermen sell their catch. Sanitation and hygiene are important things to be applied in the fish market to
keep the quality of the freshness of fish. The purpose of this study was to analyze the conditions of
sanitation and hygiene at the fish market in PPN Ternate. This research method is descriptive quantitative
with data collection techniques observation and sanitation testing using the TPC (Total Plate Count) to
determine the number of bacterial and contaminant coliform with MPN (Most Probable Number) methods.
This research was conducted from April to June 2022. The samples tested were several equipment that
potential for microbial contamination, workers and fish were the most dominant in the fish market at PPN
Ternate. The result showed that the TPC value of various equipment and hand of workers exceeded the
standard contamination limit for equipment surfaces or hands of <1,0x102 cfu/cm2. The highest bacterial
count from the fish handling samples was 1,5x104 cfu/cm2 and the lowest from fish container samples
was 1,3x103cfu/cm2. The avarage bacterial count on hand of worker was 3,4 x103cfu/cm2. The bacterial
count on all fish samples were under maximum limit of SNI 7388 : 2009 (1,5 x105cfu/gr). Based on the
coliform contaminant test it was found that all negative samples contained coliform. The conclusion of
this research was the sanitation of the equipment and the worker hand hygiene were unsatisfactory, and
it may have serious implications for public health due to the contamination of fish from the equipment and
the workers' hands. In the future, it is important that workers are trained in sanitation and hygiene
practices.

Keywords: total plate count, sanitation and hygiene, fish market

ABSTRAK
Pasar ikan yang terletak di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate merupakan fasilitas
fungsional tempat nelayan Ternate menjual hasil tangkapannya. Sanitasi dan higiene di pasar ikan
menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan agar dapat menjaga kualitas kesegaran ikan. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis kondisi sanitasi dan higiene di pasar ikan di PPN Ternate. Metode
penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan pengujian sanitasi
menggunakan metode ALT (Angka Lempeng Total) untuk menentukan jumlah bakteri dan kontaminasi
coliform dengan MPN (Most Probable Number). Penilitian ini dilaksanakan pada Bulan April sampai
dengan Juni 2022. Sampel yang diuji adalah beberapa sarana dan prasarana yang potensi kontaminasi
bakteri, pekerja dan ikan yang paling dominan di pasar ikan di PPN Ternate. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai TPC dari beberapa peralatan dan tangan pekerja melebihi batas standar
<1,0x102 CFU/cm2. Jumlah bakteri paling tinggi terdapat pada lantai penanganan ikan yaitu 1,5 x 104
CFU/cm2 dan nilai paling rendah terdapat pada wadah ikan yaitu 1,3 x 103CFU/cm2. Rata-rata jumlah
bakteri pada tangan pekerja adalah 3,4 x103CFU/cm2. Jumlah bakteri pada semua sampel ikan adalah

60
Jurna lTeknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 22 (1): 60-69, 2023.

dibawah batas maksimum yang ditetapkan oleh SNI 7388 : 2009 (1,5 x105CFU/gr). Berdasarkan uji
kontaminasi bakteri coliform diketahui bahwa semua sampel negatif mengandung coliform. Kesimpulan
dari penelitian adalah sanitasi peralatan dan kebersihan tangan pekerja kurang memuaskan dan mungkin
memiliki implikasi serius bagi kesehatan masyarakat karena kontaminasi pada ikan dari peralatan dan
tangan pekerja. Di masa yang akan datang penting pekerja dilatih tentang parktek sanitasi dan higiene.

