Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Analogi Hukum, 2 (3) (2020), 293–298

Jurnal Analogi Hukum


Journal Homepage: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum

Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Sertifikat


Deposito Pada PT. Bank BRI Cabang Mataram
I Putu Bayu Aditya Nendra*, I Nyoman Putu Budiartha dan Ni Gusti Ketut Sri Astiti

Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia

*putubayuadityanendra@yahoo.com
How To Cite:
Nendra, I, P, B, A, N., Budiartha, I, N, P., Astiti, N, G, K, S, A.(2020). Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Sertifikat Deposito Pada
PT. Bank BRI Cabang Mataram. Jurnal Analogi Hukum 2 (3). 293-298. Doi: https://doi.org/10.22225/ah.2.3.2496.293-298

Abstract—The deposit certificate according to bank Indonesia is proof of the debt issued by the bank for the
amount of money entrusted to him for a certain period of time. Certificates of deposit issued can be purchased
at per-sale at any time and can be played for a bank loan as well as PT. BRI Bank pays the mortgage by
holding the original certificate of deposit guaranteed until the credit facility is paid off. The formulation of the
problem in this study is as follows: how is the implementation of the credit agreement with collateral for
deposit certificates at PT. BRI Bank Mataram Branch Office and how the legal consequences and method of
settlement if the term deposit certificate has been completed, while the credit agreement is still running. In this
study empirical legal research was used. The results of the discussion in this study are as follows:
Implementation of credit agreements with collateral for deposit certificates at PT. BRI BANK Mataram
Branch Office is carried out with several stages of the process that must be done to become a debtor at PT.
BRI BANK, namely applying for credit, and signing credit. In implementing credit agreements with collateral/
collateral for deposit certificates at PT. BRI BANK prospective borrowers must have deposits in their own
name, not on behalf of other people. The way to settle a deposit certificate with a shorter period of time
compared to a credit agreement is where the bank will change the form of a certificate of deposit into an ARO
(Auth Roll Over) certificate so that when the deposit certificate is due, the time period will automatically
adjust to the credit period and the reimbursement are with the knowledge of the customer, if the debtor wants
to apply for a loan with a guarantee of a certificate of deposit.
Keywords: Credit Agreement; Certificate; Deposit Guarantee.

Abstrak—Bank Indonesia memberikan pengertian bahwa Surat deposito ialah alat bukti yang berupa surat
hutang yang dikeluarkan oleh pihak bank atas sejumlah uang yang sudah dipercayakan kepadanya dalam
jangka waktu tertentu. Sertifikat deposito dikeluarkan dapat di perjual belikan sewaktu-waktu dan dapat di
mainkan untuk suatu kredit bank seperti halnya PT. Bank BRI melakukan pengikatan gadai dengan menahan
asli sertifikat deposito yang dijaminkan sampai fasilitas kreditnya lunas. Rumusan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut: bagaimanakah pelaksanaan perjanjian kredit dengan agunan sertifikat deposito di PT. Bank
BRI Kantor Cabang Mataram dan bagaimana akibat hukum dan cara penyelesaian apabila sertifikat deposito
jangka waktunya telah selesai, sedangkan perjanjiankreditnya masih berjalan. Dalam penelitian ini digunakan
Penelitian hukum empiris. Hasil pembahasan dalam penelitian ini sebagai berikut: Pelaksanaan perjanjian
kredit dengan agunan sertifikat deposito di PT. BANK BRI Kantor Cabang Mataram dilakukan dengan
beberapa proses tahapan yang harus dilakukan untuk menjadi debitur pada PT. BANK BRI yaitu mengajukan
permohonan kredit, dan penandatanganan kredit. Dalam pelaksanaan perjanjian kredit dengan jaminan/agunan
sertifikat deposito pada PT. BANK BRI calon debitur harus mempunyai deposito yang atas namanya sendiri,
bukan atas nama orang lain. Cara penyelesaian sertifikat deposito yang jangka waktunya lebih pendek
dibandingkan dengan perjanjian kreditnya adalah dimana pihak bank akan mengganti bentuk sertifikat
deposito menjadi sertifikat deposito berbentu ARO (Authomatic Roll Over) sehingga pada saat sertifikat
deposito tersebut jatuh tempo maka jangka waktunya akan di tambah dengan sendirinya menyesuaikan dengan
jangka waktu kreditnya dan penggantianya tersebut dengan sepengetahuan nasabah, bila debitur ingin
mengajukan pinjaman kredit dengan jaminan sertifikat deposito.
Kata Kunci: Perjanjian Kredit; Jaminan Sertifikat; Deposito.

Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 3, 2020. CC-BY-SA 4.0 License


293
Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Sertifikat Deposito Pada PT. Bank BRI Cabang Mataram

1. Pendahuluan agunan hanya dapat berupa barang, proyek, atau


hak tagihan yang di biayai dengan kredit yang
Menurut pasal 1 angka 11 Undang-Undang bersangkutan. Bank tidak wajib meminta
No. 10 tahun 1998 tentang perbankan agunan berupa barang yang tidak berkaitan
pengertian kredit adalah : langsung dengan obyek yang dibiayai, yang
“Penyediaan uang atau tagihan yang lazim dikenal dengan agunan tambahan.
dapat dipersamakan dengan itu, Masalah yang timbul dimana jangka waktu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan sertifikat deposito yang digunakan sebagai
pinjam meminjam antara bank dengan agunan lebih pendek dari pada jangka waktu
pihak lainya yang mewajibkan pihak hutangnya, maka perlu diadakan penelitian.
meminjam untuk melunasi utangnya Pengertian Surat deposito menurut bank
setelah jangka waktu tertentu dengan Indonesia ialah bukti tanda hutang yang
pemberian bunga”. dikeluarkan oleh bank atas sejumlah uang yang
Jadi kredit ialah penyedian uang atau dipercayakan oleh debitur untuk jangka waktu
tagihan yang dapat memiliki kesamaan tertentu. Surat deposito dikeluarkan dapat di
berdasarkan persetujuan dan kesepakatan perjual belikan sewaktu-waktu dan dapat di
pinjam meminjam antara bank dengan para mainkan untuk suatu kredit bank seperti halnya
pihak dalam hal mana pihak meminjam PT. Bank BRI melakukan pengikatan gadai
memiliki kewajiban untuk melunasi hutangnya dengan menahan asli surat deposito yang
sesudah jangka waktu tertentu dengan jumlah diberikan sampai fasilitas kreditnya lunas.
bunga yang telah di tetapkan. Kebutuhan akan Dalam hal ini tidak diperlukan surat kuasa,
kredit mempunyai berbagai corak alasan dan namun untuk membuktikan bahwa bank
latar belakang. Perorangan, perusahaan, negara menahan sertifikat depositonya secara sah,
atau bangsa di dunia ini mempunyai berbagai maka nasabah harus menandatangani surat
kepentingan dan alasan untuk berusaha dengan kuasa pencairan sertifikat deposito
aneka jalan mendapatkan kredit (PS, 2014). (Badrulzaman, 1991).

Dari permasalahan diatas tampak bahwa Penelitian tentang pengambilan kredit


hukum dalam pemberian kredit dengan hal ini dalam penjaminan surat deposito di PT. Bank
bank (kreditur) dan penerima kredit dalam hal BRI Kantor Cabang Mataram di lakukan
ini nasabah (debitur) didasarkan kepada karena :
perjanjian yang dalam praktik perbankan Kredit semacam itu berpotensi untuk
dikenal sebagai perjanjian sebagai perjanjian melakukan kegiatan dan pengembangan usaha.
kredit bank. Perjanjian tersebut terdiri dari
perjanjian pokok yaitu perjanjian utang piutang Kredit dengan jaminan sertifikat deposito
dan diikuti dengan perjanjian tambahan berupa lebih praktis dilaksanakan.
perjanjian pemberian jaminan oleh pihak
debitor (Wastu, 2017). Hanya saja permasalahan yang, muncul
apabila jangka waktu kredit berbeda dengan
Dalam hukum perbankan pasal 8 ayat (1) jangka waktu sertifikat deposito.
di kemukakan bahwa kredit atau pembayaran
yang diberikan oleh bank memiliki resiko, Berdasarkan latar belakang masalah
sehingga didalam pelaksanaannya bank juga tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan
harus memperhatikan asas perkreditan dan sebagai berikut :
pembiayaan dalam artian keyakinan atas Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian
kemampuan dan kesanggupan dari debitur kredit dengan agunan sertifikat deposito di PT.
untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan Bank BRI Kantor Cabang Mataram ?
yang janjikan dan merupakan faktor penting
yang harus di perhatikan oleh pihak bank. Bagaimana akibat hukum dan cara
penyelesaian apabila sertifikat deposito jangka
Guna mendapatkan kepercayaan tersebut, waktunya telah selesai, sedangkan perjanjian
sebelum pihak bank memberikan kredit harus kreditnya masih berjalan?
melakukan penilaian terhadap kemampuan,
modal, watak, aguan, dana prospek usaha dari Secara umum penelitian ini dilakukan
para nasabah debitur. Mengingat bahwa agunan untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian kredit
sebagai salah satu unsur pemberian kredit maka dengan jaminan surat deposito pada PT. Bank
apabila berdasarkan unsure-unsur lain telah Bri Cabang Mataramsesuai dengan peraturan
dapat di peroleh keyakinan atas kemapuan perundang-undangan yang mengaturnya
nasabah debitur mengembalikan hutangnya, sedangkan secara khusus penelitian ini

Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 3, 2020. CC-BY-SA 4.0 License


294
Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Sertifikat Deposito Pada PT. Bank BRI Cabang Mataram

bertujuan untuk: deposito ini adalah sebagai berikut :


Untuk mengetahui mekanisme dalam Sasaran kredit adalah nasabah perorangan
membuat perjanjian kredit dengan jaminan yang memiliki sertifikat deposito yang
sertifikat deposito pada PT. Bank BRI Kantor diterbitkan oleh bank, Jangka pelayanaan
Cabang Mataram. adalah kredit ini diberikan kepada nasabah atau
calon nasabah yang bekerja/berusaha atau
Untuk mengetahui hambatan dalam bertempat tinggal di lokasi yang secara
membuat perjanjian kredit dengan jaminan ekonomis masih berada dalam jangkauan
surat deposito pada PT. Bank BRI Kantor operasional cabang, Valuta kredit, Limit kredit
Cabang Mataram. di hitung atas dasar nilai transaksi
2. Metode perekonomian nasabah, Penarikan dan
pengembalian kredit, Jangka waktu, Suku
Tipe penelitian yang dipergunakan adalah Bunga, Provisi kredit dan biaya-biaya,
penelitian hukum empiris. Adapun pendekatan Pelunasan sebelum jatuh tempo, Peningkatan
yang digunakan dalam penulisan ini adalah agunan.
sosiologi hukum Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data Surat deposito termasuk jaminan
sekunder. Teknik Pengumpulan data yang kebendaan dalam artian objek jaminan baik
digunakan dalam penelitian ini adalah: Teknik barang bergerak maupun barang yang tidak
wawancara, Teknik Studi Dokumen dan Teknik bergerak dalam hal ini khususnya ditujukan
Observasi/Pengamatan. Data keseluruhan yang kepada para kreditur jika dikemudian hari
dikumpulkan berupa data primer dan data debitur tidak dapat melaksanakan kewajibanya
sekunder, selanjutnya akan diolah dan dianalisis dengan membayar hutangnya kepada kreditur.
melalui peyusunan data yang secara sistematis, Dalam pelaksanan perjanjian kredit dengan
diklasifikasikan, dan juga dihubungkan antara agunan gadai sertifikat deposito terdapat
satu data dengan data lainnya. Setelah beberapa permsalahan diantaranya adalah :
dilakukannya analisis secara kualitatif
kemudian data akan disajikan secara deskriptif Isi dan bentuk perjanjian yang sudah
kualitatif dan sistematis. berbentuk baku atau standar dimana pihak bank
yang menentukan isi perjanjian apakah tidak
3. Hasil Penelitian Dan Pembahasan bertentangan dengan pasal 1338 KUHPerdata.
Di dalam hukum perjanjian di kenal
Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan dengan atas kebebasan berkontrak. Asas ini
Agunan Sertifikat Deposito di PT. Bank BRI tersimpul dalam pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata
Kantor Cabang Mataram yang mengemukakan bahwa semua persetujuan
yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
Deposito juga disebut sebagai tabungan
undang bagi mereka yang membuatnya.
berjangka yang mempunyai sifat hampir mirib
Sedangkan syarat-syarat sahnya suatu
dengan tabungan, akan tetapi memberikan suku
perjanjian terdapat dalam pasal 1320
bunga yang lebih tinggi. Pengertian deposito
KUHPerdata. Pasal ini dikenal menganut asas
merupakan sebuah produk simpanan sejenis
kesepakatan (konsensualisme).
investasi sederhana dari pihak bank
memberikan suku bunga tetap dalam jangka Masalahnya dengan adanya isi dan bentuk
waktu tertentu. Dengan memberikan suku perjanjian yang telah baku atau standar apakah
bunga yang relative tinggi dalam jangka waktu asas kebebasan berkontrak dan asas
tersebut diharapkan para pemilik deposito kesepakatan dapat diterapkan dalam hubungan
setuju untuk tidak melakukan penarikan hukum antara bank dengan nasabah.
ataupun mengakses uangnya yang telah
didepositokan. Dalam pelaksanaan perjanjian kredit pihak
bank telah memberi kesepakatan kepada
Deposito tidak hanya dapat disimpan nasabah untuk mempelajari isi dan bentuk
dalam bentuk rupiah. Simpan berjangka ini perjanjian, sehingga asas kebebasan berkontrak
valas (Valuta asing) dimana dikenal dengan dan asas kesepakatan telah di terapkan. Apabila
nama deposito valas. Jangka waktu yang di nasabah merasa keberatan dengan isi dan
tawarkan oleh bank yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bentuk perjanjian yang di berikan, ia tidak perlu
bulan, 12 bulan, dan 24 bulan. menandatangani perjanjian tersebut.
Adapun ketentuan umum yang ada dalam
perjanjian kredit dengan agunan sertifikat Akibat Apabila Sertifikat Deposito Mempunyai

Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 3, 2020. CC-BY-SA 4.0 License


295
Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Sertifikat Deposito Pada PT. Bank BRI Cabang Mataram

Jangka Waktu Yang Lebih Pendek, perjanjian kredit harus dituangkan dalam
Sedangkan Perjanjian Kreditnya Masih bentuk tertulis yang umumnya dibuat secara
Berjalan notaril dan di bawah tangan. Sehingga
pelaksanaan perjanjian kredit dengan jaminan
Hasil wawancara dengan Bapak I Made sertifikat deposito di PT. BANK NRI dilakukan
Arya Adi Wijaya sebagai salah satu bentuk dengan pengikatan di bawah tangan.
jaminan likuid, terapat 2 (dua) sertifikat
deposito menurut jenis penetapanya, yaitu : Pengikatan jaminan tersebut dilaksanakan
dengan persetujuan gadai atas tagihan tunai,
Sertifikat deposito ARO (A uthomatic Roll surat kuasa untuk memblokir dan mencairkan
Over), merupakan perpanjangan waktu serta perjanjian kredit.
deposito yang melalui computer secara
otomatis. Jadi walaupun secara admistrasi proses
pemberian kredit telah selesai, namum tugas
Sertifikat deposito Non ARO, yaitu bank tetap melakukan pengawasan atas kredit
perpanjangan jangka waktu deposito yang tidak yang diberikan. Hal ini menunjukan bahwa
dilakukan secara otomatis tetapi dengan sebelum dan sesudah kredit diberikan,
menunggu pemberitahuan dari nasabah. merupakan suatu langkah pengamanan yang
Menurut keterangan dari Bapak Made dilakukan oleh bank.
Arya bagian kredit PT. BANK BRI Cabang Sesuai dengan kebijakan perkreditan PT.
Mataram, bahwa apabila sertifikat deposito BANK BRI/ credit policy, cara-cara yang
berbentuk ARO (A uthomatic Roll Over) dimiliki PT. BANK BRI untuk mengamankan
dijadikan sebagai jaminan kredit, maka jangka kredit adalah :
waktunya dapat diperpanjang secara otomatis
sesuai dengan jangka waktu kreditnya. Apabila Pengamanan Preventif, yaitu pihak bank
yang dijaminkan sertifikat deposito Non ARO meminta bilyet deposito untuk disimpan oleh
yang dijadikan sebagai jaminan kredit, pihak bank sebagai jaminan kredit dan juga meminta
Bank akan mengganti menjadi deposito debitur untuk mengisi permohonan pemblokiran
berbentuk ARO pada saat jatuh tempo jangka dan bunga deposito langsung agar masuk ke
waktu deposito dengan sepengetahuan nasabah, rekening bank sebagai bunga atas pinjaman
bila ingin mengajukan perpanjangan kredit kredit tersebut.
dengan jaminan sertifikat deposito.
Pencairan deposito, yaitu deposito
Nasabah penabung deposito pada saat langsung dicairakan karena tidak membayar
datang ke bank untuk menabung dalam bentuk pinjaman kredit.
deposito, oleh pihak bank akan diberikan
formulir yang harus di isi dimana di dalam Jadi dengan demikian tindakan
formulir itu antara lain tercantum klasula, pengamanan kredit dengan jaminan deposito
nominal deposito, jangka waktu, suku bunga, dilakukan oleh bank karena merasa yakin kredit
dan bentuk deposito tersebut apakah ARO itu pasti kembali dan resiko bias dihindari
(Authomatic Roll Over) atau tidak serta klasula dengan kata lain resikonya relative kecil.
lainya yang mencantumkan bahwa deposito Bila debitur telah tiada, maka seluruh
tidak boleh ditarik sebelum jangka waktunya hutang dan kewajiban debitur yang timbul
deposito jatuh tempo. dimana perjanjian ini dan hutang-hutang yang
Jadi dalam perjanjian kredit apabila akan timbul di kemudian hari, baik yang dibuat
jaminan yang diberikan yaitu sertifikat deposito secara notaries maupun dibawah tangan oleh
memiliki jangka waktu yang lebih pendek debitur kepada bank merupakan hutang dan
dibandingkan dengan perjanjian kreditnya tidak kewajiban para ahli waris dari debitur dan
akan berakibat hukum apapn apabila jaminan terhadap hutang-hutang dan kewajiban mana
gadai sertifikat deposito berbentuk ARO pelunasanya tidak dapat di bagi-bagi antara para
(Authomatic Roll Over). Namun apabila jminan ahli waris debitur.
gadai sertifikat deposito tersebut tidak Bilamana penjamin telah tiada maka
berbentuk A uthomatic Roll Over maka pihak seluruh kewajiban penjamin yang timbul
bank akan menggatinya menjadi A uthomatic berdasarkan perjanjian ini atau yang akan
Roll Over pada saat jangka waktu depositonya timbul di kemudian hari yang dibuat secara
jatuh tempo dengan sepengetahuan nasabah. notaris maupun di bawah tangan oleh penjamin
Nila nasabah memang ingin menjaminkan kepada bank, merupakan kewajiban para hali
sertifikat deposito untuk kredit. waris dari penjamin.
Dalam prakek perbankan pelaksanaan
Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 3, 2020. CC-BY-SA 4.0 License
296
Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Sertifikat Deposito Pada PT. Bank BRI Cabang Mataram