Kata kunci: total plate count, sanitasi dan higiene, pasar ikan

PENDAHULUAN pelagis di PPN Ternate disebabkan oleh


jenis kapal dan jenis alat tangkap yang
Kota Ternate yang terletak di Propinsi digunakan memiliki kemampuan jarak
Maluku Utara memiliki pelabuhan perikanan tempuh untuk berlayar mencari ikan yang
yang dibangun pada tahun 1978, pada awal cukup tinggi seperti kapal pole and line,
berdirinya merupakan Pelabuhan Perikanan kapal purse sein, mini purse sein dan bagan
Pantai (Type C) kemudian pada tahun 2001 perahu. Kapal dan alat tangkap yang
berkembang menjadi Pelabuhan Perikanan digunakan untuk menangkap ikan demersal
Nusantara (type B). Pelabuhan Perikanan relative memiliki kemampuan berlayar
Nusantara (PPN) Ternate memiliki kondisi dengan jarak tempuh yang dekat seperti
yang strategis karena salah satu pelabuhan perahu dan hand line, prayer gun dan bubu.
yang berada di lingkar luar dengan potensi Jenis ikan pelagis yang dipasarkan di
sumber daya ikan yang melimpah yaitu tempat pemasaran ikan di PPN Ternate
644.382,48 ton/tahun, berbatasan dengan adalah ikan cakalang, ikan layang, ikan
laut pasifik dengan potensi pelagis besar, madidihang dan ikan kembung. Ikan
jarak dengan pelabuhan kapal dan bandara cakalang adalah jenis ikan pelagis yang
yang cukup terjangkau serta fasilitas produksinya paling tinggi dibandingkan
pendukung lainnya yaitu sumber air bersih, dengan jenis ikan pelagis lainnya.
es dan bahan bakar yang memadai Ikan adalah makanan sumber protein
(Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, yang baik namun memiliki keterbatasan
2022). yaitu sifatnya yang mudah rusak sehingga
Sejak awal berdiri PPN Ternate memiliki perlu penanganan yang cepat dan tanggap
beberapa fasilitas untuk mendukukung dengan menerapkan sistem rantai dingin
kelancaran dan kemudahan semua agar kesegaran ikan dapat dipertahankan.
kegiatan yang berhungan dengan bongkar Sanitasi dan higiene juga penting
muat ikan dan perdagangan ikan segar. diterapkan mulai dari pembongkaran dari
Seiring berjalannya waktu PPN Ternate kapal sampai tempat pemasaran ikan agar
terus melakukan pengembangan- kualitas ikan dapat dipertahankan.
pengembangan fasilitas untuk meingkatkan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
peran dan fungsinya sebagai pusat kegiatan Produk Kelautan dan Perikanan (2021)
perikanan di Kota Ternate. Tempat menyatakan bahwa fasilitas sanitasi dan
pemasaran ikan yang dibangun di area higiene di tempat pemasaran ikan harus
selatan PPN Ternate merupakan fasilitas terus dikembangkan untuk memenuhi
fungsional untuk kegiatan pemasaran ikan standar agar dapat menjaga kualitas produk
mulai dari pelelangan sampai penjualan yang dipasarkan sesuai dengan
berbagai jenis ikan hasil tangkapan persyaratan jaminan keamanan pangan
nelayan. (food safety). Pasar ikan yang bersih dapat
Menurut Tangke (2020), produksi ikan di menjadi fasilitas pemasaran produk
PPN Ternate pada Tahun 2018 didominasi perikanan yang bukan hanya tempat
oleh ikan pelagis. Tingginya produksi ikan transaksi tetapi juga dapat menjadi tempat

61
Titiek Indhira Agustin et al., 2023.

untuk memamerkan produk hasil tangkapan wadah distribusi, meja display, lantai
yang bersih dan berkualitas. bongkar, handling ikan dan keranjang ikan.
Begitu pentingnya menjaga kebersihan Alat yang digunakan untuk analisa sanitasi
di tempat pemasaran ikan untuk menjamin dan higiene meliputi lampu bunsen,
keamanan pangan bagi konsumen, maka inkubator, autoclave, oven, Erlenmeyer,
perlu dilakukan penelitian tentang sanitasi backer glass, gelas ukur, pipet skala,
dan higiene di tempat pemasaran ikan yang magnetic hot plate, colony counter,
terletak di PPN Ternate. Tujuan dari timbangan analitik, cawan petri, tabung
penelitian ini adalah menganalisis kondisi reaksi, tabung durham, plastik sampel dan
sanitasi dan higiene yang meliputi sarana cool box.
dan prasarana, pekerja dan hasil tangkapan
di tempat pemasaran ikan di PPN Ternate. Pengumpulan Data
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Pengumpulan data primer melalui
menjadi informasi bagi pemerintah daerah pengujian sanitasi beberapa sarana dan
khususnya Kota Ternate dalam mengambil prasarana, pekerja dan ikan yang
kebijakan untuk mengembangkan fasilitas dipasarkan. Sarana dan prasarana yang di-
sanitasi dan higiene di tempat pemasaran sampling adalah peralatan yang memiliki
ikan di PPN Ternate agar tercipta pasar potensi kontaminasi yaitu wadah angkut,
ikan yang bersih sesuai standar yang telah cool box, lantai sortasi, wadah distribusi,
ditetapkan Direktorat Jenderal Penguatan meja display, lantai bongkar, handling ikan
Daya Saing Produk Kelautan dan dan keranjang ikan. Pengambilan sampel
Perikanan. untuk uji sanitasi peralatan dan uji hiegine
karyawan dengan metode swab test sesuai
dengan SNI2332.8:2010. Uji sanitasi
METODE PENELITIAN
menggunakan metode ALT (Angka
Waktu dan Tempat Lempeng Total) untuk menentukan jumlah
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan bakteri dan kontaminasi coliform dengan
April sampai dengan Juni 2022 di tempat MPN (Most Probable Number). Prosedur
pemasaran ikan yang terletak di PPN pengujian ALT sesuai dengan SNI
Ternate. 2332.3:2015 dan prosedur pengujian MPN
sesuai dengan SNI-2332-1:2015.
Bahan dan Alat Pengumpulan data sekunder melalui
Bahan yang digunakan dalam penelitian observasi, wawancara dan studi literature.
ini meliputi sampel ikan yang dominan yang Data sekunder meliputi gambaran umum
dijual dipasar ikan di PPN Ternate yaitu ikan PPN Ternate dan kondisi tempat
layang, ikan cakalang dan ikan beby tuna pemasaran ikan yang terletak di area PPN
masing-masing 1 kg. Sampel higiene serta informasi tentang implementasi
karyawan adalah 2 orang karyawan yang sanitasi dan higiene di tempat pemasaran
bertugas di tempat pemasaran ikan yaitu ikan.
mandor dan pekerja. Bahan kimia yang
digunakan pro analis yaitu alkohol 70%, Analisa Data
BFP (Butterfield’s Phosphate Buffered), Data primer yang diperoleh disajikan
PCA (Plate Count Agar), LTB (lauryl dalam bentuk tabel dan dianalisis secara
tryptose Broth), BGLB (Brilliant Green deskripsi dengan mengacu pada standar
Lactose Broth), EC broth, spirtus dan yang telah ditetapkan oleh SNI. Data
tissue. sekunder yang diperoleh disajikan secara
Alat yang digunakan dalam penelitian deskripsi sesuai dengan literature dan hasil
ini terbagi menjadi dua yaitu peralatan wawancara dengan pihak terkait.
yang digunakan di tempat pemasaran ikan
sebagai sampel dalam penelitian ini yaitu HASIL DAN PEMBAHASAN
wadah angkut, cool box, lantai sortasi, Gambaran Umum PPN Ternate

62
Jurna lTeknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 22 (1): 60-69, 2023.

PPN Ternate adalah UPT Kementerian Kondisi Tempat Pemasaran Ikan di PPN
Kelautan dan Perikanan Pusat yang dikelola Ternate
oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Tempat pemasaran ikan yang dibangun
Provinsi Maluku Utara. Pada awal di area PPN Ternate setiap tahun
berdirinya tahun 1978, PPN Ternate melakukan peningkatan fasilitas untuk
merupakan Pelabuhan Perikanan Pantai memberikan pelayanan yang terbaik bagi
(Tipe C), kemudian berkembang menjadi pengguna. Konstruksi tempat pemasaran
Pelabuhan Perikanan Nusantara (Tipe B) ikan terus dikembangkan untuk memjamin
pada tahun 2001. Seiring berjalannya keamanan pangan (food safety) produk
waktu, PPN Ternate terus melakukan yang dipasarkan. Pada tahun 2020 tempat
pengembangan-pengembangan untuk pemasaran ikan di PPN Ternate mendapat
meningkatkan peran dan fungsinya sebagai predikat sebagai pasar ikan higienis karena
pusat kegiatan perikanan. telah memenuhi standar pasar sehat yang
PPN Ternate dibangun di atas lahan ditetapkan dalam Peraturan Menteri
sekitar 10 ha yang terbagi menjadi dua Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17
bagian yaitu lahan dengan luas kurang lebih Tahun 2020. Pasar Sehat adalah kondisi
4 ha digunakan untuk lahan fasilitas dan pasar rakyat yang bersih, aman, nyaman,
luas tanah sekitar 6 ha digunakan untuk dan sehat melalui pemenuhan standar baku
pengembangan industri. PPN Ternate mutu kesehatan lingkungan, persyaratan
memiliki daya tarik karena letaknya yang kesehatan, serta sarana dan prasarana
strategis yaitu dekat dengan pelabuhan penunjang dengan mengutamakan
ekspor Ahmad Yani dan bandara Sultan kemandirian komunitas pasar.
Babullah sehingga banyak yang beraktifitas Peraturan Direktur Jenderal Penguatan
di pelabuhan ini baik nelayan lokal maupun Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
nelayan yang dari luar Kota Ternate (Pusat Nomor 3 Tahun 2021 menyatakan bahwa
Informasi Pelabuhan Perikanan, 2022). bangunan pasar ikan higienis minimal
Sekarang telah dibangun beberapa industri memiliki fasilitas prasarana utama,
cold storage di dalam PPN Ternate untuk prasarana pendukung dan sarana
ekspor maupun untuk kebutuhan dalam pendukung. Prasarana utama meliputi:
negeri. bangunan utama, ruang pengelola, lantai,
Keberadaan PPN di Kota Ternate toilet, lapak penjualan, meja penjualan,
sangat membantu masyarakat karena saluran pembuangan air kotor, IPAL,
dengan adanya PPN tersebut semua instalasi air bersih, instalasi listrik,
kepentingan para pengguna jasa di penampungan sampah dan area
pelabuhan seperti : investor, nelayan, pembongkaran. Prasarana pendukung yaitu
penjual dan pembeli dapat berjalan dengan area parkir, musholla, pos jaga, area
baik dan lancar. Kemajuan teknologi loading and unloading. Sarana pendukuang
dengan dibangunya fasilitas jaringan antara lain: meja display, meja wastafel,
internet dapat memudahkan komunikasi timbangan, insect killer, pest control, tempat
antar perusahaan dan konsumen baik sampah limbah ikan dan umum, penanda
dalam negeri maupun luar negeri. Husen bangunan (signage), trolly, cool box, sarana
(2022), menyatakan bahwa perusahaan sanitasi (jet washer, sapu, dan pel).
pengolahan ikan dan pemasok ikan segar Tempat pemasaran ikan di PPN Ternate
dapat melakukan transaksi dengan mudah saat ini telah memiliki empat ruang yang
tidak terhalang waktu dan jarak. Sistem dibangun permanen dengan dinding beton.
komputerisasi untuk penyimpanan dan Ruang pertama adalah ruang yang
pengolahan data serta sumber informasi digunakan untuk penanganan (handling)
data untuk kepentingan teknis perusahaan ikan dengan ukuran 30 x 60 m2 dan lantai
dengan mudah dapat diakses. dari beton yang dilapisi epoxy. Tujuan