PT. BANK BRI setiap akhir bulan akan awal sampai dengan akhir bulan. Pencairan
meneliti nasabah debitur yang belum membayar sertifikat deposito milik debitur yang
angsuran kreditnya dan bunganya, yang dijaminkan kepada PT. BANK BRI di lakukan
disebabkan beberapa hal, diantaranya: oleh PT. BANK BRI sendiri yang dilakukan
saat jatuh tempo dan itu merupakan wewenang
Nasabah belum mempunyai uang untuk PT. BANK BRI selaku kreditur. Hal demikian
mengangsur pinjamanya. merupaka hak dari pihak bank selaku kreditur
Nasabah lupa akan kewajiban untuk yang dilakukan tanpa adanya title eksekurial,
mengangsur pinjamanya. tanpa butuh juru sita dan tanpa melalui
pengadilan.
Nasabah meninggal dunia.
PT. BANK BRI mencairkan sertifikat
Di dalam klasula/perjanjian kredit pihak deposito berdasarkan surat kuasa yang dibuat/
bank biasanya mewajibkan kepada debitur diberikan oleh debitur. Tanpa adanya surat
khususnya debitur perorangan untuk mengikuti kuasa tersebut pihak bank tidak dapat
asuransi jiwa sehingga apabila debitur mencairkan sertifikat deposito yang dijadikan
meninggal dunia sebelum jangka waktu kredit sebagai agunan. Surata kuasa untuk mencairkan
berakhir, maka kreditnya akan di bayar oleh tersebut adalah surat yang member hak kepada
pihak asuransi. PT. BANK BRI selaku kreditur yang
mencairkan, kemudian PT. BANK BRI
Apabila dalam perjanjian kredit tidak mengambil pelunasan dari deposito yang telah
mencantumkan klasula asuransi jiwa dan di cairkan tersebut untuk dimasukan ke dalam
nasabah debitur meninggal dunia, sedangkan rekening pinjmanan dan sisa dari uang deposito
jangka waktu gadai sertifikat deposito belum tersebut akan diserahkan kepada debitur.
berkahir maka penyelesaiannya adalah ahli
waris diminta untuk melunasi hutangnya Surat kusa yang dipergunakan pihak PT.
pewaris (debitur), jika ahli waris bersedia BANK BRI dalam mengeksekusi benda yang di
melunasi hutang si debitur, maka sertifikat jadikan agunan adalah surat yang pokoknya
deposito akan di serahkan kepada ahli waris, hanya memberikan kewenangan kepada pihak
namum apabila ahli waris tidak bersedia yang diberi kuasa yang dalam hal ini pihak PT.
melunasi hutang debitur, maka bank akan BANK BRI untuk mencairkan sertifikat
mencairkan sertifikat deposito setelah jangka deposito tersebut, penulis berpendapat bahwa
waktu berakhirnya sertifikat deposito, apabila surat kuasa bukanlah dasar pengeksekusi, surat
terdapat sisa, maka sida tersebut akan di berikan kuasa hanya member wewenang untuk
kepada ahli waris. mencairkan deposito apabila debitur
wanprestasi.
Dalam perjanjian gadai yang merupakan
perjanjian jaminan di situ dinyatakan dalam 4. Simpulan
perjanjian tersebut bahwa pihak PT. BANK
BRI berhak mengambil pelunasan dari Berdasarkan uraian tersebut diatas dapatlah
simpanaan deposito milik debitur yang ditarik simpulan sebagai berikut :
dicairkan berdasarkan surat kuasa yang di Pelaksanaan perjanjian kredit dengan
berikan oleh debitur kepada PT. BANK BRI. agunan sertifikat deposito di PT. BANK BRI
Berdasarkan pasal 1155-1156 KUH Perdata Kantor Cabang Mataram dilakukan dengan
yang menjadi dasar hukum dalam melakukan beberapa proses tahapan yang harus dilakukan
eksekusi jaminanya, apabila dalam jangka untuk menjadi debitur pada PT. BANK BRI
waktu yang telah di tentukan setelah penagihan yaitu mengajukan permohonan kredit, dan
debitur tidak memenuhi kewajibannya yaitu penandatanganan kredit.
pembayaran pinjamaan kredit.
Dalam pelaksanaan perjanjian kredit
PT. BANK BRI setiap awal bulan akan dengan jaminan/agunan sertifikat deposito pada
mengirimkan rekening Koran kepada debitur PT. BANK BRI calon debitur harus mempunyai
dimana di dalamnya tercantum jumlah deposito yang atas namanya sendiri, bukan atas
perhitungan kredit pihak debitur. Rekening nama orang lain.
Koran tersebut berisi mutasi pembukaan harian
pengambilan dan penyetoran yang dilakukan Pengikat dalam pelaksanaan perjanjian
oleh debitur, rekening Koran tersebut kredit dengan jaminan/agunan sertifikat
dikirimkan oleh PT. BANK BRI ke alamat deposito pada PT. BANK BRI dilakukan
debitur yang juga merupakan bukti tertulis dari dengan gadai yang dinyatakan dalam perjanjian
bank kepada debitur tentang mutasi gadai dan dilakuka bahwa tangan.
pengembalian dan mutasi penyetoran periode
Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 3, 2020. CC-BY-SA 4.0 License
297
Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Sertifikat Deposito Pada PT. Bank BRI Cabang Mataram