63
Titiek Indhira Agustin et al., 2023.

dilapisi epoxy adalah agar lantai kedap air Kelautan dan Perikanan Nomor 3 Tahun
dan tidak licin bagi karyawan yang bekerja 2021 menyatakan bahwa saluran drainase
di area handling ikan. Reyhan (2021), epoxy harus terbuat dari bahan yang kedap air,
adalah resin polimer epoxide thermosetting rata tidak berpori dan halus sehingga
yang mengandung satu atau lebih gugus mudah dibersihkan. Konstruksi bagian
epoksida. Biasanya digunakan untuk dasar harus melengkung jangan
memperhalus tampilan furniture atau membentuk sudut agar mudah dibersihkan
pelapis lantai dengan tujuan agar lantai dan ditutup dengan jeruji besi agar sampah
memiliki karakteristik yang lebih tahan padat dan binatang pengerat tidak masuk.
terhadap beban, bahan kimia dan tidak Saluran drainase harus ditampung dalam
mudah rusak. Menurut Direktur Jenderal box control sebelum diproses di IPAL.
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Berdasarkan hasil pengamatan saluran
dan Perikanan Nomor 15/PER- drainase di tempat pemasaran ikan di PPN
DJPDSPKP/2017, lantai harus terbuat dari Ternate langsung bermuara ke Laut.
bahan yang kedap air (seperti granit tile
atau berlapis epoxy minimal 500 micron), Implementasi Sanitasi dan Higiene di
serta mempunyai kontruksi kemiringan yang Tempat Pemasaran Ikan di PPN Ternate
cukup ke arah drainase sehingga air dapat Manajemen tempat pemasaran ikan di
mengering dengan sendirinya. PPN Ternate memiliki komitmen untuk
Ruang yang kedua dengan ukuran 30 x selalu menjaga kualitas ikan segar yang
50 meter berfungsi sebagai tempat dipasarkan untuk menjamin keamanan
penampungan ikan, ruang ini tanpa dinding pangan konsumen. Upaya yang dilakukan
hanya konstruksi tiang penyangga, cool box oleh tim manajemen untuk
berukuran 150 liter dan 500 liter digunakan mempertahankan kualitas ikan segar dari
sebagai pembatas dengan ruang yang lain. serangan mikroba pembusuk adalah
Ruang ketiga dan keempat masing-masing penerapan sistem rantai dingin dan
berukuran 30 x 50 meter berlantai keramik penerapan sanitasi dan higiene sesuai
dengan konstruksi tiang penyangga. Kedua standar prosedur operasional yang telah
ruang ini difungsikan sebagai fungsi utama ditetapkan. Manajemen PPN Ternate
tempat penjualan ikan yang dilengkapi mengangkat dua orang karyawan yang
dengan meja display berukuran 40 cm x 1 bertanggungjawab dalam penerapan
meter x 1 meter yang terbuat dari keramik sanitasi dan higiene di tempat pemasaran
agar mudah dibersihkan. Menurut Direktur ikan. Karyawan pertama adalah pegawai
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk yang pengangkatannya melalui kompetent
Kelautan dan Perikanan Nomor 22/PER- outhority pusat di lingkup Direktorat
DJPDSPKP/2017, meja displai ikan segar Jenderal Perikanan Tangkap sebagai
harus terbuat dari bahan yang mudah untuk pegawai honorer yang bertanggung jawab
dibersihkan, berupa meja permanen beton atas penerapan sanitasi di lingkungan
berkeramik maupun meja tidak permanen tempat pemasaran ikan mulai dari tempat
berbahan stainless steel dengan ketebalan pendaratan, pembongkaran, penyortian,
minimal 8,5 mm serta memiliki kemiringan penampungan, seluruh lantai, penanganan
yang cukup sehingga memudahkan air limbah ikan padat dan cair, selokan kecil
lelehan es maupun lendir dan darah ikan hingga selokan utama yang terhubung ke
terbuang ke saluran pembuangan. perairan laut. Karyawan kedua adalah
Saluran pembuangan (drainase) pegawai honorer yang diangkat internal
dibangun di pinggir dengan kontruksi beton PPN Ternate yang bertugas
dan terbuka belum ada penutupnya. bertanggungjawab atas penerapan higiene
Kedalaman saluran drainase sekitar 40 cm karyawan dan kebersihan sarana dan
dengan lebar 15 cm. Peraturan Direktur prasarana karyawan yang meliputi
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk

64
Jurna lTeknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 22 (1): 60-69, 2023.

Tabel 1. Nilai ALT pada Peralatan di Tempat Pemasaran Ikan di PPN Ternate
Nilai ALT (koloni/cm2)
No Jenis Sampel
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Rata-rata
3 3 3
1. Wadah Angkut 1,0 x 10 1,0 x 10 2,0 x 10 1,3 x 103
3 3 3
2. Cool box 8,0 x 10 7,0 x 10 9,0 x 10 8,0 x 103
3 3 3
3. Lantai sortir 6,0 x 10 6,0 x 10 6,0 x 10 6,0 x 103
4. Wadah distribusi 4,0 x103 4,0 x 103 3,0 x 103 3,6 x 103
5. Meja pemasaran 5,0 x 103 6,0 x 103 3,0 x 103 4,6 x 103
4 4 4
6. Lantai bongkar 1,2 x 10 1,3 x 10 1,7 x 10 1,4 x 104
4 4 4
7. Handling ikan 1,5 x 10 1,3 x 10 1,9 x 10 1,5 x 104
3 3 3
8. Keranjang 5,0 x 10 6,0 x 10 3,0 x 10 4,6 x 103

Tabel 2. Nilai ALT pada Permukaan Tangan Pekerja di Tempat Pemasaran Ikan di PPN Ternate
No Sampel Nilai ALT (koloni/cm2)
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Rata-rata
1. Mandor personil 4,0 x 103 4,0 x 103 6,0 x 103 4,6 x 103
3 3 3
2. Personil pekerja 1,0 x10 3,0 x 10 3,0 x 10 2,3 x 103
Rata-rata 3,4 x 103

Tabel 3. Nilai ALT pada Sampel Ikan Segar di Tempat Pemasaran Ikan di PPN Ternate
No Sampel Nilai ALT (koloni/gr)
1. Ikan Layang 1,0 x 102
2. Ikan Cakalang 3,0 x 103
3. Ikan Baby Tuna (Yellow fin) 4,5 x 103
Rata-rata 2,5 x 103

kebersihan baju kerja, kebersihan personil dilengkapi hand soap untuk tempat cuci
dan kebersihan tempat penjualan ikan. tangan orang yang beraktifitas di tempat
Penerapan sanitasi dan higiene di pemasaran ikan, Bak cuci kaki berklorin di
tempat pemasaran ikan dilakukan setiap depan pintu masuk. Pandemi covid-19 telah
hari, pagi sebelum penjualan ikan dan sore mengubah kebiasaan masayarakat yang
setelah aktifitas penjualan. Meja display dan awalnya enggan untuk cuci tangan dan cuci
fasilitas lainnya seperti keranjang ikan, box kaki sekarang lebih rajin cuci tangan dan
ikan dan lainnya disikat untuk cuci kaki demi kesehatan bersama. Setiap
membersihkan sisa lendir dan darah ikan meja display ikan dilengkapi kran air untuk
kemudian disemprot dengan larutan klorin memudahkan pembeli dan penjual untuk
10 ppm dan lantai tempat penjualan ikan cuci tangan sebelum dan sesudah
disemprot dengan larutan klorin 100 ppm. memegang ikan. Fasilitas toilet umum
Menurut Purnawijayanti (2001), klorin yang dibangun 50 m dari tempat pemasaran ikan
biasa digunakan sebagai desinfektan dengan kontruksi beton dan lantai keramik,
adalah jenis natrium hipoklorit atau kalsium dengan adanya fasilitas toilet umum ini
hipoklorit. Penggunaan klorin aman jika diharapkan kebersihan di lingkungan tempat
dosis dan lama pemajanannya sesuai. pemasaran ikan terjamin. Peraturan
Hasan (2006), menyatakan bahwa dampak Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing
penggunaan klorin adalah penipisan lapisan Produk Kelautan dan Perikanan Nomor
ozon dan pemanasan global selain dampak 22/PER-DJPDSPKP/2017 tentang petunjuk
kesehatan bagi pekerja yang terpapar. teknis pengelolaan bantuan pemerintah
Manajemen PPN Ternate menyediakan pembangunan/revitalisasi pasar ikan bersih
fasilitas sanitasi dan higiene di tempat tahun 2017 menyatakan bahwa toilet dan
pemasaran ikan antara lain wastafel yang kamar mandi harus dibangun terpisah dari