Cara penyelesaian sertifikat deposito yang


jangka waktunya lebih pendek dibandingkan
dengan perjanjian kreditnya adalah dimana
pihak bank akan mengganti bentuk sertifikat
deposito menjadi sertifikat deposito berbentu
ARO (A uthomatic Roll Over) sehingga pada
saat sertifikat deposito tersebut jatuh tempo
maka jangka waktunya akan di tambah dengan
sendirinya menyesuaikan dengan jangka waktu
kreditnya dan penggantianya tersebut dengan
sepengetahuan nasabah, bila debitur ingin
mengajukan pinjaman kredit dengan jaminan
sertifikat deposito. Dan apabila debitur
wanprestasi penangananya cukup mudah
dengan mencairkan sertifikat deposito tersebut.
Daftar Pustaka
Badrulzaman, M. D. (1991). Bab-bab tentang
Credieverband, Gadai dan Fiducia.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
PS, B. C. (2014). Pengamanan Pemberian
Kredit Bank Dengan Jaminan Hak
Guna Bangunan. Cita Hukum, 1(2).
Retrieved from http://
journal.uinjkt.ac.id/index.php/
citahukum/article/download/1468/pdf
Wastu, I. B. G. G. (2017). Kekuatan Hukum
Perjanjian Kredit Di Bawah Tangan
Pada Bank Perkreditan Rakyat. Jurnal
Ilmiah Prodi Magister Kenot Ariatan,
1. Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/
index.php/ActaComitas/article/
download/34260/20616/#:~:text=Salah
satu dasar yang cukup,mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi
Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang
perbankan

Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 3, 2020. CC-BY-SA 4.0 License


298

Anda mungkin juga menyukai