65
Titiek Indhira Agustin et al., 2023.

tempat penjualan ikan dengan posisi pintu ikan segar 100 CFU/gr. Pengawasan mutu
tidak menghadap langsung ke ruang proses harus dimulai sejak dari penangkapannya.
penanganan atau pemasaran ikan. Menurut Penerapan sistem rantai dingin dan sanitasi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik semua bagian yang berhubungan dengan
Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang ikan sebagai bahan baku pangan harus
Pasar Sehat menyatakan bahwa toilet laki- terus ditingkatkan. Manajemen PPN
laki dan perempuan harus terpisah dan Ternate dalam menjaga kebersihan tempat
diberi tanda (simbol) yang jelas. Letak tanki pemasaran ikan telah menerapkan SOP
septic harus tidak kurang dari 10 m dari (Standar Sanitasi Operasi Prosedur).
sumber air bersih. Tersedia tempat cuci Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
tangan dengan jumlah yang cukup yang Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun
dilengkapi dengan sabun dan air yang 2011 menyatakan bahwa higiene sanitasi
mengalir. adalah upaya untuk mengendalikan faktor
risiko terjadinya kontaminasi terhadap
Hasil Uji ALT (Angka Lempeng Total) makanan, baik yang berasal dari bahan
Hasil analisa angka lempeng total pada makanan, orang, tempat dan peralatan agar
beberapa peralatan di tempat pemasaran Setyaningsih dan Andayani (2020),
ikan di PPN Ternate dapat dilihat pada penerapan SOP dapat meningkatkan
Tabel 1, ALT permukaan tangan karyawan higiene karyawan dan sanitasi lingkungan
dapat dilihat pada Tabel 2 dan ALT pada aman dikonsumsi.
ikan segar dapat dilihat pada Tabel 3. Kontaminasi bakteri pada ikan segar
Semua peralatan yang di-sampling dalam yang dipasarkan di tempat pemasaran ikan
penelitian ini melebihi batas yang ditetapkan di PPN Ternate dapat berasal dari
dalam peraturan BPOM Nomor 13 tahun lingkungan, air sebagai media pencuci, es
2019 yaitu ALT pada peralatan pengolahan sebagai media pendingin, peralatan dan
harus 0 (nol) koloni. ALT paling tinggi pekerja. Menurut Hempen et.al (2004),
terdapat pada handling ikan yaitu 1,5x104 peralatan yang tidak dibersihkan dan disteril
CFU/cm2 dan paling rendah pada wadah sebelum dan setelah digunakan dapat
angkut yaitu 1,3x103 CFU/cm2. Tingginya menjadi jalan utama masuknya bakteri
ALT pada handling ikan menunjukkan pada pathogen. Berdasarkan hasil pengamatan
bagian ini paling tinggi aktifitas dan dalam penelitian ini para penjual ikan selalu
penerapan sanitasi harus ditingkatkan. Hasil menyiram ikan-ikan yang di-display dengan
uji ALT pada permukaan tangan pekerja air bersih dengan tujuan agar ikan terlihat
rata-rata 3,4x103CFU/cm2. Lambrechts segar. Penggunaan es untuk menjaga
et.al. (2014) menyatakan bahwa Republik kesegaran ikan masih kurang, beberapa
Afrika Selatan menetapkan jumlah mikroba penjual ikan tidak menutupi ikan yang di-
pada permukaan tangan pekerja makanan display dengan es. Manajemen PPN
tidak boleh lebih dari 100 CFU/cm2. Jumlah Ternate dalam menjamin kebersihan
bakteri pada semua sampel ikan dibawah lingkungan di tempat pemasaran ikan telah
batas maksimum yang ditetapkan oleh SNI menyediakan sumber air bersih yang
7388 : 2009 (5,0 x105CFU/gr). Rata-rata berasal dari PDAM.
nilai ALT sampel ikan segar adalah
2,5x103CFU/gr. Hasil Uji Bakteri Coliform
Pada umumnya UPI (Unit Pengolah Hasil analisa bakteri coliform diketahui
Ikan) di Indonesia dalam menerapkan bahwa semua sampel yang dianalisa pada
HACCP (Hazard Analysis Critical Control uji penduga menggunakan media LTB
Point) menetapkan batas maksimum jumlah (lauryl trytose broth) negatif mengandung
bakteri pada permukaan alat dan tangan bakteri coliform. Pada media tersebut
pekerja maksimum 50 CFU/cm2 dan batas semua sampel menunjukkan pertumbuhan
maksimum jumlah bakteri pada bahan baku yang tidak spesifik (sedikit keruh dan tidak

66
Jurna lTeknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 22 (1): 60-69, 2023.

Tabel 4. Hasil Analisa Bakteri Coliform pada Peralatan Pemasaran Ikan di PPN Ternate
Tabung
Sampel MPN/cm2 Interpretasi
0,1 0,01 0,001
Wadah Angkut 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)
Cool box 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)
Lantai sortir 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)
Wadah distribusi 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)
Meja pemasaran 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)
Lantai bongkar 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)
Handling ikan 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)
Keranjang 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)

Tabel 5. Hasil Analisa Bakteri Coliform pada Permukaan Tangan Pekerja di Tempat
Pemasaran Ikan di PPN Ternate
Tabung
Sampel MPN/cm2 Interpretasi
0,1 0,01 0,001
Mandor personil 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)
Personil pekerja 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)

Tabel 6. Hasil Analisa Bakteri Coliform pada Sampel Ikan Segar di Tempat Pemasaran
Ikan di PPN Ternate
Tabung
Sampel MPN/cm2 Interpretasi
0,1 0,01 0,001
Ikan Layang 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)
Ikan Cakalang 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)
Ikan Baby Tuna (Yellow fin) 0 0 0 < 3,0 Coliform (-)

ada gas pada tabung durham). Menurut SNI Enterobacter aerogenes (Kusumaningrum
2332.1:2015, pertumbuhan bakteri coliform dkk, 2008). Sengupta and Saha (2013)
pada media LTB setelah diinkubasi selama menyatakan bahwa bakteri coliform adalah
24 jam ± 2 jam pada suhu 35oC ± 0,5oC kelompok bakteri Enterobacteriaceae yang
menunjukkan kekeruhan dan terdapat gas mampu memfermentasi laktosa.
pada tabung durham. Hasil uji penduga Escherichia coli adalah coliform fecal yang
coliform pada beberapa peralatan di tempat hidup di dalam saluran pencernaan hewan
pemasaran ikan di PPN Ternate dapat dan manusia sehingga sering ditemukan
dilihat pada Tabel 4, hasil analisa pada dalam kotoran hewan dan manusia.
permukaan tangan pekerja dapat dilihat Menurut Jenie (1988), dari semua grup
pada Tabel 5 dan hasil analisa pada sampel koliform, E. coli merupakan bakteri dengan
ikan dapat dilihat pada Tabel 6. jumlah terbanyak di feses manusia dan
Berdasarkan pada data pada Tabel 6 dianggap sebagai indikator yang paling
diketahui bahwa MPN coliform pada ikan spesifik dari pencemaran fekal. Fardiaz
segar adalah < 3/g yang menunjukkan (1983), selain sebagai bakteri indikator
bahwa nilai tersebut telah sesuai dengan sanitasi, keberadaan E. coli dalam bahan
batas maksimum yang ditetapkan oleh SNI pangan dapat menyebabkan beberapa
7388 : 2009. Salah satu kelompok bakteri macam penyakit seperti diare dan tifus.
yang termasuk dalam bakteri indikator
sanitasi adalah bakteri koliform. Bakteri KESIMPULAN
koliform terdiri atas koliform fekal dan Sanitasi peralatan dan permukaan
koliform non fekal. Bakteri koliform non fekal tangan pekerja lebih dari 1,0 x 102
biasa ditemukan pada hewan atau tanaman CFU/cm2, namun semua sampel ikan
yang telah mati, contohnya adalah dalam penelitian ini dibawah batas

67
Titiek Indhira Agustin et al., 2023.

maksimum yang ditetapkan oleh SNI 7388 : Penguatan Daya Saing Produk
2009 yaitu kurang dari 5,0 x 105 CFU/gr. Kelautan dan Perikanan Nomor
Semua sampel baik peralatan, tangan 22/PER-DJPDSPKP/2017 Tentang
pekerja dan sampel ikan negatif Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan
mengandung bakteri coliform. Sanitasi Pemerintah
peralatan dan kebersihan tangan pekerja Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ikan
kurang memuaskan dan memiliki implikasi Bersih Tahun 2017. PER-22-tentang-
yang serius bagi kesehatan masyarakat Juknis-Pasar-Ikan-Bersih.pdf
karena kontaminasi pada ikan dari (kkp.go.id). Tanggal akses 1 Agustus
peralatan dan tangan pekerja. Oleh karena 2022.
itu perlu memberikan pelatihan tentang Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
praktek sanitasi dan higiene bagi pekerja di Produk Kelautan dan Perikanan.
tempat pemasaran ikan di PPN Ternate. 2021. Peraturan Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk
UCAPAN TERIMA KASIH Kelautan dan Perikanan Nomor 3
Ucapan terima kasih kami sampaikan Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
kepada pihak Pelabuhan Perikanan Penyaluran Bantuan Pemerintah
Nusantara (PPN) Ternate yang telah Pembangunan Pasar Ikan Bersih
mengijinkan tim peneliti melakukan Tahun 2021. 03_ JUKNIS PASAR
penelitian di Tempat Pemasaran Ikan yang IKAN BERSIH th 2021.pdf (kkp.go.id).
berlokasi di area pelabuhan. Ucapan terima Tanggal akses 1 Agustus 2022.
kasih juga kami sampaikan kepada pihak Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan yang 2022. Pofil Pelabuhan Perikanan
telah mengijinkan kami melakukan analisa Nusantara Ternate.
ALT dan MPN di laboratoriumnya. https://kkp.go.id/djpt/ppnternate/page/
1042-profil-pelabuhan-perikanan-
nusantara-ternate. Tanggal akses 1
DAFTAR PUSTAKA
Agustus 2022.
Badan Pengawas Obat Dan Makanan Fardiaz, S. (1983). Keamanan Pangan Jilid
Republik Indonesia. 2019. Peraturan I. Fateta IPB.
Badan Pengawas Obat Dan Makanan Hasan, A. (2006). Dampak Penggunaan
Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Batas Klorin. Jurnal Teknologi Lingkungan
Maksimal Cemaran Mikroba Dalam P3TL-BPPT, 7(1), 90-96.
Pangan Olahan. https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JT
https://jdih.pom.go.id/download/produ L/article/view/369/269. Tanggal akses
ct/845/13/2019. Tanggal akses 5 5 Agustus 2022.
Agustus 2022. Hempen, M., Unger, F., Munstermann, S.,
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Seck, M. T., & Niamy, V. (2004). The
Produk Kelautan dan Perikanan. hygienic status of raw and sour milk
2017. Peraturan Direktur Jenderal from smallholder dairy farms and local
Penguatan Daya Saing Produk markets and potential risk for public
Kelautan dan Perikanan Nomor health in The Gambia, Senegal and
15/PER-DJPDSPKP/2017 Tentang Guinea. International
Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Trypanotolerance Centre..
Pemerintah Pembangunan Gudang Husen, A. (2022). Pemasaran Ikan Tuna
Beku Terintegrasi Tahun 2017. PER- (Thunnus sp) di Pelabuhan Perikanan
15-tentang-Juknis-UPI-CS.pdf Nusantara (PPN) Kota
(kkp.go.id) Ternate. ABDIKAN: Jurnal
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Pengabdian Masyarakat Bidang Sains
Produk Kelautan dan Perikanan. dan Teknologi, 1(2), 128-133. DOI:
2017. Peraturan Direktur Jenderal 10.55123/abdikan.v1i2.254.

68
Jurna lTeknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 22 (1): 60-69, 2023.

https://journal.literasisains.id/index.ph Short Review. International Journal of


p/ABDIKAN. Diakses tanggal 12 Juli Advanced Research, 1(4),16-25.
2022. Standar Nasional Indonesia. 2009. SNI
Jenie, B. S. L., (1988). Sanitasi dalam 7388:2009. Batas Maksimum
Industri Pangan. PAU-IPB. Cemaran Mikroba Dalam Pangan.
Kusumaningrum, H. D., Nurwitri, C., https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/defa
Suliantari, C., Nurjanah, S., & ult/files/2017_kpdl_SNI-7388-2009-
Dewanti, R. (2008). Mikrobiologi Batas-maksimum-cemaran-mikroba-
Pangan: Penuntun Praktikum. dalam-pangan.pdf. Tanggal akses 12
Departemen Ilmu dan Teknologi Agustus 2022
Pangan IPB. Standar Nasional Indonesia. 2010. SNI
Lambrechts, A. A., Human, I. S., & Lues, J. 2332.8:2010. Cara Uji Mukrobiologi
F. R. (2014). Bacterial contamination Bagian 8 : Penentuan Jumlah Bakteri
of the hands of food handlers as pada Permukaan Ikan dan Peralatan
indicator of hand washing efficacy in Pengolahan Ikan (The Swab
some convenient food industries. Pak Technique).
J Med Sci, 30(4), 755-758. https://id.scribd.com/upload-
Menkes RI. 2020. Peraturan Menteri document?archive_doc=375085373.
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Standar Nasional Indonesia. 2015. Cara Uji
17 Tahun 2020 Tentang Pasar Sehat. Mikrobiologi Bagian 1 Penentuan
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Deta coliform dan Escherichia coli pada
ils/152560/permenkes-no-17-tahun- Produk Perikanan
2020. https://www.scribd.com/document/397
Purnawijayanti, A, H. (2001). Sanitasi 363853/7570-SNI-2332-1-2015-
Higiene dan Keselamatan Kerja Coliform-dan-E-Coli
Dalam Pengolahan Makanan. Standar Nasional Indonesia. 2015. SNI-
Kanisius. 2332-3. 2015. Cara uji mikrobiologi
Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan. Bagian 3 Penentuan Angka Lempeng
2022. Profil Pelabuhan Perikanan Total ALT pada produk perikanan
Nasional Ternate. Pusat Informasi https://www.scribd.com/document/344
Pelabuhan Perikanan | Profil 567997/1289-SNI-2332-3-2015-Cara-
Pelabuhan (kkp.go.id). Tanggal akses uji-mikrobiologi-Bagian-3-Penentuan-
18 Juli 2022. Angka-Lempeng-Total-ALT-pada-
Reyhan. 2021. Apa Itu Epoksi dan produk-perikanan-buka-pdf
Bagaimana Kegunaannya. Tangke, U. (2020). Produksi dan Nilai Jual
https://www.epoxynesia.com/artikel/ap Ikan Pelagis Dominan di TPI Higienis
a-itu-epoxy. Pelabuhan Perikanan Nusantara
Sengupta, C., & Saha, R. (2013). Review
Ternate. Agrikan: Jurnal Agribisnis
Article: Understanding Coliforms a
Perikanan, 13(1), 108-118. E-ISSN:
2598-8298.

69

Anda mungkin juga menyukai